Alergi adalah respons yang tidak normal dari sistem kekebalan tubuh terhadap zat-zat yang sebenarnya tidak berbahaya bagi sebagian besar orang, termasuk bayi. Selain pada makanan tertentu, bayi bisa mengalami alergi terhadap ASI, yaitu terhadap komponen yang terdapat di dalam ASI yang ia minum. Umumnya, komponen tersebut berasal dari jenis makanan yang dikonsumsi ibu. Bayi dapat mengalami alergi baik terhadap protein susu sapi, kacang-kacangan, hingga hewan laut yang ibunya makan. Namun, ada 1 kondisi yang dikatakan bayi “alergi” atau “tidak tahan” terhadap ASI ibunya sendiri, atau yang dikenal dengan nama breast milk jaundice.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d2eabff2a2aa7313be336dcaaf8111065_1690954334165.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-08T222058.065 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Bila bayi alergi terhadap makanan yang dikonsumsi ibu, gejalanya akan sama seperti halnya reaksi alergi lain, seperti gatal, merah, biduran, atau diare dan muntah. Pada kondisi breast milk jaundice, bayi akan tampak kuning hingga lebih dari 3 minggu, namun beratnya bertambah dengan baik dan bayi tampak aktif dan sehat.Bila ibu menduga bayi alergi terhadap makanan yang ibu konsumsi, sebaiknya hentikan konsumsi makanan-makanan tertentu sementara. Setelah 4 minggu, ibu dapat mencoba konsumsi kembali makanan tersebut sesuai dengan petunjuk dokter. Bila bayi masuk dalam kategori “tidak tahan” terhadap ASI, maka ibu perlu berkonsultasi dengan dokter apakah bayi membutuhkan pemeriksaan tambahan atau tidak.Bayi yang mengalami breast milk jaundice dapat mengalami kuning hingga usia 12 minggu. Sedangkan bayi yang alergi terhadap komponen makanan ibunya, dapat lambat laun beradaptasi dengan makanan tersebut.Penting bagi ibu untuk tetap berkomunikasi dengan dokter anak atau konsultan laktasi jika ada kekhawatiran atau pertanyaan lebih lanjut terkait kondisi ini. Referensi: Bratton S, Cantu RM, Stern M. Breast milk jaundice <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537334/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537334/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537334/</a>

Bayi Bisa Alergi ASI, Kenali Gejala Breast Milk Jaundice

bayi-bisa-alergi-asi--kenali-gejala-breast-milk-jaundice-1690954537222

Demam pada anak umum terjadi. Saat anak demam, tentu sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik dan membuat anak nyaman. Selain memberinya obat, kondisi lingkungan anak tentu jadi perhatian juga.Lantas, apakah menggunakan AC pada saat anak demam boleh dilakukan atau justru membuatnya bisa menggigil dan justru tidak membuat anak nyaman?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a1103da77d18c6c35468b91fff8e1351a_1690795329548.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-31T160947.655.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Saat demam, anak boleh tidur menggunakan AC atau pendingin ruangan. Demam membuat suhu anak menjadi tinggi dan banyak berkeringat. Tentu hal ini membuat anak susah tidur, sehingga menyalakan AC bisa membuat ruangan sejuk dan memudahkan anak untuk beristirahat.MomDad tidak perlu khawatir karena tidur di ruangan ber-AC tidak membuat demam menjadi lebih memburuk. AC hanya alat untuk mengkondisikan udara dan bisa diatur suhunya sesuai keinginan. AC juga digunakan pada ruangan di rumah sakit bahkan ruangan seperti lab, ruang tindakan, dan lainnya.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/68d410f3ff1e5eb47a510127a1e17e1083f_1690795348114.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-31T161213.358.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak yang demam perlu diberikan suhu ruangan yang nyaman, yaitu sekitar 21-23°C. Pastikan juga agar menggunakan pakaian yang menyerap keringat dan jangan terlalu tebal karena dapat menyebabkan overheating dan menaikkan suhu tubuh. Jika anak menggigil dapat diberikan tambahan selimut, dan selimut dapat dilepaskan ketika menggigil berhenti. Berikan juga asupan cairan yang cukup agar anak tidak dehidrasi dan air dapat membantu menurunkan suhu tubuh.Anak yang lagi demam, perlu nggak sih mengeluarkan keringat?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9ba2a329ff76a62e93a7be2dc9a4d6b5_1690795389167.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-31T161439.763.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Keringat adalah salah satu mekanisme tubuh untuk menurunkan suhunya. Demam terjadi ketika set point hipotalamus naik, misalnya pada kondisi infeksi, yang bertujuan untuk melawan penyakit. Tubuh akan merespon kenaikan set point ini dengan menggigil untuk menaikkan suhu tubuh sesuai suhu yang sudah di “set” oleh hipotalamus. Ketika tubuh sudah selesai “melawan” penyakit maka set point ini dapat turunkKembali ke normal, namun tubuh dapat masih terasa panas dan suhunya perlu diturunkan, yaitu dengan berkeringat.Namun perlu diingat bahwa keringat ini terjadi karena pusat pengaturan suhu tubuh yang turun dan direspon oleh tubuh sendiri. Sedangkan tindakan menaikkan suhu tubuh misalnya dengan membungkus badan menggunakan selimut/pakaian tebal, berendam air hangat, atau beraktivitas justru dapat mengakibatkan peningkatan suhu tubuh lebih lanjut meskipun tujuan awalnya adalah membuat badan berkeringat. Tak hanya itu peningkatan suhu tubuh dan berkeringat juga membuat seseorang lebih rentan mengalami dehidrasi.Nah, itu dia penjelasan mengenai tidur pakai AC saat anak demam. Bila demam tidak kunjung turun selama 3 hari dan mengalami gejala lain, segera bawa anak ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut, ya.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">U.S. National Library of Medicine, Fever (October 17, 2018) <a classname="e-rte-anchor" href="https://familydoctor.org/condition/fever-in-infants-and-children" title="https://familydoctor.org/condition/fever-in-infants-and-children">https://familydoctor.org/condition/fever-in-infants-and-children </a></li><li style="text-align: left;">Healthline (April 22, 2020), Should You Sweat Out a Fever? <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/sweating-out-a-fever#potential-causes" title="https://www.healthline.com/health/sweating-out-a-fever#potential-causes">https://www.healthline.com/health/sweating-out-a-fever#potential-causes </a></li></ul>

Bolehkah Anak Tidur Pakai AC saat Demam?

bolehkah-anak-tidur-pakai-ac-saat-demam--1691411626375

Bayi sering mengalami beberapa masalah oral yang umum selama perkembangan dan pertumbuhan, salah satunya gusi bengkak. Kondisi gusi bengkak tentu membuat si Kecil merasa tidak nyaman. Lantas, apa sih yang menyebabkan gusi bayi membengkak?&nbsp;Tumbuh Gigi (teething)Pertumbuhan gigi menimbulkan pembengkakan gusi di area tempat tumbuhnya gigi. Selain menyebabkan gusi bengkak, tumbuh gigi juga biasanya ditandai dengan gusi yang meradang dan berwarna kemerahan, anak lebih rewel, hingga susah makan.&nbsp;[1]Radang Gusi (gingivitis)Penyebab gusi bengkak pada anak yang selanjutnya adalah radang gusi. Radang gusi atau gingivitis merupakan sebuah kondisi dimana gusi mengalami peradangan dan pembengkakan akibat infeksi bakteri. Kondisi ini dipicu karena kebersihan mulut yang buruk sehingga menyebabkan penumpukan plak di mulut. Plak yang dibiarkan terus menumpuk dapat menebal dan mengeras, kemudian membentuk karang gigi di bawah garis gusi atau tartar. Tartar akan mengakibatkan perburukan peradangan gusi. Peradangan gusi sendiri memiliki gejala berupa gusi yang bengkak dan mudah berdarah jika menyikat gigi atau flossing.&nbsp;[1,2]Abses GigiAbses gigi adalah kantong atau benjolan yang berisi nanah pada gigi yang disebabkan karena infeksi bakteri. Pengobatan abses harus segera dilakukan oleh dokter gigi karena jika pecah maka berpotensi menyebarkan infeksi ke bagian mulut lain. Umumnya, seseorang dengan abses gigi mengalami nyeri yang berat dan menjalar ke bagian kepala lain seperti rahang, leher, bagian belakang kepala, hingga telinga.Apabila bayi mengalami kondisi tersebut, segera atasi dengan membawanya ke dokter gigi agar gusi bengkak dapat ditangani sesuai dengan penyebabnya.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Gingivitis &amp; Gum Disease. (01-07-2022). Raising Children Network. <a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease" title="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease">https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/gingivitis-gum-disease</a></li><li style="text-align: left;">Smith, J. A. (2023). Toddlers and Swollen Gums: What It Means. Little Teeth HTX Journal, 8(2), 45-55. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means" title="https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means">https://www.littleteeth-htx.com/post/toddlers-and-swollen-gums-what-it-means </a></li></ol>

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

3-hal-ini-dapat-menyebabkan-pembengkakan-gusi-bayi-1690275709828

Ketika anak sakit, salah satu hal yang paling dikhawatirkan orang tua adalah berat badan (BB) akan turun. Padahal, jika BB turun karena sakit, MomDad tidak perlu langsung khawatir, karena penurunan berat badan dapat menjadi reaksi normal tubuh anak terhadap penyakit atau infeksi tertentu. Beberapa penyakit ringan, seperti flu atau infeksi saluran pernapasan, bisa menyebabkan penurunan berat badan sementara karena anak mungkin kurang nafsu makan atau mengalami muntah dan diare.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3ae36d572c5105f7929ee3f3c66d9c10c_1690269428244.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-25T141644.255.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Ketika anak sakit, kita sebagai orang tua sebaiknya jangan terlalu memikirkan masalah berat badan karena itu bisa menyebabkan salah fokus. Saat anak sakit, lebih baik fokus menyembuhkan penyakitnya. Nah, dari sekian banyak penyakit, dalam kasus muntaber (muntah dan berak), penurunan BB nya akan terjadi paling cepat dan banyak. Tapi, MomDad perlu tahu, kalau setiap keadaan yang membuat BB anak turun cepat, kemungkinan besar yang hilang hanya cairan, bukan lemak atau otot. Pada muntaber, karena cairannya banyak keluar dari muntah dan juga diare, maka menggantikannya pun tidak terlalu sulit, saat nanti anaknya sudah mulai sehat lagi. Umumnya, pada saat kebutuhan cairannya sudah normal, tidak ada diare dan muntah, BB nya akan kembali seperti semula.Jadi, turun berat badan pada anak yang sakit adalah hal yang wajar ya, MomDad. Ketika anak sakit, sebaiknya fokus untuk menyembuhkan penyakitnya.Referensi: Instagram dr. Miza Dito Afrizal, Sp.A <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/Cs6CLFOAnCy/" title="https://www.instagram.com/p/Cs6CLFOAnCy/">https://www.instagram.com/p/Cs6CLFOAnCy/ </a> <div style="text-align: justify;"> </div>

Ternyata Penyakit Ini Bisa sebabkan BB Anak Turun Drastis

ternyata-penyakit-ini-bisa-sebabkan-bb-anak-turun-drastis-1690269498834

Birthmarks atau biasa yang dikenal dengan tanda lahir sering kali ditemukan pada si Kecil yang baru lahir di area tubuh tertentu. Tanda lahir pada si Kecil pun dapat berupa bercak dengan beragam warna dan bentuk. Namun, sebagian besar tanda lahir tidak berbahaya dan tidak memerlukan penanganan medis khusus karena hal ini akan menghilang seiring dengan perkembangan si Kecil. Meski begitu, ada beberapa tanda lahir yang dinilai berbahaya dan dapat berubah menjadi ganas.Tanda lahir ini harus segera mendapatkan pemeriksaan penunjang untuk dapat menyingkirkan kemungkinan adanya keganasan. Beberapa tanda lahir memerlukan tindakan penanganan, misalnya pembedahan, tindakan laser dan konsumsi obat-obatan sesuai derajat berat ringannya.Sebagian besar tanda lahir disebabkan oleh adanya kumpulan pembuluh darah yang tumbuh tidak normal. Tanda lahir jenis ini dikenal sebagai vaskuler. Tanda lahir lainnya terbentuk akibat pigmentasi tambahan pada kulit si Kecil. Mekanisme terbentuknya tanda lahir sampai saat ini masih belum terlalu jelas. Beberapa tanda lahir yang berbahaya memerlukan tindakan penanganan, misalnya dengan pembedahan, laser dan konsumsi obat-obatan sesuai dengan berat ringannya keganasan tanda lahir tersebut.Berikut jenis tanda lahir berbahaya pada bayi yang perlu MomDad waspadai:Tanda lahir vaskulerAda 2 jenis tanda lahir vaskuler yang perlu MomDad ketahui, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Hemangioma</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4def104197d2e8710c2210ce19f10bc6eb14_1690083101441.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-23T103130.222.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Hemangioma infantil sering kali dikenal sebagai ‘tanda stroberi’ karena memiliki bentuk dan warna seperti buah stroberi. Tanda ini sering muncul pada bagian kepala, wajah dan leher bayi sejak lahir atau beberapa minggu setelah lahir.Hemangioma dapat berdarah jika tergores atau terbentur. Bila hal ini terjadi, hentikan perdarahan dengan menekan hemangioma tersebut. Hemangioma ini akan membesar dan umumnya akan menghilang sebelum usia 7 tahun. Namun terkadang, hemangioma yang menghilang akan menyisakan bekas jaringan parut.Hemangioma yang menekan area mata, saluran napas atau organ vital membutuhkan penanganan segera, karena berisiko dapat mengganggu fungsi organ terkait. Si Kecil yang memiliki banyak hemangioma atau hemangioma yang sangat besar perlu diperiksa lebih lanjut untuk melihat apakah ada hemangioma lain di dalam tubuhnya.<ul><li style="text-align: justify;">Port-wine stain</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/18b21038dbf7580ebb9f582581056dc96a_1690083308076.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-23T103502.291.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tanda lahir ini berwarna merah keunguan, tampak menyerupai noda bercak minuman anggur, sehingga disebut sebagai port-wine stain. Tanda lahir ini biasanya dijumpai pada wajah, dada sampai punggung dan terlihat segera setelah si Kecil lahir. Tanda ini seringkali dianggap sebagai trauma lahir oleh tenaga kesehatan penolong kelahiran.Bayi dengan lesi port-wine stain yang lebar pada area dahi, kepala dan di sekeliling mata memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk melihat kemungkinan adanya masalah sistem saraf pusat ataupun masalah pada mata.Port-wine stain yang dijumpai pada area tungkai bawah dan kaki juga dapat disertai dengan pertumbuhan tulang dan jaringan yang lebih cepat pada sisi yang terkena.<ul><li style="text-align: justify;">Tanda lahir pigmen</li></ul>Sama halnya dengan vaskuler, tanda lahir pigmen juga memiliki 2 jenis, antara lain:Cafe au lait<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1b84eea11010b7aea2c0d628526d361d23_1690083462975.webp" class="e-rte-image e-imginline" alt="22627-cafe-au-lait-spots.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tanda lahir ini memiliki bercak datar, berbentuk agak lonjong, dan berwarna coklat muda (seperti kopi susu). Bercak ini dapat dijumpai saat lahir atau muncul saat masa kanak-kanak. Bercak ini pada umumnya bersifat ringan dan bukan merupakan sesuatu yang serius.Namun, MomDad harus waspada jika dijumpai lebih dari 6 bercak cafe au lait, karena terkadang berkaitan dengan suatu penyakit pertumbuhan abnormal jaringan saraf yang disebut sebagai neurofibromatosis. Tapi, kelainan ini sangat jarang terjadi.Tahi lalat (Melanocytic nevus)<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/103f2dfa804fbc57d550f594219e5ab6_1690083570674.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-23T103915.890.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tahi lalat yang ada sejak lahir atau dalam tahun pertama kehidupan si Kecil adalah suatu bentuk melanocytic nevus kongenital (congenital melanocytic nevus, CMN). CMN dapat memiliki berbagai bentuk, diantaranya memiliki bercak coklat kehitaman yang berukuran besar, atau bercak berwarna biru kehitaman yang memiliki rambut yang tumbuh di atasnya, ada yang menonjol atau mengalami sedikit peninggian dari permukaan kulit, namun ada juga yang datar setinggi kulit.Meskipun jarang berubah menjadi keganasan, CMN harus selalu diamati bentuk, ukuran, dan kondisi kulit di sekitarnya. Bila ada perubahan, segera konsultasikan kepada dokter. Pada CMN yang berukuran besar dan mengganggu kosmetik, dapat diterapi dengan pembedahan atau bedah rekonstruksi untuk menyingkirkan sebanyak mungkin bagian kulit yang abnormal, karena semakin besar ukuran CMN maka potensi menjadi ganas juga semakin meningkat.Nah, itulah jenis-jenis tanda lahir si Kecil yang perlu MomDad ketahui dan waspadai. Jangan lupa periksakan tanda lahir si Kecil secara rutin ya MomDad.Sumber foto: BULLET HEALTH &amp; Cleveland ClinicReferensi:<ul><li style="text-align: left;">Better Health Channel. (2021, September). Birthmarks - types of birthmarks. Retrieved from <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/birthmarks#types-of-birthmarks" title="https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/birthmarks#types-of-birthmarks">https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/conditionsandtreatments/birthmarks#types-of-birthmarks </a> </li><li style="text-align: left;">Nationwide Children's Hospital. (2018, May). Birthmarks: When Should Parents Be Concerned? Retrieved from <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2018/05/birthmarks-when-should-parents-be-concerned" title="https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2018/05/birthmarks-when-should-parents-be-concerned">https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/700childrens/2018/05/birthmarks-when-should-parents-be-concerned </a> </li><li style="text-align: left;">Cleveland Clinic. (03/31/2022). Café-au-Lait Spots. Retrieved from <a classname="e-rte-anchor" href="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22627-café-au-lait-spots" title="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22627-café-au-lait-spots">https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22627-café-au-lait-spots </a> </li><li style="text-align: left;">Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). (13.07.2017). Apa Tanda Lahir Bayi Anda Berbahaya? Retrieved from <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/apa-tanda-lahir-bayi-anda-berbahaya" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/apa-tanda-lahir-bayi-anda-berbahaya">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/apa-tanda-lahir-bayi-anda-berbahaya </a> </li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Begini Tanda Lahir yang Berbahaya bagi Bayi, Kenali Cirinya!

begini-tanda-lahir-yang-berbahaya-bagi-bayi--kenali-cirinya--1690084092097

Infeksi telinga pada bayi tentu akan membuatnya merasa tidak nyaman, sehingga bayi menjadi rewel karena belum bisa mengomunikasikan rasa sakit yang dialaminya. Oleh karena itu, kondisi infeksi telinga pada bayi harus segera diatasi. MomDad bisa melakukan cara-cara di bawah ini!<ul><li style="text-align: justify;">Memberikan kenyamanan pada bayi</li></ul>Anak dengan infeksi telinga seringkali merasa tidak nyaman karena nyeri atau telinga terasa penuh. Maka dari itu, MomDad dapat membantu memberikan kenyamanan dengan memberikan asetaminofen apabila anak merasa nyeri [1].<ul><li style="text-align: justify;">Hindari anak memasukkan jari atau benda lain ke telinganya</li></ul>Apabila ia merasa gatal atau tidak nyaman, memasukkan benda asing atau jari anak ke telinga dapat menimbulkan trauma atau iritasi dan bahkan memperburuk kondisi yang dialami, misalnya menyebabkan otitis eksterna (radang telinga luar) di luar otitis media (radang telinga tengah) yang ia sudah alami. Jadi, MomDad harus terus mengawasi si Kecil ya!<ul><li style="text-align: justify;">Berikan antibiotik dan obat tetes telinga apabila diperlukan</li></ul>Tergantung pada durasi dan tingkat keparahan infeksi telinga, MomDad dapat berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu apakah anak memerlukan terapi spesifik untuk mengatasi infeksi telinganya.<ul><li style="text-align: justify;">Hindari paparan rokok</li></ul>Yang terakhir yaitu hindari bayi dari paparan rokok, karena rokok dapat mengiritasi tuba eustachius dan meningkatkan risiko infeksi telinga [2].Itu lah 4 tips mengatasi infeksi telinga pada bayi. Apabila MomDad sudah menerapkan cara-cara di atas tetapi kondisi bayi masih belum membaik, maka segera konsultasikan dengan dokter agar bisa diatasi dengan tepat sesuai dengan anjuran dokter.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">KidsHealth. (October 2022). Otitis media. Retrieved from <a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/en/parents/otitis-media.html" title="https://kidshealth.org/en/parents/otitis-media.html">https://kidshealth.org/en/parents/otitis-media.html </a></li><li style="text-align: left;">Ear infections. Paediatr Child Health. 2009 Sep;14(7):465-8. doi: 10.1093/pch/14.7.465. PMID: 20808477; PMCID: PMC2786955.</li></ol>

Cara Tepat Mengatasi Infeksi Telinga pada Bayi

cara-tepat-mengatasi-infeksi-telinga-pada-bayi-1689670143572

Kulit bayi umumnya lebih tipis dibandingkan dengan kulit orang dewasa. Lapisan epidermis dan dermis pada kulit bayi belum sepenuhnya berkembang, sehingga membuatnya lebih sensitif terhadap iritasi. Produksi minyak alami (sebum) dan penghalang kulitnya pun belum bekerja maksimal, sehingga membuat kulit bayi lebih mudah terkena iritasi dari lingkungan eksternal. Apa saja sih yang dapat memicu kulit bayi mengalami iritasi?&nbsp;Produk perawatan kulit<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/cdc03ffa9ae5c128910424fc1b1f69f22_1689647359395.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="85a102f3363cb522ea9897ac5033c11e8_1681355732346..jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Penggunaan produk perawatan kulit yang kurang tepat juga bisa menjadi pemicu kulit bayi alami iritasi. Bayi dapat mengalami iritasi kulit akibat paparan zat iritan, seperti sabun, deterjen, pewarna, atau bahan kimia dalam produk perawatan kulit, bahkan pakaian. Penting untuk memeriksa kandungan apa saja yang terdapat di dalam sebuah produk. Hindari penggunaan produk yang mengandung Fragrance atau wewangian, paraben, formaldehyde, SLS, SLES, atau pewarna buatan.Kelembapan di area kulit yang tertutup<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/86839a4c3bdcfab42ccee2bf127b9efe_1689647562210.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-26T103444.292.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Kelembapan yang berlebihan di area tertutup, seperti leher dan paha (area popok), dapat menyebabkan iritasi kulit pada bayi. Sebab, area yang lembap tersebut menjaga kulit tetap basah. Kelembapan yang bertahan lama dapat merusak lapisan pelindung alami kulit, menurunkan pH kulit, dan menyebabkan iritasi atau dermatitis. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kebersihan dan kekeringan area popok serta menggunakan popok yang baik untuk mengurangi risiko iritasi kulit pada bayi.Hawa panas<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e66e5d4918d62d87e3f4656bd36ae6bd_1689647604086.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-26T103852.800.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Paparan hawa panas dapat mengakibatkan beberapa efek negatif pada kulit bayi, termasuk peningkatan produksi keringat, pengeringan kulit, peningkatan kelembapan dan kelembutan kulit, serta peningkatan risiko iritasi, ruam, atau dermatitis.Popok yang tidak cocok<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a10392a96b045ba6cd6557641027cd4449_1689647630135.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-26T102210.377.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Penggunaan popok yang tidak cocok, merupakan penyebab umum yang kerap membuat kulit iritasi pada bayi. Pemicunya pun beragam, mulai dari bahan popok yang tidak sesuai, sirkulasi udara yang terhambat, hingga popok terlalu ketat yang menyebabkan gesekan berlebih. Oleh karena itu, penting untuk memilih popok yang tepat agar si Kecil tetap merasa nyaman.&nbsp;Pilihlah popok yang mampu memberi kenyamanan sekaligus mencegah iritasi pada kulit bayi, seperti Genki Moko Moko! Genki Moko Moko merupakan popok celana yang mengusung teknologi dengan formula #TripleBebas dan dibuat dari bahan yang selembut kapas, membuat popok nyaman dipakai tanpa khawatir mengiritasi kulit si Kecil.Selain itu, teknologi Triple B3bas pada Genki Moko Moko memiliki keunggulan yang dapat mencegah iritasi pada kulit si kecil, yaitu :<ul><li style="text-align: justify;">Bebas bocor: Maxi Gel pada popok Genki Moko Moko dapat menyerap cairan dengan cepat dan banyak, sehingga bebas bocor, kulit bayi pun tetap kering hingga 12 jam.</li><li style="text-align: justify;">Bebas iritasi: Bahan selembut kapas dengan permukaan berpori yang memungkinkan sirkulasi udara, membuat popok nyaman dipakai, tidak panas dan si kecil bebas iritasi.</li><li style="text-align: justify;">Bebas gerak: Design popok yang lebih tipis dengan karet elastis pas di badan membuat si kecil bergerak bebas dan #bebasmenjelajah tanpa khawatir kulit iritasi.</li></ul>Popok Genki Moko Moko bisa didapatkan di e-commerce kesayangan Mom dan tersedia dalam ukuran S, M, L dan XL disesuaikan dengan berat badan si Kecil.&nbsp;Biang keringat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d1ac9a5fe6c474d895d0d5b5286e3abb_1689647684600.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-26T103651.132.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Biang keringat pada bayi terjadi ketika kelenjar keringat bayi tersumbat dan menghambat aliran keringat keluar dari kulit. Hal ini menyebabkan penumpukan keringat di bawah kulit dan dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal, atau ruam pada bayi.Penting untuk menjaga kebersihan dan kelembapan kulit bayi, serta menghindari penggunaan produk atau bahan yang dapat memicu iritasi. Jika si Kecil mengalami iritasi kulit yang parah atau berkelanjutan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli kesehatan kulit untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.Referensi:<ul><li style="text-align: left; font-size: 12pt;">Cork, M. J., et al. (2009). New Insights into the Atopic Dermatitis Epidemic. Journal of Investigative Dermatology, 129(11), 2417-2419.</li><li style="text-align: left; font-size: 12pt;">Eichenfield, L. F., et al. (2014). Guidelines of Care for the Management of Atopic Dermatitis: Section 1. Diagnosis and Assessment of Atopic Dermatitis. Journal of the American Academy of Dermatology, 70(2), 338-351.</li><li style="text-align: left; font-size: 12pt;">Atherton, D. J. (2016). Moisturizers and emollients for atopic dermatitis: Mechanisms of action. Clinical Dermatology, 34(6), 728-732. doi: 10.1016/j.det.2016.07.012</li><li style="text-align: left; font-size: 12pt;">Manca, M. L., Campus, G., Aversa, S., Coccorullo, P., Fadda, M. E., &amp; Tramini, P. (2014). Role of lactobacilli in infancy: Effects on immunity, allergic diseases and oral health. Minerva Pediatrica, 66(6), 571-585.</li><li style="text-align: left; font-size: 12pt;">Seité, S., Béani, J. C., Jeanmaire, C., &amp; Fritel, X. (2013). Heat-induced dilation of the sweat duct. The Journal of Investigative Dermatology, 133(3), 836-838. doi: 10.1038/jid.2012.375</li></ul><div style="text-align: justify;"> </div>

Beragam Pemicu yang Menyebabkan Kulit Bayi Iritasi

beragam-pemicu-yang-menyebabkan-kulit-bayi-iritasi-1690449062320

Tahukah MomDad, bahwa perkembangan tumbuh kembang anak dimulai sejak sebelum kelahiran? Oleh karena itu, gizi calon ibu dan ibu hamil harus dipenuhi dengan baik. Menjaga pemenuhan gizi pada Ibu ini juga berperan untuk menghindari ancaman&nbsp;stunting&nbsp;pada anak di masa depan, lho!. Melansir dari&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://paudpedia.kemdikbud.go.id/" title="https://paudpedia.kemdikbud.go.id/" target="_blank">Kemendikbud.id</a>, berdasarkan data Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) tahun 2021, didapatkan prevalensi&nbsp;stunting&nbsp;saat ini berada pada angka 24,4% atau 5,33 juta balita. Meski angka tersebut telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun, tetapi masih menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk menggalakan program cegah&nbsp;stunting.Selain dari sisi pemerintah, sebagai orang tua MomDad juga bisa melakukan berbagai cara untuk mencegah&nbsp;stunting&nbsp;pada anak. Nah, berikut 3 penyebab stunting pada anak:<ul><li style="text-align: justify;">Kurangnya asupan nutrisi pada ibu</li></ul>Salah satu penyebab&nbsp;stunting&nbsp;adalah kondisi ibu yang tidak mencukupi pemenuhan nutrisi saat hamil. Ketika hamil ibu perlu memperhatikan asupan makan yang kaya nutrisi dan bergizi. Tak hanya saat mengandung, sebelum mempersiapkan diri untuk hamil, wanita juga perlu menjaga tubuh dan memenuhi asupan gizi.Pemenuhan gizi tidak hanya berlangsung sebelum kelahiran, pasca kelahiran ibu tetap harus menjaga asupan makan bergizi agar bisa memberikan nutrisi pada bayi melalui ASI, mengingat 1.000 hari pertama kehidupan (usia 0-2 tahun) adalah masa krusial dalam tumbuh kembang anak.<ul><li style="text-align: justify;">Penyakit infeksi kronis</li></ul>Stunting&nbsp;juga bisa terjadi akibat penyakit infeksi yang dialami bayi secara berulang. Kondisi bayi yang mengalami infeksi membuat tubuhnya membutuhkan energi lebih untuk melawan penyakit. Dalam hal ini peran kecukupan nutrisi dan gizi bisa menjadi cara untuk melawan penyakit.&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Sanitasi buruk dan sulitnya akses kesehatan</li></ul>Kondisi sanitasi yang buruk turut jadi penyebab terjadinya&nbsp;stunting&nbsp;pada anak. Ketika kebutuhan air dan kakus yang bersih tidak terpenuhi, anak akan rentan mengalami diare dan cacingan.&nbsp;Ada beberapa cara pencegahan&nbsp;stunting&nbsp;yang bisa MomDad lakukan, antara lain:1.&nbsp;	Memastikan ibu hamil sehat, tidak berusia terlalu muda (kehamilan remaja mengakibatkan kompetisi kebutuhan nutrisi antara janin dan ibu yang masih tumbuh), menjaga jarak kehamilan cukup, tidak mengalami anemia (termasuk anemia akibat malaria), dan memastikan ibu hamil makan cukup makanan yang bergizi.2.&nbsp;	Memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama dan melanjutkan menyusui sampai bayi berusia 2 tahun.3.&nbsp;	Memberikan MPASI dengan kualitas dan kuantitas yang cukup.4.&nbsp;	Mencegah anak terinfeksi penyakit berat dengan memberikan imunisasi lengkap dan tepat waktu.5.&nbsp;	Menjaga kebersihan diri keluarga dan lingkungan rumah.6.&nbsp;	Memastikan anak mendapat stimulasi sesuai dengan usia.Penting untuk mengingat penyebab dan cara pencegahan di atas agar anak bisa tumbuh dengan optimal. Jangan ragu untuk konsultasikan kondisi si Kecil apabila ditemukan red flag pada tumbuh kembangnya.<div style="text-align: justify;">Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.</div>

Bayi Bisa Alergi ASI, Kenali Gejala Breast Milk Jaundice

Bayi Bisa Alergi ASI, Kenali Gejala Breast Milk Jaundice

Bolehkah Anak Tidur Pakai AC saat Demam?

Bolehkah Anak Tidur Pakai AC saat Demam?

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

3 Hal Ini dapat Menyebabkan Pembengkakan Gusi Bayi

Ternyata Penyakit Ini Bisa sebabkan BB Anak Turun Drastis

Ternyata Penyakit Ini Bisa sebabkan BB Anak Turun Drastis

Begini Tanda Lahir yang Berbahaya bagi Bayi, Kenali Cirinya!

Begini Tanda Lahir yang Berbahaya bagi Bayi, Kenali Cirinya!

Cara Tepat Mengatasi Infeksi Telinga pada Bayi

Cara Tepat Mengatasi Infeksi Telinga pada Bayi

Beragam Pemicu yang Menyebabkan Kulit Bayi Iritasi

Beragam Pemicu yang Menyebabkan Kulit Bayi Iritasi

Kerap Diabaikan, Ini 3 Penyebab Anak Alami Stunting

Kerap Diabaikan, Ini 3 Penyebab Anak Alami Stunting