Tekstur MPASI dibagi mulai dari bubur halus (biasanya diblender atau disaring) dan bubur kasar (tanpa disaring atau diblender, dan dengan jumlah air yang lebih sedikit). Kedua tekstur ini diperkenalkan bertahap, dari halus menjadi semakin kasar, pada rentang usia 6-9 bulan. Pada usia​ sekitar 7-8 bulan bayi juga bisa mulai diperkenalkan dengan tekstur finger food atau makanan yang bisa digenggam sendiri. Memasuki usia 12 bulan, bayi mulai bisa diperkenalkan dengan makanan padat atau makanan keluarga. Lantas, boleh gak sih anak diperkenalkan makanan padat sebelum memasuki usia 12 bulan? Perlu diketahui, makanan padat tidak seharusnya diperkenalkan sejak dini karena berisiko mengalami beberapa kondisi, seperti:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Makanan dapat masuk saluran napas hingga menyebabkan penyumbatan dan menyebabkan kematian. </li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Makanan dapat masuk saluran napas dan menyebabkan infeksi saluran napas yang menyebabkan kematian.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Dapat menyumbat saluran pencernaan yang apabila tidak dioperasi secepatnya maka bisa menyebabkan kematian.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Meningkatkan risiko berkali lipat untuk terjadinya alergi.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Penelitian membuktikan bahwa status gizi anak pada saat usia 6-9 bulan menjadi tidak baik.&nbsp;</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Anak menjadi rentan infeksi hingga sering sakit.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Dapat meningkatkan risiko obesitas pada usia sekolah hingga menyebabkan gangguan mental karena bullying dan juga adanya keterlambatan motorik.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Obesitas sejak kecil pada anak dapat meningkatkan risiko berkali lipat terjadinya diabetes melitus, serangan jantung, dan hipertensi pada saat dewasa.</li></ul>Itu dia beberapa kondisi yang dapat terjadi apabila MomDad memberikan anak makanan padat di usia yang terlalu dini. Namun kompetensi oromotor serta fisik anak tetap perlu evaluasi individual oleh dokter masing-masing. Oleh sebab itu, penting bagi MomDad untuk memberikan makanan yang sesuai dengan usia bayi agar terhindar dari masalah kesehatan yang tidak diinginkan.&nbsp;Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A​&nbsp;&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/Cc5BA7hsQ98/ " title="https://www.instagram.com/p/Cc5BA7hsQ98/ " target="_blank">https://www.instagram.com/p/Cc5BA7hsQ98/</a>

Kenapa Bayi tak Dianjurkan Makan Makanan Padat sejak Dini?

kenapa-bayi-tak-dianjurkan-makan-makanan-padat-sejak-dini--1690519891921

Mungkin MomDad tahu kalau ada sebuah tradisi di mana bayi sengaja dikagetkan agar nantinya menjadi bayi yang tidak kagetan. Tradisi ini dilakukan di atas kasur dan memposisikan bayi dengan keadaan terlentang, kemudian kasur digebrak menggunakan kain. Namun, dalam sudut pandang medis, apakah hal ini perlu dilakukan?Penting untuk diketahui bahwa bayi baru lahir membawa refleks primitif, yaitu refleks yang dibawa dari bayi lahir. Salah satu refleks primitif adalah refleks moro (kaget tanpa penyebab yang jelas) dan refleks ini adalah tanda bahwa otak bayi normal. Justru, MomDad perlu khawatir kalau bayi tidak sering kagetan atau tidak mempunyai refleks moro.Refleks moro akan hilang saat bayi kurang lebih berusia 4 bulan. Setelah 4-5 bulan ke atas, bayi yang sebelumnya sering kaget tanpa alasan yang jelas akan berubah jadi mulai kaget dengan alasan yang ‘sepele’. Contohnya, bayi kaget saat MomDad membuka bungkus makanan. Namun, hal tersebut adalah tanda bahwa si Kecil mempunyai otak dan pendengaran yang sehat. Jadi, MomDad jangan menghindari bayi yang kaget ya.&nbsp;Apabila bayi suka dikagetkan, ada beberapa risiko yang bisa terjadi. Dalam segi medis, saat bayi terpapar getaran yang kencang dan mendadak, hal tersebut berisiko tinggi terjadinya shaken baby syndrome atau pendarahan di otak. Jika sudah ada pendarahan di otak, maka kemungkinannya akan terjadi kematian mendadak atau bayi selamat tetapi punya cacat seumur hidup.&nbsp;Selain itu, bayi yang baru lahir memiliki pendengaran yang belum terlalu matang, sehingga saat mendengar sesuatu dengan intensitas, frekuensi, dan volume yang kencang maka akan berisiko membuat kerusakan permanen pada telinga dan bayi bisa tuli seumur hidup.&nbsp;Nah, sekarang MomDad tahu kan kalau hal tersebut berbahaya untuk bayi? Bayi yang sering kagetan adalah hal yang wajar, jadi jangan sampai si Kecil mengalami masalah kesehatan karena sering dikagetkan saat masih bayi, ya!Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A&nbsp;&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/CtDTsumrhJB/ " title="https://www.instagram.com/p/CtDTsumrhJB/ " target="_blank" style="font-size: 12pt;">https://www.instagram.com/p/CtDTsumrhJB/</a>

Bayi Sengaja Dikagetkan agar tidak Kagetan, Bolehkah?

bayi-sengaja-dikagetkan-agar-tidak-kagetan--bolehkah--1690443687604

Anak-anak seringkali tertarik dengan dinosaurus karena makhluk-makhluk prasejarah ini memiliki daya tarik yang menarik bagi imajinasi mereka. Nama-nama dari dinosaurus yang panjang pun juga menambah daya tarik bagi anak-anak karena mereka memiliki karakteristik nama yang unik dan sulit untuk diucapkan. Di antara berbagai jenis yang ada, berikut 5 dinosaurus yang paling populer di kalangan anak-anak.Tyrannosaurus Rex<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10b2d3c0eef8df5a94d75c53152a40334_1690440614998.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-27T133433.866.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tyrannosaurus Rex, yang sering disingkat sebagai T-Rex, adalah salah satu dinosaurus karnivora terbesar yang pernah hidup di bumi. T-Rex hidup pada periode Kapur Akhir, sekitar 68 hingga 66 juta tahun yang lalu, di wilayah yang sekarang menjadi Amerika Utara. Dinamakan "raja dari dinosaurus," T-Rex memiliki beberapa fitur khusus yang membuatnya menjadi makhluk yang menakutkan dan menarik bagi ilmuwan dan masyarakat, seperti memiliki tubuh yang besar dan berat, dengan rahang yang kuat serta gigi yang besar dan tajam, hingga tangannya yang pendek.Brachiosaurus<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4138532af5198e34c10a86d67410ee4665_1690440640866.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-27T133420.987.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Brachiosaurus adalah salah satu dinosaurus herbivora (pemakan tumbuhan) terbesar yang pernah hidup di bumi. Brachiosaurus memiliki lengan depan yang panjang, yang membuatnya menjadi salah satu dinosaurus berleher panjang yang paling mencolok. Lehernya bisa mencapai sekitar dua kali panjang tubuhnya sendiri, yang memungkinkan Brachiosaurus untuk mencapai makanan di pohon-pohon tinggi.Stegosaurus<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7e9fa14453ba27e42387b1fddd677ca8_1690440664454.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-27T133913.094.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Stegosaurus adalah salah satu dinosaurus herbivora yang hidup pada periode Jura, sekitar 155 hingga 150 juta tahun yang lalu. Dinamakan "Stegosaurus" yang berarti "kadal beratap" karena tulang punggungnya yang besar dan berbentuk mirip atap. Dinosaurus ini termasuk dalam kelompok dinosaurus ornithischia, yang memiliki ciri khas seperti paruh seperti burung dan kaki yang mirip burung. Stegosaurus memiliki dua baris lempengan besar yang berjajar di sepanjang punggungnya. Lempengan-lempengan ini berfungsi untuk memberikan perlindungan serta berperan dalam regulasi suhu tubuh dinosaurus.Triceratops<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/14eb3320b2ff8abfdaa119eab654c676_1690440683922.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-27T134203.246.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Triceratops adalah salah satu dinosaurus herbivora yang namanya memiliki arti kadal bertanduk tiga. Triceratops memiliki dua tanduk di atas matanya dan satu tanduk di hidungnya. Tanduk-tanduk ini merupakan ciri khas yang mencolok pada dinosaurus ini dan diyakini digunakan sebagai alat pertahanan dari predator atau dalam ritual perkelahian antar sesama Triceratops.Velociraptor&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4b59de2ca5ba7269447d503cc37fa0c5_1690440697798.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-27T134342.170.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Velociraptor adalah salah satu dinosaurus karnivora yang hidup pada periode Kapur Akhir, sekitar 75 hingga 71 juta tahun yang lalu. Nama "Velociraptor" berasal dari bahasa Latin dan Yunani yang berarti "pencuri cepat". Dinamakan demikian karena Velociraptor memiliki kemampuan berlari yang cepat dan lincah, yang merupakan salah satu ciri khasnya sebagai predator. Jika dibandingkan dengan jenis lain, velociraptor Velociraptor adalah dinosaurus memiliki ukuran tubuh yang kecil dengan panjang sekitar 1,8 hingga 2,7 meter dan tinggi sekitar 0,6 hingga 0,7 meter pada bagian pinggangnya. Salah satu ciri paling mencolok dari Velociraptor adalah cakar-cakarnya yang tajam dan melengkung di kaki depannya.Nah, dari kelima dinosaurus di atas, mana nih yang jadi favorit si Kecil?Referensi: National Geographic Kids

Jadi Favorit Anak-Anak, Kenalkan si Kecil dengan Dinosaurus, yuk!

jadi-favorit-anak-anak--kenalkan-si-kecil-dengan-dinosaurus--yuk--1690954584588

MPASI adalah tahap penting dalam perkembangan anak di mana mereka mulai diperkenalkan pada makanan selain ASI. Pemberian MPASI yang tepat memberikan kesempatan bagi anak untuk memperoleh nutrisi tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal mereka. Dengan memastikan MPASI mengandung nutrisi seimbang seperti protein, vitamin, mineral, dan zat gizi penting lainnya, anak memiliki potensi untuk tumbuh dengan baik dan menghindari kondisi stunting.&nbsp;Oleh karena itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), merilis Buku Resep Makanan Lokal Balita dan Ibu Hamil untuk inspirasi MPASI demi mencegah&nbsp;stunting.&nbsp; Intip, yuk apa aja resepnya di bawah!1.&nbsp;Nasi Tim Ikan Telur Puyuh <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1416af72548f3215b65c142accd121b3_1689052132200.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="BeFunky-collage - 2023-07-11T120836.845.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1063px; min-width: 0px; min-height: 0px;"> <table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">15-20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">1 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">Per 100 gram atau sekitar 10 butir telur puyuh mengandung protein, lemak, vitamin B12, riboflavin atau vitamin B2, dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan 100 gram telur ayam (sekitar 2 telur ayam). </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">202,7 kkal energi7,3 gram lemak7,5 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">﻿﻿25 g beras</li><li style="font-size: 12pt;">20 g ikan segar, haluskan</li><li style="font-size: 12pt;">1 butir telur puyuh</li><li style="font-size: 12pt;">15 g wortel</li><li style="font-size: 12pt;">10 g tomat</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt minyak kelapa</li><li style="font-size: 12pt;">Kaldu 1/3 gelas belimbing&nbsp;</li><li style="font-size: 12pt;">50 g pepaya, haluskan</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Masukkan beras, ikan, telur puyuh, minyak kelapa ke dalam mangkok tim.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan air kaldu dan tomat. Tim hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Angkat. Sajikan dengan saos pepaya.</li></ul><div>2. Nasi Tim Ikan Sayur<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/72bcbbd3052b5e053fd3c6cb104830e48_1689052572083.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="BeFunky-collage - 2023-07-11T121603.879.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1063px; min-width: 0px; min-height: 0px;"> </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">20 - 30 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">1 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">Selain zat gizi yang disebutkan, telur puyuh juga mengandung kolin, folat, fosfor, dan selenium.&nbsp; </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">186,3 kkal energi6,5 gram lemak7,8 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">5 sdm nasi</li><li style="font-size: 12pt;">2 butir telur puyuh, kocok lepas</li><li style="font-size: 12pt;">7,5 g ikan kembung</li><li style="font-size: 12pt;">10 g sawi hijau, iris</li><li style="font-size: 12pt;">20 g tomat, cincang</li><li style="font-size: 12pt;">300 ml kaldu ayam</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt minyak kelapa</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li style="font-size: 12pt;">Masak kaldu, nasi, minyak kelapa, dan ikan kembung hingga lunak dan menjadi bubur.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan sawi dan tomat. Masak hingga matang dan lunak.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan telur yang sudah dikocok, aduk perlahan hingga rata dan matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Angkat dan sajikan.</li></ul></div><div>3.&nbsp;Soto Lamongan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f4b0ac332c10f57193e688cefcc1e481c_1690359953835.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-26T152546.071.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> </div><div><table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">1 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 885.232px;" class="">Daging ayam mengandung asam amino triptofan yang kadarnya berhubungan dengan peningkatan neurotransmitter serotonin di otak kita, yang merupakan "feel good hormone". </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 190.035px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 885.232px;">199,6 kkal energi8,3 gram lemak7,6 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">50 g nasi</li><li style="font-size: 12pt;">25 g daging ayam, cincang</li><li style="font-size: 12pt;">10 g soun</li><li style="font-size: 12pt;">1 butir telur puyuh</li><li style="font-size: 12pt;">10 g wortel</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt minyak goreng</li><li style="font-size: 12pt;">1 buah jeruk</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">1 lembar daun salam</li><li style="font-size: 12pt;">1 batang serai</li><li style="font-size: 12pt;">1 lembar daun jeruk</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 cm lengkuas</li><li style="font-size: 12pt;">1500 ml air untuk merebus</li><li style="font-size: 12pt;">Garam secukupnya</li><li style="font-size: 12pt;">Merica secukupnya</li><li style="font-size: 12pt;">1 butir kemiri</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang merah</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 cm jahe</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 cm kunyit</li><li style="font-size: 12pt;">1/4 sdt jinten</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt ketumbar</li></ul>Pelengkap:<ul><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt irisan daun bawang</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt irisan seledri</li><li style="font-size: 12pt;">1/3 sdt irisan bawang goreng</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li style="font-size: 12pt;">Rebus ayam hingga setengah matang, ditambahkan serai geprek, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas geprek.</li><li style="font-size: 12pt;">Tumis bumbu hingga harum dan matang, lalu masukkan ke dalam rebusan ayam. Jangan lupa koreksi rasa.</li><li style="font-size: 12pt;">Daging ayam bisa diangkat dan disuir-suir.</li><li style="font-size: 12pt;">Siapkan mangkok. Masukkan soun yang sudah direndam, irisan wortel rebus, suiran daging ayam, serta telur rebus.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan kuah soto ayam. Jangan lupa taburkan daun bawang, seledri, dan bawang goreng.</li><li style="font-size: 12pt;">Sajikan dengan nasi hangat dan lengkapi dengan buah.</li></ul></div><div style="text-align: justify;">Nah, itu dia 3 resep MPASI rekomendasi Kemenkes RI, yang patut MomDad coba untuk pencegahan&nbsp;stunting. Yuk, coba recook agar kebutuhan nutrisi si Kecil terpenuhi!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="font-size: 12pt;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.</div><div>Referensi:&nbsp;Buku Resep Makanan Lokal Balita dan Ibu Hamil oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia &amp; Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, 2022</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div>

Rekomendasi Resep MPASI Anti Stunting dari Kemenkes RI

rekomendasi-resep-mpasi-anti-stunting-dari-kemenkes-ri-1690360235351

Merangkak merupakan salah satu perkembangan motorik yang akan dialami oleh sebagian besar anak dengan perkembangan yang normal. Tapi, nyatanya memang tidak semua anak dengan perkembangan normal itu merangkak dan mereka tetap dikategorikan anak yang normal. Bahkan, banyak lho orang tua yang mengatakan bahwa anaknya tidak merangkak namun ternyata anaknya merangkak, meski merangkaknya tidak konvensional. Sebab, tipe merangkak itu ada banyak. Contohnya, commando crawl atau yang sering kita sebut sebagai “ngesot” dan masih banyak yang lainnya. Jadi, kalau misalnya anak tidak merangkak, orang tua gak perlu khawatir asal tidak dibarengi dengan keterlambatan perkembangan lain atau dengan kata lain perkembangannya baik-baik saja.&nbsp;Pada tahun 2022,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.wabi.tv/2022/03/05/cdc-aap-are-adjusting-milestone-benchmark-easily-track-development-babies/" title="https://www.wabi.tv/2022/03/05/cdc-aap-are-adjusting-milestone-benchmark-easily-track-development-babies/" target="_blank">CDC dan AAP tidak menja</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.wabi.tv/2022/03/05/cdc-aap-are-adjusting-milestone-benchmark-easily-track-development-babies/" title="https://www.wabi.tv/2022/03/05/cdc-aap-are-adjusting-milestone-benchmark-easily-track-development-babies/" target="_blank">dikan merangkak sebagai bagian dari milestone</a> . Walaupun begitu, merangkak memang dikatakan sebagai gerakan yang baik untuk perkembangan otak anak, karena dapat menstimulasi koordinasi otak kanan dan juga otak kiri pada anak. Apabila anak tidak merangkak, tapi langsung berdiri dan berjalan, merangkak bisa kita perkenalkan sebagai salah satu pilihan cara untuk bermain.&nbsp;﻿﻿Nah, jadi sekarang MomDad sudah tidak perlu lagi merasa khawatir jika si Kecil tidak merangkak ya, asalkan tidak ada gangguan lainnya dalam tumbuh kembang.Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/Cl8lpgAvuBQ/" title="https://www.instagram.com/p/Cl8lpgAvuBQ/" target="_blank" style="font-size: 12pt;">https://www.instagram.com/p/Cl8lpgAvuBQ/</a><div style="text-align: justify;"> </div>

Apakah Anak harus Bisa Merangkak?

apakah-anak-harus-bisa-merangkak--1690954597871

Naik tekstur makanan adalah proses penting bagi bayi dan anak. Tahapan yang tepat mulai dari cair atau lembek, cincang halus atau kasar, hingga makanan padat (makanan keluarga). Anak yang naik tekstur memiliki kesempatan dapat tumbuh dengan optimal, khususnya dalam segi nutrisi dan perkembangan motorik. Lantas, alasan penting apa sih yang mengharuskan anak naik tekstur makan?Alasan pertama karena kebutuhan kalori. Kebutuhan kalori anak akan semakin bertambah sesuai usia. Di sisi lain, ukuran lambung anak berkembang relatif lebih lambat. Nah, solusinya adalah dengan menaikkan densitas kalori atau kepadatan kalori. Jadi, dengan menaikkan tekstur, maka kalorinya akan bertambah. Semakin padat teksturnya, semakin tinggi kalorinya. Sedangkan, semakin cair teksturnya, maka semakin rendah kalorinya.Banyak ditemukan kasus, orang tua yang merasa anaknya makan banyak dan bebas dari penyakit, tapi beratnya tidak naik. Ternyata masalahnya adalah karena tekstur makannya yang salah.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ceb2a42a228b8106b28d4532cf10799f9b_1690354837514.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-26T100946.787.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Alasan kedua adalah karena untuk melatih keterampilan oromotor. Sebab, otot-otot yang ada di mulut, lidah, gigi, dan lain-lain, harus dilatih. Kenapa? Hal ini berkaitan dengan keterampilan bicara. Banyak kasus anak yang sebenarnya tidak ada masalah di otak dan stimulasi, tapi punya gangguan pada bicara. Setelah diketahui lebih lanjut, ternyata anaknya masih belum bisa makanan bertekstur.Pada saat anak mengunyah, ia dapat melatih otot-otot yang ada di mulut, sehingga akan memperlancar kemampuan bicaranya. Kemampuan naik tekstur harus dilatih karena kalau tidak, akan berisiko sulit untuk anak naik tekstur.Melatih anak untuk naik tekstur makanan adalah proses yang penting dalam pengenalan makanan padat dan bervariasi saat anak sedang berkembang. Metode yang tepat untuk melatih anak bervariasi tergantung pada usia, kebutuhan, dan preferensi anak. Berikut adalah beberapa tips untuk melatih anak untuk naik tekstur makanan:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Perkenalkan secara bertahap: mulailah dengan tekstur makanan yang lembut dan mudah dikunyah, seperti bubur halus, pure, atau makanan tumbukan, dan secara perlahan tambahkan makanan dengan tekstur yang lebih keras dan bervariasi.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Konsistensi yang tepat: pastikan tekstur makanan sesuai dengan tingkat kemampuan makan anak. Untuk anak yang masih belajar mengunyah, potong makanan menjadi potongan kecil dan lunak yang mudah dipegang dan dikunyah.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pilih makanan yang disukai: pilih makanan dengan rasa yang disukai anak untuk meningkatkan motivasi mereka dalam mencoba tekstur baru.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Berikan contoh: anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Jadi, tunjukkan pada mereka cara mengunyah dan menelan makanan dengan benar.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Ajak anak bermain dengan makanan: biarkan anak bermain dengan makanan, meraba tekstur, dan mengenalkan makanan dalam lingkungan yang positif dan mendukung.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Batasi makanan cair: jika anak cenderung mengonsumsi makanan cair yang terlalu lama, batasi asupan cair dan perlahan kenalkan makanan padat.</li></ul>Proses melatih anak untuk naik tekstur makanan mungkin memerlukan waktu dan kesabaran. Jangan memaksa anak untuk mencoba sesuatu yang mereka tidak siap atau tidak nyaman coba.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Mohd Taib MN, et al. (2020). Management of Feeding Difficulties and Sensory-Based Food Aversion. European Journal of Pediatrics, 179(11), 1735-1745. DOI: 10.1007/s00431-020-03737-2.</li><li style="text-align: justify;">Tindall, A., &amp; Gormley, J. (2020). Problematic Feeding and Picky Eating in the Pediatric Population. Nutritional Management of Pediatric Gastrointestinal Disease, 177-193. DOI: 10.1007/978-3-030-40320-7_15.</li><li style="text-align: justify;">Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/Cn6_GeftxEv/" title="https://www.instagram.com/p/Cn6_GeftxEv/">https://www.instagram.com/p/Cn6_GeftxEv/ </a></li></ul>

Ini Alasan Penting Kenapa Anak harus Naik Tekstur

ini-alasan-penting-kenapa-anak-harus-naik-tekstur-1690954611592

Bayi sering mengalami beberapa masalah oral yang umum selama perkembangan dan pertumbuhan, salah satunya gusi bengkak. Kondisi gusi bengkak tentu membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Lantas, apa sih yang menyebabkan gusi bayi membengkak?&nbsp;Tumbuh Gigi (teething)Pertumbuhan gigi menimbulkan pembengkakan gusi di area tempat tumbuhnya gigi. Selain menyebabkan gusi bengkak, tumbuh gigi juga biasanya ditandai dengan gusi yang meradang dan berwarna kemerahan, anak lebih rewel, hingga susah makan.&nbsp;[1]Radang Gusi (gingivitis)Penyebab gusi bengkak pada anak yang selanjutnya adalah radang gusi. Radang gusi atau gingivitis merupakan sebuah kondisi dimana gusi mengalami peradangan dan pembengkakan akibat infeksi bakteri. Kondisi ini dipicu karena kebersihan mulut yang buruk sehingga menyebabkan penumpukan plak di mulut. Plak yang dibiarkan terus menumpuk dapat menebal dan mengeras, kemudian membentuk karang gigi di bawah garis gusi atau tartar. Tartar akan mengakibatkan perburukan peradangan gusi. Peradangan gusi sendiri memiliki gejala berupa gusi yang bengkak dan mudah berdarah jika menyikat gigi atau flossing.&nbsp;[1,2]Abses GigiAbses gigi adalah kantong atau benjolan yang berisi nanah pada gigi yang disebabkan karena infeksi bakteri. Pengobatan abses harus segera dilakukan oleh dokter gigi karena jika pecah maka berpotensi menyebarkan infeksi ke bagian mulut lain. Umumnya, seseorang dengan abses gigi mengalami nyeri yang berat dan menjalar ke bagian kepala lain seperti rahang, leher, bagian belakang kepala, hingga telinga.Apabila bayi mengalami kondisi tersebut, segera atasi dengan membawanya ke dokter gigi agar gusi bengkak dapat ditangani sesuai dengan penyebabnya.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Gingivitis &amp; Gum Disease. (01-07-2022). Raising Children Network. <a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease" title="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease">https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease</a></li><li style="text-align: left;">Smith, J. A. (2023). Toddlers and Swollen Gums: What It Means. Little Teeth HTX Journal, 8(2), 45-55. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means" title="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means">https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means </a></li></ol>

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

3-hal-ini-dapat-menyebabkan-pembengkakan-gusi-bayi-1690275709828

Saat memberikan MPASI, MomDad mungkin hanya fokus akan dua hal, yakni feeding rules dan tekstur. Padahal, ada poin penting lain yang seharusnya tidak dilupakan yaitu rasa. Sering kali, anak menolak makan karena ia tidak suka dengan makanan yang disajikan karena rasanya hambar. Lantas, boleh gak sih memberikan bumbu pada MPASI?Tak ada salahnya memberikan bumbu ke MPASI anak sejak awal fase MPASI. Faktanya, dari lahir, indera pengecap anak sudah bekerja. Bahkan dari dalam kandungan saja sudah bekerja. MomDad pasti sudah tahu bahwa ASI juga memiliki rasa. Jadi, MPASI akan lebih baik kalau tidak terlalu hambar atau plain. Pengenalan berbagai rasa atau bahasa kerennya wisata rasa, itu penting lho, terutama buat anak berusia setahun ke bawah. Dalam fase ini, kita sebagai orang tua diharapkan memberikan sebanyak-banyaknya perbendaharaan rasa pada anak, sehingga waktu mereka berusia setahun ke atas, di mana makanan padat diharapkan menjadi sumber utama nutrisi anak, mereka sudah terbiasa dengan berbagai macam rasa. Harapannya, mereka bisa menerima makanan-makanan tersebut dengan baik.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e68d249f9910d7f4e6e8672c18b8d5bc1_1690275761715.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-25T125853.114.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Lalu, bagaimana aturan pemberian kalau orang tua ingin memberikan rasa dan juga bumbu tambahan? Salah satu yang perlu diperhatikan adalah kadar garam yang sesuai. Alasan utamanya karena berbagai organ bayi, salah satunya ginjal, belum terlalu matang atau mature. Ginjal merupakan salah satu organ yang tugasnya menyaring garam, sehingga kandungan garam harus dibatasi. IDAI merekomendasikan anak di bawah usia 1 tahun kandungan garamnya tidak boleh lebih dari 400 mg natrium atau 1 gr garam untuk satu hari. Anak berusia 1-3 tahun dibatasi 2 gr per hari.Jadi, MPASI bisa ditambahkan bumbu tambahan, selama kadar garamnya diperhatikan. Kalau misalnya mau memberikan bumbu atau mau memberikan kaldu tambahan, akan lebih baik lagi jika bumbu yang diberikan adalah bumbu yang tanpa micin, rendah garam dan tanpa pengawet. Selain perhatikan feeding rules, tekstur, kita juga harus memperhatikan rasa. ingat, lidah anak bukan pajangan.Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/CuOubsSJUHq/" title="https://www.instagram.com/p/CuOubsSJUHq/">https://www.instagram.com/p/CuOubsSJUHq/</a>

Kenapa Bayi tak Dianjurkan Makan Makanan Padat sejak Dini?

Kenapa Bayi tak Dianjurkan Makan Makanan Padat sejak Dini?

Bayi Sengaja Dikagetkan agar tidak Kagetan, Bolehkah?

Bayi Sengaja Dikagetkan agar tidak Kagetan, Bolehkah?

Jadi Favorit Anak-Anak, Kenalkan si Kecil dengan Dinosaurus, yuk!

Jadi Favorit Anak-Anak, Kenalkan si Kecil dengan Dinosaurus, yuk!

Rekomendasi Resep MPASI Anti Stunting dari Kemenkes RI

Rekomendasi Resep MPASI Anti Stunting dari Kemenkes RI

Apakah Anak harus Bisa Merangkak?

Apakah Anak harus Bisa Merangkak?

Ini Alasan Penting Kenapa Anak harus Naik Tekstur

Ini Alasan Penting Kenapa Anak harus Naik Tekstur

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

Pemberian Bumbu pada MPASI, Perlukah?

Pemberian Bumbu pada MPASI, Perlukah?