Vaginosis bakterial (VB) adalah kondisi yang sering ditemui pada perempuan yang sedang ada pada usia reproduktif, termasuk remaja perempuan. Kondisi ini sangat mengganggu, dan jika terjadi secara berulang, dapat menjadi faktor risiko untuk pelvic inflammatory disease (PID), serta penyakit menular seksual dan kelainan ginekologis lainnya. Berikut adalah gambaran medis dari vaginosis bakterial, serta penyebab, diagnosis, dan manajemen medis yang terkait pada anak perempuan,

VB dapat terjadi ketika ada ketidakseimbangan flora bakteri di vagina. Pada VB, jumlah spesies bakteri Lactobacillus, yang pada kondisi normal mendominasi lingkungan dalam vagina, menurun. Akibatnya, bakteri jenis lain lebih mudah untuk tumbuh. Penyebab ketidaseimbangan bakteri di vagina belum terlalu jelas, tetapi ada beberapa faktor risiko yaitu douching, merokok, pemakaian antibiotik, dan memiliki lebih dari satu pasangan seksual.

Bakteri patogen yang paling utama menyebabkan VB adalah Gardnerella vaginalis. Bakteri tersebut dapat membentuk biofilm yang menciptakan keadaan yang kondusif bagi bakteri patogen lainnya untuk tumbuh. Bakteri-bakteri patogen ini menyebabkan radang pada vagina, sehingga menghasilkan gejala-gejala seperti keputihan dengan bau tidak sedap, gatal, serta nyeri berkemih. Jika VB menyebabkan komplikasi seperti PID, biasanya perut bawah juga akan merasa nyeri.

Diagnosis VB pada anak perempuan didasarkan pada anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium yang tepat. Selain gejala-gejala yang dimiliki anak, faktor risiko juga perlu ditanyakan juga. Jika anak sudah remaja, anamnesis bisa dilakukan tanpa orang tua jika anak lebih nyaman, terutama saat membahas hal-hal sensitif seperti riwayat seksual. Pastikan bahwa anak tidak merasa dihakimi sehingga terbuka untuk memberikan informasi yang relevan pada diagnosis.

Selanjutnya, lakukan pemeriksaan fisik dalam bentuk inspeksi. Untuk pemeriksaan penunjang, lakukan cervical swab supaya cairan vagina bisa diperiksa di bawah mikroskop. Untuk bisa memastikan bahwa pasien memiliki VB, hasil pemeriksaan klinis pasien dan penunjang perlu memenuhi dua dari empat kriteria Amsel yaitu sebagai berikut: 1) keputihan warna kuning, 2) clue cells, 3) pH >4.5 dan 4) bau amis seperti ikan jika dicampur dengan cairan alkali KOH 10%. Cervical swab juga dapat membantu menyingkirkan kecurigaan terhadap gonore, klamidia, dan trikomoniasis.

Langkah-langkah manajemen medis yang umum dilakukan termasuk terapi antibiotik dengan Metronidazole 500 mg 2 kali sehari selama 7 hari. Edukasi untuk menjaga kebersihan juga penting untuk mencegah rekurensi. Anak perempuan dengan VB perlu diajari cara membersihkan alat kelaminnya secara rutin dengan menggunakan air hangat. Pemakaian cairan khusus pembersih vagina juga tidak dianjurkan. Untuk remaja perempuan, pendidikan seks juga penting untuk dilakukan karena perilaku seksual yang berisiko juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk mendapatkan VB.

Vaginosis bakterial pada anak perempuan merupakan kondisi yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kenyamanan mereka. Dengan pemahaman yang mendalam tentang aspek klinis, penyebab, diagnosis, dan manajemen medis yang terkait, dokter dapat memberikan perawatan yang efektif dan terapeutik bagi anak perempuan yang mengalami kondisi ini. Pendidikan dan pencegahan juga merupakan bagian penting dari pendekatan holistik untuk mengurangi kejadian VB dan meningkatkan kesehatan reproduksi anak perempuan secara keseluruhan.

Referensi:

CDC. Bacterial Vaginosis. Available from: https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/bv.htm

Kairys N, Garg M. Bacterial Vaginosis. [Updated 2023 Jul 4]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2024 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459216/