Menggendong bayi menjadi salah satu cara untuk melakukan bonding orang tua dengan anak. Namun, banyak orang tua kerap merasa cemas dan takut saat menggendong bayi. Selain karena tubuh bayi yang masih sangat ringkih, kesalahan menggendong bayi bisa menyebabkan berbagai masalah dan bisa berakibat fatal pada tumbuh kembangnya. Berikut beberapa hal yang perlu MomDad perhatikan saat menggendong bayi!Posisi yang baik menggendong bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662628147640-9999abfe.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tiny-newborn-child-close-eyes-having-good-sleep-baby-sling-feeling-protection-from-his-beautiful-young-mother-family-lifestyle-concept.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baby carrier atau gendongan bayi memiliki berbagai jenis tipe untuk menggendong bayi pada posisi di depan dada atau di belakang. Menggunakan gendongan memiliki banyak manfaat, seperti tidak membebani tangan MomDad dan membuat bayi lebih senang melihat dunia pada posisi yang lebih tinggi. Pilihlah gendongan bayi yang membuat posisi pinggul bayi tetap sehat, aman, dan nyaman digunakan.Menggendong bayi dengan benar harus memastikan posisi pinggul aman. Kaki bayi harus terbuka seperti menunggangi badan penggendong, posisi bokong lebih rendah dari lutut, paha dan bokong tertopang dengan baik. Posisi pinggul yang benar juga bertujuan untuk mencegah terjadinya developmental dysplasia of the hip (DDH).<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662628172489-0cd7cb81.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="1660535048880-9c1d8b5d.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <img src="https://storage.primaku.com/editor/1662628182541-01260928.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="1660534794840-3e50f1e6.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Pada gambar di atas tampak posisi menggendong yang salah yaitu kaki bayi cenderung lurus dan bagian panggul bayi tidak terbuka melingkari badan ibu dan lutut tidak menekuk. Posisi ini berisiko menyebabkan developmental dysplasia of the hip (DDH).</li><li style="text-align: justify;">Menggendong bayi dengan posisi kedua kaki di dalam gendongan jenis sling, misalnya seperti dibedong, juga meningkatkan risiko terjadinya DDH dan tidak direkomendasikan digunakan pada bayi di bawah usia 6 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Hindari menggendong bayi menggunakan gendongan yang terlalu ketat atau terlalu longgar.</li></ul>Dampak posisi gendongan salah<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662628218672-d74fc7b5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-carrying-her-baby-girl-baby-carrier-outdoors.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Posisi menggendong yang menempatkan tungkai bayi dalam posisi lurus tidaklah alamiah. Posisi ini dapat mengakibatkan keluarnya bola sendi panggul dari kantongnya. Posisi ini juga dapat memengaruhi bentuk kantong. Kondisi ini disebut sebagai displasia panggul.Displasia panggul memiliki risiko paling tinggi terjadi dalam 6 bulan pertama kehidupan. Pada saat bayi, ketika anak belum bisa berjalan, posisi ini sering tidak menimbulkan gejala. Namun, setelah anak berjalan, akan tampak ketidaknormalan pada caranya berjalan. Bila tidak ditangani dengan baik, sendi tersebut akan mudah rusak dan menimbulkan nyeri saat dewasa.Jika ingin tahu tips aman menggendong bayi, MomDad dapat mencoba cara M-shape yang dapat dibaca <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MNzR" title="https://primaku.page.link/MNzR" target="_blank">di sini</a>.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ini Dampaknya Jika Menggendong Bayi dengan Posisi yang Salah

ini-dampaknya-jika-menggendong-bayi-dengan-posisi-yang-salah-1671428832339

Tidur siang menjadi aktivitas yang harus dilakukan oleh anak-anak. Memiliki banyak manfaat bagi tumbuh kembangnya, sayangnya masih banyak orang tua yang kesulitan meminta si Kecil untuk tidur siang. Terlebih, anak-anak yang sudah mengerti bermain. Lalu, apa saja yang bisa MomDad lakukan?Manfaat tidur siang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662535136659-76c2045c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-with-her-baby-sleeping-bedroom_1150-18372.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kegiatan bermain akan menguras energi si Kecil. Tidur siang bisa menjadi salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan asupan dan nutrisinya. Tidur siang akan membantu si Kecil mengistirahatkan tubuh sehingga bisa mengisi kembali energi agar ia tidak mudah lelah. Setidaknya ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan dengan tidur siang:Lebih mudah tidur di malam hariBermain seharian akan membuat si Kecil sangat lelah. Tak jarang, anak yang sangat kelelahan justru akan rewel karena tidak bisa tidur. Karena itu, tidur siang akan membantunya lebih mudah tidur.Memperkuat daya ingatTidur siang juga akan membantu anak mengingat hal-hal yang sudah ia pelajari, terutama di sekolah. Sejumlah riset menunjukkan bahwa tidur siang bisa membuat anak lebih fokus serta unggul dalam permainan yang mengandalkan ingatan.Menjaga berat badanAnak yang jarang tidur biasanya lebih banyak makan, terutama makanan berkalori tinggi, seperti gula. Hal ini bisa memicu naiknya berat badan anak yang dapat meningkatkan risiko obesitas pada anak.Menjaga mood anakJika MomDad perhatikan, anak yang tidak tidur siang sering rewel dan mudah menangis 'kan? Berbeda dengan anak yang tidur siang, suasana hatinya lebih baik dan cenderung jarang rewel.Mengatasi anak susah tidur siang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662535090744-e4142d44.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="portrait-sad-woman-wearing-beige-casual-style-sweater-with-ponytail-hairstyle-sitting-table-with-her-crying-infant-daughter-holding-cup-coffee-tea-trying-calm-down-baby_176532-17323 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Seperti yang telah disebutkan pada poin di atas, tidur siang memiliki sejumlah manfaat. Berikut ini cara yang bisa orang tua lakukan jika anak susah tidur siang, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Buat rutinitas harian anak, termasuk tidur siang di dalamnya</li><li style="text-align: justify;">Berikan aktivitas fisik yang cukup melelahkan sebelum jam tidur siang</li><li style="text-align: justify;">Biasakan anak tidur siang di tempat yang sama dengan tempat tidur malamnya</li><li style="text-align: justify;">Buat rutinitas sebelum tidur siang</li><li style="text-align: justify;">Batasi screen time sebelum waktu tidur siang</li></ul>Nah, buat yang buah hatinya susah tidur siang, MomDad dapat mencoba tips di atas. Selamat mencoba!Ingin tips dan informasi lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Si Kecil Susah Tidur Siang? Yuk, Atasi dengan Cara Ini!

si-kecil-susah-tidur-siang--yuk--atasi-dengan-cara-ini-

Tangisan merupakan cara bayi berkomunikasi dengan orang di sekitarnya. Namun, terkadang banyak orang tua yang tidak mengerti mengapa si Kecil terus menerus menangis. Sebagai orang tua, MomDad perlu memahami jenis-jenis tangisan bayi agar bisa menangani apa yang dialami si Kecil. Karena itu, simak jenis-jenis tangisan bayi berikut dan cara menanganinya, yuk!Lapar<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662522912793-186e71f4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-good-looking-mother-hugs-calms-her-crying-baby-child-screaming-crying-mother-shoulder-scene-protection-love-family-concept (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat lapar, tangisan bayi biasanya bernada rendah, berirama, dan disertai tanda lain, seperti mulut mencari payudara atau mengemut tangan. Jika bayi menunjukkan tanda ini, segera respon tangisan bayi sehingga ia tidak menjadi terlalu marah. Bila bayi sangat marah, ia akan menyusu sambil menangis sehingga banyak udara akan masuk ke lambung dan bayi akan menjadi tidak nyaman.Lelah atau tidak nyaman<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662522906281-be97b52d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="crying-daughter-sitting-mother-s-hands-during-sunny-day-field-young-mom-trying-calm-down-little-baby-talking-her-woman-having-red-hair-wearing-jeans-shirt.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Jika bayi menangis terus menerus, kemudian semakin lama semakin kencang, biasanya bayi ingin mengatakan bahwa popoknya basah atau kotor, maupun lelah karena sudah sangat mengantuk. Karena itu, periksa dulu popoknya apakah kotor, atau tidurkan bayi.Terlalu banyak stimulasiSaat bayi terlalu banyak diberi stimulasi, biasanya tangisan akan diawali dengan rewel dan disertai rengekan. Jika begini, bayi akan menjauhkan kepala atau tubuhnya dari sumber stimulasi. Solusinya, bawa bayi ke dalam ruangan yang tenang dan redup.Bosan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662522921371-a5f92006.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cute-nice-little-baby-woman-crying-lying-with-her-mom-bed-home (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat bayi merasa bosan, ia akan mengoceh terus. Jika MomDad tidak meresponnya dengan mengajaknya berbicara, bayi akan merengek dan mulai menangis. Jika begini, gendong si Kecil atau ajak ia bermain bersama.KolikTangisan pertanda kolik biasanya ditandai dengan menjerit dengan sangat intens yang diikuti dengan sikap gelisah. Umumnya, kolik muncul di sore hingga malam hari dan dapat berlangsung beberapa jam. Kondisi ini terjadi pada bayi usia sekitar 6 minggu dan dapat membaik di usia 3-4 bulan. Solusinya, gendong bayi dalam posisi tegak dan perut tertekan sedikit. Selain itu, gerakkan kaki bayi hingga lutut menyentuh perut secara berulang.Nah itu dia jenis tangisan bayi yang wajib MomDad tahu. Semoga setelah membaca artikel ini, MomDad jadi tahu ya arti dari tangisan si Kecil.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

5 Jenis Tangisan Bayi yang Perlu MomDad Ketahui

5-jenis-tangisan-bayi-yang-perlu-momdad-ketahui

Pada dasarnya mengajak bayi naik pesawat tidak ada aturan khusus. Tergantung pada usia dan kondisi kesehatan bayi juga peraturan dari maskapai penerbangan. Bahkan, beberapa maskapai membolehkan bayi newborn untuk dibawa naik pesawat.Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan juga oleh orang tua <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/7tZh" title="https://primaku.page.link/7tZh" target="_blank">saat mengajak bayi naik pesawat</a>. Agar lebih pasti, yuk simak beberapa hal berikut ini!Pada usia berapa bayi boleh naik pesawat?Secara umum, bayi tidak memiliki kepentingan mendesak untuk bepergian menggunakan pesawat terbang. Penerbangan meningkatkan risiko bayi tertular penyakit, apalagi bayi yang lahir prematur, memiliki kelainan jantung atau paru.Hal apa saja yang perlu diperhatikan orang tua saat mengajak bayi naik pesawat?&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662466686200-f01b569f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="airplane-window_578045-3628.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meski tidak ada patokan usia, MomDad juga perlu memperhatikan hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan saat membawa bayi naik pesawat, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Hindari waktu yang padat untuk terbang, seperti misalnya musim liburan. Bayi memiliki daya tahan tubuh yang belum sempurna, sehingga mudah terserang penyakit. Si Kecil juga kemungkinan belum mendapatkan vaksinasi penuh. Membawa bayi saat musim liburan yang padat akan berisiko besar bayi tertular penyakit.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Apabila memungkinkan, bawalah car seat sendiri untuk tempat bayi duduk selama penerbangan. Tentunya MomDad perlu membeli 1 tiket lagi untuk si Kecil ya. Pastikan label car seat bertuliskan: This restraint is certified for use in motor vehicles and aircraft.</li><li style="text-align: justify;">Pilih tempat duduk di dekat jendela dan tidak di pintu keluar darurat untuk alasan keselamatan. Tempat duduk di dekat lorong dapat menyebabkan bayi terkena tumpahan minuman panas saat pramugari menghidangkan minuman, atau kaki/ tangannya tersangkut troli makanan.</li><li style="text-align: justify;">Periksa bayi secara berkala untuk memastikan ia bernapas dengan baik dan wajahnya tidak tertutup apapun</li><li style="text-align: justify;">Pakaikan bayi baju yang cukup untuk menghadapi suhu kabin namun mudah untuk melakukan penggantian popok. Bawalah 2 set baju ganti di tas tangan dan kantong plastik untuk tempat popok kotor.</li><li style="text-align: justify;">Pada saat pesawat lepas landas dan mendarat, susui bayi agar tidak mengalami nyeri telinga. Perubahan tekanan udara pada saat lepas landas dan mendarat menyebabkan telinga bayi tidak nyaman.</li><li style="text-align: justify;">Usahakan bayi tertidur selama penerbangan, sehingga pilihlah jam penerbangan yang sesuai dengan waktu tidur bayi</li><li style="text-align: justify;">Gantilah popok bayi sesaat sebelum boarding dan jangan lupa bawalah popok ganti yang cukup selama penerbangan</li><li style="text-align: justify;">Bawalah mainan untuk menghibur bayi selama penerbangan</li><li style="text-align: justify;">Abaikan orang-orang yang menatap MomDad di pesawat ketika bayi menangis. Tetap fokus pada bayi untuk membujuknya agar tidak rewel.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Usahakan untuk menginformasikan maskapai bahwa MomDad akan bepergian dengan bayi dan mungkin membutuhkan bantuan selama berada di bandara maupun di atas pesawat.</li></ul>Itu lah beberapa hal yang perlu diperhatikan saat mengajak bayi naik pesawat. Pastikan selalu kondisi kesehatan si Kecil cukup sehat untuk melakukan perjalanan udara.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Kapan Usia yang Tepat Mengajak Bayi Naik Pesawat?

kapan-usia-yang-tepat-mengajak-bayi-naik-pesawat-

MomDad mungkin belum pernah dengar istilah skin to skin, tapi tanpa disadari Mom sendiri pasti pernah melakukannya. Skin to skin adalah kondisi ketika bayi diletakkan sangat dekat hingga berkontak kulit langsung dengan Ibunya. Nah, ternyata skin to skin ini sangat penting untuk menjalin koneksi yang kuat antara ibu dan buah hati, lho!Pentingnya kontak kulit<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662370352969-42d7a368.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="SSC.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> SSC (Skin to skin contact) harus dilakukan sesegera mungkin setelah melahirkan, tanpa memandang metode kelahiran (normal ataupun Caesar) asalkan kondisi Mom dan si Kecil dalam kondisi stabil. Kontak ini diupayakan dapat dilakukan selama minimal satu jam setelah kelahiran untuk meningkatkan keberhasilan menyusui eksklusif. Melalui SSC ini, si Kecil pun akan menjadi semakin familiar dengan ibunya.Kontak kulit antara Mom dan si Kecil yang dilakukan sesegera mungkin setelah melahirkan dapat meningkatkan bonding antara ibu dan bayi, serta menstabilkan berbagai sistem dalam tubuh si Kecil; seperti suhu, napas, tekanan darah dan hormone stress bayi. Mom secara otomatis akan membangun naluri seorang ibu ketika melakukan SSC seperti berbicara, mengelus, hingga mencium kening bayi. Yang terpenting juga, SSC membuat Mom lebih mengenal si Kecil. Mom akan terlatih mengenali sinyal yang diberikan bayi, apakah bayi lapar, tidak nyaman, ingin ganti popok dan lain-lain. SSC pun tidak memiliki batasan. Setelah proses kelahiran, tindakan SSC ini dapat dilakukan sesering mungkin, misalnya saat menyusui, sebelum mandi, ataupun sebelum mengganti baju.Manfaat SSC bagi ibu dan bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662370397503-620d00bf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cheerful-girl-lost-weight-rejoicing-diet-workout-worked.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk bayi, SSC memberikan manfaat yang sangat banyak seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Regulasi suhu tubuh (suhu tubuh Mom akan menghangatkan bayi)</li><li style="text-align: justify;">Mengurangi hormon stress dan menenangkan bayi, sehingga lebih jarang menangis</li><li style="text-align: justify;">Meregulasi napas serta denyut jantung&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Menjaga kadar gula darah stabil</li><li style="text-align: justify;">Menurunkan rasa nyeri apabila dilakukan prosedur</li><li style="text-align: justify;">Meningkatkan angka keberhasilan menyusui eksklusif</li><li style="text-align: justify;">Membantu perkembangan otak bayi karena bayi menerima input sensori berupa sentuhan, aroma tubuh ibu, goyangan, serta kasih sayang</li></ul>Tak hanya bermanfaat untuk si Kecil, SSC juga sangat bermanfaat bagi hubungan Mom dan bayi, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Meningkatkan bonding</li><li style="text-align: justify;">Mengurangi perdarahan post partum</li><li style="text-align: justify;">Mengurangi stress maternal dan depresi post partum</li><li style="text-align: justify;">Meningkatkan angka keberhasilan menyusui eksklusif</li></ul>Hal yang perlu diperhatikan saat SSCDalam melakukan SSC, ada beberapa hal yang harus Mom perhatikan, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Memastikan jalan napas bayi selalu bebas atau terbuka</li><li style="text-align: justify;">Memastikan tidak didapatkan bunyi napas yang janggal seperti grok-grok, atau bunyi abnormal lain</li><li style="text-align: justify;">Memastikan bayi tidak membiru</li><li style="text-align: justify;">Suhu tubuh bayi hangat 36,5° - 37,5°</li><li style="text-align: justify;">Bayi dalam kondisi aktif dengan tonus otot baik</li></ul>Nah, itu dia&nbsp;penjelasan mengenai SSC (Skin to skin contact) antara Mom dan si Kecil. Bagi Mom yang sedang menunggu kelahiran si Kecil, jangan lupa diterapkan, ya!&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ibu, serta si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ini Manfaat Skin to Skin Contact antara Ibu dan Bayi

ini-manfaat-skin-to-skin-contact-antara-ibu-dan-bayi

Banyak orang tua yang memandikan bayi satu hingga dua kali dalam sehari layaknya orang dewasa. Padahal, terlalu sering memandikan bayi juga bisa berisiko membuat kulitnya menjadi sangat kering lho, Mom! Apalagi bayi baru lahir atau newborn, sehari sekali dalam durasi 5-10 menit juga sudah cukup. Coba simak beberapa kesalahan yang kerap terjadi saat memandikan newborn berikut, yuk!Membiarkan bayi lepas dari pandanganSelalu perhatikan bayi saat memandikannya di bathtub, karena baik air atau sabun, dapat masuk ke mata atau ke mulut atau saluran napas bayi jika kita tidak hati-hati. Selain itu, bayi baru lahir juga berisiko tergelincir dari pengaman dan mengakibatkan bayi “tenggelam” di dalam bak mandinya. Sebaiknya siapkan segala peralatan di kamar mandi agar MomDad tidak perlu mengambil keperluan mandi lain dan meninggalkan bayi atau anak tanpa pengawasan di bak mandi.Tidak mengggunakan pengaman<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662368200661-972904e9.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="focused-sweet-wet-baby-biting-yellow-rubber-toy-duck-while-bathing-tub-home-closeup-shot-child-care-healthcare-concept.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pengaman ini dapat berupa semacam jaring yang dapat disangkutkan ke tepi bak mandi untuk meletakkan bayi. Untuk bayi yang sudah bisa duduk, gunakan pengaman karet yang dapat diletakkan di dasar bak mandi agar bayi tidak mudah tergelincir saat duduk di bak. Sebenarnya pengaman memang bukan sesuatu yang wajib, namun pengaman ini dapat mengurangi risiko cedera akibat lantai bathtub yang terlalu licin.Menggunakan air yang terlalu panas<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662368497049-f5b0c5ca.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="baby-feet-bath-baby-skin-care_114963-13643.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Gunakan air bersuhu hangat agar tidak membuat bayi berada pada suhu ekstrem saat mandi. Suhu dapat diukur menggunakan punggung tangan atau siku untuk memastikan apakah sudah pas dan nyaman untuk bayi. Hindari penggunaan air yang terlalu panas atau terlalu dingin, ya.Tidak memperhatikan ketinggian air<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662368401984-9f9f0af6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="baby-taking-bath_578045-3646.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bak mandi tidak perlu diisi penuh. Permukaan air bak mandi juga tidak perlu harus sampai menutupi seluruh badan bayi. Gunakan air secukupnya saja. Meskipun air tidak dalam, MomDad harus ingat untuk tidak meninggalkan bayi/anak di bathtub tanpa pengawasan.Tidak segera mengosongkan bak mandi setelah digunakan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662368507307-689b9c24.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sweet-baby-girl-bathroom.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hal ini mungkin menjadi yang paling sering dilakukan orang tua. Langsung kosongkan bathtub atau bak mandi bayi setelah selesai menggunakannya. Ini bertujuan mencegah bak menjadi licin akibat direndam air terlalu lama sehingga berisiko membuat bayi terpeleset.Yuk, hindari kesalahan-kesalahan di atas saat memandikan si Kecil demi keselamatannya.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;newborn? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memandikan Bayi!

hindari-5-kesalahan-ini-saat-memandikan-bayi-

Mengenalkan emosi pada anak merupakan salah satu poin penting yang perlu dilakukan, agar di masa di depan si Kecil mampu mengontrol dan mengekspresikan emosinya. Sebagai orang tua, MomDad perlu mendampingi si Kecil untuk mengelola emosi yang tepat. Tak perlu bingung, MomDad dapat mengenalkan emosi pada anak dengan cara berikut.Mulai ajarkan dari intonasi berbicara<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662279309572-d479b53d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-mother-reading-book-her-little-boy-with-blue-shirt_181624-38557.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Berbicara merupakan salah satu cara mengungkapkan emosi. Maka, untuk menstimulasi kemampuan bicara si Kecil, MomDad perlu berbicara dengannya menggunakan intonasi suara dan ekspresi wajah yang ekspresif. Dengan demikian, si Kecil akan lebih cepat menangkap makna dari kata melalui ekspresi dan intonasi yang ditunjukan orang dewasa.Tips dan trik mengenalkan emosi pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662279317091-d9ee263c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(3) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tak hanya intonasi bicara saja, ekspresi dan perasaan si Kecil juga perlu dilatih agar ia dapat mengenal berbagai emosi. Berikut cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengenalkan emosi pada anak:<ul><li style="text-align: justify;">Cari foto si Kecil atau gambar dari internet dengan berbagai ekspresi emosi kemudian tunjukkan pada anak sambil menirukan ekspresi pada gambar tersebut, serta menyebutkan nama emosinya.</li><li style="text-align: justify;">Membacakan buku cerita atau mendongeng dengan penuh ekspresi.</li><li style="text-align: justify;">Ajak si Kecil untuk menunjuk, “mana ya wajah yang lagi sedih?”</li><li style="text-align: justify;">Ungkapkan emosi yang sedang MomDad rasakan pada si Kecil. Misalnya, “Mama senang sekali kamu bisa beresin mainan!”</li><li style="text-align: justify;">Bermain boneka sambil bersandiwara, “hai, nak, kenapa kamu tertawa?”</li><li style="text-align: justify;">Saat si Kecil menunjukkan ekspresi emosi, bantu ia untuk mengungkapkannya, “kamu senang ya bertemu teman baru?”</li></ul><div style="text-align: justify;">Itu dia tips yang bisa MomDad lakukan untuk megenalkan emosi pada si Kecil. Selamat mencoba dan semoga berhasil, MomDad!</div>Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

ingin-mengenalkan-emosi-pada-si-kecil--yuk--lakukan-hal-ini-

Setiap bayi direkomendasikan agar diberikan ASI eksklusif oleh ibunya selama enam bulan. Namun, tidak semua ibu bisa memberikan ASI karena beberapa kondisi yang tidak memungkinkan. Karena itu, dibuat program donor ASI yang bertujuan untuk membantu anak-anak lain yang tidak bisa mendapatkan ASI langsung dari ibunya. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk donor ASI?Syarat donor ASI<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662113176005-4eda635f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1224752960-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Donor ASI dilakukan dengan memberikan ASI perah dari ibu yang memiliki ASI surplus ke bayi yang ibunya kekurangan ASI. Donor ASI di Indonesia masih bersifat kekeluargaan dengan cara ASI biasanya diberikan kepada yang masih dalam hubungan darah atau kerabat yang dikenal dekat.Donor ASI di sini juga kebanyakan mengikuti ajaran agama Islam yang mengharuskan pemberian ASI hanya kepada bayi dengan jenis kelamin sama. Hal ini dilakukan karena jika diberikan ke bayi yang berbeda kelamin, dikhawatirkan mereka tidak akan bisa menikah karena menjadi saudara persusuan.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan dua tahap penapisan atau skrining bagi calon ibu pendonor ASI. Skrining tahap I terdiri dari:<ul><li style="text-align: justify;">Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.</li><li style="text-align: justify;">Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih.</li><li style="text-align: justify;">Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ atau jaringan dalam 12 bulan terakhir</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi bayi. Obat atau suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI.</li><li style="text-align: justify;">Tidak ada riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis B atau C, HIV, atau HTLV2.</li><li style="text-align: justify;">Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit menular, seperti HIV, HTLV2, hepatitis B atau C, serta bukan penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah, dan bukan seseorang yang menggunakan obat ilegal, perokok, atau minuman beralkohol.</li></ul>Skrining tahap II terdiri dari:<ul><li style="text-align: justify;">Harus menjalani skrining yang meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV (bila akan diberikan kepada bayi prematur).</li><li style="text-align: justify;">Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan.</li></ul>Itu dia beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima atau mendonorkan ASI. Apakah Mom berniat melakukan donor ASI?Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ini Dampaknya Jika Menggendong Bayi dengan Posisi yang Salah

Ini Dampaknya Jika Menggendong Bayi dengan Posisi yang Salah

Si Kecil Susah Tidur Siang? Yuk, Atasi dengan Cara Ini!

Si Kecil Susah Tidur Siang? Yuk, Atasi dengan Cara Ini!

5 Jenis Tangisan Bayi yang Perlu MomDad Ketahui

5 Jenis Tangisan Bayi yang Perlu MomDad Ketahui

Kapan Usia yang Tepat Mengajak Bayi Naik Pesawat?

Kapan Usia yang Tepat Mengajak Bayi Naik Pesawat?

Ini Manfaat Skin to Skin Contact antara Ibu dan Bayi

Ini Manfaat Skin to Skin Contact antara Ibu dan Bayi

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memandikan Bayi!

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Memandikan Bayi!

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

Sebelum Putuskan Donor ASI, Perhatikan Dulu Syarat Berikut Ini!

Sebelum Putuskan Donor ASI, Perhatikan Dulu Syarat Berikut Ini!