Sansekerta merupakan bahasa suci umat Hindu, Buddha, dan Jain yang memiliki peran penting dalam perkembangan sastra, filsafat, agama, dan budaya India. Tak heran, kata sanskerta kerap dijadikan inspirasi untuk nama-nama buah hati karena memiliki makna yang indah. Bagi MomDad yang sedang menanti kehadiran buah hati, mungkin 40 nama sansekerta ini bisa dijadikan pilihan!Laki-Laki:1. Arutala: bulan2. Bena: berkilau dan berseri3. Bamantara: penguasa udara4. Bharavi: kilau matahari5. Buntala: tombak tajam6. Jagapati: menjaga kesehatan7. Tara: bukit atau bintang8. Samir: angin sepoi-sepoi9. Abbiyya: berani10. Kala: waktu11. Narada: seseorang yang bijaksana dalam tradisi Hindu12. Gentala: naga13. Kama: dipuja14. Samsara: melewati15. Oman: pelindung16. Gama: jalan, berjalan17. Karka: kata Sanskerta untuk bulan Mei18. Kiran: sinar matahari atau seberkas cahaya19. Dipta: berkilauan20. Sagara: lautan, samuderaPerempuan:21. Aruna: yang bersinar kemerah-merahan22. Ambaara: langit23. Catra: payung kebesaran raja24. Ila: cahaya, atau wanita dari bumi25. Janitra: berderajat tinggi26. Purnima: bulan purnama27. Adhisti: matahari28. Asha: harapan29. Bora: salju, kepintaran, dan kecerdasan30. Geeta: nama kitab Hindu31. Gemini: nama rasi bintang, kembar32. Meena: batu atau harta yang beharga33. Priyanka: favorit34. Bina: ketenangan35. Nitya: abadi26. Talika: telapak tangan, atau tanaman obat37. Harsha: sukacita atau kesenangan38. Deepna: dewi Laksmi39. Prisa: dewi kecantikan40. Kana: kekuatanItulah deretan nama bayi laki-laki dan perempuan yang bisa MomDad ambil dari kata sansekerta. Nama mana yang paling MomDad suka?

40 Inspirasi Nama Sansekerta Unik untuk Calon Buah Hati

40-inspirasi-nama-sansekerta-unik-untuk-calon-buah-hati-1683192100802

Berdasarkan data UNICEF tahun 2019, Pneumonia telah menjadi penyebab kematian tertinggi pada anak, bahkan melebihi penyakit-penyakit menular lainnya. Sebanyak 700,000 anak balita meninggal akibat Pneumonia setiap tahunnya [1]. Pneumonia juga merupakan penyebab kematian Balita terbesar di Indonesia. Pada tahun 2018, diperkirakan sekitar 19.000 anak meninggal dunia akibat pneumonia. Estimasi global menunjukkan bahwa setiap satu jam ada 71 anak di Indonesia yang tertular pneumonia [2].Pneumonia termasuk ISPA<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/366c88859cc3528e7e9bdf385f1fd6f9_1683100475151.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-02T184010.934.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pneumonia adalah radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya yang juga merupakan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang paling berat karena dapat menyebabkan kematian. Penyebab pneumonia dapat oleh berbagai macam virus, bakteri atau jamur. Bakteri penyebab pneumonia yang tersering adalah pneumokokus (Streptococcus pneumonia), HiB (Haemophilus influenza type b), dan stafilokokus (Staphylococcus aureus). Virus yang dapat menjadi penyebab pneumonia sangat banyak, misalnya rhinovirus, respiratory syncytial virus (RSV), virus influenza [3], termasuk virus corona yang menyebabkan Covid-19 [4].Dapat menyebabkan komplikasi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/cd6be65f2616c828f860c91510f210bc65_1683100512345.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-02T183937.336.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada dasarnya, Pneumonia adalah infeksi pada satu ataupun kedua paru-paru, yang menyebabkan paru-paru terisi cairan atau nanah, dan menyebabkan batuk dengan dahak atau nanah, demam, meriang, dan rasa sesak/sulit bernafas. Pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan jamur.Pneumonia memiliki tingkat keparahan mulai dari yang ringan hingga yang mengancam jiwa. Ini paling serius untuk bayi dan anak kecil, orang dewasa yang usianya lebih dari 65 tahun, dan orang dengan masalah kesehatan atau sistem kekebalan yang lemah [5].Kematian pneumonia pada bayi dan anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/acd4418d51147bfdeb23c73af10f2dd3_1683100531226.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-05-02T184123.096.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> UNICEF juga mencatat kematian akibat pneumonia pada anak sangat terkait dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan kemiskinan seperti kekurangan gizi, kurangnya air minum dan sanitasi yang aman, polusi udara dalam dan luar ruangan serta akses yang tidak memadai ke perawatan kesehatan [6].Secara global, efek polusi udara di dalam ruangan membunuh lebih banyak anak daripada polusi udara di luar ruangan[6]. MomDad dapat mencegah berbagai penyakit, termasuk pneumonia dengan cara [7]:●	Memberikan ASI eksklusif dan pemberian makanan pendamping (MPASI) yang adekuat.●	Imunisasi lengkap dapat mencegah anak untuk terjangkit pneumonia, dan dapat juga mencegah penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan pneumonia seperti campak, batuk rejan, difteri, dan penyakit berat lainnya.●	Cuci tangan dengan sabun. Hal sederhana yang mudah dilakukan dan memiliki dampak yang besar terhadap kesehatan anak adalah kebiasaan mencuci tangan dengan rutin.●	Kurangi polusi dalam rumah. Polusi udara baik yang terjadi dalam rumah maupun diluar rumah harus dihindari. Anak jangan sampai terpapar asap rokok, karena sangat berbahaya dapat merusak saluran pernapasan anak.Referensi:1.	WHO and the Maternal Child Epidemiology Estimation group (MCEE) 2020, <a classname="e-rte-anchor" href="https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia" title="https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia">https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia </a>2.	Lembaga Kesehatan dan Anak Memperingatkan Satu Anak Meninggal Akibat Pneumonia Setiap 39 Detik (UNICEF) 2019, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/lembaga-kesehatan-dan-anak-memeringatkan-satu-anak-meninggal-akibat-pneumonia-setiap" title="https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/lembaga-kesehatan-dan-anak-memeringatkan-satu-anak-meninggal-akibat-pneumonia-setiap">https://www.unicef.org/indonesia/id/press-releases/lembaga-kesehatan-dan-anak-memeringatkan-satu-anak-meninggal-akibat-pneumonia-setiap </a>3.	Memperingati Hari Pneumonia Dunia (IDAI) 2016, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/memperingati-hari-pneumonia-dunia </a>4.	3 Komplikasi Pneumonia Akibat Covid-19 yang Bisa Terjadi (Kompas.com) 2021, <a classname="e-rte-anchor" href="https://health.kompas.com/read/2021/08/21/163100568/3-komplikasi-pneumonia-akibat-covid-19-yang-bisa-terjadi?page=all" title="https://health.kompas.com/read/2021/08/21/163100568/3-komplikasi-pneumonia-akibat-covid-19-yang-bisa-terjadi?page=all">https://health.kompas.com/read/2021/08/21/163100568/3-komplikasi-pneumonia-akibat-covid-19-yang-bisa-terjadi?page=all </a>5.	Pneumonia: Symptoms &amp; Causes (Mayo Clinic) 2020, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204#" title="https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204#">https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/pneumonia/symptoms-causes/syc-20354204# </a>6.	Pneumonia (UNICEF), 2019, <a classname="e-rte-anchor" href="https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/" title="https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/">https://data.unicef.org/topic/child-health/pneumonia/ </a>7.	Cara Mudah Hindari Pneumonia pada Anak (IDAI), 2020, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cara-mudah-hindari-pneumonia-pada-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cara-mudah-hindari-pneumonia-pada-anak">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/cara-mudah-hindari-pneumonia-pada-anak </a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. PP-UNP-IDN-0188-JAN-2023

Ini Alasan Mengapa Pneumonia Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi pada Bayi

ini-alasan-mengapa-pneumonia-menjadi-penyebab-kematian-tertinggi-pada-bayi-1683100886100

Meski Lebaran telah usai, MomDad dan si Kecil mungkin masih bertemu dengan sanak keluarga maupun kerabat. Berkumpul bersama keluarga tentu menjadi momen yang dinanti. Namun, MomDad juga perlu waspada, sebab anak-anak dan bayi bisa mengalami berbagai macam penyakit setelah berinteraksi dengan banyak orang. Beberapa contoh penyakit yang rentan dialami anak atau bayi setelah berinteraksi dengan banyak orang adalah sebagai berikut.SelesmaSelesma atau common cold adalah penyakit yang umum terjadi pada anak-anak dan bayi, biasa dikenal dengan istilah flu Virus yang menyebabkan selesma atau common cold dapat menyebar melalui tetesan udara atau melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.CampakCampak adalah penyakit infeksi virus yang sangat menular. Gejala campak meliputi demam, ruam kulit, batuk, dan pilek. Campak dapat menyebar melalui tetesan udara saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin.Varicella atau cacar airVaricella atau cacar air adalah infeksi virus yang sangat menular yang biasanya dialami oleh anak-anak. Gejalanya meliputi ruam kulit yang gatal dan demam. Varicella dapat menyebar melalui tetesan udara atau kontak langsung dengan orang yang terinfeksi.Diare akibat RotavirusRotavirus adalah penyebab utama diare pada anak-anak. Virus ini dapat menyebar melalui kontak dengan feses orang yang terinfeksi.Hand, foot, and mouth disease (HFMD)HFMD adalah infeksi virus yang biasanya dialami oleh anak-anak di bawah usia 5 tahun. Gejala HFMD meliputi demam, sakit tenggorokan, dan ruam pada tangan, kaki, dan mulut. HFMD dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh orang yang terinfeksi.Semoga setelah Hari Raya Lebaran, si Kecil selalu dilindungi dan dijauhkan dari penyakit-penyakit di atas ya, MomDad.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">American Academy of Pediatrics. (2021). Common Childhood Illnesses and Conditions. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Pages/default.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Pages/default.aspx">https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/Pages/default.aspx </a></li><li style="text-align: left;">Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Common Illnesses in Children. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/childrenindisasters/illnesses.html" title="https://www.cdc.gov/childrenindisasters/illnesses.html">https://www.cdc.gov/childrenindisasters/illnesses.html</a></li></ul>

Waspada si Kecil Terkena Penyakit Ini setelah Kumpul Lebaran!

waspada-si-kecil-terkena-penyakit-ini-setelah-kumpul-lebaran--1683201648122

Ketinggalan menyaksikan Instagram LIVE&nbsp;Kiat Mencegah &amp; Menangani Penyebaran Demam Berdarah bersama dr.Kanya Ayu, Sp.A dan dr. Ignatia Karina, Sp.A? Yuk, saksikan tayangan ulangnya di sini!

Kiat Mencegah & Menangani Penyebaran Demam Berdarah

kiat-mencegah---menangani-penyebaran-demam-berdarah-1680790524160

ASI memang menjadi sumber makanan bayi pada awal kehidupannya. Tidak sedikit Mom yang berusaha akan memberikan ASI secara eksklusif. Ada beberapa Mom yang lebih suka menyusui bayinya secara langsung melalui payudara, maupun ada juga yang memerahnya dan kemudian disimpan di wadah khusus ASI. Namun dalam proses penyimpanan, ASI yang diperah memiliki jangka waktu tertentu. Jika Mom terlalu lama menyimpannya dan tidak sengaja diberikan pada si Kecil, bisa membuatnya keracunan ASI basi.Penyebab ASI basi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/76adf1a1b5d76bddf5b7527763c5e0da_1680179305222.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-30T192656.908.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Keracunan adalah suatu kejadian masuknya zat racun ke tubuh, baik melalui saluran cerna, napas, maupun kulit dan mukosa sehingga menimbulkan gejala keracunan. Keracunan pun masih sering terjadi pada bayi, salah satunya karena ASI basi.Ada beberapa penyebab ASI menjadi basi, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Wadah penyimpanan ASI perah tidak steril.</li><li style="text-align: justify;">Meletakan susu yang sudah diperah tepat di pintu lemari es, yang dimana suhunya tidak stabil dan tidak terlalu dingin.</li><li style="text-align: justify;">ASI disimpan terlalu lama.</li></ul>Tanda ASI basi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/dc9dc991d310257747dd4fec1610357d06_1680179527981.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-30T193116.689.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Bayi yang baru lahir memiliki sistem pencernaan yang belum baik dan daya tahan tubuh yang belum stabil, sehingga jika Mom tidak berhati-hati dalam memberikan ASI yang sudah diperah bisa berdampak buruk untuk kesehatan bayi.Nah, berikut ini beberapa tanda untuk mengidentifikasi ASI basi:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi menolak ASI perah yang diberikan</li><li style="text-align: justify;">ASI perah menunjukkan tanda-tanda sudah basi, seperti: bau amis dan asam atau tidak sedap, menggumpal, lemak susu dan komponen air tidak menyatu walaupun sudah dihangatkan dan digoyang, ketika dirasakan terasa seperti susu basi</li><li style="text-align: justify;">Warna ASI berubah dari biasanya yang berwarna putih gading</li><li style="text-align: justify;">Muntah berulang</li><li style="text-align: justify;">Diare</li><li style="text-align: justify;">Rewel dan sulit ditenangkan</li><li style="text-align: justify;">Tampak kesakitan</li><li style="text-align: justify;">Keram perut dan perut kembung</li></ul>Cara mencegah ASI basi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7cb7796378cacf2b8cea3ce4e86ef10c4_1680179326719.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-30T192620.031.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> ASI yang diperah memang lebih cepat basi daripada ASI yang langsung diberikan dari payudara. Namun, untuk mencegah percepatan basi dari ASI yang diperah, Mom bisa lakukan sejumlah cara di bawah ini:<ul><li style="text-align: justify;">Sterilkan alat dan wadah (botol maupun kantong) penyimpanan ASI agar bersih dan higienis sebelum digunakan.</li><li style="text-align: justify;">Jangan lupa untuk mencatat tanggal dan waktu pemerahan ASI pada wadah penyimpan ASI supaya MomDad bisa mengetahui sudah berapa hari ASI disimpan.</li><li style="text-align: justify;">Simpan ASI di dalam freezer atau bagian terdingin di kulkas. Bisa juga sediakan kulkas khusus untuk penyimpanan ASI.</li><li style="text-align: justify;">Perhatikan aturan suhu penyimpanan ASI.</li><li style="text-align: justify;">Saat mengambil ASI untuk digunakan, hindari pemanasan langsung, tetapi cairkan secara perlahan dengan cara: letakkan wadah penyimpan ASI ke dalam air hangat.</li><li style="text-align: justify;">Hindari membekukan kembali ASI yang sudah pernah cair karena dapat menurunkan nutrisi pada ASI dan juga risiko kontaminasi.</li></ul>Jika sudah terlanjur bayi keracunan ASI basi, MomDad harus segera bawa ke rumah sakit untuk diperiksa oleh dokter dan mendapatkan penanganan yang tepat.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://missouripoisoncenter.org/is-this-a-poison/spoiled-milk/" title="https://missouripoisoncenter.org/is-this-a-poison/spoiled-milk/">https://missouripoisoncenter.org/is-this-a-poison/spoiled-milk/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.vinmec.com/en/news/health-news/signs-of-spoiled-breast-milk/" title="https://www.vinmec.com/en/news/health-news/signs-of-spoiled-breast-milk/">https://www.vinmec.com/en/news/health-news/signs-of-spoiled-breast-milk/</a></li></ul>

Bayi Bisa Keracunan ASI Basi lho, Kenali Tandanya!

bayi-bisa-keracunan-asi-basi-lho--kenali-tandanya--1680236096508

Darah adalah salah satu komponen tubuh yang vital bagi hidup manusia, karena darah merupakan cairan tubuh yang beredar ke seluruh jaringan badan manusia dengan tujuan memberi nutrisi bagi sel dan jaringan, membawa oksigen, antibodi, dan banyak zat penting lain. Darah terdiri dari beberapa komponen, antara lain adalah bagian cair bernama plasma, dan sel-sel darah. Adapun sel-sel darah berupa sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah. Masing-masing komponen darah tersebut memiliki perannya masing-masing dalam menjaga kelangsungan hidup manusia. Apabila salah satu dari komponen darah mengalami gangguan, maka dapat terjadi masalah yang berhubungan dengan fungsi dari komponen darah tersebut, yang berakibat pada fungsi fisiologis manusai. Misalnya, adanya penurunan jumlah keping darah atau trombosit dapat menyebabkan perdarahan. Demikian pul;a bila ada gangguan dari faktor faktor pembekuan darah yang ada dalam tubuh manusia, maka tubuh akan mengalami gangguan pembekuan darah bila terjadi perdarahan.Berikut ini adalah beberapa gangguan pada komponen darah yang dapat terjadi pada masa kanak-kanak.Hemofilia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/cb45b866a05a4543abedcd55cc247c4e_1679971091221.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Hemofilia merupakan suatu gangguan pembekuan darah yang terbanyak ditemukan di dunia. Di Indonesia pada tahun 2018 dilaporkan terdapat 2098 pasien hemofilia. Gangguan ini diturunkan secara genetik melalui jalur ibu (x-linked recessive), sehingga penderitanya Hampir pasti berjenis kelamin laki-laki. Terdapat 2 jenis hemofilia, yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Hemofilia A disebabkan kekurangan faktor pembekuan darah VIII dan hemofilia B disebabkan kekurangan faktor IX.Gejala paling khas pada hemofilia adalah perdarahan di organ-organ yang letaknya agak jauh dari permukaan kulit, seperti sendi dan otot. Perdarahan berulang pada sendi dapat menimbulkan kecacatan dan keterbatasan gerak sehingga menurunkan kualitas hidup penderitanya.Hemofilia harus dicurigai pada pasien sebagai berikut:●	Laki-laki●	Mudah memar kebiruan tanpa penyebab yang jelas terutama pada masa bayi dan balita●	Bengkak dan nyeri pada sendi●	Riwayat perdarahan yang sulit berhenti pasca trauma atau tindakan medis tertentu seperti imunisasi, cabut gigi, sirkumsisi●	Riwayat keluarga serupa pada saudara laki-laki atau saudara laki-laki dari ibu pasienPrinsip penanganan hemofilia meliputi pencegahan terjadinya perdarahan, penanganan perdarahan akut secepat mungkin, dan penanganan perdarahan berat di rumah sakit yang memiliki fasilitas pelayanan hemofilia. Pasien hemofilia dapat mengalami perdarahan mulai dari ringan hingga berat, termasuk perdarahan pada organ vital manusia seperti, otak, mata, dan beberapa bagian tubuh lainnya seperti, saluran cerna, leher, dan tenggorok. Pengobatan utama hemofilia adalah pemberian terapi faktor pembekuan darah pengganti yang disuntikkan ke dalam aliran darah.Kapan anak akan didiagnosis hemofilia? tentu berdasarkan riwayat yang MomDad laporkan, pemeriksaan jasmani oleh dokter, dan hasil dari pemeriksaan darah. Pemeriksaan kadar faktor VIII dan IX akan dilakukan, bersamaan dengan beberapa pemeriksaan lain. Jadi, bila MomDad khawatir akan kesehatan si Kecil, segera berkonsultasi dengan dokter. ya. Dengan terapi yang memadai, penyandang hemofilia dapat memiliki kualitas dan harapan hidup yang setara dengan anak sehat.Leukemia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/dcb419b10086428fa45ae0d763be6bab6_1679971109385.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Leukemia atau yang biasa dikenal dengan kanker darah, merupakan salah satu keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Sumsum tulang adalah tempat produksi berbagai komponen darah, akibatnya sumsum tulang yang diserang kanker akan didominasi oleh sel kanker dan fungsinya pun terganggu. Seluruh kegiatan produksi sel darah seperti sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah akan mengalami gangguan. Anak akan tampak pucat, mudah terkena infeksi dan mudah mengalami perdarahan akibat berkurangnya produksi sel-sel darah.Penyebab pasti dari penyakit ini belum diketahui. Namun faktor risiko utama seorang anak mengalami leukemia adalah faktor genetik. Adanya kelainan genetik merupakan salah satu keadaan yang ditemui pada leukemia. Hal tersebut diturunkan oleh orangtua baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain genetik, faktor lingkungan juga diduga berperan dalam terjadinya kanker, seperti radiasi, paparan zat kimia, dan polusi udara.Hingga saat ini, pengobatan utama untuk leukemia di Indonesia adalah melalui kemoterapi, yaitu pemberian obat melalui suntikan dan infus yang bertujuan untuk mematikan sel-sel kanker.Thalassemia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f26f192ba78ddd3d8963efce7513cc42_1679971124604.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="4.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Thalassemia merupakan salah satu penyakit genetik yang banyak di Indonesia. Kelainan pada thalassemia terletak pada rantai pembentuk hemoglobin, sehingga menyebabkan sel darah merah mudah pecah. Pecahnya sel darah merah membuat kadar Hb turun dengan cepat (anemia) dan anak tampak kuning. Selain itu, tubuh berusaha mengkompensasi turunnya kadar Hb dengan membuat sel darah merah lebih banyak sehingga terjadi pembesaran berbagai organ, seperti hati, limpa, dan gusi. Anak-anak thalassemia memiliki penampilan wajah yang khas (disebut facies Cooley), tampak kuning, dengan perut membuncit.Seperti halnya hemofilia, thalassemia tidak dapat disembuhkan. Penanganan thalassemia dilakukan dengan cara transfusi darah merah secara berkala untuk menjaga kadar Hb tetap normal. Apabila terjadi penumpukan zat besi karena seringnya pasien mendapat transfusi, maka anak akan diberikan obat pengikat zat besi.Anemia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8109a49a2471eae38165ebcdf276d53e7_1679971133469.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="5.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anemia adalah kondisi di mana kadar hemoglobin lebih rendah dibandingkan kadar normal usia anak. Misalnya, jika seorang anak berusia 9 bulan memiliki kadar Hb 10 g/dL sedangkan kadar normal Hb di usia 6 bulan – 6 tahun adalah 12 g/dL, maka anak tersebut masuk dalam kategori anemia. Anemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari adanya perdarahan, kurangnya bahan baku pembentuk hemoglobin (seperti pada anemia kekurangan zat besi), sel darah merah pecah lebih cepat dari normal (seperti pada thalasemia), dan adanya masalah pembentukan pada sumsum tulang (seperti pada leukemia).Hemoglobin berfungsi mengantarkan oksigen ke berbagai sel tubuh, sehingga anemia dapat menyebabkan anak menjadi lesu, pucat, dan lemas. Bila anak mengalami anemia, perlu dicari tahu lebih lanjut penyebab anemianya agar dapat diberikan penanganan yang sesuai.Trombositopenia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c694e925e84ca04e107104cc65eb99178_1679971140955.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="6.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Immune thrombocytopenia purpura (ITP, trombositopenia akibat proses imun) adalah suatu kondisi penurunan jumlah trombosit akibat reaksi imun tubuh terhadap berbagai factor seperti, infeksi virus atau obat obatan tertentu. Akibat infeksi virus, atau konsumsi obat obatan tertentu akan terjadi proses rangkaian reaksi imun (tubuh vs benda asing (virus atau obat obatan tertentu) yang menyebabkan trombosit dihancurkan sehingga jumlahnya menjadi sangat sedikit. Kurangnya jumlah trombosit menyebabkan anak mengalami perdarahan kulit dan juga mukosa. Kondisi ITP dapat berlangsung cukup lama, mulai dari hitungan 1 bulan hingga &gt; 1 tahun.Referensi:Diakses pada 25 November 2022:1. University of Rochester. Overview of blood and blood components. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&amp;ContentID=P02316" title="https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&amp;ContentID=P02316">https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?ContentTypeID=90&amp;ContentID=P02316 </a>2. 	Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran: Tata laksana hemofilia. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/professional-resources/pedoman-konsensus/pedoman-nasional-pelayanan-kedokteran-tata-laksana-hemofilia" title="https://www.idai.or.id/professional-resources/pedoman-konsensus/pedoman-nasional-pelayanan-kedokteran-tata-laksana-hemofilia">https://www.idai.or.id/professional-resources/pedoman-konsensus/pedoman-nasional-pelayanan-kedokteran-tata-laksana-hemofilia </a>3. 	IDAI. Mengenal leukemia pada anak. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-leukemia-pada-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-leukemia-pada-anak">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/mengenal-leukemia-pada-anak </a>4. 	Bansal, Deepak; Totadri, Sidharth (2014). Common Hematological Disorders in Children. The Indian Journal of Pediatrics, 81(1), 42–50. doi:10.1007/s12098-013-1159-8Artikel edukasi kesehatan ini ditulis secara independen dan didukung oleh Novo Nordisk Indonesia.

Ini 5 Jenis Penyakit Kelainan Darah pada Anak

ini-5-jenis-penyakit-kelainan-darah-pada-anak-1679971260806

Penyakit mata tidak hanya bisa dialami oleh orang dewasa saja. Bayi juga bisa mengalami sakit mata dan pasti membuatnya tidak nyaman. Bila tidak ditangani penyakit mata bisa mengganggu tumbuh kembangnya. Nah, untuk mengetahui beberapa penyakit mata yang bisa dialami bayi dan apa saja yang perlu diwaspadai oleh orang tua, yuk simak beberapa hal berikut ini!Strabismus atau julingTerjadi pada sekitar 4% anak. Pada kondisi juling, satu mata tampak lurus dan mata lainnya tertarik ke dalam, atas, maupun luar di saat bersamaan. Juling harus segera dikonsultasikan ke dokter mata.Konjungtivitis atau mata merahKonjungtivitis adalah iritasi pada bagian putih mata, dapat disebabkan infeksi atau alergi. Infeksi dapat disebabkan virus atau bakteri yang mudah menyebar dan sangat menular. Bila disebabkan oleh alergi, maka umumnya tidak menular. Pada dasarnya, mata merah dapat sembuh sendiri dalam 1 minggu, namun kadang ada obat tetes mata yang perlu diresepkan oleh dokter.BintitanBintitan merupakan benjolan merah nyeri di tepi kelopak mata. Bintitan disebabkan oleh infeksi bakteri. Umumnya bintitan dapat sembuh dengan kompres hangat, namun ada pula yang memerlukan antibiotik khusus.Sumbatan pada saluran air mataSaluran air mata tersumbat dialami oleh 20% bayi baru lahir. Air mata yang tidak mengalir normal menyebabkan mata berair dan seperti teriritasi bahkan terinfeksi. Kondisi ini diatasi dengan teknik pijatan untuk membuka saluran air mata. Kalau kondisi ini terus terjadi atau bayi kesulitan membuka mata, sebaiknya periksakan ke dokter, ya.Kelainan refraksiRefraksi bisa disebut seperti rabun jauh dan rabun dekat. Diperlukan pemeriksaan oleh dokter mata untuk menegakkan kelainan refraksi dan diatasi dengan pemakaian kacamata.Katarak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/009deb65e1004eb3b62eb47fcf8bf7faf_1679908850237.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-27T161928.428.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tidak hanya pada orang tua, katarak bisa terjadi pada bayi. Katarak merupakan kekeruhan pada lensa mata. Katarak pada bayi dan anak merupakan hal yang jarang dan tidak berhubungan dengan katarak di masa dewasa. Umumnya kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik atau bayi yang lahir prematur. Katarak diatasi dengan operasi.Glaukoma<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1091374476a158ae72a2b73c1cabf10a10f_1679908961824.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-27T161916.364.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Glaukoma yaitu tekanan bola mata yang sangat tinggi. Ciri khasnya adalah sensitivitas yang berlebih terhadap cahaya terang, air mata yang berlebih, nyeri menetap, mata membesar, kornea keruh, dan kelopak mata yang kaku. Glaukoma pada masa anak membutuhkan operasi, sebab dapat berakibat kebutaan.Itulah 7 jenis penyakit mata yang bisa dialami oleh bayi. Kalau si Kecil mengalami keluhan seperti yang dijelaskan di atas, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat ya, MomDad!Sumber:<ul><li style="text-align: left;">American Academy of Ophthalmology. Childhood eye diseases and conditions. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/common-childhood-diseases-conditions" title="https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/common-childhood-diseases-conditions">https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/common-childhood-diseases-conditions </a></li><li style="text-align: left;">Eye problems in children and how they’re treated. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/eyes/Pages/Specific-Eye-Problems.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/eyes/Pages/Specific-Eye-Problems.aspx">https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/eyes/Pages/Specific-Eye-Problems.aspx</a></li></ul>

7 Penyakit Mata Ini Rentan Dialami Bayi, Kenali Gejalanya!

7-penyakit-mata-ini-rentan-dialami-bayi--kenali-gejalanya--1679909543591

Tahukah MomDad, Indonesia merupakan peringkat kelima di dunia sebagai negara dengan prevalensi tuberkulosis terbanyak. Bahkan, tuberkulosis masih merupakan penyakit endemis di Indonesia. Berbeda dengan TB pada dewasa yang gejala utamanya adalah batuk lama &gt; 3 minggu, gejala TB anak sangat tidak spesifik. Kapan sih kita harus curiga si Kecil kita mungkin tertular TB? Di hari Tuberkulosis Sedunia yang jatuh pada hari ini (23/3), yuk ketahui lebih jauh mengenai penyakit ini!Apa itu tuberkulosis?&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/218d18dd57b6a95f76e10feebc5948254_1679541205994.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-23T101316.092.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tuberkulosis (TBC) atau yang sering disebut sebagai “flek” merupakan suatu penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Tuberkulosis adalah penyakit yang menular dan bukan penyakit yang diturunkan secara genetik, maka seorang anak dapat terkena TB karena tertular dari pasien TB.&nbsp;Penularan TB berasal dari percikan dahak, ludah, atau droplet penderita TB saat batuk atau bersin. Apabila percikan tersebut mengandung bakteri tuberkulosis, bakteri tersebut dapat masuk ke saluran pernapasan orang yang sehat dan menginfeksi orang tersebut.&nbsp;Namun, tidak semua orang yang terinfeksi tuberkulosis akan mengalami sakit tuberkulosis. Ada 3 kemungkinan yang dapat terjadi, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Orang tersebut tetap sehat, artinya seluruh kuman TB dihilangkan dari tubuh oleh sistem pertahanan tubuh.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Jika seseorang hanya terinfeksi saja, namun sistem imun tubuhnya dapat melindungi dari kuman TB, sehingga tidak timbul penyakit, maka orang tersebut dikatakan mengalami TB Laten.</li><li style="text-align: justify;">Seseorang akan mengalami gejala sakit TB apabila sistem imun tubuhnya gagal melawan kuman TB yang masuk dan pada kondisi ini, umumnya seseorang akan menularkan kuman TB kepada orang di sekitarnya.&nbsp;</li></ul>Penting juga untuk diketahui bahwa TB bisa mengenai organ tubuh yang lain selain paru, misalnya otak, kulit, tulang, jantung, usus, ginjal, dan hati. Kondisi ini disebut sebagai TB ekstra paru.&nbsp;Faktor yang dapat meningkatkan risiko sakit TB pada anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/328d6396f4bd31010a61015a6101a0163727_1679541217029.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-23T101203.351.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Ada 3 faktor penyebab yang dapat meningkatkan resiko sakit TB pada anak, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Usia. Anak balita dan remaja beresiko tinggi terkena sakit TB karena usia.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang turun dapat meningkatkan resiko sakit TBC, misalnya gizi buruk, diabetes mellitus, penyakit ganas (kanker), konsumsi obat yang menurunkan imunitas jangka panjang, HIV, dan lain-lain.</li><li style="text-align: justify;">Kontak erat. Anak yang melakukan kontak erat dengan pasien TB paru yang infeksius pada umumnya akan mengalami resiko sakit TB.&nbsp;</li></ul>Gejala TB pada Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/47e6e246f557d88e4e8a40aa86c8105b6_1679541225460.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-23T101305.738.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak yang mengalami sakit TB akan menunjukkan beberapa gejala, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Batuk lebih dari 2 minggu</li><li style="text-align: justify;">Demam tanpa penyebab yang jelas</li><li style="text-align: justify;">Tidak nafsu makan&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Berat badan turun atau sulit naik dan menetap dalam 2 bulan&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Pembesaran kelenjar getah bening</li><li style="text-align: justify;">Anak tampak lemas atau tidak aktif seperti biasa</li></ul>Jika anak mengalami gejala yang telah disebutkan di atas, segera bawa ke dokter. Nantinya dokter akan melakukan 2 macam pemeriksaan untuk mendeteksi adanya infeksi TB pada tubuh anak yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Pemeriksaan Mantoux yaitu pemeriksaan berupa penyuntikan di kulit</li><li style="text-align: justify;">Pemeriksaan Interferon Gamma Release Assay (IGRA) yaitu pemeriksaan yang menggunakan sampel darah</li></ul>Selain 2 pemeriksaan tersebut, dokter juga akan melakukan pemeriksaan rontgen dada serta pemeriksaan dahak untuk melihat apakah terdapat kuman TB.&nbsp;Apakah TB pada anak bisa disembuhkan?TBC pada anak bisa disembuhkan dengan minum obat teratur dan tuntas. Lama pengobatan sendiri tergantung pada beratnya penyakit. Pada TB ringan, lama pengobatan akan berlangsung selama 6 bulan, sedangkan pada TB ekstra paru berat (misalnya TB otak atau TB tulang) atau TB paru berat (TB milier),&nbsp; maka pengobatan dapat dilakukan selama 12 bulan.&nbsp;Pengobatan TB terdiri dari 2 tahap, yaitu tahap intensif dan tahap lanjutnya. Pada tahap intensif, anak akan diberikan kombinasi 3-4 obat selama 2 bulan, sedangkan pada tahap lanjutan, anak akan diberikan 2 macam obat selama 4 bulan sampai akhirnya dinyatakan sembuh oleh dokter. Obat yang diberikan wajib diminum secara teratur sesuai dengan petunjuk dokter.&nbsp;Apabila obat tidak diminum secara teratur atau putus berobat, maka penyakit dapat bertambah parah dan mengakibatkan kuman TB menjadi kebal terhadap obat TB. Selain itu, kondisi terakhir akan memerlukan terapi yang berbeda dan lebih sulit pengobatannya. Oleh karena itu, pastikan agar anak minum obat secara teratur dan sampai tuntas, ya.&nbsp;Untuk mencegah si Kecil dari TB, MomDad bisa memberikan&nbsp;vaksin BCG yang dapat mencegah sakit TB berat. Namun, tetap saja perlindungannya tidak bersifat 100% karena banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan vaksin.&nbsp;Selain itu, meskipun si Kecil sehat, mereka harus tetap minum obat pencegah TB. Sebab anak, terutama balita, yang kontak erat dengan pasien TB paru beresiko tinggi terinfeksi dan sakit TB berat yang bisa menimbulkan kematian. Dengan minum obat pencegah, anak akan terhindar dari kondisi tersebut.&nbsp;Nah, itulah penjelasan seputar TB anak yang perlu MomDad ketahui. Yuk, lakukan pencegahan semaksimal mungkin agar si Kecil terhindar dari TB!

40 Inspirasi Nama Sansekerta Unik untuk Calon Buah Hati

40 Inspirasi Nama Sansekerta Unik untuk Calon Buah Hati

Ini Alasan Mengapa Pneumonia Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi pada Bayi

Ini Alasan Mengapa Pneumonia Menjadi Penyebab Kematian Tertinggi pada Bayi

Waspada si Kecil Terkena Penyakit Ini setelah Kumpul Lebaran!

Waspada si Kecil Terkena Penyakit Ini setelah Kumpul Lebaran!

Kiat Mencegah & Menangani Penyebaran Demam Berdarah

Kiat Mencegah & Menangani Penyebaran Demam Berdarah

Bayi Bisa Keracunan ASI Basi lho, Kenali Tandanya!

Bayi Bisa Keracunan ASI Basi lho, Kenali Tandanya!

Ini 5 Jenis Penyakit Kelainan Darah pada Anak

Ini 5 Jenis Penyakit Kelainan Darah pada Anak

7 Penyakit Mata Ini Rentan Dialami Bayi, Kenali Gejalanya!

7 Penyakit Mata Ini Rentan Dialami Bayi, Kenali Gejalanya!

Amankah si Kecil dari Tuberkulosis?

Amankah si Kecil dari Tuberkulosis?