Ingus adalah cairan lendir yang dihasilkan oleh selaput lendir hidung. Ingus terbentuk sebagai respons terhadap paparan benda asing, seperti debu, kuman, atau alergen, yang masuk ke dalam hidung. Salah satu fungsi utama ingus adalah membantu membersihkan dan melindungi saluran pernapasan dari potensi ancaman tersebut. Ingus biasanya lebih banyak diproduksi ketika anak sakit, seperti saat mengalami flu atau pilek. Nah, jika diperhatikan, ingus memiliki warna dan bentuk berbeda, yang memiliki arti. Yuk, ketahui kondisi si Kecil dari warna dan bentuk ingusnya! JernihIngus yang normal biasanya jernih, namun bila anak sedang mengalami infeksi, dapat berubah warna. Ingus yang jernih biasanya menandakan adanya alergi atau ada faktor lingkungan lainnya, seperti menghirup polusi. KuningIngus berwarna kuning menandakan tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap infeksi. Warna kuning berasal dari sel darah putih yg dipanggil ke hidung untuk melawan infeksi. Hijau 	Hijau menandakan infeksi yang dialami lebih kuat. Ingus hijau menandakan bahwa jumlah sel darah putih banyak sekali dan mengandung sisa-sisa kuman yang dilawan juga. Infeksi ini umumnya infeksi virus yang dapat hilang sendiri, namun bila setelah 2 minggu ingus masih hijau, segera kontrol ke dokter. Merah atau PinkIngus berwarna merah atau pink menandakan adanya campuran darah di ingus. Jaringan hidung sisi dalam cukup tipis dan rapuh sehingga adanya iritasi sedikit dapat menyebabkan jaringan hidung berdarah. Bila darah tidak berhenti sendiri, segera temui petugas Kesehatan. CokelatCokelat, biasanya ingus cokelat adalah tanda bahwa ada riwayat luka di rongga hidung yang sekarang sudah menyembuh. Darah kering biasanya berwarna cokelat, sehingga ingus cokelat mungkin disebabkan campuran dengan darah kering. HitamHitam, umumnya disebabkan campuran ingus dengan bahan kimia, misalnya pada orang yang merokok, orang yang bekerja di lingkungan berdebu, namun juga bisa berarti sebuah infeksi jamur. Well, itu lah kondisi si Kecil jika diartikan melalui warna dan bentuk ingusnya. Jika saat ini si Kecil sedang flu atau pilek, semoga kondisinya cepat membaik ya, MomDad.&nbsp;

6 Warna & Bentuk Ingus Bayi Berbeda, Ini Artinya!

6-warna---bentuk-ingus-bayi-berbeda--ini-artinya--1702631026446

New parents mungkin mengalami kesulitan atau kebingungan saat merawat bayi newborn, salah satunya ketika memandikannya. Memandikan bayi newborn memang bukan hal yang mudah. MomDad perlu tahu kapan waktu yang tepat untuk memandikannya hingga posisi yang aman agar si Kecil tetap nyaman saat dimandikan. Sebagai panduan, yuk simak penjelasan di bawah mengenai aturan mandi pada bayi&nbsp;newborn! Cara Tepat Memandikan Bayi Newborn&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2546b78715ed1f2b2ed2d5310d1a8ca54_1702627879799.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="aturan mandi bayi newborn (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Badan Kesehatan dunia (WHO) menyarankan agar bayi dimandikan setelah berusia 24 jam atau setidaknya setelah usia 6 jam bila ada adat atau budaya yang harus dipatuhi. Setelah dimandikan untuk pertama kali, tentu MomDad tetap perlu memandikannya sebagai rutinitas. Referensi di negara Barat menyarankan bayi dimandikan 2 - 3 kali per minggu, namun bayi boleh dilap atau diseka dengan air setiap hari.Ketika memandikan bayi newborn, hal terpenting yang perlu diperhatikan adalah suhu air. Suhu yang disarankan adalah sekitar 37 - 38oC. Bila tidak ada thermometer, MomDad dapat menggunakan siku atau pergelangan tangan untuk mengecek kehangatan. Suhu air tidak boleh panas, melainkan hanya hangat yang nyaman.Agar bayi newborn tetap aman dan nyaman saat dimandikan, ia harus dalam posisi telentang dengan kepala-leher tersangga satu tangan MomDad dan badan tersangga tangan MomDad yang lain. Jangan lupa periksa suhu air agar tidak terlalu panas, dan masukkan kaki bayi terlebih dahulu. Jangan pernah meninggalkan bayi di dalam bak mandi sendirian. Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/hygiene-keeping-clean/bathing-a-newborn" title="https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/hygiene-keeping-clean/bathing-a-newborn" target="_blank">Bathing a newborn | Raising Children Network</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/bathing-skin-care/Pages/Bathing-Your-Newborn.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/bathing-skin-care/Pages/Bathing-Your-Newborn.aspx" target="_blank">Bathing Your Baby - HealthyChildren.org</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/washing-and-bathing-your-baby/" title="https://www.nhs.uk/conditions/baby/caring-for-a-newborn/washing-and-bathing-your-baby/" target="_blank">Washing and bathing your baby - NHS&nbsp;</a></li></ul><div> </div>

Perlu Hati-Hati Memandikan Bayi Newborn, Ketahui Aturannya!

perlu-hati-hati-memandikan-bayi-newborn--ketahui-aturannya--1702627973065

Belakangan, kasus COVID-19 di Indonesia kembali meningkat. Meski sudah melakukan vaksinasi COVID-19, MomDad mungkin merasa was-was si Kecil terjangkit virus Corona ini. Ditambah, saat ini penggunaan masker sudah tidak diwajibkan oleh pemerintah. COVID-19 tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga anak-anak. Prosedur yang dilakukan untuk mendeteksi virus Corona adalah dengan melakukan swab test atau metode polymerase chain reaction (PCR). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai swab test pada anak untuk memastikan apakah ia positif COVID-19 atau tidak, simak informasi selengkapnya berikut ini, yuk!1. Q: Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan swab untuk COVID-19?A: Pemeriksaan swab dilakukan untuk menentukan seseorang terjangkit COVID-19. Pemeriksaan swab ini mengambil sampel atau spesimen dari area belakang rongga mulut (orofaring) dan belakang rongga hidung (nasofaring). Sampel atau spesimen yang diambil akan diperiksakan dengan menggunakan metode polymerase chain reaction (PCR).2. Q: Apa saja kondisi atau situasi yang mengindikasikan pemeriksaan swab untuk COVID-19 pada anak? A: Anak dengan gejala COVID-19, yaitu:<ul><li style="font-size: 12pt;">Demam dan batuk akut ATAU</li><li style="font-size: 12pt;">Tiga atau lebih gejala berikut : demam, batuk, lemas, sakit kepala, nyeri otot, nyeri tenggorokan, pilek, sesak, mual/muntah/nafsu makan turun, diare, perubahan kesadaran yang semuanya bersifat akut</li><li style="font-size: 12pt;">Atau anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau konfirmasi COVID-19</li></ul>3. Q: Bagaimana prosedur pemeriksaan swab pada anak? A: Prosedur swab pada anak untuk serupa dengan prosedur pada dewasa, yaitu menggunakan alat swab yang berbeda untuk area hidung dan mulut. Kedua lubang hidung dan rongga mulut akan diswab untuk mendapatkan spesimen yang adekuat untuk pemeriksaan PCR.4. Q: Adakah potensi komplikasi pada pemeriksaan swab?A: Dapat terjadi perdarahan ringan dari hidung pada beberapa anak. Sampel yang tidak adekuat dapat menyebabkan hasil negatif palsu.5. Q: Adakah anak yang tidak boleh diswab?A: Anak yang memiliki risiko sumbatan jalan napas atas tidak disarankan untuk diswab, seperti halnya pada penyakit laryngitis, demikian pula anak yang baru saja mengalami trauma atau operasi pada area wajah. Anak dengan gangguan perdarahan, seperti memiliki kadar trombosit yang rendah, juga memerlukan advis dari dokter sebelum menjalani pemeriksaan swab.6. Q: Kapan pemeriksaan swab harus dikerjakan?A: Pada anak dengan gejala COVID-19, pengambilan swab dilakukan di hari ke-1 dan 2 untuk penegakkan diagnosis. Bila pemeriksaan di hari pertama sudah positif, tidak perlu lagi pemeriksaan di hari kedua, Apabila pemeriksaan di hari pertama negatif, maka diperlukan pemeriksaan di hari berikutnya (hari kedua). Untuk kasus tanpa gejala, ringan, dan sedang tidak perlu dilakukan pemeriksaan PCR untuk follow-up. Pemeriksaan follow-up hanya dilakukan pada pasien yang berat, kritis, dan anak dengan komorbid.Pada anak yang memiliki kontak erat dengan kasus probable atau terkonfirmasi positif COVID-19, swab dikerjakan pada hari pertama karantina sebagai entry test dan hari kelima karantina sebagai exit test. Dalam kurun waktu masa karantina, jika anak menjadi bergejala maka harus dilakukan pemeriksaan swab.7. Q: Apa saja hasil yang mungkin didapatkan dari pemeriksaan swab?A: Hasil yang dapat muncul dari pemeriksaan swab adalah positif atau negatif untuk COVID-19.8. Q: Apa yang dimaksud dengan nilai cycle threshold (CT) pada hasil PCR?A: Nilai CT pada hasil PCR adalah jumlah amplifikasi atau penguatan sinyal agar mesin PCR dapat membaca partikel atau materi genetik virus. Semakin kecil nilai CT menandakan jumlah partikel atau materi genetik virus semakin banyak dalam spesimen yang diperiksa.9. Q: Pada anak yang sudah pernah mendapatkan hasil swab positif, hingga berapa lama pemeriksaan swab dapat memberikan hasil yang masih positif?A: Badan Kesehatan Amerika (CDC) melaporkan bahwa virus SARS-COV-2 masih dapat terdeteksi di saluran napas atas hingga 12 minggu setelah munculnya gejala. Mereka juga melaporkan bahwa setelah 10 hari munculnya gejala, virus tidak lagi mengalami pertumbuhan ketika dibiakkan, sehingga menjadi dasar durasi isolasi mandiri bagi pasien COVID-19 dengan gejala ringan dan sedang.Daftar bacaan:<ul><li style="font-size: 12pt;">Palmas G, Trapani S, Calistri E, Perferi G, Venturini E, Indolfi G, dkk. Nasal swab as preferred clinical specimen for COVID-19 testing in children. Pediatr Infect Dis J. 2020;39:267-9.</li><li>Royal Children’s Hospital. COVID-19 swabbing. Tersedia di <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/COVID-19_swabbing/" title="https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/COVID-19_swabbing/">https://www.rch.org.au/clinicalguide/guideline_index/COVID-19_swabbing/ </a></li><li style="font-size: 12pt;">Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Buku saku protokol tata laksana COVID-19. Ed. 2. 2021.</li><li>CDC. Interim guidance on ending isolation and precautions for adults with COVID-19. Tersedia di <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/duration-isolation.html" title="https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/duration-isolation.html">https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/hcp/duration-isolation.html</a></li></ul>

Kasus COVID-19 Kembali Mencuat, Ini Q&A seputar Metode Swab Test pada Anak

kasus-covid-19-kembali-mencuat--ini-q-a-seputar-metode-swab-test-pada-anak-1702512380081

Anemia defisiensi besi (ADB) rentan dialami setiap kelompok usia anak, khususnya usia balita (0-5 tahun). Menurut <a class="e-rte-anchor" href="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/182/anemia-defisiensi-besi-pada-anak" title="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/182/anemia-defisiensi-besi-pada-anak" target="_blank">Riset Kesehatan Dasar tahun 2018</a>, 1 dari 3 anak Indonesia berusia di bawah 5 tahun mengalami anemia. Hal ini tentu dapat berdampak jangka panjang dan memengaruhi kualitas generasi masa depan. Dibutuhkan langkah tepat agar anak tidak mengalami ADB yang berpotensi menghambat pertumbuhan kognitif, motorik, sensorik, dan sosial anak. Bagaimana sih intervensi yang bisa dilakukan para orang tua?Pengertian Anemia Defisiensi Besi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/dce30c1f8697bbfa43b5bdba9e9b374d_1702510217438.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anemia defisiensi besi_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Secara sederhana anemia sering diartikan sebagai kekurangan darah. Secara teoritis anemia merupakan istilah untuk menjelaskan rendahnya nilai hemoglobin (Hb) sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Pada anak anak, kekurangan zat besi atau Anemia defisiensi Besi (ADB) merupakan penyebab anemia terbanyak. Prevalensi anemia defisiensi besi di Indonesia masih sangat tinggi, terutama pada wanita hamil, anak balita, usia sekolah dan pekerja berpenghasilan rendah. Menurut data dari Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi&nbsp; anemia&nbsp; pada&nbsp; anak&nbsp; usia&nbsp; 0-59&nbsp; bulan sekitar 38,5%.Anak dinyatakan anemia jika kadar hemoglobin &lt;10,5 g/dl untuk usia 6-24 bulan dan &lt;11,5 g/dl usia 2-5 tahun.Prevalensi tertinggi anemia defisiensi besi (ADB) pada masa bayi disebabkan karena terdapat defisiensi besi saat kehamilan, yaitu berkurangnya cadangan besi dan percepatan tumbuh kembang anak yang disertai rendahnya asupan besi dari makanan. Untuk mencegah ADB di 1000 hari pertama kehidupan, berikut yang harus dilakukan:<ul><li style="font-size: 12pt;">Ibu hamil konsumsi makanan tinggi zat besi dan tablet tambah darah</li><li style="font-size: 12pt;">Bayi usia 6 bulan konsumsi MPASI tinggi zat besi dengan penyerapan tinggi, seperti daging, hati, ikan.</li></ul>Tantangan Pemenuhan Zat Besi Periode MPASI <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6d1c0d3652acfe625ccea5591a532db1_1702510259084.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anemia defisiensi besi_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Pada periode MPASI, penyebab utama anemia di Indonesia adalah kurangnya asupan zat besi pada bayi. Sayangnya, literasi gizi yang rendah misalnya ketika Ibu tidak mengetahui komposisi MPASI yang baik, dapat menyebabkan asupan zat besi dari MPASI tidak mencukupi kebutuhan harian yang diperlukan oleh bayi. Plus, jika pilihan makanan yang diberikan pada anak terlalu terbatas, misalnya hanya memberikan satu jenis makanan atau sumber zat besi tertentu, maka bayi mungkin tidak mendapatkan keanekaragaman nutrisi yang cukup, termasuk zat besi. Tantangan lainnya adalah akseptabilitas (daya terima) anak yang mempengaruhi jumlah konsumsi MPASI karena ukuran lambung anak yang kecil sedangkan untuk memenuhi kebutuhan besi harian, bayi perlu konsumsi makanan dalam jumlah besar. Sebagai gambaran, untuk memenuhi 10,7 mg zat besi diperlukan 126 gram (4 buah ukuran sedang) hati ayam, 350 gram bayam, 765 gram daging ayam. Jumlah makanan yag besar ini sangat sulit sekali untuk dikonsumsi oleh bayi.&nbsp;Pemenuhan Zat Besi melalui MPASI Fortifikasi <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/31181fd38a129a31e7639756cbcb24ce_1702510290689.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anemia defisiensi besi_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Pemberian MPASI harus dapat memenuhi kebutuhan zat gizi makro dan mikro pada bayi, terutama zat besi. Sebesar 97% kebutuhan zat besi bayi berusia ≥ 6 bulan harus dapat dipenuhi dari MPASI, baik MPASI rumahan&nbsp; ataupun MPASI fortifikasi kemasan. MPASI fortifikasi adalah makanan yang diperkaya dengan zat gizi mikro esensial, dengan tujuan untuk mencegah atau memperbaiki defisiensi satu atau lebih zat gizi mikro pada masa kritis pemberian MPASI. Penelitian di Indonesia menunjukkan bayi berusia 6 – 24 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan mengonsumsi MPASI rumahan&nbsp; mempunyai kadar hemoglobin, besi serum, dan feritin lebih rendah dibandingkan bayi yang mengonsumsi MPASI komersial yang difortifikasi. Selain itu, rekomendasi WHO terbaru juga menunjukkan bahwa pemberian MPASI fortifikasi pada bayi juga dapat mengurangi risiko anemia sebesar 43%.&nbsp;Sebuah studi juga menunjukkan bahwa fortifikasi bisa meningkatkan serapan nutrisi dikarenakan kandungan mineral dan vitamin yang terjaga di dalamnya.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6fad4bf4f8afef42bb3c017155481d76_1702510420252.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anemia.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Untuk memenuhi kebutuhan zat besi dan mencegah ADB, MomDad dapat memberikan <a class="e-rte-anchor" href="https://shopee.co.id/promina.official?utm_campaign=s136137338_ss_id_webs_primakutokopromina&amp;utm_source=website&amp;utm_medium=seller&amp;utm_content=articleprimaku" title="https://shopee.co.id/promina.official?utm_campaign=s136137338_ss_id_webs_primakutokopromina&amp;utm_source=website&amp;utm_medium=seller&amp;utm_content=articleprimaku" target="_blank">Promina </a>yang memiliki gizi lengkap dan seimbang. Selain itu, Promina tanpa bahan pengawet, MSG, dan perisa buatan sehingga aman untuk si Kecil. <a class="e-rte-anchor" href="https://shopee.co.id/promina.official?utm_campaign=s136137338_ss_id_webs_primakutokopromina&amp;utm_source=website&amp;utm_medium=seller&amp;utm_content=articleprimaku" title="https://shopee.co.id/promina.official?utm_campaign=s136137338_ss_id_webs_primakutokopromina&amp;utm_source=website&amp;utm_medium=seller&amp;utm_content=articleprimaku" target="_blank">Promina </a>merupakan makanan bayi terlengkap dengan formula tepat, yaitu:<ul><li style="font-size: 12pt;">Tekstur Tepat: untuk stimulasi&nbsp; keterampilan makan, pertumbuhan gigi, serta kemampuan bicara.</li><li>Variasi rasa tepat: kenalkan si Kecil berbagai variasi rasa agar kelak tidak pilih-pilih makanan (picky eater).</li><li style="font-size: 12pt;">Nutrisi Tepat: semua produk Promina mengandung zat gizi makro dan difortifikasi vitamin A, C, E &amp; Zinc untuk membantu imunitas si Kecil, tinggi zat besi, serta omega 3 &amp; 6 untuk kecerdasan otak.</li><li style="font-size: 12pt;">Usia Tepat: berikan si Kecil beragam jenis makanan sesuai tahapan usianya.</li></ul>Jangan ragu MomDad untuk memilih MPASI Fortifikasi untuk penuhi gizi si Kecil sehingga si Kecil dapat tumbuh optimal dan senantiasa bereksplorasi.&nbsp;Referensi:<ul><li style="font-size: 12pt;">Setianingsih I, Anemia defisiensi besi dan prestasi. Dalam: Wahidiyat I, Gatot D, Mangunatmaja I, Penyunting. Perkembangan mutakhir penyakit hematology onkologi anak. PKB XXIV, Jakarta, 1991, hal:79-92</li><li style="font-size: 12pt;">Endang Windiastuti (Ikatan Dokter Anak Indonesia). ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA BAYI DAN ANAK. 5 September 2013.</li><li style="font-size: 12pt;">Ildikó Csölle, MSc, Regina Felső, MSc, Éva Szabó, MD, Maria-Inti Metzendorf, MA, Lukas Schwingshackl, PhD, Tamás Ferenci, PhD, dan Szimonetta Lohner, MD. Health outcomes associated with micronutrient-fortified complementary foods in infants and young children aged 6–23 months: a systematic review and meta-analysis. Lancet Child Adolesc Health. 2022 Aug; 6(8): 533–544.</li></ul>

MPASI Fortifikasi Bisa Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi, Mitos vs Fakta?

mpasi-fortifikasi-bisa-mengurangi-risiko-anemia-defisiensi-besi--mitos-vs-fakta--1702512425039

Salah satu cara untuk membuat bayi menjadi nyaman yaitu dengan memijatnya. Ada banyak teknik memijat bayi dan manfaat yang diberikan untuk bayi, salah satunya teknik pijat ILU atau I Love You. Nah, agar MomDad tahu seperti apa teknik pijat ILU dan manfaatnya untuk bayi, yuk simak ulasan di bawah! Manfaat Pijat ILU&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/94416fc1069d541b2fae9396f73cbf648_1702461243433.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pijat ilu.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Pijat ILU adalah salah satu teknik pijat area abdomen atau perut yang diketahui dapat mengurangi gejala atau keluhan kembung pada bayi. Pijat diketahui dapat meningkatkan kadar hormon serotonin, mempercepat pergerakan usus, dan menurunkan kejadian kolik pada bayi. Pijat ILU dapat diterapkan untuk bayi berbagai usia. Untuk melakukan pijat ILU, MomDad bisa menerapkan teknik berikut:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f10e628ec8af3584e05b6d15d8af10bd10a_1702461391933.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="WhatsApp Image 2023-12-13 at 17.00.29_a1aae77e.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Seperti gambar di atas, gunakan tangan untuk memijat lembut perut si kecil membentuk huruf I L, dan U dari sisi kiri perut bayi. [2] Waktu Tepat Menerapkan Pijat ILU<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/96a71f91c11badb788b6b7a8c9ada6ec_1702461432954.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pijat ilu (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Hindari memberikan pijatan setelah bayi minum karena dapat menyebabkan bayi muntah. Beberapa orang tua memilih untuk memijat bayi di malam hari mendekati waktu tidur karena dapat merilekskan bayi di waktu tidur. Pijat ILU dapat diberikan pada bayi yang kembung setelah berkonsultasi dengan dokter, sebab kembung dapat disebabkan berbagai hal.Selain mengurangi keluhan akibat kembung, saat proses memijat ada interaksi yang terbangun antara orang tua dan bayi, sehingga ia merasa aman dan nyaman dengan orang tuanya, belajar berkomunikasi 2 arah, dan juga orang tua dapat merasa rileks saat memijat bayi.Sebelum melakukan pijat ILU, sebaiknya konsultasikan dahulu dengan dokter apabila MomDad mencurigai bayi memiliki keluhan terkait penumpukan gas di perut. Kemudian, pijatlah bayi saat bayi sedang tidak rewel, namun tidak segera setelah minum. Gunakan minyak pijat hanya bila perlu dan pilihlah minyak yang aman bila tertelan, seperti misalnya minyak kelapa[1-3].&nbsp;Itu dia penjelasan mengenai teknik pijat ILU dan manfaatnya untuk bayi. Semoga dengan memijat bayi MomDad bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan si Kecil!&nbsp; Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.webmd.com/baby/how-to-give-your-baby-a-massage-to-relieve-gas" title="https://www.webmd.com/baby/how-to-give-your-baby-a-massage-to-relieve-gas" target="_blank">How to Give Your Baby a Massage to Relieve Gas</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.physio-wise.com.au/knowledge-library/infant-massage-for-constipation/" title="https://www.physio-wise.com.au/knowledge-library/infant-massage-for-constipation/" target="_blank">Infant Massage for Constipation</a></li><li>Moghadam A, Nematollahi M, OstadEbrahimi H, Mehdipour-Rabori, R.&nbsp; The effect of abdominal massage (I Love You method) on the gastric function of preterm infants hospitalized in the neonatal intensive care units: a randomized clinical trial. Journal of Complementary and Integrative Medicine.2021.doi:10.1515/jcim-2020-0099&nbsp;</li></ol>

Beri Kenyamanan, Ketahui Serba-Serbi Pijat ILU pada Bayi, yuk!

beri-kenyamanan--ketahui-serba-serbi-pijat-ilu-pada-bayi--yuk--1702461534347

Malnutrisi adalah permasalahan yang terjadi ketika anak kekurangan asupan nutrisi harian yang menyebabkan ia mengalami beberapa gejala kesehatan. Salah satu kondisi kesehatan yang terjadi pada anak yaitu malnutrisi energi protein atau KEP (Kurang Energi &amp; Protein). Malnutrisi energi protein (MEP) adalah keadaan klinis yang terjadi akibat tidak terpenuhinya kebutuhan protein dan energi, dapat karena asupan yang kurang atau kebutuhan atau keluaran yang meningkat atau keduanya secara bersama. MEP hampir selalu disertai dengan defisiensi mikronutrien. [1] Gejala KEP<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b73e16f171cd8f4299f28434fa568f74_1702461054689.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kurang energi protein (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Gambaran klinis yang terjadi mulai dari derajat ringan sampai berat, tergantung pada gangguan keseimbangan energi yang terjadi. KEP ringan dan sedang gejala yang mungkin tampak hanya anak tampak kurus. MEP berat secara klinis terdapat dalam 3 bentuk, yaitu: kwashiorkor, marasmus dan marasmik-kwashiorkor. Pada anak dengan malnutrisi protein energi jenis marasmus, mereka tampak sangat kurus. Selain itu, rambut mereka akan tampak seperti rambut jagung, tulang-tulang di tubuh terlihat jelas, dan kulit tampak keriput.Pada anak dengan malnutrisi protein energi jenis kwashiorkor, mereka tampak bengkak, perut membuncit, dan tungkai membesar. Mereka juga akan menunjukkan tanda-tanda seperti bercak coklat pada kulit yang mudah terkelupas dan rambut yang mudah rontok.Sedangkan pada malnutrisi protein energi jenis campuran, gejala marasmus dan kwashiorkor muncul bersamaan. [2,3] Penyebab Anak Alami KEP<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/33103311810ec11466b8b28f92db663a36_1702461084784.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kurang energi protein (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Penyebab langsungnya adalah defisiensi makronutrien berupa protein baik pada masa bayi maupun setelah anak mulai MPASI dan faktor infeksi berulang. Namun secara tidak langsung, faktor lingkungan seperti kemiskinan, sanitasi, faktor sosial-budaya, kepadatan penduduk juga berpengaruh terhadap kejadian KEP. [1]Diagnosis KEP memerlukan pemeriksaan antropometri dengan metode yang akurat. Pada anak dengan KEP ringan – sedang, anak dapat menunjukkan BB/U kurang, BB/PB kurang (diantara -3 SD hingga -2 SD, atau sering juga disebut gizi kurang), dengan PB/U pendek atau normal. Pada KEP berat tipe marasmus, dijumpai BB/U umumnya kurang atau sangat kurang, dengan BB/PB di bawah -3 SD, dan PB/U normal atau pendek, atau lingkar lengan atas &lt; 11,5 cm pada balita usia 6-59 bulan. Pada KEP tipe kwashiorkor, karena terdapat edema atau pembengkakan di area perut dan tungkai, umumnya BB dapat bertambah karena cairan, tetapi didapatkan pitting edema pada kedua punggung kaki. [2] Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126104-S-5830-Kejadian%20KEP-Literatur.pdf" title="https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/126104-S-5830-Kejadian%20KEP-Literatur.pdf" target="_blank">8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian KEP Kekurangan Energi Protein (KEP)</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://gizikia.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/tatalaksana-gibur.pdf" title="https://gizikia.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/tatalaksana-gibur.pdf" target="_blank">Buku Saku Pencegahan dan Tata Laksana Gizi Buruk pada Balita di Layanan Rawat Jalan oleh Kemenkes Kesehatan RI 2020</a></li><li>Nutritional Management of Renal Disease (Third Edition), Academic Press, 2013, Pages 581-603</li></ul>

Mengenal Kurang Energi Protein (KEP), Berisiko Malnutrisi  pada Anak!

mengenal-kurang-energi-protein--kep---berisiko-malnutrisi--pada-anak--1702461191101

Menidurkan bayi bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan karena bayi belum mengenal konsep waktu. Umumnya, bayi akan tertidur ketika digendong. Namun, mungkin ada kalanya MomDad tidak sempat menggendong si Kecil untuk membuatnya tertidur. Well, agar si Kecil terbiasa tidur tanpa perlu digendong, MomDad bisa mencoba tips berikut! Manfaatkan Jam Biologis BayiKenalkan bayi dengan siklus terang-gelap dalam kesehariannya. Misalnya saat jam tidur, bawa bayi ke dalam ruangan remang dengan cahaya seperlunya seperti lampu tidur. Jika ingin menyalakan lampu ketika mengganti popok, gunakan lampu yang redup. Saat pagi dan siang hari, paparkan bayi dengan sinar matahari di ruangan yang memiliki ventilasi baik, ada sinar masuk dari pintu atau jendela. Umumnya menjelang usia 3 bulan siklus tidur-bangun bayi sudah mulai baik dan ia dapat tidur lebih lama di malam hari. [1] Kenalkan Sleep Hygiene dan Lakukan dengan Konsisten<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/16e044a2931055c1ec36610e10432dad561_1702460869141.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tidur tanpa digendong (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> Sleep hygiene adalah kegiatan yang dilakukan menjelang waktu tidur yang bertujuan membantu anak untuk jatuh tertidur sesuai waktu dan efektif. Sleep hygiene harus dilakukan rutin tanpa memandang tempat anak tidur (menginap, berlibur). Beberapa kegiatan yang dapat dibiasakan untuk membantu anak tertidur diantaranya mandi sore atau seka dengan air hangat, melakukan pijatan lembut, memberi waktu tenang sekitar 30 menit sebelum waktu tidur misalnya dengan menyanyikan lagu tidur, menimang, atau membacakan cerita. Sleep hygiene telah terbukti mengurangi masalah tidur seperti gelisah, menangis, protes menjelang waktu tidur, gangguan perilaku di siang hari dan membantu bayi untuk tidur lebih awal, tidur lebih lama dan lebih jarang terbangun di malam hari. [1] White Noise<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3b8cbc35b76ab7268b93c13437f89b91_1702460896763.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tidur tanpa digendong (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1457px; min-height: 0px;"> White noise adalah suara yang dapat berguna untuk menghalangi atau “masking” suara lain yang umumnya dapat terjadi secara alami di lingkungan. Misalnya, suara gemericik air atau suara deburan ombak pantai dapat memblok suara kentingan peralatan makan yang mungkin dapat mengganggu bayi saat tertidur. [2,3] Hindari OverstimulasiOverstimulasi adalah suatu kondisi seorang anak merasa kewalahan terhadap berbagai pengalaman, sensasi, suara dan aktivitas melebihi dari apa yang dapat dihadapi anak.Bayi yang mengalami overstimulasi akan menjadi rewel, tampak sering mengalihkan wajah atau pandangan, menghindari kontak mata. Hal ini umum terjadi, misalnya ketika bayi dibawa ke pertemuan keluarga dan sering digendong berbagai orang. Bayi yang overstimulasi dapat tampak lelah tetapi kesulitan untuk jatuh tertidur, sehingga MomDad mungkin perlu membantu menenangkan bayi terlebih dahulu. Overstimulasi juga dapat terjadi pada bayi yang masih diajak bermain ketika ia sudah menunjukkan tanda-tanda lelah atau mengantuk. Segera bawa bayi ke tempat yang tenang atau ke kamarnya untuk menjadi lebih tenang dan akhirnya tertidur. Pastikan KenyamananSebelum menidurkan bayi, pastikan ia sudah dalam kondisi nyaman dengan pakaian dan suhu kamar yang sesuai serta pastikan ia tidak dalam kondisi lapar sehingga siklus tidurnya tidak terganggu. MomDad dapat memberikan tambahan asupan ekstra berupa ASI atau susu sebelum bayi tidur agar memastikan ia kenyang.Itu dia 5 tips untuk menidurkan bayi tanpa perlu digendong. Yang terpenting adalah dengan membuat si Kecil nyaman agar ia mudah untuk tertidur. Referensi:<ol><li>Sambo CM. Perkembangan tidur normal pada batita. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/perkembangan-tidur-normal-pada-batita" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/perkembangan-tidur-normal-pada-batita">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/perkembangan-tidur-normal-pada-batita </a></li><li>Spencer JA, Moran DJ, Lee A, Talbert D. White noise and sleep induction. Arch Dis Child. 1990 Jan;65(1):135-7. doi: 10.1136/adc.65.1.135. PMID: 2405784; PMCID: PMC1792397.</li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/parenting/white-noise-for-babies#cons" title="https://www.healthline.com/health/parenting/white-noise-for-babies#cons" target="_blank">The Pros and Cons of Using White Noise to Put Babies to Sleep</a></li></ol>

Tips Menidurkan Bayi Tanpa Perlu Digendong

tips-menidurkan-bayi-tanpa-perlu-digendong-1702461003230

<div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border:none;border-collapse:collapse;"><colgroup><col width="104"><col width="504"></colgroup><tbody><tr style="height:21.75pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Kategori</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Makanan utama</td></tr><tr style="height:18.75pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Waktu memasak</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">30 - 45 menit</td></tr><tr style="height:17.25pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Usia</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height:18pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Porsi</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">3 porsi</td></tr><tr style="height:39.75pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Fun facts</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:#ffffff;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Telur merupakan sumber vitamin D, zinc, kalsium, vitamin B2, dan B12. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium di saluran cerna. Kombinasi keduanya sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang kita.</td></tr><tr style="height:124.5pt"><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:10pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">﻿﻿<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:700;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">Kandungan per porsi</td><td style="border-left:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-right:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-bottom:solid #bdbdbd 0.55555575pt;border-top:solid #bdbdbd 0.55555575pt;vertical-align:top;background-color:#ffffff;padding:2pt 4pt 2pt 4pt;overflow:hidden;overflow-wrap:break-word;"><span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">146,9 kkal energi<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">17,1 gr karbohidrat<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">8,4 protein<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">4,8 gr lemak<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">1,1 mg zat besi<span style="font-size:12pt;font-family:Arial,sans-serif;color:#333333;background-color:transparent;font-weight:400;font-style:normal;font-variant:normal;text-decoration:none;vertical-align:baseline;white-space:pre;white-space:pre-wrap;">0,8 mg seng</td></tr></tbody></table></div>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">75 g misoa</li><li style="font-size: 12pt;">2 butir telur ayam, kocok lepas</li><li style="font-size: 12pt;">½ potong tahu putih, iris kotak kecil</li><li style="font-size: 12pt;">50 g oyong, potong bulat</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih, cincang</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt kaldu jamur</li><li style="font-size: 12pt;">Lada secukupnya</li><li style="font-size: 12pt;">Air matang</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Masak air hingga mendidih, masukkan bawang putih cincang.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan kaldu jamur, garam, dan lada.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan oyong dan tahu.</li><li style="font-size: 12pt;">Tuang telur kocok sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga berserabut. Masak hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Terakhir masukkan misoa, masak hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Sajikan selagi hangat.</li></ul>Referensi: BEABA X MPASI Bayi Sehat 100 Resep &amp; Panduan Lengkap MPASI Bayi SehatIlustrasi: Shutterstock

6 Warna & Bentuk Ingus Bayi Berbeda, Ini Artinya!

6 Warna & Bentuk Ingus Bayi Berbeda, Ini Artinya!

Perlu Hati-Hati Memandikan Bayi Newborn, Ketahui Aturannya!

Perlu Hati-Hati Memandikan Bayi Newborn, Ketahui Aturannya!

Kasus COVID-19 Kembali Mencuat, Ini Q&A seputar Metode Swab Test pada Anak

Kasus COVID-19 Kembali Mencuat, Ini Q&A seputar Metode Swab Test pada Anak

MPASI Fortifikasi Bisa Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi, Mitos vs Fakta?

MPASI Fortifikasi Bisa Mengurangi Risiko Anemia Defisiensi Besi, Mitos vs Fakta?

Beri Kenyamanan, Ketahui Serba-Serbi Pijat ILU pada Bayi, yuk!

Beri Kenyamanan, Ketahui Serba-Serbi Pijat ILU pada Bayi, yuk!

Mengenal Kurang Energi Protein (KEP), Berisiko Malnutrisi pada Anak!

Mengenal Kurang Energi Protein (KEP), Berisiko Malnutrisi pada Anak!

Tips Menidurkan Bayi Tanpa Perlu Digendong

Tips Menidurkan Bayi Tanpa Perlu Digendong

Resep Ekonomis: Sup Misoa Telur Tahu

Resep Ekonomis: Sup Misoa Telur Tahu