Rasanya kurang lengkap jika bayi mandi tanpa ada bath toys yang menemani untuk menghiburnya. Bayi diberikan bath toys saat sedang mandi bertujuan agar tidak bosan dan melihat mandi menjadi aktivitas yang menyenangkan. Oleh karena itu, MomDad perlu memilih bath toys yang aman untuk menemani si Kecil mandi.Nah, berikut beberapa cara yang perlu diperhatikan dalam memilih bath toys yang aman untuk bayi:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9fcf43c9bc1cab4103bd9a3a97ff5100b8_1684400081947.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-17T143025.261.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Tidak memiliki lubang yang memungkinkan air dapat masuk ke dalam, namun tidak bisa keluar. Beberapa mainan seperti bebek karet tidak memiliki lubang ini sehingga dianggap aman untuk dimainkan saat mandi [1].</li><li style="text-align: justify;">Lebih baik mainan dapat dibongkar hingga terbuka seluruhnya dan dapat kering atau dikeringkan seluruh bagiannya. Hal ini dilakukan untuk mencegah pertumbuhan jamur.</li><li style="text-align: justify;">Pilihlah mainan yang berbahan silikon atau plastik yang diklaim food-grade. Karena, anak cenderung memasukkan apapun ke dalam mulut sehingga pastikan bahan mainan aman apabila menyentuh area mulut [2].</li><li style="text-align: justify;">Pilihlah mainan yang terbuat dari bahan yang kuat sehingga tidak pecah jika jatuh atau patah jika tergigit.</li><li style="text-align: justify;">Hindari mainan yang berbahan kimia, seperti phthalates dan PVC karena bahan tersebut diketahui berbahaya bagi kesehatan.</li></ul>Hal terpenting yang perlu diingat saat memilih bath toys adalah keamanan mainan untuk bayi. Jangan sampai anak terluka saat memainkan mainan. Selain itu, jangan lupa juga untuk selalu awasi anak saat bermain, ya.&nbsp;Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Cincinnati Children's. (2018). Moldy Bath Toys: How Dangerous Are They? Diakses dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/" title="https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/">https://blog.cincinnatichildrens.org/healthy-living/moldy-bath-toys-how-dangerous-are-they/ </a></li><li style="text-align: left;">Babylist. (2023). 13 Best Bath Toys for Babies and Toddlers. Diakses pada 18 Mei 2023, dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys" title="https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys">https://www.babylist.com/hello-baby/best-bath-toys</a></li></ol>

Begini Tips Memilih Bath Toys yang Aman untuk Bayi!

begini-tips-memilih-bath-toys-yang-aman-untuk-bayi--1684400160612

Sebagai orang tua, penting untuk berbicara dengan baik kepada anak-anak karena mampu membangun hubungan yang positif, meningkatkan perkembangan bahasa dan kognitif, membentuk pola berbicara yang positif, meningkatkan kesehatan emosional, dan mengajarkan nilai-nilai dan etika. Oleh karena itu, MomDad perlu mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya tidak diucapkan pada si Kecil. Yuk, simak tabel berikut!<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Yang dikatakan</td><td style="width: 33.5539%;" class="">Yang anak dengar </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Yang sebaiknya dikatakan﻿﻿</td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Ayo, cepetan!</td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak penting buat mama!</td><td style="width: 38.0907%;" class="">Kita pergi 10 menit lagi, ya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Nanti kamu sakit/celaka, lho! </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Dunia itu menyeramkan. Jangan coba hal baru! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Hati-hati dan jaga diri, ya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Jangan ngerengek/malu-maluin! </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Jangan rasakan atau ekspresikan perasaanmu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Mama tau, kok kamu marah.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Berapa kali sih harus dikasih tau? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu bodoh dan pecundang! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Kamu butuh bantuan? Yuk, kerjain bareng-bareng! </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Kamu habis ngapain? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu pengganggu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Yuk, kita perbaiki/beresin bareng-bareng! </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Kamu gak bisa kerjain itu secara benar </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak mampu! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Biar mama tunjukin, ya gimana caranya.. </td></tr><tr><td style="width: 28.2609%;" class="">Dia bisa, kamu kok gak bisa? </td><td style="width: 33.5539%;" class="">Kamu nggak sebaik/sehebat orang lain! </td><td style="width: 38.0907%;" class="">Mama sayang kamu apa adanya.. </td></tr></tbody></table>Berbicara dengan baik kepada anak bukan hanya tentang kata-kata yang digunakan, tetapi juga tentang cara menyampaikannya dengan nada suara yang lembut, sikap yang ramah, dan mendengarkan dengan penuh perhatian. Hal ini membantu menciptakan lingkungan komunikasi yang positif, membangun kepercayaan, dan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan baik.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Sibley, B. A., &amp; Etnier, J. L. (2003). The relationship between physical activity and cognition in children: A meta-analysis. Pediatric Exercise Science, 15(3), 243-256.</li><li style="text-align: justify;">Stack, D. M., Serbin, L. A., Enns, L. N., &amp; Ruttle, P. L. (2010). Barriers to maternal warmth: Child‐and mother‐related influences. Infant and Child Development, 19(2), 175-198.</li><li style="text-align: justify;">Vesely, A. K., &amp; Lyubansky, M. (2012). Parental warmth, control, and indulgence and their relations to adjustment in Chinese American children. Journal of Family Psychology, 26(4), 564-574.</li></ul>

Hal-Hal yang Sebaiknya tidak Dikatakan pada Anak

hal-hal-yang-sebaiknya-tidak-dikatakan-pada-anak-1683876622211

Orang tua perlu selektif dalam memilih Dokter Spesialis Anak (DSA) untuk memastikan bahwa anak mendapatkan perawatan dan pengobatan yang tepat dan berkualitas. Beberapa alasan mengapa MomDad perlu selektif memilih DSA, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Spesialisasi: seorang DSA memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih spesifik dalam merawat dan mengobati masalah kesehatan pada anak-anak. Mereka juga memahami cara-cara yang berbeda dalam merawat anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa.</li><li style="text-align: justify;">Pengalaman: DSA yang berpengalaman dapat memberikan diagnosis yang akurat dan mengatasi masalah kesehatan anak dengan lebih efektif. Mereka juga dapat memberikan saran dan arahan yang tepat dalam menjaga kesehatan anak.</li><li style="text-align: justify;">Pelayanan: pilihan DSA yang tepat dapat memastikan bahwa anak-anak mendapatkan perawatan yang sesuai dan berkualitas. Seorang DSA yang baik akan memberikan pelayanan yang ramah dan dapat membantu orang tua dalam mengatasi kekhawatiran dan kebutuhan anak.</li><li style="text-align: justify;">Reputasi: memilih DSA dengan reputasi yang baik dapat memberikan rasa percaya dan aman bagi orang tua. Orang tua dapat mencari referensi dari orang lain yang telah menggunakan jasa DSA tersebut atau mencari informasi online tentang reputasi dan pengalaman kerja DSA tersebut.</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d3e2109f1d7c60955e2921e5ba242ceb7_1683621646876.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-09T153527.427.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Nah, supaya MomDad puas dan si Kecil senang selama konsultasi, seorang dokter anak yang bagus seharusnya memiliki beberapa kriteria, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Empati: seorang dokter anak yang baik harus memiliki kemampuan untuk memahami dan merespons kebutuhan anak dan keluarganya dengan empati dan kepedulian.</li><li style="text-align: justify;">Bersahabat: anak-anak lebih mudah merasa nyaman dengan dokter yang bersahabat dan tidak menakutkan.</li><li style="text-align: justify;">Komunikatif: dokter anak yang baik harus mampu berkomunikasi dengan baik dengan anak-anak dan keluarganya, sehingga dapat memberikan informasi yang mudah dipahami dan menjawab pertanyaan dengan jelas dan akurat.</li><li style="text-align: justify;">Up-to-date: dokter anak yang baik harus selalu memperbarui pengetahuan dan keterampilannya sesuai dengan perkembangan ilmu kedokteran terkini, serta menerapkan praktik kedokteran berbasis bukti.</li></ul>Pemilihan DSA yang tepat dapat membantu MomDad dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan si Kecil. Oleh karena itu, selektif memilih DSA merupakan hal penting yang sebaiknya MomDad pikirkan.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">American Academy of Pediatrics. (2019). Choosing a Pediatrician. Diakses pada 9 Mei 2023, dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/family-life/health-management/pediatric-specialists/Pages/Choosing-a-Pediatrician.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/family-life/health-management/pediatric-specialists/Pages/Choosing-a-Pediatrician.aspx">https://www.healthychildren.org/English/family-life/health-management/pediatric-specialists/Pages/Choosing-a-Pediatrician.aspx </a></li><li style="text-align: left;">Kementerian Kesehatan RI. (2015). Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Anak. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.</li></ul>

Lagi Cari Rekomendasi DSA? Pastikan Punya Kriteria Ini!

lagi-cari-rekomendasi-dsa--pastikan-punya-kriteria-ini--1685290287534

Mengajak si Kecil jalan-jalan tentu akan membuatnya senang. Tak hanya ia yang senang, MomDad pun akan senang karena membuat kenangan baru yang berharga dengan si Kecil. Namun, apakah anak akan ingat kenangannya sewaktu kecil saat ia diajak jalan-jalan? Seorang Dokter Spesialis Psikiatri, dr. Jiemi Ardian, SpKJ mencoba menjelaskan mengenai hal ini di sosial media Twitter. Simak, yuk pemaparannya!Mengenal dua jenis memori<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5168afe10d57b8ef5ce793ce7e9cfee87_1683081566286.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-03T093813.853.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> “Untuk apa anak-anak sering diajak jalan-jalan? Kan mereka tidak akan mengingatnya saat dewasa.” Kira-kira begitu cuitan dr. Jiemi melalui akun pribadinya di Twitter. Perlu diketahui, bahwa ada dua jenis memori yang perlu MomDad ketahui, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Memori eksplisit: jenis memori yang dapat diakses secara sadar dan disengaja. Ini mencakup memori tentang fakta-fakta atau informasi yang telah dipelajari, seperti nama seseorang atau tanggal ulang tahun. Contoh memori eksplisit lain adalah pengalaman yang telah dialami, seperti peristiwa penting dalam hidup seseorang atau liburan yang diambil di masa lalu. Memori eksplisit memerlukan upaya yang disengaja untuk diingat dan dapat diakses melalui pemikiran dan perenungan.</li><li style="text-align: justify;">Memori implisit: jenis memori yang bekerja otomatis dan tidak memerlukan kesadaran atau usaha yang disengaja untuk diingat. Contoh dari memori implisit adalah keterampilan motorik seperti mengendarai sepeda atau menari, atau kecenderungan untuk merespons secara emosional terhadap situasi tertentu seperti kecemasan saat berbicara di depan umum</li></ul>Meskipun kita mungkin tidak menyadari bahwa kita mengingatnya, kita secara tidak sadar menggunakan memori implisit sepanjang waktu untuk melakukan tugas-tugas yang rutin dalam kehidupan sehari-hari.Bayi secara eksplisit mungkin tidak dapat mengingat bagaimana ia diterima dan dicintai, tetapi pengalaman tersebut dapat membentuk memori implisit yang akan memengaruhi perkembangannya di masa depan.Bayi yang merasa dicintai dan diterima oleh orang tua mereka mungkin tumbuh sebagai orang dewasa yang lebih percaya diri dan lebih mampu membina hubungan yang sehat dengan orang lain, karena memori implisit tentang pengalaman menyenangkan ini telah membentuk pola perilaku dan pemikiran yang sehat.Jadi apakah mengajak anak bermain saat bayi itu tidak penting karena bayi tidak ingat secara eksplisit? dr. Jiemi menulis, “Saya rasa tidak. Selama anak saya mengingat secara implisit rasanya dicintai, bereksplorasi, merasa aman, diterima, menurut saya ini lebih dari cukup.”Jadi, mengajak si Kecil bepergian bisa menjadi salah satu love language yang akan diingat oleh anak.&nbsp;Sumber: @jiemiardian. "Untuk apa anak-anak sering diajak jalan-jalan? Kan mereka tidak akan mengingatnya saat dewasa" Twitter, 6:57 PM - 1 May 2023, <a classname="e-rte-anchor" href="https://twitter.com/jiemiardian/status/1653005757003239424." title="https://twitter.com/jiemiardian/status/1653005757003239424.">https://twitter.com/jiemiardian/status/1653005757003239424. </a>

Anak sering Diajak Jalan-Jalan, Apakah akan Ingat saat Dewasa?

anak-sering-diajak-jalan-jalan--apakah-akan-ingat-saat-dewasa--1683081778974

MomDad mungkin memilih pakaian renang berdasarkan gaya atau kenyamanan si Kecil. Namun, satu studi baru menunjukkan bahwa warna adalah faktor yang paling penting. Bahkan, pemilihan warna baju renang dapat memudahkan MomDad dalam melihat anak yang tenggelam.Dalam studi pengujian baru-baru ini, ALIVE Solutions Inc., sebuah perusahaan yang berspesialisasi dalam keamanan perairan, menguji warna baju renang untuk melihat visibilitasnya di kolam renang dan perairan terbuka. Lantas, warna apa saja sih yang aman dan sebaiknya dipilih untuk anak?Warna baju renang yang tepat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ac47b21760435196f1853825763e6591_1682735678572.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-04-28T135129.478.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Untuk warna baju renang yang aman untuk anak atau bayi sebaiknya memilih warna-warna cerah atau terang seperti merah, kuning, hijau, atau biru muda. Hal ini karena warna-warna cerah dapat membantu memperlihatkan keberadaan anak lebih jelas di dalam air, sehingga memudahkan pengawasan orang tua atau pengajar renang.Selain itu, sebaiknya hindari warna-warna gelap atau pekat seperti hitam, coklat tua, atau navy blue, karena warna-warna ini dapat membuat anak sulit terlihat di dalam air dan mempersulit pengawasan. Selain itu, pastikan juga bahan baju renang yang digunakan aman dan nyaman untuk kulit anak, serta memperhatikan ukuran baju renang yang sesuai dengan ukuran tubuh anak untuk menghindari kesulitan bergerak atau tersedak air.Kesimpulannya, pilihlah warna-warna cerah saat memilih baju renang untuk si Kecil. agar keberadaannya dapat mudah dilacak ketika berada di air.Referensi: Dahir, T. (2021, June 17). Color test for kids' swimsuits shows the best colors are neon. Today.com. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.today.com/parents/color-test-kids-swimsuits-show-best-colors-are-neon-t219805" title="https://www.today.com/parents/color-test-kids-swimsuits-show-best-colors-are-neon-t219805">https://www.today.com/parents/color-test-kids-swimsuits-show-best-colors-are-neon-t219805</a>

Hindari Pilih Warna Ini saat Membeli Baju Renang untuk Anak!

hindari-pilih-warna-ini-saat-membeli-baju-renang-untuk-anak--1682735790250

Posisi menggendong bayi merupakan hal penting yang perlu MomDad perhatikan. Agar si Kecil nyaman saat digendong, MomDad perlu memperhatikan beberapa hal saat memilih gendongan yang tepat. Apa aja sih yang sebaiknya diperhatikan saat membeli gendongan bayi? Simak tipsnya di bawah, yuk!Apa yang harus diperhatikan saat memilih gendongan?Sebelum memilih gendongan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:Keamanan gendongan. Gendongan harus memiliki tali pengaman untuk mencegah bayi merosot atau merangkak ke keluar gendongan, sandaran kepala harus kokoh dan diberi bantalan untuk mencegah terjadinya benturan, gendongan harus disesuaikan dengan berat badan dan ukuran tubuh bayi, pastikan gendongan cukup panjang agar bagian punggung tersangga dengan baik, dan bukaan tungkai bawah tidak terlalu besar agar bayi tidak “tergelincir” keluar. Indonesia sendiri belum memiliki standar aman untuk gendongan bayi, namun MomDad dapat memilih gendongan yang sudah memenuhi European Standard EN 13209-2:2005 atau US standard ASTM F2236-08.Posisi pinggul aman. Kaki bayi harus terbuka dan seperti menunggangi badan penggendong, posisi bokong lebih rendah dari lutut, paha dan bokong tertopang dengan baik seperti gambar di bawah ini.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a742460dfcd9ef72531d82d1d7d7879c_1682483121210.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="FotoJet (9).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Hindari membedong bayi saat menggendong. Posisi pinggul harus aman agar mencegah terjadinya developmental dysplasia of the hip (DDH). Menggendong bayi dengan posisi kedua kaki di dalam gendongan jenis sling, misalnya seperti dibedong, meningkatkan resiko DDH dan tidak direkomendasikan digunakan pada bayi di bawah usia 6 bulan.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ce5fdaba514acb94681d4dcbf895724a_1682483150136.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="FotoJet (10).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Kemudahan pemakaian. Beberapa gendongan yang menggunakan kain pengikat (baby wrap) sulit dikenakan karena memerlukan teknik khusus yang harus dikuasai, yang akan berdampak pada “keamanan” gendongan. Idealnya gendongan harus dapat dikenakan oleh MomDad secara mandiri dan apabila ada tali pengaman yang harus dikencangkan maka dapat dilakukan dengan satu tangan.Cobalah gendongan terlebih dahulu. MomDad bisa mencoba gendongan tanpa dan dengan bayi. Usahakan untuk memilih gendongan yang memiliki tali pengikat lebar di area bahu dan perut MomDad agar beban bayi dapat terdistribusi di area yang lebih luas dan menghindari nyeri saat digunakan.Cek apakah bayi dapat bergerak. Saat digendong, pastikan bayi dapat menggerakkan kepala, lengan, dan kakinya.Pilih bahan kain yang kuat. Saat memilih gendongan, pilihlah gendongan dengan kain yang cukup kuat dan memiliki pengaman di setiap sisinya untuk menjaga keamanan bayi.Cek kantung atau resleting. Saat memilih gendongan, pertimbangkan adanya kantung atau resleting untuk memudahkan Mom membawa barang-barang selama perjalanan.Periksa logam atau aksesori tajam. Pastikan juga apakah terdapat logam atau aksesori tajam di area sekitar wajah bayi untuk menghindari bayi terluka.Cek gendongan secara berkala. Penting untuk melakukan pengecekan secara berkala pada gendongan untuk melihat apakah ada tali pengikat yang kendur atau jahitan yang robek.Hal yang perlu perhatian saat menggendong bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8c410325023317b849e343c7d1399c129_1682483832837.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-04-26T113653.510.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Setelah mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan saat memilih gendongan, MomDad juga perlu memahami cara menggendong bayi yang tepat, di antaranya:Jangan gunakan gendongan yang berstruktur (framed carriers), contohnya menggunakan hip seat sebelum bayi mencapai usia 4-5 bulan karena tonus leher bayi belum kuat dan beresiko meningkatkan trauma leher. Selain itu, MomDad juga perlu menghindari menggunakannya di tempat duduk bayi karena berpotensi terbalik dan meningkatkan resiko cedera bayi.IHDI merekomendasikan menggendong bayi menghadap MomDad pada 6 bulan pertama karena merupakan periode pertumbuhan pinggul paling pesat, serta merupakan posisi yang paling mudah bagi MomDad untuk memantau kondisi bayi dalam gendongan. Ingat TICKS untuk memastikan bayi aman dalam gendongan. Apa itu TICKS?T: Tight → Gendongan harus cukup ketat dengan posisi bayi tegak dan kepala bayi mencapai dagu penggendong. Karena gendongan yang terlalu kendur dapat menyebabkan bayi tertekuk dan beresiko menghambat pernapasan bayi.I: In view at all times → MomDad harus selalu dapat melihat wajah bayi saat menunduk. Pastikan wajah bayi, hidung, dan mulutnya tidak tertutup gendongan atau badan MomDad.C: Close enough to kiss → Bayi harus berada cukup dekat dengan dagu, sehingga MomDad dapat dengan mudah mencium kepala bayi.K: Keep chin off the chest → Pastikan dagu bayi terangkat dan tidak menempel ke tubuhnya. Bayi tidak boleh dalam posisi menekuk karena mengakibatkan dagunya menempel ke dada dan dapat menghambat jalan pernapasan. Periksa secara berkala karena kondisi tersebut dapat terjadi tanpa bayi mengeluarkan suara atau gerakan apapun.S: Supported back → Punggung bayi harus tersangga di posisi netral dengan dada dan perut bayi menempel ke tubuh MomDad. Saat membungkuk, topang punggung bayi dengan satu tangan dan usahakan untuk tidak menunduk dari pinggang namun dengan gerakan berjongkok.Itulah panduan dalam memilih gendongan bayi serta cara yang baik dalam menggendong bayi. Yuk, lebih selektif lagi dalam memilih gendongan untuk si Kecil, agar ia merasa nyaman dan aman!Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Cronan KM. Choosing safe baby products: carriers. <a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/en/parents/products-backpacks.html#catfamily" title="https://kidshealth.org/en/parents/products-backpacks.html#catfamily">https://kidshealth.org/en/parents/products-backpacks.html#catfamily </a></li><li style="text-align: justify;">Baby carriers, slings, and backpacks: safety guide. <a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/newborns/safety/equipment-furniture/baby-carrier-sling-safety" title="https://raisingchildren.net.au/newborns/safety/equipment-furniture/baby-carrier-sling-safety">https://raisingchildren.net.au/newborns/safety/equipment-furniture/baby-carrier-sling-safety </a></li><li style="text-align: justify;">International Hip Dysplasia Institute. (n.d.). Babywearing. <a classname="e-rte-anchor" href="https://hipdysplasia.org/baby-wearing/" title="https://hipdysplasia.org/baby-wearing/">https://hipdysplasia.org/baby-wearing/ </a></li><li style="text-align: justify;">International Hip Dysplasia Institute. (n.d.). Baby Carriers and Other Equipment. <a classname="e-rte-anchor" href="https://hipdysplasia.org/baby-carriers-other-equipment/" title="https://hipdysplasia.org/baby-carriers-other-equipment/">https://hipdysplasia.org/baby-carriers-other-equipment/</a></li></ul>

Perhatikan Hal Ini saat Memilih Gendongan Bayi!

perhatikan-hal-ini-saat-memilih-gendongan-bayi--1682484014478

Lebaran telah tiba! Bagi yang merayakan, MomDad pasti akan bertemu dengan sanak saudara dari segala usia, termasuk anak kecil. Saat bertemu dengan bayi atau anak kecil selama Lebaran, ada beberapa hal yang sebaiknya MomDad ingat nih. Apa aja, sih? Yuk, simak dan jangan lupa diterapkan!Tidak menggendong anak tanpa izin: Sebaiknya tidak mengambil inisiatif untuk menggendong anak kecil tanpa izin orang tuanya terlebih dahulu. Menunggu izin dari orang tua terlebih dahulu akan menunjukkan rasa hormat dan sopan santun.Tidak memaksakan diri: Jangan memaksakan anak untuk berbicara, memberikan pelukan atau berjabat tangan jika ia merasa enggan atau tidak nyaman. Sebaiknya tunggu hingga anak merasa nyaman dan memberikan sinyal bahwa ia siap untuk melakukan hal tersebut.Hindari merekam atau foto anak dan mengunggahnya di media sosial: Jangan memotret atau merekam bayi atau anak kecil tanpa izin dari orang tua atau pengasuh mereka, ya. Hindari mengenakan parfum atau wewangian yang kuat ketika berinteraksi dengan bayi atau anak kecil karena bisa mengganggu pernapasan mereka. Jangan mencium anak kecil: Last but not least,&nbsp;jika bertemu bayi atau anak kecil yang menggemaskan, jangan dicium-cium, ya. Pasalnya, anak kecil (apalagi bayi) memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum sepenuhnya berkembang, sehingga rentan terhadap infeksi dari bakteri dan virus.​Yuk, ingat kelima hal di atas agar MomDad lebih aware lagi terhadap etika saat bertemu dengan anak kecil, khususnya bayi!

Hindari Lakukan Hal Ini saat Kumpul Lebaran & Bertemu Anak Kecil!

hindari-lakukan-hal-ini-saat-kumpul-lebaran---bertemu-anak-kecil--1682095802067

Lebaran sudah kurang dari dua minggu lagi. Sebagian dari MomDad mungkin sudah siap mudik dan sedang sibuk menyiapkan apa saja yang harus dibawa. Persiapan mudik tidak hanya mencakup baju atau perlengkapan si Kecil saja yang dibawa, tetapi juga memastikan kondisi rumah aman selama ditinggal mudik. Yuk, ceklis satu persatu beberapa hal berikut sebelum berangkat mudik!Matikan listrik dan gas: Pastikan semua peralatan listrik dan gas dimatikan sebelum meninggalkan rumah untuk menghindari risiko kebakaran atau ledakan. Matikan semua saklar listrik dan pastikan bahwa semua alat elektronik tidak dalam keadaan standby.Tutup keran air dan gas: Pastikan semua keran air dan gas ditutup rapat untuk mencegah kebocoran.Pastikan pintu dan jendela terkunci: Pastikan semua pintu dan jendela tertutup dan terkunci dengan baik sebelum pergi.Segera kosongkan tempat sampah: Kosongkan tempat sampah dan pastikan tidak ada makanan atau benda yang bisa menarik hewan pengganggu.Pasang alarm keamanan: Pasang alarm keamanan untuk mencegah pencurian atau tindakan kriminal lainnya.Beri tahu tetangga: Beri tahu tetangga atau orang yang dapat dipercaya bahwa rumah akan ditinggalkan untuk sementara waktu. Mintalah bantuan mereka untuk memeriksa rumah secara berkala selama MomDad pergi.Bersihkan rumah: Bersihkan rumah sebelum meninggalkannya untuk menghindari bau tidak sedap atau masalah kesehatan lainnya.Semua hal di atas akan membantu memastikan rumah dan barang-barang di dalamnya aman selama MomDad pergi mudik.

Begini Tips Memilih Bath Toys yang Aman untuk Bayi!

Begini Tips Memilih Bath Toys yang Aman untuk Bayi!

Hal-Hal yang Sebaiknya tidak Dikatakan pada Anak

Hal-Hal yang Sebaiknya tidak Dikatakan pada Anak

Lagi Cari Rekomendasi DSA? Pastikan Punya Kriteria Ini!

Lagi Cari Rekomendasi DSA? Pastikan Punya Kriteria Ini!

Anak sering Diajak Jalan-Jalan, Apakah akan Ingat saat Dewasa?

Anak sering Diajak Jalan-Jalan, Apakah akan Ingat saat Dewasa?

Hindari Pilih Warna Ini saat Membeli Baju Renang untuk Anak!

Hindari Pilih Warna Ini saat Membeli Baju Renang untuk Anak!

Perhatikan Hal Ini saat Memilih Gendongan Bayi!

Perhatikan Hal Ini saat Memilih Gendongan Bayi!

Hindari Lakukan Hal Ini saat Kumpul Lebaran & Bertemu Anak Kecil!

Hindari Lakukan Hal Ini saat Kumpul Lebaran & Bertemu Anak Kecil!

MomDad Siap Mudik? Pastikan Hal Ini sebelum Tinggalkan Rumah!

MomDad Siap Mudik? Pastikan Hal Ini sebelum Tinggalkan Rumah!