Banyak anggapan bahwa MSG memiliki efek buruk bagi kesehatan otak. Penyedap rasa ini memang membuat cita rasa makanan menjadi lebih gurih dan nikmat. Namun, ada beberapa dampak micin bagi kesehatan jika dikonsumsi secara berlebihan.Nah, untuk mengetahui dampaknya bagi kesehatan anak,&nbsp; yuk simak penjelasannya di bawah ini, MomDad!Obesitas<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4e37a715102f23f04f435cdd8369c0d0f_1673587426845.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1359502879-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MSG memberikan rasa umami pada makanan, sehingga meningkatkan nafsu makan anak. Namun, konsumsi MSG bisa berisiko menimbulkan kesulitan mengontrol nafsu makan sehingga berpotensi terjadi obesitas.MSG sensitive syndrome atau Chinese restaurant syndromeKondisi ini terjadi pada orang yang sensitif terhadap MSG. Gejala dari penyakit ini beragam, mulai dari pusing, keringat dingin, lemas, sakit kepala, mual dan muntah. Gejala yang dialami bisa bersifat ringan, namun bisa saja&nbsp; berat, terutama pada mereka yang sensitif.&nbsp;Sakit kepala&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/26786dd8a024bb5dd107ad024a633dc82_1673587354256.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1185862643-612x612 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MSG yang dikonsumsi secara berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Beberapa penelitian melaporkan adanya hubungan antara konsumsi MSG dengan keluhan sakit kepala. Meskipun begitu hubungan sebab-akibat antara kedua hal ini belum diketahui pasti.AsmaAda juga penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi MSG yang lebih dari takaran bisa memicu kambuhnya asma, khususnya bagi yang sensitif terhadap MSG. Jumlah takaran yang dimaksud adalah 3 gram dalam sekali makan.&nbsp;Kerusakan sel sarafBeberapa penyakit seperti Alzheimer, Parkinson, dan stroke telah dikaitkan dengan kerusakan saraf akibat mengonsumsi MSG secara berlebih. Kandungan glutamat dosis tinggi pada MSG yang diduga berperan sebagai racun yang menyebabkan kerusakan sel sarafPerlu dicatat, beberapa dampak MSG ini memang masih perlu diteliti lebih lanjut karena penelitiannya masih sebatas pada hewan coba saja. Namun, perlu diingat juga bahwa semua yang dikonsumsi berlebih itu tidak baik.&nbsp;Jadi tidak ada salahnya juga untuk membatasi konsumsi MSG untuk meminimalisasi dampak buruknya pada kesehatan. Konsumsi dalam batas wajar masih dianggap aman, jadi MomDad tidak perlu khawatir. Meski begitu, perlu dilihat kembali apakah si Kecil memiliki alergi pada MSG atau tidak?Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ini yang Akan Terjadi Jika Anak sering Mengonsumsi MSG

ini-yang-akan-terjadi-jika-anak-sering-mengonsumsi-msg-1673591836854

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Merangsang Tawa Bayi</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td style="width: 800.255px;" class="">3-6 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 800.255px;" class="">Sosial kemandirian</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">MomDad dapat merangsang tawa si Kecil dengan menggelitik telapak kaki atau tubuhnya, menunjukkan berbagai ekspresi yang lucu, atau mengeluarkan suara-suara aneh.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Selain itu, MomDad dapat menggunakan macam-macam gambar atau mainan yang menarik perhatian si Kecil. Mainkan dengan cara bermacam-macam sipaya ia memberikan respon tertawa</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Merangsang Tawa Bayi

stimulasi-bayi-usia-3-6-bulan--merangsang-tawa-bayi-1673506312263

Kalau biasanya demam ditandai dengan panas pada hampir semua bagian tubuh, pernah enggak MomDad mendapati demam hanya pada kepala bayi? Namun ketika dicek menggunakan termometer menunjukkan bahwa dia tidak demam.Kalau sudah begini pasti MomDad bingung, apakah harus memberi obat penurun panas atau tidak? Nah, untuk mengetahui apa yang menyebabkan demam pada kepala dan cara mengatasinya, yuk simak penjelasan berikut!Apa penyebab demam kepala pada bayi?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/46f72b1ef5e9aed328f681807c243f2a_1673500983746.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-922802724-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kepala atau dahi bayi sering teraba hangat, namun saat diukur suhu ketiaknya bayi tidak demam. Kondisi ini pada umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan dipengaruhi oleh level aktivitas/ stress bayi.&nbsp;Suhu udara yang terlalu panas, penggunaan baju terlampau tebal/ berlapis-lapis pada udara panas, posisi tidur bayi (misalnya hanya miring ke salah satu sisi dan teraba hangat pada posisi kepala yang mendapat penekanan), bayi yang tampak sangat aktif, dan peningkatan level stress bayi ketika menangis dapat menyebabkan perabaan dahi bayi lebih “hangat” dibandingkan suhu bagian tubuh lainnya.Apa ciri-cirinya?Ciri-ciri yang paling gampang ditemui adalah bayi yang saat diraba terasa panas di area kepala, namun saat dilakukan pengukuran dengan termometer di ketiak suhunya normal saja yaitu sekitar 36.5°-37.5°.&nbsp;Bagaimana cara mengatasinya?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9af67c0d21b3510d72471b654f492b2ef_1673501163651.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1366869134-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Karena umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan, MomDad dapat mencoba mengatasinya dengan memodifikasi faktor lingkungan seperti berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Menempatkan bayi di tempat yang sejuk</li><li style="text-align: justify;">Mengajak bayi keluar rumah di jam-jam yang cukup teduh dan sejuk</li><li style="text-align: justify;">Menutupi kepala bayi dengan topi/kain jika harus berada di luar ruangan yang panas</li><li style="text-align: justify;">Memakaikan pakaian yang menyerap keringat dan tidak berlebihan</li><li style="text-align: justify;">Membantu menenangkan bayi saat menangis atau setelah beraktivitas&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Menjaga kecukupan cairan bayi dan mencegah terjadinya dehidrasi yang juga dapat mengakibatkan peningkatan suhu tubuh pada bayi</li></ul>Kapan orang tua perlu khawatir?Kebanyakan penyebab demam di kepala disebabkan oleh faktor lingkungan, namun apabila bayi menunjukkan tanda-tanda dehidrasi seperti lemas, bak berkurang, malas menyusu, urin yang pekat, mulut kering, mata cekung, lebih baik segera membawanya ke fasilitas kesehatan terdekat, ya, MomDad.Selain itu, MomDad juga perlu perhatikan tanda-tanda lainnya seperti muntah, diare, batuk pilek hingga sesak sekalipun sudah dilakukan modifikasi lingkungan sesuai kecurigaan penyebab, maka sebaiknya membawa si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.&nbsp;&nbsp;Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Demam Hanya di Kepala Bayi Saja, Kenapa, ya?

demam-hanya-di-kepala-bayi-saja--kenapa--ya--1678269908443

Membuat MPASI untuk si Kecil mungkin terkadang membuat MomDad bingung, terutama saat ia baru mulai MPASI. Meski saat ini sudah banyak resep MPASI yang bisa ditemukan, masih ada banyak hal lain yang perlu dipersiapkan, seperti peralatan makannya, membeli bahan makanan, hingga menentukan menu MPASI yang tepat. Nah, agar persiapan MPASI si Kecil lebih praktis, coba lakukan 5 hal berikut, yuk!Bahan makanan untuk MPASI pertama<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/52aa7312b5e736ae9ff8f1c6c0478aa1_1673493863420.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-621271582-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat si Kecil baru mulai MPASI, mungkin MomDad mengalami kesulitan saat memilih bahan makanan. Si Kecil boleh makan apa saja, sih untuk MPASI pertamanya? Sebagai pilihan, MomDad bisa membeli daging sapi yang dapat digunakan dalam berbagai varian menu BB booster, salmon yang mengandung lemak sehat, ikan kembung yang kaya akan nutrisi, telur yang murah dan mudah diolah, dan hati ayam yang merupakan sumber zat besi.Persiapkan bahan makanan &amp; bumbu untuk satu porsi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ac63be08dbf8910231f7dc73d94a2ac59_1673493874728.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1310958669-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Setelah membeli bahan makanan dan bumbu, MomDad bisa mengemasnya untuk satu kali masak ke dalam wadah dan simpan di kulkas atau freezer. Menyiapkan bahan makanan dan bumbu untuk satu kali masak dapat memudahkan MomDad saat ingin memasak, sehingga persiapan masak pun bisa lebih cepat. Selain bahan makanannya, Mom juga bisa menyimpan kaldu buatan sendiri dengan metode ini.Buat jadwal menu MPASI<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/cedf67c4e9179aa575bd910ba34bbbed10_1673493883748.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1043008582-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menentukan menu MPASI mungkin menjadi salah satu tantangan untuk para orang tua. Khawatir si Kecil bosan atau bahkan tidak suka dengan makanannya. Oleh karena itu, MomDad perlu membuat berbagai menu MPASI agar si Kecil tidak bosan. Untuk memudahkan, MomDad bisa recook berbagai menu MPASI yang tersedia di aplikasi PrimaKu. Ada ratusan menu MPASI, lengkap dengan keterangan nutrisi yang dapat memudahkan MomDad dalam menentukan menu MPASI. Tidak lupa, buat jadwal menu MPASI untuk seminggu ke depan untuk memudahkan MomDad saat menyiapkan MPASI, ya.Membuat stok kaldu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a45f4923822dc8385363d5b17bd02bf8_1673493891626.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(3) (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sama seperti orang dewasa, bayi pun suka makanan yang memiliki rasa. Namun, di usia tertentu, bayi masih memiliki batasan untuk mengonsumsi gula dan garam. Nah, agar rasa MPASI tidak hambar, MomDad bisa menambahkan kaldu ke dalam MPASI. Buatlah stok kaldu untuk beberapa minggu ke depan dan simpan di dalam kulkas. Jenis-jenis kaldu yang bisa MomDad buat adalah kaldu tulang sapi, kaldu ceker ayam, kaldu tulang ikan, kaldu ayam, dan kaldu sayuran. Nah, karena pembuatan kaldu cenderung memakan waktu, buatlah kaldu di saat MomDad senggang atau di akhir pekan.Gunakan food processor atau food chopper<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/bc9e71d55e95c6116b71266a87abeefb_1673493897444.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-620979468-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat membuat MPASI, MomDad perlu memotong, mencincang, menghaluskan bahan makanan dan lain sebagainya. Tentu hal ini memakan waktu. Agar persiapan lebih praktis, gunakan food processor atau food chopper. Keduanya dapat digunakan untuk memotong, menggiling, dan mengolah bahan makanan, sehingga persiapan MPASI pun bisa lebih cepat.Tips lainnya, siapkan wadah tertutup dan dapat dipanaskan untuk MPASI matang. MPASI yang telah matang sebaiknya langsung dibagi menjadi 2-3 porsi makan si Kecil, tergantung frekuensi makannya. Tutup rapat dan simpan di kulkas untuk mencegah pertumbuhan kuman. Pastikan wadah tahan panas supaya tidak rusak saat MPASI dihangatkan.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Sumber foto: iStock &amp; Freepik

5 Cara Praktis Mempersiapkan MPASI untuk si Kecil

5-cara-praktis-mempersiapkan-mpasi-untuk-si-kecil-1675064225117

Mungkin MomDad penasaran, sebenarnya sejak kapan sih bayi mulai dapat mendengar suara? Bayi dipercaya sudah mulai mendengar suara bahkan saat masih ada di dalam kandungan, lho. Lalu, apakah pendengarannya sudah sempurna saat ia masih di dalam kandungan? Nah, agar tahu jawabannya, yuk simak penjelasan berikut ini! Kapan bayi bisa mendengar suara?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5257f0c273b789c4699b6207c65d7fbd_1673424235764.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-482338143-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebenarnya sekitar 18 minggu usia kehamilan, seorang bayi sudah mampu mendengar suara di dalam tubuh Mom, misalnya bunyi detak jantung. Kemudian, pada usia 27-29 minggu kehamilan, bayi sudah dapat mendengar suara yang berasal dari luar tubuh, misalnya seperti suara Mom sendiri. Pada saat lahir cukup bulan, kemampuan mendengar bayi akan sama seperti orang dewasa.Apa tandanya bila pendengaran bayi terganggu?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c34daf103e477cc236dea103336ca3c762_1673424261079.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1316664825-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ada beberapa tanda yang bisa MomDad ketahui jika pendengaran bayi terganggu, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Anak tampak tidak mendengar suara pelan atau tidak merespon terhadap suara</li><li style="text-align: justify;">Hanya merespon suara keras</li><li style="text-align: justify;">Adanya gangguan perkembangan bahasa dan bicara</li><li style="text-align: justify;">Tidak jelas saat berbicara</li><li style="text-align: justify;">Hanya bisa mendengar suara di ruangan yang sepi</li><li style="text-align: justify;">Kesulitan untuk mendengar di ruangan bising</li></ul>Pendengaran bayi yang terganggu tentu akan berdampak kepada perkembangan bayi. Dampak jangka panjang yang disebabkan oleh pendengaran yang terganggu yaitu anak akan kesulitan untuk berkomunikasi dan perkembangan bahasa serta bicaranya juga akan terganggu.Bolehkah bayi mendengar suara yang keras?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/366e731ab9f839c5219d1d9c3d5fc2b3_1673424313110.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1135558896-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Paparan suara keras (&gt;85 desibel) terhadap bayi dapat merusak telinga bayi bagian dalam. Maka dari itu, untuk menjaga kesehatan telinga bayi, usahakan untuk menjauhkan bayi dari suara keras dan menjaga agar suara di sekitar bayi hanya berkisar 50-60 desibel, yakni setara dengan percakapan orang dewasa di rumah.Selain itu, MomDad perlu berhati-hati saat menggunakan mainan berbaterai yang bersuara keras. Sebagai patokannya, suara yang didengar bayi tidak boleh melebihi 85 desibel, yakni sekeras bunyi alarm atau peralatan rumah tangga.Bagaimana cara mengetes pendengaran bayi?Semua bayi baru lahir seharusnya mendapatkan skrining pendengaran melalui pemeriksaan otoacoustic emission (OAE) atau tes pendengaran bayi. Lalu, bayi yang tidak ‘lulus’ skrining pendengaran pada saat baru lahir perlu melakukan evaluasi ulang sebelum ia menginjak usia 3 bulan serta memerlukan rujukan ke dokter THT.Itulah penjelasan mengenai perkembangan pendengaran pada bayi hingga dampak jangka panjang yang terjadi apabila pendengaran bayi terganggu. Pastikan si Kecil mendapatkan skrining pendengaran pada saat baru lahir ya, MomDad!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. &nbsp;Sumber foto: iStockReferensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/I%E2%80%99m-pregnant-and-would-like-to-sing-to-my-unborn-baby." title="https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/I%E2%80%99m-pregnant-and-would-like-to-sing-to-my-unborn-baby.">https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/I%E2%80%99m-pregnant-and-would-like-to-sing-to-my-unborn-baby.</a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.kflaph.ca/en/healthy-living/early-signs-of-a-hearing-loss.aspx#:~:text=Noisy%20toys%20and%20games%20can,(e.g.%2C%20alarm%20clock" title="https://www.kflaph.ca/en/healthy-living/early-signs-of-a-hearing-loss.aspx#:~:text=Noisy%20toys%20and%20games%20can,(e.g.%2C%20alarm%20clock">https://www.kflaph.ca/en/healthy-living/early-signs-of-a-hearing-loss.aspx#:~:text=Noisy%20toys%20and%20games%20can,(e.g.%2C%20alarm%20clock</a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/parentsguide/understanding/newbornhearingscreening.html#:~:text=Many%20states%2C%20communities%2C%20and%20hospitals,or%20in%20their%20mothers'%20room." title="https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/parentsguide/understanding/newbornhearingscreening.html#:~:text=Many%20states%2C%20communities%2C%20and%20hospitals,or%20in%20their%20mothers'%20room.">https://www.cdc.gov/ncbddd/hearingloss/parentsguide/understanding/newbornhearingscreening.html#:~:text=Many%20states%2C%20communities%2C%20and%20hospitals,or%20in%20their%20mothers'%20room.</a></li></ul>

Kapan Bayi Bisa Mendengar Suara?

kapan-bayi-bisa-mendengar-suara--1674035886627

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Mengajak Bicara</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td style="width: 800.255px;" class="">0-3 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 800.255px;" class="">Aspek bahasa</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Ajak si Kecil bicara, meski di usia ini ia belum memahami apa pun. Namun diajak biara, ia sudah dapat melakukan kontak mata dan itu merupakan bentuk komunikasi. Bayi belum paham kata-kata, tetapi ia dapat menangkap nada suara.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Bicaralah dengan nada yang lembut dan menenangkan.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Mengajak Bicara

stimulasi-bayi-usia-0-3-bulan--mengajak-bicara-1673415285214

Dalam beberapa kondisi, Mom mungkin tidak bisa memberikan ASI secara langsung kepada bayinya sehingga perlu menyimpannya. Hal tersebut dibolehkan, tapi memang menyimpan ASI perah tidaklah selalu mudah.&nbsp;Hal ini karena penyimpanan ASI perah (ASIP) yang salah bisa membuat kualitas ASI jadi memburuk dan bahkan membahayakan kondisi kesehatan bayi. Nah, pastikan Mom tidak melakukan kesalahan dalam menyimpan ASIP berikut ini, ya!Menyimpan ASI perah di pintu kulkas&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/11074add1b52c62dc862c215f8675e875_1673411423508.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-901110012-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menyimpan ASI di pintu kulkas bisa merusak ASI. Hal ini karena pintu kulkas adalah tempat yang paling tidak stabil suhunya. Pintu kulkas yang sering dibuka-tutup membuat suhunya tidak stabil dan memungkinkan bakteri tumbuh dalam ASI. Selain itu, pintu kulkas juga merupakan area tempat bermacam produk makanan disimpan. Hal ini memungkinkan ASI bersentuhan dengan makanan lain. Menyimpan kembali ASI perah yang sudah diminum<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c04b75e6c24ce5d9cbdd671437f3fcfb_1673411435625.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-541308286-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Apa yang dilakukan Mom saat bayi menyisakan ASI dari kulkas? Apakah menyimpannya kembali atau membuangnya? Mungkin Mom merasa sayang kalau membuangnya. Namun, perlu diketahui bahwa ASI yang sudah dicairkan berisiko mengalami kontaminasi dan memberi kesempatan bakteri untuk tumbuh di dalamnya. Jadi, bila dipanaskan kembali, sama saja dengan memberi si Kecil sebotol penuh bakteri. Mencampur ASI perah beku dengan ASI segar<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/fd93c031dd98ae838672ffe3a9580ca3_1673411452391.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1268683962-612x612 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebaiknya tidak mencampur ASI-P segar dan ASI-P beku, ya, MomDad. Hal ini karenakedua ASI tersebut memiliki perbedaan suhu sehingga berpotensi merusak kandungan gizinya. Apalagi kalau ASI-P yang dicampur memiliki selisih tanggal yang cukup jauh, pasti kualitasnya sudah tidak sama lagi. Menyimpan ASI hingga wadah penuh&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/45d35f46c74f7312c810496f63a734c68_1673411478047.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-486333504-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Cara penggunaan wadah penyimpanan ASI juga perlu diperhatikan agar ASI tidak mudah rusak. Nah, sebaiknya jangan menyimpan ASI hingga wadah penuh. Bila terlalu penuh, wadah penyimpanan ASI akan mengembang ketika dibekukan sehingga berisiko bocor. Kalau bocor, tentu bakteri bisa masuk ke dalamnya sehingga tidak layak dikonsumsi lagi.&nbsp; Menyimpan ASIP dekat dengan daging segar<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1eb19649565487c6f91e9395f649591c_1673411493087.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1349021216-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tahukah Mom kalau ASI-P sebaiknya punya kulkas sendiri? Ya, beberapa makanan sebaiknya tidak diletakkan bersamaan dengan ASI karena walaupun wadahnya tertutup rapat, ada bakteri tak kasat mata yang bisa menjelajah di sekitar kemasan ASI.&nbsp;Salah satunya jangan menyimpan ASI-P dekat dengan daging segar karena bisa saja kuman dari daging segar mencemari area sekitar kemasan ASI. Jadi, meskipun sudah dipompa dan dimasukkan ke wadah steril, apabila didekatkan dengan benda tidak steril, maka higienitasnya akan diragukan.&nbsp;Itulah beberapa cara menyimpan ASI yang sebaiknya tidak dilakukan ya MomDad. Semoga beberapa info di atas bermanfaat!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

5 Kesalahan Menyimpan ASI yang Perlu Dihindari

5-kesalahan-menyimpan-asi-yang-perlu-dihindari-1673926977198

Banyak yang bilang kalau kondisi kesehatan bisa terlihat dari bagaimana bentuk tinja, termasuk pada bayi. Jadi, kalau ada yang aneh dengan BAB bayi, pasti MomDad mulai curiga apa kesehatan bayi sedang bermasalah?Untuk MomDad yang sedang khawatir dengan kondisi BAB bayi berlendir, yuk simak beberapa penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasinya berikut ini!Apa penyebab BAB bayi berlendir?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b9e7dbac185e79c21070cc4f4bb3453c4_1673364434623.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1192218842-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Lendir pada BAB bayi dapat berasal dari peradangan pada selaput lendir (mukosa) usus ataupun berasal dari mukosa saluran napas yang kemudian ditelan oleh bayi. Peradangan pada selaput lendir usus dapat disebabkan oleh alergi atau infeksi, atau, meskipun sangat&nbsp; jarang dapat disebabkan oleh intususepsi atau masuknya bagian usus ke dalam bagian usus dibawahnya. Kondisi ini merupakan kondisi gawat darurat dan mungkin memerlukan tindakan pembedahan segera.&nbsp;Dalam keadaan normal pun, mukosa usus akan memproduksi lendir yang berfungsi untuk membantu melapisi dinding saluran usus, mencerna makanan dan melapisi feses agar lebih mudah dikeluarkan. Terkadang lendir ini akan tampak pada feses anak. Jika hanya dijumpai tidak terlalu banyak lendir 1-2 kali saat anak BAB tanpa disertai gejala lain, pada umumnya MomDad tidak perlu khawatir. Namun, jika berjumlah banyak dan anak tampak sakit, maka perlu dicari tahu penyebabnya.Bagaimana cara mengatasinya?Untuk mengatasi masalah BAB berlendir, harus dicari tahu penyebabnya terlebih dahulu. Apabila masih dalam batas normal, MomDad tak perlu kuatir. Apabila dicurigai disebabkan oleh infeksi usus, MomDad perlu berkonsultasi kepada dokter.&nbsp; Apabila penyebabnya adalah lendir saluran nafas yang tertelan, MomDad juga tidak perlu khawatir karena kondisi ini akan membaik seiring dengan perbaikan gejala batuk pilek si Kecil.Apabila sudah diatasi, berapa lama biasanya BAB si Kecil akan kembali normal?Untuk mengetahui berapa lama BAB si Kecil akan kembali normal, harus diketahui pula penyebabnya. Jika penyebabnya infeksi, maka masalah akan selesai setelah infeksi teratasi. Tentu saja, kesembuhan tidak hanya dilihat dari jumlah lendir, Kesembuhan harus juga dilihat dari kondisi si Kecil secara umum. Kapan orang tua perlu khawatir?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6ec448b141194b910816dc9454f15ee2a_1673364445916.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1363740136-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meski dalam beberapa kasus BAB bayi berlendir dianggap normal tanpa perlu pengobatan apapun, namun orang tua tetap perlu waspada. Jika BAB bayi nampak berlendir disertai darah, diare, bayi demam, tampak kesakitan, tampak malas menyusu, dan menunjukkan tanda dehidrasi maka orang tua perlu berkonsultasi ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat. Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ini yang Akan Terjadi Jika Anak sering Mengonsumsi MSG

Ini yang Akan Terjadi Jika Anak sering Mengonsumsi MSG

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Merangsang Tawa Bayi

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Merangsang Tawa Bayi

Demam Hanya di Kepala Bayi Saja, Kenapa, ya?

Demam Hanya di Kepala Bayi Saja, Kenapa, ya?

5 Cara Praktis Mempersiapkan MPASI untuk si Kecil

5 Cara Praktis Mempersiapkan MPASI untuk si Kecil

Kapan Bayi Bisa Mendengar Suara?

Kapan Bayi Bisa Mendengar Suara?

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Mengajak Bicara

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Mengajak Bicara

5 Kesalahan Menyimpan ASI yang Perlu Dihindari

5 Kesalahan Menyimpan ASI yang Perlu Dihindari

BAB Bayi Berlendir, Normal Nggak, sih?

BAB Bayi Berlendir, Normal Nggak, sih?