<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">20-30 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Udang mengandung protein dan lemak yang tinggi (90% kalori dari udang adalah dalam bentuk protein dan lemak). </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">67 kkal energi6 gram karbohidrat2,5 gram lemak3,2 gram protein0,5 mg zat besi0,3 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>60 gram nasi</li><li>40 gram udang giling</li><li>10 gram buncis, potong kecil-kecil</li><li>7,5 ml minyak jagung, untuk menumis</li><li>Jeruk nipis secukupnya</li><li>Garam secukupnya (jika diperlukan)</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">﻿﻿½ siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">½ siung bawang merah</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Lumuri udang dengan jeruk nipis dan garam, diamkan sekitar 15 menit.</li><li>Tumis bumbu halus hingga harum.</li><li>Masukkan udang dan bunci hingga matang.</li><li>Tambahkan nasi, lalu saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;Hanindita, Meta. 2020. Mommyclopedia: 78 Resep MPASI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div>

Bubur Udang Buncis

bubur-udang-buncis-1678956405849

Pada usia 1–3 tahun, anak-anak akan menjadi lebih aktif dan lebih bersemangat bereksplorasi untuk mempelajari hal baru. Karena itu, anak-anak membutuhkan asupan makanan yang bisa membantu menambah energi. Selain itu, pemenuhan gizi juga dibutuhkan untuk membantu perkembangan organ tubuh Si Kecil. Pada masa ini, anak disarankan untuk dikenalkan pada makanan yang memiliki rasa beragam, tekstur yang mulai berbeda, serta warna yang menarik. Berikut penjelasan mengenai panduan memenuhi kebutuhan gizi dan cairan pada anak usia 1-3 tahun. Gizi yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahunBergantung kepada usia, berat badan, dan jenis kelaminnya, rata-rata anak usia 1-3 tahun memerlukan 1000-1200 kalori per harinya yang terdiri dari karbohidrat, protein, dan lemak.Karbohidrat adalah salah satu dari tiga nutrien yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Tubuh anak akan memecah karbohidrat menjadi gula sederhana yang bernama glukosa. Glukosa atau gula darah adalah bahan bakar utama untuk jaringan dan organ tubuh. Protein adalah zat pembangun yang sangat penting bagi tubuh. Tidak hanya membangun massa otot yang penting untuk bertambahnya ukuran anak, protein merupakan zat yang sangat esensial bagi fungsi organ, jaringan, hingga sel tubuh.Vitamin dan mineral sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan secara umum. Vitamin yang diperlukan antara lain adalah vitamin A, B, C, D, E, dan K, sedangkan mineral penting antara lain adalah kalsium, besi, yodium, dan seng. Kalsium dan vitamin D dibutuhkan untuk pertumbuhan tulang yang sehat. Anak usia 1-3 tahun membutuhkan 700 mg kalsium dan 600 IU vitamin D per hari[1].Cara terbaik agar anak mendapatkan cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral adalah dengan makan berbagai jenis makanan yang berasal dari kelompok makanan berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Sayur</li><li style="text-align: justify;">Buah</li><li style="text-align: justify;">Biji-bijian (roti, pasta, sereal, beras, jagung, dan lain-lain)</li><li style="text-align: justify;">Produk yang berasal dari susu sapi (susu, yogurt, keju)</li><li style="text-align: justify;">Daging dan ikan, telur, ayam</li><li style="text-align: justify;">Kacang-kacangan</li></ul>Cairan yang dibutuhkan anak usia 1-3 tahunAnak yang terbiasa minum air putih yaitu air mineral sejak kecil akan membantu fokus atau konsentrasinya. Selain itu, cairan diperlukan untuk berbagai fungsi tubuh, mulai dari kerja sel, metabolisme, pengaturan suhu, pelumas, dan lain sebagainya. Cairan merupakan komponen penting dalam asupan seorang anak karena status hidrasi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Bagi anak yang berusia 1-3 tahun, ia memerlukan cairan sekitar 1300 ml/hari yang didapatkan dari makanan dan minuman.Untuk lebih jelasnya, MomDad dapat melihat tabel kebutuhan air mineral berdasarkan usia berikut[2].<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670923652160-cc91f6f2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Tanpa judul.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hidrasi sangat penting bagi anak, karena proporsi kandungan air dalam tubuh anak lebih tinggi dibanding orang dewasa. Plus, anak cenderung aktif, sehingga mudah mengalami dehidrasi[3]. Apabila anak mengalami dehidrasi sebanyak 2%, maka hal itu dapat menyebabkan gangguan performa, atensi (perhatian), memori, dan keterampilan anak[4].Tips memberi asupan gizi anak usia 1-3 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670923668683-b2dd0acd.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="asian-muslim-father-help-her-600w-2119342826.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Berikan makan besar 3 kali sehari dengan camilan salah satunya</li><li style="text-align: justify;">Tingkatkan konsumsi serat melalui sayur dan buah</li><li style="text-align: justify;">Kurangi konsumsi garam, terutama dari makanan ultra proses (kalengan dan kemasan)</li><li style="text-align: justify;">Ajak anak untuk minum air, hindari minuman bergula tinggi dan jus buah kemasan</li><li style="text-align: justify;">Sebaiknya anak tidak diberi diet rendah lemak tanpa berkonsultasi dengan dokter</li></ul>&nbsp;Referensi:&nbsp;<ol><li style="text-align: justify;">The 2004 Surgeon General’s Report on Bone Health and Osteoporosis: What It Means to You. U.S. Department of Health and Human Services, Office of the Surgeon General, 2004, pages 12-13.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Angka Kecukupan Gizi (AKG), 2013</li><li style="text-align: justify;">Pivarnik JM and Palmer RA. (1994) Water and electrolytes during exercise.</li><li style="text-align: justify;">Khan et al 2019</li><li style="text-align: justify;">Can J Diet Pract Res. 2007 ; 68(1): s1–s56 Health Education Research 2004;19: 261-71</li></ol>Sebelum lanjut mengambil kuis Parenthood Institute, pastikan MomDad telah membaca artikel di atas dengan seksama, ya. Semoga beruntung! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Panduan Memenuhi Kebutuhan Gizi & Cairan pada Anak 1-3 Tahun

panduan-memenuhi-kebutuhan-gizi-cairan-pada-anak-1-3-tahun-1670923806265

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">20 - 30 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Fun facts​</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">Tempe merupakan bahan olahan kacang kedelai yang tinggi protein nabati, sehingga mudah dicerna oleh bayi.​</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">410,3 kkal energi71,9 gram karbohidrat6,3 gram lemak17,8 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">50 g tempe, potong dadu kecil</li><li style="font-size: 12pt;">3 lembar daun salam</li><li style="font-size: 12pt;">150 g nasi merah</li><li style="font-size: 12pt;">25 g buncis muda, potong kecil-kecil</li><li style="font-size: 12pt;">25 g jagung pipil</li><li style="font-size: 12pt;">300 ml kaldu daging</li><li style="font-size: 12pt;">10 g keju cheddar, parut</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Kukus tempe bersama daun salam selama 15 menit, angkat. Sisihkan.</li><li style="font-size: 12pt;">Tim nasi merah bersama buncis, jagung, dan tempe, tambahkan keju parut, aduk sampai matang. Angkat dan sajikan.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;350 MPASI &amp; Makanan Sehat untuk Anak oleh Ahli Gizi Dr. Ari Istiany, M.Si &amp;&nbsp;Ayu Bulan Febry K D, AMG, S.KM, M.M</div>

Nasi Tim Campur Tempe

nasi-tim-campur-tempe-1670832209607

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 880.023px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">Fun facts​</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">Tenggiri kaya akan omega 3 yang merupakan sumber DHA, vitamin D, vitamin B12, selenium. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 194.988px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 880.023px;" class="">349,8 kkal energi31,9 gram karbohidrat19 gram lemak14,4 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">100 g daging ikan tenggiri/tongkol (tanpa kulit)</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt air jeruk lemon</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 sdt garam</li><li style="font-size: 12pt;">1 butir bawang merah, haluskan</li><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih, haluskan</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 cm kunyit, haluskan</li><li style="font-size: 12pt;">1/2 butir kemiri, haluskan</li><li style="font-size: 12pt;">350 ml santan cair</li><li style="font-size: 12pt;">1 lembar daun jeruk</li><li style="font-size: 12pt;">60 g beras</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Potong-potong daging ikan, lumuri dengan air jeruk lemon dan garam. Sisihkan.</li><li style="font-size: 12pt;">Panaskan minyak, tumis bumbu halus bersama daun jeruk sampai harum. Tambahkan santan cair, masak sampai mendidih.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan beras, masak sambil ditutup ditutup sampai beras mulai matang. Masukkan daging ikan, aduk rata. Lanjutkan memasak sampai beras dan ikan matang, serta santan terserap habis. Angkat. Sajikan.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;350 MPASI &amp; Makanan Sehat untuk Anak oleh Ahli Gizi Dr. Ari Istiany, M.Si &amp;&nbsp;Ayu Bulan Febry K D, AMG, S.KM, M.M</div>

Tim Kari Ikan

tim-kari-ikan-1670831004356

Setelah usia 6 bulan, bayi sudah harus mulai diperkenalkan dengan makanan pendamping ASI atau MPASI. Nah, tekstur MPASI pun perlu ditingkatkan perlahan sesuai dengan usia dan perkembangan si Kecil. Kesalahan memberikan tekstur MPASI bisa berakibat bayi menjadi gampang sembelit. Untuk mengatasi hal ini, yuk simak beberapa cara agar bayi tidak gampang sembelit saat naik tekstur!Apa yang membuat bayi sembelit saat naik tekstur?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670824715123-2bdacf3e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1300863986-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Perubahan tekstur makanan membuat saluran cerna bayi perlu beradaptasi untuk memecah protein dan serat dari makanan. Seiring dengan berkembangnya saluran cerna bayi, usus dapat membentuk feses yang lebih padat dibandingkan pada usia yang lebih muda.&nbsp;Jenis makanan yang mengandung dairy product terlalu tinggi, tinggi zat besi, dan kurang cairan dapat memperparah sembelit yang dialami bayi. Ada pula bayi yang sembelit karena intoleransi atau alergi terhadap jenis makanan yang diberikan.Tips mengatasi bayi yang sembelit karena naik tekstur<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670824905916-78988dc5.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1289317393-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sembelit muncul saat feses bayi menjadi keras dengan tekstur berbiji. Bayi juga akan merasa kesakitan ketika BAB. Nah, berikut beberapa cara mengatasi bayi yang sembelit karena naik tekstur:<ul><li style="text-align: justify;">Perbanyak konsumsi air putih, IDAI menyarankan tambahan 15-20&nbsp; mililiter air putih 3-4 kali per hari.</li><li style="text-align: justify;">Gerakkan kaki bayi seperti mengayuh sepeda. Pergerakan otot paha dan kaki akan memicu usus untuk bergerak.</li><li style="text-align: justify;">Berikan buah dengan kadar air tinggi seperti apel atau pir. Pir diketahui mengandung sorbitol yang berfungsi seperti laksatif alami. Secara tradisional, kita juga mengenal buah pepaya yang sudah sejak lama digunakan untuk memperbaiki sembelit.</li><li style="text-align: justify;">Mandi dengan air hangat agar bayi lebih rileks sehingga feses lebih mudah keluar.</li></ul>Kapan orang tua perlu khawatir?Sembelit mungkin sesuatu yang biasa terjadi saat naik tekstur, namun perlu diketahui ada beberapa hal yang perlu diwaspadai jika anak mengalami beberapa hal berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi diketahui sembelit berulang sejak lahir</li><li style="text-align: justify;">Sembelit disertai kembung</li><li style="text-align: justify;">Berat badan bayi tidak naik</li></ul>Andaikan si Kecil mengalami gejala seperti di atas, segera temui dokter untuk mendapatkan tindakan lebih lanjut, ya, MomDad. Dengan begitu, anak bisa mendapatkan penanganan yang tepat.&nbsp;MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Si Kecil Sembelit Saat Naik Tekstur MPASI? Atasi dengan Cara Ini! 

si-kecil-sembelit-saat-naik-tekstur-mpasi-atasi-dengan-cara-ini--1671420101154

Anak cenderung mudah bosan terhadap sesuatu, termasuk terhadap makanan. Memasuki usia 1 tahun, si Kecil mungkin akan memasuki fase di mana ia mulai bosan makan nasi. Nah, sebagai orang tua, MomDad perlu tahu cara mengakali anak yang bosan makan nasi, sebelum nantinya ia akan menolak makan. Lantas, bagaimana sih cara menghadapi anak yang nggak mau makan nasi? Yuk, coba lakukan tips berikut!Kreasikan bentuk nasi semenarik mungkin<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817313391-821f5840.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="GettyImages-1157712696-6a34a82bce604ebe89c768fd91f00355.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bentuk atau tampilan nasi yang itu-itu saja dapat membuat anak bosan. Terlebih, anak memiliki imajinasi yang tinggi yang akan memengaruhi ketertarikannya terhadap makanan. Saat ini, ada banyak inspirasi bento ala Jepang yang bisa MomDad lakukan untuk mengatasi si Kecil yang bosan makan nasi. MomDad dapat membentuk nasi sesuai dengan karakter favorit si Kecil. Nah, agar rasanya gurih, MomDad dapat menambahkan garam, mentega, atau furikake pada nasi.Hindari memberikan susu terlalu sering<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817471188-c977edb6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="b39870a1ac5403acb55a1e40cd790f43.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Umumnya, susu diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu sehingga kaya akan nutrisi dan protein. Anak yang minum susu kerap kali kenyang dan membuat ia enggan untuk makan nasi. Oleh karena itu, hindari memberikan susu terlalu sering kepada si Kecil agar ketika sudah waktunya jam makan, ia tidak merasa kenyang dan malas makan nasi.Berikan porsi yang tepat<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817495480-54c00e3f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-962663028-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hindari memberikan makan dengan porsi besar. Ketika anak melihat porsi makanan yang banyak, ia akan berpikir untuk harus menghabiskan makanan tersebut sehingga kemungkinan menolaknya pun lebih&nbsp; besar. Sajikan nasi dengan porsi yang lebih kecil agar anak mempunyai keinginan untuk memakannya walaupun sedikit.Sajikan bersama makanan favoritnya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817519810-2d7a9961.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-674133030-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak akan sangat senang jika MomDad menyajikan nasi bersama dengan makanan favoritnya. Pilihlah satu atau dua makanan favorit si Kecil agar ia semangat makan. Usahakan, takaran nasi dan makanan favoritnya sama, ya.Berikan sumber karbohidrat lain <img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817539923-071530fd.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1169855086-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tak perlu bingung saat si Kecil tidak mau makan nasi. Sebab, nasi bukanlah satu-satunya sumber karbohidrat yang bisa dikonsumsi. Ada banyak sumber karbohidrat lain yang dapat MomDadi berikan untuk si Kecil, seperti kentang, ubi jalar, kacang-kacangan, atau mi.<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670817576482-82811f51.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="KV MI BATITA-01.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sebagai salah satu pilihan, MomDad dapat memberikan si Kecil Promina Mi Batita yang diformulasikan untuk bayi usia 1 tahun ke atas. Mi lezat kaya akan nutrisi ini diperkaya dengan ayam kampung asli, yang memiliki tekstur mi lembut sesuai dengan usia si Kecil. Dilengkapi dengan sayuran, ayam kampung asli, nutrisi lengkap, serta vitamin A, C, E, dan zink, Promina Mi Batita mampu menjaga imunitas si Kecil. MomDad tidak perlu khawatir, Promina Mi Batita juga aman untuk Si Kecil karena dibuat tanpa MSG dan pengawet. Cocok banget buat stimulasi si Kecil belajar menggigit, mengunyah, dan mengenal variasi tekstur serta rasa. Si Kecil bebas GTM dan eksplorasi MPASI pun jadi lebih menyenangkan!Nah, jika tertarik memberikan si Kecil Promina Mi Batita, MomDad bisa dapatkan di <a class="e-rte-anchor" href="https://www.tokopedia.com/prominastore/promina-mi-batita-ayam-kampung-75-gr-box-1-pcs?utm_source=socmed_ads_ig&amp;utm_medium=brand&amp;utm_campaign=_promina" title="https://www.tokopedia.com/prominastore/promina-mi-batita-ayam-kampung-75-gr-box-1-pcs?utm_source=socmed_ads_ig&amp;utm_medium=brand&amp;utm_campaign=_promina" target="_blank">e-commerce</a> seharga Rp12.100 dengan 3 kali penyajian.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.