Tahukah MomDad? Sebanyak 165.000 orang anak di dunia meninggal setiap tahun karena penyakit paru terkait dengan paparan asap rokok.Emang sih nggak langsung terhirup, tapi zat berbahaya dari asap rokok bisa menempel pada rambut, atau pakaian. Anak yang jadi perokok pasif&nbsp; lebih rentan mengalami batuk-batuk, menderita sakit radang paru, asma, bahkan SIDS (Sudden infant death syndrome).Untuk mengurangi terjadinya dampak buruk di atas sekaligus sebagai ajang edukasi kepada para orang tua &amp; banyak orang, PrimaKu akan mengupas tuntas mengenai bahaya asap rokok terhadap anak bersama&nbsp;dr. Fatimah Hidayati, Sp.A &amp; dr. Ignatia Karina, Sp.A.

Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil

waspadai-bahaya-asap-rokok-bagi-kesehatan-si-kecil-1675339093719

Dari penelitian di beberapa negara berkembang, ternyata weight faltering (awal stunting) paling sering terjadi mulai di usia 3 bulan dan 18-24 bulan. Jika diperhatikan, masa usia 3 - 24 bulan terdapat sedikit periode ASI eksklusif dan ada banyak periode MPASI. Oleh karena itu, MomDad harus memperhatikan cara memberikan MPASI yang tepat untuk mencegah stunting.Melalui Instagram Live PrimaKu bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) membagikan rumus dasar pemberian MPASI adekuat demi mencegah stunting. Yuk, simak ulasannya!Syarat MPASI adekuat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/c83d010310638a3d782fc3e725d828a15b_1675335962875.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1412267172-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> WHO menyatakan bahwa malnutrisi dapat dicegah di 1000 hari pertama kehidupan. Dimulai dari inisiasi menyusu dini (IMD) pada bayi yang baru lahir, setidaknya 1 jam setelah bayi dilahirkan. Kemudian, dilanjutkan dengan ASI eksklusif selama 6 bulan, dan pemberian MPASI saat anak memasuki usia 6 bulan.&nbsp;Untuk memberikan MPASI, ada beberapa strategi yang perlu MomDad ketahui agar si Kecil terhindar dari stunting, antara lain:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Tepat waktu: MPASI harus diberikan tepat waktu, saat ASI saja sudah tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Biasanya MPASI diberikan sekitar usia 6 bulan. Tapi untuk beberapa kasus, bisa saja dokter merekomendasikan pemberian MPASI diberikan sebelum usia 6 bulan atau setelah 4 bulan dengan indikasi medis sudah dievaluasi oleh dokter.</li><li style="text-align: justify;">Adekuat: MPASI harus memenuhi nutrisi bayi, baik makronutrien (karbohidrat, lemak, protein) serta mikronutrien berupa vitamin dan mineral seperti zat besi, vitamin A, B, kalsium, dan lain sebagainya.</li></ul>Rumus dasar MPASI adekuat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0fb42810cf98c9101afb911787c20d8c5_1675335948341.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Lantas, gimana sih cara memastikan MPASI yang diberikan adekuat? Nah, MomDad bisa lihat secara kualitas dan kuantitas. Kuantitas bisa tergantung pada usia, bagaimana teksturnya, frekuensi, dan jumlahnya per kali makan. Sementara kualitas, maka MomDad harus memperhatikan protein, terutama protein hewani yang dapat mencegah stunting.&nbsp;Berikut rumus dasar MPASI adekuat yang bisa MomDad terapkan:<ul><li style="text-align: justify;">Prioritaskan prohe 10-15% dari total kebutuhan kalori.</li><li style="text-align: justify;">Sumber karbohidrat antara 35-55% dari kebutuhan kalori.</li><li style="text-align: justify;">Sumber lemak 30-45% dari total kebutuhan kalori.</li><li style="text-align: justify;">Sayur atau buah sifatnya hanya sebagai pengenalan. Jadi, MomDad bisa memberikannya sedikit saja, jangan terlalu banyak.</li></ul>Selain itu, pastikan MPASI aman dikonsumsi,higienis, serta diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding dengan merespon sinyal kenyang dan lapar bayi).Nah, itulah prinsip dasar pemberian MPASI adekuat untuk mencegah stunting. Ingat sekali lagi untuk prioritaskan protein hewani pada si Kecil ya, MomDad.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Referensi: Instagram Live PrimaKu &amp; IDAI,&nbsp;Hari Gizi Nasional 2023 “Cegah Stunting dengan Protein Hewani” bersama&nbsp;dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A sebagai moderator &amp;&nbsp;Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) sebagai narasumber.

Rumus Dasar Pemberian MPASI Adekuat untuk Cegah Stunting

rumus-dasar-pemberian-mpasi-adekuat-untuk-cegah-stunting-1679045795417

Makanan terbaik bagi bayi adalah ASI. Di dalamnya terkandung banyak sekali nutrisi penting yang bermanfaat dalam proses tumbuh kembangnya. Dalam proses pemberiannya, tak jarang Mom menemui berbagai hal, termasuk adanya noda darah pada ASI. Lalu, apakah darah yang tercampur pada ASI masih boleh diberikan pada bayi, atau justru berbahaya?Penyebab ASI bercampur darah<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10b2346c3c98a5a759f10ef218a7ac3c14_1675333684235.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (5).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Warna pink atau kemerahan pada ASI menunjukkan bahwa ada darah di dalamnya. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor, di antaranya:<ul><li style="text-align: justify;">Puting ibu lecet hingga berdarah</li><li style="text-align: justify;">Mastitis, yakni infeksi pada payudara yang bisa menyebabkan keluarnya darah dari puting ibu</li><li style="text-align: justify;">Papiloma, yakni pertumbuhan jaringan lunak pada saluran susu yang tidak berbahaya</li><li style="text-align: justify;">Kanker payudara</li></ul>Bolehkah diberikan pada bayi?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/106342e867b1bd27101c3584537cbaee1b_1675333693744.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (6).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> ASI yang bercampur darah sedikit masih aman untuk tetap dikonsumsi bayi, baik melalui menyusu langsung maupun ASI perah. Selama bayi menyusu dengan baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kecuali Mom memiliki penyakit infeksi yang menular melalui darah, seperti HIV/AIDS, hepatitis B atau hepatitis C. Segera konsultasikan dengan dokter apabila darah keluar berkepanjangan (lebih dari 1 minggu) atau bayi menjadi menolak menyusu.Mengatasi ASI bercampur darah<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8901d935a59a258c641bd10785f3bb61a_1675333750572.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (7).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Jika keluarnya ASI bercampur darah karena puting lecet, biasanya disebabkan oleh posisi dan perlekatan yang kurang tepat.&nbsp; Mom dapat mengoleskan bahan pelembap seperti krim puting yang beredar di pasaran, minyak kelapa, hingga ASI untuk menyembuhkannya. Tentunya posisi dan perlekatan bayi juga perlu diperbaiki agar lecetnya puting tidak berulang atau berkepanjangan. Mom dapat menemui konselor laktasi atau dokter anak untuk mendapatkan bantuan.Sementara itu, jika penyebab ASI bercampur darah karena mastitis, biasanya Mom perlu mengonsumsi antibiotik dan antinyeri. Mom tetap harus menyusui dari payudara yang mengalami mastitis agar tidak berlanjut menjadi abses.&nbsp; ASI yang keluar dari payudara yang mengalami mastitis aman untuk tetap diberikan, karena justru melindungi bayi dari infeksi dan mempercepat penyembuhan ibu.Namun, jika papiloma dan kanker payudara menjadi penyebab terjadinya ASI bercampur darah, maka Mom perlu berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter, ya!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

ASI Bercampur Darah, Apakah Boleh Diberikan Bayi?

asi-bercampur-darah--apakah-boleh-diberikan-bayi--1676255436486

Seneng, deh kalau si Kecil bisa makan lahap! Tapi, terkadang kesenangan itu hanya sesaat, karena ia punya kebiasaan BAB setelah makan. Hal ini mungkin akan menimbulkan beberapa pertanyaan, mulai dari mencari tahu penyebabnya hingga rasa khawatir MomDad karena takut berat badannya jadi turun. Sebenarnya, apa sih yang terjadi? Penyebab bayi selalu BAB setelah makan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8efc79ca86d7d19891f107a433cbf5838_1675325456690.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1357538361-612x612 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada minggu-minggu pertama setelah kelahiran, MomDad mungkin akan menjumpai bayi yang langsung BAB setelah menyusu. Hal ini disebabkan oleh suatu refleks normal yang disebut sebagai refleks gastrokolik. Refleks gastrokolik adalah respon usus besar untuk mendorong makanan yang ada di dalamnya ketika ada makanan yang masuk ke lambung. Tujuan refleks ini yaitu untuk memberikan rongga agar makanan bisa lebih banyak masuk. Namun biasanya saat mendekati usia 6 minggu, pola BAB bayi akan mulai berubah dan MomDad dapat menjumpai bayi yang mengonsumsi ASI hanya BAB sekali sehari, atau bahkan terdapat jeda beberapa hari sebelum akhirnya bayi kembali BAB.Apakah hal ini dapat memengaruhi BB bayi?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0caddf6958489cae0ec3ea42fec42907_1675325503560.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source freepik 3 (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hal ini terjadi akibat refleks saluran cerna sehingga bukan hal yang berbahaya. Jika anak BAB setelah makan, bukan berarti makanan yang ia makan langsung keluar melainkan makanan yang ia makan di hari sebelumnya lah yang keluar. Jadi, MomDad tidak perlu khawatir BB nya akan turun, ya.Perlu diketahui, pola BAB normal anak berkisar dari 3 kali sehari sampai 3 hari sekali. Jika si Kecil aktif dan tidak tampak sakit atau tidak terdapat perubahan konsistensi feses seperti diare, maka MomDad tidak perlu memberikannya obat-obatan apapun.Apa yang perlu dilakukan orang tua?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ab6ac2a2a16297c86a3246b72c548710c_1675325567267.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Yang perlu MomDad lakukan hanyalah memantau kenaikan parameter pertumbuhan anak (BB, PB, LK) secara berkala serta mengobservasi apakah terdapat tanda-tanda sakit atau tampak not doing well.&nbsp;BAB setelah makan bukanlah kondisi yang berbahaya. Namun jika si Kecil terlihat sakit atau terdapat perubahan konsistensi feses yang bisa menjadi salah satu tanda diare.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Sumber foto: FreepikReferensi:&nbsp;Malone JC, Thavamani A. Physiology, gastrocolic reflex. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549888/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549888/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549888/</a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Si Kecil BAB setelah Makan, Khawatir BB nya Turun!

si-kecil-bab-setelah-makan--khawatir-bb-nya-turun--1676255910558

Saat si Kecil sudah mulai MPASI, ada banyak bahan makanan yang bisa dijadikan sebagai bahan MPASI. Salah satunya yaitu telur puyuh. Ada banyak kandungan yang bisa membantu tumbuh kembang bayi, loh. Untuk tahu lebih lengkapnya, yuk simak penjelasan di bawah ini!Kandungan dalam telur puyuh<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8477e37ca57fd8763bef67af79d5c49a_1675268345559.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (3).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Umumnya, telur puyuh mengandung nutrisi yang hampir sama dengan telur ayam. Namun, per 100 gram atau sekitar 10 butir telur puyuh mengandung protein, lemak, vitamin B12, riboflavin atau vitamin B2, dan zat besi yang lebih tinggi dibandingkan dengan 100 gram telur ayam (sekitar 2 telur ayam). Selain zat gizi yang disebutkan, telur puyuh juga mengandung kolin, folat, fosfor, dan selenium.&nbsp;Selenium dan riboflavin dapat membantu memetabolisme makanan dan mengubahnya menjadi energi. Vitamin B12 dan zat besi merupakan nutrisi penunjang sel saraf dan untuk menjaga kesehatan sel darah merah agar senantiasa berada pada level optimal. Selain itu, kolin juga merupakan bahan pembentuk asetilkolin, suatu neurotransmitter yang digunakan oleh sel saraf untuk mengirimkan sinyal ke otot, bahan pembentuk tulang, otak, serta pertumbuhan sel. Meskipun tidak banyak, telur juga mengandung vitamin D yang dapat membantu penyerapan kalsium dari saluran cerna.&nbsp;Aturan mengonsumsi telur puyuh untuk bayi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ba048e739971f1ed9cfd358aa799877f_1675268336892.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Telur puyuh aman untuk dikonsumsi bayi setiap hari, namun MomDad perlu memastikan bahwa telur sudah matang sebelum dikonsumsi agar si Kecil terhindar dari infeksi salmonella. Selain itu, sebaiknya perkenalkan juga bayi dengan berbagai jenis protein hewani dan bukan hanya telur. Misalnya protein hewani yang berasal dari unggas, daging, ikan, atau seafood agar bayi mendapatkan manfaat nutrisi dari variasi makanan. Karena tidak ada makanan yang dapat disebut sebagai “superfood”, maka MomDad perlu memperkenalkan si Kecil kepada berbagai variasi makanan.&nbsp;Bersamaan dengan boleh mulai diberikannya MPASI, MomDad boleh mulai memberikan telur puyuh saat bayi sudah mencapai usia di atas 6 bulan.&nbsp;Itu dia penjelasan mengenai pemberian telur puyuh untuk bayi. Saat si Kecil sudah mulai mengonsumsi MPASI, untuk dapat tumbuh menjadi anak yang sehat, perlu diberikan berbagai bahan makanan bergizi yang salah satu di antaranya adalah telur puyuh.&nbsp;MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/nutrition/quail-eggs-benefits#nutrition" title="https://www.healthline.com/nutrition/quail-eggs-benefits#nutrition">https://www.healthline.com/nutrition/quail-eggs-benefits#nutrition </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://solidstarts.com/foods/quail-egg/" title="https://solidstarts.com/foods/quail-egg/">https://solidstarts.com/foods/quail-egg/</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Telur Puyuh untuk MPASI

kaya-nutrisi--ini-manfaat-telur-puyuh-untuk-mpasi-1676256160288

Kebiasan menggigit kuku mungkin sudah banyak kita temukan ya, MomDad. Bukan hanya orang dewasa, anak-anak juga pernah melakukan kebiasaan ini. Umumnya menggigit kuku dilakukan karena sedang merasa takut, resah, atau bisa juga saat sedang memikirkan sesuatu.&nbsp;Meskipun terlihat tidak berbahaya, kebiasaan ini bisa saja semakin lama dan susah untuk tidak dilakukan, Untuk membantu anak agar tidak lagi menggigit kuku, yuk simak beberapa hal berikut ini!Penyebab anak suka menggigit kuku<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/37de1c8c9aec100d8efc2f2ed3b05ad2d_1675243248615.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Beberapa hal bisa jadi penyebab anak gemar menggigit kuku. Misalnya saja, karena anak sedang bosan karena tidak ada hal yang sedang dikerjakan atau saat anak sedang stress sehingga menggigit kuku jadi pelampiasan.Faktor genetik atau keturunan juga bisa jadi alasan kenapa anak suka menggigit kuku. Jika MomDad dulu memiliki kebiasaan menggigit kuku yang sulit dihilangkan, ada kemungkinan si Kecil mengalami hal serupa. Untuk mengatasi hal ini tentu saja kebiasaan MomDad harus dihilangkan lebih dahulu, setelah itu baru ajarkan anak bahwa menggigit kuku adalah kebiasaan buruk dan bisa berdampak juga pada kesehatannya.Cara menghentikan anak untuk tidak menggigit kuku<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6f2411021452eaf9a9873f13555ccda8d_1675245611748.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Anak perlu diberi pengertian. Beri pengertian pada anak bahwa kebiasaannya tidak baik dan dapat memiliki dampak kesehatan. MomDad bisa menunjukkan video di mana kuman kotoran bisa masuk ke dalam mulutnya ketika ia menggigit kuku.</li><li style="text-align: justify;">Anak perlu diberi motivasi. Alih-alih menghukum dan memarahi anak untuk tidak mengulangi kebiasaan ini, ada baiknya MomDad memotivasinya untuk menghentikan kebiasannya. Dorong anak untuk pelan-pelan menghilangkan kebiasaan menggigit jari.</li><li style="text-align: justify;">Potong kuku anak menjadi pendek. Coba untuk memotongnya menjadi pendek. Jadi, ketika anak bosan, ia tidak punya alasan untuk menggigit kuku.</li><li style="text-align: justify;">Alihkan perhatian anak dari menggigit kuku. Jika alasan anak menggigit kuku karena cemas dan stres, MomDad bisa membuat anak merasa nyaman untuk menceritakan masalahnya dan bersama-sama mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang dihadapi.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan sistem reward. Ketika MomDad melihat anak sudah mulai perlahan tidak melampiaskan sesuatu dengan menggigit kuku, coba untuk memberikannya reward berupa apa yang ia sukai. Dengan begitu, membuatnya terus berusaha untuk menghentikan kebiasaan buruk ini.</li></ul>Nah, itu dia beberapa hal dan tips seputar kebiasaan menggigit kuku yang perlu dihindari. Apabila si Kecil punya kebiasaan ini, jangan ragu untuk coba tips di atas, ya!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Kebiasaan Buruk Anak yang Suka Gigit Kuku, Perlu Dihentikan!

kebiasaan-buruk-anak-yang-suka-gigit-kuku--perlu-dihentikan--1676255841409

Biang keringat adalah salah satu kondisi yang kerap dialami oleh anak-anak. Kondisi tersebut seringkali mengganggu karena menimbulkan rasa yang tidak nyaman pada kulit. Jika MomDad mendapati biang keringat yang muncul pada kulit si Kecil, simak ulasan di bawah ini untuk mengetahui cara untuk mengatasinya! Penyebab biang keringat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/04a355a915637d1de1002a123a2e10691c_1675235675751.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source pexels 1 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Biang keringat atau miliaria sendiri timbul akibat tersumbatnya saluran keluar kelenjar keringat di dekat permukaan kulit (epidermis) atau lapisan kulit di bawahnya.Umumnya, biang keringat akan muncul di bagian tubuh yang sering mengalami “panas” yang terperangkap misalnya area punggung, lipatan leher, dada, dan selangkangan. Kondisi ini juga lebih sering dijumpai pada bayi yang menggunakan pakaian berlapis-lapis saat cuaca sedang panas dan lembap.Apakah biang keringat boleh diobati dengan menggunakan bedak?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/6b949d9289a610210f3acdb7200576b157_1675235747032.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1310777903-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Penggunaan krim atau bedak umumnya tidak diperlukan, namun penggunaan lotion calamine dapat mengurangi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan akibat biang keringat.Biang keringat dapat hilang sendiri dengan menghilangkan faktor risiko. Berikut ini cara untuk mengatasi serta mencegah biang keringat:<ul><li style="text-align: justify;">Menempatkan bayi di ruangan yang sejuk</li><li style="text-align: justify;">Memakaikan bayi pakaian yang menyerap keringat</li><li style="text-align: justify;">Menghindari penggunaan pakaian berlapis-lapis</li><li style="text-align: justify;">Mengeringkan area lipatan setelah mandi sebelum menggunakan baju</li><li style="text-align: justify;">Sering mengganti baju bayi yang sudah basah oleh keringat</li></ul>Kapan MomDad perlu khawatir?MomDad perlu khawatir apabila biang keringat tampak sangat mengganggu si Kecil, biang keringat terinfeksi, mungkin sampai bernanah, atau biang keringat yang bertahan lebih dari 3 hari. Jika anak mengalami kondisi tersebut, segera hubungi dokter agar biang keringat bisa diatasi dengan tepat. Jadi, apabila muncul biang keringat pada si Kecil, MomDad dapat coba mengatasinya dengan cara di atas.&nbsp;Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702#summary" title="https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702#summary">https://www.medicalnewstoday.com/articles/324702#summary </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/" title="https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/">https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537176/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash" title="https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash">https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/heat-rash </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://dermnetnz.org/topics/miliaria" title="https://dermnetnz.org/topics/miliaria">https://dermnetnz.org/topics/miliaria </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html" title="https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html">https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2008/0101/p47.html</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Mengatasi Biang Keringat Bayi Pakai Bedak, Boleh Nggak sih? 

mengatasi-biang-keringat-bayi-pakai-bedak--boleh-nggak-sih---1676255570556

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">4 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Fun facts​​</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">Kalori yang terkandung dalam satu lembar roti tawar adalah sekitar 70 kalori dan 1/10nya berasal dari protein. </td></tr><tr style="height: 131px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">182,7 kkal energi8,2 gram karbohidrat10,3 gram lemak13,9 gram protein</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;"></td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;"> </td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">1/2 butir bawang bombai</li><li style="font-size: 12pt;">2 siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdm margarin</li><li style="font-size: 12pt;">100 g daging ayam cincang</li><li style="font-size: 12pt;">75 ml air</li><li style="">50 g sayuran beku, siap beli (mix vegetables), seduh air panas</li><li style="font-size: 12pt;">3 sdm saus tomat</li><li style="font-size: 12pt;">2 sendok saus tomat</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt gula pasir</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt bubuk lada</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt garam halus</li><li style="font-size: 12pt;">4 lembar roti tawar</li><li style="font-size: 12pt;">75 g keju cheddar, parut</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Cincang halus bawang bombai dan bawang putih. Panaskan margarin, tumis bawang bombai dan bawang putih sampai layu dan harum. Masukkan daging ayam giling, aduk sampai berubah warna.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan air, sayuran beku, saus tomat, gula pasir, lada, dan garam. Masak sampai matang, angkat. Bagi tumisan menjadi 4 sama banyak.</li><li style="font-size: 12pt;">Ambil selembar tawar, beri satu bagian tumisan ayam, ratakan. Tabur pizza dengan keju parut. Panggang dalam oven selama 5 menit sampai agak mengering.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;350 MPASI &amp; Makanan Sehat untuk Anak oleh Ahli Gizi Dr. Ari Istiany, M.Si &amp;&nbsp;Ayu Bulan Febry K D, AMG, S.KM, M.M</div>

Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil

Waspadai Bahaya Asap Rokok bagi Kesehatan si Kecil

Rumus Dasar Pemberian MPASI Adekuat untuk Cegah Stunting

Rumus Dasar Pemberian MPASI Adekuat untuk Cegah Stunting

ASI Bercampur Darah, Apakah Boleh Diberikan Bayi?

ASI Bercampur Darah, Apakah Boleh Diberikan Bayi?

Si Kecil BAB setelah Makan, Khawatir BB nya Turun!

Si Kecil BAB setelah Makan, Khawatir BB nya Turun!

Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Telur Puyuh untuk MPASI

Kaya Nutrisi, Ini Manfaat Telur Puyuh untuk MPASI

Kebiasaan Buruk Anak yang Suka Gigit Kuku, Perlu Dihentikan!

Kebiasaan Buruk Anak yang Suka Gigit Kuku, Perlu Dihentikan!

Mengatasi Biang Keringat Bayi Pakai Bedak, Boleh Nggak sih?

Mengatasi Biang Keringat Bayi Pakai Bedak, Boleh Nggak sih?

Pizza Roti

Pizza Roti