Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi Bayi Usia 0-6 Bulan
Author: Dhia Priyanka
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: ASI Booster, Gizi, Nutrisi, 0-6 Bulan, Parenthood, Article
Bayi mengalami pertumbuhan fisik yang sangat cepat selama 0-6 bulan pertama kehidupan. Nutrisi yang cukup dan berkualitas sangat penting untuk mendukung pertumbuhan yang optimal. Nutrisi yang tepat mendukung perkembangan sistem kekebalan tubuh bayi. Lantas, gimana sih cara memenuhi kebutuhan gizi bayi usia 0-6 bulan? Yuk, simak panduannya di bawah!
Makanan Utama yang Dianjurkan
Pada 6 bulan pertama, bayi belum bisa mengonsumsi MPASI, sehingga pemberian ASI sangat penting untuk menunjang kebutuhan nutrisinya. Oleh karena itu, pemberian ASI eksklusif dapat mencegah malnutrisi pada bayi [1]. ASI memiliki komponen nutrisi yang paling mudah dicerna oleh bayi. Selain itu, ada faktor kekebalan yaitu secretory IgA, dan bakteri baik (probiotik) serta prebiotik (human milk oligosaccharides) yang akan membangkitkan bakteri baik di saluran cerna sehingga meningkatkan toleransi bayi terhadap nutrisi yang diberikan.
Bayi tidak memerlukan apa pun yang lain, selain ASI selama usia 0-6 bulan. Memperkenalkan makanan atau cairan selain ASI kepada bayi sebelum mencapai usia 6 bulan, dapat meningkatkan risiko penyakit, seperti diare, bahkan mengancam nyawa [2].
Cara Memastikan Kebutuhan Nutrisi Bayi di 6 Bulan Pertama Terpenuhi
Memberikan ASI eksklusif adalah cara utama untuk memastikan kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi selama 6 bulan pertama. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, termasuk protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. WHO merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan [3].
Selain itu, MomDad juga bisa memantau pertumbuhan berat badan bayi di 6 bulan pertama kehidupannya. Kenaikan berat badan bayi pada bulan ke-0-3 bulan adalah sekitar 750-1.000 gram/bulan atau sekitar 30 gram/hari. Sedangkan untuk kenaikan berat badan bayi yang berusia 3-6 bulan umumnya sekitar 600 gram/bulan, atau sekitar 20 gram per hari.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Jadwal Pemberian ASI
Secara perlahan, bayi akan mampu mengonsumsi lebih banyak ASI setiap kali disusui. Dalam beberapa minggu dan bulan pertama, jeda waktu antara setiap sesi menyusui akan mulai memanjang. Rata-rata, sebagian besar bayi yang mendapatkan pemberian ASI eksklusif akan menyusui sekitar setiap 2 hingga 4 jam. Beberapa bayi mungkin akan menyusui setiap jam pada beberapa saat, yang sering disebut sebagai "cluster feeding."
Frekuensi menyusui bayi mungkin akan berubah. Beberapa sesi menyusui mungkin panjang, sementara yang lain lebih singkat. Ini adalah hal yang wajar. Bayi biasanya akan mengonsumsi sebanyak yang mereka butuhkan pada setiap sesi menyusui dan berhenti makan ketika sudah kenyang. Bayi seharusnya terlihat puas dan mengantuk setelah disusui saat mereka sudah mendapatkan cukup ASI.
Jadi, bayi baru lahir akan disusui sekitar 8 hingga 12 kali dalam waktu 24 jam [4].
Laktogogue, Bantu Tingkatkan Produksi ASI untuk Penuhi Kebutuhan Nutrisi Bayi 0-6 Bulan
Laktogogue merupakan zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan produksi air susu ibu (ASI) ibu menyusui. Fenugreek (Trigonella foenum-graecum) menjadi salah satu herbal yang paling sering direkomendasi sebagai laktogogue[5]. Biji fenugreek atau biasa juga dikenal dengan biji klabet dipercaya bisa merangsang hormon yang membantu produksi ASI. Ada juga dugaan bahwa peningkatan produksi ASI terjadi karena adanya kandungan fitoestrogen dan diosgenin di dalam fenugreek[6].
Mengonsumsi makanan atau ASI booster sebagai laktogogue bisa menjadi alternatif untuk membantu meningkatkan produksi ASI guna membantu mencukupi kebutuhan nutrisi bayi di usia 0-6 bulan. Jika MomDad saat ini tengah mencari ASI booster yang praktis, MOMSY ASI Boost merupakan salah satu produk yang menarik dicoba. Selain halal dan sudah tersertifikasi BPOM, produk ini merupakan pelopor ASI booster di Indonesia dengan garansi uang kembali, lho.
MOMSY ASI Boost mengandung bahan-bahan alami yang memiliki manfaat baik untuk ASI, antara lain:
- Biji klabet (fenugreek) mengandung galaktagog, trigonelline, kolin, prolamin, sapogenin, alkaloid, dan serat lendir yang memiliki sifat estrogen yang menunjang produksi ASI, menurunkan kadar gula darah, dan antioksidan yang dibutuhkan ibu selama menyusui agar terhindar dari stres oksidatif.
- Almond extract mengandung serat, protein, vitamin E, kalsium dan asam folat yang baik untuk ibu menyusui. Selain itu, almond extract juga mengandung lemak tak jenuh yang dapat meningkatkan kepadatan ASI.
- Daun kelor bermanfaat untuk meningkatkan kadar prolaktin yang dapat meningkatkan produksi ASI, memperkuat daya tahan tubuh ibu dan buah hati, serta mencegah anemia.
- Extract ikan gabus mengandung protein, asam lemak, omega 2, karbohidrat, DHA, dan EPA yang mampu meningkatkan prolaktin dan oksitosin, serta membantu proses penyembuhan luka pasca melahirkan.
MOMSY ASI Boost dapat dikonsumsi 3 kali sehari setelah makan khusus untuk ibu menyusui. Produk ini hadir dalam dua pilihan, yaitu dalam bentuk kapsul dan bubuk yang dibanderol mulai dari Rp65.000 di e-commerce.
Referensi:
1. Ikatan Dokter Anak Indonesia. ASI Sebagai Pencegah Malnutrisi pada Bayi. 23-08-2013.
2. UNICEF. Feeding your baby: When to start with solid foods.
3. Amita Shroff, MD. Infant Nutrition: The First 6 Months. WebMD. August 30, 2022.
4. Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion. April 11, 2022.
5. IDAI. 2023. Laktogogue: Seberapa Besar Manfaatnya?
6. Ravi, Reena, Joseph, Jasmine. "Effect of fenugreek on breast milk production and weight gain among Infants in the first week of life." Contemporary Clinical Trials Communications, vol. 17, 2020, p. 100521. DOI: 10.1016/j.cegh.2019.12.021.