primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Telur Mentah atau Setengah Matang: Bolehkah Diberikan pada Bayi Anda?

Author:

Topik: bayi

Telur Mentah atau Setengah Matang: Bolehkah Diberikan pada Bayi Anda?

Asupan nutrisi yang baik diperlukan agar anak anda dapat tumbuh dan kembang dengan optimal. Salah satu komponen nutrisi yang diperlukan adalah asupan protein yang berkualitas. Telur merupakan sumber protein hewani yang murah dan mudah didapat, serta bergizi karena mengandung asam amino esensial lengkap. Satu buah telur rebus mengandung 77 kkal terdiri dari protein sekitar 6 g dan lemak total 5,3 g. 

Telur ini dapat diolah dan dimasak dengan berbagai cara, termasuk diolah setengah matang. Beberapa dekade yang lalu, bayi di bawah usia 1 tahun sering diberi telur mentah atau setengah matang dengan alasan supaya anak “kuat”, bahkan hingga kini masih ada yang melakukan praktik seperti ini. Namun, apakah telur mentah atau setengah boleh diberikan kepada anak?

Telur utuh dapat mengandung bakteri yang disebut Salmonella. Bakteri ini dapat masuk ke dalam telur melalui kulit telur yang retak. Anak usia balita 4 kali lipat lebih berisiko mengalami gejala keracunan makanan berupa Salmonellosis dibandingkan dengan orang dewasa yang mengonsumsi telur mentah atau setengah matang. Tidak hanya anak balita, orang yang lanjut usia dan ibu hamil juga berisiko mengalami Salmonellosis ini. Gejala muncul 12-72 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi Salmonella dan membaik dalam waktu 4-7 hari tanpa perlu pemberian antibiotik. Gejala yang muncul yaitu diare berdarah, disertai demam, muntah dan dehidrasi. Hal ini bisa membahayakan jiwa apabila kekurangan cairan tidak segera diatasi.

Tidak hanya telur setengah matang biasa, tetapi masakan yang mengandung telur yang dimasak setengah matang, seperti homemade mayonnaise, tiramisu, mousse, juga masih berisiko menimbulkan Salmonellosis. Mayonnaise buatan pabrik umumnya menggunakan telur yang telah dipasteurisasi sehingga aman dikonsumsi.

Berikut beberapa tips terkait konsumsi telur yang perlu diperhatikan agar terhindar dari Salmonellosis:

·         Hindari membeli telur yang kotor atau retak.

·         Simpan telur di lemari pendingin pada suhu 0-4° C.

·         Cuci tangan dan alat yang bersentuhan dengan telur mentah.

·         Hindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.

Bagian putih dan kuning telur harus dimasak hingga mengeras. Bila memasak makanan yang mengandung telur, maka masakan harus dimasak hingga mencapai suhu minimal 71°C. Telur yang dimasak hingga matang tidak kehilangan kandungan nutrisinya, bahkan telur yang sudah matang tersebut lebih mudah dicerna oleh saluran cerna anak.

·         Telur yang sudah matang harus dikonsumsi segera dan tidak dibiarkan dalam suhu ruang lebih dari 2 jam untuk menghindari kontaminasi kuman.

Penulis: dr. Cut Nurul Hafifah, SpA

Reviewer: dr. Yoga Devaera, SpA(K)

familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: