Di Indonesia, penggunaan galon guna ulang sudah menjadi hal yang lumrah. Secara aspek lingkungan, menggunakan galon guna ulang dapat sangat membantu dalam mengurangi limbah plastik. Meski begitu, MomDad mungkin merasa khawatir tentang pemberitaan yang menyebutkan bahwa galon guna ulang dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan. Benarkah demikian?Galon guna ulang dalam penggunaan sehari-hari<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669978356661-7dae8ba7.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="galon 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Perlu diketahui bahwa penggunaan BPA dalam kemasan telah diatur oleh BPOM untuk memastikan isi produk layak dikonsumsi. Bicara soal BPA, sebagian masyarakat beranggapan bahwa BPA dapat membawa dampak buruk bagi kesehatan.Namun, hasil studi menunjukkan bahwa BPA tidak menimbulkan risiko kesehatan bagi konsumen karena paparannya terlalu rendah(1). Selain itu, <a class="e-rte-anchor" href="https://www.factsaboutbpa.org/safety-assessments/fda-clarity-study/" title="https://www.factsaboutbpa.org/safety-assessments/fda-clarity-study/" target="_blank">BPA dapat hilang dari tubuh melalui urine dalam waktu 1x24 jam</a>(2).Dilansir dari laman FDA, BPA juga dinyatakan aman. Jumlah BPA yang sangat kecil mungkin saja dapat bermigrasi dari kemasan makanan ke makanan atau minuman. Namun, studi yang dilakukan oleh Pusat Penelitian Toksikologi Nasional FDA (NCTR) tidak menunjukkan efek BPA pada paparan dosis rendah(3).Dalam acara Ngobars dengan tema Kupas Tuntas Polemik Kesehatan Terkait BPA yang diadakan pada bulan September lalu, Spesialis Penyakit Dalam, dr. Laurentius Aswin Pramono, M-Epid menyatakan, “untuk menimbulkan gangguan kesehatan (metabolisme dan endokrin), butuh kadar yang sangat besar dalam satu waktu secara bersamaan. Dalam berbagai penelitian dinyatakan penggunaan bahan kimia dalam keseharian ternyata tidak mampu mencapai ambang yang bisa menyebabkan endocrine disruption.”Proses pencucian galon guna ulang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669978392186-a332e711.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="galon 3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Proses pencucian galon guna ulang, terutama yang bermerek perusahaan, telah mengikuti berbagai standar, baik itu standar perusahaan, standar BPOM, dan juga SNI. Jadi, air minum di dalamnya tetap steril dan higienis serta aman untuk dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga. Selain terbukti aman menurut BPOM, galon guna ulang juga memberikan manfaat yang besar bagi lingkungan karena tidak menggunakan virgin plastik, resin plastik yang diproduksi menggunakan gas alam, minyak bumi, dan minyak mentah. Galon guna ulang juga dapat digunakan kembali sehingga tidak menimbulkan timbunan sampah.Galon guna ulang sudah menjadi budaya konsumen di Indonesia dan di berbagai belahan dunia, selama bertahun-tahun. Selama itu juga tidak ada satupun kasus yang berhubungan dengan kanker, kemandulan, dan stunting pada anak karena mengonsumsi air dari galon guna ulang.Pastikan sebelum menggunakan galon guna ulang, MomDad membersihkan kemasan terlebih dahulu dengan pembersih yang telah disediakan. Bagi MomDad yang menggunakan dispenser, pastikan untuk membersihkan dispenser secara berkala untuk menjaga higienitas produk saat dikonsumsi.Sebelum lanjut mengambil kuis Parenthood Institute, pastikan MomDad telah membaca artikel di atas dengan seksama, ya. Semoga beruntung! Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.efsa.europa.eu/sites/default/files/corporate_publications/files/factsheetbpa150121.pdf" title="https://www.efsa.europa.eu/sites/default/files/corporate_publications/files/factsheetbpa150121.pdf" target="_blank">European Food Safety Authority. Scientific opinion on bisphenol A (2015)</a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.factsaboutbpa.org/wp-content/uploads/2020/08/ACC_BPA_Infographic.pdf" title="https://www.factsaboutbpa.org/wp-content/uploads/2020/08/ACC_BPA_Infographic.pdf">https://www.factsaboutbpa.org/wp-content/uploads/2020/08/ACC_BPA_Infographic.pdf </a></li><li style="text-align: justify;"><a class="e-rte-anchor" href="https://www.fda.gov/food/food-additives-petitions/questions-answers-bisphenol-bpa-use-food-contact-applications" title="https://www.fda.gov/food/food-additives-petitions/questions-answers-bisphenol-bpa-use-food-contact-applications" target="_blank">Questions &amp; Answers on Bisphenol A (BPA) Use in Food Contact Applications</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Minum dari Galon Guna Ulang, Perlu Takut atau Tidak?

minum-dari-galon-guna-ulang,-perlu-takut-atau-tidak-1669981497573

Bagi para orang tua yang bekerja, peran pengasuh sangat penting untuk memudahkan dalam menjaga dan merawat buah hatinya. Saat ini sudah banyak tersedia jasa pengasuh anak, mulai dari day care hingga baby sitter. Namun, masih banyak orang tua yang bingung harus menitipkan si Kecil ke mana. Daripada bingung, simak mengenai kelebihan hingga kekurangan day care dan baby sitter, yuk!Perbedaan day care dan baby sitterDay care merupakan jasa penitipan anak di mana para orang tua biasanya mengantarkan anak langsung ke tempat. Day care kurang lebih mirip dengan sekolah batita atau playground, karena anak tak hanya sendirian, melainkan bersama anak-anak lain yang juga dititipkan orang tuanya. Tak hanya satu pengasuh, biasanya ada beberapa orang yang bertugas mengawasi dan menjaga anak-anak bermain.Sedangkan babysitter adalah pengasuh yang dipekerjakan untuk datang dan tinggal di rumah. Berbeda dengan day care di mana pengasuh akan mengasuh banyak anak, baby sitter hanya fokus menjaga satu anak saja sehingga anak bisa lebih diperhatikan.Daycare vs babysitter<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660452150131-491dc421.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="family-supermarket-woman-brown-t-shirt-people-choose-products-mother-with-daughter.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; font-size: 16px; min-width: 0px; min-height: 0px; outline: rgb(74, 144, 226) solid 2px;"> Kelebihan day care:1. Anak bisa bersosialisasi dengan teman sebayanya2. Ada banyak pengasuh yang bisa saling mengawasi3. Makanan yang disediakan terjamin nutrisinya4. Memiliki program khusus untuk menstimulasi anak sesuai usia5. Lebih teratur dan disiplin sesuai rutinitas sehari-hari6. Pengasuh memiliki banyak pengalaman dan terlatih7. Jika terjadi sesuatu pada anak, daycare bisa dituntut secara hukumKekurangan day care:1. Anak harus melewati perjalanan yang terkadang bisa melelahkan2. Biaya yang dikeluarkan lebih mahal3. Anak harus menunggu hingga orang tuanya menjemput, yang terkadang akan membuatnya menangis jika orang tuanya terlambatKelebihan baby sitter:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669611178339-ffde902f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="little-granddaughter-playing-with-elderly-woman_1150-14416.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> 1. Anak tidak perlu keluar rumah dan melewati perjalanan melelahkan2. Mom bisa dibantu selama 24 jam dan seminggu penuh3. Anak mendapat perhatian penuh karena pengasuh hanya fokus pada satu anak4. Orang tua tidak perlu terburu-buru untuk mengantar anak ke day care5. Orang tua tidak repot mengantar-jemput6. Biaya yang dikeluarkan lebih murahKekurangan baby sitter:1. Anak tidak bisa bersosialisasi dengan teman sebaya2. Baby sitter tidak memiliki program untuk menstimulasi anak sesuai usia3. Orang tua tidak tahu apa yang mungkin bisa dilakukan pengasuh pada anak4. Pola pengasuhan yang bisa jauh berbeda dengan orang tua5. Pada beberapa kasus, pengasuh pergi dari rumah tanpa berpamitan​Tips menitipkan anak di daycare <img src="https://storage.primaku.com/editor/1665805952914-339455d9.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1352097709-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;"><ul><li style="text-align: justify;">Pilih tempat penitipan anak yang resmi. Cari rekomendasi dari orang tua lainnya.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan apakah anak lain di tempat penitipan anak terlihat gembira atau tidak.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan apakah anak-anak yang dititipkan di tempat tersebut, diawasi dengan baik atau tidak.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan makanan yang disediakan bergizi.</li><li style="text-align: justify;">Bawa si Kecil di tempat penitipan anak, biarkan ia terbiasa dengan tempat itu selagi kita menemaninya.</li><li style="text-align: justify;">Jelaskan pada si Kecil mengenai hal menyenangkan apa saja yang bisa ia lakukan di sana.</li><li style="text-align: justify;">Jangan menjelaskan dengan nada cemas, karena si Kecil juga akan merasa cemas.</li><li style="text-align: justify;">Datanglah lebih awal di tempat penitipan agar si Kecil bisa beradaptasi.</li><li style="text-align: justify;">Jelaskan pada pengasuh di sana, apa yang tidak disukai dan disukai si Kecil. Misalnya, makanan atau kata-kata yang digunakan ketika si Kecil mau ke kamar mandi.</li><li style="text-align: justify;">Apabila si Kecil menangis ketika ditinggalkan, jangan merasa bersalah. Secara perlahan, si Kecil akan bisa beradaptasi.</li><li style="text-align: justify;">Ketika kembali ke rumah, tanyakan apa yang terjadi di hari itu dan bagaimana perasaannya.</li></ul>Tips memilih babysitter<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669611438600-a005da36.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="portrait-happy-asian-girl-standing-smiling-while-showing-her-thumbs-up-isolated-white-background_593556-3302.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Pilih dari rekomendasi orang terdekat dan tepercaya</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Cari yang berpengalaman</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Lakukan wawancara terlebih dahulu</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Amati interaksinya bersama si Kecil</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pilih baby sitter yang mengikuti pelatihan kerja</li></ul>Keduanya tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Namun, semua kembali lagi kepada keputusan dan kebutuhan MomDad dalam pola pengasuhan anak. Nah, MomDad lebih pilih yang mana, nih?Pastikan MomDad membaca dan memahami penjelasan di atas agar bisa menjawab Kuis dengan tepat.&nbsp;Good luck, MomDad!

Day Care & Baby Sitter, Apa sih Kelebihan serta Kekurangannya?

day-care---baby-sitter--apa-sih-kelebihan-serta-kekurangannya-

Sebagai orang tua, mengurus buah hati merupakan tugas wajib yang tidak boleh terlewatkan. Peran MomDad dalam merawat si Kecil dapat memengaruhi tumbuh kembangnya kelak. Oleh karena itu, pembagian tugas dalam mengasuh anak sangatlah penting. Namun, yang kerap kali terjadi, peran suami saat mengasuh anak cenderung minim dibandingkan dengan istri. Apakah Mom juga mengalaminya?&nbsp;Well, bagi Mom yang mengalami hal ini, coba yuk terapkan cara berikut agar suami lebih terlibat dalam mengasuh anak!Buat kesepakatan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669527932742-10268453.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="jdVzv_5f.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Ajak suami berdiskusi mengenai pembagian tugas dalam mengurus anak. Akan lebih bagus lagi jika MomDad membuat kesepakatan di awal pernikahan atau di masa kehamilan. Misalnya, ketika si Kecil lahir, suami bertugas mengganti popok, bermain bersama saat weekend, atau menyuapi si Kecil dan Mom bisa fokus menyusui atau melakukan tugas rumah tangga lainnya. Dengan begitu, MomDad bisa menghindari perselisihan kecil terkait mengurus anak.Komunikasikan dengan baik<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669527942550-59cf9bef.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="happy-laughing-loving-couple-bonding-having-fun-while-spending-time-together-home-joke-love-carefree-couple-talking-sharing-romantic-moment-while-enjoying-weekend_590464-81400.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Jangan ragu untuk meminta bantuan Dad apabila Mom sudah merasa kewalahan mengurus si Kecil. Komunikasikan dengan baik, jangan memasang wajah kesal atau cemberut saat meminta tolong. Hindari memberikan kode dan berharap Dad akan peka, karena ekspektasi bisa mengecewakan Mom. Intinya, sampaikan pesan atau bantuan Mom dengan jelas.Berikan apresiasi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669527962611-45745019.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1332657058-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Bagi seorang suami, berhasil mengganti popok, menggendong, atau memandikan si Kecil adalah suatu hal yang membanggakan. Jangan ragu untuk memberikan apresiasi atas apa yang dilakukan Dad saat mengurus anak, karena hal itu mungkin tidak mudah baginya.Beri kepercayaan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669527974187-774b5cd7.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1312722860-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Pada umumnya, mungkin Mom berpikir bahwa peran seorang ibu jauh lebih besar dibandingkan suami. Namun, pemikiran seperti ini dapat membuat peran Dad tidak begitu berarti dalam mengurus anak dan mengurangi rasa percaya Mom ke Dad. Alhasil, suami jadi kurang terlibat dalam mengasuh si Kecil. Oleh karena itu, Mom perlu belajar untuk memberi kepercayaan kepada Dad dalam mengambil keputusan dan mengurus anak.&nbsp;Hindari memberi kritik<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669527988059-9c1dbf5c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-599876758-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Hindari memberi komentar negatif saat suami mengurus si Kecil, seperti “kamu kok gitu aja nggak, bisa?” Memberi kritikan bisa mengurangi semangat Dad. Demi menghindari hal ini, sebaiknya ajak Dad berlatih bersama untuk mengganti popok, menggendong, membuat susu, hingga memandikan si Kecil. Dengan begitu, Mom &amp; Dad bisa sama-sama belajar dan berkembang bersama.Bagaimana dengan pembagian tugas mengurus si Kecil yang MomDad terapkan? Yuk, share di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank">Forum Parenting</a>&nbsp;bersama MomDad lainnya!Sumber foto: Freepik

Tips agar Suami Lebih Terlibat dalam Mengasuh Anak

tips-agar-suami-lebih-terlibat-dalam-mengasuh-anak

Memiliki hubungan yang harmonis dengan mertua, tentu menjadi idaman setiap pasangan. Tidak ada yang ingin hubungan menjadi ‘tegang’ atau renggang. Namun, kita tidak bisa memprediksi apa yang akan dihadapi. Misalnya, saat mertua suka mengatur atau ikut campur urusan MomDad. Selain bersabar, MomDad dapat mengatasinya dengan cara berikut!Tunjukkan sikap<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669432338835-c05aa868.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1208113592-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hampir sebagian orang tidak suka diatur. Oleh karena itu, MomDad perlu menunjukkan sikap saat mertua ikut campur dalam urusan MomDad. Bersikaplah tegas atas apa yang telah MomDad putuskan. Tunjukkan bahwa MomDad bukan “yes man” dan keputusan atau pendapat yang MomDad ambil adalah jalan terbaik.Beri batasan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669432349642-aa57e779.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-803594620-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Seseorang bisa mencampuri atau mengatur kita karena mereka tidak tahu batasan. Mom &amp; Dad perlu mendiskusikan batasan mengenai hal mana yang boleh dan tidak boleh dicampuri oleh mertua. Dengan begitu, Mom &amp; Dad bisa lebih mudah mengkomunikasikannya dengan mertua.Ajak bicara<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669432358817-2581189f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1340539395-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat mertua mulai mengatur atau ikut campur urusan MomDad, cobalah ajak mereka bicara dari hati ke hati. MomDad dapat mendengarkan pendapat mereka terlebih dahulu, kemudian jangan ragu untuk ungkapkan opini MomDad. Apabila pendapat yang dikemukakan berbeda, MomDad dan mertua bisa mencari jalan tengahnya.Bicarakan dengan pasangan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669432366391-0af9cb0a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1331964225-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad dapat berbagi perasaan dengan pasangan. Jangan ragu untuk ungkapkan apa yang MomDad rasakan, termasuk sikap mertua yang suka mengatur. Bicarakan dengan pasangan mengenai tindakan dan strategi apa yang sebaiknya dilakukan saat mertua sudah mulai mengatur agar MomDad selalu terlihat kompak di depan mertua.Pahami keinginan mertua<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669432374348-2f7b6600.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1340273704-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Memahami keinginan mertua merupakan tindakan bijak yang bisa MomDad lakukan untuk menghargai mereka. Meski begitu, bukan berarti MomDad perlu mengikuti keinginannya. Apabila tidak sependapat, bicarakan dengan kata-kata yang tepat, serta intonasi dan bahasa tubuh yang baik agar mereka dapat menghargai pendapat MomDad.Apakah MomDad punya mertua yang suka mengatur? Yuk, sharing pengalaman menghadapi mertua yang suka mengatur bersama MomDad lainnya di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/lifestyle" title="https://primaku.page.link/lifestyle" target="_blank">Forum Lifestyle</a>!Sumber foto: Freepik &amp; iStock

Punya Mertua Suka Mengatur? Coba Hadapi dengan Cara Ini!

punya-mertua-suka-mengatur--coba-hadapi-dengan-cara-ini-

Sudah menjadi kewajiban untuk menjaga hubungan baik dengan mertua. Sebab, bagaimanapun, mertua itu merupakan orang tua kita sendiri. Namun, tak dapat dipungkiri, mungkin ada satu atau dua hal yang dapat membuat hubungan jadi renggang.&nbsp;Mertua ikut campur urusan rumah tangga<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668927224991-f436c5d8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1417984614-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Orang ketiga dalam rumah tangga tak hanya datang dari pihak MomDad, tetapi bisa juga dari keluarga sendiri yang tak lain adalah mertua. Umumnya, pihak ketiga dapat menimbulkan ‘keributan’ di dalam rumah tangga. Apabila hal ini terjadi, hubungan MomDad dan mertua pun bisa renggang. Oleh karena itu, sebaiknya simpan masalah rumah tangga hanya bersama pasangan. Usahakan agar orang tua atau mertua tidak tahu.Perbedaan sifat atau karakter<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668927232489-aba0bf41.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1162336842-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tak hanya dengan mertua, perbedaan sifat atau karakter dapat memengaruhi hubungan siapapun. Agar hubungan tetap baik, MomDad perlu belajar untuk menerima kekurangan dan kelebihan mertua. Coba untuk lebih terbuka supaya MomDad dan mertua lebih saling mengenal satu sama lain.Masalah keuangan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668927238816-987f498f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1358632066-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Uang merupakan hal yang sangat sensitif bagi siapapun. Hal ini bisa saja memengaruhi hubungan dengan mertua. Misalnya, saat sebelum menikah, MomDad kerap memberikan uang setiap bulan kepada orang tua masing-masing. Namun, setelah menikah, MomDad jadi punya batasan untuk memberikan uang. Tidak ada yang salah dengan hal tersebut, karena MomDad pasti punya perencanaan keuangan sendiri setelah menikah.Cara parenting yang berbeda<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668927247817-6e651abb.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1369010519-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Apabila sudah memiliki momongan, kemungkinan MomDad akan berselisih paham dengan mertua seputar parenting. Gaya parenting MomDad yang mengikuti perkembangan bisa ‘bentrok’ dengan gaya parenting mertua yang mungkin masih terpaku dengan ‘ajaran lama.’ Jika sudah begini, sebaiknya bicarakan secara baik-baik dengan mertua maupun pasangan, ya.Bersaing mendapat perhatian<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668927254927-ac7b2ab4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1175583483-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Last but not least, hal yang bisa membuat hubungan renggang adalah bersaing mendapatkan perhatian, khususnya dengan menantu perempuan. Setelah menikah, mungkin mertua Mom merasa sudah tidak mendapatkan perhatian 100% dari anak laki-lakinya.<div style="text-align: justify;"><div>Nah, itu dia 5 hal umum yang kerap membuat hubungan MomDad dengan mertua renggang. Semoga MomDad dijauhi dari kelima hal di atas dan hubungan dengan mertua selalu harmonis, ya.</div>Yuk, share hubungan MomDad dengan mertua bersama para orang tua lainnya di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/lifestyle" title="https://primaku.page.link/lifestyle" target="_blank">Forum Lifestyle</a>!</div>

5 Hal Ini dapat  Sebabkan Hubungan dengan Mertua Renggang

5-hal-ini-dapat--sebabkan-hubungan-dengan-mertua-renggang

Siapa sih yang enggak mau disayang mertua? Setiap pasangan pasti ingin disayang oleh mertuanya. Untuk mendapatkan ‘gelar’ menantu idaman mungkin tidak mudah. Namun, MomDad patut mencoba! Harus gimana, ya supaya disayang mertua? Coba lakukan tips di bawah, yuk!Pakai hadiah yang diberikan mertua<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668826609212-a5a4c23f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-157310256-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Memakai suatu barang dari pemberian seseorang, tentu akan membuat orang yang memberikan hadiah tersebut senang, termasuk mertua. Apabila mertua memberikan hadiah, misalnya seperti kalung atau tas, tak ada salahnya MomDad menggunakan hadiah tersebut saat bertemu dengan mertua. Namun, jika belum sempat bertemu lagi dengan mertua, MomDad bisa mengirimkan foto saat MomDad menggunakan hadiah pemberiannya via chat. Jangan lupa ungkapkan perasaan MomDad ya saat menggunakan hadiah tersebut.Meminta pendapat<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668826640695-cd65a089.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1170307983-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Orang tua akan sangat senang jika diajak mengobrol atau berdiskusi mengenai sesuatu. Jangan ragu untuk meminta pendapat mertua tentang hal yang menurut MomDad patut didiskusikan. Dengan begitu, mereka akan merasa bahwa pendapatnya berarti dan dihargai.Menganggap orang tua sendiri<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668826669238-3bc391b5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-93387109-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Setelah menikah, tidak ada lagi istilah orang tua suami dan orang tua istri. Mertua juga merupakan orang tua MomDad yang perlu dihormati dan dihargai. Maka dari itu, perlakukan mertua layaknya orang tua MomDad sendiri. Mertua akan sangat senang jika mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang tulus dari MomDad.Membuka diri<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668826681060-173947c3.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-172713903-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebelum menerima segala kelebihan dan kekurangan mertua, hal pertama yang tak kalah penting sebaiknya dilakukan adalah membuka diri. MomDad perlu membuka diri dan menjadi diri sendiri di depan mertua agar mereka pun bisa mengenal MomDad lebih dalam.&nbsp;Beritahu informasi mengenai cucunya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668826708518-89cfe74a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="adult-taking-care-baby-weight_23-2149607781.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Apabila MomDad sudah memiliki anak, tak ada salahnya untuk memberi tahu perkembangan si Kecil kepada mertua. MomDad bisa kirimkan video atau foto via chat tentang kegiatan yang sedang si Kecil lakukan. Dengan begitu, hubungan mertua dengan cucunya pun akan semakin dekat.Nah, bagaimana hubungan MomDad dengan mertua, apakah cukup dekat layaknya orang tua sendiri atau justru sebaliknya? Bagi yang masih berusaha 'mencuri' hati mertua, MomDad bisa coba cara di atas.Yuk, share hubungan MomDad dengan mertua bersama para orang tua lainnya di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/lifestyle" title="https://primaku.page.link/lifestyle" target="_blank">Forum Lifestyle</a>!

Tips jadi Menantu Idaman agar Disayang Mertua

tips-jadi-menantu-idaman-agar-disayang-mertua

Seiring dengan bertambahnya usia anak, anak akan semakin mudah menyerap hal-hal dari lingkungannya, termasuk ucapan kita sebagai orang tua. Apa yang kita paparkan kepada anak akan terserap dan terbawa, mungkin dalam jangka waktu lama bahkan seumur hidup. Cara orang tua bicara pada anak dapat memengaruhi cara pandangnya terhadap lingkungan sekitar dan dirinya sendiri, sehingga orang tua perlu berbicara dengan pilihan kata dan intonasi yang membantu anak bertumbuh sekaligus merasa terdukung dan dicintai.Ucapan yang mengganggu psikologis<ul><li style="text-align: justify;">“Mengapa sih kamu seperti ini?”</li></ul>Ucapan ini dapat membuat anak berpikir bahwa kita menyesal memiliki anak seperti dirinya.<ul><li style="text-align: justify;">“Lihat tuh, si A sudah bisa ke toilet sendiri. Kok kamu nggak bisa?”</li></ul>Membanding-bandingkan dengan anak lain membuat anak merasa tidak percaya diri dan tidak berharga.<ul><li style="text-align: justify;">“Kak, jangan seperti Ayah, ya!”</li></ul>Meskipun kita sedang jengkel kepada Dad, tidaklah baik berkata demikian kepada si Kecil. Orang tua adalah panutan dan teladan bagi anak, sehingga menjatuhkan wibawa si Ayah di depan anak akan membuat anak kehilangan keyakinan terhadap figure ayahnya.<ul><li style="text-align: justify;">“Jangan nangis, kamu nggak papa kok..”</li></ul>Melarang anak meluapkan emosi dapat membuat mereka tidak dapat mengatur emosinya di kemudian hari.<ul><li style="text-align: justify;">“Kerjain yang Mami suruh atau mau dihukum?”</li></ul>Mengancam terkadang merupakan solusi mudah untuk membuat anak patuh, namun hal tersebut tidak sehat dan berpotensi membuat anak membangkang.<ul><li style="text-align: justify;">“Bukan urusan anak kecil!”</li></ul>Dengan berkata demikian, MomDad mematikan keingintahuan dan kepedulian anak terhadap situasi yang terjadi.<ul><li style="text-align: justify;">Menggunakan kata “selalu” atau “nggak pernah”</li></ul>Kedua kata tersebut adalah strong words yang dapat membuat anak merasa tidak berdaya, selalu salah, dan membuat mereka kecewa pada dirinya sendiri. Misalnya: “Adik nih ya, SELALU deh nggak beresin mainan", atau "Kenapa sih kamu NGGAK PERNAH nurut?”Memang, tidak ada orang tua yang sempurna. Namun, MomDad bisa terus belajar dan berusaha yang terbaik dalam menerapkan parenting pada si Kecil dengan menghindari ucapan di atas.Apakah MomDad punya tips lain dalam mendisiplinkan si Kecil? Yuk, share&nbsp;bersama MomDad lainnya&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Parenting</a>!&nbsp;Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Reference:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://epsikologi.com/ucapan-orangtua-yang-mempengaruhi-psikologis-anak/" title="https://epsikologi.com/ucapan-orangtua-yang-mempengaruhi-psikologis-anak/">https://epsikologi.com/ucapan-orangtua-yang-mempengaruhi-psikologis-anak/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.news24.com/parent/family/parenting/speaking-gently-20-things-you-should-never-say-to-your-children-20180820" title="https://www.news24.com/parent/family/parenting/speaking-gently-20-things-you-should-never-say-to-your-children-20180820">https://www.news24.com/parent/family/parenting/speaking-gently-20-things-you-should-never-say-to-your-children-20180820</a></li></ul>

7 Kata yang Diucapkan Orang Tua Ini dapat Mengganggu Psikologis Anak

7-kata-yang-diucapkan-orang-tua-ini-dapat-mengganggu-psikologis-anak

Cobaan pada setiap manusia pasti berbeda-beda. Namun, sebagai seorang istri, hampir semua Mom mungkin mengalami cobaan yang sama, yaitu menghadapi tingkah laku ‘unik’ suami yang bikin geleng-geleng kepala. Berikut 5 kebiasaan para suami yang kerap berulang meskipun sudah Mom sudah berkali-kali ‘menegurnya’.Pakaian digantung<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668311059041-e89194a1.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-182842029-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> “Baru dipakai sekali, kok!” Mom familiar dengan kalimat tersebut? Yap, mungkin ini adalah kata-kata yang sering digunakan ketika suami menggantungkan atau menaruh baju yang telah ia pakai. Saking seringnya, pakaian yang digantung pun menumpuk. Alih-alih memakai kembali baju atau celana yang sudah dipakai, keesokan harinya suami justru mengambil pakaian baru dari lemari.&nbsp;Ambil baju berantakan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668311081097-49f538c0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="home-wardrobe-with-different-clothes-disorder-small-space-organization_154156-1654.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Di dunia ini, pasti ada suami yang selalu berhati-hati saat mengambil pakaian dari lemari agar tidak berantakan. Namun, mungkin perbandingannya 1:1.000 dengan suami yang kerap tidak berhati-hati saat ambil baju dari lemari, sehingga membuat susunan pakaian berantakan.Tidak hafal peletakkan barang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668311097114-01d79341.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1373383120-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Siapa di antara MomDad yang sudah membina rumah tangga dan tinggal bersama selama bertahun-tahun, tapi suami tidak tahu peletakkan barang? Mom mungkin heran dengan kebiasaan suami yang tidak hafal di mana Mom menyimpan kaos kaki, ikat pinggang, kunci, dan lain sebagainya.&nbsp;Meletakkan barang sembarangan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668311112883-185490a0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1157294604-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebagai ibu rumah tangga, Mom pasti ingin rumah dalam kondisi rapi dan barang diletakkan sesuai dengan tempatnya. Namun, ada kalanya sang suami ‘merusak’ estetika ruangan dengan meletakkan barang di sembarang tempat. Misalnya, handuk habis pakai diletakkan begitu saja di kasur atau sandal yang dibiarkan di atas keset.Belanja diam-diam<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668311128746-1b9fe404.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="man-holding-mobile-phone-credit-card-laptop-online-shopping_1421-408.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saling terbuka merupakan salah satu kuncian dalam membina rumah tangga. Namun terkadang, para suami suka membeli sesuatu secara diam-diam karena khawatir jika izin dulu ke istri, tidak akan diperbolehkan. Alhasil, Mom tidak bisa berbuat apa-apa ketika barang belanja suami tiba-tiba sudah ada di tangannya.Itu dia 5 kebiasaan ‘unik’ suami yang bikin Mom menggelengkan kepala. Dari kelima kebiasaan di atas, Mom pernah mengalami yang mana?&nbsp;Di antara keponakan online kesayangan netizen di atas, mana nih yang jadi favorit MomDad?&nbsp;Yuk,&nbsp;share&nbsp;bersama MomDad lainnya&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/lifestyle" title="https://primaku.page.link/lifestyle" target="_blank">Forum Lifestyle</a>!&nbsp;Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Minum dari Galon Guna Ulang, Perlu Takut atau Tidak?

Minum dari Galon Guna Ulang, Perlu Takut atau Tidak?

Day Care & Baby Sitter, Apa sih Kelebihan serta Kekurangannya?

Day Care & Baby Sitter, Apa sih Kelebihan serta Kekurangannya?

Tips agar Suami Lebih Terlibat dalam Mengasuh Anak

Tips agar Suami Lebih Terlibat dalam Mengasuh Anak

Punya Mertua Suka Mengatur? Coba Hadapi dengan Cara Ini!

Punya Mertua Suka Mengatur? Coba Hadapi dengan Cara Ini!

5 Hal Ini dapat Sebabkan Hubungan dengan Mertua Renggang

5 Hal Ini dapat Sebabkan Hubungan dengan Mertua Renggang

Tips jadi Menantu Idaman agar Disayang Mertua

Tips jadi Menantu Idaman agar Disayang Mertua

7 Kata yang Diucapkan Orang Tua Ini dapat Mengganggu Psikologis Anak

7 Kata yang Diucapkan Orang Tua Ini dapat Mengganggu Psikologis Anak

5 Kebiasaan Suami yang Bikin Geleng Kepala, Mom Ngalamin Enggak?

5 Kebiasaan Suami yang Bikin Geleng Kepala, Mom Ngalamin Enggak?