Mengajak anak ikut belanja bulanan mungkin terasa merepotkan bagi sebagian orang tua. Alasannya, anak kerap meminta ini-itu, bahkan ngambek jika tidak diberikan, sehingga pergi sendirian menjadi pilihan terbaik. MomDad, tahu enggak sih, kalau ternyata mengajak anak ikut berbelanja bulanan ternyata banyak manfaatnya, lho!Bonding anak dan orang tua<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660443129873-5f2bb2c4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="FaCxw7yUUAImO1J.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mengajak anak berbelanja bisa menjadi momen untuk meningkatkan bonding antara orang tua dengan anak. Apalagi jika selama 5 hari dalam seminggu, MomDad sibuk bekerja di luar rumah. Mengabiskan waktu bersama anak tentunya bisa semakin mendekatkan anak dengan orang tuanya. Anak juga akan merasa dilibatkan dalam kegiatan orang tuanya.Mengenal berbagai macam benda<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660443138683-f97abd46.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-baby-shopping-supermarketthai-woman-has-daugther_44277-18890.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Beragamnya barang yang ada di pusat perbelanjaan juga bisa MomDad gunakan untuk memperkenalkan berbagai benda kepada anak. Misalnya pada area buah-buahan, tunjukkan berbagai jenis buah dan nama-namanya. Jika memungkinkan, MomDad bisa membiarkan anak menyentuhnya, namun tetap dalam pengawasan, ya.Mengenal kebutuhan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660443553837-abd80837.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="FaCxwnMVQAER8ZJ.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat berbelanja, MomDad pasti membeli berbagai kebutuhan pokok. Manfaatkan momen ini untuk mengajarkan anak tentang berbagai kebutuhan, mulai dari sembako, kebutuhan mencuci dan bersih-bersih, hingga daging dan sayuran.Ajarkan prioritas<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660443298237-168f2161.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="family-shopping-cute-child-is-standing-near-shelf-with-products-will-choose-candy-pear-which-mom-offers-concept-shopping-consumerism_252605-247.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bukan hal aneh jika anak-anak merajuk meminta ini-itu saat diajak orang tuanya berbelanja. Boleh saja menuruti keinginan anak, misalnya dengan memperbolehkannya mengambil jajanan kesukaannya, namun tetap harus dibatasi. Jelaskan pada anak kalau jajanan yang diambilnya sudah terlalu banyak dan beri pilihan padanya apa yang paling disukainya. Dengan begitu, MomDad mengajarkan anak untuk mengenal prioritas.Mengerti keuangan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660443334839-a6b4b492.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="FaCxwnMVQAER8ZJ.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Momen berbelanja juga bisa MomDad manfaatkan untuk mengajarkan anak caranya bertransaksi jual beli. Anak-anak kerap merengek untuk membuka makanan yang ada di troli. MomDad bisa menjelaskan padanya bahwa barang-barang yang diambil harus dibayar dulu di kasir.Yuk, ajak si Kecil belanja bulanan dan dapatkan kelima manfaat di atas, MomDad!&nbsp;<div style="text-align: justify;">Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: Freepik</div>

Ternyata Ini lho Manfaat Mengajak si Kecil Ikut Belanja Bulanan

ternyata-ini-lho-manfaat-mengajak-si-kecil-ikut-belanja-bulanan

Membesarkan dan mendidik anak bukanlah perkara mudah. Idealnya, pola asuh melibatkan interaksi intens secara langsung antara MomDad dan si Kecil.&nbsp;Namun, bagaimana dengan pola asuh jika salah satu di antara MomDad atau keduanya hidup dengan jarak yang berjauhan dari si Kecil karena pekerjaan atau hal lainnya?Long distance parenting<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660404155244-3803c199.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="arrangement-baby-clothes-postcard (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pola pengasuhan anak dengan jarak jauh disebut juga sebagai long distance parenting. Umumnya, parenting meliputi tindakan mengasihi dan mendukung anak untuk mencapai tumbuh kembang optimal, menyediakan kebutuhan dasar berupa asuh, asih, dan asah. Apabila salah satu atau kedua orang tua hidup jauh atau tidak tinggal bersama anak, ada beberapa dampak yang dapat terjadi, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Orang tua tidak menjadi contoh atau role model bagi anak</li><li style="text-align: justify;">Anak merasa rindu pada orang tua yang tidak tinggal bersama (misal ayah yang tinggal jauh)</li><li style="text-align: justify;">Hubungan emosi orang tua-anak tidak erat</li><li style="text-align: justify;">Potensi isu disiplin anak karena pengasuh utama bukan orang tuanya sendiri</li><li style="text-align: justify;">Meningkatnya masalah emosi dan perilaku pada anak</li><li style="text-align: justify;">Orang tua tidak dapat merawat langsung anak yang sedang sakit sehingga dapat menimbulkan perasaan bersalah</li></ul><div style="text-align: justify;">Jadi, supaya tetap lancar dalam membantu serta memantau tumbuh kembang si Kecil saat berjauhan,&nbsp; MomDad dapat melakukan kegiatan secara virtual, seperti: </div><ul><li style="text-align: justify;">Video-call yang terjadwal</li><li style="text-align: justify;">Bila MomDad melihat hal yang lucu di dunia maya, kirimkan pada pengasuh agar anak melihatnya juga</li><li style="text-align: justify;">Kirimkan kartu pos, surat dengan tulisan tangan, atau hadiah kecil</li><li style="text-align: justify;">Bermain permainan yang bisa dilakukan bersama secara virtual</li><li style="text-align: justify;">Membuat album foto virtual bersama</li></ul><div style="text-align: justify;">Pola asuh dengan jarak jauh antara orang tua dan anak memang memiliki rintangan. Namun bukan berarti orang tua harus menyerah dan larut dalam kesedihan karena tidak bisa bertemu langsung dengan si Kecil. Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:&nbsp;DISTANCE PARENTING – IMPLICATIONS FOR SOCIAL WORK PRACTICE. Social Work/Maatskaplike Werk 2015:51(1)Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div><div style="text-align: justify;"> </div>

Adakah Dampak Buruk Long Distance Parenting pada Anak?

adakah-dampak-buruk-long-distance-parenting-pada-anak-

Mendengar kabar gembira dari kerabat atau sahabat yang baru saja melahirkan tentunya juga membuat kita ikut berbahagia. Untuk merayakan kelahiran tersebut, tak sedikit yang merealisasikannya dengan memberikan kado atau hadiah spesial yang bermanfaat bagi ibu dan bayi. Namun, terkadang kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan untuk membeli hadiah mahal. Tidak usah bingung, MomDad bisa tetap memberikan hadiah yang bermanfaat dengan harga terjangkau kurang dari Rp200 ribu, lho! Berikut rekomendasinya!Alat makan bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660374439957-c94d1e73.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(2)l.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meskipun bayi baru lahir belum bisa makan, namun memberikan peralatan makan lengkap khusus bayi juga direkomendasikan, lho! Saat bayi berusia 6 bulan nanti, orang tuanya tidak perlu repot membelinya. Dalam satu set peralatan makan ini biasanya terdiri dari mangkok, gelas, sendok, dan garpu. Bisa ditemukan dengan mudah di berbagai toko online maupun offline, benda ini biasa dibanderol dengan harga mulai Rp120 ribu hingga Rp200 ribuan.Handuk<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660374432992-96968667.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="2208-Article-Banner-Atasi-Si-Kecil-Sembelit.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menjadi benda yang sudah pasti bermanfaat dan akan digunakan adalah handuk. Pilihlah handuk dengan bahan yang halus dan lembut sehingga tidak melukai kulit bayi yang sensitif. Beberapa merek tak jarang menghadirkan satu set handuk dengan beberapa ukuran. Handuk bayi biasanya dijual dengan harga mulai dari Rp50 ribuan.Pakaian bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660374419152-c379c481.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="adorable-baby-sucking-his-hand_214787-697.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baju khusus bayi memang kerap dijual dengan harga yang justru lebih mahal ketimbang pakaian orang dewasa. Namun, ada juga beberapa merek lokal yang menghadirkan pakaian bayi dengan beragam model dan bentuk yang lucu dan menggemaskan serta terjangkau. Pilihlah baju bayi dengan bahan yang nyaman dan ukuran yang sedikit lebih besar agar bisa digunakan sedikit lebih lama. Pakaian bayi pun dibanderol dengan harga terjangkau, mulai dari Rp100 ribuan.Baby food container<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660374425441-66089600.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="three-jars-vegetable-puree-baby-food_651171-318.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Selain alat makan, MomDad juga bisa memberikan baby food container atau wadah khusus untuk menyimpan makanan bayi. Benda ini akan memudahkan untuk menyimpan makanan bayi supaya lebih aman dan higienis. Food container biasanya digunakan untuk menyimpan MPASI yang akan dibekukan di dalam kulkas supaya bisa kembali dihangatkan. Dijual dengan beragam ukuran, benda ini dijual mulai dari Rp100 ribuan.Penghangat susu dan makanan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660374414059-a541c217.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="thawing-breast-milk-bottle-warmer_128667-791.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Alat satu ini juga bisa dipertimbangkan untuk dijadikan sebagai hadiah untuk bayi yang baru lahir. Banyak ibu yang memompa ASI dan disimpan di dalam freezer. Untuk memudahkan ibu menghangatkan ASI perah (ASIP), MomDad bisa memberikan alat ini agar lebih praktis. Bahkan, alat ini juga bisa digunakan untuk mensterilkan botol susu dan alat makan, lho! Di market place atau e-commerce, penghangat susu dan makanan ini dibanderol dengan harga mulai dari Rp160 ribu hingga Rp195 ribu.Nah, dari kelima di atas, MomDad tertarik mau membeli untuk kado yang mana nih?Ingin tahu tips dan informasi seputar ide-ide menarik lainnya? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: Freepik

Rekomendasi Kado Newborn dengan Harga Kurang dari Rp200 Ribu

rekomendasi-kado-newborn-dengan-harga-kurang-dari-rp200-ribu

Tak hanya anak saja lho yang bisa alami separation anxiety. Faktanya, orang tua juga bisa mengalami hal ini. Separation anxiety pada orang tua sebenarnya hampir sama dengan yang terjadi pada anak. Namun, tentu saja cara penanganannya berbeda. Sebelum mengetahui cara atasi separation anxiety pada MomDad, ketahui dulu yuk pengertiannya!Apa itu separation anxiety?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660365861423-9dd47ce4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="2208-Article-Banner-Atasi-Si-Kecil-Sembelit.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Separation anxiety merupakan kondisi dimana seseorang memiliki perasaan cemas yang berlebih ketika berhadapan dengan perpisahan, biasanya terjadi pada anak terhadap ibunya. Namun, hal ini juga dapat terjadi para orang tua, terutama ibu. Kondisi separation anxiety pada orang tua memiliki definisi yang serupa, dimana sang ibu mengalami perasaan cemas ketika terjadi perpisahan dengan anak mereka.&nbsp;Seorang ibu yang sedang mengalami separation anxiety akan berhadapan dengan berbagai emosi yang tidak menyenangkan; mulai dari cemas, khawatir, sedih. Kondisi ini pun sangat normal, terutama pada enam bulan pertama kehidupan bayi dan tidak dapat dihindari.&nbsp;Tips atasi separation anxiety pada orang tuaAda beberapa cara yang dapat dilakukan jika MomDad mengalami separation anxiety, antara lain:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Kenali emosi yang sedang dirasakan dan jangan menyangkal ketika sedang merasakan separation anxiety.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Selalu bercerita pada pasangan ataupun teman yang memiliki anak sehingga mereka dapat memberi masukan dan MomDad tidak memendam perasaan.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Sibukkan diri ketika sedang tidak bersama si Kecil. MomDad juga bisa menggunakan waktu untuk me time. Hal ini akan dapat mengalihkan pikiran MomDad sementara.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Selalu simpan dan bawa barang - barang sentimental yang mengingatkan MomDad pada si Kecil. Hal ini akan membuat MomDad merasa bahwa si Kecil sedang ada bersama - sama dengan MomDad.</li><li style="text-align: justify;">Mengerti dan selalu ingat bahwa normal untuk merindukan anak. Akan tetapi, merasa, khawatir, cemas, hingga bersalah yang terlalu berlebihan, itu tidak baik bagi MomDad dan juga si Kecil.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Mengerti batasan emosi yang toxic dan jangan menahan diri untuk bertemu dan berbicara dengan tenaga profesional, seperti psikolog hingga psikiater, apabila MomDad merasa kecemasan yang dirasakan sudah tidak bisa dihadapi sendiri dan mulai mengganggu kehidupan sehari-hari.&nbsp;</li></ul>Akibat separation anxiety yang berlebihan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660366048094-8859a7a6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(2)l.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Para ibu yang memiliki separation anxiety yang berlebih tidak hanya berbahaya bagi emosi dan psikologis sang ibu, tetapi juga berpengaruh pada pendidikan dan pengasuhan yang diterapkan pada anak. Pasalnya, hal ini dapat berpotensi menimbulkan gaya pengasuhan yang terlalu protektif atau overprotective. Gaya pengasuhan ini juga sangat menghambat kematangan anak dari sisi sosio emosional, di mana anak yang dibesarkan dengan pengasuhan yang terlalu protektif akan cenderung lebih penakut, tidak mau keluar dari comfort zone hingga selalu&nbsp; bergantung pada orang lain.&nbsp;Itu dia penjelasan singkat mengenai separation anxiety pada orang tua, cara mengatasinya hingga dampaknya bagi perkembangan anak. Semoga penjelasan di atas bermanfaat ya bagi MomDad yang mengalami separation anxiety!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Tak Cuma Anak, Orang Tua Juga Bisa Alami Separation Anxiety, lho!

tak-cuma-anak--orang-tua-juga-bisa-alami-separation-anxiety--lho-

Dalam tumbuh kembangnya, si Kecil akan memiliki fase oral ketika mereka akan memasukkan benda apapun ke dalam mulut, termasuk jempol. Bahkan, mungkin sampai ada anak yang membawa kebiasaan ini hingga usia batita. Namun, apakah kebiasaan bayi menghisap jempol merupakan hal yang wajar? Yuk, simak penjelasannya di bawah!Kebiasaan bayi menghisap jempol<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660306072061-170da64f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="new-born-baby-boy-sucks-his-thumb_100800-6062.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi memiliki refleks rooting dan menghisap yang ia bawa sejak lahir. Oleh sebab itu, merupakan hal yang wajar bila ia memasukkan tangan atau jempolnya ke dalam mulut sebagai bagian dari proses eksplorasi dan salah satu cara bayi menenangkan dirinya sendiri (self soothe). Bayi dapat menghisap jempol saat ia lapar maupun saat ia membutuhkan kenyamanan.Akan tetapi, karena perilaku menghisap jempol ini dapat memberikan rasa nyaman, terkadang kebiasaan ini terbawa sampai bayi menginjak masa kanak-kanak bahkan sampai masuk sekolah, terutama jika mereka mengalami tekanan atau saat mencari kenyamanan untuk tidur.<div style="text-align: justify;">Kapan kebiasaan menghisap jempol akan hilang?</div><div style="text-align: justify;"><img src="https://storage.primaku.com/editor/1660306077462-1cccf740.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="asian-kid-cute-girll-sucking-finger-her-thumb_28914-1141.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> </div>Seperti telah dijelaskan di atas, menghisap jempol merupakan cara bayi menenangkan dirinya sendiri tanpa bergantung dari pihak luar. Mayoritas anak berhenti menghisap jempolnya pada usia 6-7 bulan. Namun ada juga yang baru berhenti pada usia 2-4 tahun, sehingga MomDad tidak perlu khawatir.Dampak menghisap jempol<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660306160252-9acba322.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(2)l.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak yang menghisap jempol biasanya belum menimbulkan masalah hingga gigi permanen atau tetapnya mulai tumbuh. Namun perlu diketahui kalau pertumbuhan gigi dan langit-langit akan terganggu akibat kebiasaan anak menghisap jempol.American Academy of Pediatrics menyatakan bahwa perilaku ini akan memengaruhi pertumbuhan gigi dan bentuk mulut jika masih dijumpai pada usia di atas 2-4 tahun. Jika si Kecil masih memiliki kebiasaan menghisap jempol hingga usia 5 tahun, MomDad bisa mengatasinya melalui terapi.<div style="text-align: justify;">Nah, untuk mencegah kebiasaan menghisap jempol, ajak anak yang sudah mengerti untuk mengobrol soal perilaku ini. Hindari tindakan yang bersifat hukuman, karena biasanya tidak efektif dalam mengubah suatu kebiasaan.&nbsp;Namun, jika si Kecil secara tanpa sadar mulai menghisap jempol, MomDad bisa ingatkan dengan lembut tanpa mengkritik ataupun mempermalukannya, ya! </div>Selain itu, MomDad bisa gunakan positive reinforcement, yaitu dengan memuji si kecil dan memberikan reward atau hadiah jika dirinya berhasil menahan diri untuk tidak menghisap jempol.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:<ul><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/thumb-sucking/art-20047038#:~:text=Thumb%20sucking%20isn't%20usually,on%20his%20or%20her%20thumb" title="https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/thumb-sucking/art-20047038#:~:text=Thumb%20sucking%20isn't%20usually,on%20his%20or%20her%20thumb">https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/childrens-health/in-depth/thumb-sucking/art-20047038#:~:text=Thumb%20sucking%20isn't%20usually,on%20his%20or%20her%20thumb </a></li><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Pacifiers-and-Thumb-Sucking.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Pacifiers-and-Thumb-Sucking.aspx">https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/crying-colic/Pages/Pacifiers-and-Thumb-Sucking.aspx </a></li><li style="text-align: left;">Lynn Davidson; Thumb and Finger Sucking. Pediatr Rev June 2008; 29 (6): 207–208. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1542/pir.29-6-207" title="https://doi.org/10.1542/pir.29-6-207">https://doi.org/10.1542/pir.29-6-207 </a></li><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/thumb-sucking-baby.aspx" title="https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/thumb-sucking-baby.aspx">https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/thumb-sucking-baby.aspx </a></li><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/asi/masalah-penggunaan-dot-pada-bayi </a></li></ul>Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Bayi sering Mengisap Jempol, Wajarkah?

bayi-sering-mengisap-jempol--wajarkah-

Masa menyusui menjadi momen yang dijalani seorang ibu saat melahirkan. Bukan hanya untuk bayi, tapi juga untuk seorang ibu. Namun, bagaimana ya jika ibu kembali menjalani kehamilan saat masa menyusui?Mungkin hal ini menjadi kekhawatiran sendiri bagi seorang ibu. Mulai dari penurunan kualitas ASI hingga terganggunya kesehatan janin dan bayi yang disusui. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipahami seorang ibu yang ingin menyusui saat hamil. Yuk, simak penjelasan selengkapnya!Apakah aman menyusui dalam kondisi hamil?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660291350443-ac852e4a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(2)l.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Berdasarkan literatur, Breastfeeding during pregnancy (BDP) tidak terbukti meningkatkan risiko keguguran bagi ibu, janin lahir dengan berat lahir rendah maupun kelahiran prematur. Perlu diperhatikan bahwa kondisi kehamilan yang termasuk di dalam penelitian yang telah dipublikasi adalah kehamilan normal dan bukan kehamilan berisiko tinggi. Mom sebaiknya selalu mengonsultasikan kondisi kehamilan Mom ke dokter kandungan sebagai pertimbangan apakah tetap ingin menyusui si kakak selama hamil.Adakah risikonya?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660291358589-642ad40f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sejauh ini, pada kehamilan normal, BDP tidak terbukti meningkatkan angka keguguran, kelahiran prematur, maupun bayi yang lahir dengan berat lahir rendah.Namun pada kondisi kehamilan tertentu, menyusui mungkin sebaiknya tidak dilakukan, misalnya Mom memiliki riwayat keguguran sebelumnya, berisiko mengalami persalinan prematur, hamil anak kembar, atau mengalami nyeri perut bagian bawah hingga pendarahan saat hamil.&nbsp;Mom bisa konsultasi jika kehamilan terdapat resiko dan kondisi tersebut. Bila dokter tidak menyarankan, Mom tidak perlu bersedih karena nutrisi si Kecil bisa dipenuhi dari susu formula dan MPASI nantinya.Asupan yang dibutuhkanKebutuhan nutrisi Mom harus dijaga cukup karena BDP menempatkan tubuh Mom pada kebutuhan nutrisi ekstra. Pastikan untuk mencukupi kebutuhan energi, protein, vitamin dan mineral agar Mom tidak mengalami defisit saat menyusui dan hamil, terutama saat trimester ketiga.&nbsp;US Institute of Medicine merekomendasikan bahwa ibu menyusui harus mengonsumsi variasi diet yang meliputi sayur, buah, biji-bijian (serealia), produk susu tinggi kalsium dan makanan tinggi protein. Hingga kini belum didapatkan rekomendasi atau guideline nutrisi bagi ibu hamil yang menyusui. Namun, The Committee on Nutritional Status during Pregnancy dan Lactation of the US Institute of Medicine menyatakan bahwa ibu menyusui yang mengonsumsi diet seimbang dengan kalori yang cukup (2700 kalori/hari) dapat memenuhi kebutuhan harian semua nutrien kecuali kalsium dan zinc.&nbsp;Sedangkan yang mengonsumsi&nbsp; diet 2200 kalori berisiko mengalami defisiensi kalsium, magnesium, zinc, thiamin, vitamin B6, dan vitamin E. Ditambah lagi, mereka yang mengonsumsi diet 1800 kalori akan berisiko mengalami defisiensi mikronutrien yang telah disebutkan di atas ditambah riboflavin, folat, fosfor, dan besi. Dengan kata lain, Mom berisiko mengalami defisiensi nutrisi seiring dengan menurunnya asupan ibu. Jangan lupa, ibu hamil yang menyusui juga harus mencukupi kebutuhan cairan harian, sekitar 3 L per hari.&nbsp;Perubahan rasa ASI<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660291397663-52e7d534.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(8).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Literatur mengenai komposisi ASI serta dampak terhadap pertumbuhan anak yang masih disusui saat ini masih terbatas. Kuantitas ASI secara fisiologis akan menurun selama kehamilan karena efek hormon progesteron yang dapat menghambat kerja hormon oksitosin (hormon yang membantu dalam pengeluaran ASI.Suatu penelitian lain menunjukkan bahwa pada trimester pertama dan kedua kehamilan pada ibu menyusui, konsentrasi protein, klorida, dan natrium di ASI meningkat, sedangkan konsentrasi kalium, laktosa dan glukosa menurun yang berakibat rasa ASI menjadi lebih “asin”.Hal yang sebaiknya diperhatikan ibu hamil saat menyusuiMeski tergolong tidak berbahaya pada kehamilan normal, Mom juga perlu memperhatikan beberapa hal selama menyusui saat hamil seperti berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Asupan kalori seperti yang telah dijelaskan di atas.</li><li style="text-align: justify;">Kebutuhan cairan.</li><li style="text-align: justify;">Untuk kehamilan berisiko, nasehat harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing ibu (bersifat individual). Pertimbangan perlu dikomunikasikan dengan orangtua terutama pada kehamilan berisiko tinggi seperti kehamilan remaja, kehamilan dengan gangguan malabsorpsi, pertumbuhan janin terhambat, kehamilan pada ibu yang mempunyai riwayat abortus berulang, atau pada kehamilan berisiko prematur.</li></ul>Menyusui disaat hamil mungkin jadi momen yang membahagiakan sekaligus melelahkan bagi seorang ibu karena harus mengurus dua anak sekaligus. Buat Mom yang tengah mengalaminya, sebaiknya rutin mengonsultasikan hal ini ke dokter kandungan, ya.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Serba-serbi Menyusui Saat Hamil yang Patut MomDad Ketahui

serba-serbi-menyusui-saat-hamil-yang-patut-momdad-ketahui

<span dir="auto" class="style-scope yt-formatted-string" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; color: rgb(15, 15, 15); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;">Nggak sempat menyaksikan Instagram Live “Bermain sebagai Sarana Stimulasi Anak” bersama Dr. dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR(K) sebagai narasumber dan dr. Miranti Fristy Medyatama, Sp.A sebagai moderator?

Jangan khawatir, MomDad. Saksikan tayangan ulangnya di sini!

<a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" spellcheck="false" href="https://www.youtube.com/hashtag/primakuserbatau" dir="auto" style="display: var(--yt-endpoint-display,inline-block); cursor: pointer; text-decoration: var(--yt-endpoint-text-regular-decoration,none); color: var(--yt-endpoint-color,var(--yt-spec-call-to-action)); overflow-wrap: var(--yt-endpoint-word-wrap,none); word-break: var(--yt-endpoint-word-break,none); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap; background-color: rgb(255, 255, 255);">#PrimaKuSERBATAU</a><span dir="auto" class="style-scope yt-formatted-string" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; color: rgb(15, 15, 15); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;"> <a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" spellcheck="false" href="https://www.youtube.com/hashtag/tumbuhbersamaprimaku" dir="auto" style="display: var(--yt-endpoint-display,inline-block); cursor: pointer; text-decoration: var(--yt-endpoint-text-regular-decoration,none); color: var(--yt-endpoint-color,var(--yt-spec-call-to-action)); overflow-wrap: var(--yt-endpoint-word-wrap,none); word-break: var(--yt-endpoint-word-break,none); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap; background-color: rgb(255, 255, 255);">#TumbuhbersamaPrimaKu</a><span dir="auto" class="style-scope yt-formatted-string" style="margin: 0px; padding: 0px; border: 0px; background-image: initial; background-position: initial; background-size: initial; background-repeat: initial; background-attachment: initial; background-origin: initial; background-clip: initial; color: rgb(15, 15, 15); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap;"> <a class="yt-simple-endpoint style-scope yt-formatted-string" spellcheck="false" href="https://www.youtube.com/hashtag/aplikasikesehatananak" dir="auto" style="display: var(--yt-endpoint-display,inline-block); cursor: pointer; text-decoration: var(--yt-endpoint-text-regular-decoration,none); color: var(--yt-endpoint-color,var(--yt-spec-call-to-action)); overflow-wrap: var(--yt-endpoint-word-wrap,none); word-break: var(--yt-endpoint-word-break,none); font-family: Roboto, Arial, sans-serif; font-size: 14px; white-space: pre-wrap; background-color: rgb(255, 255, 255);">#AplikasiKesehatanAnak</a>

Bermain sebagai Sarana Stimulasi Anak

bermain-sebagai-sarana-stimulasi-anak

Salah satu perlengkapan yang biasanya disiapkan saat kelahiran si Kecil adalah kaus kaki. Mungkin hal ini ditujukan untuk memberikan kenyamanan dan kehangatan pada si Kecil. Namun, sebenarnya apakah perlu bayi mengenakan kaus kaki dan ada enggak sih risikonya? Untuk menjawab rasa penasaran MomDad, yuk simak penjelasannya di bawah!Kondisi yang dianjurkan pemakaian kaus kaki pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660275112462-48b3c2c1.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="child-s-legs-clothes-baby-plays-with-his-legs-striped-bodysuit_101969-2307.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebenarnya, memakaikan kaus kaki pada bayi sah-sah saja. Namun, sebaiknya hindari bayi mengenakan kaus kaki terlalu lama ya, MomDad, karena hal ini dapat megakibatkan hambatan pada tumbuh kembangnya. Sama halnya seperti tangan, kaki pun memiliki peran penting dalam memberikan stimulasi sensori.&nbsp;Bayi dianjurkan menggunakan kaus kaki hanya selama berada di lingkungan yang bersuhu dinginBahkan berdasarkan American Academy of Pediatrics, kaus kaki tidak begitu diperlukan. Sebab, kaki yang dingin merupakan hal yang lumrah atau normal dan tidak akan mengganggu si Kecil. Manfaat penggunaan kaus kaki pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660275122962-c77767c0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Adapun manfaat penggunaan kaus kaki pada bayi antara lain: <ul><li style="text-align: justify;">Menghangatkan bagian kaki, karena panas tubuh si Kecil umumnya hilang melalui kepala dan kaki</li><li style="text-align: justify;">Membuat si Kecil nyaman dengan kehangatan yang diberikan</li><li style="text-align: justify;">Mencegah kaki si Kecil terluka akibat goresan atau tusukan, baik dari baju yang dikenakan maupun dari lingkungan sekitar</li><li style="text-align: justify;">Mencegah kaki si Kecil dari gigitan nyamuk atau serangga</li></ul><div style="text-align: justify;"><div>Risiko penggunaan kaus kaki</div>Sementara risiko penggunaan kaus kaki pada bayi di antaranya: <ul style="margin-bottom: 1rem; text-align: left;"><li>Gangguan aliran darah bila kaus kaki yang digunakan terlalu ketat</li><li>Bekas karet kaus kaki menetap di kulit apabila kaus kaki yang digunakan terlalu ketat</li><li>Bayi kehilangan kesempatan belajar stimulasi sensori melalui kakinya</li></ul></div>Jadi, waktu ideal untuk memakaikan kaus kaki pada si Kecil harus disesuaikan dengan suhu ruangan di sekitarnya, ya. Jika suhu ruangan terlalu dingin, MomDad bisa pakaikan si Kecil kaus kaki. Namun, jika suhu ruangan di sekitar terpantau normal, biarkan kakinya ‘bernapas’ tanpa kaus kaki, sehingga sensorinya dapat bekerja.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;tips merawat si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Refrensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/How-long-is-it-appropriate-to-keep-hand-mittens-on-newborn-baby.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/How-long-is-it-appropriate-to-keep-hand-mittens-on-newborn-baby.aspx">https://www.healthychildren.org/English/tips-tools/ask-the-pediatrician/Pages/How-long-is-it-appropriate-to-keep-hand-mittens-on-newborn-baby.aspx</a>Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ternyata Ini lho Manfaat Mengajak si Kecil Ikut Belanja Bulanan

Ternyata Ini lho Manfaat Mengajak si Kecil Ikut Belanja Bulanan

Adakah Dampak Buruk Long Distance Parenting pada Anak?

Adakah Dampak Buruk Long Distance Parenting pada Anak?

Rekomendasi Kado Newborn dengan Harga Kurang dari Rp200 Ribu

Rekomendasi Kado Newborn dengan Harga Kurang dari Rp200 Ribu

Tak Cuma Anak, Orang Tua Juga Bisa Alami Separation Anxiety, lho!

Tak Cuma Anak, Orang Tua Juga Bisa Alami Separation Anxiety, lho!

Bayi sering Mengisap Jempol, Wajarkah?

Bayi sering Mengisap Jempol, Wajarkah?

Serba-serbi Menyusui Saat Hamil yang Patut MomDad Ketahui

Serba-serbi Menyusui Saat Hamil yang Patut MomDad Ketahui

Bermain sebagai Sarana Stimulasi Anak

Bermain sebagai Sarana Stimulasi Anak

Penggunaan Kaus Kaki pada Bayi, Perlu Enggak sih?

Penggunaan Kaus Kaki pada Bayi, Perlu Enggak sih?