Anakku Terlanjur Stunting, Harus Gimana?
Author: Marisha A
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Stunting
Stunting adalah kondisi ketika pertumbuhan fisik dan perkembangan anak terhambat karena kekurangan gizi dan nutrisi selama periode penting pertumbuhan, terutama pada dua tahun pertama kehidupan (1.000 hari). Jika anak stunting di 1000 hari pertama, MomDad harus segera perbaiki sebelum berusia 2 tahun. Lantas, bagaimana kalau sudah lewat dari 2 tahun? Stunting bisa diperbaiki, namun hasilnya tidak sebaik di 2 tahun pertama.
Ciri-ciri stunting pada anak
Perlu diingat bahwa MomDad tidak bisa sembarangan mendiagnosa buah hati mengalami stunting hanya karena kondisi tubuhnya kecil. Ada standar baku pengukuran tinggi badan menurut usia yang telah dibuat WHO. Untuk itu, MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter anak terlebih dulu, ya.
Namun, MomDad juga perlu mewaspadai gejala atau ciri-ciri stunting yang mungkin muncul pada anak yang telah dirilis oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), seperti:
- Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
- Proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak tampak lebih muda atau kecil untuk usianya
- Berat badan rendah untuk anak seusianya
- Pertumbuhan tulang dan gigi tertunda
- Anak mudah terserang penyakit
Mengatasi stunting pada anak
Jika si Kecil mengalami stunting, cara terbaik yang bisa MomDad lakukan adalah segera membawanya ke dokter. Walaupun stunting bisa memengaruhi kondisi anak hingga ia dewasa, namun tetap bisa diatasi. Untuk itu, Kemenkes RI merekomendasikan pola asuh yang tepat, seperti memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan hingga 2 tahun. Berikan juga MPASI yang optimal, yakni mengandung 4-7 jenis makanan, seperti kacang-kacangan, umbi-umbian, produk olahan susu, daging atau telur serta sumber protein lain, hingga buah dan sayur yang mengandung banyak vitamin.
Pola makan keluarga juga menjadi salah satu faktor mengatasi stunting pada anak. MomDad juga harus terbiasa mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi demi mendukung pertumbuhan si Kecil secara optimal.
Perlu diingat bahwa stunting tidak terjadi secara tiba-tiba. Anak yang stunting pasti diawali oleh weight faltering atau kenaikan berat badan yang tidak adekuat atau berat badan (BB) seret. Kenaikan BB yg tidak adekuat ini jika dibiarkan bisa menjadi stunting. Makanya, MomDad harus benar-benar aware dengan rutin meninimbang BB, ukur panjang anak, memeriksa kurva pertumbuhan secara tepat.
Untuk mencegah stunting, mulailah dengan inisiasi menyusui dini (IMD) setidaknya 1 jam setelah bayi dilahirkan. Dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan, kemudian pemberian MPASI di usia 6 bulan dengan beberapa strategi, salah satunya MPASI adekuat.
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.