Ramai di media sosial seorang bayi tertukar di rumah sakit dan baru ketahuan setelah satu tahun lamanya. Tentu kejadian ini membuat kita mengelus dada. Bayangkan jika jadi orang tua sang anak, setelah satu tahun dirawat dan diberi ASI, ternyata anak tersebut bukan anak tersebut tertukar karena kelalaian pihak rumah sakit. Agar kejadian serupa tidak terulang, sangat penting bagi kita, para orang tua, untuk lebih aware terhadap keamanan si Kecil dengan cara di bawah.<ul><li style="text-align: justify;">Verifikasi Identifikasi: Pastikan bahwa semua tanda pengenal dan informasi identifikasi yang diberikan kepada MomDad dan bayi sesuai. Ini termasuk band nama dan label identifikasi yang ditempatkan pada bayi serta identifikasi yang diberikan kepada MomDad sebagai orang tua.</li><li style="text-align: justify;">Selalu Bertanya: Jika MomDad memiliki keraguan atau perasaan tidak yakin, jangan ragu untuk bertanya kepada petugas rumah sakit atau perawat. Pastikan MomDad memahami prosedur keamanan dan langkah-langkah yang diambil untuk mencegah tertukarnya bayi.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan Identifikasi: Selalu perhatikan label identifikasi yang ditempatkan pada si Kecil, terutama saat MomDad menerima perawatan atau kunjungan dari petugas medis.</li><li style="text-align: justify;">Jangan Biarkan Bayi Sendirian: Jika memungkinkan, hindari meninggalkan bayi sendirian di kamar perawatan atau tempat lain di rumah sakit. Selalu ada kemungkinan tertukar jika bayi ditinggalkan tanpa pengawasan.</li><li style="text-align: justify;">Libatkan Pasangan atau Pendamping: Jika ada, mintalah pasangan atau pendamping untuk turut serta dalam perawatan bayi. Ini dapat membantu mengawasi dan memastikan bahwa identitas bayi tetap terjaga.</li><li style="text-align: justify;">Pahami Prosedur Keamanan: Pelajari dan pahami prosedur keamanan yang diterapkan di rumah sakit untuk mencegah tertukarnya bayi. Ini termasuk tindakan-tindakan seperti pemeriksaan identifikasi ganda sebelum memberikan perawatan atau memberi obat.</li></ul>Jika MomDad melihat atau merasa ada sesuatu yang tidak sesuai atau mencurigakan, segera beritahu staf rumah sakit untuk mendapatkan klarifikasi. Plus, peran pasangan di sini juga sangat penting. Komunikasikan dengan Dad untuk menjaga keamanan si Kecil setelah Mom melahirkan.

Viral Bayi Tertukar di RS, Perhatikan Hal Penting Ini saat Anak Lahir

viral-bayi-tertukar-di-rs--perhatikan-hal-penting-ini-saat-anak-lahir-1692169314797

Kerap disoroti karena cara parenting nya yang unik, Nikita Willy kembali menjadi sorotan. Pasalnya, sang buah hati, Issa, sedang mengalami GTM. Umumnya, orang tua yang menghadapi anak GTM, akan melakukan berbagai trik dan usaha sendiri agar anaknya mau makan. Namun, Nikita Willy justru memilih memanggil feeding specialist untuk atasi GTM pada anaknya. Apa sih sebenarnya yang dilakukan feeding specialist?Feeding specialist atau Konselor Pemberian Makan Bayi dan ASI adalah profesional kesehatan yang memiliki keahlian khusus dalam mengatasi masalah dan gangguan makan pada anak-anak atau bayi. Mereka bekerja dengan individu yang mengalami kesulitan dalam makan dan minum, termasuk masalah nutrisi, perilaku makan yang sulit, keterampilan makan yang terhambat, atau gangguan makan yang spesifik.Di Amerika Serikat, feeding specialist biasanya merupakan seorang profesional medis atau terapis yang memiliki pengetahuan dan pelatihan khusus dalam bidang nutrisi anak dan makanan. Mereka dapat berasal dari berbagai latar belakang profesional, seperti ahli gizi, dokter anak, terapis wicara (speech therapist), terapis okupasi (occupational therapist), atau terapis fisik (physical therapist).Tugas utama feeding specialist adalah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap masalah makan dan nutrisi, membuat rencana perawatan yang sesuai, memberikan intervensi atau terapi yang diperlukan, serta memberikan saran dan dukungan kepada anak dan keluarganya. Mereka dapat membantu dalam mengatasi kesulitan makan, mengenalkan makanan baru, memperbaiki keterampilan makan, dan meningkatkan asupan nutrisi.Sayangnya, di Indonesia, feeding specialist masih belum terlalu awam. Umumnya, apabila anak mengalami masalah terhadap pola makan, orang tua bisa berkonsultasi kepada DSA.&nbsp;<div style="text-align: justify;"> </div>

Anak GTM, Nikita Willy Panggil Feeding Specialist!

anak-gtm--nikita-willy-panggil-feeding-specialist--1684228949297

MomDad, si Kecil lahir melalui persalinan caesar atau pervaginam (normal)? Apa pun metodenya, MomDad pasti bahagia karena penantian menunggu buah hati selama 9 bulan akhirnya tiba. Dibalik proses persalinan, tahukah MomDad bahwa ada sebuah studi dari <a class="e-rte-anchor" href="https://www.fnr.lu/research-with-impact-fnr-highlight/c-section-immune-system/" title="https://www.fnr.lu/research-with-impact-fnr-highlight/c-section-immune-system/" target="_blank">FNR ATTRACT Fellow Associate Prof Dr Paul Wilmes dari LCSB di University of Luxembourg</a> [1], yang menyatakan bahwa ketika seorang anak dilahirkan melalui persalinan pervaginam, bakteri penstimulasi sistem kekebalan yang penting akan berpindah dari ibu ke bayi. Hal ini menjelaskan mengapa bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar lebih rentan terhadap penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan. Lantas, seberapa penting sih pengaruh metode melahirkan terhadap bayi?Melahirkan pervaginam vs caesar<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/32bbac1f85d35e6a5492d937c2f94c67_1684118411549.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-04-05T155515.894.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Sejak dilahirkan, bakteri penting akan menetap di sekitar tubuh, seperti paru-paru, kulit, hingga usus. Para ilmuwan telah lama menduga bahwa hal ini ada hubungannya dengan metode melahirkan. Metode bagaimana bayi dilahirkan berkaitan dengan bagaimana sistem kekebalan tubuh yang akan merespons dua vaksin utama pada masa kanak-kanak. Segera setelah lahir pervaginam, bayi akan dikelilingi oleh bakteri yang berasal dari ibu dan lingkungannya [2]. Itulah mengapa bayi yang lahir secara pervaginam akan memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan mereka yang lahir melalui operasi caesar. Untuk lebih jelasnya, berikut pengaruh metode melahirkan terhadap imunitas bayi:Pengaruh metode caesar pada bayi [3]<ul><li style="text-align: justify;">Kehilangan kesempatan mendapatkan bakteri baik (flora vagina) pada jalur lahir ibu sehingga akan mengubah kolonisasi pada usus si Kecil.</li><li style="text-align: justify;">Perubahan pola bakteri normal usus berdampak pada rendahnya imunitas si Kecil dan berdampak bagi kesehatan jangka panjangnya.</li><li style="text-align: justify;">Memengaruhi tumbuh kembang dan kondisi psikologis si Kecil.</li><li style="text-align: justify;">Perkembangan bakteri baik pada bayi lahir caesar tidak akan optimal, sehingga tidak memperoleh kekebalan alami lewat jalan lahir dari ibu, sehingga risiko alergi akan lebih tinggi.</li></ul>Pengaruh metode pervaginam pada bayi [4]<ul><li style="text-align: justify;">Bayi yang dilahirkan normal umumnya akan memiliki saluran cerna seimbang dan sistem kekebalan tubuh lebih baik daripada anak yang lahir secara caesar, karena bayi terpapar bakteri baik lewat jalan lahir.</li></ul>Solusi meningkatkan imun tubuh bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e110844276c2465fa441c7fce9ea102a5b_1684118370703.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-04-05T155250.467.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Meskipun bayi yang lahir secara caesar berpotensi memiliki sistem imun yang lebih rendah dibandingkan bayi yang lahir pervaginam, MomDad bisa meningkatkan imun tubuh bayi dengan cara [5]:<ul><li style="text-align: justify;">Lakukan Inisiasi Menyusui Dini 1 jam setelah lahir</li><li style="text-align: justify;">ASI eksklusif 6 bulan, dilanjutkan MPASI, &amp; ASI hingga 2 tahun</li></ul>Setelah 6 bulan, lanjutkan dengan MPASI dan ASI hingga 2 tahun atau lebih. Terus berikan ASI, karena ASI adalah nutrisi terbaik bagi anak. Selain kaya nutrisi, ASI juga termasuk sumber Sinbiotik, yakni kombinasi dari probiotik &amp; prebiotik yang berkontribusi dalam menjaga keseimbangan bakteri baik di usus si Kecil untuk meningkatkan daya tahan tubuhnya.Metode kelahiran caesar berpengaruh terhadap dysbiosis usus dan memengaruhi daya tahan tubuh dan kesehatan si Kecil. Meskipun begitu, metode kelahiran spontan vs caesar bukanlah sebuah kompetisi, semua ibu adalah yang terbaik untuk bayinya. Sebagai solusi, penting bagi ibu untuk senantiasa memberikan anak ASI secara eksklusif selama 6 bulan. Bagaimana pun juga, ASI tetap yang terbaik.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">(2020). Study reveals caesarean birth impacts child's immune system [Press release]. FNR - Luxembourg National Research Fund. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.fnr.lu/research-with-impact-fnr-highlight/c-section-immune-system/" title="https://www.fnr.lu/research-with-impact-fnr-highlight/c-section-immune-system/">https://www.fnr.lu/research-with-impact-fnr-highlight/c-section-immune-system/</a></li><li style="text-align: left;">Hegar B. Peran Mikroflora Saluran Cerna pada Kesehatan Anak. Situs Resmi IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia). [Diakses pada tanggal 5 April 2023]. Tersedia pada: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/peran-mikroflora-saluran-cerna-pada-kesehatan-anak." title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/peran-mikroflora-saluran-cerna-pada-kesehatan-anak.">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/peran-mikroflora-saluran-cerna-pada-kesehatan-anak. </a></li><li style="text-align: left;">Nassar, A. H., Aoun, J., Usta, I. M., &amp; Mahfouz, R. A. (2018). Short-term and long-term effects of caesarean section on the health of women and children. The Lancet. Global health, 6(11), e1223-e1230. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31930-5" title="https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31930-5">https://doi.org/10.1016/S0140-6736(18)31930-5 </a></li><li style="text-align: left;">Neu, J., &amp; Rushing, J. (2011). Cesarean versus vaginal delivery: long term infant outcomes and the hygiene hypothesis. Clinics in Perinatology, 38(2), 321-331. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1016/j.clp.2011.03.008" title="https://doi.org/10.1016/j.clp.2011.03.008">https://doi.org/10.1016/j.clp.2011.03.008 </a></li><li style="text-align: left;">Ríos-Covian, D., Langella, P., &amp; Martín, R. (2021). From Short- to Long-Term Effects of C-Section Delivery on Microbiome Establishment and Host Health. Current Topics in Microbiology and Immunology, 431, 161-194. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.3390/microorganisms9102122" title="https://doi.org/10.3390/microorganisms9102122">https://doi.org/10.3390/microorganisms9102122</a></li></ol>

Metode Kelahiran Pengaruhi Imunitas Anak, Benarkah?

metode-kelahiran-pengaruhi-imunitas-anak--benarkah--1684904265091

Beberapa waktu lalu sempat viral di media sosial, ada seorang ibu yang bercerita seputar pengalaman saat anaknya didiagnosa asal-asalan dengan klinik tumbuh kembang yang ada di Jakarta. Melalui video di Tiktok, akun <a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@brfm2410/video/7217885040162770202?_r=1&amp;_t=8bCgOOil6VV" title="https://www.tiktok.com/@brfm2410/video/7217885040162770202?_r=1&amp;_t=8bCgOOil6VV" target="_blank">@BudapestcakeByAul</a> bercerita bahwa anaknya didiagnosa speech delay, gangguan emosi perilaku, temper tantrum, rejection behaviour, hiperaktivitas, impulsivitas, gangguan fokus konsentrasi, sensory processing disorder (SPD), dan dispraksia. Setelah ditelusuri, ternyata dokter yang memberi anaknya diagnosa adalah bukan dokter spesialis ataupun psikolog.&nbsp;Memilih klinik anak yang tepat sangat penting untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan kesehatan yang optimal. Berikut beberapa tips yang perlu MomDad ingat saat memilih klinik yang tepat untuk si Kecil:<ul><li style="text-align: justify;">Cari klinik yang memiliki dokter spesialis anak yang terlatih dengan baik dan memiliki pengalaman dalam menangani kasus-kasus anak.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan klinik memiliki peralatan medis yang memadai dan up-to-date, seperti CT scan, X-ray, dan laboratorium yang lengkap.</li><li style="text-align: justify;">Cari tahu reputasi klinik tersebut, misalnya dengan mencari informasi tentang klinik tersebut di internet atau menanyakan rekomendasi dari orang lain yang pernah menggunakannya.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan klinik memiliki standar keamanan dan kesehatan yang tinggi dan mematuhi protokol kesehatan dan kebersihan yang ketat, terutama selama masa pandemi.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan lingkungan klinik, pastikan bersih, nyaman, dan aman untuk anak.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan juga lokasi klinik, pilihlah klinik yang mudah diakses dan tidak terlalu jauh dari tempat tinggal MomDad.</li><li style="text-align: justify;">Jangan takut untuk bertanya kepada dokter atau staf medis tentang pengalaman mereka dalam menangani kasus-kasus anak, serta cara mereka berkomunikasi dengan anak-anak.</li><li style="text-align: justify;">Terakhir, percayalah pada insting MomDad sebagai orang tua. Jika MomDad merasa tidak nyaman dengan klinik atau dokter yang Anda temui, jangan ragu untuk mencari opsi lain.</li></ul>Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, MomDad dapat memilih klinik anak yang tepat dan memastikan bahwa si Kecil mendapatkan perawatan kesehatan yang terbaik.

Viral Klinik Tumbang Asal Diagnosa, Lebih Selektif Pilih Klinik Anak!

viral-klinik-tumbang-asal-diagnosa--lebih-selektif-pilih-klinik-anak--1681786001059

Sebelumnya, membaca, menulis, dan menghitung (calistung) menjadi salah satu syarat untuk bisa masuk sekolah dasar. Di kebijakan baru kali ini, Nadiem Makarim, selaku Menteri Pendidikan, mengumumkan bahwa calistung resmi dihapus dari tes masuk sekolah dasar. Lantas, seperti apa sih syarat baru untuk masuk SD?Calistung dihapus dari tes masuk sekolah dasar<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f4cf87fe4834ffb6d9c137adec56dde6_1680088927485.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-29T181931.777.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Melalui acara Peluncuran Merdeka Belajar episode 24: Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan yang diadakan pada 28 Maret 2023 kemarin, Nadiem menyatakan bahwa dihapusnya tes calistung dari proses PPDB pada SD/MI/sederajat mampu memotivasi seluruh calon peserta didik memiliki hak untuk mendapatkan layanan pendidikan dasar.&nbsp;Nadiem juga menuturkan kalau tes calistung juga telah dilarang melalui Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).Alasan lain mengapa calistung dihapus dari tes masuk sekolah dasar adalah karena saat ini masih banyak anak-anak yang belum pernah mendapatkan kesempatan belajar di tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sehingga kurang tepat jika mesti mengikuti tes calistung sebagai syarat mendapatkan layanan pendidikan dasar.Kebijakan baru<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e82d342ec7b4e46c51014c68e7a57f2f7_1680088941560.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-29T182117.157.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Menurut Nadiem, masih banyak anak yang belum percaya diri dan dipenuhi rasa ketakutan saat memasuki dunia baru. Oleh karena itu, melalui kebijakan Merdeka Belajar, Nadiem ingin setiap kali anak yang akan masuk Pendidikan Usia Dini (PAUD) atau sekolah dasar, ada masa perkenalan atau semacam orientasi selama dua minggu, sehingga ada jeda waktu bagi anak untuk bertransisi dan dapat membuat mereka lebih mengenal lingkungan sekolah, guru, dan teman-teman sekitarnya.Usia anak belajar calistung<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/31894adc6b04eed81b7fd948fc7fb1012_1680088955522.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-29T181943.592.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Meski kini calistung telah dihapus dari tes masuk sekolah dasar, MomDad tetap perlu mengajarkan si Kecil tentang cara membaca, menulis, dan berhitung. Nah, berikut tahapan membaca dan menulis anak sesuai usia dan kemampuan:Usia 1-3 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Mengidentifikasi objek dalam sebuah buku, misal: Mana sapi?</li><li style="text-align: justify;">Mencoret-coret di kertas</li><li style="text-align: justify;">Menyambung kalimat dari cerita di buku</li><li style="text-align: justify;">Mengetahui nama buku favorit mereka dan mengidentifikasi judul dari gambar halaman judul</li></ul>Usia 3-4 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Mengeksplorasi buku secara mandiri</li><li style="text-align: justify;">Dapat menceritakan ulang cerita yang sering didengarnya</li><li style="text-align: justify;">Menyanyikan lagu alfabet</li><li style="text-align: justify;">Mengenali huruf pertama dari nama mereka</li><li style="text-align: justify;">Membuat symbol-simbol yang menyerupai tulisan</li><li style="text-align: justify;">Mengenali berbagai tanda dan label (misal rambu lalu lintas)</li><li style="text-align: justify;">Mengenali beberapa huruf</li><li style="text-align: justify;">Mencocokkan bentuk huruf dengan bunyinya</li><li style="text-align: justify;">Mengenali huruf-huruf dalam namanya</li><li style="text-align: justify;">Mengenali bahwa buku dibaca dari kiri ke kanan dan atas ke bawah</li></ul>Usia 5 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Mencocokkan bunyi kata dengan tulisan</li><li style="text-align: justify;">Menulis beberapa huruf dan angka</li><li style="text-align: justify;">Mengenali beberapa kata familiar yang tercetak di buku/tulisan</li><li style="text-align: justify;">Membaca beberapa kata sederhana</li></ul>Usia 6-8 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Mampu membaca dan menulis huruf besar dan kecil</li><li style="text-align: justify;">Mengerti cerita yang berbentuk gambar</li><li style="text-align: justify;">Menulis dengan baik</li></ul>Usia 7-8 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Membaca buku mandiri</li><li style="text-align: justify;">Dapat menulis dalam bentuk paragraf</li><li style="text-align: justify;">Menggunakan tanda baca</li><li style="text-align: justify;">Mengenali ejaan yang salah</li><li style="text-align: justify;">Menulis pesan singkat</li></ul>Sementara kemampuan berhitung, di usia 2-3 tahun, anak sudah mampu menghitung benda dengan cara menyentuh atau menunjuk. Di usia 3-5 tahun, anak sudah mampu menyebutkan angka dalam urutan bilangan serta mengerti tanda hitung. Dalam mencapai keterampilan berhitung, anak perlu memiliki memori yang baik, perhatian atau fokus yang baik, dan perencanaan terhadap tujuan selanjutnya.Prinsip pembelajaran adalah dengan pengulangan terus-menerus. Dibutuhkan pengulangan hingga berjuta kali agar keterampilan yang didapat maksimal. Perkembangan otak balita salah satunya bergantung pada stimulasi yang diberikan oleh pengasuh. Belajar membaca, menulis, dan berhitung harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan dan sesuai dengan periode perkembangan anak. Beberapa referensi menyatakan bahwa ada anak yang dapat diajarkan mulai usia 4 tahun, namun ada pula yang belum mampu ajar hingga usianya 8 tahun. Apabila anak belum mampu atau belum siap diajarkan calistung, maka ia akan terpaksa dan merasa bahwa belajar itu tidak menyenangkan.Nah, bagaimana menurut MomDad mengenai kebijakan baru ini? Apakah MomDad merasa senang atau justru sebaliknya?Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Kompas</li><li style="text-align: justify;">Asumsi</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/en/parents/milestones.html" title="https://kidshealth.org/en/parents/milestones.html">https://kidshealth.org/en/parents/milestones.html </a></li><li>Wahyuni LK. Belajar calistung pada anak balita. Dipresentasikan dalam webinar LKW series 2022.</li></ul>

Calistung Dihapus dari Tes Masuk SD, Ini Kebijakan Barunya!

calistung-dihapus-dari-tes-masuk-sd--ini-kebijakan-barunya--1680146809838

Hidung mancung kerap dijadikan kriteria hidung idaman bagi para orang tua kepada anaknya. Sebab, hidung mancung identik dengan bentuk yang indah di mata sebagian banyak orang. Tak heran, jika bayi yang baru lahir tidak dikaruniai hidung mancung, ada saja orang tua yang berusaha melakukan berbagai cara agar hidung buah hatinya jadi mancung. Salah satu cara yang kerap dilakukan adalah memijat hidung bayi. Namun, apakah benar kalau pijat hidung bisa bikin mancung?Amankah memijat hidung bayi? <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0e0b29d3acf8f22bb486259e621316fa_1676444793960.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (59).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Faktanya, memijat hidung bayi tidak bisa bikin mancung karena bentuk hidung bayi bersifat genetik. Jadi, meskipun mungkin saat di dalam kandungan hidung bayi tampak pesek karena berada di dalam ruangan yang “sempit”, hidung bayi dapat kembali ke bentuk normal sesuai potensi genetiknya dalam beberapa minggu atau bulan&nbsp;[1].Mitos seputar pijat hidung<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ba4aa760d3e9fb89ca108c2710537c2e75_1676444972658.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (60).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Penting untuk MomDad ketahui bahwa memijat hidung bayi itu tidak aman. Kulit bayi masih tipis sehingga tindakan pemijatan berpotensi menimbulkan gesekan yang tidak diperlukan, yang justru berisiko mencederai bayi. Selain itu, proses pembentukan hidung hingga sempurna dapat berlangsung hingga bertahun-tahun setelah kelahiran, biasanya sampai usia 15 tahun pada anak laki-laki dan usia 12 tahun pada anak perempuan&nbsp;[2].MomDad tidak perlu melakukan pemijatan hidung bayi sendiri maupun dengan bantuan profesional. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, memijat hidung bayi itu tidak aman. MomDad cukup menunggu proses pembentukan hidung berlangsung menjadi sempurna dengan sendirinya.&nbsp;Itu dia penjelasan singkat mengenai memijat hidung bayi. Biarkan proses pembentukan hidung berlangsung dengan sendirinya, ya. Karena jika MomDad memijat hidung bayi agar mancung, hal tersebut bisa saja mencederai si Kecil.&nbsp;Sumber foto: FreepikReferensi:1. Akgüner M, Barutçu A, Karaca C. Adolescent growth patterns of the bony and cartilaginous framework of the nose: a cephalometric study. Ann Plast Surg. 1998 Jul;41(1):66-9. doi: 10.1097/00000637-199807000-00012. PMID: 9678471.2. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babycenter.in/x1049744/will-pinching-my-babys-nose-make-it-pointed" title="https://www.babycenter.in/x1049744/will-pinching-my-babys-nose-make-it-pointed">https://www.babycenter.in/x1049744/will-pinching-my-babys-nose-make-it-pointed</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Pijat Hidung Bayi Bisa bikin Mancung, Benarkah?

pijat-hidung-bayi-bisa-bikin-mancung--benarkah--1685329814403

Beberapa hari lalu, viral di sosial media bayi newborn, usia 54 hari meninggal dunia karena diberi ramuan tradisional berupa perasan dan kecipir dan kencur. Banyak netizen, khususnya para orang tua, yang sangat menyayangkan tindakan orang tua korban yang dinilai ceroboh. Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi?Bayi diberikan ramuan tradisional<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9f8a0cddcc7d3bee4e808223ec9844d5_1674031461756.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="istockphoto-657474668-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Dalam hal mengurus buah hati, setiap orang tua punya cara masing-masing, asalkan sesuai dengan anjuran. Namun, MomDad perlu mengetahui prinsip dasar merawat bayi, khususnya newborn, yaitu hanya memberikan ASI atau susu formula selama 6 bulan pertama kehidupan.&nbsp;&nbsp;Bayi di bawah usia 4 bulan belum memiliki saluran cerna yang siap untuk "makanan" selain ASI/susu formula. Susu formula yang dapat diberikan pun adalah susu sapi yang sudah diformulasikan, supaya bisa dicerna dengan baik dan ditoleransi oleh organ lainnya, seperti ginjal. Ditambah lagi, pemberian “makanan” lain selain ASI atau susu formula selalu memiliki resiko bayi tersedak yang bisa menyebabkan peradangan paru, sehingga menimbulkan infeksi, gagal nafas sampai kematian.Apabila MomDad terpikir memberikan asupan lain selain ASI/sufor kepada bayi newborn, mohon untuk dipikirkan kembali. Walaupun daun kecipir dan kencur kaya akan seng dan fosfor yang baik untuk kesehatan tubuh, namun kedua ramuan tradisional tersebut bisa berbahaya bagi bayi karena:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Saluran cerna belum siap untuk mencerna</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Risiko tersedak hingga kematian</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Diberikan secara mentah</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Pembuatan tidak higienis</li></ul>Jika MomDad ingin memberikan ramuan tradisional pada si Kecil, berikanlah saat usianya di atas 1 tahun, ketika ia sudah mampu mengonsumsi makanan dan minuman seperti yang dikonsumsi orang dewasa.Well, jadilah orang tua yang pintar dengan memilah informasi. MomDad tentu boleh mendengarkan pendapat orang tua lainnya terkait kondisi si Kecil. Namun, keputusan tetap ada di tangan MomDad. Apabila kondisi si Kecil tak kunjung membaik, segera konsultasikan langsung ke ahli.