Mengandung dan melahirkan anak seharusnya jadi momen yang membahagiakan, ya. Namun, ada kondisi tertentu lho yang membuat Mom jadi sedih atau biasa disebut baby blues.Kondisi ini sebenarnya banyak dialami seorang ibu, karena suasana hati yang tidak menentu pasca melahirkan. Biasanya mood ibu belum stabil diakibatkan banyak hal. Nah, untuk mengetahui mengenai baby blues dan kemungkinan hal ini terjadi saat melahirkan anak kedua, simak saja langsung di artikel berikut ini!Pengertian baby blues<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085925115-e0e88d3b.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-mother-30-40-years-old-is-experiencing-postnatal-depression_106434-40.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami ibu setelah melahirkan. Kondisi ini biasa muncul mulai hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan dan akan menghilang sekitar setelah minggu kedua kelahiran bayi.Baby blues biasanya ditandai dengan perubahan emosi yang cukup signifikan. Mom yang mengalami baby blues sering menangis dan takut tidak bisa mengurus bayinya dengan baik.Mungkinkah Mom alami baby blues setelah melahirkan anak kedua?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085938757-cce93a98.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="close-up-tired-mom-taking-care-newborn-baby_23-2149125020.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baby blues dialami oleh 4 dari 5 ibu yang baru saja melahirkan. Kondisi ini dapat dialami walaupun ibu sudah melahirkan beberapa kali, pada usia berapa pun, dan dari status sosial mana pun.Mom yang sudah pernah mengalami baby blues usai melahirkan anak pertama juga bisa mengalami risiko kondisi yang sama untuk persalinan kedua dan seterusnya. Terlebih jika kondisi saat melahirkan anak pertama kurang persiapan atau tidak mendapatkan dukungan keluarga.Penyebab baby blues<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085946675-ddd493e3.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Baby blues bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya saja perubahan hormon yang cukup signifikan, kurang tidur, ketidaksiapan Mom memiliki anak lagi, hingga riwayat gangguan mental.</li><li style="text-align: justify;">Perubahan kadar hormon dialami Mom pasca melahirkan. Kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh umumnya mengalami penurunan, sehingga Mom akan mengalami mood swing dan mudah tertekan atau kelelahan.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Baby blues juga bisa dialami Mom yang merasa cemas tidak mampu merawat si Kecil dan mengkhawatirkan kesehatan anaknya. Biasanya hal ini terjadi karena trauma dengan anak pertama yang mengalami hal yang sama.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Kurang tidur dan kelelahan setelah melahirkan juga bisa jadi penyebabnya. Waktu tidur yang berkurang karena harus banyak terjaga di malam hari membuat Mom lebih sensitif saat menghadapi berbagai hal sehingga berpengaruh pada saat merawat anak.</li></ul>Umumnya baby blues terjadi hanya dalam kurun waktu dua minggu saja. Namun, jika gejala ini tidak berkurang, sebaiknya periksakan pada dokter, ya, Mom. Pasalnya jika tidak ditangani bisa berdampak besar pada kesehatan mental Mom secara keseluruhan.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil, serta Mom? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Mungkinkah Mom Alami Baby Blues setelah Melahirkan Anak Kedua?

mungkinkah-mom-alami-baby-blues-setelah-melahirkan-anak-kedua-

Kawat gigi bermanfaat untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Pemasangan kawat gigi oleh anak juga bisa dilakukan saat gigi anak tumbuh miring, tonggos, atau tidak beraturan.&nbsp;Namun, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu fakta di balik penggunaan kawat gigi bagi anak. Pasalnya, pemasangan yang tidak sesuai usia justru bisa membahayakan anak bahkan perkembangan anak nantinya. Lantas, apa saja yang perlu diketahui orang tua mengenai pemakaian behel pada anak?Usia yang dianjurkan memakai behel atau kawat gigi pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662012427888-8f58a8bf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels-cottonbro-6502542.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Usia ideal untuk menjalani terapi ortodonti atau memakai kawat gigi adalah usia sekitar 12-13 tahun. Alasannya, pada usia itu umumnya seluruh gigi susu sudah berganti menjadi gigi permanen namun rahang dan mulut anak masih berkembang.Pemakaian di bawah usia tersebut atau pada gigi susu justru membuat gigi anak jadi mudah keropos. Gigi yang keropos menyebabkan nyeri yang pada akhirnya membuat anak susah makan. Masalah susah makan juga akan berlanjut membuat anak kekurangan gizi atau malnutrisi.&nbsp;Kriteria gigi anak untuk memakai behel<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662012447395-360aa3d8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tujuan pemakaian kawat gigi adalah untuk memperbaiki gigitan dan susunan gigi geligi agar mudah dibersihkan. Beberapa kondisi gigi yang disarankan untuk memakai kawat gigi adalah:<ul><li style="text-align: justify;">Gigi anak bagian atas dan bawah tidak bertemu saat posisi menggigit</li><li style="text-align: justify;">Anak bernapas melalui mulut dan / atau mengorok</li><li style="text-align: justify;">Gigi bagian depan bertumpuk. Hal ini baru mulai terlihat pada usia 7-8 tahun</li><li style="text-align: justify;">Gigi depan tonggos</li><li style="text-align: justify;">Kesulitan mengunyah atau menggigit</li><li style="text-align: justify;">Rahang tampak bergeser ketika anak membuka atau menutup mulut</li><li style="text-align: justify;">Risikonya jika anak dipakaikan behel terlalu dini</li></ul>Pemasangan kawat gigi memiliki prosedur pemasangan yang minim risiko. Meski begitu, MomDad perlu mengetahui bahwa perawatan gigi juga harus dijalani dengan benar. Kalau tidak, berikut beberapa risiko pemakaian behel pada anak:<ul><li style="text-align: justify;">Anak belum mampu atau belum konsisten melakukan perawatan gigi yang menggunakan kawat, seperti misalnya kumur secara teratur</li><li style="text-align: justify;">Mungkin anak belum siap untuk menghindari makanan tertentu yang tidak bisa dimakan selama menggunakan kawat gigi.</li><li style="text-align: justify;">Bila kawat menusuk atau tidak nyaman, anak dapat menjadi rewel</li><li style="text-align: justify;">Anak tidak disarankan menggunakan kawat gigi di bawah usia 7 tahun karena sebagian besar giginya masih berupa gigi susu yang nantinya akan tanggal dan berganti menjadi gigi permanen.</li><li style="text-align: justify;">Lama perawatan gigi anak bisa bervariasi antara 1,5 tahun hingga 3 tahun bergantung pada seberapa masalah gigi yang diderita anak.&nbsp;</li></ul>Nah, itu lah beberapa hal yang perlu diketahui di balik pemasangan kawat gigi pada anak.Yang terpenting setelah menggunakan kawat gigi adalah menjaga kesehatan, kebersihan, dan mulai disiplin memeriksakan gigi ke dokter gigi.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan gigi anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Di Usia Berapa Anak Dianjurkan Pakai Kawat Gigi?

di-usia-berapa-anak-dianjurkan-pakai-kawat-gigi-

Air susu ibu (ASI) merupakan asupan yang paling dibutuhkan si Kecil dalam enam bulan pertama kelahirannya. Produksi ASI yang cukup seringkali menjadi tolok ukur MomDad sebagai keberhasilan menyusui.&nbsp;Bahkan, enggak sedikit Mom yang merasa khawatir jika payudaranya ‘kosong’ saat atau setelah menyusui. Namun, sejatinya ASI tidak pernah benar-benar habis di payudara Mom. Nah, gimana sih cara cari tahu payudara 'kosong'?Tanda payudara 'kosong'<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661945678437-e51adc2c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-beautiful-mother-baby-learn-about-plants-cosy-house-lifestyle_669006-76.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Payudara ‘kosong’ dapat Mom ketahui dengan cara meraba payudara. Jika terasa lebih ‘ringan’ setelah menyusui, kondisi ini merupakan hal yang wajar dijumpai usai si Kecil menyusu. Payudara ‘kosong’ saat menyusui ditandai dengan payudara yang terasa lembut dan lunak pada perabaan.Sedangkan payudara ‘penuh’ dapat ditandai dengan terabanya tonjolan-tonjolan atau gumpalan kecil yang merupakan kantong-kantong ASI penuh, payudara terasa kencang, puting dapat tertarik menjadi lebih kaku, dan permukaan kulit payudara yang tampak mengkilat.Penyebab payudara ‘kosong’Payudara akan terasa ‘kosong’ dan lebih lembek saat ASI di dalam payudara berkurang. Artinya, ketika menyusui berjalan lancar dan si Kecil dapat mengosongkan payudara dengan efektif, maka payudara akan terasa lebih lembek setelah sesi menyusui selesai. Jadi, MomDad tak perlu khawatir, karena ini merupakan hal yang wajar terjadi.Pada minggu-minggu pertama proses menyusui, payudara akan sering terasa lebih kencang, penuh, dan bahkan pada beberapa ibu dapat “meluap” serta membasahi pakaian ketika tidak disusukan ke bayi. Hal ini normal karena pada minggu-minggu awal menyusui, tubuh Mom sedang beradaptasi dari volume ASI yang harus dihasilkan untuk mencukupi kebutuhan si Kecil.&nbsp;Namun, setelah 6-12 minggu proses menyusui, Mom mungkin mulai merasakan bahwa payudara tidak sekencang sebelumnya. Hal ini tidak berarti bahwa ASI berkurang, melainkan karena tubuh sudah dapat menyesuaikan antara pasokan (supply) ASI dengan kebutuhan (demand) si Kecil.Payudara terasa 'kosong' setelah menyusui merupakan hal yang wajar jika diikuti dengan kenaikan berat badan si Kecil. Selama bayi tampak kenyang setelah disusui, frekuensi BAB dan BAK yang sesuai (3-4 kali BAB dan 6-8 kali BAK terutama dalam bulan pertama kelahiran), maka Mom tidak perlu khawatir dan dapat terus memberikan ASI eksklusif.Nah, karena kunci produksi ASI adalah supply and demand, maka semakin sering Mom mengosongkan payudara, ASI pun akan semakin sering diproduksi.Cara memastikan payudara 'kosong'<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661945689264-f9164218.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="220819-KV-1.1-WEBINAR.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hal yang dapat dilakukan untuk memastikan pengosongan payudara di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Memastikan si Kecil menyusu dengan efektif</li><li style="text-align: justify;">Gunakan bantuan pijatan payudara untuk mengosongkan payudara secara sempurna</li><li style="text-align: justify;">Tawarkan si Kecil untuk menyusu pada kedua payudara, dengan cara membiarkannya selesaikan menyusu pada satu payudara terlebih dahulu sampai benar benar 'kosong', sebelum menawarkan payudara sebelahnya</li><li style="text-align: justify;">Apabila si Kecil tidak dapat mengosongkan payudara secara sempurna maka ibu dapat memompa payudara hingga benar-benar 'kosong'</li></ul>Namun, pengosongan ASI yang baik oleh si Kecil yaitu di saat menyusui akan membuat payudara Mom terasa kosong setelah sesi menyusui selesai. Akan tetapi, jika Mom merasa payudara ‘kosong’ bahkan saat belum menyusui atau selalu merasa ASI Mom kurang, maka sebaiknya segera dikonsultasikan dengan tenaga ahli untuk mengetahui penyebabnya.Jadi, jangan khawatir lagi ya, Mom jika payudara terasa ‘kosong’ dan tetap semangat menyusui, Mom!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;">Pilay J, Javis TJ. Physiology, lactation. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499981/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499981/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499981/ </a></li><li style="text-align: justify;">Bonyata K. How does milk production work? <a classname="e-rte-anchor" href="https://kellymom.com/bf/got-milk/basics/milkproduction/" title="https://kellymom.com/bf/got-milk/basics/milkproduction/">https://kellymom.com/bf/got-milk/basics/milkproduction/ </a></li><li style="text-align: justify;">Pitman T. Losing your milk: what seems like dwindling milk can actually be normal changes in baby and you. <a classname="e-rte-anchor" href="https://breastfeedingusa.org/content/article/losing-your-milk-what-seems-dwindling-milk-can-actually-be-normal-changes-baby-and-y" title="https://breastfeedingusa.org/content/article/losing-your-milk-what-seems-dwindling-milk-can-actually-be-normal-changes-baby-and-y">https://breastfeedingusa.org/content/article/losing-your-milk-what-seems-dwindling-milk-can-actually-be-normal-changes-baby-and-y </a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Payudara Terasa 'Kosong' Usai Menyusui, Normal Enggak sih?

payudara-terasa--kosong--usai-menyusui--normal-enggak-sih-

Tidur memegang peranan penting dalam proses tumbuh kembang anak. Anak yang kurang tidur atau tidak bisa tidur dengan nyenyak dapat mengganggu aktivitas kesehariannya. Anak jadi rewel, sering menangis, atau marah. Nah, supaya si Kecil bisa istirahat dengan cukup, MomDad perlu menerapkan&nbsp;sleep training. Apa sih sleep training? Fase tidur pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661917139681-140fd7b8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="little-cute-girl-sad-bed-sleep-concept_169016-5951.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Dilansir dari situs resmi IDAI, terdapat dua fase tidur pada anak, antara lain:Fase tidur Rapid Eye Movement (REM) atau fase tidur aktif&nbsp;​yang memiliki ciri-ciri seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Nafas tidak teratur</li><li style="text-align: justify;">Tubuh cenderung tegang</li><li style="text-align: justify;">Bola mata bergerak- gerak di bawah kelopak mata</li><li style="text-align: justify;">Si kecil mudah terbangun dari tidurnya</li></ul>Pada anak yang berusia 1 bulan, fase REM berkisar 50%, tetapi fase ini akan berkurang seiring bertambahnya usia hingga mencapai 20% pada usia 3 tahun.Kemudian, ada fase non-Rapid Eye Movement (non-REM) atau tidur nyenyak yang ditandai dengan:<ul><li style="text-align: justify;">Keadaan yang sangat santai, relaks</li><li style="text-align: justify;">Berbaring tenang dengan detak jantung dan tarikan nafas yang teratur</li><li style="text-align: justify;">Hampir tidak bermimpi</li><li style="text-align: justify;">Agak sulit untuk membangunkan si kecil dalam fase tidur non-REM.</li></ul>Fase ini berperan dalam restorasi fisik, di mana terjadi pelepasan hormon pertumbuhan pada fase tidur ini. Seiring bertambahnya usia anak, fase non-REM yang mulanya 50% dari total tidur berangsur akan bertambah dan mencapai 80% total tidur anak usia 3 tahun.Penerapan sleep training<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661917379070-d6b9ad70.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cute-little-girl-bed-with-soft-toy_169016-6219.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pada hakikatnya, sleep training adalah upaya untuk mengajarkan bayi agar jatuh tidur tanpa bantuan, baik pada saat awal tertidur maupun ketika ia terbangun di tengah malam. Sleep training dapat dilakukan pada anak saat usianya sekitar 4-6 bulan. Pada usia ini, anak sudah mulai memiliki siklus irama sirkadian atau irama tidur-bangun yang lebih teratur dan mampu menenangkan dirinya sendiri (self-soothe)Sleep training pun memiliki banyak manfaat bagi si Kecil dan MomDad, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Dapat mengurangi masalah tidur anak sehingga mengurangi stres psikologis yang disebabkan oleh masalah tidur, memperbaiki mood dan mengurangi risiko depresi orang tua.</li><li style="text-align: justify;">Bagi anak&nbsp; tidur yang cukup, akan memperbaiki mood, meningkatkan kemampuan beradaptasi, dan memperbaiki fokusnya.</li></ul>Nah, selain menerapkan sleep training, MomDad dapat melakukan beberapa hal yang dapat mendukung si Kecil bisa tidur nyenyak di malam hari tanpa terbangun terus menerus, sehingga tidurnya lebih berkualitas, yaitu dengan cara:<ul><li style="text-align: justify;">Ciptakan rutinitas</li><li style="text-align: justify;">Ruangan dan baju yang nyaman</li><li style="text-align: justify;">Gunakan lampu yang agak redup saat tidur</li><li style="text-align: justify;">Bedakan kegiatan-kegiatan pada siang dan malam hari</li><li style="text-align: justify;">Tidurkan dengan lagu atau musik</li><li style="text-align: justify;">Berikan pijatan dengan lembut</li></ul>Itu dia penjelasan mengenai sleep training. MomDad sudah bisa menerapkan sleep training sejak dini pada si Kecil untuk meningkatkan kualitas tidurnya.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Korownyk C, Lindblad AJ. Infant sleep training: rest easy? Can Fam Physician. 2018 Jan;64(1):41.</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/" title="https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/">https://health.clevelandclinic.org/when-and-how-to-sleep-train-your-baby/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/07/15/730339536/sleep-training-truths-what-science-can-and-cant-tell-us-about-crying-it-out" title="https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/07/15/730339536/sleep-training-truths-what-science-can-and-cant-tell-us-about-crying-it-out">https://www.npr.org/sections/health-shots/2019/07/15/730339536/sleep-training-truths-what-science-can-and-cant-tell-us-about-crying-it-out </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://parentingscience.com/ferber-method/" title="https://parentingscience.com/ferber-method/">https://parentingscience.com/ferber-method/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/pentingnya-proses-menidurkan-si-kecil </a></li></ul>Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Peran Penting Sleep Training agar si Kecil Tidur Nyenyak

peran-penting-sleep-training-agar-si-kecil-tidur-nyenyak

Kalau diperhatikan, bayi paling sering ngulet hingga tangannya meregang jauh. Meski ngulet merupakan bahasa tubuh yang normal. sebagian MomDad mungkin khawatir apakah kondisi ini berbahaya secara kesehatan atau tidak.&nbsp;Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pertanda kondisi tidak normal saat bayi sering ngulet, yuk simak beberapa hal berikut ini!Penyebab ngulet<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661840401441-ea3285fd.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="my-daughter-isn-t-afraid-pay-visit-here (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi umumnya akan ngulet setelah tidur untuk melemaskan sendi dan otot-ototnya. Penyebab ngulet lainnya adalah bayi sedang berusaha mengeluarkan gas maupun feses dari ususnya.Ngulet juga bisa jadi pertanda bayi yang sedang meregangkan otot dan sendinya. Hal ini dilakukan karena otot dan sendinya sedang berkembang sehingga merasa perlu meregangkan tubuh.&nbsp;Ciri bayi sering ngulet yang normal dan tidak normal<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661840408540-dccf9cb1.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="girls-checking-who-is-growing-faster (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Melihat bayi ngulet memang terlihat menggemaskan. Namun, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai saat bayi sering ngulet. Bila bayi menangis kencang, merintih, atau melengkungkan punggungnya ke belakang ketika ngulet, maka perlu dicurigai penyebab ngulet adalah suatu hal yang tidak normal. Bayi akan merasa tidak nyaman dengan tubuhnya yang berarti ada masalah dalam atau di luar tubuh.&nbsp;Namun, selama bayi tenang, tidak menangis kencang, dan tampak bahagia, maka ngulet yang sedang dilakukannya tidaklah memiliki suatu sebab yang mengkhawatirkan.&nbsp;Penyebab bayi sering ngulet yang berbahayaPenyebab bayi ngulet yang ‘tidak normal’ antara lain adalah sembelit, refluks, dan kolik. Bayi juga bisa merasa tidak nyaman dengan kasur, pakaian, atau lingkungan tidurnya dan menangis karena hal tersebut.Menangis merupakan cara berkomunikasi bayi karena belum bisa bicara. Sebaiknya MomDad tidak perlu panik, beberapa hal di bawah ini bisa jadi penanganan jika bayi sering ngulet sambil menangis:<ul><li style="text-align: justify;">Gendong dan tenangkan bayi</li><li style="text-align: justify;">Bawa bayi ke tempat yang tenang</li><li style="text-align: justify;">Pijat lembut punggung bayi</li><li style="text-align: justify;">Gendong dalam posisi tegak</li><li style="text-align: justify;">Alihkan perhatian bayi dengan mainan berwarna mencolok</li></ul>Ngulet bisa jadi bahasa tubuh si Kecil. Jika MomDad merasa ada yang tidak normal dari gerakan tubuh si Kecil, segera konsultasikan masalah ini ke dokter, ya.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Bayi Sering Ngulet Pertanda Ada Kondisi yang Tidak Normal?

bayi-sering-ngulet-pertanda-ada-kondisi-yang-tidak-normal-

Tidur dalam posisi tengkurap sangat tidak dianjurkan untuk bayi karena berisiko terjadinya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) atau kematian mendadak. Bayi pun direkomendasikan untuk ditidurkan dalam posisi terlentang. Lalu, di usia berapa bayi diperbolehkan tidur dengan posisi tengkurap? Simak informasi selengkapnya, yuk!Usia yang diperbolehkan untuk tidur tengkurap<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661743655568-dcf886b8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="portrait-funny-baby-sleeping-his-stomach-bed-home-close-up_225144-180.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sejak tahun 1992, American Academy of Pediatrics merekomendasikan bayi untuk selalu tidur dalam posisi terlentang. Namun, pada usia 4-7 bulan, saat bayi mulai dapat tengkurap sendiri dan ada kemungkinan ia akan berguling ke posisi tengkurap walaupun sudah ditidurkan dalam posisi terlentang, bayi mungkin akan tidur dalam posisi tengkurap.Risiko SIDS sebenarnya sudah berkurang pada usia 6 bulan atau lebih. Bila bayi sudah mampu berguling bolak-balik (terlentang ke tengkurap dan sebaliknya), Mom hanya perlu memastikan tidak ada barang-barang di sekitar bayi yang berpotensi membahayakan pernapasan, seperti bantal empuk, guling, selimut, dan boneka.Manfaat dan bahaya tidur tengkurap<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661743678612-7745f3c6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="when_can_a_baby_sleep_on_his_stomach_featured2 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bayi yang tidur tengkurap memiliki perkembangan motor kasar yang lebih cepat dibandingkan bayi yang lebih banyak tidur terlentang maupun miring. Posisi tengkurap ternyata juga memiliki manfaat bagi bayi, antara lain tidur lebih pulas, melatih keseimbangan tubuh, serta mengasah motorik kasar.Namun, ada juga bahaya yang perlu MomDad perhatikan. Selain risiko SIDS, tidur tengkurap juga bisa membuat pernapasan bayi terganggu. Sejumlah penelitian menunjukkan posisi tidur tengkurap bisa memberi tekanan lebih pada rahang dan tenggorokan, sehingga mempersempit saluran pernapasan. Bayi pun bisa mengalami kesulitan bernapas.Jika si Kecil suka tidur tengkurap, MomDad perlu memperhatikan dua hal berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi di bawah usia 6 bulan disarankan untuk selalu tidur terlentang. Posisi tengkurap hanya disarankan saat bermain (tummy time) dan harus selalu ditemani atau dalam pengawasan orang tua</li><li style="text-align: justify;">Bila bayi sudah berguling sendiri, singkirkan barang-barang yang empuk dan bersifat membahayakan, seperti selimut, bantal, guling, dan boneka.</li></ul>Nah, jika si Kecil suka tidur tengkurap, sebaiknya lebih diperhatikan lagi ya MomDad, apakah usianya sudah 'aman' untuk ia tidur dengan posisi tengkurap.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ketahui Manfaat dan Bahaya Bayi Tidur Tengkurap!

ketahui-manfaat-dan-bahaya-bayi-tidur-tengkurap-

Kembali hamil dan melahirkan meski anak pertama belum genap 1 tahun cukup banyak terjadi. Hal ini tak jarang membuat anak pertama masih butuh menyusu, sehingga ibu harus menyusui dua anak sekaligus. Ini disebut sebagai tandem nursing. Jika Mom mengalaminya, berikut tips yang bisa Mom lakukan agar tandem nursing berjalan dengan lancar.1. Ceritakan pada kakak bahwa ada adik yang akan lahir dan akan menyusu juga pada Mom<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661742113701-0ea0db02.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tandem_Breastfeeding_and_How_It_Can_Work_For_You_2000x.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bertambahnya anggota keluarga baru akan memberikan perubahan yang besar. Anak-anak, khususnya bayi, mungkin belum siap menerima perubahan besar dengan mudah. Karena itu, MomDad perlu memberitahukan kakaknya bahwa ia akan memiliki adik dan akan berbagi susu dengannya. Misalnya dengan mengajaknya bercerita dan melihat foto atau video bayi menyusu akan membuatnya perlahan mengerti bahwa ia akan memiliki adik.2. Usahakan Mom beristirahat cukup dan makan bergizi sebelum dan setelah bayi lahirSama halnya seperti kelahiran anak pertama, Mom juga tetap membutuhkan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar ketika kembali melahirkan serta menyusui dua anak sekaligus. Perlu diketahui, menyusui dua anak sekaligus tentunya tidak mudah. Menyusui satu anak saja sudah melelahkan, pastinya bisa dibayangkan bagaimana jika dua anak sekaligus. Selain itu, Mom juga perlu memperhatikan kondisi kesehatan dengan istirahat yang cukup dengan makan makanan bergizi, sebelum dan setelah bayi lahir.3. Beri pengertian pada kakak untuk saat cemburu pada adiknyaMeskipun sudah diberi tahu akan memiliki adik, namun kakak pasti akan merasa cemburu jika ibunya lebih banyak menggendong adiknya. Tidak jarang, kakak akan lebih posesif terhadap ibunya dan menyusu lebih banyak. Padahal, di usianya tersebut anak biasanya sudah mulai mengurangi susu dan MPASI.Mom dapat menyusui adik sambil menggendongnya bila kakak menampakkan tanda-tanda cemburu. Kakak bisa tidak menyadari bahwa Mom sedang menyusui adiknya. Selain itu, jika adik menyusu lebih sedikit, beri kesempatan adik untuk menyusu lebih dulu. Mom juga bisa memberi kakak pengertian agar adiknya dulu yang menyusu, setelah itu Mom bisa menyusui kakak sambil menenangkan dan memeluknya agar ia tidak merasa dinomorduakan.4. Usahakan tandem nursing di waktu bersamaan agar Mom punya waktu untuk makan dan mandi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661742253492-6d4e5caf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="what-to-expect-if-you-get-pregnant-while-breastfeeding-1280x720 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mom mungkin ingin menyusui kakak dan adik secara terpisah. Tapi, Mom pasti akan merasa sangat lelah sehingga tak jarang untuk makan dan mandi saja terasa sulit. Karena itu, Mom bisa membarengi waktu menyusui secara bersamaan. Kakak di sebelah kanan dan adik di sebelah kiri, secara bergantian. Dengan begitu, Mom masih bisa mengerjakan hal lainnya.5. Pastikan Mom bahagia menyusui kedua anak sekaligus<img src="https://storage.primaku.com/editor/1661742242253-03adae68.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tandem nursing (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Penting untuk memastikan agar Mom merasa bahagia ketika menyusui dua anak sekaligus. Tandem nursing bukanlah hal yang mudah. Mom perlu mempersiapkan fisik dan mental karena tak jarang rasa lelah yang dihadapi akan membuat Mom mengalami situasi emosional yang tak terhindarkan. Karena itu, Mom juga perlu memperhatikan diri sendiri. Sesekali, lakukan me time untuk menyeimbangkan kembali pikiran dan mengisi kembali energi.Itu dia tips mengenai tandem nursing yang dapat Mom jalani. Bagi Mom yang sedang menjalani tandem nursing, semoga tidak ada kendala dan diberi kelancaran, ya!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar menyusui? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.