Siapa yang tidak suka secangkir teh hangat? Minuman yang berasal dari daun Camellia sinensis ini hadir dalam berbagai rasa dan warna. Selain teh hitam, hijau, dan oolong yang kita kenal, ada juga teh herbal yang terbuat dari aneka tanaman. Namun, tahukah MomDad mengapa konsumsi teh, termasuk teh herbal, sebaiknya dibatasi untuk anak-anak? Yuk, kita cari tahu jawabannya!Nutrisi pada Teh﻿﻿Teh merupakan sumber kafein dan polifenol. Polifenol ini terdiri dari flavonoid, theaflavin, dan katekin. Polifenol inilah yang dikatakan sebagai sumber antioksidan yang berperan dalam melawan radikal bebas dalam tubuh.Teh hitam dan teh hijau mengandung kafein, yaitu zat stimulan yang dapat berpengaruh pada anak. Bila dikonsumsi dalam jumlah kecil, kafein dapat membuat anak lebih terjaga, namun, jika dikonsumsi berlebihan dapat menyebabkan beberapa efek samping. Nah, karena ukuran tubuh anak yang kecil, maka sejumlah kecil kafein dapat menyebabkan efek negatif, seperti :<ul><li>Gelisah</li><li>Nyeri perut dan muntah</li><li>Sakit kepala</li><li>Sulit fokus</li><li>Sulit tidur</li><li>Berdebar-debar</li><li>Tekanan darah tinggi</li></ul>Dampak Jika Anak Sering Minum Teh﻿﻿Kafein bersifat diuretik, yaitu membuat tubuh kehilangan cairan dengan mekanisme BAK lebih sering, sehingga anak berpotensi mengalami dehidrasi, apabila terlalu banyak mengkonsumsi teh. Selain itu, kandungan tanin dan oksalat dalam teh dapat menghambat penyerapan zat besi non heme dari sayuran yang dikonsumsi. Tidak ada batas aman kafein pada anak di bawah usia 12 tahun, sehingga sangat disarankan untuk menunda pemberian teh apabila tidak diperlukan. Jadi, apabila MomDad ingin memberikan teh pada si Kecil, sebaiknya ditunda dulu ya, sampai usianya cukup.Referensi: <a classname="e-rte-anchor" href="https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/food-features/tea/" title="https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/food-features/tea/">https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/food-features/tea/ </a><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.webmd.com/children/are-tehre-health-benefits-of-drinking-tea-for-kids" title="https://www.webmd.com/children/are-tehre-health-benefits-of-drinking-tea-for-kids">https://www.webmd.com/children/are-tehre-health-benefits-of-drinking-tea-for-kids </a>

Bukan Minuman Sehat, Ini Alasan Kenapa Teh Tidak untuk Anak-Anak

bukan-minuman-sehat--ini-alasan-kenapa-teh-tidak-untuk-anak-anak-1724299303565

Apakah Nutrisi Memengaruhi Efektivitas Vaksin?

apakah-nutrisi-memengaruhi-efektivitas-vaksin--1724063985749

Pernahkah MomDad bertanya-tanya mengapa beberapa anak tumbuh lebih tinggi dari teman sebayanya? Selain faktor genetik, nutrisi memainkan peran yang sangat penting dalam menentukan tinggi badan anak. Salah satu nutrisi yang sering menjadi sorotan adalah vitamin. Yuk, mari kita bahas lebih dalam mengenai peran vitamin dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan anak! Vitamin: Mendukung Pertumbuhan yang Optimal﻿﻿Vitamin adalah senyawa organik yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil untuk menjalankan berbagai fungsi penting, termasuk pertumbuhan. Vitamin berfungsi sebagai kofaktor dalam banyak reaksi enzimatik yang terlibat dalam pembentukan tulang, otot, dan jaringan tubuh lainnya.Mengapa vitamin penting untuk pertumbuhan tinggi badan?<ul><li>Pembentukan tulang: Vitamin D, misalnya, berperan penting dalam penyerapan kalsium dan fosfor, yang merupakan mineral utama pembentuk tulang.</li><li>Produksi energi: Vitamin B kompleks membantu mengubah makanan menjadi energi yang dibutuhkan tubuh untuk tumbuh dan berkembang.</li><li>Sistem kekebalan tubuh: Vitamin C membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, sehingga anak lebih jarang sakit dan dapat fokus pada pertumbuhan.</li></ul>Lebih dari Sekadar Vitamin<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/45e7fc5661084ff39fa89f6fa9d587c92_1724062953337.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tinggi badan anak-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Meskipun vitamin sangat penting, perlu diingat bahwa pertumbuhan tinggi badan adalah proses yang kompleks yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Selain vitamin, nutrisi lain seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan air juga sangat dibutuhkan. Protein sebagai zat pembangun utama tubuh, protein berperan penting dalam pertumbuhan otot dan tulang. Sumber protein yang baik antara lain daging, ikan, telur, susu, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Selain vitamin D, kalsium juga sangat penting untuk kesehatan tulang. Sumber kalsium yang baik antara lain susu dan produk olahannya, sayuran hijau berdaun gelap, dan kacang-kacangan.Tips Memenuhi Kebutuhan Vitamin Anak<ul><li>﻿﻿Berikan makanan bergizi: Variasikan makanan anak dengan buah-buahan, sayuran, biji-bijan, kacang-kacangan,daging, ikan, dan telur.</li><li>Konsumsi susu: Susu merupakan sumber kalsium dan protein yang baik untuk pertumbuhan anak.</li><li>Paparan sinar matahari: Vitamin D dapat dihasilkan oleh tubuh ketika kulit terkena sinar matahari.</li><li>Konsultasikan dengan dokter: Jika MomDad khawatir si Kecil kekurangan vitamin, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi suplemen yang tepat.</li></ul>Pertumbuhan tinggi badan adalah proses alami yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Meskipun vitamin dan nutrisi penting, faktor genetik juga memainkan peran yang signifikan. Jangan terlalu khawatir jika si Kecil tidak setinggi teman sebayanya, yang terpenting adalah pastikan si Kecil sehat dan tumbuh sesuai dengan potensi genetiknya.Vitamin memang berperan penting dalam mendukung pertumbuhan tinggi badan anak. Namun, pertumbuhan yang optimal adalah hasil dari kombinasi faktor genetik, nutrisi yang seimbang, aktivitas fisik yang cukup, dan istirahat yang cukup. Dengan memberikan nutrisi yang tepat dan perawatan yang baik, MomDad dapat membantu si Kecil dalam mencapai potensi pertumbuhan maksimalnya.Referensi:Jelenkovic A, dkk. Genetic and environmental influences on human height from infancy through adulthood at different levels of parental education. Sci Rep. 2020; 10: 7974.Xiao P, dkk. Relationships for vitamin D with childhood height growth velocity and low bone mineral density risk. Front. Nutr.,2023.<a classname="e-rte-anchor" href="https://easypeasie.com/blogs/peapod-blog/the-role-of-vitamins-in-child-development" title="https://easypeasie.com/blogs/peapod-blog/the-role-of-vitamins-in-child-development">https://easypeasie.com/blogs/peapod-blog/the-role-of-vitamins-in-child-development </a>

Peran Vitamin dalam Pertumbuhan Tinggi Badan Anak: Apa Kata Ahli?

peran-vitamin-dalam-pertumbuhan-tinggi-badan-anak--apa-kata-ahli--1724063128487

Makanan sehat sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Dengan memberikan nutrisi yang cukup, anak akan lebih mudah berkonsentrasi, memiliki daya ingat yang baik, dan tumbuh menjadi individu yang cerdas. Bukan hanya soal memenuhi kebutuhan nutrisi, tapi makan sehat juga membentuk kebiasaan baik yang akan bermanfaat sepanjang hidupnya. Kategori Makanan Sehat﻿﻿Untuk tumbuh kembang optimal, anak membutuhkan nutrisi seimbang dari berbagai kelompok makanan. Buah-buahan dan sayur-sayuran yang berwarna-warni kaya akan vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuh. Biji-bijian utuh seperti beras merah, roti gandum, dan oatmeal menyediakan energi berkelanjutan. Protein hewani dari daging, ikan, dan telur, serta protein nabati dari kacang-kacangan dan tahu membantu membangun otot tubuh si Kecil. Produk susu memenuhi asupan kalsium untuk tulang yang kuat.Hindari makanan olahan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh. Minum air putih secara teratur juga sangat penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.Faktor yang Memengaruhi Kebiasaan Makan SehatKebiasaan makan sehat yang dimulai sejak dini adalah fondasi kuat untuk masa depan anak. Apa yang anak-anak makan hari ini akan menentukan kesehatan mereka di masa depan. Orang tua berperan sangat penting dalam membentuk kebiasaan makan anak. Mari kita bahas faktor-faktor yang memengaruhi kebiasaan makan anak dan cara menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini.<ul><li>Lingkungan keluarga: Apa yang MomDad makan dan bagaimana MomDad makan sangat memengaruhi anak.</li><li>Contoh yang diberikan: Anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat. Jika MomDad sering mengonsumsi makanan sehat, kemungkinan besar anak akan mengikuti.</li><li>Jadwal makan yang teratur: Waktu makan yang konsisten membantu mengatur nafsu makan anak.</li><li>Keterlibatan dalam persiapan makanan: Melibatkan anak dalam memilih dan menyiapkan makanan dapat meningkatkan minat anak pada makanan sehat.</li></ul>Jika Anak sudah Terlanjur Memiliki Kebiasaan Makan yang Kurang Baik, Apa yang Bisa Dilakukan?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c385c4758a10e76b6c2e10c59e110a358ac_1724062163533.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Anak makan sehat-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> ﻿﻿Jangan khawatir, berikut beberapa tips yang bisa MomDad coba lakukan:<ul><li>﻿﻿Sajikan buah dan sayur dalam porsi sedikit namun sering setiap harinya, usahakan anak mengonsumsi buah dan sayur sebanyak 5 porsi per hari.</li><li>Ganti jenis camilan secara bertahap menjadi camilan sehat, seperti buah potong siap makan, yogurt rendah lemak dan hindari pembelian makanan dan minuman dengan gula dan garam tambahan.</li><li>Kurangi frekuensi mengonsumsi makanan goreng dan pilih metode memasak yang lebih sehat seperti merebus atau memanggang.</li><li>Hindari jajan makanan siap saji dan ultra proses sebisa mungkin.</li></ul>Dengan memberikan contoh yang baik dan menciptakan lingkungan makan yang sehat, MomDad dapat membantu anak-anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan kuat. Ingat, kebiasaan makan sehat adalah investasi terbaik untuk masa depan anak.Referensi:<a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/healthy-eating-habits" title="https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/healthy-eating-habits">https://raisingchildren.net.au/toddlers/nutrition-fitness/healthy-eating-habits/healthy-eating-habits</a><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthdirect.gov.au/healthy-eating-for-children#:~:text=Healthy%20eating%20in%20childhood%20reduces,diet%20and%20should%20be%20limited" title="https://www.healthdirect.gov.au/healthy-eating-for-children#:~:text=Healthy%20eating%20in%20childhood%20reduces,diet%20and%20should%20be%20limited">https://www.healthdirect.gov.au/healthy-eating-for-children#:~:text=Healthy%20eating%20in%20childhood%20reduces,diet%20and%20should%20be%20limited </a>

Jangan Salah, Begini Cara Membiasakan Anak Mau Makan Makanan Sehat

jangan-salah--begini-cara-membiasakan-anak-mau-makan-makanan-sehat-1724062361823

Pernahkah MomDad merasa anak menjadi sangat hiperaktif setelah mengonsumsi makanan atau minuman manis? Banyak orang percaya bahwa gula adalah penyebab utama tantrum dan perilaku hiperaktif pada anak. Namun, benarkah demikian? Yuk, kita cari tahu faktanya! Hubungan antara Gula dan Tantrum﻿﻿Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan anak, terutama pada usia toddler (1-3 tahun). Saat anak mengalami tantrum, mereka sedang berusaha mengkomunikasikan kebutuhan, keinginan, atau ketidaksenangan mereka dengan cara yang mereka pahami. Penyebab tantrum sangat beragam, mulai dari kelelahan, lapar, hingga keinginan untuk mandiri. Tantrum rata-rata terjadi hampir satu kali sehari dengan durasi sekitar 3 menit pada anak usia 18-60 bulan.Meskipun banyak orang percaya bahwa gula dapat memicu hiperaktivitas dan tantrum, penelitian sejauh ini belum menemukan bukti kuat yang mendukung anggapan tersebut. Tidak ada hubungan sebab-akibat yang jelas antara konsumsi gula dengan peningkatan perilaku hiperaktif atau frekuensi tantrum pada anak.Lantas, mengapa mitos Ini begitu populer?<ul><li>﻿﻿Setelah mengonsumsi makanan manis, kadar gula darah anak akan naik dengan cepat. Kondisi ini sering disebut sebagai "sugar rush" yang membuat anak tampak lebih aktif dan energik. Namun, ini bukan berarti gula menyebabkan hiperaktivitas.</li><li>Mungkin saja MomDad mengamati bahwa anak sering tantrum setelah mengonsumsi makanan manis. Namun, ini belum tentu berarti gula adalah penyebabnya. Bisa saja ada faktor lain yang memicu tantrum, seperti kelelahan atau kurang tidur.</li></ul>Pentingnya Membatasi Konsumsi Gula<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6d065b71cb1e92cbdce49cb94ef178e1_1724061413231.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tantrum-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Meskipun gula tidak secara langsung menyebabkan tantrum, bukan berarti MomDad boleh memberikan anak-anak makanan manis tanpa batas. Konsumsi gula berlebih tetap dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan, seperti meningkatkan risiko obesitas, kerusakan gigi, dan masalah kesehatan lainnya. Anak usia 2 tahun ke atas hanya dianjurkan untuk mengonsumsi gula sebanyak 6 sendok teh atau 25 gram gula per hari. Maka, penting untuk MomDad membatasi konsumsi gula pada anak, caranya: <ul><li>Selalu perhatikan label nutrisi pada makanan dan minuman kemasan.</li><li>Batasi minuman manis, hindari memberikan soda, jus buah kemasan, dan minuman berenergi.</li><li>Pilih buah-buahan segar, buah-buahan segar adalah sumber gula alami yang lebih sehat.</li><li>Berikan camilan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan kacang-kacangan.</li><li>Jadi contoh yang baik, MomDad juga perlu membatasi konsumsi gula agar anak dapat meniru perilaku yang sehat.</li></ul>Hubungan antara gula dan tantrum masih menjadi perdebatan. Meskipun tidak ada bukti kuat yang menunjukkan bahwa gula menyebabkan tantrum, penting bagi kita untuk membatasi konsumsi gula pada anak demi kesehatan jangka panjang. Jika anak sering mengalami tantrum, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak untuk mencari tahu penyebab yang mendasarinya.Referensi: Sisterhen LL. Temper tantrum. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544286/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544286/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK544286/ </a>Wender EH dkk. Effects of sugar on aggressive and inattentive behavior in children with attention deficit disorder with hyperactivity and normal children. Pediatrics.1991;88:960-6.<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx" title="https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx">https://www.healthychildren.org/English/healthy-living/nutrition/Pages/How-to-Reduce-Added-Sugar-in-Your-Childs-Diet.aspx </a><a classname="e-rte-anchor" href="https://medlineplus.gov/ency/article/002426.htm" title="https://medlineplus.gov/ency/article/002426.htm">https://medlineplus.gov/ency/article/002426.htm </a>

Hubungan antara Gula dan Tantrum: Mitos atau Fakta?

hubungan-antara-gula-dan-tantrum--mitos-atau-fakta--1724061609396

Siapa sangka, organ dalam hewan yang sering kita sebut jeroan ternyata menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan, terutama untuk tumbuh kembang anak. Hati, otak, jantung, dan bagian lainnya ini, ternyata kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Namun, banyak orang tua masih ragu-ragu untuk memberikan jeroan pada anak-anak. Lalu, apakah jeroan aman untuk MPASI bayi dan balita?Amankah Jeroan Dikonsumsi untuk MPASI?﻿﻿Tahukah MomDad, ternyata jeroan kaya akan nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tumbuh kembang anak. Hati, misalnya, merupakan sumber zat besi yang cukup tinggi, yaitu sebesar 9 mg/100 gram hati, membantu mencegah anemia. Sementara itu, otak mengandung DHA, salah satu jenis asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak. Selain itu, jeroan juga mengandung berbagai vitamin, seperti vitamin B kompleks, vitamin B12, vitamin A, dan asam folat yang mendukung fungsi tubuh secara keseluruhan.Mengolah Jeroan untuk MPASI<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3cb8984d69939fd3f289581c281010d3105_1724060823705.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="MPASI Jeroan-2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> ﻿﻿Untuk memastikan jeroan aman dikonsumsi oleh bayi dan balita, pastikan untuk mengolahnya dengan benar. Bersihkan jeroan secara menyeluruh, buang bagian yang tidak perlu, dan masak hingga benar-benar matang. Hindari memberikan jeroan mentah atau setengah matang. Kombinasikan jeroan dengan sumber karbohidrat kompleks, lemak sehat, dan sayuran untuk mendapatkan nutrisi yang seimbang.Meskipun jeroan memberikan banyak manfaat nutrisi, perlu MomDad ingat, bahwa tidak semua anak cocok dengan semua jenis makanan. Beberapa anak mungkin alergi terhadap jenis jeroan tertentu. Oleh karena itu, sebaiknya perkenalkan jeroan secara bertahap dan amati reaksi tubuh anak. Jika muncul tanda-tanda alergi, seperti ruam, gatal-gatal, atau kesulitan bernapas, segera hentikan pemberian jeroan dan konsultasikan dengan dokter.Selain itu, jeroan tidak perlu diberikan setiap hari. Cukup berikan jeroan beberapa kali dalam seminggu sebagai variasi menu MPASI. Dengan sedikit kreativitas, jeroan dapat diolah menjadi hidangan yang lezat dan bergizi untuk si Kecil, seperti sup hati yang lembut, tumis usus yang gurih, atau otak goreng tepung yang renyah.Referensi:<a classname="e-rte-anchor" href="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/740/bahaya-jeroan" title="https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/740/bahaya-jeroan">https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/740/bahaya-jeroan </a>

Jeroan Nggak Boleh Dikonsumsi Balita, Mitos atau Fakta?

jeroan-nggak-boleh-dikonsumsi-balita--mitos-atau-fakta--1724061006417

BAHAN:200 gram atau 1½ gelas nasi&nbsp;putih100 gram ikan peda mentah, cincang kasar50 gram daun bayam, potong kecil60 gram kelapa parut1 butir telur ayamDaun pisang10 ml atau 2 sdt minyak kanola untuk menumisGaram secukupnyaMerica secukupnyaBUMBU HALUS:﻿﻿3 siung bawang putih2 buah bawang merahCARA MEMBUAT:﻿﻿1. Tumis bumbu halus hingga harum.2. Campur dengan semua bahan, aduk hingga tercampur rata.3. Bungkus dengan daun pisang.4. Kukus hingga matang.5. Setelah matang, sajikan dengan nasi.

Resep MPASI BB Booster: Nasi Pepes Peda

resep-mpasi-bb-booster--nasi-pepes-peda-1724896375713

BAHAN:<ul><li>200 gram atau 1½ gelas nasi</li><li>100 gram ayam fillet, potong kecil</li><li>30 gram brokoli, potong kecil dan rebus hingga matang</li><li>1 buah jeruk nipis</li><li>1 butir telur</li><li>Tepung maizena secukupnya</li><li>Garam secukupnya</li><li>Merica secukupnya</li></ul><div> </div><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">BUMBU<span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;">:<ul><li><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">2 butir kuning telur asin</li><li><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">2 sdm margarin</li><li><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">2 siung bawang putih, iris tipis</li><li><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">30 ml air</li><li><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; white-space-collapse: preserve; font-size: 14pt; caret-color: rgb(0, 0, 0); color: rgb(0, 0, 0); font-family: Arial;"><span style="--tw-border-spacing-x: 0; --tw-border-spacing-y: 0; --tw-translate-x: 0; --tw-translate-y: 0; --tw-rotate: 0; --tw-skew-x: 0; --tw-skew-y: 0; --tw-scale-x: 1; --tw-scale-y: 1; --tw-pan-x: ; --tw-pan-y: ; --tw-pinch-zoom: ; --tw-scroll-snap-strictness: proximity; --tw-gradient-from-position: ; --tw-gradient-via-position: ; --tw-gradient-to-position: ; --tw-ordinal: ; --tw-slashed-zero: ; --tw-numeric-figure: ; --tw-numeric-spacing: ; --tw-numeric-fraction: ; --tw-ring-inset: ; --tw-ring-offset-width: 0px; --tw-ring-offset-color: #fff; --tw-ring-color: rgb(59 130 246 / 0.5); --tw-ring-offset-shadow: 0 0 #0000; --tw-ring-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow: 0 0 #0000; --tw-shadow-colored: 0 0 #0000; --tw-blur: ; --tw-brightness: ; --tw-contrast: ; --tw-grayscale: ; --tw-hue-rotate: ; --tw-invert: ; --tw-saturate: ; --tw-sepia: ; --tw-drop-shadow: ; --tw-backdrop-blur: ; --tw-backdrop-brightness: ; --tw-backdrop-contrast: ; --tw-backdrop-grayscale: ; --tw-backdrop-hue-rotate: ; --tw-backdrop-invert: ; --tw-backdrop-opacity: ; --tw-backdrop-saturate: ; --tw-backdrop-sepia: ; --tw-contain-size: ; --tw-contain-layout: ; --tw-contain-paint: ; --tw-contain-style: ; font-weight: 700;">50 ml susu </li></ul> CARA MEMBUAT:1. Lumuri ayam dengan jeruk nipis, garam, dan merica. Diamkan selama 15 menit.
2. Balur ayam dengan kocokan telur.
3. Celupkan ayam dalam tepung maizena, lalu goreng hingga matang. Sisihkan
4. Campur telur asin dengan 30 ml air, aduk hingga tercampur rata.
5. Tumis margarin dengan bawang putih hingga harum.
6. Masukkan kuning telur asin, tambahkan susu.
7. Masak kembali hingga semua matang.
8. Masukkan ayam, lalu aduk hingga tercampur rata.
9. Sajikan dengan nasi.

Bukan Minuman Sehat, Ini Alasan Kenapa Teh Tidak untuk Anak-Anak

Bukan Minuman Sehat, Ini Alasan Kenapa Teh Tidak untuk Anak-Anak

Apakah Nutrisi Memengaruhi Efektivitas Vaksin?

Apakah Nutrisi Memengaruhi Efektivitas Vaksin?

Peran Vitamin dalam Pertumbuhan Tinggi Badan Anak: Apa Kata Ahli?

Peran Vitamin dalam Pertumbuhan Tinggi Badan Anak: Apa Kata Ahli?

Jangan Salah, Begini Cara Membiasakan Anak Mau Makan Makanan Sehat

Jangan Salah, Begini Cara Membiasakan Anak Mau Makan Makanan Sehat

Hubungan antara Gula dan Tantrum: Mitos atau Fakta?

Hubungan antara Gula dan Tantrum: Mitos atau Fakta?

Jeroan Nggak Boleh Dikonsumsi Balita, Mitos atau Fakta?

Jeroan Nggak Boleh Dikonsumsi Balita, Mitos atau Fakta?

Resep MPASI BB Booster: Nasi Pepes Peda

Resep MPASI BB Booster: Nasi Pepes Peda

Resep BB Booster: Nasi Ayam Saus Telur Asin

Resep BB Booster: Nasi Ayam Saus Telur Asin