Pada dasarnya berbagi bukan merupakan sifat alamiah pada anak. Untuk itu, MomDad perlu mengajarkan bagaimana cara berbagi pada orang lain. Keterampilan berbagi ini bisa digunakan anak untuk dapat bersosialisasi dengan orang sekitar, baik di rumah, sekolah, atau lingkungan rumah.&nbsp;Mengajarkan berbagi sama halnya dengan mengajarkan memberi. Anak akan tahu ketika ia memberi pada orang lain, kebaikan ini akan dapat digantikan dengan kebaikan lain dengan cara tidak terduga. Belajar berbagi juga menumbuhkan rasa empati dan kecerdasan emosionalnya, lho.Lantas, bagaimana ya cara mengajarkan anak untuk berbagi dengan orang lain? Yuk, simak deretan tipsnya di bawah ini, MomDad!Jangan melabeli barang&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654406875472-4a0c1942.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels-arina-krasnikova-5103417.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Coba mulai menghindari melabeli barang seperti benda ini milik ibu atau benda ini milik kakak. Daripada mengatakan “Itu punya ibu, jangan dimainkan nanti rusak”, cobalah untuk mengatakan “Itu bukan mainan sayang, kamu boleh main benda yang lain,” dan berikan mainan penggantinya.Untuk barang tajam dan berbahaya, cobalah untuk menggantinya dengan berbagai mainan lain dan tetap berbagi dengannya. Misalnya, ganti dengan memperbolehkan si Kecil untuk mencoba sepatu MomDad atau minum dari gelas yang biasa MomDad gunakan.Berlakukan time sharing<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654407013419-689fcd92.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels-polesie-toys-4484887.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Jika MomDad punya anak lebih dari satu, coba ajarkan anak menggunakan barang secara bergilir. Saat anak main dengan kakak atau adiknya dan tidak mau berbagi, MomDad bisa mencoba time sharing.&nbsp;Metode ini mengajarkan anak bagaimana cara bermain secara bergilir. Misalnya, kakaknya main mainan tersebut duluan selama beberapa menit, lalu kemudian bergantian dengan si Kecil. Dengan begitu, anak jadi tahu bahwa ia bisa tetap memainkan mainannya, namun harus bergiliran atau berbagi dengan yang lain.&nbsp;Hindari menghukum anakSaat anak merengek karena tidak mau berbagi, sebaiknya jangan langsung mencubit atau memarahi anak ya, MomDad. Sebaliknya, MomDad bisa menjelaskan padanya tentang alasan kenapa ia harus berbagi.Kalau si Kecil langsung dihukum, ia akan semakin tidak mau berbagi. Berikan ia cukup waktu untuk belajar bahwa berbagi merupakan hal yang menyenangkan, daripada saat ia bermain sendiri.&nbsp;Selain itu, sebaiknya jangan memaksa anak untuk berbagi tanpa mendengarkan alasannya. Biasanya anak memiliki beberapa mainan favoritnya yang hanya untuk dirinya sendiri. Kalau sudah begitu, MomDad bisa meminta anak untuk menyimpannya di tempat yang aman.Setelah itu, arahkan anak untuk menggunakan mainan yang bisa dimainkan bersama, misalnya play dough, lego, slime, dan lainnya.&nbsp;Ajarkan konsep give and takeAnak-anak bisa belajar berbagi dari siapa saja, misalnya dengan MomDad di rumah. Waktu makan bersama anak, coba untuk tawarkan makanan MomDad dan menjelaskan kalau berbagi itu menyenangkan. Misalnya, tawarkan anak saus keju yang sedang MomDad makan. Setelah anak menuangkan saus ke makanannya, minta ia untuk menyerahkan kembali ke MomDad.Coba katakan “Tadi ibu sudah kasih sausnya ke kamu, sekarang kamu bisa berikan kembali ke ibu sausnya?.” Hal ini menunjukkan pada anak bahwa konsep give and take merupakan salah satu cara berbagi.Berikan pujianCara mengajarkan anak untuk berbagi perlu dibarengi dengan mengajarkan anak menghormati barang milik orang lain. Perlu sekali untuk mengajarkan anak meminta izin sebelum meminjam barang milik teman atau saudaranya. MomDad juga bisa mempraktikannya terlebih dahulu ketika meminjam benda atau mainan anak. Biarkan anak memutuskan sendiri jawabannya iya atau tidak.Ketika si&nbsp;Kecil memutuskan untuk berbagi, jangan lupa untuk memberikan apresiasi dengan pujian atau pelukan. Dengan pujian seperti ini lah yang bisa menciptakan kedekatan antara anak dan orang tua. Anak pun jadi lebih dihargai ketika barang miliknya dipinjamkan kepada orang lain.Nah, itu dia MomDad beberapa tips yang bisa diterapkan untuk mengajarkan cara berbagi pada anak. Tetap ingat, MomDad juga perlu menghargai keputusan anak, jika ia berpegang teguh tidak ingin meminjamkan mainannya. Sebaiknya tanyakan alasannya dan jangan langsung memarahi, ya.Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya bisa dengan mengikuti instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau dengan membaca artikelnya di aplikasi PrimaKu.&nbsp;Suka dengan artikel ini? Yuk, like dan bookmark artikelnya!Sumber foto: iStock<div style="text-align: justify;"> </div>

5 Tips Mengajarkan Anak untuk Berbagi dengan Orang Lain

5-tips-mengajarkan-anak-untuk-berbagi-dengan-orang-lain

Seiring perkembangan digital sulit untuk menjauhkan si Kecil dari penggunaan gawai. Meski tidak sebatas aktivitas bermain penggunaan gawai pada anak bisa memberikan sajian positif seperti tontonan interaktif hingga beragam wawasan. Hal yang perlu diperhatikan MomDad adalah mengatur waktu si Kecil selama melakukan screen time.&nbsp; Aturan screen time setiap usiaUntuk usia kurang dari 1 tahun IDAI tidak merekomendasikan aktivitas screen time dalam bentuk apapun, sedangkan usia 1-2 tahun screen time dalam bentuk menonton televisi, video hingga gawai belum dianjurkan. Adapun jenis screen time yang diperbolehkan adalah video-chatting dengan didampingi orang tua. Sedangkan anak usia 2-3 tahun diperbolehkan melakukan screen time dalam waktu tak lebih dari 2 jam.&nbsp;Cara membatasi screen time anakBeberapa tips berikut bisa jadi cara efektif MomDad dalam membatasi screen time anak:1. Bangun sikap bertanggung jawabRasa tanggung jawab bisa dimulai dari MomDad dengan memberikan pengertian pada anak mengenai batasan berapa lama mereka bisa menikmati aktivitas di depan layar, lalu ajak si kecil untuk mengikuti aturan tersebut. Untuk membuat si kKcil bisa lebih menerima batasan sebagai orang tua MomDad juga perlu meunjukkan untuk tidak terlalu asik dengan gawai.&nbsp;2. Pastikan MomDad selalu ada untuk si KecilTerkadang anak memilih screen time karena ia merasa bosan dan tidak memiliki aktivitas lain, untuk mengatasi kebiasaan langsung bermain gawai pasca pulang sekolah, coba MomDad menjadikan waktu sepulang sekolah sebagai quality time dengan menanyakan bagaimana hari mereka dan ajak berbincang.&nbsp;3. Jauhkan gawai dan pengisi dayaKetika sudah memasuki waktu bagi si Kecil untuk tidak bermain gawai atau screen time, pastikan MomDad turut menjauhkan berbagai gawai dan alat pengisi daya dari buah hati. Hal ini bisa membantu si Kecil tidak tergoda untuk kembali bermain saat melihat gawai.4. Buat area bebas gawai di rumahMomDad bisa menjadikan satu area rumah bebas dari penggunaan gawai, misal di meja makan atau ruang tv. Dengan memberikan aturan untuk semua anggota keluarga, si kecil pun tidak akan merasa terlalu terbebani karena semua anggota keluarga tidak asik sendiri.&nbsp;5. Ajak si Kecil bermain di luarLetakan gawai dan ajak si kecil bermain di luar. MomDad bisa mengajaknya berkeliling komplek, bermain di taman atau sekadar berkebun di depan rumah. Apapun kegiatan yang dipilih berikan variasi dan biarkan si Kecil tahu kalau ada banyak aktivitas menarik yang bisa dilakukan alih-alih bermain gawai seharian.&nbsp;Semoga MomDad dapat mempraktikan kelima tips di atas ya, agar kegiatan screen time si Kecil tidak berlebihan.Suka dengan artikel ini? Yuk, like dan bookmark artikelnya! Jangan lupa juga follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> untuk tahu lebih banyak seputar tips parenting lainnya!Sumber foto: iStockReferensi:<ul><li style="text-align: justify;">idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/keamanan-menggunakan-internet-bagi-anak</li><li style="text-align: justify;">mayoclinichealthsystem.org / Madhan Prabhakaran, M.B.B.S., M.D.,</li></ul>

5 Tips Membatasi Screen Time pada Anak

5-tips-membatasi-screen-time-pada-anak

Perkembangan media sosial saat ini tak hanya sekadar menjadi hiburan, tetapi juga menjadi salah satu sumber informasi dan sarana komunikasi bagi masyarakat. Tak heran bila kini muncul para&nbsp;momfluencer&nbsp;atau selebgram yang membagikan seputar dunia parenting yang bermanfaat bagi para pengikutnya. Siapa saja, ya?Retno Hening<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654314456346-b2cd831a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="retno hening.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Senang melihat betapa pintarnya kakak beradik Kirana dan Rumaysaa? Ada sosok Retno Hening yang merupakan ibu dari kedua bocah menggemaskan itu. Dikenal berkat pola asuhnya kepada buah hatinya, Retno Hening kini memiliki 1.3 juta pengikut di akun Instagramnya&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/retnohening/" title="https://www.instagram.com/retnohening/" target="_blank">@retnohening</a>.Menetap di Muscat, Oman, Retno Hening bisa menjadi inspirasi bagi para orang tua dalam mendidik anak-anak. Selain membagikan aktivitas sehari-hari Kirana dan Rumaysaa yang lucu, ia juga kerap memperlihatkan cara mengasuh buah hatinya, mulai dari pelajaran agama, mengisi waktu luang dengan kegiatan bermanfaat, hingga mengajak pengikutnya berderma kepada sesama. Retno Hening bahkan menulis buku dengan judul&nbsp;Happy Little Soul&nbsp;yang bercerita tentang caranya mengasuh Kirana, lho!Jennifer Bachdim<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654314463923-c3c52ead.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="jennifer bachdim.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Hot mom&nbsp;satu ini merupakan istri dari pesepakbola nasional, Irfan Bachdim. Memiliki tiga orang anak bernama Kiyomi, Kenji, dan Kiyoji, Jennifer Bachdim kerap membagikan seputar parenting kepada pengikutnya yang berjumlah 1.3 juta. Tinggal di Bali bersama keluarga kecilnya,&nbsp;momfluencer&nbsp;berkewarganegaraan Jerman ini mengaku mengasuh sendiri ketiga buah hatinya tanpa bantuan pengasuh.Tak hanya itu, pemilik akun Instagram&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/jenniferbachdim/" title="https://www.instagram.com/jenniferbachdim/" target="_blank">@jenniferbachdim</a>&nbsp;ini juga rajin membagikan kegiatan olahraga yang dilakukannya, serta bagaimana caranya menerapkan gaya hidup sehat sehari-hari. Wah, enggak heran ya, Mom, kalau mantan model ini memiliki&nbsp;body goals&nbsp;yang diidamkan oleh banyak wanita.Tiara Pangestika<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654314487524-04d982eb.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tipang.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Ibu dua orang anak ini dikenal sebagai salah satu&nbsp;content creator&nbsp;yang kini menggeluti dunia bisnis bersama suaminya, Arief Muhammad.&nbsp;Momfluencer&nbsp;yang juga akrab disapa Tipang ini kerap menceritakan kesehariannya dalam merawat buah hatinya yang menggemaskan. Selain bercerita mengenai&nbsp;parenting, Tipang juga kerap membagikan tips kecantikan hingga kesehatan. Kini, ia memiliki lebih dari 1.5 juta pengikut di akun Instagram&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/tiarapangestika/" title="https://www.instagram.com/tiarapangestika/" target="_blank">@tiarapangestika</a>, lho!Reisa Broto Asmoro<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654314495807-3a03b5fa.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="dr reisa.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Dokter cantik yang juga sempat menjadi staf juru bicara kepresidenan terkait penanganan COVID-19 ini juga dikenal di Instagram sebagai&nbsp;momfluencer yang kerap membicarakan mengenai kesehatan kepada pengikutnya. Peserta jebolan ajang Puteri Indonesia 2011 ini memang sudah cukup sering wara-wiri di layar kaca sebagai pembawa acara program kesehatan. Memiliki pengikut hampir 2 juta, Reisa pun kerap membagikan aktivitas putra putrinya, beserta manfaatnya bagi tumbuh kembang buah hati. Sudah menjadi salah satu pengikutnya, Mom?&nbsp; Jika belum, yuk&nbsp;follow&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" title="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" target="_blank">@</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" title="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" target="_blank">reisabrotoasmoro</a>!Alice Norin<img src="https://storage.primaku.com/editor/1654314657696-12e699b8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="alice norin.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Suka bingung mencari inspirasi padu padan busana untuk Mom dan si Kecil? Coba buka laman akun Instagram&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/alicenorin/" title="https://www.instagram.com/alicenorin/" target="_blank">@alicenorin</a>, deh! Aktris dan pembawa acara yang kini lebih fokus dengan bisnis pakaiannya ini sering membagikan foto OOTD bersama anak-anaknya saat memakai baju kembaran. Tak hanya itu, wanita keturunan Norwegia ini juga kerap mengunggah konten menarik&nbsp;mix and match&nbsp;pakaian yang dibuat lebih menarik.Di antara kelima influencer di atas, mana nih yang sudah Mom&nbsp;follow? Nggak kalah menarik,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a>&nbsp;di Instagram juga kerap membagikan tips seputar tumbuh kembang hingga resep MPASI, lho. Jangan lupa di-follow juga ya, Mom!Sumber foto: Instagram&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/retnohening/" title="https://www.instagram.com/retnohening/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">@retnohening</a>,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/jenniferbachdim/" title="https://www.instagram.com/jenniferbachdim/" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">@jenniferbachdim</a>,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/tiarapangestika/" title="https://www.instagram.com/tiarapangestika/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">@tiarapangestika</a>,&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" title="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" target="_blank">@</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" title="https://www.instagram.com/reisabrotoasmoro/" target="_blank">reisabrotoasmoro</a>, dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/alicenorin/" title="https://www.instagram.com/alicenorin/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">@alicenorin</a>

Deretan Momfluencer yang Suguhkan Konten Parenting di Instagram

deretan-momfluencer-yang-suguhkan-konten-parenting-di-instagram

Kondisi kesehatan si Kecil tentu jadi perhatian khusus orang tua. MomDad pasti ingin memberikan yang terbaik pada si Kecil di masa pertumbuhannya sehingga ia tetap sehat dan kuat tiap harinya. Namun, tak bisa dipungkiri anak kecil bisa mengalami sakit tertentu yang tak jarang membuat MomDad khawatir bukan main.Tapi, tahukah MomDad kalau kondisi kesehatan si Kecil bisa dipastikan melalui warna fesesnya? Yap, MomDad bisa mengenali ciri-ciri anak yang normal dan tidak melalui BAB anak, lho. Untuk info selengkapnya, yuk simak ulasan berikut ini!Warna feses yang bisa jadi indikator penyakitWarna feses normal anak pada berbagai usia bervariasi antara kuning, kuning kecokelatan, cokelat, dan kehijauan. Warna feses yang menunjukkan adanya penyakit adalah warna merah, hitam, dan pucat (putih keabu-abuan). Feses berwarna hitam hanya normal pada bayi baru lahir, sekitar sampai usia 2-3 hari.Dikutip dari <a class="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/warna-tinja-apakah-berhubungan-dengan-penyakit" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/warna-tinja-apakah-berhubungan-dengan-penyakit" target="_blank">IDAI</a>, warna feses disebabkan oleh sterkobilin, yakni bagian dari empedu yang dikeluarkan lewat feses. Empedu yang diproduksi oleh hati, disimpan di kantong empedu, lalu disalurkan ke usus halus lewat saluran empedu (duktus koledokus). Oleh karena itu, gangguan dari saluran empedu dan hati dapat mempengaruhi warna tinja.Feses yang berwarna kemerahan atau kehitaman bisa diasumsikan sebagai penyakit perdarahan pada saluran cerna. Sementara, feses yang berwarna merah bercampur lendir dengan konsistensi cair merupakan pertanda penyakit disentri.&nbsp;Untuk warna feses hitam merupakan tanda perdarahan saluran cerna bagian atas seperti kerongkongan dan lambung. Sementara, warna feses yang merah segar seperti darah dan menetes merupakan tanda kelainan usus besar bagian bawah seperti polip, hemoroid, luka di daerah anus (fisura ani).Warna feses bayi juga bisa seperti dempul karena tidak adanya warna empedu yang mewarnai. Pada keadaan ini, dapat diperkirakan si Kecil mengalami gangguan pada saluran empedu yang disebut atresia bilier. Feses yang berwarna dempul ini merupakan keadaan yang perlu dievaluasi dan dipastikan penyebabnya. Jadi, kalau si Kecil mengalami hal ini sebaiknya periksakan ke dokter, ya, MomDad.Warna feses bayi yang dikatakan normalWarna hijau merupakan warna yang sering ditemukan pada feses normal bayi dan anak. Warna ini dapat terjadi pada bayi yang mengonsumsi susu formula maupun ASI eksklusif. Makanan atau suplemen tertentu juga dapat membuat feses berwarna hijau atau lebih gelap. Bayi atau anak yang mengonsumsi zat besi sering mempunyai feses yang berwarna hijau gelap. Feses bayi yang sedang mengalami diare juga sering berubah warna menjadi hijau.&nbsp;Jadi, bisa disimpulkan&nbsp; bahwa warna feses bayi yang dikatakan normal bisa bervariasi antara kuning, kecoklatan, dan kehijauan. Warna feses ini tidak terlalu berkaitan langsung dengan penyakit pada bayi dan anak.&nbsp;Sementara, untuk bayi yang memiliki warna feses yang putih seperti dempul, merah darah, hitam, hijau tua disertai diare, artinya ada penyakit yang serius pada si Kecil. Dengan mengetahui langsung warna kotoran yang terlihat, tentu penanganan akan lebih cepat di lakukan. Jadi, jangan segan untuk langsung membawa anak ke dokter untuk mengetahui kondisi pastinya, ya, MomDad.&nbsp;Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya bisa dengan mengikuti instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau dengan membaca artikelnya di aplikasi PrimaKu.&nbsp;<div style="text-align: justify;">Jika suka dengan artikel ini, jangan lupa like dan bookmark ya, supaya MomDad dapat membacanya kembali dengan mudah sewaktu-waktu.</div><div style="text-align: justify;">Sumber foto:&nbsp;FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.</div>

Ketahui Kondisi Kesehatan si Kecil dari Warna Fasesnya

ketahui-kondisi-kesehatan-si-kecil-dari-warna-fasesnya

Menyusui adalah salah satu momen yang paling intim yang dapat menciptakan ikatan emosional yang erat antara Mom dan si Kecil. Namun, Mom mungkin menghadapi beberapa masalah saat menyusui, salah satunya si Kecil bingung puting.&nbsp; Biasanya, bingung puting terjadi pada bayi yang baru lahir. Buat Mom yang memiliki permasalahan ini, yuk simak penjelasan&nbsp;dr. Frecillia Regina, SpA, IBCLC di bawah!Penyebab si Kecil bingung putingUmumnya, bayi dilahirkan memiliki kemampuan secara alamiah menghisap susu dari payudara. Maka sebaiknya Mom segera berikan ASI langsung dari payudara pada si Kecil saat baru lahir jika kondisi memungkinkan.&nbsp;Hal ini untuk menghindari momen ketika bayi diberikan ASI dengan menggunakan botol yang bisa menyebabkan bingung puting. Sebagian besar, bayi tidak mengalami kesulitan untuk beralih menyusui dari payudara ke botol dan kembali ke payudara, namun tidak sedikit juga yang mengalami kendala akan hal tersebut. Akan ada perbedaan teknik yang mendasar antara menyusu langsung dari payudara dan botol.Saat si Kecil menyusu melalui payudara, ia akan memerlukan effort atau usaha yang lebih keras dibanding dengan botol. Ketika si Kecil menyusu dari payudara, ia akan memasukkan puting ke dalam mulutnya dan kemudian menghisap ASI keluar dengan melibatkan hampir seluruh otot mulut, gerakan lidah dan rahangnya.Kemudian, si Kecil yang menyusu melalui botol tidak perlu berusaha keras seperti layaknya dengan payudara, sehingga ia hanya perlu membuka mulut dan menggunakan bibirnya untuk mendapatkan ASI.Dapat dimengerti bahwa si Kecil kemungkinan akan mengembangkan preferensi untuk mendapatkan ASI dengan cara yang lebih mudah dan cepat. Maka dari itu, ia juga memerlukan waktu untuk menguasai hal yang baru sebelum mendapatkan hal baru lainnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari si Kecil dengan risiko bingung puting.Cara mengatasi si Kecil bingung putingBagi si Kecil yang sudah terlanjur mengalami bingung puting, Mom perlu kembalikan menyusu dari payudara tiap kali menyusui, karena pada dasarnya tidak ada hal yang lebih nyaman daripada menyusu langsung dari payudara.Namun, hal ini memerlukan waktu dan kesabaran supaya si Kecil dapat memproses dan mempelajari kembali menyusu dengan payudara. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa Mom terapkan untuk mencegah dan mengatasi si Kecil bingung puting, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Karena tidak ada cara untuk memprediksi apakah si Kecil akan mengalami bingung puting, disarankan untuk menunda pemberian botol sampai bayi bisa menyusu dengan baik, biasanya saat si kecil berusia sekitar 4 minggu.</li><li style="text-align: justify;">Tidur berdekatan. Saat Mom akan menyusui, biarkan si Kecil berkontak erat antara kulit-ke-kulit. Hal ini bisa membantunya merasa bahagia dan santai untuk menikmati proses dan menyesuaikan diri dengan menyusui dari payudara.</li><li style="text-align: justify;">Cobalah memerah ASI dengan tangan atau memompa sedikit ASI sebelum menyusui, sehingga si Kecil&nbsp;akan mendapatkan ASI lebih cepat dan terdorong untuk melanjutkan. Cara lain, Mom bisa memasukkan sedikit ASI ke dalam mulutnya sebelum dia menyusu atau memberinya ASI perah dari sendok, pipet, atau cangkir jika diperlukan.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan metode finger feeding. Bila ASI perah tidak cukup, Mom bisa tambahkan susu formula. ASI perah dengan tambahan susu formula bisa tetap diberikan selama si Kecil belajar kembali menyusui dari payudara dengan rentan waktu 2 hari sampai 2 minggu.</li><li style="text-align: justify;">Berikan nyanyian saat menyusui.</li></ul>Semoga penjelasan di atas dapat mengatasi permasalahan Mom yang bayinya bingung puting, ya.Suka dengan artikel ini? Yuk, like dan save artikelnya, supaya Mom bisa membacanya kembali sewaktu-waktu. Jangan lupa juga follow Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> dan pantau terus artikel terbaru kami agar Mom nggak ketinggalan informasi menarik seputar tumbuh kembang anak lainnya. Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/parenting/nipple-confusion#how-to-avoid-nipple-confusion" title="https://www.healthline.com/health/parenting/nipple-confusion#how-to-avoid-nipple-confusion">https://www.healthline.com/health/parenting/nipple-confusion#how-to-avoid-nipple-confusion </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/nipple-confusion_8491" title="https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/nipple-confusion_8491">https://www.babycenter.com/baby/breastfeeding/nipple-confusion_8491 </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.medela.us/breastfeeding/articles/what-is-nipple-confusion-and-how-to-resolve-it" title="https://www.medela.us/breastfeeding/articles/what-is-nipple-confusion-and-how-to-resolve-it">https://www.medela.us/breastfeeding/articles/what-is-nipple-confusion-and-how-to-resolve-it </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-about-nipple-confusion" title="https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-about-nipple-confusion">https://www.webmd.com/parenting/baby/what-to-know-about-nipple-confusion</a></li></ul>

Si Kecil Bingung Puting, Mom Harus Bagaimana?

si-kecil-bingung-puting--mom-harus-bagaimana-

Tidur siang memiliki banyak manfaat bagi si Kecil. tapi, sayangnya anak kerap menolak saat diajak tidur siang. Umumnya anak susah diajak tidur siang karena di waktu tersebut mereka sedang aktif bermain.MomDad mungkin merasakan juga betapa susahnya membujuk anak untuk tidur siang. Padahal dengan tidur siang, kebutuhan tidur anak bisa tercukupi dan mendapatkan banyak manfaat positif. Lantas, bagaimana ya agar anak mudah diajak tidur siang? Yuk, simak berikut ini!Pentingnya tidur siang bagi anakTidak hanya tidur pada malam hari, sebenarnya tidur siang juga penting untuk memenuhi kebutuhan tidur anak. Anak usia 1-3 tahun memerlukan 12-14 jam per hari, anak usia 3-5 tahun sekitar 11-12 jam per hari, sementara anak 5-12 tahun membutuhkan tidur sekitar 10-11 jam per hari.Beberapa manfaat bisa didapatkan dari tidur siang, misalnya saja:<ul><li style="text-align: justify;">Mampu meningkatkan daya tahan tubuh</li><li style="text-align: justify;">Meningkatkan mood anak</li><li style="text-align: justify;">Memaksimalkan perkembangan fisik dan mental</li><li style="text-align: justify;">Meningkatkan daya ingat</li><li style="text-align: justify;">Berat badan yang stabil</li><li style="text-align: justify;">Tidur malam yang lebih berkualitas</li><li style="text-align: justify;">Mencegah penyakit</li></ul>Mungkin sebagian besar orang berpikir bahwa anak yang tidur siang akan kesulitan tidur di malam hari. Padahal, anak yang tidur siang akan mendapatkan tidur malam yang lebih berkualitas dan membuat waktu tidur anak tercukupi.Kalau si Kecil kekurangan tidur justru membuatnya menjadi gelisah saat malam dan mudah terbangun. Kekurangan tidur juga bisa mengganggu pola makan anak karena mereka cenderung merasa lelah dan memilih tidak makan malam.Cara mengatasi anak yang susah tidur siangMengajak anak tidur siang mungkin jadi tantangan tersendiri bagi orang tua, tapi beberapa cara berikut ini bisa MomDad coba di rumah, ya.Mengajak tidur siang tidak lama setelah jam makanSetelah makan nasi, kemungkinan anak akan merasa mengantuk. Nah, MomDad bisa mengajak anak tidur siang dengan mengenali sinyal ngantuk dari anak. Misalnya saat ia mengusap-usap mata dan mulai rewel.&nbsp;Kalau tanda-tanda ini mulai terlihat, MomDad bisa membujuknya untuk tidur. Ciptakan suasana yang nyaman di kamar dengan meredupkan penerangan, menyalakan AC atau kipas, dan mematikan TV agar anak merasa nyaman untuk tidur.Mengajak aktivitas ringan di kamarMenjelang waktu tidur siang, MomDad bisa mengajak anak bermain di kamar. Cara ini berguna agar si Kecil lebih mudah ngantuk dan bisa langsung tidur saat lelah bermain. Coba ajak ia untuk membaca buku atau aktivitas ringan lainnya di kamar. Jika si Kecil tidak bisa tidur, setidaknya aktivitasnya tidak terlalu berat di siang hari sehingga bisa mendapatkan istirahat yang cukup.Membuat jadwal tidur siang yang samaMomDad bisa membuat jadwal tidur anak yang konsisten, bahkan di hari libur sekalipun. Dengan mematuhi jadwal tersebut, tubuh anak jadi lebih tahu ‘sinyal tidur siang’ pada waktunya. Anak juga bisa lebih nyaman saat tidur siang.Tidur siang pun tidak perlu lama misalnya sekitar 20-90 menit mulai pukul 14.00. Disarankan untuk tidak mengajak anak tidur terlalu sore karena bisa mengganggu tidurnya di malam hari, ya, MomDad.Melakukan rutinitas sebelum tidurKalau biasanya MomDad melakukan rutinitas sebelum tidur di malam hari, coba lakukan hal yang sama saat waktu tidur siang tiba. Misalnya saja, membaca buku cerita anak atau menepuk-nepuk punggung anak sebelum tidur. Tidak lupa, ciptakan suasana yang sama seperti tidur malam agar anak tetap nyaman.&nbsp;Memberitahu anak bahwa ia bisa main setelah tidur siangKalau anak enggan tidur siang dengan alasan sedang aktif bermain saat siang dan takut kehilangan waktu bermainnya, sebaiknya MomDad melakukan cara ini. Beri pengertian pada anak bahwa teman-temannya juga harus tidur siang dan katakan padanya bahwa ia bisa bermain setelah tidur siang.Sebaiknya MomDad jangan memaksa dan memarahi saat anak tetap tidak mau tidur siang, ya. MomDad bisa memberi anak waktu beberapa saat dan kemudian membujuknya lagi. MomDad juga bisa mengganti permainan anak yang lebih santai agar ia bisa menghemat energi di siang hari dan membuatnya bisa sedikit beristirahat.&nbsp;Itu lah beberapa hal yang bisa MomDad lakukan untuk membujuk anak tidur siang. Untuk mengetahui lebih banyak konten informatif lainnya bisa dengan mengikuti Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> atau dengan membaca artikelnya di aplikasi PrimaKu. Suka dengan artikel ini? Jangan lupa di-like ya, MomDad.<div style="text-align: justify;">Sumber foto: Pexels</div>

Sulit Mengajak si Kecil Tidur Siang? Yuk, Lakukan Trik Ini, MomDad!

sulit-mengajak-si-kecil-tidur-siang--yuk--lakukan-trik-ini--momdad-

Setiap orang tua pasti mau anaknya mendapatkan sekolah yang terbaik. Mengingat sekolah merupakan kebutuhan yang sangat penting dipenuhi, orang tua juga perlu cermat dalam memilih sekolah yang akan menjadi tempat anak menuntut ilmu. Saat ini, banyak sekolah dengan standar pendidikan dengan kualitas baik, salah satunya menggunakan metode montessori. Metode ini mengoptimalkan pengajaran yang memfokuskan pada kebebasan anak dalam melakukan berbagai aktivitas. Untuk lebih lengkapnya, yuk mengenal lebih jauh tentang metode montessori! Apa itu montessori?Metode montessori merupakan sebuah sistem pendidikan yang membantu setiap anak meraih potensinya di semua bidang dengan fokus pada pembelajaran langsung. Montessori mampu diterapkan oleh seluruh orang tua di rumah, terutama untuk usia prasekolah dan sekolah dasar (SD).&nbsp;&nbsp;Metode montessori sendiri dikembangkan oleh Dr. Maria Montessori yang terbukti sukses diterapkan di berbagai negara dengan kultur yang berbeda-beda. Ia merupakan seorang pendidik, dokter, sekaligus psikolog yang berasal dari Italia. Ciri khas metode montessoriMetode montessori bertujuan sebagai pengantar agar anak-anak dapat memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi dengan persiapan matang dimulai dari usia prasekolah. Ciri khas metode ini adalah adanya penekanan terhadap aktivitas penekanan diri pada anak.Sementara, guru berfungsi sebagai fasilitator atau sebagai pendamping. Pada dasarnya, metode pendidikan montessori hampir serupa dengan metode reguler yang masih melibatkan anak-anak dan guru. Namun, di sekolah reguler umumnya berdasarkan kurikulum yang mengajarkan anak mengerti semua hal yang diajarkan, sementara montessori menerapkan pengajaran yang membuat anak mandiri.Lima bidang utama montessori<img src="https://storage.primaku.com/editor/1653790024644-b89a2313.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk anak usia dini, umumnya metode montessori terdiri dari lima bidang utama yakni:1. Kemampuan berbahasa (Language)Anak-anak dilatih untuk berkomunikasi di hadapan orang banyak. Misalnya, dengan bercerita atau mempresentasikan tema tertentu di depan kelas. Anak-anak juga akan diperkenalkan dengan berbagai huruf melalui permainan sehingga mereka tidak merasa ‘dipaksa’ untuk belajar.2. Matematika (Mathematics)Matematika mencakup belajar dengan mengenal bentuk, ukuran besar atau kecil, angka, dan sebagainya. Umumnya anak-anak diajarkan melalui permainan dan lagu atau dengan konsep permainan puzzle.&nbsp;3. Budaya (Culture)Anak-anak juga diajarkan mengenai budaya dengan tujuan agar mereka bisa menyesuaikan diri dengan adab yang berlaku. Misalnya saja dengan belajar sopan santun, tata krama, mengantri, dan kebaikan lainnya. Selain itu, anak-anak juga akan tahu bagaimana cara meminta maaf, berterima kasih, dan meminta tolong ketika berada di lingkungan.4. Sensorik (Sensorial)Di sekolah bermetode montessori, anak-anak diperkenalkan dengan permainan yang melatih indra sensorik, misalnya bermain pasir. Dengan permainan ini, anak-anak dilatih gerak motorik halusnya untuk perkembangan sensorik mereka.5. Kehidupan sehari-hari (Practical life)Anak-anak diajarkan caranya untuk menjadi mandiri, misalnya memakai kaos kaki, sepatu, dan baju sendiri. Mereka juga diajarkan untuk memegang piring dan gelas layaknya orang dewasa.&nbsp;Secara keseluruhan, metode montessori membantu anak-anak dalam mengembangkan intelektual, psikomotor, dan afektif yang ada pada diri mereka. Metode yang diajarkan pun lebih optimal karena melalui permainan yang disukai anak.Diharapkan metode montessori bisa mengajarkan anak melakukan kebiasan-kebiasan yang dilakukan sehari-hari dengan mandiri. Kelihatannya metode pendidikan ini bebas dan tidak beraturan, namun pelajaran yang diajarkan memiliki artian dan tujuan pendidikan tertentu yang bisa dipilih anak sesuai dengan kegemarannya dan usianya.Nah, itu dia beberapa hal yang diajarkan melalui metode montessori. Apakah MomDad mulai tertarik mendidik anak dengan metode ini?&nbsp;Untuk mengetahui lebih banyak mengenai tumbuh kembang anak, jangan lupa ikuti akun Instagram <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> dan baca artikel menarik lainnya di aplikasi PrimaKu, ya!<div style="text-align: justify;">Sumber foto: Pexels dan iStock</div>

Mengenal Metode Montessori untuk Anak Usia Dini

mengenal-metode-montessori-untuk-anak-usia-dini

Tidak dipungkiri, mengatur keuangan memang tricky. Saat gajian tiba, mungkin MomDad merasakan godaan untuk mengabiskan uang dan menjadi konsumtif. Entah itu godaan untuk membelikan keinginan si Kecil, jalan-jalan, makan di restauran bersama keluarga, dan lainnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan hal itu. Hanya saja, sebaiknya MomDad tahu cara bijak mengatur keuangan bulanan keluarga, supaya tidak "boncos" di tengah bulan. Gimana sih caranya?&nbsp;Tenang, MomDad bisa mengatur keuangan dengan metode 50-30-20! Seperti apa metodenya? Yuk, simak penjelasan di bawah!Pengertian metode 50-30-20Bagi yang merasa kesulitan mengatur keuangan, MomDad patut mencoba metode ini! Metode 50-30-20 dikenalkan oleh Senator Elizabeth Warren dan Amelia Warren dalam bukunya yang berjudul All Your Worth: The Ultimate Lifetime Money Plan.Sederhananya, metode 50-30-20 ini mengatur pendapatan, pemasukan, atau gaji sebesar 50% dialokasikan untuk kebutuhan pokok, 30% dibagi untuk keinginan, dan 20% disisihkan untuk tabungan.Cara mengatur keuangan dengan metode 50-30-20Seperti penjelasan di atas, metode 50-30-20 dikenal sebagai cara ampuh agar tidak konsumtif. MomDad dapat merinci pembagiannya seperti di bawah:<ul><li>50% digunakan untuk kebutuhan pokok, misalnya MomDad bisa alokasikan untuk pembayaran cicilan, belanja bulanan, asuransi, bayar listrik, dan lainnya.</li><li>30% dialokasikan untuk keinginan, contohnya kebutuhan jalan-jalan bersama keluarga, beli mainan si Kecil, makan di restauran dan biaya hiburan lainnya.&nbsp;Sebagai catatan, sebaiknya "biaya keinginan" diatur sedemikian rupa agar MomDad bisa meminimalisir kemungkinan terjadinya kelebihan pengeluaran dan sifat konsumtif.</li><li>Sisihkan 20% untuk tabungan. Ini merupakan salah salah satu poin penting dalam mengatur keuangan, namun sering diabaikan. Tabungan tersebut, bisa MomDad manfaatkan sebagai dana darurat atau digunakan untuk jangka panjang, seperti dana pendidikan si Kecil.</li></ul>Apakah selama ini MomDad sudah menerapkan metode di atas atau punya cara lain untuk mengatur keuangan?Suka dengan artikel ini? Yuk, like artikelnya! Jika ingin mendapatkan tips lain seputar parenting hingga resep MPASI, jangan lupa follow <a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank">@official.primaku</a> di Instagram dan download aplikasi PrimaKu di Android dan Apple Store ya, MomDad.Sumber foto: iStock

5 Tips Mengajarkan Anak untuk Berbagi dengan Orang Lain

5 Tips Mengajarkan Anak untuk Berbagi dengan Orang Lain

5 Tips Membatasi Screen Time pada Anak

5 Tips Membatasi Screen Time pada Anak

Deretan Momfluencer yang Suguhkan Konten Parenting di Instagram

Deretan Momfluencer yang Suguhkan Konten Parenting di Instagram

Ketahui Kondisi Kesehatan si Kecil dari Warna Fasesnya

Ketahui Kondisi Kesehatan si Kecil dari Warna Fasesnya

Si Kecil Bingung Puting, Mom Harus Bagaimana?

Si Kecil Bingung Puting, Mom Harus Bagaimana?

Sulit Mengajak si Kecil Tidur Siang? Yuk, Lakukan Trik Ini, MomDad!

Sulit Mengajak si Kecil Tidur Siang? Yuk, Lakukan Trik Ini, MomDad!

Mengenal Metode Montessori untuk Anak Usia Dini

Mengenal Metode Montessori untuk Anak Usia Dini

Cara Jitu Mengatur Keuangan dengan Metode 50-30-20

Cara Jitu Mengatur Keuangan dengan Metode 50-30-20