Meta PixelAyam Kampung vs Ayam Negeri, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?<!-- --> | Articles | <!-- -->PrimaKu - Pelopor Aplikasi Tumbuh Kembang Anak di Indonesia

Ayam Kampung vs Ayam Negeri, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Author: Tim PrimaKu

8 Mei 2025

Topik: Ayam, Protein, Protein Hewani

Ayam adalah salah satu sumber protein hewani yang paling sering diberikan pada anak. Rasanya yang familiar, teksturnya yang mudah dikunyah, dan fleksibilitas dalam pengolahan bikin daging ayam jadi andalan di banyak menu anak. Tapi, di balik semua itu, orang tua sering bingung: lebih baik kasih ayam kampung atau ayam negeri (broiler)? Ternyata, keduanya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, lho! Yuk, simak perbedaannya agar bisa memilih yang paling cocok buat si Kecil.


Kandungan Protein

Secara umum, ayam kampung mengandung lebih banyak protein per 100 gram dibanding ayam negeri. Karena pertumbuhannya lebih lambat dan aktivitasnya lebih banyak (biasanya dilepas di area terbuka), otot ayam kampung cenderung lebih padat dan kaya protein.

Ayam kampung bisa jadi pilihan tepat untuk membantu memenuhi kebutuhan protein anak, terutama dalam masa pertumbuhan aktif. Namun, karena teksturnya lebih berserat, perlu cara pengolahan yang tepat agar tetap mudah dikonsumsi anak.

Lemak dan Kalori

Ayam negeri memiliki kandungan lemak yang lebih tinggi, karena proses pertumbuhannya yang lebih cepat dan pakan yang diformulasikan khusus untuk menambah berat badan.

Untuk anak yang butuh makanan tinggi kalori (misalnya dengan berat badan kurang), ayam negeri bisa membantu. Tapi jika tujuannya untuk mengontrol asupan lemak atau mencegah kelebihan berat badan, ayam kampung lebih unggul.

Kualitas Asam Amino Esensial

Keduanya merupakan sumber protein lengkap, artinya mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Tapi beberapa studi menyebutkan ayam kampung cenderung memiliki rasio asam amino esensial yang lebih baik, termasuk lysine dan methionine yang penting untuk pertumbuhan jaringan dan sistem imun.

Keamanan dan Paparan Antibiotik

Salah satu kekhawatiran orang tua terhadap ayam negeri adalah paparan residu antibiotik atau hormon pertumbuhan. Meskipun secara regulasi sudah diawasi, konsumsi berlebihan dalam jangka panjang tetap perlu diperhatikan.

Ayam kampung umumnya dibesarkan tanpa antibiotik tambahan dan lebih alami, sehingga dianggap lebih “aman” dalam jangka panjang—terutama bagi anak-anak yang sistem tubuhnya masih berkembang.

Ayam kampung dan ayam negeri sama-sama bisa menjadi sumber protein hewani yang baik untuk tumbuh kembang anak. Kalau tujuannya untuk mendapatkan protein yang lebih padat, rendah lemak, dan minim paparan zat tambahan, ayam kampung bisa jadi pilihan utama. Tapi jika anak sedang butuh kalori tambahan dan baru belajar mengunyah, ayam negeri yang lebih empuk juga tetap bisa diberikan, asal diolah dengan cara yang sehat dan seimbang.

Yang terpenting, pastikan sumber ayamnya terpercaya, dan tetap variasikan dengan protein hewani lain seperti ikan, telur, atau daging merah agar kebutuhan gizi si Kecil terpenuhi dengan optimal.


Referensi:

  • Jayasena, D. D., et al. (2016). “Comparison of the quality traits of meat from broilers and spent laying hens.” Journal of Food Science and Technology.
  • Pomianowski, J. F., et al. (2019). “Chemical composition and nutritional value of poultry meat.” Meat Science.
  • World Health Organization. (2020). Antimicrobial resistance and food safety.
  • Zhao, R., et al. (2020). “Free-range poultry production and meat quality.” Poultry Science Journal.