Rasa takut adalah bagian alami dari perkembangan emosional dan kognitif anak. Anak-anak mengalami kekhawatiran dan ketakutan terhadap berbagai hal yang mungkin tidak kita anggap menakutkan sebagai orang dewasa.Beberapa faktor yang dapat menyebabkan anak merasa takut meliputi ketidakpastian, pengalaman baru, perubahan dalam lingkungan, kegelisahan terhadap pemisahan dari orang tua, imajinasi yang kuat, dan pengaruh lingkungan sekitar seperti cerita, film, atau pengalaman dari teman-teman.Takut juga dapat memiliki peran positif dalam menjaga keselamatan dan membantu anak mengembangkan keterampilan adaptasi dan pengelolaan emosi. Namun, jika rasa takut menghambat kehidupan sehari-hari anak atau menyebabkan stres yang berkepanjangan, penting untuk memberikan dukungan dan membantu mereka menghadapi ketakutan mereka dengan cara yang sehat.Rasa takut pada anak di setiap usia berbeda, di antaranya:<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 50%;" class="">Usia</td><td style="width: 50%;" class="">Rasa Takut</td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">2-4 tahun </td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="text-align: justify;">Takut gelap</li><li style="text-align: justify;">Takut tidur sendiri</li><li style="margin-bottom: 10px; text-align: justify;">Takut suara keras (petir atau petasan)</li></ul></td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">5-7 tahun </td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="text-align: justify;">Takut gelap</li><li style="text-align: justify;">Takut dokter</li><li style="text-align: justify;">Takut suara keras yang tiba-tiba</li><li style="text-align: justify;">Takut serangga dan binatang</li><li style="margin-bottom: 10px; text-align: justify;">Takut ditolak/tidak ditemani teman</li></ul></td></tr><tr style="height: 175px;"><td style="width: 50%;" class="">8-11 tahun</td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="text-align: justify;">Takut hantu</li><li style="text-align: justify;">Takut kehilangan seseorang yang disayangi</li><li style="text-align: justify;">Takut gagal akan sekolah</li><li style="text-align: justify;">Takut orang jahat/penculik</li><li style="margin-bottom: 10px; text-align: justify;">Takut mengecewakan orang tua</li></ul></td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">12-18 tahun</td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="text-align: justify;">Takut keselamatan dirinya</li><li style="text-align: justify;">Takut dengan tugas sekolah</li><li style="text-align: justify;">Takut akan kematian</li><li style="margin-bottom: 10px; text-align: justify;">Takut akan masa depan</li><li style="margin-bottom: 10px; text-align: justify;"></li><li style="text-align: justify;">Takut akan self-image (khawatir pandangan orang lain terhadap dirinya)</li><li style="text-align: justify;">Takut akan kekerasan</li></ul></td></tr></tbody></table>Orang tua dapat membantu anak mengatasi rasa takut dengan cara-cara berikut:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8e19de19584fd8a4cbeb4df972810447e_1684809239197.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-23T092130.088.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Mendengarkan dan memvalidasi perasaan anak. Dengarkan dengan empati ketakutan anak dan pastikan mereka tahu bahwa perasaannya dihormati dan dipahami.</li><li style="text-align: justify;">Berbicara dan memberikan informasi yang akurat. Berikan penjelasan yang sederhana dan sesuai usia tentang apa yang menjadi sumber ketakutannya. Berbagi informasi yang tepat dan realistis dapat membantu mengurangi rasa takut dan ketidakpastian.</li><li style="text-align: justify;">Berikan rasa aman. Pastikan anak merasa aman dan terlindungi dengan memberikan kehadiran dan dukungan yang konsisten. Tetap tenang dan positif dalam menghadapi ketakutannya.</li><li style="text-align: justify;">Menumbuhkan rasa percaya diri. Bantu anak mengembangkan keterampilan dan kepercayaan diri dengan memberikan kesempatan untuk mencoba hal-hal baru secara bertahap. Beri pujian dan dorongan saat ia mengatasi ketakutan mereka.</li><li style="text-align: justify;">Menggunakan imajinasi secara positif. Gunakan imajinasi dan kreativitas untuk membantu anak menghadapi rasa takut mereka. Misalnya, ia dapat membayangkan dirinya sebagai pahlawan yang berani atau menggunakan permainan peran untuk menghadapi ketakutannya.</li><li style="text-align: justify;">Jaga lingkungan yang mendukung. Pastikan lingkungan sekitar anak aman dan mendukung. Hindari mengejutkan atau memperlihatkan hal-hal yang menakutkan secara tidak perlu.</li></ul>Setiap anak memiliki tingkat ketakutan yang berbeda, dan penting untuk menghormati dan mengakui perasaannya ya, MomDad.Referensi: Pinterest (April 24,2019). IAM AFRAID, diakses dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://id.pinterest.com/pin/48695239713051170/" title="https://id.pinterest.com/pin/48695239713051170/">https://id.pinterest.com/pin/48695239713051170/</a>

Ketakutan yang Dirasakan Anak berdasarkan Usia

ketakutan-yang-dirasakan-anak-berdasarkan-usia-1684814522066

Memilih Dokter Spesialis Anak (DSA) tentu perlu selektif. Selain dikondisikan dengan kemampuan finansial dan waktu, menemukan DSA yang tepat juga dapat dikatakan sesuai selera. Mungkin, ada yang orang tua yang merasa tidak cocok atau kurang puas dengan sesi konsultasi bersama dokter tertentu. Nah, untuk memudahkan MomDad dalam menentukan DSA yang tepat untuk si Kecil, 5 rekomendasi berikut mungkin bisa dijadikan pilihan!dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K)&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5eb9c4104e7d470a2b6516210e368996d1_1684744507847.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-22T143104.949.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/drherbowo/" title="https://www.instagram.com/drherbowo/" target="_blank">dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K)</a> adalah merupakan Dokter Anak Konsultan Neurologi, yang dapat membantu layanan konsultasi kesehatan anak dalam menangani berbagai kondisi akibat gangguan sistem saraf pada anak. Beliau memiliki kemampuan untuk memeriksa, menangani, dan mencegah berbagai penyakit, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Epilepsi</li><li style="text-align: justify;">Infeksi pada otak dan sistem saraf anak, misalnya meningitis, ensefalitis, atau abses otak</li><li style="text-align: justify;">Gangguan perkembangan otak, termasuk cerebral palsy atau lumpuh otak</li><li style="text-align: justify;">Gangguan tumbuh kembang, seperti terlambat bicara dan gangguan pertumbuhan motorik</li><li style="text-align: justify;">Gangguan koordinasi gerakan tubuh, misalnya ataksia</li><li style="text-align: justify;">Kelainan saraf tepi atau neuropati perifer</li><li style="text-align: justify;">Penyakit autoimun yang menyerang sistem saraf atau otak, misalnya penyakit saraf motorik, multiple sclerosis, dan myasthenia gravis</li><li style="text-align: justify;">Kelainan genetik pada saraf dan otak, misalnya penyakit Huntington, sindrom Ramsay Hunt, dan penyakit Charcot-Marie-Tooth</li><li style="text-align: justify;">Tumor dan kanker otak</li><li style="text-align: justify;">Stroke</li><li style="text-align: justify;">Aneurisma atau pendarahan otak</li><li style="text-align: justify;">Gangguan saraf otonom, misalnya inkontinensia urine atau tinja</li></ul>Saat ini, dr. Herbowo Agung F Soetomenggolo, Sp.A(K) membuka praktik di beberapa rumah sakit di area Jakarta, yaitu Rumah Sakit Hermina Jatinegara, Jakarta Timur dan RSIA Bunda Jakarta Pusat.dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/46a66b34c57fc96d8215976cd4eadccc_1684744515674.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-22T143718.449.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A merupakan dokter spesialis anak yang berpraktik di RSUD Tanah Abang, RSUD Kemayoran, dan Bintaro Women &amp; Children Clinic – Bekasi. Selain tergabung ke dalam tim editorial PrimaKu, beliau juga aktif berbagi konten seputar tumbuh kembang anak melalui Instagramnya, <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/lucyanaalim/?hl=id" title="https://www.instagram.com/lucyanaalim/?hl=id" target="_blank">@lucyanaalim</a>. dr. Lucy saat ini juga merupakan bagian dari tim Editorial PrimaKu.Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp. A, Subsp. End., FAAP FRCPI (Hon.)<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/01152d64cb7fef99553a108d35e452b76_1684744543913.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-22T144449.157.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Salah satu ahli yang cukup populer di kalangan orang tua Indonesia adalah <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/amanpulungan/" title="https://www.instagram.com/amanpulungan/" target="_blank">Prof. Dr. dr. Aman Bhakti Pulungan, Sp.A, FAAP, FRCPI</a>. Beliau adalah seorang Profesor Ilmu Kesehatan Anak dengan keahlian khusus di bidang Endokrinologi Anak, suatu ilmu tentang seluk beluk kerja hormon dan kelainan-kelainannya. Selama sekitar 20 tahun ke belakang, Dr. Aman Pulungan terlibat dalam berbagai program stunting dan diabetes pada anak, termasuk menjadi pimpinan proyek DM tipe 1 di Indonesia dari World Diabetes Foundation. Ia juga banyak mempelajari tentang permasalahan stunting di Indonesia, dan merupakan salah satu penyusun Kurva Pertumbuhan Nasional Indonesia, yang dikembangkan sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak Indonesia yang lebih representatif.Saat ini, Dr. Aman Pulungan membuka praktik di Rumah Sakit Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, Senen, Jakarta Pusat, dan Klinik AP&amp;AP, Kuningan, Jakarta.dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/663721cd81aceea2c310afe944e3273ab_1684744580744.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-22T144834.510.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A merupakan dokter spesialis anak yang berpraktik di Prodia Children Kramat 128, Jakarta Pusat. Beliau menamatkan studi kedokteran spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada tahun 2021. Selain menjadi anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dr. Dini juga merupakan bagian dari tim Editorial PrimaKu.Dr. Dimple Nagrani, Sp.A<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1a822160cdab334861c6a7a3c10574633_1684744610368.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-22T150418.543.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/dimple.nagrani/?hl=id" title="https://www.instagram.com/dimple.nagrani/?hl=id" target="_blank">dr. Dimple Nagrani, Sp.A</a> merupakan Dokter Spesialis Anak&nbsp; yang juga founder dari <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/happykids_id/?hl=id" title="https://www.instagram.com/happykids_id/?hl=id" target="_blank">HappyKids Parenting</a>. Beliau tergabung ke dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Saat ini dr. Dimple berpraktik di RSIA Bunda Jakarta Pusat. Selain buka praktik di RSIA Bunda Jakarta, beliau juga menjabat sebagai Secretary of Medical Committee sejak 2021 hingga sekarang.Apabila MomDad ingin membuat janji dengan dokter-dokter di atas, pastikan untuk melihat jadwal mereka terlebih dahulu, ya di situs resmi rumah sakit atau klinik yang bersangkutan.<div style="text-align: justify;"> </div>

5 Rekomendasi Dokter Spesialis Anak di Jakarta

5-rekomendasi-dokter-spesialis-anak-di-jakarta-1685290306519

Untuk bayi baru lahir, ASI merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhannya. Selain karena sehat dan aman, ASI juga memiliki antibodi yang dapat melindungi buah hati dari berbagai penyakit.&nbsp;Namun, di masa menyusui, ibu bisa saja mengalami berbagai kondisi tak terduga. Salah satu yang paling sering terjadi adalah rambut rontok. Kondisi ini memang membuat tidak nyaman dan akan berlangsung dalam waktu lama. Namun, perlu digaris bawahi bahwa aktivitas menyusui bukan penyebab langsung kerontokan langsung. Untuk mengetahui penyebabnya, yuk simak artikel berikut!Apa penyebab rambut rontok pada ibu menyusui?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6d430fe05f010653cc5a5a834a1054837a_1684654043230.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-21T142714.860.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Saat hamil, bentuk tubuh Mom pasti akan berubah. Namun, tidak hanya itu saja, hormon juga mengalami perubahan. Hormon yang mengalami peningkatan saat hamil adalah estrogen, progesteron, oksitosin, dan prolaktin.&nbsp;Setelahnya, kadar hormon estrogen yang berangsur-angsur menurun setelah proses kelahiran bayi dan plasenta. Hal inilah yang kemudian menyebabkan rambut rontok. Namun, kondisi ini bukan kondisi abnormal. Artinya, menyusui atau tidak, kebanyakan ibu yang melahirkan akan mengalaminya. Dalam bahasa medis, kondisi ini disebut dengan postpartum hair loss atau kerontokan pasca melahirkan.&nbsp;Cara aman mengatasi rambut rontok pada busui?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10ac6dd58d89b15aff34af620a458b11d_1684654110133.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-21T142645.258.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Nah, karena penyebab utama rambut rontok pada busui karena kadar hormon yang belum stabil, maka sebenarnya tidak ada obat pasti untuk mengatasi kerontokan rambut.&nbsp;Namun, ada beberapa cara yang bisa Mom lakukan untuk terus merawat rambut agar tetap sehat dan tidak semakin menipis. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan:<ul><li style="text-align: justify;">Gunakan sampo yang memberi volume pada rambut</li><li style="text-align: justify;">Hindari sampo berlabel “conditioning shampoo” sebab membuat rambut terlihat lepek dan tipis</li><li style="text-align: justify;">Gunakan kondisioner hanya pada ujung rambut, sebab bila digunakan dari akar maka rambut juga akan terlihat lepek dan tipis</li><li style="text-align: justify;">Potong rambut menjadi pendek, selain membuat rambut terlihat lebih bervolume, rambut pendek praktis bagi ibu baru yang memiliki bayi</li><li style="text-align: justify;">Hindari ikat rambut yang terlalu ketat</li><li style="text-align: justify;">Temui dokter bila rambut rontok berkepanjangan</li></ul>Selain itu, Mom juga bisa mengonsumsi vitamin sesuai anjuran dari dokter khusus untuk ibu setelah melahirkan dan sedang menyusui. Vitamin bisa bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin Mom.Rambut rontok akan lambat laun berkurang saat bayi sudah berulang tahun yang pertama. Tidak perlu khawatir karena kerontokan hanya bersifat sementara. Setelah kadar hormon kembali stabil, ketebalan rambut akan kembali seperti semula.Nah, itu dia beberapa informasi mengenai rambut rontok pada ibu menyusui. Jika kerontokan rambut yang dialami semakin hari semakin parah hingga menimbulkan kebotakan, segera konsultasikan pada dokter guna mendapatkan penanganan yang tepat, ya, Mom!

Ternyata Ini Penyebab Rambut Rontok pada Ibu Menyusui

ternyata-ini-penyebab-rambut-rontok-pada-ibu-menyusui-1727261443664

Menjadi orang tua membutuhkan banyak kesabaran karena peran tersebut melibatkan tanggung jawab besar dalam mendidik dan membimbing anak-anak. Tentu,ng menguji kesabaran mereka. Namun, dengan kesabaran, MomDad dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, serta memperkaya hubungan yang kita bangun dengan mereka.&nbsp;Orang tua mungkin bisa hilang kesabaran dalam berbagai momen dan situasi sehari-hari. Beberapa momen di mana MomDad mungkin merasa kurang sabar dengan si Kecil saat ia:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e95366d58843f8399110e9b26c89116cb_1684498634453.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-19T162223.996.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Sulit makan atau memilih makanan dengan selektif, sehingga membuat frustrasi dan kehilangan kesabaran.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Anak sulit tidur atau sering terbangun di malam hari, karena otomatis dapat mengganggu kualitas tidur MomDad. Kelelahan dan kurang tidur dapat membuat MomDad menjadi lebih mudah tersinggung dan kurang sabar dengan anak.</li><li style="text-align: justify;">Anak mengalami fase tantrum, mengabaikan perintah, atau berperilaku tidak pantas, MomDad mungkin merasa kesulitan menjaga ketenangan dan sabar. Menangani perilaku menantang bisa menjadi ujian kesabaran.</li><li style="text-align: justify;">MomDad merasa terburu-buru atau memiliki banyak tugas dan tanggung jawab lainnya, yang membuat kurang sabar dalam menghadapi permintaan dan kebutuhan yang terus-menerus dari si Kecil.</li><li style="text-align: justify;">Jika si Kecil tidak mendengarkan instruksi atau tidak mengikuti peraturan yang telah ditetapkan, hal itu dapat membuat MomDad merasa frustrasi dan kehilangan kesabaran.</li></ul>Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu MomDad menjadi orang tua yang lebih sabar dalam menghadapi anak:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3bddfc8fcf72f72ed40e3431023b157b6_1684498646600.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-19T162314.757.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Jaga kesehatan fisik dan emosional dengan beristirahat yang cukup, makan dengan baik, dan lakukan aktivitas yang membuat MomDad bahagia. Menjaga diri dalam kondisi yang baik akan membantu MomDad memiliki lebih banyak energi dan ketenangan saat berinteraksi dengan si Kecil.</li><li style="text-align: justify;">Sadari bahwa si Kecil masih dalam proses belajar dan mengembangkan keterampilan. Atur harapan yang realistis tentang apa yang dapat ia lakukan dan pertimbangkan tahap perkembangannya. Ini akan membantu MomDad memiliki ekspektasi yang lebih realistis dan mengurangi kekecewaan atau frustrasi.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan komunikasi yang jelas dan positif dengan si Kecil. Berikan instruksi yang jelas dan mudah dipahami, dan berikan pujian dan pengakuan saat ia melakukan hal-hal yang baik. Komunikasi yang baik membantu mengurangi kebingungan dan konflik yang mungkin timbul.</li><li style="text-align: justify;">Ketahui tahap perkembangan anak dan apa yang diharapkan pada usia tertentu dapat membantu MomDad memiliki pemahaman yang lebih baik tentang perilaku mereka. Ini dapat membantu mengurangi frustrasi dan membantu MomDad merespons dengan cara yang lebih bijaksana.</li><li style="text-align: justify;">Jangan ragu untuk mencari dukungan dari orang lain, seperti pasangan, keluarga, atau teman. Berbicaralah tentang pengalaman dan perasaan MomDad sebagai orang tua. Mendapatkan perspektif dan saran dari orang lain dapat membantu mengurangi stres.</li></ul>Ingatlah bahwa menjadi orang tua yang sabar adalah sebuah yang akan dihadapi terus-menerus. Beri waktu kepada diri sendiri untuk belajar dan tumbuh sebagai orang tua. Tetap positif, bersikap penuh kasih, dan maafkan diri sendiri ketika MomDad merasa gagal. Setiap langkah kecil menuju kesabaran adalah langkah menuju hubungan yang lebih kuat dengan si Kecil. Semangat untuk para orang tua dalam mengurus dan mendidik anak!

Kenapa ya Aku jadi Orang Tua yang Nggak Sabaran?

kenapa-ya-aku-jadi-orang-tua-yang-nggak-sabaran--1684498686364

Orang tua yang baik adalah seseorang yang berusaha membuat keputusan demi kepentingan terbaik anak. Apa yang membuat orang tua hebat, tidak hanya ditentukan oleh tindakan orang tua, tetapi juga niat anaknya itu sendiri. Perlu dicatat, bahwa orang tua yang baik tidak selalu harus sempurna. Begitu pun dengan anak, tidak ada anak yang sempurna.&nbsp;Oleh karena itu, setiap orang tua pasti punya gaya parenting berbeda untuk membangun karakter anak yang unik. Nah, di antara tipe parenting di bawah, mana nih gaya parenting andalan MomDad?<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 50%;" class="">Tipe Parenting</td><td style="width: 50%;" class="">Pengertian</td></tr><tr style="height: 23px;"><td style="width: 50%;" class="">Lawnmower Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Akan menghilangkan semua tantangan dan rasa tidak nyaman pada anak agar bisa melangkah tanpa masalah. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Helicopter Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Gaya parenting yang hiperprotektif, di mana orang tua selalu terlibat dalam banyak aspek kehidupan anak, bahkan hingga sampai anak dewasa. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Free-Range Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Memberikan kepercayaan penuh terhadap anak, misal membiarkan anak pergi ke sekolah atau taman bermain terdekat sendirian. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Attachment Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Fokus memelihara kedekatan atau hubungan yang alami dengan anak. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Tiger Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Fokus terhadap keunggulan anak dalam bidang akademik dan ekstrakurikuler. </td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Elephant Parent </td><td style="width: 50%;" class="">Mengutamakan kebahagiaan dan emosional anak, sehingga cenderung memanjakannya. </td></tr></tbody></table>Keenam gaya parenting di atas, tentu memiliki tujuan yang baik untuk setiap anak. Pilihlah metode parenting yang paling sesuai dengan nilai keluarga dan karakter anak.&nbsp; Referensi: Pinterest. Parenting Style. Diakses dari&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://id.pinterest.com/pin/1057923768695496297/" title="https://id.pinterest.com/pin/1057923768695496297/">https://id.pinterest.com/pin/1057923768695496297/ </a>

Helicopter hingga Tiger Parent, Mana Tipe Parenting MomDad?

helicopter-hingga-tiger-parent--mana-tipe-parenting-momdad--1684474125299

Rasanya kurang lengkap jika bayi mandi tanpa ada bath toys yang menemani untuk menghiburnya. Bayi diberikan bath toys saat sedang mandi bertujuan agar tidak bosan dan melihat mandi menjadi aktivitas yang menyenangkan. Oleh karena itu, MomDad perlu memilih bath toys yang aman untuk menemani si Kecil mandi.Nah, berikut beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam memilih bath toys yang aman untuk bayi:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9fcf43c9bc1cab4103bd9a3a97ff5100b8_1684400081947.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-17T143025.261.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Tidak memiliki lubang yang memungkinkan air dapat masuk ke dalam, namun tidak bisa keluar. Beberapa mainan seperti bebek karet tidak memiliki lubang ini sehingga dianggap aman untuk dimainkan saat mandi [1].</li><li style="text-align: justify;">Lebih baik mainan dapat dibongkar hingga terbuka seluruhnya dan dapat kering atau dikeringkan seluruh bagiannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan jamur.</li><li style="text-align: justify;">Pilihlah mainan yang berbahan silikon atau plastik yang diklaim food-grade. Karena, anak cenderung memasukkan apapun ke dalam mulut sehingga pastikan bahan mainan aman apabila menyentuh area mulut [2].</li><li style="text-align: justify;">Pilihlah mainan yang terbuat dari bahan yang kuat sehingga tidak pecah jika jatuh atau patah jika tergigit.</li><li style="text-align: justify;">Hindari mainan yang berbahan kimia, seperti phthalates dan PVC karena bahan tersebut diketahui berbahaya bagi kesehatan.</li></ul>Hal terpenting yang perlu diingat saat memilih bath toys adalah keamanan mainan untuk bayi. Jangan sampai anak terluka saat memainkan mainan. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu awasi anak saat bermain, ya.&nbsp;Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Cincinnati Children's. (2018). Moldy Bath Toys: How Dangerous Are They? Diakses dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/" title="https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/">https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/ </a></li><li style="text-align: left;">Babylist. (2023). 13 Best Bath Toys for Babies and Toddlers. Diakses pada 18 Mei 2023, dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys" title="https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys">https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys</a></li></ol>

Begini Tips Memilih Bath Toys yang Aman untuk Bayi!

begini-tips-memilih-bath-toys-yang-aman-untuk-bayi--1684400160612

Sebagai orang tua, penting untuk berbicara dengan baik kepada anak-anak karena mampu membangun hubungan yang positif, meningkatkan perkembangan bahasa dan kognitif, membentuk pola berbicara yang positif, meningkatkan kesehatan emosional, dan mengajarkan nilai-nilai dan etika. Oleh karena itu, MomDad perlu mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak diucapkan pada si Kecil. Yuk, simak tabel berikut!<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Yang dikatakan</td><td style="width: 33.5539%;" class="">Yang anak dengar </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Yang sebaiknya dikatakan﻿﻿</td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Ayo, cepetan!</td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak penting buat mama!</td><td style="width: 38.0907%;" class="">Kita pergi 10 menit lagi, ya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Nanti kamu sakit/celaka, lho! </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Dunia itu menyeramkan. Jangan coba hal baru! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Hati-hati dan jaga diri, ya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Jangan ngerengek/malu-maluin! </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Jangan rasakan atau ekspresikan perasaanmu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Mama tau, kok kamu marah.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Berapa kali sih harus dikasih tau? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu bodoh dan pecundang! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Kamu butuh bantuan? Yuk, kerjain bareng-bareng! </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Kamu habis ngapain? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu pengganggu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Yuk, kita perbaiki/beresin bareng-bareng! </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Kamu gak bisa kerjain itu secara benar </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak mampu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Biar mama tunjukin, ya gimana caranya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Dia bisa, kamu kok gak bisa? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak sebaik/sehebat orang lain! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Mama sayang kamu apa adanya.. </td></tr></tbody></table>Berbicara dengan baik kepada anak bukan hanya tentang kata-kata yang digunakan, tetapi juga tentang cara menyampaikannya dengan nada suara yang lembut, sikap yang ramah, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Hal ini membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang positif, membangun kepercayaan, dan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Sibley, B. A., &amp; Etnier, J. L. (2003). The relationship between physical activity and cognition in children: A meta-analysis. Pediatric Exercise Science, 15(3), 243-256.</li><li style="text-align: justify;">Stack, D. M., Serbin, L. A., Enns, L. N., &amp; Ruttle, P. L. (2010). Barriers to maternal warmth: Child‐and mother‐related influences. Infant and Child Development, 19(2), 175-198.</li><li style="text-align: justify;">Vesely, A. K., &amp; Lyubansky, M. (2012). Parental warmth, control, and indulgence and their relations to adjustment in Chinese American children. Journal of Family Psychology, 26(4), 564-574.</li></ul>