<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">20 - 30 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 45px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">Selain mengandung karbohidrat, jagung juga mengandung sedikit lemak baik. </td></tr><tr style="height: 131px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">60,1 kkal energi5,15 g protein1,15 g lemak8,35 g karbohidrat</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">60 g jagung manis pipilan, cuci bersih</li><li style="font-size: 12pt;">200 ml kaldu ayam</li><li style="font-size: 12pt;">40 g daging ikan gindara, cincang</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdm irisan daun selderi</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Didihkan kalu, lalu masukkan jagung manis, ikan gindara, dan irisan daun seledri. Masak sambil diaduk-aduk hingga semua bahan matang. Angkat.</li><li style="font-size: 12pt;">Tuang ke dalam blender. Proses hingga lembut. Angkat dan tuang ke dalan mangkuk makan. Hidangkan segera.</li></ul>Tips:&nbsp;Ikan gindara bisa diganti dengan ikan gurami, kakap, atau pun salmon. Referensi:&nbsp;Kumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi 6-24 Bulan oleh Budi Sutomo | Ahli Gizi: Ani Hanifah, AMG

Bubur Jagung Ikan Gindara

bubur-jagung-ikan-gindara-1698722073781

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">5 - 10 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 45px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class=""><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; font-weight: 700; font-size: 16px;">Ubi jalar kuning mengandung karbohidrat, beta karoten, vitamin D, vitamin E, dan vitamin B.&nbsp; </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">65,85 kkal energi2,6 g protein2,2 g lemak9,55 g karbohidrat</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">100 gr labu kuning, cuci bersih, kupas, dan potong bentuk dadu</li><li style="font-size: 12pt;">60 sdm ASI/susu formula lanjutan sesuai usia</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Kukus potongan labu kuinng hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan potongan labu kuning ke dalam blender/grinder. Tuang ASI atau larutan susu formula lanjutan. Blender hingga lembut. Angkat.</li><li style="font-size: 12pt;">Tuang bubur susu labu kuning ke dalam mangkuk makan. Hidangkan segera.</li></ul>Tips:&nbsp;Pilihlah labu yang tua dan matang karena teksturnya yang lembut setelah dikukus dan rasanya yang manis, sangat disukai si Kecil. Referensi:&nbsp;Kumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi 6-24 Bulan oleh Budi Sutomo | Ahli Gizi: Ani Hanifah, AMG

Bubur Susu Labu Kuning

bubur-susu-labu-kuning-1696244942578

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Kategori </td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">Camilan </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">5 - 10 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">2 porsi</td></tr><tr style="height: 44px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">Pisang tinggi karbohidrat sederhana dan kompleks, serta kaya akan vitamin C, kalium dan magnesium yang menunjang sistem imun tubuh. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">52,5 kkal energi0,35 g protein0,2 g lemak13,59 g karbohidrat</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">60 g pisang ambon</li><li style="font-size: 12pt;">60 sdm ml air perasan jeruk manis baby orange</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Kupas dan potong-potong buah pisang. Masukkan ke dalam blender/grinder. Tambahkan air perasan jeruk manis. Proses hingga lembut. Angkat.</li><li style="font-size: 12pt;">Tuang pure pisang ke dalam mangkuk makan. Hidangkan segera.</li></ul>Tips: Pilihlan jenis pisang yang rasanya manis, seperti pisang ambon. Gunakan pisang yang benar-benar matang karena teksturnya lembut dan rasanya juga manis. Referensi:&nbsp;Kumpulan Resep MPASI Harian untuk Bayi 6-24 Bulan oleh Budi Sutomo | Ahli Gizi: Ani Hanifah, AMG

Puree Pisang

puree-pisang-1696244412819

Masa MPASI adalah momen tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi si Kecil. Di awal MPASI, MomDad mungkin akan menghadapi tantangan yang dapat menyebabkan berat badan atau BB anak seret. Oleh karena itu, MomDad perlu menerapkan beberapa metode di awal MPASI agar berat Badan anak tidak seret. Gimana sih caranya? Yuk, simak tips di bawah!1.Berikan makanan dengan komposisi gizi seimbang<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/99f9c2ef1ee38aad45d58f393667a9c1_1696239409675.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="berat_badan_tidak_seret_4.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Pada prinsipnya, MPASI yang diberikan harus memenuhi komposisi makan seimbang, yaitu mengandung makronutrien dan mikronutrien yang cukup. Komposisi makronutrienseimbang secara umum dapat dapat terbagi menjadi karbohidrat 50-60%, lemak 30-45%, dan protein 1015%. Sedangkan, mikronutrien umumnya sudah termasuk dalam konsumsi berbagai variasi protein hewani, sayuran dan buah.Kunci utama pemberian MPASI adalah feeding rules dan untuk menaikkan BB diperlukan makanan yang padat kalori, sehingga sekalipun anak hanya makan dalam jumlah sedikit, ia tetap dapat mencukupi kebutuhannya. Beberapa menu yang dapat dijadikan BB booster di antaranya bubur ayam, telur, spaghetti bolognese, omelet keju, ikan saus mentega, butter rice salmon, opor ayam, dan lain-lain.2. Berikan dengan tekstur yang tepat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a7f37fb7fe1bc3f589a10a50c39e6f7dc_1696239455772.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="berat_badan_tidak_seret_3.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Pada prinsipnya, tekstur MPASI yang diberikan harus disesuaikan dengan keterampilan oromotor anak. Tekstur MPASI dibagi mulai dari bubur halus (biasanya diblender atau disaring) dan bubur kasar (tanpa disaring atau diblender dan dengan jumlah air yang lebih sedikit). Kedua tekstur ini diperkenalkan bertahap, dari halus menjadi semakin kasar, pada rentang usia 6-9 bulan.Pada usia sekitar 7-8 bulan, bayi juga bisa mulai diperkenalkan dengan tekstur finger food atau makanan yang bisa dia genggam sendiri. Makanan ini bisa digenggam oleh bayi tetapi harus bisa segera menjadi lembek ketika terkena air ludah sehingga tidak menimbulkan resiko tersedak, karena pada usia ini sangat mungkin bayi belum mampu mengunyah dengan baik.Selain itu, nasi tim (bentuk semakin menyerupai nasi lembek) dan makanan yang dicincang halus (minced) atau dicincang kasar (chopped) secara bertahap dapat diberikan pada usia 9-12 bulan. Pada usia 12 bulan, anak diharapkan telah mampu menerima makanan keluarga seperti nasi dengan lauk yang dipotong kecil-kecil sesuai dengan kemampuan oromotor anak.3. Terapkan Feeding Rules﻿﻿<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d893d3a0a81062ae4e502e143e41f99c1_1696239503441.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="berat_badan_tidak_seret_2.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Feeding rules dapat mencegah anak GTM yang mengakibatkan berat badan seret. Oleh karena itu, penerapan feeding rules sangat dibutuhkan. Bagi MomDad yang ingin menerapkan feeding rules, berikut caranya[1]:<ul><li style="text-align: justify;">Masukan makanan ke dalam mangkuk dan jangan langsung memberikannya dari toples/kemasan karena dapat merusak makanan</li><li style="text-align: justify;">Letakkan anak di kursi makan/kursi tinggi ketika ingin memberi makan</li><li style="text-align: justify;">Taruh sedikit makanan di ujung sendok dan biarkan anak mencicipi terlebih dahulu. Apabila anak tidak suka, letakkan makanan di tengah lidah dan berikan anak waktu untuk menelan</li><li style="text-align: justify;">Jangan memaksa anak untuk makan karena diperlukan waktu 10 hingga 20 kali percobaan hingga anak dapat menerima makanan</li><li style="text-align: justify;">Buang sisa makanan yang ada di mangkuk saat anak sudah selesai makan</li></ul>Nah, itu dia beberapa tips yang bisa MomDad terapkan di awal pemberian MPASI. Memberikan makan hingga anak menerima dan cocok dengan makanan tersebut memang membutuhkan waktu, jadi MomDad perlu bersabar dan terus mencoba hingga anak mau makan. Selamat mencoba!Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/feeding-your-baby-solid-food" title="https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/feeding-your-baby-solid-food">https://www.nationwidechildrens.org/family-resources-education/health-wellness-and-safety-resources/helping-hands/feeding-your-baby-solid-food</a></li></ul>

Cegah BB Seret di Awal MPASi dengan Tips Ini!

cegah-bb-seret-di-awal-mpasi-dengan-tips-ini--1696241746372

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">40 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.01px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 44px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">Selain mengandung karbohidrat, kentang memiliki kandungan serat hampir 5 kali lebih tinggi dari beras putih. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.01px;" class="">95 kkal energi4,0 g protein3,6 g lemak</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">100 gr kentang, dikukus dan dihaluskan</li><li style="font-size: 12pt;">30 gr (3 sdm) daging ayam cincang</li><li style="font-size: 12pt;">10 gr (1 butir) telur puyuh</li><li style="font-size: 12pt;">15 gr (1 buah) tahu kecil, dipotong dadu kecil</li><li style="font-size: 12pt;">15 gr (1.5 sdm) wortel parut</li><li style="font-size: 12pt;">10 gr (1 sdm) labu kuning</li><li style="font-size: 12pt;">15 ml santan</li><li style="font-size: 12pt;">1 batang sereh</li><li style="font-size: 12pt;">1 lembar daun salam</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdm minyak</li><li style="font-size: 12pt;">50 ml air kaldu ayam</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">2 siung bawang merah</li><li style="font-size: 12pt;">2 siung bawang putih</li></ul>Buah:<ul><li style="font-size: 12pt;">100 g (2 buah) jeruk, diambil sarinya </li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Tumis bumbu halus sampai harum tambahkan daun salam dan sereh.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan ayam cincang masak sampai berubah warna, lalu masukan kentang, labu kuning, tahu dan wortel aduk sampai merata.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan santan dan air kaldu aduk merata dan matikan.</li><li style="font-size: 12pt;">Kocok telur lepas, campurkan pada tumisan tadi. Siapkan wadah tahan panas dan olesi minyak, masukkan adonan dan kukus kurang lebih 20 menit. Sajikan, selagi hangat.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;Buku Resep Makanan Lokal oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia</div>

Puding Kentang Ayam & Telur

puding-kentang-ayam---telur-1696239557106

Kerupuk sering menjadi pilihan makanan pendamping nasi yang digemari banyak orang dewasa, karena rasanya yang gurih dan membuat ketagihan. Saat makan bersama si Kecil, seringkali ia penasaran dan ingin mencobanya. Tak jarang, orang tua membiarkan anak mencoba kerupuk meski hanya beberapa gigitan. Namun, sebenarnya boleh nggak sih anak makan kerupuk?&nbsp; Boleh Nggak sih Anak Makan Kerupuk?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2549443514561a258b1befb9054ed845_1696238628517.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anak_makan_kerupuk_1.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Sejatinya, jika kerupuk yang dimaksudkan adalah jenis makanan yang renyah dan diperuntukan untuk kudapan maka sah-sah saja jika anak diberikan kesempatan mencoba sebagai bagian dari finger food. Namun, yang menjadi masalah adalah apabila anak hanya mau mengonsumsi kerupuk saja dan tidak mau mengonsumsi makanan utama.&nbsp;Kerupuk mengandung kadar garam yang tinggi dan kurang bernutrisi jika dibandingkan makanan sehari-hari anak. Anak yang hanya mau makan kerupuk tanpa makan utama akan berisiko mengalami malnutrisi dan kekurangan zat gizi penting seperti protein, karbohidrat dan berbagai mikro nutrien penting lain.&nbsp;Yang penting, MomDad harus tetap mengimbangi kebutuhan nutrisi anak dan jangan sampai ia hanya mengonsumsi kerupuk saja, ya.Usia Anak Makan Kerupuk<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0b11873906d5c2b5e7d3984fcd4134b7_1696238664502.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anak_makan_kerupuk_2.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Kerupuk memiliki tekstur yang keras dan mudah rapuh. Bayi dan anak-anak yang belum memiliki keterampilan mengunyah dengan baik berisiko tersedak saat mencoba makan kerupuk. Oleh karena itu, sebaiknya perhatikan kembali usia dan kemampuan anak ketika ingin memberikan mereka kerupuk. Well, sebelum memberikan kerupuk, MomDad sebaiknya memperhatikan hal berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Kemampuan Mengunyah: Pastikan anak sudah mampu mengunyah makanan dengan baik. Ini penting untuk mencegah risiko tersedak.</li><li style="text-align: justify;">Tidak Ada Potongan Kecil: Hindari memberikan kerupuk atau makanan serupa yang memiliki potongan kecil yang bisa tersedak. Pilih kerupuk yang mudah dipecah atau diberikan dalam potongan yang lebih besar.</li><li style="text-align: justify;">Kualitas Makanan: Pastikan makanan yang diberikan tetap bermanfaat secara nutrisi dan sesuai dengan perkembangan anak. Sebaiknya hindari kerupuk dengan kadar garam yang tinggi atau makanan ringan yang rendah nutrisi.</li><li style="text-align: justify;">Pantau Reaksi: Perhatikan bagaimana si Kecil bereaksi terhadap kerupuk atau makanan serupa. Jika mereka mengalami tanda-tanda kesulitan mengunyah atau menelan, hentikan pemberian makanan tersebut dan coba lagi nanti.</li></ul>Jika MomDad memiliki keraguan atau pertanyaan tentang kapan sebaiknya mulai memberikan kerupuk kepada si Kecil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak atau ahli gizi, ya.Sumber foto: Freepik &amp; Youtube Rans Entertainment&nbsp;Referensi: David Walner, M.D., FAAP; Julie Wei, M.D., FAAP. Preventing choking in children: Many factors increase risk of mechanical airway obstruction due to inhalation or ingestion of foreign bodies. American Academy of Pediatrics. (2011);32(4):16.&nbsp;

Kapan Anak Boleh Makan Kerupuk?

kapan-anak-boleh-makan-kerupuk--1696241764018

Tinggi dan berat badan adalah indikator utama pertumbuhan dan kesehatan anak. Pantauan secara teratur dapat membantu memastikan bahwa anak tumbuh dengan baik dan sehat. Perubahan yang signifikan dalam pertumbuhan anak dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Melalui pemantauan rutin, masalah seperti malnutrisi, gangguan pertumbuhan, atau masalah kesehatan lainnya bisa dideteksi lebih awal. Nah, jika pertumbuhan si Kecil terhambat, apakah ia mengalami growth faltering atau stunting? Perbedaan antara Growth Faltering dan Stunting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0b15b3a438f395d492626fd654c7e287_1696238177282.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="growth_faltering_&amp;_stunting_2.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Istilah growth faltering (atau perlambatan pertumbuhan, atau dahulu disebut gagal tumbuh) merujuk pada pertambahan berat badan yang lambat atau tidak mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Sedangkan, stunting adalah kondisi anak dengan tinggi badan di bawah -2SD (pendek) menurut usia dan jenis kelaminnya dan pendeknya anak tersebut harus disebabkan oleh kekurangan nutrisi berkepanjangan maupun infeksi kronik atau berulang [1,2].Penyebab Growth Faltering &amp; Stunting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/43c716b459dc412ca104e6c42e9ea8448_1696238217865.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="growth_faltering_&amp;_stunting_1.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Stunting salah satunya disebabkan oleh kekurangan nutrisi secara berkepanjangan. Apabila anak mengalami perlambatan pertumbuhan (growth faltering) yang berkepanjangan, baik akibat kurang asupan nutrisi maupun infeksi kronik, lambat laun anak tersebut dapat mengalami stunting.Penyebab growth faltering disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi atau kurangnya asupan energi. Sedangkan, stunting disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi berkepanjangan atau adaya infeksi yang kronik maupun berulang. Peningkatan kebutuhan energi yang menyebabkan growth faltering antara lain adalah penyakit jantung bawaan, anemia kronik, masalah pada ginjal atau hati, keganasan, defisiensi seng atau zat besi, adanya kelainan genetik atau metabolik.Dampak Jangka Panjang Growth Faltering &amp; StuntingBila anak mengalami growth faltering hingga status gizinya menjadi gizi buruk, tentu sangat berhubungan dengan perkembangannya juga. Mulai dari perkembangan motorik kasar hingga perkembangan otaknya dapat terganggu. Sedangkan, stunting memiliki dampak jangka panjang seperti menjadi dewasa pendek, obesitas, mengalami penyakit kardiovaskular, kurang prestasi belajar, menjadi dewasa yang tidak produktif hingga berhubungan dengan tingkat penghasilan dan pendapatan negara [3].Stunting bisa dicegah dari 1.000 hari kehidupan pertama anak. Bagaimana dengan growth faltering? Growth faltering dapat dikenali segera pada tiap kunjungan MomDad ke dokter, terutama dalam 1 tahun pertama kehidupan. Bayi usia 0-1 tahun perlu ditimbang berat badannya, diukur panjang badan dan lingkar kepalanya setiap bulan, dan dinilai kemajuan perkembangannya setidaknya setiap 3 bulan.Apabila terjadi perlambatan tumbuh, dokter akan melakukan evaluasi mengenai penyebab growth faltering tersebut dan akan menindaklanjuti sesuai dengan kemungkinan penyebabnya. Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;">American Academy of Pediatrics (31 Mei 2022). Growth Faltering in Newborns and Infants</li><li style="text-align: justify;">Ikatan Dokter Anak Indonesia. 5 Januari 2021. Pemantauan Pertumbuhan Anak</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html" title="https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html">https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html</a></li></ul>

TB & BB Anak Seret, Growth Faltering atau Stunting?

tb---bb-anak-seret--growth-faltering-atau-stunting--1696238318298

Penggunaan popok pada bayi memiliki manfaat yang penting dalam perawatan dan kenyamanan bayi serta kenyamanan orang tua. Popok membantu menjaga kulit bayi tetap kering dan bersih dari kotoran dan urin, serta mengurangi kecemasan orang tua tentang bayi mereka berpotensi buang air besar atau kecil di tempat yang tidak seharusnya. Namun, di antara manfaatnya yang praktis, memakai popok ketika bayi sedang melakukan stimulasi berjalan, dapat dianggap mengganggu. Kok bisa sih?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f78bfe1099ce361101aa59d6caab9448a6_1696143647607.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stimulasi berjalan_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Perlu MomDad ketahui bahwa popok dapat menghambat gerakan seorang anak berjalan karena menghasilkan “bulk” diantara kedua tungkai bawah yang menyebabkan anak kesulitan mengatur keseimbangan dan semakin memperberat wide stance (pijakan yang lebar) pada anak yang sedang belajar jalan. Suatu studi menunjukkan cara berjalan anak berbeda ketika menggunakan diaper dan saat telanjang yang disebabkan oleh faktor “bulk” diantara kedua tungkai ini. Semakin besar ukuran bongkahan diaper akan semakin memengaruhi dinamika sendi dan step width. Studi lain juga menunjukkan anak yang menggunakan diapers memiliki gerakan (gait) yang kurang matang serta lebih sering terjatuh (missteps) [1,2].Jika ingin menggunakan popok pastikan agar diganti berkala dan jangan ditunggu sampai sangat penuh, sehingga membentuk “bulk” yang dapat mengganggu anak berjalan.Tips agar si Kecil Nyaman saat Belajar Berjalan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a6b4b6bb806f3a593bc7ffda2da54b8c_1696143626311.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="stimulasi berjalan_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Dalam suatu studi yang mencari perbedaan antara penggunaan diaper + celana panjang vs diaper + celana olahraga vs diaper + pakaian dalam, ditemukan bahwa penggunaan celana panjang berkaitan dengan berkurangnya panjang langkah (step length) dan kecepatan anak dalam melangkah dibandingkan anak yang hanya menggunakan diaper dan celana dalam. Penggunaan diaper dan celana olahraga menunjukkan terdapat pengurangan step length dibandingkan anak yang hanya menggunakan diaper dan celana dalam.Kuncinya adalah memastikan anak dalam kondisi nyaman dan menggunakan bahan pakaian yang tidak membatasi gerakan pinggul maupun lutut agar ia dapat bergerak lebih bebas [3].Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: left;">Ueda, T., Asano, H., Tsuge, K. et al. Effect of wearing diapers on toddler’s gait. Sci Rep 11, 20105 (2021). <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1038/s41598-021-99583-4" title="https://doi.org/10.1038/s41598-021-99583-4">https://doi.org/10.1038/s41598-021-99583-4 </a></li><li style="text-align: left;">Cole WG, Lingeman JM, Adolph KE. Go naked: diapers affect infant walking. Dev Sci. 2012 Nov;15(6):783-90. doi: 10.1111/j.1467-7687.2012.01169.x. Epub 2012 Sep 7. PMID: 23106732; PMCID: PMC3580949.</li><li style="text-align: left;">Théveniau N, Boisgontier MP, Varieras S, Olivier I. The effects of clothes on independent walking in toddlers. Gait Posture. 2014;39(1):659-61. doi: 10.1016/j.gaitpost.2013.08.031. Epub 2013 Sep 4. PMID: 24054348.</li></ol>

Bubur Jagung Ikan Gindara

Bubur Jagung Ikan Gindara

Bubur Susu Labu Kuning

Bubur Susu Labu Kuning

Puree Pisang

Puree Pisang

Cegah BB Seret di Awal MPASi dengan Tips Ini!

Cegah BB Seret di Awal MPASi dengan Tips Ini!

Puding Kentang Ayam & Telur

Puding Kentang Ayam & Telur

Kapan Anak Boleh Makan Kerupuk?

Kapan Anak Boleh Makan Kerupuk?

TB & BB Anak Seret, Growth Faltering atau Stunting?

TB & BB Anak Seret, Growth Faltering atau Stunting?

Memakai Popok dapat Mengganggu Stimulasi Berjalan Anak?

Memakai Popok dapat Mengganggu Stimulasi Berjalan Anak?