MomDad pernah mendengar istilah tortikolis? Tortikolis merupakan&nbsp;kondisi ketika leher bayi tertekuk ke salah satu sisi.&nbsp;Jenisnya pun ada dua, yaitu&nbsp;tortikolis yang didapat dari gaya hidup si Kecil dan tortikolis kongenital yang sudah ada sejak lahir; di mana kepala bayi terlihat miring ke salah satu sisi dan dagunya ke arah yang berlawanan. Biasanya, kondisi tortikolis kongenital tidak terdeteksi jelas setelah lahir, tetapi lebih terlihat ketika bayi berusia beberapa minggu. Lantas, apa sih gejala dan penyebabnya?Penyebab dan gejala tortikolis<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660895976045-083d0edc.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="bantal 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Gejala yang timbul saat si Kecil alami tortikolis adalah timbulnya benjolan berbentuk kacang pada area leher yang biasa disebut&nbsp;pseudotumor. Nah, ketika ini terjadi kepada bayi akan terlihat lebih ‘peyang’ akibat tekanan yang tidak seimbang pada kedua sisi belakang kepala.Sementara penyebab tortikolis sendiri masih belum diketahui sepenuhnya, namun terdapat beberapa kondisi yang dipercaya menjadi pemicu adanya tortikolis seperti iskemia yang merupakan gangguan yang menghambat pada aliran darah menuju janin, trauma saat persalinan hingga malposisi janin di dalam rahim. Namun, tortikolis juga bisa menjadi gejala dari penyakit lain yang lebih serius. Tapi MomDad tidak perlu khawatir! Kondisi ini sangat responsif terhadap fisioterapi, terutama jika dilakukan sejak dini. Tapi jangan disepelekan, lho! Tortikolis yang terlambat diatasi dapat mengakibatkan abnormalitas struktur permanen.Pencegahan tortikolis&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660895984331-3f96513c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="WhatsApp_Image_2022-08-16_at_4.55.32_PM.jpeg.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Nah, sebelum terlambat, berikut cara mencegah tortikolis! MomDad harus tahu, pencegahan terhadap tortikolis sangat tergantung pada penyebabnya. Tortikolis yang disebabkan oleh malposisi di dalam rahim memerlukan pemantauan selama masa kehamilan untuk mendeteksi adanya kondisi yang mendasari, seperti air ketuban yang sedikit atau adanya kelainan kongenital lain. Melalui kondisi ini, MomDad dapat mencegah tortikolis yang disebabkan oleh perawatan setelah lahir agar leher bayi tidak hanya menekuk ke satu sisi. Berikut merupakan beberapa hal yang dapat MomDad lakukan:&nbsp;<ul><li style="text-align: justify;">Menggendong bayi pada kedua sisi bergantian</li><li style="text-align: justify;">Batasi penggunaan peralatan bayi seperti bouncer</li><li style="text-align: justify;">Ganti posisi atau arah kepala bayi setiap tidur, misalnya miring ke kanan atau miring ke kiri</li><li style="text-align: justify;">Susukan bayi pada kedua sisi payudara secara bergantian (kiri dan kanan), meskipun kadang-kadang bayi memiliki preferensi sisi tertentu&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Saat bermain, rangsang kepala bayi untuk memutar dari satu sisi ke sisi berlawanan menggunakan mainan untuk menarik perhatian bayi, kemudian geserlah mainan tersebut dari satu sisi ke sisi sebelahnya</li><li style="text-align: justify;">Perbanyak tummy time</li></ul>Itu dia beberapa penjelasan mengenai tortikolis yang perlu MomDad ketahui!&nbsp; Semoga informasi di atas bermanfaat ya buat MomDad dan si Kecil!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Mengenal Tortikolis, Posisi Kepala Bayi yang Miring ke Satu Sisi

mengenal-tortikolis--posisi-kepala-bayi-yang-miring-ke-satu-sisi

Setiap bayi yang baru lahir akan terlihat menghabiskan sebagian besar waktunya untuk tidur. Sangat normal ketika dalam beberapa minggu pertama kehidupannya, bayi terlihat hanya bangun ketika ingin menyusu. Jadi sebagai orang tua, sudah sewajarnya MomDad memperhatikan kenyamanan si Kecil saat tidur. Bantal pun menjadi sesuatu yang dapat menjaga kenyamanan si Kecil ketika sedang tidur.&nbsp;Namun, terdapat rumor bahwa menyanggah kepala bayi dengan bantal terlalu lama akan mengubah struktur asli kepala bayi menjadi peyang, benarkah?&nbsp;Bantal dapat membuat kepala bayi peyang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660889386126-cfdff272.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="WhatsApp_Image_2022-08-16_at_4.55.32_PM.jpeg.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hingga kini, tidak ada bukti bahwa penggunaan bantal dengan bentuk tertentu dapat mencegah kepala peyang (plagiocephaly) pada bayi baru lahir. Dalam dunia medis, ada istilah positional plagiocephaly/brachycephaly (PPB), di mana kondisi ketidaksimetrisan bentuk kepala yang umum dijumpai pada bayi sampai usia beberapa bulan. Kondisi ini lebih dikenal di masyarakat sebagai “kepala peyang”. Ketidaksimetrisan ini dapat dijumpai di belakang kepala (tampak datar) dengan penonjolan dahi (brachycephaly), atau kepala tampak miring ke salah satu sisi dengan ketidaksimetrisan letak telinga (plagiocephaly). Plagiocephaly akibat posisi setelah lahir paling sering disebabkan karena tekanan terus menerus pada sisi kepala bagian belakang, biasanya disebabkan karena posisi bayi dibiarkan tidur terus menerus.Mencegah kepala peyang pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660889380111-79cf9308.jpg" class="e-rte-image e-imginline e-resize" alt="bantal 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Cara mencegah kepala peyang pada bayi adalah dengan memberikan tummy time yang ditingkatkan bertahap hingga 30 menit sehari kira-kira pada usia 7 minggu, dan memiringkan kepala bayi secara bergantian saat tidur agar tidak terjadi penekanan hanya di salah satu sisi.Bayi baru lahir boleh pakai bantal kepala atau enggak?Para ahli kesehatan tidak merekomendasikan penggunaan bantal untuk newborn saat tidur. MomDad dapat menyediakan lingkungan tidur yang aman bagi bayi dengan membiarkan bayi tidur terlentang di alas yang kokoh (firm) dan datar (flat), misalnya pada tempat tidur khusus bayi (baby crib), serta hindari meletakkan selimut, bantal, alas tidur longgar, atau boneka pada tempat tidur bayi, yang dapat meningkatkan risiko sufokasi (tertutupnya jalan napas pada bayi). Meskipun kini telah hadir “bantal peyang” yang diklaim dapat mengatasi dan menghindari kepala peyang, para ahli kesehatan masih belum memiliki bukti mengenai bentuk bantal tertentu yang dapat mencegah kepala peyang pada bayi. Lantas, kini para bayi baru lahir lebih direkomendasikan untuk tidak menggunakan bantal kepala agar menghindari perubahan struktur kepalanya menjadi peyang.&nbsp;Nah, itu dia penjelasan mengenai penggunaan bantal pada bayi. Semoga bermanfaat ya untuk MomDad.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar merawat si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Pemakaian Bantal Bayi Bikin Kepala Peyang, Benar Enggak sih?

pemakaian-bantal-bayi-bikin-kepala-peyang--benar-enggak-sih-

Salah satu hal yang menjadi perhatian para Mom setelah melahirkan adalah perubahan berat &amp; bentuk tubuh.Hal ini kadang bikin insecure, sampe-sampe bikin Mom pengen diet. Tapiiii, sebenernya boleh gak sih diet saat masih menyusui? Bakal berpengaruh sama kualitas ASI gak ya?Mom yang saat ini jadi busui mungkin masih punya banyak pertanyaan seputar diet saat menyusui. Nah, biar makin jelas, yuk, saksikan IG LIVE:&nbsp;“Diet Saat Menyusui, Ini Aturannya agar ASI Tetap Lancar” bersama dr. Yohannessa Wulandari, MGizi, SpGK(K) sebagai narasumer dan dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A sebagai moderator.<div style="text-align: justify;"> </div>

Diet Saat Menyusui, Ini Aturannya agar ASI Tetap Lancar

diet-saat-menyusui--ini-aturannya-agar-asi-tetap-lancar

Sebagian besar para orang tua pasti senang jika anaknya memiliki rambut yang lebat, hitam, dan lembut. Pasalnya, keindahan rambut si Kecil bisa jadi menandakan rambut yang sehat. Plus, si Kecil juga akan terlihat lebih menggemaskan. Namun, pertumbuhan dan kondisi rambut pada anak berbeda-beda. Yuk, kita ketahui mengenai pertumbuhan rambut pada anak!Tahapan pertumbuhan rambut pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660817011731-ec7c481f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-boy-sleep-sickness-stay-hospital.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad terkadang heran dan bertanya-tanya kenapa pertumbuhan rambut pada si Kecil tergolong lama. Berdasarkan situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ada 3 fase pertumbuhan rambut yang perlu MomDad ketahui, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Anagen merupakan fase ketika rambut bertumbuh.</li><li style="text-align: justify;">Katagen adalah suatu fase istirahat.</li><li style="text-align: justify;">Telogen yaitu fase dimana rambut kemudian rontok sebagai rambut mati.</li></ul>Fase istirahat (katagen) memiliki durasi yang lebih lama dibandingkan fase tumbuh (anagen). Kedua fase ini memiliki durasi yang berbeda pada tiap anak. Hal itulah yang membuat pertumbuhan rambut si Kecil tidak sama dengan anak lainnya.Lantas, bagaimana caranya supaya rambut si Kecil dapat tumbuh dengan lebat? Untuk membantu merangsang pertumbuhan rambutnya, MomDad bisa melakukan beberapa cara, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Jaga kebersihan rambut si Kecil dengan keramas secara teratur. Gunakan sampo dan kondisioner khusus anak.</li><li style="text-align: justify;">Bila si Kecil masih mendapatkan ASI eksklusif, pastikan MomDad mengonsumsi cukup protein, vitamin, dan mineral. Bila sudah MPASI, pastikan makanan yang diberikannya kaya nutrisi.</li><li style="text-align: justify;">Lidah buaya dan minyak kelapa adalah zat alami yang dipercaya dapat menumbuhkan rambut anak.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan asupan vitamin D dan zat besi cukup.</li><li style="text-align: justify;">Pijatan di kepala si Kecil juga dipercaya dapat merangsang folikel rambut.</li></ul>Meskipun jarang terjadi, anak pun bisa mengalami kerontokan rambut. Namun, kerontokan rambut pada anak biasanya disebabkan oleh penyakit tertentu, misalnya infeksi kulit akibat jamur atau gangguan hormon.Jika hal ini terjadi, MomDad harus segera konsultasikan kepada dokter apabila si Kecil mengalami kerontokan rambut hebat setelah usia lebih dari enam bulan, ya.Mencukur rambut bayi agar rambutnya lebat<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660817005465-39bde8f5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="first-haircut-toddler-baby_651171-626.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ada mitos yang menyebutkan kalau mencukur rambut bayi bisa membuat rambutnya tumbuh lebat. Hal ini merupakan mitos ya, MomDad. Perlu diketahui, pertumbuhan rambut dipengaruhi oleh kondisi folikel rambut di bawahnya, sehingga apapun yang dilakukan terhadap rambut yang tumbuh di atas kulit kepala tidak akan mengubah kondisi folikel rambut tersebut.<div style="text-align: justify;">Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar perawatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div>

Benarkah Mencukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tumbuhnya Lebat?

benarkah-mencukur-rambut-bayi-bisa-bikin-tumbuhnya-lebat-

MomDad pasti pernah mengalami fase ketika anak lagi sering melepeh makanan! Nah, ini memang kondisi yang sangat wajar, khususnya ketika si Kecil baru mulai MPASI. Biasanya, hal ini terjadi ketika anak merasa makanan yang dimakannya tidak sesuai dengan indra pengecapnya, sehingga insting utama si Kecil adalah untuk melepeh. Tapi jangan keliru, jika kebiasaan ini terus berlanjut, MomDad perlu mengambil langkah penanganan yang tepat.&nbsp;Penyebab anak melepeh makanan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660815434673-991d8c9a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="anak-melepeh-makanan.width-800.jpegquality-80.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk mengatasi kebiasaan anak melepeh makanan, MomDad harus tahu terlebih dahulu mengapa anak suka melakukannya. Pengaruh anak untuk melepeh makanan sangat beragam, antara lain;<ul><li style="text-align: justify;">Tekstur makanan yang tidak sesuai dengan indra pengecap mereka</li><li style="text-align: justify;">Rasa yang tidak sesuai dengan selera dan preferensi anak&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Makanan baru yang tidak familiar&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Jadwal makan yang tidak pas sehingga si Kecil masih kenyang</li><li style="text-align: justify;">Kemampuan oromotor yang belum mampu mengunyah makanan tertentu&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Si Kecil sedang sakit&nbsp;&nbsp;</li></ul>Cara mengatasinyaJangan khawatir, MomDad! Melepeh makanan memang biasanya fase transisi anak ketika sedang beralih dari ASI ke makanan padat. Terdapat beberapa hal yang dapat MomDad lakukan supaya kebiasaan ini tidak terbawa terus seiring pertambahan usia si Kecil, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Periksa ke dokter spesialis penyebab dari anak melepeh makanan terus menerus</li><li style="text-align: justify;">Berikan makanan yang bervariasi baik tekstur maupun rasanya</li><li style="text-align: justify;">Atur jadwal makan si Kecil sesuai sinyal lapar dan kenyang anak</li><li style="text-align: justify;">Jangan biasakan menggantikan makanan dengan susu ketika anak susah makan. Ini hanya akan membuat si Kecil semakin menolak makanan.</li></ul>Adapun beberapa tips yang MomDad perlu ketahui agar si Kecil tidak melepeh makanannya lagi:<ul><li style="text-align: justify;">Jangan paksa anak untuk makan</li><li style="text-align: justify;">Beri makanan yang disukai bersama dengan makanan baru</li><li style="text-align: justify;">Tawarkan makanan baru sebanyak 10-15 kali sebelum memutuskan anak suka atau tidak suka makanan baru tersebut</li><li style="text-align: justify;">Beri makan secara terjadwal, sesuai dengan feeding rules</li><li style="text-align: justify;">Beri makanan dengan porsi kecil namun sering</li></ul>Semoga setelah membaca penjelasan di atas, MomDad jadi tahu kemungkinan penyebab si Kecil melepeh makanan dan dapat mengatasinya dengan cara tepat, ya.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar merawat si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Si Kecil Suka Melepeh Makanan? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya!

si-kecil-suka-melepeh-makanan--yuk--cari-tahu-penyebabnya-

Zat besi dibutuhkan oleh setiap orang karena sangat penting dalam perkembangan sistem saraf. Karena peranannya sangat penting, sejak dini bayi perlu dipantau kecukupan zat besi di dalam tubuhnya. Jika bayi kekurangan zat besi, bisa berakibat fatal, salah satunya anemia. Lalu, bagaimana tanda-tanda bayi kekurangan zat besi? Simak penjelasannya, yuk!Dampak anemia pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660810524677-bf13bf46.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="asian-child-rest-her-cheeks-fists-with-moody-face_29488-4153.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Melansir laman IDAI, anemia sering diartikan sebagai kekurangan darah. Secara teoritis anemia merupakan istilah untuk menjelaskan rendahnya nilai hemoglobin (Hb) sesuai dengan umur dan jenis kelamin. Pada anak-anak, kekurangan zat besi atau Anemia defisiensi Besi (ADB) merupakan penyebab anemia terbanyak.ADB pada anak akan memberikan dampak yang negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak, yaitu dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi. Selain itu berkurangnya kandungan besi dalam tubuh juga dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan organ tubuh akibat oksigenasi ke jaringan berkurang. Masalah yang paling penting yang ditimbulkan oleh defisiensi besi yang berlangsung lama adalah menurunkan daya konsentrasi dan prestasi belajar pada anak.Tanda bayi kekurangan zat besi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1660810734685-9be7ef1e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="apel.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Fungsi zat besi yang paling penting adalah dalam perkembangan system saraf yaitu diperlukan dalam proses mielinisasi, neurotransmitter, dendritogenesis dan metabolisme saraf. Kekurangan zat besi sangat mempengaruhi fungsi kognitif, tingkah laku dan pertumbuhan seorang bayi.Besi juga merupakan sumber energi bagi otot sehingga memengaruhi ketahanan fisik dan kemampuan bekerja, terutama pada masa remaja. Bila kekurangan zat besi terjadi pada masa kehamilan, maka akan meningkatkan risiko perinatal serta mortalitas bayi.Tanda-tanda anak kekurangan zat besi antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Lemas dan mudah lelah</li><li style="text-align: justify;">Menurunnya daya tahan tubuh sehingga mudah infeksi</li><li style="text-align: justify;">Lebih iritabel, sulit mengendalikan diri</li><li style="text-align: justify;">Nafsu makan berkurang</li><li style="text-align: justify;">Tampak pucat</li><li style="text-align: justify;">Gemar makan yang bukan makanan (tanah, kertas, pasta gigi, alat tulis)</li><li style="text-align: justify;">Sulit konsentrasi dalam belajar pada anak usia sekolah</li></ul>Anemia pada anak tentu dapat diobati. MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu untuk diberikan pengobatan yang tepat, seperti pemberian preparat besi (ferosulfat/ferofumarat/feroglukonat) yang diberikan antara waktu makan. Pengobatan berlangsung hingga 2-3 bulan setelah kadar Hb normal untuk mengisi cadangan besi dalam tubuh.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Hati-Hati, Kekurangan Zat Besi pada Anak Bisa Berakibat Fatal, lho!

hati-hati--kekurangan-zat-besi-pada-anak-bisa-berakibat-fatal--lho-

Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">1 buah apel hijau, potong dadu</li><li style="font-size: 12pt;">1/4 sdt kayu manis bubuk</li><li style="font-size: 12pt;">2 sdt mentega</li><li style="font-size: 12pt;">2 sdt gula palem</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Panaskan mentega. Masukkan apel dan gula palem. Taburkan kayu manis bubuk.</li><li>Masak hingga apel lunak dan matang.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul>

Setup Apel

setup-apel-1719975029775

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 80.7621%;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 80.7621%;" class="">30 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 80.7621%;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 80.7621%;" class="">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 80.7621%;" class="">Salah satu kandungan ubi jalar adalah vitamin c yang berperan sebagai antioksidan di dalam tubuh. Sementara pisang&nbsp;tinggi karbohidrat sederhana dan kompleks, serta kaya akan vitamin C, kalium dan magnesium yang menunjang sistem imun tubuh. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 19.145%;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 80.7621%;" class="">75,4 kkal energi9,7 gram karbohidrat4,2 gram lemak0,8 gram protein0,5 mg zat besi0,2 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">50 g ubi kuning</li><li style="font-size: 12pt;">50 g pisang ambon</li><li style="font-size: 12pt;">2 sdt gula merah</li><li style="font-size: 12pt;">50 ml santan kental</li><li style="font-size: 12pt;">200 ml air</li><li style="font-size: 12pt;">1 lembar daun pandan</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Rebus ubi, pisang, dan daun pandan dengan air hingga ubi empuk.</li><li>Tuangkan santan. Didihkan agar santan matang.&nbsp;</li><li>Sajikan.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Mengenal Tortikolis, Posisi Kepala Bayi yang Miring ke Satu Sisi

Mengenal Tortikolis, Posisi Kepala Bayi yang Miring ke Satu Sisi

Pemakaian Bantal Bayi Bikin Kepala Peyang, Benar Enggak sih?

Pemakaian Bantal Bayi Bikin Kepala Peyang, Benar Enggak sih?

Diet Saat Menyusui, Ini Aturannya agar ASI Tetap Lancar

Diet Saat Menyusui, Ini Aturannya agar ASI Tetap Lancar

Benarkah Mencukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tumbuhnya Lebat?

Benarkah Mencukur Rambut Bayi Bisa Bikin Tumbuhnya Lebat?

Si Kecil Suka Melepeh Makanan? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya!

Si Kecil Suka Melepeh Makanan? Yuk, Cari Tahu Penyebabnya!

Hati-Hati, Kekurangan Zat Besi pada Anak Bisa Berakibat Fatal, lho!

Hati-Hati, Kekurangan Zat Besi pada Anak Bisa Berakibat Fatal, lho!

Setup Apel

Setup Apel

Kolak Ubi dan Pisang

Kolak Ubi dan Pisang