<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Kategori </td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">20 - 30 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 858.218px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 858.218px;">1 porsi</td></tr><tr style="height: 77px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">Lemak jenuh di daging ayam lebih sedikit jika dibandingkan kandungan lemak jenuh pada daging merah. </td></tr><tr style="height: 131px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">100,4 kkal energi14,5 gram karbohidrat3,5 gram lemak5,35 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">3 sdm beras</li><li style="font-size: 12pt;">50 g bayam</li><li style="font-size: 12pt;">300 ml kaldu ayam</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Cuci bersih beras, rendam 2 jam. Cuci bersih ayam dan petik daunnya.</li><li style="font-size: 12pt;">Blender semua bahan hingga halus, kemudian rebus ke dalam panci kecil hingga meletup-letup. Angkat dan sajikan.</li></ul><div><div>Referensi: Best of the Best MPASI Gizi Tepat oleh Peneliti Bidang Gizi Fasty Arum Utami, S.Gz, M.Sc.</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Bubur Saring Ayam Bayam

bubur-saring-ayam-bayam-1693292159937

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 858.218px;">Camilan </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">40 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 858.218px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 77px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">Bayam mengandung 2.1 gram besi per 100 gramnya, namun sayangnya penyerapan zat besinya tidak setinggi dari sumber hewanin. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 217.049px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 858.218px;" class="">106,9 kkal energi6,9 gram karbohidrat5,4 gram lemak7,6 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">3 butir telur ayam</li><li style="font-size: 12pt;">60 g bayam</li><li style="font-size: 12pt;">60 g tepung terigu</li><li style="font-size: 12pt;">40 g keju cheddar, parut</li><li style="font-size: 12pt;">100 ml ASI/susu cair</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Cuci bersih bayam, kemudian iris halus. Blender bayam dengan ASI/susu cair. Sisihkan.</li><li style="font-size: 12pt;">Kocok telur menggunakan mixer hingga mengembang kaku. Masukkan tepung terigu, bayam, dan keju parut. Aduk menggunakan spatula hingga tercampur rata. Tuang adonan di atas loyang. Ratakan.</li><li style="font-size: 12pt;">Kukus selama 40 menit atau hingga bolu matang. Angkat dan sisihkan. Potong-potong bolu dan letakkan di piring saji. Hidangkan.</li></ul><div><div>Referensi: Best of the Best MPASI Gizi Tepat oleh Peneliti Bidang Gizi Fasty Arum Utami, S.Gz, M.Sc.</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Freepik</div></div>

Bolu Bayam

bolu-bayam-1693291006881

Biang keringat atau miliaria umum terjadi pada bayi dan kerap membuat kulit bayi menjadi merah. Biang keringat dapat timbul akibat tersumbatnya saluran keluar kelenjar keringat di dekat permukaan kulit (epidermis) atau lapisan kulit di bawahnya. Umumnya, biang keringat muncul di bagian tubuh yang sering mengalami “panas” yang terperangkap, misalnya area punggung, lipatan leher, dada, selangkangan. Kondisi ini juga lebih sering dijumpai pada bayi yang menggunakan pakaian berlapis-lapis, saat cuaca panas dan lembap.Biang keringat biasanya kering dan tidak berair, namun jika ditemukan lesi menyerupai biang keringat yang berair dan sangat gatal, besar kemungkinan biang keringat tersebut terinfeksi akibat garukan di kulit oleh tangan/kuku yang kotor. Infeksi kulit yang disebabkan oleh bakteri pada area biang keringat dapat menimbulkan gejala berair hingga bernanah dan umumnya terdapat tanda-tanda peradangan lain seperti nyeri, kemerahan, bengkak. Apabila dicurigai terdapat infeksi kulit oleh bakteri maka dokter akan meresepkan antibiotik oles untuk mengatasi keluhan ini.﻿﻿<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/92f1244794ca1efd0ae64adb0c1e6380_1693194060991.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage_-_artikel biang keringat.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"><div style="text-align: justify;">Biang keringat umumnya akan mengalami perbaikan dalam beberapa hari, namun perlu dihindari faktor risiko terjadinya. misalnya dengan menempatkan bayi pada ruangan yang sejuk, menggunakan pakaian yang menyerap keringat, menghindari penggunaan pakaian berlapis-lapis, mengeringkan area lipatan setelah mandi sebelum menggunakan baju, sering mengganti baju bayi yang sudah basah oleh keringat. Penggunaan krim atau bedak umumnya tidak diperlukan, namun penggunaan lotion calamine dapat mengurangi rasa tidak nyaman akibat biang keringat.</div><div style="text-align: justify;"> <div style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Meskipun biang keringat tidak berbahaya secara medis, itu bisa membuat bayi merasa tidak nyaman dan gatal. Kondisi ini biasanya membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu, terutama jika langkah-langkah sederhana diambil untuk menjaga kulit bayi tetap sejuk dan kering.</div><div style="font-size: 12pt; text-align: justify;"> </div><div style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi biang keringat pada bayi:﻿﻿</div><div style="text-align: justify;"><ul style="font-size: 12pt;"><li style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Jaga kulit bayi tetap sejuk dan kering: Hindari pakaian yang terlalu tebal atau terlalu banyak lapisan, dan pastikan bayi tidak terlalu berkeringat. Hindari juga lingkungan yang panas dan lembap. </div></li><li style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Pilih pakaian yang tepat: Gunakan pakaian yang ringan, longgar, dan terbuat dari bahan bernapas seperti katun, untuk membantu kulit bayi bernafas dan mengurangi iritasi.</div></li><li style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Hindari penggunaan produk yang berat atau berminyak: Hindari penggunaan krim atau minyak berat yang dapat menyumbat pori-pori dan memperburuk biang keringat.</div></li><li style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Beri perhatian pada daerah yang terkena: Bersihkan daerah yang terkena biang keringat dengan lembut menggunakan air hangat dan biarkan kulit bayi kering secara alami.</div></li></ul><div style="font-size: 12pt; text-align: justify;">﻿﻿Jika biang keringat bayi tidak membaik setelah beberapa minggu, atau jika ada tanda-tanda infeksi seperti pembengkakan, kemerahan yang parah, atau nanah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter anak untuk penilaian dan saran medis lebih lanjut.</div><div style="font-size: 12pt; text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><div style="font-size: 12pt;">Referensi:&nbsp;</div><div style="font-size: 12pt;"> </div><ul><li style="text-align: justify;">Medical News Today (July 29, 2022). What to know about heat rash in babies.</li></ul>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702" title="" target="_blank">https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702</a><ul><li style="text-align: justify;">National Library of Medicine (August 8, 2023). Miliria.&nbsp;</li></ul>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/" title="" target="_blank">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/</a><ul><li style="text-align: justify;">Raising Children (September 1, 2021). Heat rash.&nbsp;</li></ul>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash" title="" target="_blank">https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash</a><ul><li style="text-align: justify;">DermNet All About the Skin (September 2020). Miliria.&nbsp;</li></ul>&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://dermnetnz.org/topics/miliaria" title="" target="_blank">https://dermnetnz.org/topics/miliaria</a><ul><li style="text-align: justify;">American Family Physician (2008). Newborn Skin: Part I. Common Rashes.&nbsp;</li></ul><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html" title="https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html">&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html" title="" target="_blank">https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html</a> </div></div></div>

Biang Keringat Bayi sampai Berair, Berbahayakah?

biang-keringat-bayi-sampai-berair--berbahayakah--1693372764884

Sejatinya, tidak ada batasan khusus menyusui dalam satu sesi karena semuanya bergantung pada kapasitas lambung anak, kapasitas payudara ibu, berat badan bayi, dan tingkat aktivitas bayi. Namun, ada 2 kunci untuk memastikan menyusu terjadi secara efektif, di antaranya:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Produksi ASI baik, artinya ibu tidak mengalami sindrom ASI kurang. </li><li style="text-align: justify;">Transfer ASI baik, artinya payudara terasa kosong setelah menyusui, bayi tampak tenang dan rileks setelah menyusui dan terdapat jeda sekitar 2-3 jam antar sesi menyusui, meskipun terkadang bisa 1-2 jam sekali, serta kenaikan BB bayi adekuat.</li></ul><div style="text-align: justify;">﻿﻿<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a9fa10c91c3e22d2d6b35779d96510b3fe_1693193560870.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="BeFunky-collage111.jpg" width="auto" height="auto" style="background-color: unset; min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"></div><div><div style="text-align: justify;">Ketika kenyang menyusu bayi akan menjadi tenang, rileks atau bahkan tertidur, kemudian meminta menyusui kembali sekitar 2-3 jam setelahnya. Perlu MomDad ketahui bahwa, tidur tidak selalu merupakan tanda kenyang, karena bayi yang tidak mendapat cukup ASI ketika menyusu juga dapat tertidur saat sesi menyusui dan terbangun dalam waktu cepat karena ia masih lapar, misalnya dalam waktu 30 menit.&nbsp;</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Apabila bayi menyusu lebih lama daripada biasanya dalam satu sesi, MomDad tidak perlu mengubah atau memundurkan jadwal menyusui, karena bayi yang tumbuh dengan baik akan memiliki pengaturan sendiri mengikuti sinyal lapar dan kenyangnya. Ia akan menyusui on demand, sesuai kebutuhannya. Apabila bayi memiliki pertumbuhan yang baik maka ibu dapat mengikuti tanda yang diberikan bayi.</div><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Itulah sedikit penjelasan mengenai waktu ideal menyusui. Jadi, selalu perhatikan tanda yang diberikan oleh bayi, ya. Semoga bermanfaat!</div></div>

Berapa Lama Waktu Ideal Menyusui dalam Satu Sesi?

berapa-lama-waktu-ideal-menyusui-dalam-satu-sesi--1693996576540

<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7f56959aab83718b76106c220a723ad38_1693192458082.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage_-_2023.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Adanya temuan vaksin palsu di sejumlah rumah sakit beberapa tahun lalu ternyata masih menghantui banyak orang tua. Sampai saat ini tak sedikit orang tua yang khawatir jika vaksin yang telah diterima anaknya merupakan vaksin palsu. Hal tersebut berdasarkan efektivitas vaksin yang dianggap tidak bekerja. Sejumlah dokter spesialis anak dari Satgas Imunisasi IDAI pun menjawab persoalan ini. Simak, yuk!Vaksin tidak efektif, palsukah?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/131910fc5437f9e109198cb841c7b7b7103_1693192712057.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage_-_2023-08-26T002520.423.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Prof. Dr. dr. Hartono Gunardi, Sp.A(K)&nbsp;selaku Ketua Satgas Imunisasi IDAI mengungkapkan masalah vaksin terduga palsu ini mengkhawatirkan orang tua. Namun sayang, vaksin palsu tersebut tidak dapat dipastikan hanya berdasarkan perkiraan saja. Vaksin harus diperiksa secara cermat di laboratorium yang terpercaya.Setidaknya ada 3 alasan mengapa MomDad tidak perlu khawatir jika vaksin yang diberikan adalah vaksin palsu: <ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Klinik tempat MomDad melakukan vaksinasi anak tidak masuk dalam daftar klinik yang menggunakan vaksin palsu</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Vaksin yang sejauh ini dipalsukan berupa Tripacel dan Pediacel, sehingga vaksin seperti HepB, BCG, Polio, DPT-Hep-Hib (Pentabio), Campak, DT dan Td, karena disubsidi pemerintah maka harganya murah dan mudah diperoleh sehingga tidak dipalsukan.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Adanya bekas atau jaringan parut justru menandakan bahwa vaksinnya asli karena vaksin palsu tidak akan menimbulkan bisul atau parut.</li></ul>Namun, jika si kecil sempat mendapatkan vaksinasi Tripacel dan Pediacel, ada kemungkinan vaksin dipalsukan. Saat ini sedang di data nama anak yang pernah mendapat vaksin palsu dan akan dihubungi melalui telepon atau didatangi kerumah untuk dijadwalkan imunisasi ulang ditempat yang ditentukan. Mohon sabar menunggu, melapor ke Posko di RS Harapan Bunda, atau menelpon ke Halo Kemenkes dengan nomor telepon 1500567. Apakah vaksin palsu berbahaya?Prof. DR. Dr. Soedjatmiko, Sp. A (K), Msi&nbsp;mengungkapkan bahwa menurut penelitian BPOM dan Bareskrim, isi vaksin palsu tidak berbahaya karena isi vaksin Tripacel dan Pediacel adalah vaksin Hepatitis B, cairan infus, dan sedikit antibiotik. Vaksin Tripacel bertujuan untuk mencegah penyakit DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), sedangkan vaksin Pediacel untuk mencegah penyakit DPT, Hepatitis B, Hib dan Polio. Jika si Kecil mendapatkan salah satu vaksin tersebut, kemungkinan ia tidak kebal terhadap penyakit-penyakit tersebut. Oleh karena itu, segera diulang dengan vaksin asli yang disediakan oleh pemerintah, misalnya vaksin Pentabio (mencegah penyakit DPT, Hepatitis B, dan Hib) dan Polio. MomDad akan dihubungi oleh Tim Kemenkes dan Bareskrim untuk mendapat vaksinasi ulang dengan Pentabio dan Polio.<div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;"><div style="text-align: justify;">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div><div> </div></div><div style="text-align: justify;"><div><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; background-color: transparent; font-weight: 700; font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> </div></div><div> </div>

Vaksin Tidak Efektif Bekerja, Apakah Vaksin Palsu?

vaksin-tidak-efektif-bekerja--apakah-vaksin-palsu--1693205204325

Anak yang sulit tidur, tentu akan mengganggu waktu istirahat orang tuanya. MomDad juga jadi terpaksa bangun untuk menenangkan atau menemani si Kecil. Kalau begini terus, tentu MomDad akan kewalahan di esok hari. Penyebab anak sulit tidur bisa disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya perubahan pola makan. Kok bisa sih? Yuk, simak penjelasan singkatnya di bawah.&nbsp;Perubahan pola makan anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7eb9e710545fa2547972337adce2fce77_1692949211283.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-25T112042.805.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Perubahan pola makan anak dapat memengaruhi pola tidurnya karena anak yang tidak mendapat cukup asupan di siang hari umumnya menjadi lebih sering terbangun di malam hari karena lapar, sehingga hal tersebut mengganggu kualitas tidurnya.&nbsp;Agar anak mendapatkan tidur yang berkualitas, pastikan untuk mencukupi kalori pada siang hari, jika diperlukan maka sekitar 1 jam sebelum jam tidur anak. Selain itu, MomDad dapat menawarkan kudapan ringan agar anak lebih kenyang dan dapat tertidur lebih nyenyak. Namun, hindari memberikan camilan terlalu dekat dengan jam tidur, ya.&nbsp;Hubungan antara konsumsi makanan tertentu dengan masalh tidur pada anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f66c16ce3f89491464367cfdec4b347b_1692949230830.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-25T112222.658.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pastikan anak tidak mengonsumsi stimulan, seperti kafein dari minuman bersoda, coklat, atau teh juga dapat mengganggu proses tidur dan anak akan lebih sulit jatuh tertidur, berdebar-debar, restless, dan gejala intoksikasi kafein. Plus, pada anak yang mengalami intoleransi laktosa, konsumsi susu akan menyebabkan ia mengalami kembung, nyeri atau kram perut hingga diare yang menyebabkan tidurnya terganggu. Jika anak mengalami alergi susu sapi, konsumsi produk susu sapi dan turunannya juga dapat mengganggu tidur karena menyebabkan keluhan mulai dari gatal, diare, nyeri perut, GERD, hingga sesak napas. Tak hanya itu, konsumsi makanan pedas juga berkaitan dengan kejadian insomnia. Jadi sebisa mungkin hindari anak dari konsumsi makanan pedas ya MomDad. Namun, semua kembali lagi pada kondisi masing-masing anak.&nbsp;&nbsp;Penting diketahui bahwa kualitas tidur yang buruk akan memengaruhi tumbuh kembang anak. Tidur yang berkualitas akan menghasilkan lonjakan hormon pertumbuhan yang penting untuk merestorasi tubuh dan pertambahan tinggi badan anak. Tidur juga diperlukan agar sel sel imunitas tubuh dapat berfungsi dengan baik dalam menjaga pertahanan tubuh dari serangan luar.&nbsp;Selain itu, asupan nutrisi adekuat serta perilaku makan yang baik akan mempengaruhi kualitas dan kuantitas tidur seseorang. Nutrisi juga berperan dalam bahan baku pembentukan hormon yang mengatur irama sirkadian atau jam biologis (tidur-bangun) seseorang.&nbsp;Penerapan feeding rules dan sleep hygiene mutlak diperlukan untuk memberikan lingkungan yang menunjang tumbuh kembang optimal.&nbsp;Itulah penjelasan mengenai pola makan anak yang bisa menyebabkan gangguan tidur. Oleh karena itu, MomDad perlu menjaga pola makan si Kecil serta asupan gizi untuk anak agar ia tidak mengalami gangguan tidur yang dapat berpengaruh juga pada tumbuh kembangnya.Referensi:&nbsp;Vernia F, Di Ruscio M, Ciccone A, Viscido A, Frieri G, Stefanelli G, Latella G. Sleep disorders related to nutrition and digestive diseases: a neglected clinical condition. Int J Med Sci. 2021 Jan 1;18(3):593-603. doi: 10.7150/ijms.45512. PMID: 33437194; PMCID: PMC7797530.&nbsp;

Gangguan Tidur Anak Ternyata Bisa Disebabkan dari Pola Makan!

gangguan-tidur-anak-ternyata-bisa-disebabkan-dari-pola-makan--1692949379589

Susu formula (sufor) merupakan alternatif makanan bagi bayi usia &lt; 6 bulan yang tidak dapat memperoleh ASI maupun ASI donor. Bagi bayi yang sudah memasuki usia MPASI, susu formula masih merupakan sumber energi sekitar 30-70%, bergantung pada usia bayi.Pada anak diatas 1 tahun, energi dari makanan cair (ASI atau susu formula) masih menyumbang sekitar 30% kebutuhan energi. Tidak ada aturan berapa lama harus menghentikan susu formula, karena hal itu akan sangat bergantung pada kondisi individual anak, serta apakah anak masih terindikasi memerlukan asupan tambahan dari sufor.Bagaimana sih menentukan apakah anak masih membutuhkan susu formula atau sudah siap untuk berhenti minum susu formula? MomDad dapat menentukan melalui pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak. Umumnya pada anak &gt; 1 tahun, UHT sudah boleh diberikan sebagai tambahan protein dan energi bagi anak tanpa kebutuhan medis khusus. Anak yang memiliki masalah gizi umumnya memerlukan susu formula khusus (pangan keperluan medis khusus) untuk menunjang pertumbuhannya.Perbedaan antara susu formula dan susu sapi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c7107010d229af10dac65a9f04b8991051079_1692948131846.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-25T105550.027.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Susu sapi dalam konteks susu sapi segar mengandung energi, protein, vitamin dan mineral yang sudah alami terdapat di susu sapi. Sedangkan, susu formula telah diformulasikan khusus melalui teknologi pangan agar komposisinya menyerupai ASI dan terdapat sedikit perbedaan kandungan antara susu formula untuk masing-masing kelompok usia.Lantas, apa sih yang terjadi jika anak minum susu formula lebih lama dari yang direkomendasikan? Susu formula yang berlebihan dan tidak sesuai kebutuhan akan berisiko menyebabkan anak mengalami overweight atau obesitas, anemia defisiensi besi, serta karies gigi jika anak sering tidur dengan botol susu di mulutnya. Namun, untuk anak dengan kondisi keperluan gizi khusus, harus tetap minum susu formula lebih lama dari biasanya.Referensi:&nbsp;American Academy of Pediatrics (Copyright @ 2023). From Bottle to Cup: Helping Your Child Make a Healthy Transition. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Discontinuing-the-Bottle.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Discontinuing-the-Bottle.aspx">https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/feeding-nutrition/Pages/Discontinuing-the-Bottle.aspx</a>

Sampai Kapan Anak Harus Minum Susu Formula? 

sampai-kapan-anak-harus-minum-susu-formula---1692948182327

Cepirit adalah salah satu kondisi yang sering dialami oleh si Kecil. Mungkin MomDad menganggap anak yang cepirit disebabkan karena belum bisa BAB di toilet. Namun, ada hal lainnya yang bisa menjadi penyebab anak cepirit dan kondisi tersebut bisa saja mengganggunya. Sebenarnya, apa sih penyebab anak cepirit?Anak sering “kecepirit” atau enkopresis adalah tanda bahwa tinja sudah menumpuk di rektum (bagian terbawah usus besar sebelum mencapai anus) dan terjadi peregangan rektum. Seringkali anak yang sudah lama mengalami konstipasi, dapat menunjukkan gejala seakan-akan tinja yang keluar adalah cair seperti diare (padahal tidak sedang mengonsumsi pencahar) yang dapat berupa noda tinja pada pakaian dalam anak.Cara membedakan antara diare ringan dan cepirit<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3007f0d7f68255c2df2b360410815be46_1692947988712.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-25T141941.033.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada anak dengan diare umumnya tidak ada riwayat konstipasi kronik, atau anak hanya BAB seperti biasa, kemudian mengalami tanda-tanda infeksi seperti demam, muntah, dan diare. Pada anak yang mengalami enkopresis, biasanya telah terjadi konstipasi berulang atau konstipasi kronik sehingga tinja yang keluar berbentuk cair sebenarnya adalah tinja yang telah menumpuk di rektum.Tips atasi anak cepiritApabila anak mengalami cepirit, MomDad perlu mencari tahu penyebabnya agar tepat sasaran. Pada banyak kasus, penyebabnya adalah konstipasi. Tapi, pada kondisi khusus dapat disebabkan gangguan fungsi dan struktur area usus besar bagian bawah misalnya pada kondisi spina bifida atau morbus Hirschsprung. Nah, karena penyebab utama enkopresis adalah konstipasi maka diet kurang serat dan kurang cairan merupakan faktor yang dapat memperberat enkopresis. MomDad juga perlu membatasi konsumsi produk susu sapi dan turunannya agar tinja tidak semakin mengeras.Jika konstipasi berlangsung lama, terdapat darah di tinja, dan anak tampak sering cepirit bahkan hingga memengaruhi psikologis anak (sering merasa malu, tidak mau sekolah, menyembunyikan pakaian dalam yang terkena tinja dari orang tua), segera bawa anak ke dokter agar kondisi tersebut dapat segera diatasi.Referensi: Kids Health (August 2023). Soiling (Encopresis). <a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/en/parents/encopresis.html" title="https://kidshealth.org/en/parents/encopresis.html">https://kidshealth.org/en/parents/encopresis.html</a>

Bubur Saring Ayam Bayam

Bubur Saring Ayam Bayam

Bolu Bayam

Bolu Bayam

Biang Keringat Bayi sampai Berair, Berbahayakah?

Biang Keringat Bayi sampai Berair, Berbahayakah?

Berapa Lama Waktu Ideal Menyusui dalam Satu Sesi?

Berapa Lama Waktu Ideal Menyusui dalam Satu Sesi?

Vaksin Tidak Efektif Bekerja, Apakah Vaksin Palsu?

Vaksin Tidak Efektif Bekerja, Apakah Vaksin Palsu?

Gangguan Tidur Anak Ternyata Bisa Disebabkan dari Pola Makan!

Gangguan Tidur Anak Ternyata Bisa Disebabkan dari Pola Makan!

Sampai Kapan Anak Harus Minum Susu Formula?

Sampai Kapan Anak Harus Minum Susu Formula?

Bayi sering Cepirit, Normal Nggak sih?

Bayi sering Cepirit, Normal Nggak sih?