<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 82.342%;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 82.342%;">10 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 82.342%;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 82.342%;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 82.342%;" class="">Selain mengandung karbohidrat, kentang memiliki kandungan serat hampir 5 kali lebih tinggi dari beras putih. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 17.5651%;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 82.342%;" class="">95,3 kkal energi6,1 gram karbohidrat6,6&nbsp; gram lemak3,6 gram protein0,2 mg zat besi0,5 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>50 g kentang</li><li>1/2 sdm mentega</li><li>15 g keju</li><li>75 ml susu cair</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Kukus kentang hingga matang. Tambagkan mentega. Tumbuk hingga halus.</li><li>Masak susu cair dengan keju hingga keju meleleh seluruhnya. Angkat.</li><li>Sajikan kentang dengan saus keju.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Kentang Tumbuk Keju

kentang-tumbuk-keju-1671156759869

Siapa yang kemarin nonton IG Live kemarin bersama Prof. DR. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K)&nbsp;dan dr. Norman Tanyadji, Sp.A?Menarik banget, yaaa! Nggak sekadar dapet banyak ilmu, tapi materi yang disampaikan benar-benar relate dan mudah dimengerti sehingga ngobrolnya pun jadi lebih seru.Psst, kalau MomDad kelewatan, nggak usah khawatir karena tayangan ulangnya bisa MomDad saksikan selengkapnya di video di atas!

Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh, Mungkinkah Gejala Awal Asma?

batuk-yang-tidak-kunjung-sembuh--mungkinkah-gejala-awal-asma-

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 586.188px;" class="">Mengukur Volume </td></tr><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Usia</td><td class="" style="width: 586.188px;">3-4 tahun</td></tr><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Ranah Perkembangan​</td><td class="" style="width: 586.188px;">Motorik halus dan kognitif. </td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="">Beras yang sudah diwarnai</li><li style="">Scoops / sendok takar</li><li style="">Gelas takar</li><li style="">Wadah yang tinggi dan lebar</li></ul>Cara Bermain:<ul><li>Isi wadah dengan beras yang sudah diwarnai.</li><li>Minta si Kecil untuk mengisi gelas takar menggunakan scoops atau sendok takar sesuai dengan arahan MomDad.</li></ul>Sumber:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/" title="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/">​</a><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.learning4kids.net" title="https://www.learning4kids.net">https://www.learning4kids.net </a>

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun: Mengukur Volume

stimulasi-anak-usia-3-4-tahun--mengukur-volume

Susu merupakan sumber kalsium dan folfat yang bauk untuk perkembangan tulang, serta gigi si Kecil. Namun, mengonsumsi susu secara berlebihan juga tidak disarankan. Pasalnya, jika terlalu banyak minum susu, akan ada ketidakseimbangan pada si Kecil, seperti berisiko obesitas, menghambat penyerapan besi, hingga memicu sulit buang air besar. So, demi mencegah hal tersebut, MomDad dapat melakukan tips berikut ini. Tips mencegah anak konsumsi susu berlebih<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657256378455-ad6d6b7c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meski tidak dianjurkan meminum susu berlebihan, tapi menghentikan asupan susu pada anak juga bukan solusi, lho, MomDad. Nah, untuk menyiasatinya, MomDad bisa mengurangi asupan susu dengan memperkenalkan minuman sehat lainnya. Selain itu, biasakan si kecil minum air putih setidaknya 2-5 gelas per hari, ya.Selain itu, karena anak membutuhkan beragam nutrisi untuk tumbuh kembangnya, MomDad juga perlu menyajikan berbagai makanan tinggi nutrisi, seperti daging ayam, sayur, dan buah sebagai menu makan si Kecil.Untuk meningkatkan nafsu makannya, MomDad bisa menyajikan menu bergizi tersebut dengan tampilan yang menarik. Susu dapat diberikan mengikuti jadwal makan, misalnya susu dapat diberikan di jam snack anak, namun hindari memberikan susu sebelum anak makan, atau malah sebagai pengganti makan jika anak tidak mau makan. Hal itu dapat menjadi pisau bermata dua karena anak akan belajar apabila ia tidak mau makan, MomDad akan memberikan susu yang mengenyangkan. Tentunya jika hal ini menjadi kebiasaan akan mengganggu proses anak belajar mengenal dan mengolah berbagai variasi makanan ya kan!.Sebagai kesimpulan, susu bukan lah suatu minuman yang super. Susu memang memberikan zat gizi penting yang dibutuhkan seorang anak, namun terlalu banyak minum susu juga ternyata memberikan dampak yang kurang baik.Anak cukup mengonsumsi susu sebanyak 2 gelas tau 500 ml per hari dan diiringi dengan makan makanan yang kaya gizi seimbang.&nbsp;Semoga tips di atas bermanfaat ya untuk MomDad dan si Kecil.Buat MomDad yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai tumbuh kembang anak, yuk follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> dan baca juga artikelnya di aplikasi PrimaKu atau website <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>, ya!Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Berisiko Obesitas, Ini Tips Mencegah Anak Minum Susu Berlebih

berisiko-obesitas--ini-tips-mencegah-anak-minum-susu-berlebih

Melihat anak doyan minum susu tentu membuat orang tua senang. Tapi, kalau sudah berlebihan tentu saja orang tua menjadi resah. Memang sih, minum susu tambahan atau susu pertumbuhan tidak salah, tapi kalau berlebih apakah ada dampak negatifnya?Mungkin itu juga yang menjadi pertanyaan MomDad kalau melihat anak meminum susu berlebihan. Selain itu, anak juga tidak mau makan karena sudah merasa kenyang dengan susu. Lantas, apakah ada risikonya ketika anak minum susu terlalu banyak? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!Susu merupakan sumber kalsium<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657255774735-5ed2562e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 1 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Susu merupakan salah satu bagian penting dalam asupan makanan seorang anak. Bahkan, sejak lahir, bayi sudah mendapatkan makanan utama berupa susu, baik air susu ibu (ASI) atau dalam bentuk susu formula.Susu diketahui merupakan sumber kalsium dan fosfat yang baik untuk perkembangan tulang dan gigi anak. Selain itu, susu juga mengandung protein, lemak, vitamin B, dan energi yang cukup untuk pertumbuhan bayi.Meski begitu, susu tidak mengandung zat besi maupun serat. Susu tidak bisa mewakili kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan oleh anak. Bisa jadi, kalau memang anak hanya diberikan susu, tentu akan menyebabkan zat gizi tertentu yang dibutuhkan anak berkurang karena tidak semua zat ada dalam susu.Beberapa hal yang terjadi saat anak minum susu terlalu banyak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1657255798489-d83087f7.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ada beberapa hal yang terjadi saat anak minum susu terlalu banyak, termasuk adanya ketidakseimbangan dalam beberapa hal, yakni:Tingginya kalori atau energi yang terkandung di dalam volume susu yang diminumKalori yang terkandung pada susu dapat menjadi masalah, kalau anak terlalu banyak minum susu. Sebuah penelitian pada tahun 2014 menemukan bahwa balita yang mengonsumsi 3 hingga 4 gelas susu per hari memang memiliki perawakan yang lebih tinggi, namun juga cenderung lebih obes atau overweight.&nbsp;Susu mengandung gula, protein, dan lemak jenuh yang telah diketahui menyebabkan obesitas. Karena merupakan minuman berkalori, minum susu akan menimbulkan rasa kenyang sehingga bila anak minum susu dalam jumlah besar, anak tidak akan memiliki kesempatan yang cukup untuk merasa lapar, dan menambah masalah gerakan tutup mulut (GTM) pada anak. Tak hanya itu, pada anak yang pemilih dalam hal makanan (picky eater), ia juga akan menolak makan karena masih merasa kenyang, sehingga selain jumlah makanan yang dimakan hanya sedikit, variasi makanan yang dapat dikenalkan juga berkurang.&nbsp;Jumlah kalsium dalam volume susu yang diminum terlalu banyakKalsium yang sering menjadi alasan orang tua masih memberikan susu dalam volume besar kepada anak memang penting untuk pertumbuhan tulang. Namun, perlu MomDad ketahui bahwa terlalu banyak asupan kalsium dapat menghambat penyerapan besi, sehingga minum terlalu banyak susu dapat menyebabkan anemia, lho!&nbsp;Sumber kalsium pun tidak hanya berasal dari susu. Kacang-kacangan juga mengandung kalsium dalam jumlah yang cukup. Protein yang terdapat di dalam susu tentu juga terkandung dalam berbagai jenis makanan lain, seperti ikan, telur dan daging.&nbsp;Jumlah serat dalam volume susu yang diminum terlalu sedikitPerlu MomDad ketahui, susu tidak mengandung serat, sehingga mengonsumsi susu berlebih bisa memicu sulit buat air besar. Selain itu, anak yang terlalu banyak minum susu juga akan mudah merasa kenyang dan malas mengonsumsi makanan bergizi lain, seperti sayur dan buah-buahan. Kondisi ini lebih umum terjadi pada anak yang meminum lebih dari 500-700 ml susu per hari.&nbsp;Masalah lain akibat terlalu banyak minum susu adalah karies gigi yang dapat mengenai mahkota dan akar gigi, terutama jika anak memiliki kebiasaan menyusu sebelum tidur menggunakan botol dan tidak membersihkan kembali dengan menyikat gigi. Pasalnya susu yang menggenang di mulut saat anak minum menggunakan botol sampai tertidur akan mengakibatkan suburnya pertumbuhan bakteri, karena bakteri di dalam mulut akan menggunakan gula dari susu sebagai sumber energi.&nbsp;Metabolisme gula oleh bakteri tersebut akan menyebabkan lingkungan mulut menjadi asam dan bersifat korosif yang akan merusak lapisan gigi dan menimbulkan karies.Nah, sekarang sudah terjawab kan MomDad kenapa minum susu berlebihan enggak baik untuk kesehatan anak? Usahakan MomDad memberikan susu dalam jumlah yang sesuai agar semua nutrisi penting bagi tubuhnya terpenuhi.Buat MomDad yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai tumbuh kembang anak, MomDad bisa follow akun Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> dan baca juga artikelnya di aplikasi PrimaKu, ya!Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.<div style="text-align: justify;"></div>

 Anak Terlalu Banyak Minum Susu, Bahaya Enggak, ya?

-anak-terlalu-banyak-minum-susu--bahaya-enggak--ya-

Salah satu cara untuk menjaga kesehatan usus dan pencernaan adalah dengan rutin buang air besar. Namun sayangnya ada kalanya kondisi susah buang air besar (BAB) bisa dialami oleh anak, loh. Jika anak mengalami hal ini, sebaiknya MomDad melakukan tindakan yang tepat. Nah, agar tidak salah penanganan dan tahu apa yang harus dilakukan, yuk simak penjelasan seputar masalah susah buang air besar pada anak berikut!Penyebab anak susah buang air besar1. Kebiasaan menahan BAB. Anak juga bisa memiliki kebiasaan menahan BAB, misalnya ketika sedang bepergian, karena enggan berhenti bermain, atau akibat pengalaman merasakan nyeri saat BAB akibat feses yang keras.2. Anak sedang sakit. Dalam kondisi badan yang tidak fit, anak juga akan mengalami pengurangan nafsu makan. Perubahan frekuensi makan ini dapat membuat anak sulit buang air besar. Selain itu ada juga kondisi penyakit yang menyebabkan kesulitan buang air besar, seperti kekurangan hormon tiroid, dan efek dari obat-obatan yang dikonsumsi sehingga anak menjadi lebih sulit BAB dibandingkan biasanya.3. Jenis makanan yang dikonsumsi. Agar anak rutin BAB MomDad juga perlu memperhatikan asupan makanannya. Di usia pertumbuhan, anak harus makan dari berbagai kelompok bahan makanan, seperti grain (biji-bijian), kacang-kacangan, sayur dan buah, protein hewani, termasuk produk susu sapi.4. Perubahan dalam rutinitas harian. Perubahan rutinitas juga bisa jadi kendala anak sulit buang air besar misal kondisi sedang bepergian sehingga anak tidak nyaman untuk BAB.Solusi hadapi anak sulit BABSulit BAB dapat menjadi masalah bila dibiarkan berlarut-larut. Semakin lama feses bertahan di dalam usus besar, ukuran feses akan menjadi kian besar, kering, dan keras. Alhasil anak akan merasa nyeri ketika BAB sehingga ia menghindar atau takut untuk BAB. Siklus tersebut akan berulang dan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut maupun di anus si Kecil.Kesulitan BAB pada bayi di bawah 1 bulan lebih baik dikonsultasikan langsung dengan dokter. Bayi yang baru memulai MPASI dapat disarankan untuk memastikan dietnya sudah mengandung seluruh bahan makanan yang disarankan atau diberikan obat untuk melunakkan feses. Apabila sulit BAB terjadi pada anak besar dan remaja, dapat diberikan obat untuk melunakkan atau mengeluarkan feses. Perlu diingat, orang tua sebaiknya tidak memberikan obat pencahar tanpa petunjuk dokter.Ajarkan kebiasaan BAB yang sehatMomDad bisa mengajarkan kebiasaan BAB yang sehat pada anak, hal ini bisa dengan berbagai cara sederhana sehari-hari, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Bantu anak membuat rutinitas BAB. Pilih waktu yang sama setiap hari untuk duduk di toilet, misalnya sehabis sarapan. Letakkan bangku kecil di bawah kaki anak untuk memudahkannya BAB.</li><li style="text-align: justify;">Memastikan anak makan makanan sehat yang cukup, termasuk makanan berserat.</li><li style="text-align: justify;">Memastikan anak mengonsumsi cukup cairan yang bisa berasal dari minuman, kuah makanan atau sari buah.</li><li style="text-align: justify;">Ajak anak untuk bergerak dan aktif.</li></ul>Semoga penjelasan di atas dapat bermanfaat ya untuk MomDad.Jika ingin tahu informasi menarik lainnya, pantau terus artikel terbaru kami melalui aplikasi PrimaKu atau website <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank">primaku.com</a>. Jangan ragu juga untuk follow Instagram<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank"> @official.primaku</a>.Yuk, like, save, dan share artikel ini kalau MomDad suka!Sumber foto: PexelsReference:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx">https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/abdominal/Pages/Constipation.aspx </a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Si Kecil kok Sulit Buang Air Besar, Kenapa ya?

si-kecil-kok-sulit-buang-air-besar--kenapa-ya-

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">10 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Agar-agar mengandung serat larut yang membantu melancarkan BAB. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">88 kkal energi13,5 gram karbohidrat3,1&nbsp; gram lemak3 gram protein0,6 mg zat besi0,5 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>259 ml susu cair cokela</li><li>1 sdm gula pasir</li><li>1 sdm cokelat bubuk</li><li>1 sdt agar-agar bubuk</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Masak susu, cokelat bubuk, dan agar-agar bubuk hingga mendidih</li><li>Tuangkan ke cetakan. Diamkan di suhu ruang hingga setengah padat.</li><li>Dinginkan di kulkas</li><li>Sajikan.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Puding Cokelat

puding-cokelat

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 586.188px;" class="">Cocokkan Gambar dan Huruf Alfabetnya, yuk! </td></tr><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Usia</td><td style="width: 586.188px;" class="">3-4 tahun</td></tr><tr><td class="" style="width: 472.135px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 586.188px;" class="">Motorik halus dan kognitif. </td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">Kartu huruf alfabet</li><li style="font-size: 12pt;">Kartu bergambar</li><li style="font-size: 12pt;">Huruf alfabet / benda taktil</li></ul>Cara Bermain:<ul><li>Letakkan kartu bergambar dan minta si Kecil untuk mencocokkan huruf alfabet menggunakan huruf alfabet taktil. Begitupun sebaliknya. </li><li>Tempelkan huruf alfabet / benda taktil di atas kartu atau sebelahnya.</li></ul>Sumber:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/" title="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/">​</a><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.learning4kids.net/2014/12/02/introducing-play-dough-babies-toddlers/" title="https://www.learning4kids.net/2014/12/02/introducing-play-dough-babies-toddlers/">https://www.learning4kids.net/2014/12/02/introducing-play-dough-babies-toddlers/</a>

Kentang Tumbuk Keju

Kentang Tumbuk Keju

Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh, Mungkinkah Gejala Awal Asma?

Batuk yang Tidak Kunjung Sembuh, Mungkinkah Gejala Awal Asma?

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun: Mengukur Volume

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun: Mengukur Volume

Berisiko Obesitas, Ini Tips Mencegah Anak Minum Susu Berlebih

Berisiko Obesitas, Ini Tips Mencegah Anak Minum Susu Berlebih

Anak Terlalu Banyak Minum Susu, Bahaya Enggak, ya?

Anak Terlalu Banyak Minum Susu, Bahaya Enggak, ya?

Si Kecil kok Sulit Buang Air Besar, Kenapa ya?

Si Kecil kok Sulit Buang Air Besar, Kenapa ya?

Puding Cokelat

Puding Cokelat

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun: Cocokkan Gambar dan Huruf Alfabetnya, yuk!

Stimulasi Anak Usia 3-4 Tahun: Cocokkan Gambar dan Huruf Alfabetnya, yuk!