Di musim penghujan, insidens infeksi saluran respiratori akut pada anak semakin meningkat. Sebuah penelitian pada tahun 2006 mengemukakan, insidens infeksi saluran respiratori akut, misalnya selesma, sinusitis, hingga pneumonia atau radang paru, meningkat dua kali lipat pada musim hujan. Tak heran, keluhan batuk pilek pada anak sering sekali dikeluhkan oleh orang tua saat kunjungan ke dokter spesialis anak.Berbagai penyakit infeksi saluran respiratori akut mudah sekali menular lewat udara, terutama melalui batuk atau bersin. Padahal, batuk atau bersin merupakan gejala utama infeksi saluran respiratori akut yang hampir selalu dijumpai pada anak.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f7d207163c7d5b7fe916b3c9eb4cbeee_1675559761137.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (26).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Batuk atau bersin mengandung droplet nuclei (percik renik) berupa virus atau bakteri apabila dikeluarkan oleh anak atau dewasa yang sedang sakit infeksi saluran respiratori. Pada saat batuk, terdapat aliran udara berkecepatan tinggi dari saluran respiratori sehingga percik renik tersebut dapat tersebar cukup jauh mencapai jarak beberapa meter.Apabila droplet tersebut terhirup oleh orang lain, virus atau bakteri tersebut dapat menyebabkan infeksi pada orang lain tersebut. Melakukan dan mengajarkan untuk melakukan batuk atau bersin dengan etika yang benar dapat mencegah penularan berbagai penyakit infeksi saluran respiratori, sehingga penularan penyakit infeksi saluran napas dihindari.Lalu, bagaimana sih cara mengajarkan etika batuk yang benar pada anak?1. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung dengan lengan atau lengan baju, dan jika memungkinkan, gunakan dengan tisu2. Buang tisu bekas jangan sembarangan3. Segera cuci tangan dengan air mengalir dan sabun, atau hand sanitizer jika menggunakan tangan untuk menutupi mulut dan hidung saat bersin.Nah, tentunya MomDad merupakan contoh terbaik bagi anak. Karena itu, contohkan etika batuk dan bersin yang benar pada anak, ya.Referensi: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/flu/protect/covercough.html" title="https://www.cdc.gov/flu/protect/covercough.html">https://www.cdc.gov/flu/protect/covercough.html</a>

Pentingnya Mengajari Etika Batuk & Bersin pada Anak

pentingnya-mengajari-etika-batuk---bersin-pada-anak-1675559988198

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 23.9849%;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 75.9207%;" class="">Menggenggam Jemari</td></tr><tr><td class="" style="width: 23.9849%;">Usia</td><td style="width: 75.9207%;" class="">0-3 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 23.9849%;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 75.9207%;" class="">Motorik halus</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Ajak si Kecil bermain dengan mengelus-elus telapak tangannya sambil berbicara atau bernyanyi. Ia akan reflek menggenggam jemari orang yang mengelusnya. Ketika sudah lebih besar dan tangan mulai membuka, si Kecil mungkin akan menarik tangannya karena merasa geli.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Menggenggam Jemari

stimulasi-bayi-usia-0-3-bulan--menggenggam-jemari-1675503480873

Pada saat tidur, bayi cenderung berubah posisi dari terlentang hingga nungging agar mendapatkan posisi senyaman mungkin. Namun, tidur nungging ternyata bisa memberikan dampak pada bayi. Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan di bawah ini! Dampak bayi tidur nungging<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/96ff1d78ab5d4210cc2a6f426fa10f3e91_1675503106571.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (24).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Si Kecil akan mencari posisi yang paling nyaman untuk tidur dan posisi tengkurap seperti di dalam rahim merupakan posisi yang paling nyaman untuk bayi tidur. Namun, bayi di bawah usia 12 bulan disarankan untuk tidur telentang agar dapat menghindari kejadian sudden infant death syndrome atau bayi meninggal mendadak.Ada beberapa hal yang bisa MomDad lakukan untuk mencegah SIDS. American Academy of Pediatrics menyarankan hal-hal berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi di bawah usia 1 tahun harus tidur terlentang, baik saat tidur pagi maupun malam hari</li><li style="text-align: justify;">Jauhkan bayi dari bahan-bahan yang berpotensi menutup hidung dan mulutnya seperti bantal, guling, selimut, atau boneka</li><li style="text-align: justify;">Pakaikan bayi pakaian tipis yang nyaman dan jangan berlebihan</li><li style="text-align: justify;">Hindari bayi dari asap rokok</li><li style="text-align: justify;">Lakukan tummy time saat bayi sedang terjaga</li></ul>Itu dia beberapa hal yang bisa MomDad lakukan untuk mencegah kejadian bayi meninggal mendadak karena tidur nungging atau tengkurap. Jadi, MomDad tetap perlu mengawasi bayi meskipun ia sedang tidur, ya!Sumber foto: iStockReferensi:&nbsp;National Institute of Health. Infant sleep position and SIDS. Diunduh dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nichd.nih.gov/sites/default/files/publications/pubs/documents/SIDS_QA-508-rev.pdf" title="https://www.nichd.nih.gov/sites/default/files/publications/pubs/documents/SIDS_QA-508-rev.pdf" style="text-align: left;">https://www.nichd.nih.gov/sites/default/files/publications/pubs/documents/SIDS_QA-508-rev.pdf</a>

Perhatikan, Ini Posisi Tidur yang Berbahaya untuk Bayi!

perhatikan--ini-posisi-tidur-yang-berbahaya-untuk-bayi--1675846158231

Mobil-mobilan atau robot-robotan selalu dilabeli sebagai mainan anak laki-laki, sedangkan boneka untuk anak perempuan. Lalu, bagaimana jika anak laki-laki MomDad suka main boneka? Apakah hal tersebut perlu dikhawatirkan? Nah, agar tidak salah kaprah, yuk simak penjelasannya di bawah ini!Apakah boneka hanya untuk mainan anak perempuan?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d46c92e03aecd3b0c5e9e8c87181edc7_1675481673867.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (23).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Perlu dipahami bahwa sebenarnya mainan boneka bisa untuk kedua gender anak, laki-laki maupun perempuan. Jadi, boneka tidak hanya untuk mainan anak perempuan saja. Nah, lebih baik MomDad tidak melabeli jenis mainan hanya untuk anak laki-laki atau hanya untuk anak perempuan karena setiap mainan memiliki fungsinya masing-masing dan si Kecil dapat belajar melalui kegiatan bermain.Apa manfaat bermain boneka untuk anak?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7a2bcdd61055ba2436ff08e52e62fa5d9_1675480982023.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (21).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Well, ternyata dengan bermain boneka bisa memberi manfaat untuk si Kecil juga lho, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Pretend play. Melalui pretend play menggunakan boneka, ada banyak kemampuan anak yang bisa dilatih misalnya seperti kemampuan bicara dan bahasa serta mengerti tugas dan peran dari berbagai macam pekerjaan.</li><li style="text-align: justify;">Bisa belajar merawat diri sendiri, seperti pura-pura menyuapkan makanan, memberi susu, memandikan, dan lain-lain.</li><li style="text-align: justify;">Memancing ide bercerita dan memperkaya kosakata misalnya boneka digunakan untuk membuat cerita binatang.</li></ul>Perlukah khawatir jika anak laki-laki suka main boneka?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e7cca758733e10c73cef6b29f0a6db95d_1675480926593.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (20).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tentu saja orang tua tidak perlu khawatir. Selama cara bermain anak dengan boneka masih wajar, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Misalnya seperti anak tidak berpura-pura sebagai ibu boneka tersebut, melainkan ia berpura-pura sebagai ayahnya.Nah, seperti penjelasan di atas, berbagai macam mainan, baik itu mobil-mobilan atau boneka boleh dimainkan oleh kedua gender karena keduanya memiliki fungsi masing-masing sehingga dapat membantu anak untuk belajar melalui bermain. Jadi, MomDad tidak perlu melabeli jenis mainan sebagai mainan laki-laki dan perempuan, ya. Semoga bermanfaat!Apa sih mainan favorit si Kecil di rumah? Yuk, share bersama MomDad lainnya di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/parenting" title="https://primaku.page.link/parenting" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Parenting</a>!Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;">Playland. How gender-specific toys can negatively impact a child’s development. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://fulcherlab.academic.wlu.edu/files/2015/10/new-york-times-article-2015-1.pdf" title="https://fulcherlab.academic.wlu.edu/files/2015/10/new-york-times-article-2015-1.pdf">https://fulcherlab.academic.wlu.edu/files/2015/10/new-york-times-article-2015-1.pdf </a></li><li style="text-align: justify;">Kollmayer M, Schultes MT, Schober B, Hodosi T, Spiel C. Parents’ judgments about the desirability of toys for their children: associations with gender role attitudes, gender-typing of toys, and demographics. Sex Roles. 2018;79:329-41.</li></ul>

Anak Laki-Laki Suka Main Boneka, Perlukah Khawatir?

anak-laki-laki-suka-main-boneka--perlukah-khawatir--1675481988833

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 800.255px;" class="">Mengajarkan Dua Bahasa</td></tr><tr><td class="" style="width: 258.079px;">Usia</td><td style="width: 800.255px;" class="">18-24 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 258.079px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 800.255px;" class="">Aspek bahasa</td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Untuk keluarga yang berkomunikasi dengan lebih dari satu bahasa (bahasa Indonesia dan bahasa daerah/bahasa asing), sebaiknya tetap memperhatikan perkembangan bahasa anak. Bila ada indikasi keterlambatan, fokuslah di satu bahasa dulu.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Bila ada perkembangan sesuai usia, maka tak masalah menggunakan dua bahasa. Agar si Kecil fasih dua bahasa, maka perlu menggunakannya sehari-hari. MomDad dapat mengenalkan konteks kapan bicara dengan bahasa tertentu, misal bahasa Indonesia dengan Mom dan bahasa Inggris dengan Dad, atau ada hari/kegiatan tertentu yang menggunakan bahasa daerah/asing.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 18-24 Bulan: Mengajarkan Dua Bahasa

stimulasi-bayi-usia-18-24-bulan--mengajarkan-dua-bahasa-1675413709475

Batuk merupakan salah satu penyakit umum yang kerap kali dialami anak-anak. Batuk pada anak bisa disebabkan oleh banyak hal, salah satunya alergi. Meski gejala yang ditunjukkan anak saat batuk terlihat biasa saja, namun si Kecil pasti merasa tidak nyaman. Apalagi batuk memiliki beberapa jenis dengan penyebab yang berbeda. Apa aja, sih jenis batuk yang bisa dialami si Kecil? Batuk akibat infeksi saluran napas atas<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/7e923541f37a3ffdf1aecb206efb05c3_1675411846972.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (15).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Batuk ini dapat terjadi 8 kali per tahun dengan durasi 1 sampai 3 minggu. Batuk ini akan sembuh dengan sendirinya atau membaik setelah 1 minggu, dan secara umum anak dapat tumbuh serta berkembang dengan baik. Selain itu, batuk akibat infeksi saluran napas atas tidak ditemukan adanya kelainan dalam pemeriksaan fisik yang dilakukan oleh dokter.Batuk yang berhubungan dengan asmaBatuk jenis seperti ini akan disertai keluhan sesak, mengi atau suara napas berbunyi ‘ngik’ seperti suara siulan, dada berat, berulang dan ada pencetusnya. Batuk yang berhubungan dengan asma biasanya terdapat riwayat atopi pada keluarga. Asma diatasi dengan menghindari pencetus dan obat-obatan yang dianjurkan dokter.Bronchitis bacterial kronik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3310184974e755110bb52e944601068d392_1675412002759.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (16).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Bronchitis bacterial kronik, merupakan batuk produktif yang berlangsung selama minimal 4 minggu dan membaik dengan pemberian antibiotik selama 2 minggu. Batuk pada bronchitis bacterial kronik ini cenderung berulang dan mungkin membutuhkan rujukan kepada ahli paru anak.TuberkulosisWalaupun anak kecil jarang menunjukkan gejala batuk jika mengalami tuberkulosis, batuk yang lebih dari 2 minggu, berulang-ulang dan tidak membaik dengan pengobatan standar, bisa dicurigai sebagai batuk yang berhubungan dengan tuberkulosis.Sebelum memulai terapi anti tuberkulosis, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan lain untuk memastikan diagnosis tuberkulosis, seperti pemeriksaan dahak dan tes Mantoux.Batuk akibat masalah di saluran napas atas, seperti misalnya pada rinitis alergiBatuk jenis ini terjadi akibat sekret hidung yang mengiritasi tenggorok. Batuk terjadi pagi dan malam hari, hidung tersumbat, dan sering ada suara berdeham atau tenggorokan gatal.Jika anak mengalami batuk dengan salah satu ciri-ciri di atas, terlihat lemas, tidak bersemangat, nafsu makan berkurang, maka MomDad harus dengan segera periksakan ke dokter anak untuk mendapatkan penanganan dan pengobatan yang tepat.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasidi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Referensi:&nbsp;Cheng ZR, Chua YX, How CH, Tan YH. Approach to chronic cough in children. Singapore Med J. 2021;62:513-19.Sumber foto: iStock

Batuk Menyerang si Kecil, Kenali Jenis & Cirinya!

batuk-menyerang-si-kecil--kenali-jenis---cirinya--1675845829442

Bayi baru lahir memiliki struktur tubuh yang masih sangat rentan, sehingga sebagai orang tua, MomDad perlu lebih berhati-hati, termasuk cara menggendongnya. Kesalahan saat menggendong si Kecil akan berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya, bahkan bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.Kesalahan menggendong bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e2c6eb33f770e4a6d381f64108e719c47_1675405402819.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="BeFunky-collage (12).jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1063px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Selain bisa membahayakan kesehatannya, menggendong dengan cara yang salah juga pasti akan membuat bayi merasa tidak nyaman. Ketahui beberapa kesalahan cara menggendong bayi berikut ini:1. Menggendong dengan posisi dagu bayi tertekuk ke dadanya sendiri. Ini dapat menyebabkan bayi kesulitan bernapas.2. Leher bayi tidak tersangga gendongan. Leher bayi harus selalu disangga karena ia belum dapat menegakkan kepalanya.3. Ukuran gendongan terlalu besar atau gendongan terlalu longgar. Ukuran gendongan harus pas, baik untuk bayi maupun penggendongnya karena berpengaruh terhadap keselamatan bayi.4. Ukuran gendongan terlalu ketat bagi badan bayi.5. Wajah dan kepala bayi tertutup seluruhnya oleh gendongan. Hal ini bisa berpotensi menyebabkan bayi kesulitan bernapas.Menggendong bayi dengan benar<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/43d0877861099ed36c0311074cb98f1ae1_1675405409032.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (11).jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1063px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Agar tumbuh kembangnya sehat, MomDad harus memperhatikan cara menggendong bayi dengan benar. Berikut cara yang bisa dilakukan:1. Angkat bayi setinggi bahu dan letakkan kepalanya bersandar di bahu MomDad. Letakkan tangan MomDad di leher untuk mencegah kepalanya mendongak tiba-tiba, sedangkan satu tangan lainnya memeluk tubuhnya.2. Letakkan kepala bayi hingga sebagian tubuh atasnya pada satu tangan, sedangkan tangan lainnya menopang bagian pantat.3. Tempatkan bayi pada posisi tengkurap pada satu lengan MomDad dengan kepala di bagian lengan atas, serta biarkan tangan dan kakinya menggantung.4. Letakkan tangan MomDad di kepala bayi untuk menopangnya sehingga wajahnya menghadap wajah MomDad, lalu satu tangan lagi untuk menopang tubuhnya.5. Mirip seperti nomor 2, namun di posisi ini MomDad menempelkan tubuh bayi ke tubuh MomDad sehingga mendekap erat.Selain itu, MomDad juga bisa menerapkan metode TICKS saat menggendong bayi:Tight: gendongan harus cukup ketat, dengan posisi si Kecil tegak dan kepalanya mencapai dagu penggendong. Gendongan yang terlalu kendur dapat menyebabkan si Kecil tertekuk dan berisiko menghambat pernapasannya.In view at all times: MomDad harus selalu dapat melihat wajah si Kecil saat menunduk. Pastikan wajah, hidung dan mulutnya tidak tertutup gendongan atau badan MomDad.Close enough to kiss: si Kecil harus berada cukup dekat dengan dagu anda, sehingga MomDad dapat dengan mudah mencium kepala si Kecil.Keep chin off the chest: pastikan dagu si Kecil terangkat dan tidak menempel ke tubuhnya. Bayi tidak boleh berada pada posisi menekuk yang mengakibatkan dagunya menempel ke dadanya karena hal ini dapat menghambat jalan napas. MomDad harus memeriksa secara berkala karena kondisi di atas dapat terjadi tanpa bayi mengeluarkan suara atau gerakan apapun!Supported back: punggung si Kecil harus tersangga pada posisi netral dengan dada dan perutnya menempel ke tubuh MomDad. Saat membungkuk, topang punggung si Kecil dengan satu tangan. Usahakan untuk tidak menunduk dari pinggang, ganti dengan gerakan berjongkok.Nah, itu dia penjelasan mengenai kesalahan yang perlu MomDad hindari saat menggendong bayi&nbsp;newborn.&nbsp;​Pastikan si Kecil digendong dengan cara yang tepat dan bila perlu terapkan metode TICKS ya, MomDad.​Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasidi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!<div>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D. </div>

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menggendong Bayi Newborn!

hindari-5-kesalahan-ini-saat-menggendong-bayi-newborn--1685331193073

Tahukah MomDad? Sebanyak 165.000 orang anak di dunia meninggal setiap tahun karena penyakit paru terkait dengan paparan asap rokok.Emang sih nggak langsung terhirup, tapi zat berbahaya dari asap rokok bisa menempel pada rambut, atau pakaian. Anak yang jadi perokok pasif&nbsp; lebih rentan mengalami batuk-batuk, menderita sakit radang paru, asma, bahkan SIDS (Sudden infant death syndrome).Untuk mengurangi terjadinya dampak buruk di atas sekaligus sebagai ajang edukasi kepada para orang tua &amp; banyak orang, PrimaKu akan mengupas tuntas mengenai bahaya asap rokok terhadap anak bersama&nbsp;dr. Fatimah Hidayati, Sp.A &amp; dr. Ignatia Karina, Sp.A.

Pentingnya Mengajari Etika Batuk & Bersin pada Anak

Pentingnya Mengajari Etika Batuk & Bersin pada Anak

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Menggenggam Jemari

Stimulasi Bayi Usia 0-3 Bulan: Menggenggam Jemari

Perhatikan, Ini Posisi Tidur yang Berbahaya untuk Bayi!

Perhatikan, Ini Posisi Tidur yang Berbahaya untuk Bayi!

Anak Laki-Laki Suka Main Boneka, Perlukah Khawatir?

Anak Laki-Laki Suka Main Boneka, Perlukah Khawatir?

Stimulasi Bayi Usia 18-24 Bulan: Mengajarkan Dua Bahasa

Stimulasi Bayi Usia 18-24 Bulan: Mengajarkan Dua Bahasa

Batuk Menyerang si Kecil, Kenali Jenis & Cirinya!

Batuk Menyerang si Kecil, Kenali Jenis & Cirinya!

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menggendong Bayi Newborn!

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menggendong Bayi Newborn!

Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil

Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil