Saat sedang merasakan sesuatu, bayi belum bisa mengungkapkannya lewat ucapan dan akan menangis jika menginginkan sesuatu. Sama halnya saat bayi sedang dehidrasi. Tentu ia tidak bisa mengatakan kepada orang tua kalau dirinya sedang kekurangan air. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui apa saja tanda-tanda yang ditunjukkan saat bayi sedang dehidrasi.Kebutuhan cairan pada bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/488f10376a875b78eb72cb548ee5f9971_1677492277395.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-27T154307.632.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Cairan merupakan komponen yang penting karena status hidrasi yang cukup bermanfaat untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bayi membutuhkan cairan berbeda pada setiap usia, jenis kelamin, massa otot, dan lemak tubuh. Perbedaannya diperkirakan seperti berikut: [1]<ul><li style="text-align: justify;">Bayi usia 0 – 6 bulan memerlukan cairan 700 mL/hari</li><li style="text-align: justify;">Bayi usia 7 – 12 bulan memerlukan cairan 800 mL/hari</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 1 – 3 tahun memerlukan 1300 mL/hari</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 4 – 8 tahun memerlukan 1700 mL/hari</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 9 – 13 tahun memerlukan 2400 mL/hari pada laki – laki dan 2100 mL/hari pada perempuan</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 14 – 18 tahun memerlukan 3300 mL/hari (laki – laki) dan 2300 mL/hari untuk perempuan</li></ul>Cairan ini dapat berasal dari makanan maupun minuman. Cairan dari minuman dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah.Tanda bayi dehidrasi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6459dd20985a2b63d4e8d1758a8bd9ab_1677492292475.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-27T154427.209.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Dengan mengetahui tanda bayi dehidrasi, Mom dad dapat mencegah terjadinya kondisi kesehatan lainnya. Berikut beberapa tanda bayi dehidrasi yang penting untuk diketahui: [1]<ul><li style="text-align: justify;">Bayi tampak lemas dan tidak bertenaga karena sebagian besar komposisi tubuh bayi adalah air.</li><li style="text-align: justify;">Mata cekung dan tidak ada air mata saat menangis.</li><li style="text-align: justify;">Mulut tampak kering karena berkurangnya jumlah cairan tubuh.</li><li style="text-align: justify;">Tampak kehausan karena kurangnya air dalam tubuh akan memicu respon tubuh untuk merasa haus dalam rangka menambah jumlah air melalui asupan minum.</li><li style="text-align: justify;">Urin berwarna pekat, volume buang air kecil berkurang, atau bahkan tidak buang air kecil sama sekali. Warna urin yang pekat disebabkan oleh kurangnya jumlah air dalam tubuh dan ketika jumlah air sudah sangat berkurang, maka ginjal akan mengurangi produksi urin bahkan tidak memproduksi urin sama sekali.</li></ul>Nah, itulah 5 tanda bayi dehidrasi. Agar bayi terhindar dari kondisi kesehatan yang disebabkan oleh dehidrasi, jangan lupa untuk selalu memenuhi asupan cairan bayi ya. Semoga bermanfaat!Nah, itu dia penjelasan seputar dehidrasi pada si Kecil. Apabila punya pertanyaan seputar masalah si Kecil, MomDad bisa konsultasikan ke ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak">https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kebutuhan-air-pada-anak</a></li></ol>

Waspada Bayi Alami Dehidrasi, Kenali Gejalanya!

waspada-bayi-alami-dehidrasi--kenali-gejalanya--1677493954773

Kesehatan si Kecil tentunya menjadi prioritas setiap orang tua. Selain tumbuh kembang dan nutrisi, MomDad juga tak boleh melewatkan kesehatan kuku si Kecil, lho! Setelah lahir, tak sedikit bayi yang mengalami masalah pada kukunya. Coba kenali apa saja masalah kuku yang dialami oleh bayi, yuk!Masalah kuku pada bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ce880f1accb52e2f5dcc22ba97e56bf8_1676957468629.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-21T123046.356.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Seperti yang dijelaskan Starace M, Alessandiri A, dan Piraccini BM dalam buku Nail Disorders in Children, setidaknya ada 5 jenis masalah kuku yang biasa terjadi pada bayi, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Koilonikia, atau sering disebut sebagai kuku sendok. Penyebabnya pada bayi baru lahir sering tidak diketahui (idiopatik). Koilonikia bisa merupakan gejala dari penyakit peradangan kulit atau masalah kekurangan zat besi.</li><li style="text-align: justify;">Ingrown nail&nbsp;​atau cantengan, mungkin muncul sekitar usia 6 hari akibat refleks genggam yang menekan kuku. Umumnya merupakan kondisi ringan dan dapat hilang sendiri di usia 4 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Onikomikosis, yaitu infeksi kuku akibat jamur. Kuku terlihat tebal, kekuningan, dan kasar. Umumnya dialami pada anak dengan masalah kekebalan tubuh.</li><li style="text-align: justify;">Anonikia dan mikronikia, istilah untuk tidak tumbuhnya kuku, baik sebagian maupun seluruh kuku. Anonikia merupakan kondisi yang dibawa sejak lahir dan berhubungan dengan kelainan bawaan lainnya. Mikronikia merupakan istilah ukuran kuku yang kecil atau tidak berkembang sempurna. Mikronikia berhubungan dengan obat-obat yang toksik bagi janin selama masa kehamilan.</li><li style="text-align: justify;">Liken striatus kuku, merupakan kondisi langka dan hanya didapatkan pada anak. Hanya satu kuku yang terlibat dan terlihat garis memanjang berkerak tebal pada satu sisi kuku.</li></ul>Merawat kesehatan kuku bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/bc9a065f1071c65d9c4f29e10ae9daab28_1676957475752.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-21T123022.478.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Oleh karena itu, sebelum terjadi berbagai masalah kesehatan kuku pada bayi, MomDad bisa mulai merawat kesehatan kuku bayi dengan cara berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Saat mandi, jangan lupa untuk membersihkan jari dan kuku si kecil dengan memberi pijatan lembut menggunakan sabun bayi.</li><li style="text-align: justify;">Gunting kuku bayi secara rutin, setidaknya satu kali dalam seminggu. Sebaiknya gunting kuku bayi setelah mandi karena kuku lebih lunak. Supaya si kecil tidak banyak bergerak, MomDad juga bisa mengguntingnya saat ia tidur.</li><li style="text-align: justify;">Periksa selalu kuku dan jari si Kecil. Gunakan tisu basah bebas alkohol dan pewangi untuk mengambil sisa kotoran pada kuku bayi.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa memberikan krim tangan atau losion khusus bayi untuk menjaga jari dan kukunya tetap lembap dan bebas kering.</li><li style="text-align: justify;">Jika si kecil suka menggaruk tubuh dengan kukunya, MomDad bisa memakaikan sarung tangan. Tapi perlu diingat, jangan terlalu sering, ya!</li></ul>Nah, itu dia 5 permasalahan kuku pada bayi. Jangan lupa untuk rawat kuku si Kecil dengan cara di atas agar kebersihan dan kesehatan kukunya tetap terjaga, ya.​MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: inherit; font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.

Permasalahan Kuku yang Kerap Terjadi pada Bayi

permasalahan-kuku-yang-kerap-terjadi-pada-bayi-1677728576632

Pada masa pertumbuhan dan perkembangan, memenuhi nutrisi bayi sehari-hari sangatlah penting agar perkembangannya maksimal. Salah satunya dengan memenuhi asupan vitamin A. Apabila kekurangan vitamin A, tentu hal tersebut akan memberi dampak buruk bagi bayi. Beberapa kondisi di bawah ini merupakan kondisi yang akan terjadi jika bayi kekurangan vitamin A:<ul><li style="text-align: justify;">Mudah mengalami infeksi. Hal tersebut berkaitan dengan peran vitamin A dalam menstimulasi produksi dan aktivitas sel darah putih [1].</li><li style="text-align: justify;">Lemah, lesu, dan kurang bertenaga. Vitamin A berperan dalam memelihara kesehatan tubuh secara umum, sehingga jika kekurangan vitamin V maka bayi akan mudah merasa lesu.</li><li style="text-align: justify;">Xerophthalmia atau kondisi kekeringan mata yang sangat berat. Bayi akan mengalami kondisi tersebut karena vitamin A berperan dalam menjaga kesehatan mata [1].</li><li style="text-align: justify;">Nyctalopia atau rabun senja. Retinol merupakan turunan dari kandungan vitamin A yang mana berperan untuk memelihara sel yang menerima cahaya di retina. Sehingga jika kekurangan vitamin A, penglihatan bayi akan sulit untuk beradaptasi di malam hari [2].</li><li style="text-align: justify;">Bitot’s spot atau bercak putih pada mata. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan sel epitel mata. Apabila kekurangan vitamin A, maka akan terjadi perkembangan yang abnormal pada sel epitel mata[3].</li></ul>Itulah 5 kondisi yang akan terjadi apabila si Kecil kekurangan vitamin A. Agar bayi tidak mengalami kondisi yang telah disebutkan di atas, selalu pastikan agar asupan vitamin A sehari-hari untuk bayi cukup, ya. Semoga bermanfaat!Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/" title="https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/">https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/vitamin-a/ </a></li><li style="text-align: justify;">Mehra D, Le PH. Physiology, night vision. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545246/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545246/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK545246/ </a></li><li style="text-align: justify;">Krishna U, Kamath SJ, Nayak MK. Management of Bitot’s spot. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-bitot-s-spots" title="https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-bitot-s-spots">https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-bitot-s-spots</a></li></ol>

Ini Dampaknya jika Bayi Kekurangan Vitamin A!

ini-dampaknya-jika-bayi-kekurangan-vitamin-a--1676884645505

Di musim pancaroba seperti sekarang, anak rentan terkena demam. Demam memiliki berbagai penyebab, salah satunya adalah infeksi, baik oleh virus, bakteri, jamur atau patogen lain. Untuk meredakan demam, umumnya para orang tua akan memberikan si Kecil obat penurunan suhu tubuh. Namun, selain memberikan obat, ada cara lain yang bisa MomDad lakukan agar demam si Kecil turun, lho!Kompres hangat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/24ca4f504369e4c27086e6c7211ef3ef_1676543348119.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (69).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Jangan keliru dengan memberikannya kompres dingin, karena justru kompres hangat memicu produksi keringat sehingga suhu tubuh akan menurun secara alamiah dari dalam. Selain itu, kompres hangat mampu membantu melancarkan aliran darah dan membuat anak lebih nyaman.Mandi air hangat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d04b1bbd1a72b10c5b5f3ec75e5e3f63e_1676543375170.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (70).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Meski demam, MomDad tetap dapat memandikan anak agar tubuhnya tetap terjaga kebersihannya. Hindari memakai air dingin, karena bisa menyebabkan suhu tubuhnya bertambah tinggi dan membuatnya menggigil karena kedinginan. MomDad disarankan agar tetap waspada. Jangan ragu untuk bawa si Kecil ke rumah sakit apabila timbul gejala berkurangnya atau tidak adanya buang air kecil (BAK) dalam 6-8 jam.Berikan makanan bernutrisi &amp; cairan yang cukup<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/885e29a73e9ecc7227c54cf16341c566_1676543390761.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (71).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Saat anak demam, tetap penuhi kebutuhan nutrisinya dengan memberikannya makanan bergizi. Untuk mencegah dehidrasi, pastikan anak cukup minum. Jika masih ASI eksklusif, pastikan ia disusui sesering mungkin.Pada anak yang sudah mengonsumsi MPASI atau makanan padat, lanjutkan pemberian ASI sambil memberikan cukup air putih.Perhatikan suhu ruangan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/bc19f98c2f1d92beb9d41084cce72b097_1676543407870.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (72).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pastikan suhu ruangan tidak terlalu dingin. MomDad tetap dapat menyalakan AC, namun pastikan suhunya tidak terlalu dingin. Hindari mengarahkan AC / kipas angin langsung ke arah anak. Selain itu, untuk memastikan tubuh si Kecil hangat, MomDad juga bisa memberikan sup dengan rasa kaldu ayam atau daging.Berikan jus buah<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/847285e537c20ec779bdb2b137330ece_1676543424277.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (73).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak yang demam, tubuhnya cenderung lemas. Bagi anak di atas usia 1 tahun, MomDad bisa memberikan jus buah agar tubuh si Kecil akan kembali memiliki energi karena kandungan gula dan vitamin yang terdapat di dalam buah. Energi tersebut dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.[1]&nbsp;Jika si Kecil masih di bawah 1 tahun, pastikan ia mengonsumsi cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b40943110f83e9340a8e1110eb645f643d_1676543463411.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mybestie.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Selain melakukan kelima hal di atas, Mom juga bisa mencoba essential oil yang mengandung peppermint oil&nbsp; dan rose damascena agar si Kecil merasa nyaman, misalnya MyBestie varian Ellie, ahlinya essential oil untuk bayi dan anak.Hadir dalam bentuk roll on yang praktis, MyBestie diformulasikan dari bahan alami, serta memiliki sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal sehingga aman digunakan untuk anak. Selain itu, MyBestie memiliki dua varian lain yang bisa MomDad coba, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Pingu: membantu melegakan hidung tersumbat dan meringankan saluran pernapasan, memberikan efek menenangkan, menghangatkan badan, mengurangi sakit kepala, serta melembapkan kulit.</li><li style="text-align: justify;">Moti: mampu menghindari gigitan nyamuk, mengurangi rasa gatal akibat serangga, menghilangkan dan menetralisir bau, membantu memberikan rasa hangat pada tubuh, meredakan perut kembung, serta melembapkan kulit.</li></ul>Masing-masing varian MyBestie dijual dengan harga Rp45.000 di <a class="e-rte-anchor" href="https://bit.ly/3U6gwhQ" title="https://bit.ly/3U6gwhQ" target="_blank">Shopee</a>.&nbsp;Nah, itu lah 5 tips yang bisa MomDad lakukan untuk menurunkan demam pada si Kecil tanpa menggunakan obat. Nggak ada salahnya MomDad coba.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Referensi:<ol><li style="text-align: justify;">American Academy of Pediatrics. Treating a Fever Without Medicine.</li></ol>

5 Tips Menurunkan Demam Anak Tanpa Obat

5-tips-menurunkan-demam-anak-tanpa-obat-1676887397569

Menurut International Childhood Cancer Day (ICCD), setiap tahun, setidaknya ada lebih dari 400.000 anak-anak dan remaja di bawah 20 tahun, didiagnosis menderita kanker. Negara berpenghasilan tinggi memiliki tingkat kelangsungan hidup sebesar 80%, sementara di negara berpenghasilan rendah dan menengah hanya 20%[1].Oleh karena itu, setiap tanggal 15 Februari, dunia memperingati hari Kanker Anak Sedunia untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker anak, yang masih menjadi penyebab utama kematian pada anak usia di bawah 14 tahun.&nbsp;Sebenarnya, jenis kanker[2 &amp; 3] apa saja sih yang bisa diderita oleh anak?LeukimiaLeukima merupakan kanker darah yang kerap diderita oleh anak, dengan jenis yang paling umum adalah acute lymphocytic leukemia (ALL) dan acute myeloid leukemia (AML). Gejala leukemia dapat berupa nyeri tulang dan sendi, kelelahan, kelemahan, kulit pucat, pendarahan atau memar, demam, penurunan berat badan, dan lainnya. Sayangnya, leukemia akut dapat tumbuh dengan cepat, sehingga perlu diobati segera dengan kemoterapi.Tumor otakTumor otak dan sumsum tulang belakang adalah kanker paling umum kedua yang kerap diderita anak, yaitu mencapai sekitar 26% dari kanker anak. Sebagian besar tumor otak pada anak dimulai di bagian bawah otak, seperti otak kecil atau batang otak. Tumor otak dapat menyebabkan sakit kepala, mual, muntah, penglihatan kabur atau ganda, pusing, kejang, kesulitan berjalan atau memegang benda, dan lainnya.&nbsp;NeuroblastomaNeuroblastoma dimulai pada bentuk awal sel saraf yang ditemukan pada embrio atau janin yang sedang berkembang. Sekitar 6% kanker anak adalah neuroblastoma. Jenis kanker ini berkembang pada bayi dan anak kecil, namun jarang terjadi pada anak di atas usia 10 tahun. Neuroblastoma bisa dimulai di mana saja dan biasanya dimulai di perut (abdomen) yang terlihat sebagai pembengkakan. Gejalanya dapat berupa nyeri tulang dan demam.Tumor wilmsTumor Wilms atau nefroblastoma dimulai pada satu atau kedua ginjal yang paling sering ditemukan pada anak berusia sekitar 3 hingga 4 tahun dan jarang terjadi pada anak yang lebih tua/orang dewasa. Gejala tumor wilms biasanya diawali dengan pembengkakan atau benjolan di perut (abdomen). Terkadang, anak mungkin mengalami gejala lain, seperti demam, nyeri, mual, atau kurang nafsu makan.&nbsp;LimfomaLimfoma dimulai pada sel sistem kekebalan yang disebut limfosit. Kanker ini paling sering dimulai di kelenjar getah bening atau di kelenjar getah bening lainnya, seperti amandel atau timus. Limfoma juga dapat memengaruhi sumsum tulang dan organ lainnya. Gejalanya tergantung di mana kanker dimulai dan dapat berupa penurunan berat badan, demam, berkeringat, kelelahan (kelelahan), dan benjolan (pembengkakan kelenjar getah bening) di bawah kulit di leher, ketiak, atau selangkangan.RhabdomyosarcomaRhabdomyosarcoma dimulai pada sel yang biasanya berkembang menjadi otot rangka (otot-otot yang dikendalikan untuk menggerakkan bagian tubuh). Jenis kanker ini dapat dimulai hampir di semua bagian tubuh, termasuk kepala dan leher, selangkangan, perut (abdomen), panggul, atau di lengan atau kaki. Gejalanya berupa rasa sakit, bengkak (benjolan), atau keduanya.&nbsp;RetinoblastomaRetinoblastoma adalah kanker mata yang menyumbang sekitar 2% dari kanker anak. Biasanya retinoblastoma terjadi pada anak sekitar usia 2 tahun, dan jarang ditemukan pada anak di atas 6 tahun. Retinoblastoma biasanya ditemukan karena orang tua atau dokter melihat mata anak terlihat tidak biasa. Biasanya ketika MomDad menyorotkan cahaya ke mata si Kecil, pupil (titik gelap di tengah mata) terlihat merah karena adanya darah di pembuluh di bagian belakang mata. Pada mata dengan retinoblastoma, pupil sering terlihat putih atau merah muda.Kanker tulangKanker tulang paling sering terjadi pada anak dan remaja yang lebih besar. Tetapi, kanker ini dapat berkembang pada usia berapa pun.&nbsp; Terdapat dua jenis utama kanker tulang yang kerap terjadi pada anak, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Osteosarkoma paling sering terjadi pada remaja, dan biasanya berkembang di daerah di mana tulang tumbuh dengan cepat, seperti di dekat ujung tulang kaki atau lengan. Gejalanya dapat berupa nyeri tulang yang memburuk di malam hari atau saat beraktivitas, serta pembengkakan di area sekitar tulang.</li><li style="text-align: justify;">Sarkoma Ewing adalah jenis kanker tulang yang paling sering ditemukan pada remaja muda. Tempat paling umum kanker ini muncul adalah di tulang panggul (pinggul), dinding dada (seperti tulang rusuk atau tulang belikat), atau di tengah tulang kaki. Gejalanya bisa berupa nyeri tulang dan pembengkakan.</li></ul>Itul ah 8 jenis kanker yang kerap diderita anak-anak. Yuk, cegah kanker pada si Kecil dengan&nbsp;menjaga gaya hidup sehat dan pastikan tumbuh kembangnya sesuai usia dengan rutin kontrol ke dokter dan juga menggunakan aplikasi PrimaKu.Referensi:<ol><li style="text-align: justify;">International Childhood Cancer Day (ICCD), 2022</li><li style="text-align: justify;">American Cancer Society. Cancer Facts &amp; Figures 2019. American Cancer Society. Atlanta, Ga. 2019.</li><li style="text-align: justify;">Scheurer ME, Lupo PJ, Bondy ML. Chapter 1: Epidemiology of Childhood Cancer. In: Pizzo PA, Poplack DG, eds. Principles and Practice of Pediatric Oncology. 7th ed. Philadelphia, Pa: Lippincott Williams &amp; Wilkins; 2016.</li></ol>

Waspada, Ini Jenis Kanker yang Kerap Menyerang Anak-Anak!

waspada--ini-jenis-kanker-yang-kerap-menyerang-anak-anak--1676639240669

Orang tua mana yang tidak sedih kalau melihat anaknya sakit. Demam, batuk, atau pilek, menjadi penyakit yang kerap diderita anak. Pemicunya pun beragam, mulai dari tertular teman sekolah atau keluarga, ataupun kelelahan karena perjalanan, dan lain sebagainya. Kekhawatiran MomDad akan semakin menjadi jika si Kecil berkali-kali sakit, atau durasi sakitnya terasa sangat lama.&nbsp; Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan anak gampang sakit?Terpapar kuman dan virus<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d7fab23017f49623fcdc9cec8388905a_1675929107178.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (74).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada umumnya, penyakit yang paling sering dialami anak adalah batuk pilek yang disebabkan oleh virus. Ternyata, virus penyebab anak batuk pilek atau selesma sangatlah banyak, bahkan mencapai 200 jenis.Anak balita dapat terjangkit batuk pilek sebanyak 7-8 kali per tahun dengan gejala yang dapat berlangsung selama 14 hari atau lebih. Namun, beberapa kondisi dapat mengarahkan kemungkinan adanya defek sistem imun, misalnya: pada anak yang hampir selalu harus dirawat inap ketika sakit; selalu memerlukan pemberian antibiotik intravena; atau timbul infeksi yang tidak lazim dijumpai, seperti infeksi hati, limpa, atau ginjal, atau infeksi yang disebabkan oleh organisme yang tidak umum, seperti infeksi jamur di paru atau parasit di otak dan lain sebagainya.Imunisasi tidak lengkap<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/86743a14bf6f8a8e755f9253bf07cab1_1675929146364.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1146824532-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Rekomendasi pemberian imunisasi untuk usia tertentu merupakan hasil dari penelitian dan pertimbangan epidemiologi terkait penyakit, misalnya imunisasi rotavirus diberikan untuk bayi berusia 2 bulan karena infeksi rotavirus penyebab diare sering terjadi pada usia tersebut. Sementara, Infeksi alamiah berisiko bermanifestasi berat sampai fatal bila terjadi pada bayi yang usianya lebih muda.Meskipun pada akhirnya dapat dikejar, keterlambatan imunisasi menempatkan anak berisiko lebih tinggi terkena penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I), karena apabila sampai terkena penyakit tersebut sebelum sempat diimunisasi, maka gejalanya dapat menjadi lebih berat.Kekebalan tubuh yang rendah<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/87c10bf5d0e0b2576ea8b4e4d1797ef75_1675929166726.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (45).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak di bawah usia 7 tahun memiliki sistem kekebalan yang masih berkembang. Anak balita dapat mengalami infeksi virus sekitar 7-8 kali per tahun, 5-6 kali per tahun untuk anak usia sekolah, dan kira-kira 4 kali per tahun pada remaja atau dewasa.Seorang anak dapat terinfeksi satu jenis virus untuk kemudian terinfeksi virus jenis lain tidak lama setelah mereka sembuh dari infeksi sebelumnya. Hal ini membuat anak terlihat ‘gampang sakit’. Kondisi ini merupakan hal yang normal terjadi. Namun, ada beberapa kondisi yang perlu dievaluasi lebih lanjut untuk melihat kemungkinan anak memiliki gangguan atau masalah sistem imun, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Infeksi telinga tengah lebih dari 8 kali per tahun</li><li style="text-align: justify;">Lebih dari 2 kali infeksi sinus berat per tahun</li><li style="text-align: justify;">Penggunaan antibiotik lebih dari 2 bulan tanpa kesembuhan berarti</li><li style="text-align: justify;">Lebih dari 2 episode radang paru-paru atau pneumonia per tahun</li><li style="text-align: justify;">Infeksi kulit dalam atau abses berulang</li><li style="text-align: justify;">Oral thrush berulang pada anak yang berusia lebih dari 1 tahun</li><li style="text-align: justify;">Riwayat keluarga dengan imunodefisiensi</li></ul>Malnutrisi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9ebc35c9d93610410ceb602a77b7049765_1675929225992.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (75).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak yang memiliki masalah nutrisi dapat memiliki kekebalan tubuh yang lebih rendah sehingga sangat mudah terjangkit virus maupun bakteri atau pun kuman lainnya. Malnutrisi dapat menyebabkan kegagalan tubuh memproduksi antibodi, mengganggu kerja sel imun, mengganggu fungsi proteksi saluran cerna (gut barrier), atau menurunkan sekresi zat kimia protektif tubuh. Yang dimaksud dengan malnutrisi bukanlah hanya anak yang terlalu kurus, anak yang terlalu gemuk pun akan mudah sakit karena obesitas berisiko mengakibatkan disregulasi atau kegagalan pengaturan sistem imun.Lingkungan atau situasi tempat tinggal<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e334ef56c10a124062850a4912b9372c6_1675929556140.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (76).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Paparan virus yang meningkat dapat menyebabkan anak sering sakit. Peningkatan paparan virus ini dapat terjadi bila anak banyak bertemu dengan anak atau orang lain, seperti misalnya anak yang berada di tempat penitipan anak. Anak yang sudah bersekolah atau di tempat penitipan anak pada umumnya lebih sering sakit daripada yang tidak. Hal ini karena anak berada di dalam ruangan yang sama dengan anak lain dari berbagai keluarga.Kondisi ini meningkatkan risiko anak terpajan kuman, karena umumnya anak balita masih belum mampu menjaga kebersihan diri sendiri, seperti menutup mulut dan hidung saat batuk, atau mencuci tangan ketika menyentuh secret yang berasal dari ingus, ludah dan cairan tubuh lain.Itulah beberapa faktor yang membuat anak sering sakit. Jangan lupa ya, MomDad untuk menjaga kesehatan keluarga.<div style="text-align: justify;">Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!</div>Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Rytter MJ, Kolte L, Briend A, Friis H, Christensen VB. The immune system in children with malnutrition--a systematic review. PLoS One. 2014 Aug 25;9(8):e105017. doi: 10.1371/journal.pone.0105017. PMID: 25153531; PMCID: PMC4143239.</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/kids/colds/" title="https://kidshealth.org/kids/colds/">https://kidshealth.org/kids/colds/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/#:~:text=It%20is%20common%20for%20healthy,are%20sick%20all%20the%20time" title="https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/#:~:text=It%20is%20common%20for%20healthy,are%20sick%20all%20the%20time">https://www.rch.org.au/kidsinfo/fact_sheets/viral_illnesses/#:~:text=It%20is%20common%20for%20healthy,are%20sick%20all%20the%20time </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/" title="https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/">https://mcpress.mayoclinic.org/parenting/the-constant-cold-why-kids-are-always-sick-and-what-to-do-about-it/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.unicef.org/indonesia/health" title="https://www.unicef.org/indonesia/health">https://www.unicef.org/indonesia/health</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Si Kecil Gampang Sakit, Kenapa ya?

si-kecil-gampang-sakit--kenapa-ya--1677738594783

Demam merupakan gejala reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi kuman penyebab penyakit dan reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Salah satu penyebab demam adalah infeksi, baik oleh virus, bakteri, jamur atau patogen lain. Ketika si Kecil terserang demam, MomDad mungkin tidak tahu harus bagaimana. Lantas, apa yang sebaiknya dilakukan orang tua sebagai pertolongan pertama anak demam?Berikan kenyamanan&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d59cf17287d53b4721dd797753902e56_1675910314982.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (52).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Saat si Kecil demam, tubuhnya akan merasa tidak nyaman dan mungkin membuatnya rewel. Demi membuat lingkungan lebih nyaman, pastikan&nbsp; suhu ruangan tidak terlalu dingin, kenakan ia pakaian yang bisa menyerap keringat, jika perlu selimut, pakaikan yang tipis.&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/b4989fe1f6467f27aeb077b5c5bd466a_1675910535764.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mybestie.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Selain itu, agar si Kecil merasa lebih nyaman, MomDad dapat mencoba essential oil dalam bentuk roll on yang praktis seperti MyBestie, ahlinya essential oil untuk bayi dan anak. MyBestie hadir. MyBestie diformulasikan dari bahan alami, serta memiliki sertifikasi BPOM dan sertifikasi halal sehingga aman digunakan untuk anak. Selain itu, MyBestie juga mengandung vitamin E yang membantu melembapkan kulit bayi dan anak.&nbsp;MyBestie hadir dalam tiga pilihan varian, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Ellie: membantu menenangkan anak saat demam, membantu memberikan rasa hangat pada tubuh, meredakan perut kembung, serta melembapkan kulit.</li><li style="text-align: justify;">Pingu: membantu melegakan hidung tersumbat dan meringankan saluran pernapasan, memberikan efek menenangkan, menghangatkan badan, mengurangi sakit kepala, serta melembapkan kulit.</li><li style="text-align: justify;">Moti: mampu menghindari gigitan nyamuk, mengurangi rasa gatal akibat serangga, menghilangkan dan menetralisir bau, membantu memberikan rasa hangat pada tubuh, meredakan perut kembung, serta melembapkan kulit.</li></ul>Masing-masing varian MyBestie dijual dengan harga Rp45.000 di <a class="e-rte-anchor" href="https://bit.ly/3U6gwhQ" title="https://bit.ly/3U6gwhQ" target="_blank">Shopee</a>.&nbsp;Kompres hangat&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d51a922f11b2e7246874c69e174e718a_1675910349989.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (51).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Jangan keliru dengan memberikannya kompres dingin, karena justru kompres hangat memicu produksi keringat sehingga suhu tubuh akan menurun secara alamiah dari dalam. Selain itu, kompres hangat mampu membantu melancarkan aliran darah dan membuat anak lebih nyaman.Ketahui tanda bahaya demam<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/329f11056617718a2f62ef10d145b3382b_1675910403113.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (48).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Meskipun demam bisa ditangani sendiri di rumah, MomDad perlu mewaspadai beberapa ciri demam pada anak yang membutuhkan penanganan lebih lanjut, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Usia kurang dari 3 bulan, tanpa memandang keadaan umum bayi secara umum</li><li style="text-align: justify;">Pada bayi yang berusia 3-36 bulan:&nbsp; demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya</li><li style="text-align: justify;">Pada bayi yang berusia 3-36 bulan: demam yang lebih dari 39°C</li><li style="text-align: justify;">Suhu lebih dari 40°C disertai kejang demam</li><li style="text-align: justify;">Demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja</li><li style="text-align: justify;">Semua anak dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, dan penyakit ginjal</li><li style="text-align: justify;">Demam yang disertai ruam</li></ul>Cukupi kebutuhan cairan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/49ebce7b56b264df6c44c8343fb0d2610_1675910429944.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (50).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Saat anak demam, tubuhnya akan mengeluarkan keringat, di mana risiko dehidrasi bisa terjadi. Oleh karena itu, penting untuk cukupi kebutuhan cairan agar hidrasinya terjaga.&nbsp;Nah, itu dia pertolongan pertama yang bisa MomDad berikan saat si Kecil demam. Apabila muncul tanda bahaya seperti penjelasan di atas, jangan ragu untuk konsultasikan segera ke ahli&nbsp;di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.