American Heart Association merekomendasikan aktivitas fisik intensitas sedang selama minimum 60 menit per hari untuk anak-anak berusia dua tahun atau lebih. Aktivitas fisik mempunyai banyak manfaat untuk anak. Di samping bermanfaat untuk mengurangi risiko obesitas, penyakit pembuluh darah dan keganasan di kemudian hari, aktivitas fisik juga sangat penting untuk optimalisasi pertumbuhan tulang dan otot.&nbsp;Keterampilan gerak, interaksi sosial, dan perkembangan otak juga akan terasah saat anak bermain. Anak yang aktif akan belajar dengan lebih efektif, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah. Anak akan merasa gembira dan percaya diri, serta memiliki pola tidur yang baik. Aktivitas fisik yang dilakukan sejak dini akan membentuk anak menjadi seorang dewasa yang bergaya hidup aktif.Nah, berikut ini adalah beberapa tips aktivitas fisik anak sesuai kelompok usia, yuk simak ada apa saja!Aktivitas fisik anak usia bayi (0-1 tahun)<img src="https://storage.primaku.com/editor/1665281587528-ff5289c4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="happy-child-orange-sweater-plays-with-feather-floor_8353-182.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Aktivitas fisik harus disesuaikan dengan usia bayi dan perkembangan kemampuan yang telah dicapainya. Pada bulan-bulan awal, selalu perhatikan dan topang kepala, serta leher ketika diperlukan. Permainan dapat dilakukan sambil merangsang gerak berguling, duduk, merangkak, meraih, dan menggenggam benda. Pastikan lingkungan tempat bermain dan sekitarnya aman.Saat bayi sedang terbangun, MomDad bisa mengajaknya untuk tengkurap. Rangsang bayi untuk berusaha menjangkau mainan menarik yang diletakkan di depannya. Selain itu, saat bayi sudah lebih mobile, misalnya ketika bayi sudah dapat merangkak, ia dapat diajak bermain dengan meletakkan mainan lebih jauh dari jangkauan. Cara ini bisa merangsang si Kecil bergerak berusaha menjangkau mainan tersebut.&nbsp;Badan Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan setidaknya 30 menit floor-based play atau tummy time untuk bayi per harinya. Supaya bayi tidak terlalu lelah, 30 menit tersebut dapat terbagi dalam beberapa kali kegiatan dan tentunya harus selalu dilakukan dengan pengawasan MomDad.&nbsp;Selain dirangsang untuk beraktivitas fisik, bayi juga tidak boleh terlalu sering digendong atau diletakkan di kursi atau stroller karena hal itu akan membatasi ruang geraknya. Screen time tidak direkomendasikan untuk bayi. Gunakan waktu "diam" atau sedentary untuk aktivitas yang interaktif, seperti membaca bersama orang tua.Aktivitas fisik anak usia 1-2 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1665282607212-c9875a0d.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(17).png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ketika anak sudah mampu berjalan, pada usia sekitar satu hingga dua tahun, bentuk aktivitasnya dapat menjadi lebih bervariasi. Sesekali MomDad bisa selipkan aktivitas yang memerlukan banyak tenaga dalam waktu singkat, seperti melompat-lompat, memanjat, berlari dan permainan outdoor lainnya. Mainkan musik dan ajak anak bergerak sesuai irama. Belajarlah bermain bola dengan cara lempar tangkap dan menendang. Permainan yang didorong dan ditarik seperti kereta-keretaan meningkatkan pemahaman anak tentang kesadaran ruang.Minimal 180 menit aktivitas fisik per hari bisa dilakukan anak usia ini. Boleh dipisah misalnya 1 jam pagi hari, 1 jam siang hari, dan 1 jam malam hari. Nah, MomDad juga sebaiknya tidak mengekang anak dalam gendongan atau stroller lebih dari 1 jam sehari.&nbsp;Bagaimana dengan screen time pada anak? Untuk anak usia 1 tahun, tidak direkomendasikan untuk screen time ya, MomDad. Namun, untuk usia 2 tahun, MomDad bisa memberinya screen time maksimal 1 jam yang diikuti dengan aktivitasi yang melibatkan interaksi dengan MomDad.&nbsp;Aktivitas fisik membuat anak memiliki tidur yang berkualitas. Disebut berkualitas ketika anak bisa tidur selama 11-14 jam sehari termasuk tidur siang dan malam dengan jadwal tidur-bangun.Aktivitas fisik anak usia 3-5 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1665282683080-53151f55.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-toddler-having-fun-park_23-2149263264.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak usia prasekolah pada usia sekitar 3-4 tahun memiliki banyak sekali pilihan permainan yang dapat dijadikan aktivitas fisik. Misalnya saja pada tabel di bawah. Pada rentang usia ini, selipkan latihan yang membuat anak bernafas lebih cepat dan dalam. Misalnya, ajak anak berlomba jarak pendek saat bersepeda, berjalan cepat (brisk walking), menari atau bermain lempar-tangkap. Untuk aktivitas fisik yang bersifat menguatkan tulang, anak dapat melakukan kegiatan seperti melompat, skipping, atau memanja<table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody></tbody></table><table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 50%;" class="">Jenis aktivitas fisik</td><td style="width: 50%;" class="">Anak usia pra-sekolah</td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Intensitas sedang - berat</td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="font-size: 12pt;">Permainan “ular naga panjang”</li><li style="font-size: 12pt;">Bermain di taman bermain</li><li style="font-size: 12pt;">Bersepeda </li><li style="font-size: 12pt;">Berlari, berjalan, melompat, menari</li><li style="font-size: 12pt;">Berenang</li><li style="font-size: 12pt;">Bermain lempar/tangkap/tendang</li><li style="font-size: 12pt;">Gimnastik</li></ul></td></tr><tr><td style="width: 50%;" class="">Muscle strengthening </td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="font-size: 12pt;">Tarik tambang</li><li style="font-size: 12pt;">Memanjat di taman bermain</li><li style="font-size: 12pt;">Gimnastik﻿﻿ </li></ul></td></tr></tbody></table><table class="e-rte-table" style="width: 100%; min-width: 0px;"><tbody><tr><td style="width: 50%;" class="">Bone strengthening </td><td style="width: 50%;" class=""><ul><li style="font-size: 12pt;">﻿﻿Olahraga yang melibatkan gerakan hopping, skipping, jumping </li><li style="font-size: 12pt;">Lompat tali</li><li style="font-size: 12pt;">Berlari</li><li style="font-size: 12pt;">Gimnastik</li></ul></td></tr></tbody></table>Aktivitas fisik diusahakan dibuat dengan menyenangkan dan bervariasi sesuai dengan perkembangan usia anak. Aktivitas fisik juga disesuaikan dengan usia, gender, dan tahap perkembangan fisik dan emosional anak. Aktivitas fisik yang dimulai sejak dini merupakan salah satu fondasi hidup sehat yang akan terus dibawa anak sampai hari tuanya. Aktivitas fisik berguna untuk melatih tubuh dan pikiran atau jiwa. Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat (mensana in corpore sano). Karena itu, sejak kecil, anak harus sudah dibiasakan aktif secara fisik, ya, MomDad.Nah, itu dia deretan aktivitas fisik yang sesuai untuk anak berdasarkan usia. Yuk, mulai terapkan pada si Kecil secara bertahap agar tumbuh kembangnya optimal!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar tumbuh kembang si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Deretan Aktivitas Fisik Anak Usia 0-5 Tahun dan Cara Menstimulasinya!

deretan-aktivitas-fisik-anak-usia-0-5-tahun-dan-cara-menstimulasinya-

Si Kecil makin aktif bergerak terutama saat memasuki usia 1-2 tahun merupakan momen membahagiakan bagi orang tua. Namun, ada kalanya para orang tua bingung dalam menentukan apakah si Kecil sudah menunjukan perkembangan yang ideal untuk usianya. Agar MomDad tidak keliru dan bisa segera berkonsultasi jika menemukan hal yang tidak sesuai, yuk ketahui sederet ceklis perkembangan motor kasar dan halus pada anak usia 1-2 tahun berikut! Motor kasar usia 1-2 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664505249007-f348ca47.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="adorable-baby-playing-with-toy-home-floor_23-2149355548.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Motorik kasar adalah gerakan yang melibatkan kelompok otot-otot besar pada anak seperti lengan, kaki, betis, atau seluruh tubuh. Umumnya aktivitas yang masuk dalam motorik kasar adalah berlari, melompat, menangkap bola dan melempar. Berikut sederet ceklis perkembangan motorik kasar anak yang perlu MomDad ketahui:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Berjalan sendiri, dan jarang terjatuh</li><li style="text-align: justify;">Berjongkok untuk mengambil benda yang jatuh</li><li style="text-align: justify;">Dapat melempar/menendang bola tanpa kehilangan keseimbangan</li><li style="text-align: justify;">Dapat mempertahankan keseimbangan saat duduk atau berdiri sembari menggunakan kedua tangannya untuk bereksplorasi dengan mainannya</li><li style="text-align: justify;">Dapat berjalan sambil menarik mainan di belakangnya</li><li style="text-align: justify;">Dapat berjalan sambil membawa mainan/benda yang berukuran cukup besar</li><li style="text-align: justify;">Berlari</li><li style="text-align: justify;">Memanjat furnitur/mainannya tanpa bantuan</li><li style="text-align: justify;">Dapat naik dan turun tangga berpegangan</li></ul>Motor halus usia 1-2 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664505183898-c7e85915.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="baby-girl-playing-with-educational-toy-nursery_73683-347.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Motorik halus adalah perkembangan si Kecil dalam menggerakan otot-otot kecilnya dengan melakukan aktivitas seperti menyusun, menggambar, menulis atau memasukan balok sesuai bentuknya. Berikut ceklis perkembangan ideal motorik halus anak usia 1-2 tahun:<ul><li style="text-align: justify;">Menumpuk dua objek/balok (12-18 bulan), hingga 4 balok atau lebih pada usia 2 tahun</li><li style="text-align: justify;">Mencoret-coret</li><li style="text-align: justify;">Membalikkan wadah untuk mengeluarkan isinya</li><li style="text-align: justify;">Mulai sering menggunakan salah satu sisi tangan lebih sering pada usia di atas 18 bulan (tangan kanan atau kiri)</li><li style="text-align: justify;">Tertarik bermain dengan kunci-gembok, saklar mainan, kancing, slot pintu, dan sebagainya. Untuk alternatif orang tua bisa memberikan mainan seperti busy board.&nbsp; Tetapi pastikan orang tua selalu mengawasi ketika anak bermain dan pilih mainan yang tidak memiliki unsur terpisah seperti paku atau baut yang bisa terlepas, untuk menghindari benda tersebut tertelan.</li></ul>Nah itu dia Berbagai perkembangan ideal yang dialami oleh bayi usia 1-2 tahun. Namun, MomDad perlu mewaspadai jika buah hati menunjukkan tanda di bawah ini, dan segera konsultasikan dengan dokter ahli.<ul><li style="text-align: justify;">Anak tidak dapat berjalan hingga usia 18 bulan</li><li style="text-align: justify;">Anak terus menerus berjalan jinjit. Tidak terjadi pola berjalan seperti orang dewasa, yaitu menggunakan tumit dan ujung kaki (heel&nbsp; to toe)</li><li style="text-align: justify;">Tidak dapat memanjat tangga</li><li style="text-align: justify;">Tidak menggunakan pincer grasp (menjimpit menggunakan telunjuk dan ibu jari) saat memegang benda berukuran kecil</li></ul>Well, apakah motor kasar dan halus si Kecil sudah sesuai dengan ceklis di atas, MomDad? Semoga sudah ya dan tumbuh kembangnya berjalan dengan optimal.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar perkembangan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;​FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Kenali Perkembangan Motor Kasar dan Halus Anak Usia 1-2 Tahun

kenali-perkembangan-motor-kasar-dan-halus-anak-usia-1-2-tahun

Bayi akan mengalami berbagai perkembangan bahasa, motorik, hingga kognitif yang berbeda-beda di setiap usia. Dari segi kognitif, bayi yang menginjak usia 6-9 bulan, mampu menatap arah atau benda yang sedang ditunjuk, mencoba mencari benda yang terjatuh, mulai paham konsekuensi tindakan dan ingin mengulang, serta mulai meniru perilaku orang lain. Nah, demi mengasah kemampuan kognitif tersebut, berikut ragam stimulasi yang sesuai untuk bayi usia 6-9 bulan.Stimulasi yang sesuai<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664357609298-8baa0453.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul(16).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Letakkan aneka ragam barang di keranjang (kunci, kaleng selai, gelang, pita, kipas, dan lain-lain). Ambil benda satu persatu dan tarik perhatian bayi untuk menatap benda tersebut. Biarkan bayi meraih dan bermain dengan berbagai benda di sekitarnya untuk tujuan eksplorasi. Hati-hati jangan berikan benda yang berukuran lebih kecil dr 3 cm karena berisiko tertelan Bayi senang efek sebab-akibat yang bisa langsung ia rasakan. Berikan si Kecil kesempatan untuk eksplorasi dan punya kontrol, seperti menyala-matikan lampu, memukul panci hingga berbunyi, atau menyenggol mainan gantungan hingga bergoyang-goyang.</li><li style="text-align: justify;">Posisikan diri berhadapan dengan bayi. Di usia ini, si Kecil mulai mencoba meniru perilaku orang lain. Coba ajak bermain, katakan “Coba adik ikuti mama, kedip-kedip mata.” Buat gerakan yang sangat jelas, perlahan, dan mudah diikuti.</li></ul><div style="text-align: justify;"><img src="https://storage.primaku.com/editor/1664357626035-f7302586.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1077265204-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> </div><ul><li style="text-align: justify;">Dudukkan si Kecil di kursi makan atau pangkuan. Siapkan benda yang ketika jatuh akan membuat suara gaduh. Goyangkan benda di depan wajahnya hingga ia memberikan perhatian dan ingin memegangnya. Secara tiba-tiba, jatuhkan benda tersebut dan katakan, “Hah? Kemana ya perginya?” Jika si Kecil belum menyadari, tunjuk dan arahkan pandangan si Kecil ke bawah. Selanjutnya, biarkan ia memegang dan menjatuhkan bendanya sendiri berulang-ulang.</li></ul>Nah, itu dia rangkaian stimulasi yang bisa MomDad coba di rumah untuk tingkatkan kemampuan kognitif si Kecil. Selamat mencobanya di rumah!Ingin tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikReferensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0-5 tahun by Rumah Dandelion

Stimulasi untuk Asah Kemampuan Kognitif Bayi Usia 6-9 Bulan

stimulasi-untuk-asah-kemampuan-kognitif-bayi-usia-6-9-bulan

Perkembangan seorang anak tampak paling nyata selama tahun-tahun pertama kehidupannya. Umumnya, yang menjadi perhatian utama seluruh anggota keluarga adalah kemampuan gerak kasar dan bicara. Tengkurap, duduk, berjalan. tertawa, mengoceh, hingga memanggil. Walaupun tampak sepele, sebenarnya perkembangan gerak halus juga penting untuk diperhatikan. Keterampilan ini menunjukkan kemampuan anak menggunakan otot-otot kecil terutama di tangan, jari-jari, dan pergelangan tangan.Ketika baru lahir, telapak tangan bayi lebih banyak berada dalam posisi menggenggam. Seiring dengan berjalannya waktu, sekitar usia tiga bulan, genggaman itu akan membuka. Ia siap untuk belajar memegang benda. Ini adalah langkah awal yang menjadi dasar kemahiran dalam kegiatan belajar di kemudian hari, seperti menulis, menggunting, dan memainkan alat musik.Baca lebih lanjut untuk mengetahui tahapan perkembangan bayi dalam memegang benda berikut ini!3 cara memegang benda sesuai usia dan tingkat kemahiran bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663302824855-adcf4f53.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(8) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menggenggam&nbsp;Bayi memegang benda dengan seluruh bagian telapak tangan, sementara jari-jari dikepalkan. Ia meraih dengan gerakan seperti menggaruk.Memegang dengan empat jariKetika bayi mulai mampu mengendalikan gerak tangan, umumnya ia segera berganti cara memegang dari menggenggam&nbsp; dengan jari mengepal menjadi pegangan dengan empat jari. Keempat jari memegang benda dengan disangga ibu jari. Kendali tangan menjadi lebih baik, namun masih goyah dan kurang efisien.MenjimpitMenjimpit dilakukan dengan cara menjepit benda di antara telunjuk dan ibu jari. Kemampuan menjimpit timbul ketika keterampilan gerak halus sudah semakin mantap. Pada tahap ini anak sudah dapat memutar tombol, membalik halaman buku, membuka dan menutup resleting.Jika si Kecil mengalami kesulitan menguasai keterampilan menjimpit, coba lakukan langkah-langkah berikut ini:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663302834985-f733077e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1181197837-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Tunjukkan cara menjimpit yang benar pada anak, dengan hanya menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk memungut benda kecil. Perjelas gerakan MomDad ketika akan mengambil benda dengan cara merentangkan kedua jari tersebut sejauh mungkin sebelum melakukan jepitan. Ketiga jari yang lain dikepalkan ke telapak tangan, sehingga anak dapat melihat bahwa hanya ibu jari dan telunjuk yang digunakan mengambil benda.</li><li style="text-align: justify;">Berikan biskuit atau makanan kecil yang dapat dipegang sendiri oleh anak. Tawarkan kue ke arah ibu jari anak, dan tunggu sampai ia ingin meraihnya. Minta ia untuk memungut potongan kecil makanan dengan jarinya, walaupun mungkin ia sudah mampu makan dengan sendok atau garpu. Salah satu contoh makanan yang dapat diberikan adalah potongan buah kecil-kecil. Tanpa garpu, hanya ada satu cara untuk makan potongan buah tersebut satu persatu, yaitu dengan berlatih menjimpit.</li><li style="text-align: justify;">Arahkan anak untuk melukis di permukaan datar yang vertikal. Tempelkan kertas besar di dinding atau pintu. Memegang spidol atau kuas untuk menggambar di permukaan vertikal akan sedikit memaksa anak untuk menekuk tangannya ke belakang ke arah pergelangan tangan. Gerakan ini secara otomatis menyebabkan telunjuk dan ibu jari berada dalam posisi menjimpit.</li><li style="text-align: justify;">Sesekali saat makan, bermainlah dengan mie. Minta anak menari satu helai mie dan memisahkannya dari helaian mie yang lain, agar ia berlatih dengan jari-jarinya.</li><li style="text-align: justify;">Ajari anak menarik tisu dari kotaknya, atau mengambil sedotan yang terpasang pada gelas kertas bertutup.</li><li style="text-align: justify;">Beberapa anak senang merobek kertas. Apabila si Kecil juga demikian, sediakan tempat sampah besar dan majalah tua untuk dirobek-robek. Jika ia lebih tertarik memasukkan hasil robekannya ke dalam mulut, ambil dan simpan semuanya kemudian coba lagi beberapa minggu kemudian.</li><li style="text-align: justify;">Ajari anak untuk melambaikan tangan dan bertepuk tangan. Kegiatan ini akan melatih pergelangan tangannya.</li><li style="text-align: justify;">Saat membacakan cerita, ajak anak untuk membantu MomDad membalik halaman buku yang sedang dibaca.</li></ul>Keterampilan gerak halus berkembang hanya dengan cara berlatih terus-menerus. Apabila sekelompok otot kecil dilatih untuk mengulang-ulang suatu pola gerakan, maka lama kelamaan gerakan tersebut akan menjadi otomatis. Lakukan dalam suasana bermain, agar tidak terasa seperti beban. MomDad dapat menikmati waktu yang menyenangkan bersama anak, sambil mengasah keterampilannya. Selamat bersenang-senang!Ingin tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Rangkaian Stimulasi untuk Membantu Bayi Memegang Benda

rangkaian-stimulasi-untuk-membantu-bayi-memegang-benda

Melatih anak berbicara bisa dilakukan sejak dini atau sejak baru lahir. Di awal tumbuh kembangnya, bayi dapat mengeluarkan suara-suara hingga akhirnya ia bisa merangkai kata demi kata. Sebagai orang tua yang ingin tumbuh kembang anaknya optimal, MomDad wajb tahu nih tahapan berbicara pada anak berdasarkan usia. Yuk, simak!Tahapan berbicara anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663136646394-aef775b2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1316664825-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Saat lahir, bayi hanya dapat menangis untuk menyatakan keinginannya. Pada usia 2-3 bulan, bayi mulai dapat membuat suara-suara seperti “aah” atau “uuh” yang dikenal dengan istilah cooing. Ia juga senang bereksperimen dengan berbagai bunyi yang dapat dihasilkannya, misalnya suara menyerupai berkumur. Bayi juga mulai bereaksi terhadap orang lain dengan mengeluarkan suara. Setelah usia 3 bulan, bayi akan mencari sumber suara yang didengarnya dan menyukai mainan yang mengeluarkan suara.</li><li style="text-align: justify;">Mendekati usia 6 bulan, bayi dapat berespons terhadap namanya sendiri dan mengenali emosi dalam nada bicara. Cooing berangsur menjadi babbling, yakni mengoceh dengan suku kata tunggal, misalnya “papapapapa”, “dadadadada”, “bababababa”, “mamamamama”. Bayi juga mulai dapat mengatur nada bicaranya sesuai emosi yang dirasakannya, dengan ekspresi wajah yang sesuai.</li><li style="text-align: justify;">Pada usia 6-9 bulan, bayi mulai mengerti nama-nama orang dan benda serta konsep-konsep dasar seperti “ya”, “tidak”, “habis”. Saat babbling, ia menggunakan intonasi atau nada bicara seperti bahasa ibunya. Ia pun dapat mengucapkan kata-kata sederhana seperti mama dan papa tanpa arti.</li><li style="text-align: justify;">Pada usia 9-12 bulan, ia sudah dapat mengucapkan “mama” dan “papa” (atau istilah lain yang biasa digunakan untuk ibu dan ayah atau pengasuh utama lainnya) dengan arti. Ia menengok apabila namanya dipanggil dan mengerti beberapa perintah sederhana, misal “lihat itu!” atau “ayo sini”. Si Kecil juga mampu menggunakan isyarat untuk menyatakan keinginannya, misalnya menunjuk, merentangkan tangan ke atas untuk minta digendong, atau melambaikan tangan (dadah). Ia suka membeo, menirukan kata atau bunyi yang didengarnya. Lalu, pada usia 12 bulan bayi sudah mengerti sekitar 70 kata.</li><li style="text-align: justify;">Usia 12-18 bulan, si Kecil biasanya sudah dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, dapat mengangguk atau menggelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan, menunjuk anggota tubuh atau gambar yang disebutkan orang lain, dan mengikuti perintah satu langkah (Tolong ambilkan mainan itu). Kosakata anak bertambah dengan pesat; pada usia 15 bulan ia mungkin baru dapat mengucapkan 3-6 kata dengan arti, namun pada usia 18 bulan kosakatanya telah mencapai 5-50 kata. Pada usia ini, anak sudah bisa menyatakan sebagian besar keinginannya dengan kata-kata.</li><li style="text-align: justify;">Pada usia 18-24 bulan, anak akan mengalami ledakan bahasa. Hampir setiap hari ia memiliki kosakata baru. Ia dapat membuat kalimat yang terdiri atas dua kata (mama mandi, naik sepeda) dan dapat mengikuti perintah dua langkah. Pada fase ini anak akan senang mendengarkan cerita. Di usia dua tahun, sekitar 50% bicaranya dapat dimengerti orang lain.</li></ul>​Yuk, temani dan ajak terus si Kecil berinteraksi sejak dini agar perkembangan bicaranya bisa optimal. Ingin tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;newborn? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Reference:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/keterlambatan-bicara </a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Tahapan Berbicara pada Anak Berdasarkan Usia

tahapan-berbicara-pada-anak-berdasarkan-usia

Melatih bahasa pada si Kecil dapat dilakukan sejak usia dini, yaitu 0-3 bulan. Bayi yang baru lahir juga membutuhkan stimulasi dari suara-suara yang ia dengar, untuk melatih bahasanya. Saat usia ini, MomDad dapat menstimulasi bahasa si Kecil dengan kegiatan sehari-hari yang sangat mudah dilakukan.Indikator tumbuh kembang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663070352086-d5a02964.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-492149091-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad dapat mengetahui indikator tumbuh kembang bahasa si Kecil sebagai berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Menangis sebagai bentuk komunikasi satu-satunya untuk kondisi apapun (lapar, tidak nyaman, sakit, atau ingin digendong).</li><li style="text-align: justify;">Memberi perhatian pada suara-suara, mulai mencari sumber suara.</li><li style="text-align: justify;">Mulai membuat suara-suara vocal (oooh, aaahh, uuhh).</li><li style="text-align: justify;">Mulai membedakan suara percakapan dengan suara lain.</li></ul>Stimulasi yang sesuai<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663070409643-7bdbb347.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1174864872-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Adapun stimulasi yang sesuai untuk melatih bahasanya, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Perdengarkan berbagai jenis suara agar si Kecil mengenal dunia sekitar, seperti suara manusia, suara hewan, suara kipas angin, suara mobil, suara air mendidih, dan sebagainya.</li><li style="text-align: justify;">Ajak si Kecil bermain dengan aneka mainan yang mengeluarkan bunyi, gerakkan posisi mainan dan perhatikan apakah si Kecil menoleh mencari asal suara.</li><li style="text-align: justify;">Ajak si Kecil berbicara, meski kesannya ia belum memahami apapun. Namun, ketika diajak bicara, si Kecil sudah dapat melakukan kontak mata dan itu merupakan bentuk komunikasi. Si Kecil belum paham kata-kata, tetapi ia dapat menangkap nada suara. Bicaralah dengan nada yang lembut dan menenangkan.</li><li style="text-align: justify;">Responsif terhadap tangisan si Kecil. Selama bulan-bulan awal hidupnya, ia belum memiliki keinginan personal yang egois. Si Kecil menangis bukan untuk manipulasi. Keinginan bayi adalah kebutuhannya. Tangisan adalah bahasa bayi. Bayi yang dibiarkan menangis terus menerus dan tidak direspon dapat menganggapnya sebagai penolakan dan merasa dirinya tidak cukup berharga untuk menerima perhatian orang-orang dewasa di sekelilingnya. Hal ini berisiko menghilangkan dorongan bayi untuk menjalani komunikasi.</li><li style="text-align: justify;">Ajak si Kecil bernyanyi saat bangun tidur. Gunakan nada lagu “Kalau kau suka hati,”&nbsp; dan ajaklah ia bernyanyi:</li></ul>Selamat pagi adik, apa kabar?Selamat pagi kakak, apa kabar?Selamat pagi ibuSelamat pagi ayahSelamat pagi semua, apa kabar?Kegiatan stimulasi untuk melatih bahasa si Kecil mudah dipraktikan bukan, MomDad? Selamat mencobanya di rumah, MomDadIngin tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div>Sumber foto: iStockReferensi:&nbsp;Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0-5 Tahun oleh Tim Rumah Dandelion 2021</div>

Begini Cara Melatih Stimulasi Bahasa pada Newborn

begini-cara-melatih-stimulasi-bahasa-pada-newborn

Mengenalkan bentuk dan warna merupakan langkah awal dalam membantu anak belajar keterampilan menulis, membaca, dan berhitung. Biasanya, anak mulai ada keinginan untuk mengenal bentuk warna pada usia 1,5 tahun hingga 2 tahun, ketika kosakata yang dikuasai sudah relatif banyak. Jika si Kecil sudah termasuk di usia tersebut dan tahu banyak kosakata, MomDad dapat mengenalkan warna padanya dengan cara:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662855919877-cbf4c0c3.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="time-shampoo-my-darling-cropped-shot-mother-washing-her-baby-boys-hair_590464-41458.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Mengenalkan warna pada balita dimulai dengan warna-warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru.</li><li style="text-align: justify;">Setelah itu, MomDad bisa mengenalkan warna-warna turunan tiga warna tersebut. seperti hijau, merah muda, orange, dan lain-lain.</li><li style="text-align: justify;">Jika ingin mengenalkannya satu warna baru, MomDad dapat menggunakan satu hari khusus untuk mengulang-ulang warna tersebut.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa mengajaknya belajar warna saat bermain puzzle atau playdough, mewarnai dengan krayon, atau sambil membacakan buku cerita.</li><li style="text-align: justify;">Bila si Kecil salah menyebutkan warna yang kita inginkan, jangan disalahkan. Namun, akan lebih baik jika MomDad menyebutkan warna yang sebetulnya.</li><li style="text-align: justify;">MomDad perlu memahami bahwa anak dapat mengenal warna secara bertahap karena berkaitan dengan perkembangan penglihatan si Kecil. Umumnya, baru pada usia 3 tahun, anak mulai benar-benar mengenali warna.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa mengenalkan warna sambil bermain. Misalnya, melalui warna pada mainannya atau sambil jalan-jalan, di mana MomDad bisa menyebutkan warna yang ada di sepanjang jalan, sambil bernyanyi, atau sambil membacakan buku anak.</li></ul>Apakah saat ini si Kecil sudah dapat mengenal warna, MomDad dan apa warna kesukaannya? Bagi yang belum mengenalkan warna pada si Kecil, MomDad bisa mencoba tips di atas. Selamat mencoba! Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;iStockReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

kenalkan-warna-pada-si-kecil-dengan-cara-ini--yuk-

Berdiri dan berjalan merupakan salah satu bagian penting dari tahapan proses tumbuh kembang si Kecil. Apabila ia tidak memiliki masalah, baik dari faktor dirinya sendiri, lingkungan, dan aktivitasnya, maka si Kecil tidak memerlukan latihan khusus untuk dapat berdiri dan berjalan.Umumnya anak akan mencoba untuk berdiri dan berjalan sekitar 9 hingga 12 bulan. Dalam fase ini, ada banyak cara yang bisa MomDad lakukan untuk menstimulasi atau memberikan rangsangan agar si Kecil cepat berdiri dan berjalan melalui langkah yang sederhana.&nbsp;Apa saja caranya? Yuk, simak!Memberikan banyak kesempatan floor timeAnak yang banyak bermain dan menjelajah sekitarnya akan memiliki kesempatan mengembangkan otot-otot besar tubuhnya agar mampu bergerak dan berpindah tempat dengan efisien.Menyiapkan lingkungan yang aman untuk anak bereksplorasiPastikan MomDad menutup semua saklar listrik dan menjauhkan berbagai benda tajam atau yang berpotensi menyebabkan si Kecil terjatuh saat belajar jalan.Menyediakan ‘pegangan’ untuk si Kecil yang mulai merambatMomDad dapat membantu si Kecil belajar berjalan menggunakan benda-benda statis, seperti kursi pendek yang dapat menjadi tempat berpegangannya saat ia berdiri dan berjalan.Menggunakan alat bantu seperti push walker<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662706567755-4739afcc.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-979159840-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat ini sudah banyak dikembangkan alat untuk membantu anak berjalan, seperti push walker yang merangsang si Kecil untuk berdiri sendiri dengan roda yang dapat didorong dan dikunci sebagai pengaman sesuai kebutuhan.Push walker digunakan dengan mendorong pegangan dari belakang, kemudian rodanya akan berputar sehingga si Kecil dapat berjalan maju dengan tetap berpegangan.Meletakkan benda-benda yang menarik perhatian di lantai<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662706604249-058b3044.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="customer-young-woman-choosing-baby-clothes-children-s-wear-shop-buying-store-infant-kids_461973-1134.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Si Kecil akan belajar untuk berjongkok sembari mempertahankan keseimbangan tubuhnya agar tidak terjatuh. Hal ini memerlukan kekuatan otot-otot batang tubuh maupun ekstremitas yang harus dikembangkan. Pastikan si Kecil memiliki tempat berpegangan apabila dirinya mulai terhuyung-huyung.Bertelanjang kaki<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/6X4P" title="https://primaku.page.link/6X4P" target="_blank">Bertelanjang kaki dapat memberikan input stimulasi sensori</a> serta proprioseptif bagi si kecil untuk mengetahui posisi tubuh, merasakan dataran tempat dirinya menjejakkan kaki, serta mempertahankan keseimbangan hingga akhirnya dapat berjalan dengan baik.Ajak si Kecil meraih mainanLetakkan mainan pada posisi yang membuat si Kecil harus berusaha untuk meraih mainan tersebut, yaitu misalnya mainan diletakkan di lantai dan posisi anak lebih tinggi.Jika si Kecil masih belum bisa belajar berjalan saat usianya menginjak 18 bulan, segera konsultasikan mengenai kondisinya ke dokter anak ya MomDad.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikReferensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan" style="text-align: inherit;">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/tips-melatih-anak-berdiri-dan-berjalan</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Deretan Aktivitas Fisik Anak Usia 0-5 Tahun dan Cara Menstimulasinya!

Deretan Aktivitas Fisik Anak Usia 0-5 Tahun dan Cara Menstimulasinya!

Kenali Perkembangan Motor Kasar dan Halus Anak Usia 1-2 Tahun

Kenali Perkembangan Motor Kasar dan Halus Anak Usia 1-2 Tahun

Stimulasi untuk Asah Kemampuan Kognitif Bayi Usia 6-9 Bulan

Stimulasi untuk Asah Kemampuan Kognitif Bayi Usia 6-9 Bulan

Rangkaian Stimulasi untuk Membantu Bayi Memegang Benda

Rangkaian Stimulasi untuk Membantu Bayi Memegang Benda

Tahapan Berbicara pada Anak Berdasarkan Usia

Tahapan Berbicara pada Anak Berdasarkan Usia

Begini Cara Melatih Stimulasi Bahasa pada Newborn

Begini Cara Melatih Stimulasi Bahasa pada Newborn

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Rangkaian Stimulasi agar si Kecil Cepat Berdiri dan Berjalan

Rangkaian Stimulasi agar si Kecil Cepat Berdiri dan Berjalan