Pernah nggak sih merasa nyeri luar biasa di puting saat menyusui dan ternyata melihat ada titik putih di ujung puting? Nah, bisa jadi itu tanda adanya milk blister. Meskipun kecil, milk blister bisa bikin kegiatan menyusui jadi sangat nggak nyaman. Yuk, kita bahas lebih lanjut apa itu milk blister, penyebabnya, dan bagaimana cara mengatasinya! Apa Itu Milk Blister dan Bagaimana Terjadinya?Milk blister adalah luka kecil berwarna putih yang muncul di ujung puting. Luka ini biasanya berbatas tegas dan sangat nyeri, terutama saat si Kecil menyusu. Milk blister sering disertai tonjolan kecil yang menghubungkan blister ke payudara. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya stasis ASI atau pengeluaran ASI yang kurang lancar. Akibatnya, ASI menumpuk dan menyebabkan benjolan putih yang nyeri pada puting.Selain itu, milk blister juga sering muncul bersamaan dengan keluhan blocked ducts atau saluran ASI yang tersumbat. Saat ini terjadi, menyusui bisa terasa sangat sakit, karena ASI yang menumpuk di bawah lapisan kulit pada puting. Penyebab Milk Blister: Apa Saja yang Harus Diperhatikan?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f6cab1edf0c1bb6f74335d10cd931410ca_1727061757041.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Milk_blister-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Penyebab utama milk blister adalah gesekan atau tekanan berlebih di ujung puting, yang bisa menyebabkan peradangan pada sel epitel. Saat peradangan terjadi, ASI bisa menumpuk di saluran di bawah permukaan epitel, menciptakan tekanan yang semakin memperparah peradangan. Selain itu, penumpukan sel darah putih di area yang meradang juga bisa menyebabkan munculnya milk blister.Untuk mencegah milk blister, penting untuk Mom memastikan perlekatan bayi saat menyusui dalam kondisi yang tepat. Pastikan juga payudara dikosongkan dengan optimal setiap kali menyusui, agar tidak ada ASI yang menumpuk dan menyebabkan masalah. Cara Mengatasi Milk BlisterJangan khawatir, Mom! Meski milk blister bisa sangat nyeri, ada beberapa cara sederhana yang bisa Mom lakukan di rumah untuk meredakannya:​<ol><li>Kompres Hangat: Gunakan kain hangat yang dicelupkan dalam larutan garam saline, lalu tempelkan pada area puting yang terkena blister. Ini bisa membantu melunakkan kulit dan mempermudah pengeluaran ASI.​</li><li>Kelembaban: Pastikan area puting tetap lembab untuk mencegah kulit kering dan pecah-pecah, yang bisa memperparah kondisi milk blister.</li><li>Perah atau Susui Langsung: Setelah kompres hangat, coba perah ASI atau susui bayi langsung untuk membantu membuka sumbatan pada saluran ASI.</li></ol> Jika cara-cara ini tidak berhasil, mungkin Mom perlu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Dokter bisa melakukan teknik blebs puncture, yaitu membuka sumbatan blister dengan jarum steril. Tapi jangan khawatir, meskipun memiliki milk blister, Mom masih bisa menyusui dengan aman, kok! KesimpulanMilk blister memang bisa bikin menyusui jadi kurang nyaman, tapi dengan penanganan yang tepat, Mom bisa mengatasinya dengan baik. Pastikan perlekatan saat menyusui benar, kosongkan payudara dengan optimal, dan lakukan perawatan yang tepat jika milk blister muncul. Kalau masih ragu, jangan segan untuk konsultasi ke dokter ya, MomDad! Referensi:<ul><li>Modul pelatihan Indonesian breastfeeding course for clinicians. Satuan tugas ASI ikatan dokter anak Indonesia 2022.</li><li>Pelatihan manajemen laktasi revisi tahun 2019</li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/" title="https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/">https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/ </a></li><li>Douglas P. Re-thinking lactation-related nipple pain and damage. Womens Health (Lond). 2022 Jan-Dec;18:17455057221087865. doi: 10.1177/17455057221087865. PMID: 35343816; PMCID: PMC8966064.</li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S088421752100277X" title="https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S088421752100277X">https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S088421752100277X</a></li></ul>

Muncul Luka Putih di Puting Saat Menyusui: Kenali Milk Blister dan Cara Mengatasinya

muncul-luka-putih-di-puting-saat-menyusui--kenali-milk-blister-dan-cara-mengatasinya-1727062122091

Kita tahu bahwa gadget saat ini tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan sehari-hari masyarakat. Penggunaan gadget bahkan sudah mulai merambah anak-anak. Sebenarnya, beberapa orang tua mungkin sudah menyadari dampak dan bahaya gadget bagi anak-anak. Penggunaan yang berlebihan tentu saja dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mental anak. Lantas, kapan sih anak bisa diperkenalkan pada gadget? Usia mengenalkan gadget pada anakPara ahli umumnya menyarankan orang tua untuk menunggu hingga anak berusia 2-3 tahun sebelum memberikan gadget. Pada usia tersebut, anak dianggap sudah cukup memahami dunia melalui interaksi langsung dan pembelajaran dari lingkungan sekitar. Pertimbangan sebelum memberikan gadget<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1aaf2910ab7df0126aafabbded87d6648_1721979233579.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Anak_main_gadget-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Sebelum memberikan gadget, orang tua perlu mempertimbangkan alasan dan tujuannya dengan matang. Hindari menjadikan gadget sebagai solusi untuk menenangkan anak yang rewel.Pemberian gadget di usia dini berisiko membuat anak kecanduan dan terhambat interaksinya dengan dunia nyata. Stimulasi berlebihan dari layar gadget juga dapat menyebabkan perilaku agresif, iritatif, dan keterlambatan perkembangan motorik. Namun, gadget juga bisa menjadi sarana edukasi yang bermanfaat bila digunakan secara bijak dan dengan pendampingan orang tua.Ingatlah:<ul><li>Interaksi langsung dan bermain di dunia nyata jauh lebih penting untuk perkembangan anak di usia dini.</li><li>Batasi waktu penggunaan gadget sesuai usia dan ajarkan anak konten yang edukatif.</li><li>Selalu dampingi anak saat menggunakan gadget dan ajarkan mereka penggunaan yang bertanggung jawab.</li></ul> Dengan bijak dan penuh kesadaran, orang tua dapat memanfaatkan gadget sebagai alat bantu untuk mendukung tumbuh kembang anak. Referensi:<ul><li>UNICEF. 2023. Children and Gadgets <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.unicef.org/belarus/en/stories/children-and-gadgets" title="https://www.unicef.org/belarus/en/stories/children-and-gadgets">https://www.unicef.org/belarus/en/stories/children-and-gadgets</a></li></ul>

Gadget untuk Anak: Kapan Waktu yang Tepat untuk Diperkenalkan?

gadget-untuk-anak--kapan-waktu-yang-tepat-untuk-diperkenalkan--1721979409177

Saat anak semakin besar, gigi permanennya mulai tumbuh dan menggantikan gigi susunya. Pertumbuhan gigi yang sehat membantu anak mencerna makanan dengan lebih baik dan mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan. Selama proses pertumbuhan gigi anak, MomDad mungkin menyadari giginya berubah menjadi kuning atau menguning. Apakah wajar jika gigi anak menguning? Penyebab Gigi Anak Kuning<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/86a7c67ef110531be9dfad80aae2292ce_1720406553104.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="gigi_menguning_(1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Warna kuning pada gigi dapat disebabkan oleh berbagai hal misalnya plak yang menempel di permukaan gigi akibat jarang membersihkan gigi, konsumsi makanan atau minuman yang menyebabkan diskolorasi gigi, karies gigi dan gigi berlubang juga akan menyebabkan warna gigi menguning, trauma (misalnya akibat terbentur) dapat merobek pembuluh darah di area gusi dan "mewarnai" gigi, genetik, dan penggunaan suplemen yang menyebabkan anak mengalami fluorosis atau suplemen zat besi yang menyebabkan gigi berwarna sedikit kecoklatan. [1]Makanan yang bersifat asam dan tinggi gula juga dapat membuat gigi menguning. Bakteri di mulut akan bermultiplikasi dan menghasilkan asam berlebih sebagai hasil dari metabolisme gula. Asam anak mengerosi email gigi dan menyebabkan karies. Gula dapat ditemukan pada susu, formula, jus, dan kudapan. [2] Cara Mencegah Gigi Anak MenguningPembatasan konsumsi gula bebas kurang dari 10% total energi harian, bahkan jika memungkinkan &lt; 5% untuk menurunkan risiko karies gigi. Selain itu, jaga kesehatan atau kebersihan mulut dengan sikat gigi minimal dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride (1000-1500 ppm). Jangan lupa, bahwa bukan hanya dua kali sehari yang terpenting, namun menyikat gigi sebelum tidur pun perlu dilakukan. Terutama jika anak mengonsumsi kudapan sebelum tidur, biasakan menyikat gigi terlebih dahulu. [2,3] Tanda Masalah Gigi dari Gigi KuningKaries dapat mengerosi email gigi dan menyebabkan kerusakan lapisan pelindung gigi. Selain itu, diet yang tinggi gula juga dapat menimbulkan plak bersifat asam. Karies yang berat juga dapat menimbulkan peradangan pada gusi (gingivitis) yang ditandai dengan gejala gusi bengkak dan nyeri. Gigi pada anak berfungsi untuk menggigit, mengunyah, bicara. Gigi susu juga memberikan rongga tempat pertumbuhan gigi tetap di kemudian hari. Nyeri dan infeksi gigi dapat menyebabkan gigi susu tanggal sebelum waktunya, sehingga mengganggu pertumbuhan rahang yang akan mengakibatkan gangguan makan dan bicara di kemudian hari, atau timbulnya crowding (gigi bertumpuk). Infeksi yang meluas dapat menyebabkan nyeri kronik, kesulitan mengunyah hingga infeksi serius. Cara Mengatasi Gigi Anak yang Sudah MenguningBerkonsultasilah dengan dokter gigi untuk penggunaan pemutih gigi yang beredar di pasaran. Jaga kebersihan gigi dan mulut dengan menyikat gigi secara rutin dan flossing. ajarkan anak untuk lebih sering memakan sayur dan buah sebagai kudapan, misalnya apel, wortel, seledri, dan pir karena ketika mengunyah makanan tersebut permukaan buah atau sayuran yang keras dapat membantu membersihkan permukaan gigi (seperti digosok atau disikat) dan beberapa buah seperti apel mengandung asam malat yang bermanfaat membersihkan permukaan gigi. [1] Referensi:1. <a class="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/childrens-health/yellow-teeth-kids#causes" title="https://www.healthline.com/health/childrens-health/yellow-teeth-kids#causes" target="_blank">Yellow Teeth in Kids: Causes, Remedies, and Treatments</a>2. <a class="e-rte-anchor" href="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sugars-and-dental-caries" title="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/sugars-and-dental-caries" target="_blank">Sugars and dental caries</a>3. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health" title="https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health">https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health</a>

Penyebab Gigi Anak Kuning, Cegah Sedini Mungkin!

penyebab-gigi-anak-kuning--cegah-sedini-mungkin--1720406795719

PMemangnya orang dewasa saja yang bisa punya KTP, anak-anak juga bisa lho, MomDad! KTP anak atau biasa disebut kartu identitas anak (KIA), dibuat oleh pemerintah sebagai dokumen resmi untuk mengidentifikasi dan mencatat informasi identitas anak secara resmi. KIA dibagi menjadi dua jenis dengan fungsi yang sama, yaitu untuk kelompok usia 0-5 tahun (tanpa foto) dan kelompok usia 5-17 tahun (dengan foto). Nah, informasi yang tertera pada KIA di antaranya adalah nomor induk kependudukan, nama orang tua, alamat, dan foto. KIA memiliki banyak manfaat untuk anak, yaitu:<ul><li>Memenuhi hak anak untuk persyaratan mendaftar sekolah</li><li>Identitas anak ketika ingin membuka tabungan atau menabung di bank</li><li>Proses mendaftar BPJS dan lainnya</li></ul>Jika si Kecil usia 0-5 tahun belum memiliki KIA, MomDad dapat membuatkannya dengan syarat sebagai berikut:<ul><li>Fotokopi kutipan akta kelahiran dan menunjukkan kutipan akta kelahiran aslinya</li><li>Kartu Keluarga (KK) asli orang tua atau wali</li><li>KTP asli kedua orang tua atau wali</li></ul>Sementara, syarat pembuatan KIA untuk anak usia di atas 5 tahun sebagai berikut:<ul><li>Fotokopi kutipan akta kelahiran dan menunjukkan kutipan akta kelahiran aslinya</li><li>Kartu Keluarga (KK) asli orang tua atau wali</li><li>KTP asli kedua orang tua atau wali</li><li>Pas foto anak berwarna ukuran 2 x 3 sebanyak 2 (dua) lembar</li></ul>Menariknya, anak warga negara asing yang tinggal di Indonesia, juga bisa, lho memiliki KIA dengan syarat sebagai berikut:<ul><li>Fotokopi paspor dan izin tinggal tetap</li><li>Kartu Keluarga (KK) asli orang tua atau wali</li><li>KTP elektronik asli kedua orang tuaNah, jika syarat di atas sudah lengkap, MomDad bisa membuat KTP anak dengan cara berikut:</li></ul><ul><li>Pemohon atau orang tua anak menyerahkan persyaratan penerbitan KIA dengan menyerahkan persyaratan ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil).</li><li>Kepala Dinas menandatangani dan menerbitkan KIA.</li><li>KIA dapat diberikan kepada pemohon atau orangtuanya di kantor Dinas atau kecamatan atau desa/kelurahan.</li><li>Dinas bisa menerbitkan KIA dalam pelayanan keliling di sekolah-sekolah, rumah sakit, taman bacaan, tempat hiburan anak-anak dan tempat layanan lainnya, agar cakupan kepemilikan KIA dapat maksimal.</li></ul> Bagi anak warga negara asing yang telah memiliki paspor, orang tua wajib melapor ke Dinas dengan menyerahkan persyaratan untuk menerbitkan KIA. Kemudian, Kepala Dinas akan menandatangani dan menerbitkan KIA. KIA dapat diberikan kepada pemohon atau orang tuanya di kantor Dinas. Referensi: Indonesia.go.id - Cara Membuat KTP Anak atau Kartu Identitas Anak (KIA)&nbsp;

Punya Berbagai Manfaat, Begini Cara Bikin KTP Anak!

punya-berbagai-manfaat--begini-cara-bikin-ktp-anak--1715065717752

Menjaga kelembapan ruangan penting untuk menjaga kenyamanan bayi. Udara yang terlalu kering dapat membuat bayi merasa tidak nyaman dan gelisah, terutama saat tidur. Selain menggunakan pendingin ruangan (AC), kipas angin juga mampu menjaga suhu udara agar tidak terlalu kering. Namun, penggunaan kipas angin pada bayi dapat menjadi kontroversial, terutama jika tidak dilakukan dengan hati-hati. Penggunaan Kipas Angin pada BayiBayi lebih rentan terhadap panas dan kelembapan yang berlebihan. Penggunaan kipas angin dapat membantu menjaga suhu ruangan tetap nyaman, terutama selama cuaca panas, dan mengurangi risiko overheating pada bayi. Penggunaan kipas angin diperboleh untuk bayi baru lahir. Bahkan, kipas angin sangat disarankan menyalakan kipas angin untuk mencegah sindrom kematian bayi mendadak (SIDS).Apabila MomDad menggunakan kipas angin di dalam ruangan, maka harus diletakkan dalam jarak aman dengan tempat bayi tidur. Posisikan agar aliran udara tidak langsung mengarah ke bayi, namun ke ruangan. Sebab, angin langsung dari kipas angin dapat menyebabkan bayi menggigil atau merasa kedinginan, terutama jika dibiarkan terlalu lama atau terlalu dekat dengan bayi. Bayi yang terkena angin langsung juga bisa mengalami iritasi pada kulit atau masalah pernapasan jika terlalu kuat.Kecepatan putaran kipas juga harus disesuaikan agar aliran udara yang dihasilkan cukup dan tidak menyebabkan bayi kedinginan.Selain itu, MomDad pun perlu bersihkan kipas secara berkala untuk mencegah penumpukan debu. Debu dapat menyebabkan gangguan pernapasan pada bayi. Nah, yang tak kalah penting, hindarkan kabel dari jangkauan tangan bayi, ya.&nbsp; &nbsp; &nbsp; &nbsp;&nbsp;​ Referensi: <a class="e-rte-anchor" href="https://healthychild.org/health/why-does-a-fan-reduce-sids" title="https://healthychild.org/health/why-does-a-fan-reduce-sids" target="_blank">Why Does A Fan Reduce SIDS? Air Circulation to Lower SIDS Risk</a>

Boleh Gak sih Bayi Pakai Kipas Angin?

boleh-gak-sih-bayi-pakai-kipas-angin--1714983009862

Memilih produk bayi membutuhkan banyak pertimbangan, termasuk dalam menentukan sabun bayi. Selain dari merek atau harga, MomDad juga perlu mempertimbangkan jenis sabun bayi, yang terdiri dari sabun batang, cair, dan antiseptik. Dari ketiga jenis, sebenarnya mana sih yang lebih baik untuk bayi? Sebelum menentukan, yuk simak penjelasan berikut!Jenis Sabun<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/577f2a2362101010cda105b06389a88f5545_1714564324682.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sabun bayi (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Ada berbagai jenis sabun bayi yang bisa MomDad temukan di pasaran. Namun, ada 3 jenis sabun bayi yang paling sering ditemukan dan umum digunakan, antara lain:<ul><li>Sabun batang: Sabun batang adalah jenis sabun yang umumnya berbentuk persegi panjang atau silinder dan biasanya digunakan dengan cara menggosokkannya langsung pada kulit.</li><li>Sabun cair: Sabun cair adalah jenis sabun yang berbentuk cairan, biasanya dikemas dalam botol. Berbeda dengan sabun batang yang padat, sabun cair lebih mudah untuk disemprotkan atau dituangkan ke tangan atau spons saat digunakan. Sabun cair sering digunakan untuk mencuci tangan, mandi, atau membersihkan area tubuh lainnya.</li><li>Sabun antiseptik: Dikenal juga sebagai sabun antibakteri atau sabun antimikroba, sabun antiseptik mengandung bahan kimia tertentu yang tidak termasuk dalam sabun biasa. Tujuan penambahan bahan kimia tersebut adalah untuk mengurangi atau mencegah infeksi bakteri. Sabun antiseptik mempunyai bersifat polar dan nonpolar, sehingga membuat bakteri lebih mudah larut.</li></ul>Sabun yang Direkomendasikan untuk Bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e2b8a2f69f48e2f4e4973248fd6ffda3_1714564350185.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sabun bayi (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Saat memilih produk baby bath, pilihlah bahan-bahan alami yang MomDad kenali. Para ahli pun mengatakan bahwa para orang tua sebenarnya tidak perlu sabun antibakteri. Faktanya, sabun biasa sama efektifnya dalam menghilangkan kuman seperti sabun antiseptik. Sabun antiseptik umumnya hanya mengandung bahan kimia tambahan, seperti triclosan, yang sebenarnya tidak diperlukan oleh bayi. Ditambah lagi, barrier kulit bayi masih lemah, sehingga bahan kimia pada sabun berisiko membuat kulit kering dan iritasi.Sementara itu, sabun batangan lebih jarang direkomendasikan karena kuman dapat tumbuh di permukaan dan mudah menular.Beralih ke sabun cair, yang lebih disukai daripada sabun batangan. Sabun ini lebih mudah digunakan dan biasanya tidak menyebabkan kuman menyebar dari satu orang ke orang lain jika sabun digunakan bersama. Selain itu, bahan pelembap juga sering ditambahkan pada sabun cair untuk mencegah kulit kering.Sebagai pilihan, berikut 3 produk sabun mandi yang aman untuk kulit sensitif si Kecil. MomDad juga bisa membeli produk-produk di bawah menggunakan voucher Tokopedia x PrimaKu untuk mendapatkan diskon, loh!1. Mustela Bebe Gentle Cleansing Gel<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/229ce21b53d456c84910801a3d1f9b12f_1714564374916.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sabun bayi (3).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Sabun mandi dengan kandungan alami yang aman untuk bayi sejak baru lahir. Formula alami khas Mustela membersihkan tubuh dan rambut bayi dengan lembut dan tidak pedih di mata. Diperkaya dengan Avocado Perseose®, yang berfungsi untuk melindungi, memperkuat, dan menjaga kelembapan kulit bayi. Formulasinya hipoalergenik, cocok untuk kulit bayi yang masih sensitif. Beli Mustela Bebe Gentle Cleansing Gel <a class="e-rte-anchor" href="https://tokopedia.link/4GYOlcKDbJb" title="https://tokopedia.link/4GYOlcKDbJb" target="_blank">di sini</a><a class="e-rte-anchor" href="https://tokopedia.link/4GYOlcKDbJb" title="https://tokopedia.link/4GYOlcKDbJb" target="_blank">.</a>2. Tropee Bebe Chamomile Body Wash<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5bca688993f7ffa39af1296689d6a646_1714564425064.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sabun bayi (4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Sabun Mandi Chamomile Tropee Bebe diperkaya dengan ekstrak Minyak Chamomile dan Minyak Jojoba, terbuat dari bahan-bahan yang berfungsi untuk membantu menenangkan, menyejukkan, dan melembapkan kulit. Kandungannya yang natural, membuat sabun ini aman digunakan untuk bayi atau newborn. Yuk, beli <a class="e-rte-anchor" href="https://tokopedia.link/1gKg8pSDbJb" title="https://tokopedia.link/1gKg8pSDbJb" target="_blank">Tropee Bebe Chamomile Body Wash di sini.</a>3. Buds Organics Infant Head To Toe Cleanser<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b1d6a5ce7ec84e7735d5782b9343ab59_1714564462287.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sabun bayi.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1203px; min-height: 0px;"> Buds Organics Infant Head to Toe Cleanser merupakan sabun dan shampo bayi yang berfungsi membersihkan kulit tanpa menimbulkan iritasi serta menjaga kelembapan sekaligus menutrisi kulit bayi. Dilengkapi dengan sertifikat organik Ecocert, yang merupakan lembaga sertifikasi organik terbesar di dunia yang memastikan seluruh proses pembuatan produk bebas dari bahan kimia berbahaya dan ramah lingkungan, membuat produk ini aman digunakan untuk si Kecil. Dapatkan Buds Organics Infant Head to Toe Cleanser <a class="e-rte-anchor" href="https://tokopedia.link/QLHOUv0DbJb" title="https://tokopedia.link/QLHOUv0DbJb" target="_blank">di sini.</a>Penting untuk memilih sabun mandi bayi yang sesuai dengan kebutuhan kulit bayi dan menghindari produk yang mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi. Selalu perhatikan reaksi kulit bayi terhadap produk yang digunakan dan konsultasikan dengan dokter jika MomDad memiliki kekhawatiran tentang perawatan kulit si Kecil.Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.webmd.com/children/features/infant-skin" title="https://www.webmd.com/children/features/infant-skin" target="_blank">Taking Care of Baby's Sensitive Skin&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.webmd.com/a-to-z-guides/difference-between-antibacterial-soap-plain-soap" title="https://www.webmd.com/a-to-z-guides/difference-between-antibacterial-soap-plain-soap" target="_blank">Plain Soap vs Antibacterial Soap</a></li></ul>

Sabun Antiseptik hingga Cair, Mana yang Lebih Baik untuk Bayi?

sabun-antiseptik-hingga-cair--mana-yang-lebih-baik-untuk-bayi--1717489153344

Tisu basah bayi merupakan produk yang dinilai efektif untuk membersihkan kulit bayi dari kotoran, urin, dan tinja setiap kali mengganti popok. Selain digunakan saat mengganti popok, tisu basah juga berguna untuk membersihkan area tertentu di wajah atau tubuh bayi yang kotor atau lengket, misalnya setelah makan atau setelah bayi muntah. Namun, tak semua tisu basah dapat digunakan untuk bayi. Pemilihan tisu basah untuk bayi perlu mempertimbangkan beberapa komponen tisu basah, yaitu bahan tisu, kandungan serta pengemasannya. Bahan tisu basah memiliki 3 tipe yang berbeda dari segi komposisinya. Hal ini umumnya tampak dari ketebalan, kemampuan menyerap dan kelembutannya. Beberapa hal tersebut akan memengaruhi kemampuan untuk membersihkan, namun materialnya sendiri umumnya terbuat dari wood pulp, polypropylene, polyester, atau kombinasi kandungan yang merupakan komponen yang paling bervariasi dalam tisu basah bayi. Nah, berikut kandungan dalam tisu basah yang aman digunakan untuk bayi! AirAir yang digunakan untuk tisu basah merupakan air yang telah mengalami proses purifikasi untuk menghilangkan komponen garam terlarutnya seperti CaCO3 dan MgCO3, serta beberapa mineral lain yang dapat menjadi makanan mikroorganisme. Beberapa sistem pemurnian juga melibatkan ozone dan sinar UV untuk mensterilkan air sebelum digunakan.&nbsp; Proses ini bertujuan menghasilkan air yang lebih berkualitas dibandingkan air minum standar atau air suling standar.SurfaktanSurfaktan adalah molekul yang berguna untuk melakukan aksi pembersihan. Surfaktan memiliki komponen hidrofilik yang menempel pada ujung hidrofobik. Ujung hidrofobik ini akan berikatan dengan residu minyak pada kulit (misalnya yang berasal dari feses) dan membantu membersihkan residu tersebut. Untuk tisu basah bayi, penting memiliki komponen surfaktan yang dapat membantu membersihkan residu minyak tanpa mengerosi barier lemak kulit, yang dapat merusak lapisan jika digunakan terus menerus. Untuk tisu basah bayi, fraksi surfaktan diharapkan tidak melebihi 1% berat formula, dan pada mayoritas kasus umumnya &lt; 0,3%. Beberapa contoh "nama" surfaktan pada tisu basah diantaranya: Coco‐glucoside, atau Decyl glucoside, atau Lauryl glucoside, Coco‐betaine, Bis‐PEG/PPG‐16/16 PEG/PPG‐16/16 dimethicone, Polysorbate 20, PEG‐40 hydrogenated castor oil, Glyceryl stearate citrate, dan Sodium cocoamphoacetate.PengawetTisu basah bayi memerlukan pengawet, karena mengandung banyak air yang dapat memicu pertumbuhan mikroorganisme. Penggunaan pengawet ini memastikan agar produk tidak terkontaminasi sebelum mulai digunakan, serta meningkatkan masa simpan. Hal ini sangat penting terutama jika merawat bayi dengan barier kulit yang rusak. Beberapa pengawet yang dapat digunakan pada tisu basah bayi diantaranya: Sodium Benzoate (Benzoic Acid), Potassium Sorbate (Sorbic Acid), Phenoxyethanol, Methylisothiazolinone.pH yang DisesuaikanpH kulit bayi normal adalah sekitar 5 hingga 5,5. Suasana asam kulit ini penting untuk memastikan fungsi barier kulit tetap intak serta memperlambat pertumbuhan mikroorganisme. Penggunaan tisu basah bayi dengan pH disesuaikan telah terbukti lebih efektif jika dibandingkan dengan hanya air dan kain. Suasana asam pada tisu basah bayi ini dapat tercipta dengan penggunaan asam organik seperti asam malat atau asam sitrat dan basa terkonjugasi seperti sodium citrate, sodium bicarbonate, dan sodium phosphate untuk menciptakan sistem buffer.Skin Benefit AgentsKategori ini merupakan kategori yang paling variatif dalam komposisi tisu basah. Umumnya digunakan dalam meningkatkan aspek estetik tisu basah, mengurangi friksi kulit atau memberikan kelembapan. Bahan yang paling umum adalah butoxy PEG‐4 PG‐amodimethicone, xanthan gum, glycerin, dan behenyl alcohol. Beberapa bahan botanikal dan vitamin juga dapat ditambahkan seperti Aloe Barbadensis, Chamomilla Recutita, dan derivat vitamin E.Penting untuk memilih tisu basah yang cocok untuk kulit bayi yang sensitif dan memeriksa labelnya untuk memastikan bahwa mereka bebas dari bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi. Selain itu, pastikan untuk selalu menutup kemasan dengan rapat setelah digunakan untuk mencegah tisu basah dari kering. Referensi:<ul><li>Rodriguez KJ, Cunningham C, Foxenberg R, Hoffman D, Vongsa R. The science behind wet wipes for infant skin: Ingredient review, safety, and efficacy. Pediatr Dermatol. 2020 May;37(3):447-454. doi: 10.1111/pde.14112. Epub 2020 Feb 17. PMID: 32065466; PMCID: PMC7383888.</li><li>Ehretsmann C, Schaefer P, Adam R. Cutaneous tolerance of baby wipes by infants with atopic dermatitis, and comparison of the mildness of baby wipe and water in infant skin. J Eur Acad Dermatology Venereol. 2001;15(Supplement 1):16‐21. [PubMed] [Google Scholar]</li><li>Odio M, Streicher‐Scott J, Hansen RC. Disposable baby wipes: efficacy and skin mildness. DermatolNurs. 2001;13: 107‐112, 117–118, 121. [PubMed] [Google Scholar]</li><li>Priestley GC, MeVittie E, Aldridge RD. Changes in skin pH after the use of baby wipes. Pediatr Dermatol. 1996;13:14‐17. [PubMed] [Google Scholar]</li><li>Baranda L, González‐Amaro R, Torres‐Alvarez B, Alvarez C, Ramírez V. Correlation between pH and irritant effect of cleansers marketed for dry skin. Int J Dermatol. 2002;41:494‐499. [PubMed] [Google Scholar]</li></ul>