Belakangan, cuaca susah ditebak. Pagi hari cerah, menjelang sore bisa saja hujan dan begitupun sebaliknya. Hal ini dapat membuat imun tubuh menjadi turun dan anak jadi gampang terkena flu. Untuk mencegahnya, penting bagi anak untuk mendapatkan vaksinasi influenza. Kira-kira seberapa penting vaksinasi influenza pada anak dan untuk usia berapa saja vaksinasi bisa dilakukan? Keep scrolling untuk tahu jawabannya!Peran vaksinasi influenza di musim pancaroba<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f5547dbb47fcd47b419ea0df1ef8564f_1678435008562.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source freepik 1 (4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pemberian vaksinasi influenza pada bayi sangat penting untuk mencegah bayi terkena influenza atau flu, atau bila pun terkena, penyakitnya akan lebih ringan.Anak berusia di bawah 5 tahun sangat rentan terkena flu serta komplikasinya, terutama di cuaca yang tak menentu seperti saat ini. Gejala yang ditimbulkan flu bisa lebih berat apabila organ yang terinfeksi bukan hanya saluran napas atas (hidung, tenggorok) namun sudah mengenai paru-paru, sehingga dapat menimbulkan sesak napas, bahkan berisiko pneumonia.&nbsp;Ada pun manfaat vaksinasi influenza bagi kesehatan anak, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Mengurangi risiko penyakit berat dan rawat inap akibat virus influenza</li><li style="text-align: justify;">Mengurangi risiko anak tidak masuk sekolah karena sakit&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Mencegah komplikasi influenza terutama pada anak di bawah usia 5 tahun</li><li style="text-align: justify;">Sedangkan untuk pemberiannya, imunisasi influenza dapat diberikan sejak anak berusia 6 bulan dan dapat diulang setiap 1 tahun sekali [1].&nbsp;</li></ul>Cara mencegah flu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/eae8c60363d5cae3ea61f5571a982c76_1678435205702.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source freepik 3 (6).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Flu atau selesma atau common cold pada umumnya disebabkan oleh virus. Virus yang menyebabkannya pun bisa bermacam-macam, misalnya Rhinovirus. Untuk mencegah anak mengalami flu, MomDad perlu memenuhi kebutuhan nutrisinya baik secara kuantitas maupun kualitas, mengajarkan si Kecil untuk selalu mencuci tangan, hindari kontak dengan orang yang sakit, dan juga hindari memegang area wajah dengan tangan yang belum dicuci [2].&nbsp;Nah, itu dia penjelasan mengenai tujuan vaksinasi influenza bagi kesehatan tubuh. Selain melakukan vaksinasi, menjaga kebersihan dan memenuhi kebutuhan nutrisi juga perlu dilakukan agar upaya pencegahan menjadi maksimal.Yuk, cek jadwal vaksinasi si Kecil sesuai anjuran IDAI melalui aplikasi PrimaKu! Tak hanya itu, MomDad juga bisa&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Booking Vaksin</a>&nbsp;dengan Klinik Partner PrimaKu dan mendapatkan harga spesial, lho.&nbsp; Sumber foto: FreepikReferensi​:<ol><li style="text-align: justify;">Content source: National Center for Immunization and Respiratory Diseases, August 2019</li><li style="text-align: justify;">National Center for Immunizations and Respiratory Diseases, Division of Viral Diseases, November 2021</li></ol>

Peran Penting Imunisasi Influenza di Musim Pancaroba, Apa Manfaatnya?

peran-penting-imunisasi-influenza-di-musim-pancaroba--apa-manfaatnya--1678769768993

Kata imunisasi dan vaksinasi pasti sudah tidak asing di telinga MomDad. Dalam rentang usia tertentu, anak pasti akan diberikan vaksinasi dan imunisasi untuk meningkatkan imunitas tubuh dan menjaganya dari berbagai penyakit. Nah, mungkin bagi sebagian orang menganggap bahwa imunisasi dan vaksinasi adalah dua hal yang sama. Faktanya, kedua hal tersebut ternyata memiliki makna yang berbeda, lho. Apa, sih bedanya imunisasi dan vaksinasi?Perbedaan imunisasi &amp; vaksinasi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7c69d532a58081d7610d88ff2d34bdb410_1677657869078.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-01T104042.784.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Imun adalah kekebalan tubuh, sementara sasi adalah proses. Jadi, imunisasi adalah suatu proses untuk membuat seseorang, baik anak dan orang dewasa, mendapatkan imunitas. Imunisasi terbagi menjadi dua, yaitu imunisasi alamiah dan imunisasi buatan. Imunisasi alamiah pun terbagi menjadi dua bagian, yaitu ada secara aktif dan pasif, di mana tubuh akan menentukan apakah perlu bekerja atau tidak untuk mendapatkan imun.Misal, untuk imunisasi alamiah yang aktif, berarti anak mengalami sakit. Anak yang terkena cacar, sebelumnya tidak memiliki respon imun terhadap virus cacar. Lalu, setelah virus cacar masuk ke dalam tubuhnya, sang tubuh akan 'mengenal' virus cacar tersebut dan mengingatnya. Jadi, tubuh harus 'bekerja' dulu untuk mendapatkan imunitas alamiah. Sementara imunisasi pasif adalah ketika anak sudah mendapat kekebalan sendiri di dalam tubuh. Umumnya, kekebalan tersebut datang dari ibunya, baik pada masa kehamilan atau menyusui.&nbsp;&nbsp;Imunisasi buatan pun terbagi menjadi dua, yaitu aktif dan pasif. Kalau yang aktif, tubuh disuruh bekerja saat anak tidak sakit, contohnya vaksinasi. Saat anak melakukan vaksinasi, anak akan dimasukkan 'sesuatu' yang mirip dengan sebuah penyakit. Misal, anak yang vaksinasi BCG, tubuhnya akan mengalami gejala penyakit yang mirip dengan TB. Jadi, jika sewaktu-waktu anak mengalami TB, tubuh sudah mengerti dan memiliki memori mengenai penyakit TB.&nbsp;Sementara, imunisasi pasif berarti tubuh tidak perlu bekerja seperti imunisasi aktif, karena sudah langsung mendapat imunoglobulin yang merupakan antibodi. Namun, perlu diingat imunisasi pasif umumnya tidak bertahan lama jika dibaandingkan dengan aktif Yuk, cek jadwal vaksinasi si Kecil sesuai anjuran IDAI melalui aplikasi PrimaKu! Tak hanya itu, MomDad juga bisa&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Booking Vaksin</a>&nbsp;dengan Klinik Partner PrimaKu dan mendapatkan harga spesial, lho.&nbsp; Sumber: Instagram Live PrimaKu, Serba-serbi Imunisasi yang Perlu Diketahui Orang Tua bersama dr. Lucky Yogasatria, Sp.A &amp; dr. Reza Fahlevi, Sp.A

Jangan Keliru, Ini Perbedaan Imunisasi & Vaksinasi

jangan-keliru--ini-perbedaan-imunisasi---vaksinasi-1677668903043

Untuk meningkatkan imun, anak diwajibkan untuk vaksinasi. Pemberian vaksinasi pun berbeda di setiap usia. Memasuki usia 9 bulan ke atas, anak perlu vaksinasi MMR dan MR. Nah, karena namanya ini mirip, mungkin sebagian dari MomDad mengira bahwa MMR dan MR adalah jenis vaksin yang sama. Padahal, kedua vaksin ini memiliki manfaat dan ditujukan untuk usia yang berbeda, lho. Lantas, apa sih bedanya vaksin MMR dan MR?Vaksin MMR<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9fe1190e1c7ee43192134feb7d9e275f_1677126727545.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-23T103720.890.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Vaksin MMR atau measles mumps rubella adalah vaksin yang memicu tubuh menghasilkan kekebalan terhadap mumps (gondongan), measles (campak), dan rubella.Infeksi virus campak bersifat sangat menular dan dapat menimbulkan komplikasi pneumonia, diare dan radang otak. Rubella atau yang sering disebut sebagai campak Jerman adalah infeksi virus yang menimbulkan ruam dan demam ringan pada bayi, namun jika menginfeksi ibu hamil dapat menimbulkan kecacatan pada bayi yang dikandungnya. Imunisasi ini terutama penting untuk anak perempuan.Mumps atau parotitis atau gondongan adalah penyakit peradangan atau pembengkakan kelenjar parotis (salah satu kelenjar liur yang terletak di belakang telinga). Infeksi mumps biasanya bersifat ringan, tetapi bila menjangkit remaja lelaki pasca pubertas, bisa menimbulkan komplikasi radang testis yang bisa berakibat kemandulan (infertilitas). Imunisasi ini penting, terutama untuk anak laki-laki.Vaksin MMR diberikan pada anak di atas usia 1 tahun, dan pada jadwal rekomendasi imunisasi IDAI 2020 MMR dapat diberikan sebagai pengganti MR pada imunisasi booster usia 18 bulan atau jika anak &gt; 1 tahun, belum pernah mendapat imunisasi MR sebelumnya maka MMR dapat diberikan pada usia ini. MMR juga dapat diberikan sebagai pengganti MR untuk imunisasi ulangan pada program BIAS di usia 5-7 tahun.Efek samping yang mungkin timbul di antaranya malaise, demam, atau gatal dapat timbul 1 minggu setelah imunisasi dan berlangsung hingga 2 - 3 hari. Umumnya, pembengkakan parotis terjadi dalam minggu ketiga. Efek samping biasanya lebih jarang timbul pada dosis kedua MMR dibandingkan pada dosis pertama.Efek samping lain yang jarang terjadi adalah idiopathic thrombocytopenic purpura,&nbsp;yang muncul pada 6 minggu setelah dosis pertama. Anak yang mengalami efek samping ini harus menjalani uji serologi sebelum jadwal dosis kedua, sehingga jika hasil vaksin dosis pertama menunjukkan kekebalan terhadap campak, mumps, dan rubella yang tidak sempurna, maka direkomendasikan pemberian dosis kedua.Vaksin MR<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5a379ee1d3379bbc4859909d03a82f2b_1677126711548.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-23T103557.490.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> MR adalah vaksin yang memicu tubuh menghasilkan kekebalan terhadap measles (campak) dan rubella yang diberikan pada anak usia 9 bulan ke atas. Vaksin ini perlu diberikan 2 kali sebelum usia 5 tahun, yakni pada usia 9 bulan dan 18 bulan. Kemudian, diberikan kembali pada usia 5-7 tahun sebagai program BIAS (bulan imunisasi anak sekolah) di kelas 1 SD.Vaksin MR umumnya aman, karena efek samping yang mungkin dijumpai hampir sama dengan vaksinasi lainnya, seperti nyeri ringan di area injeksi sekitar 24 jam setelah vaksinasi. Demam ringan dapat timbul pada 5-15% kasus yang timbul pada hari ketujuh sampai dua belas pasca vaksinasi. Demam ini dapat berlangsung 1 - 2 hari. Sementara, ruam kulit dapat timbul pada 2% kasus pada hari ketujuh sampai kesepuluh setelah vaksinasi dan berlangsung selama 2 hari. Sebagian kecil kasus 0-3% dapat merasakan pegal/nyeri sendi.Yuk, berikan si Kecil vaksinasi dengan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Booking Vaksin</a>&nbsp;di PrimaKu untuk nikmati diskonnya! Vaksinasi jadi lebih hemat &amp; praktis bareng PrimaKu.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-mmr-measles-mumps-rubela" title="https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-mmr-measles-mumps-rubela">https://pionas.pom.go.id/ioni/bab-14-produk-imunologis-dan-vaksin/144-vaksin-dan-antisera/vaksin-mmr-measles-mumps-rubela </a></li><li style="text-align: justify;">Soedjatmiko Soedjatmiko, Mei Neni Sitaresmi, Sri Rezeki S. Hadinegoro, Cissy B. Kartasasmita, Ismoedijanto Moedjito, Kusnandi Rusmil, Syawitri P. Siregar, Zakiuddin Munasir, Dwi Prasetyo, Gatot Irawan Sarosa</li><li style="text-align: justify;">Ikatan Dokter Anak Indonesia, Jadwal Imunisasi 2020</li></ul>

Apa sih Bedanya Vaksin MMR dan MR?

apa-sih-bedanya-vaksin-mmr-dan-mr--1678263656797

Melengkapi vaksin dapat melindungi beberapa penyakit berbahaya dan akan mencegah penularan. Pemberian vaksin direkomendasikan untuk dilengkapi demi tumbuh kembang anak yang optimal.Jika imunisasi si Kecil terlengkapi = tidak mudah terkena penyakit = tumbuh kembangnya optimal. Lebih lengkapnya, MomDad bisa saksikan pada video di atas, ya!

Serba-serbi Imunisasi yang Perlu Diketahui Orang Tua

serba-serbi-imunisasi-yang-perlu-diketahui-orang-tua-1677060784846

Memberikan imunisasi lengkap sangat penting untuk mencegah penyakit serius yang mungkin bisa diderita anak kemudian hari. Namun, tak bisa dipungkiri kalau biaya imunisasi anak cukup menguras dompet. Apalagi anak perlu diimunisasi sejak bayi. Bagi MomDad yang masih punya bayi newborn dan memberikan imunisasi lengkap, yuk terapkan tips berikut agar biaya imunisasi lebih hemat!Manfaatkan vaksinasi gratis di puskesmas/posyandu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/51a3f58b8ec8a1bce9c20db414353a5a_1675162409862.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1146824532-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Sebagai langkah pencegahan penyakit, pemerintah mengadakan imunisasi dasar gratis yang bisa MomDad manfaatkan untuk memangkas biaya vaksin si Kecil. Imunisasi dasar yang diberikan antara lain hepatitis B, BCG, polio oral dan suntik, DPT-HB-Hib, MR, HPV, PCV, dan lain sebagainya. Tak ada salahnya MomDad mengunjungi layanan kesehatan terdekat untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai imunisasi gratis ini.Pilih vaksinasi dalam negeri<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e1ca73b3d40c7a7c59af958106ee18bf1_1675162421163.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1322505118-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Umumnya, harga vaksin dalam negeri lebih terjangkau dibandingkan vaksin luar negeri. MomDad tidak perlu khawatir, karena kualitas vaksin buatan dalam negeri sama bagusnya dengan vaksin impor. Efek sampingnya pun sudah diminimalisir, sehingga tak perlu ada yang diragukan lagi.Booking vaksin di PrimaKu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1c77a18f4ec9ab2a66ec7b82424ea371_1675162431692.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1283694943-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Jika cari promo vaksin, MomDad bisa memanfaatkan fitur&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Booking Vaksin</a>&nbsp;PrimaKu, yang kerap mengadakan promo diskon hingga 30%. Bekerjasama dengan klinik-klinik dan rumah sakit, MomDad dapat memilih tempat vaksinasi si Kecil yang sesuai dengan lokasi MomDad. Cara booking nya pun mudah, yaitu:<ol><li style="text-align: justify;">Pilih Jadwal Imunisasi pada home page.</li><li style="text-align: justify;">Klik daftar vaksin dan pilih prosedur vaksin.</li><li style="text-align: justify;">Set lokasi MomDad untuk&nbsp; mencari layanan kesehatan terdekat.</li><li style="text-align: justify;">Setelah berhasil set lokasi, pilih salah satu klinik atau rumah sakit.</li><li style="text-align: justify;">Pilih produk vaksin.</li><li style="text-align: justify;">Tentukan tanggal dan waktu vaksin. Jangan lupa ceklis syarat dan ketentuannya, ya!</li><li style="text-align: justify;">Jika sudah, MomDad bisa melanjutkan ke Rincian Bayar Vaksin dan selesaikan transaksi.</li></ol>Cari info mengenai imunisasi massal<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ffa10501b296b6dd441a5a09d10d4d95110_1675162457503.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-493625672-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada Agustus - September 2017, Pemerintah dan Kemenkes pernah mengadakan imunisasi MR massal di 6 provinsi di pulau Jawa. Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan setiap tahun guna menurunkan angka penyakit tertentu pada anak. MomDad bisa mengunjungi layanan kesehatan terdekat untuk informasi lebih lanjut mengenai imunisasi massal agar bisa lebih irit.Itu dia tips yang bisa MomDad lakukan agar biaya imunisasi si Kecil jadi lebih hemat. Selamat menerapkannya, MomDad!

Asyik, Biaya Imunisasi jadi Lebih Hemat dengan Tips Ini!

asyik--biaya-imunisasi-jadi-lebih-hemat-dengan-tips-ini--1675414714645

Per tanggal 18 Januari 2023, Kementerian Kesehatan RI menyatakan terjadi kejadian luar biasa (KLB) campak di 34 kabupaten dan kota di 12 provinsi Indonesia. Dengan beredarnya pernyataan ini, sebagai orang tua, tentu MomDad merasa khawatir akan kesehatan si Kecil. Memangnya apa sih dampak campak bagi tumbuh kembang anak, sehingga membuat para orang tua patut waspada?Apa itu campak &amp; bagaimana gejalanya?Campak merupakan penyakit infeksi virus akut serius yang sangat menular. Campak disebabkan oleh Paramyxovirus dan ditularkan terutama melalui udara. Tak hanya orang dewasa, campak dapat menjadi masalah serius untuk semua kelompok umur, termasuk anak-anak. Namun, anak berusia di bawah 5 tahun dan dewasa lebih dari 20 tahun lebih sering mengalami komplikasi, sehingga dampaknya bisa lebih buruk.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7a6b9597cb1e107615c6254ddb12dc74e_1674720842767.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-530200287-612x612 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Seseorang atau anak yang mengalami campak, akan mengalami gejala seperti:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Demam dengan suhu badan biasanya &gt;38°C selama 3 hari atau lebih dan akan berakhir setelah 4-7 hari. Demam tinggi terjadi setelah 10-12 hari setelah tertular. Terdapat pula batuk, pilek, mata merah atau mata berair (3C: cough, coryza, conjunctivitis).</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Tanda khas (patognomonis) ditemukan Koplik's spot atau bercak putih keabuan dengan dasar merah di pipi bagian dalam.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Gejala pada tubuh berbentuk ruam makulopapular. Ruam muncul pada muka dan leher, dimulai dari belakang telinga, kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam bertahan selama 3 hari atau lebih pada kisaran hari ke-4 sampai ke-7 demam. Ruam muncul saat demam mencapai puncaknya. Ruam berakhir dalam 5 sampai 6 hari, dan menjadi berwarna seperti tembaga atau kehitaman.</li></ul>Komplikasi penyakit campakKomplikasi yang sering terjadi adalah infeksi telinga yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran, serta diare (1 dari 10 anak). Beberapa dapat mengalami komplikasi berat berupa pneumonia (1 dari 20 anak) yang merupakan penyebab kematian tersering pada campak, dan ensefalitis (1 dari 1000 anak) yang dapat berakhir dengan kematian. Setiap 1000 anak yang menderita campak, 1 atau 2 di antaranya meninggal dunia.Subacute sclerosing panencephalitis (SSPE) merupakan komplikasi yang sangat jarang, tetapi merupakan penyakit sistem saraf pusat yang fatal akibat infeksi virus campak yang diderita pada saat kanak-kanak. SSPE umumnya terjadi 7-10 tahun setelah seseorang menderita campak, walaupun telah sembuh. Risiko SSPE lebih besar pada anak yang menderita campak pada usia kurang dari 2 tahun. Campak juga dapat menyebabkan ibu hamil melahirkan sebelum waktunya, atau melahirkan bayi dan berat lahir rendah.Mencegah campak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1ac2495b223b9bf0ae6d410ab229b878a_1674720863095.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-854320638-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> MomDad dapat mencegah campak sejak dini pada si Kecil dengan cara:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Berikan vaksin MR pada si Kecil saat ia berusia 9 bulan</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Jika sampai usia 12 bulan belum mendapat vaksin MR, dapat diberikan vaksin MMR</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pada anak usia 18 bulan, berikan MR atau MMR</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pada anak usia 5-7 tahun, berikan anak MR (dalam program BIAS kelas 1) atau MMR</li></ul>Agar si Kecil terhindar dari campak, pastikan ia mendapatkan vaksin MR atau MMR seperti tips di atas ya, MomDad.Apabila ingin memberikan vaksinasi pada si Kecil, MomDad dapat melakukan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Booking Vaksin</a>&nbsp;di aplikasi PrimaKu dan bisa mendapatkan potongan harga, lho! Referensi: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/apakah-infeksi-campak</a>

Ditetapkan sebagai KLB, Waspada Campak Menyerang si Kecil

ditetapkan-sebagai-klb--waspada-campak-menyerang-si-kecil-1674721035244

Demam tifoid atau tifus merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh kuman Salmonella typhii. Untuk mencegah penyakit ini, selain dengan menjaga kebersihan makanan, setiap anak dianjurkan untuk mendapatkan imunisasi tifoid. Karena itu, berikut informasi mengenai imunisasi tifoid yang perlu diketahui oleh MomDad. Simak, yuk!Penyebab demam tifoid<img src="https://storage.primaku.com/editor/1672824729992-665f2022.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-955514400-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Melansir laman IDAI, anak berusia 5 tahun ke atas menjadi kelompok usia yang rentan terkena demam tifoid, karena pada umumnya mereka sudah mulai bersekolah dan mengenal jajanan di luar rumah. Jajanan yang kurang bersih bisa mengandung kuman Salmonella typhii yang bisa masuk ke tubuh anak jika termakan.MomDad harus waspada jika anak mengalami demam lebih dari 1 minggu karena ini merupakan gejala awal demam tifoid. Gejala lain demam tifoid di antaranya adalah keluhan pada saluran cerna, seperti mual, muntah, mencret, atau pada anak yang lebih besar justru susah buang air besar.Imunisasi tifoid untuk mencegah demam tifoid<img src="https://storage.primaku.com/editor/1672824737063-eead0de1.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="istockphoto-184836528-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk mencegah anak menderita demam tifoid, diperlukan pemberian imunisasi tifoid sejak dini untuk membentuk antibodi yang akan melawan bakteri penyebab demam tifoid. Imunisasi tifoid juga menjadi salah satu program WHO untuk mengendalikan epidemi dan endemi demam tifoid di dunia. FYI, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang termasuk daerah endemi tifoid.Ikatan Dokter Indonesia telah merekomendasikan imunisasi tifoid untuk anak di atas usia 24 bulan. Setelahnya, vaksin tifoid bisa diberikan setiap 3 tahun sekali. Efek samping yang mungkin timbul adalah efek samping penyuntikan, seperti bekas suntikan yang membengkak, nyeri dan mungkin saja ada demam ringan. Pada anak usia 6 tahun ke atas, imunisasi tifoid bisa diberikan secara oral (diminum).Ada 3 jenis imunisasi tifoid yang direkomendasikan oleh WHO, antara lain:1. Vaksin konjugat tifoid suntik (TVC), diperuntukkan untuk anak berusia 6 bulan hingga orang dewasa berusia 45 tahun.2. Vaksin polisakarida tak terkonjugasi bagi anak berumur 2 tahun ke atas.3. Vaksin Ty21a berbentuk kapsul yang diberikan secara oral (diminum) bagi anak yang berusia di atas 6 tahun.So, agar si Kecil terhindar dari penyakit tifus dan kekebalan tubuhnya terjaga hingga dewasa, segera berikan ia imunisasi tifoid sesuai dengan usia yang dianjurkan, ya.Apabila ingin memberikan imunisasi pada si Kecil, MomDad dapat melakukan <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/Imunisasi" title="https://primaku.page.link/Imunisasi" target="_blank">Booking Vaksin</a> di aplikasi PrimaKu dan bisa mendapatkan potongan harga, lho!Sumber foto: FreepikReferensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/mengenal-demam-tifoid</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.