<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.021px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.021px;">5 - 10 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 893.021px;">12 bulan ke atas</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.021px;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 893.021px;" class="">Seporsi telur puyuh (sekitar 5 butir) mengandung kalori yang hampir serupa dengan sebutir telur ayam. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 181.991px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 893.021px;" class="">111 kkal energi12,4 gram karbohidrat4,5 gram lemak5,1 gram protein1,5 mg zat besi0,6 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>1 lembar roti tawa tanpa kulit, potong 2 bagian</li><li>2 butir telur puyuh rebus</li><li>1 sdt mayones</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Haluskan telur rebus dengan garpu.</li><li>Susun roti tawar dan telur mayones menjadi roti lapis.</li><li>Sajikan.</li></ul><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div>

Roti Lapis Telur

roti-lapis-telur-1678956421382

Metode Baby-Led Weaning (BLW) menjadi populer sejak satu dekade terakhir berkat salah seorang figur publik yang mempraktikkan cara makan ini melalui media sosialnya. Setelah itu, tak sedikit Moms yang turut mencoba metode ini kepada anaknya. Lalu, bagaimana cara yang tepat untuk menerapkannya?Pengertian BLW<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669089418662-45c36451.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="front-view-beautiful-baby-eating-watermelon.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Melansir laman IDAI, Baby-Led Weaning (BLW) merupakan metode memperkenalkan MPASI dengan membiarkan bayi memilih sendiri semua makanannya sejak awal pemberian MPASI. Metode BLW diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005 lewat buku yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater.Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa metode BLW dilakukan dengan memberikan bayi 'finger food', yakni makanan yang dapat dipegang sendiri oleh bayi sejak pertama kali ia mulai makan, tanpa melewati tahap pergantian tekstur makanan (dari lunak ke padat). Orang tua menentukan apa yang akan diberikan, namun bayi yang menentukan apa yang ia makan.Cara menerapkan BLW<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669089424261-ac7fa0de.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="side-view-cute-baby-eating-alone.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Metode BLW masih diperdebatkan hingga saat ini. Di satu sisi, dengan metode BLW, bayi berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi hanya memilih yang ia suka dan seberapa banyak. Sangat mungkin terjadi kekurangan karbohidrat, protein, lemak, dan zat penting lain yang seharusnya dicukupi pada usia ini.Namun, di sisi lain, metode BLW mendorong bayi untuk menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan. Tak hanya itu, metode BLW juga berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas. Hal ini tidak terbukti karena berdasarkan studi terbaru yang dipublikasikan oleh Taylor pada tahun 2017,&nbsp; bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional, tidak lebih kurus dan tidak lebih gemukMeskipun begitu, jika MomDad tetap ingin mencoba metode BLW, berikut beberapa hal yang harus diperhatikan:1. Bayi harus selalu didampingi orang tua saat makan, hal ini untuk memastikan keamanan bayi selama proses makan.2. Memperkenalkan makanan dengan bentuk yang aman bagi usia bayi (tidak berbentuk bulat, licin, atau terlalu keras, misalnya anggur yang tidak dipotong, kacang, popcorn).3. Pastikan makanan cukup lembut dan mudah hancur, terutama untuk bayi yang baru memulai makan, hal ini juga untuk menjaga keamanan bayi.4. Ajak bayi makan bersama dengan anggota keluarga lain agar semangat makannya lebih tinggi.5. Jangan berharap bayi menyelesaikan makanannya dengan cepat atau langsung menyukai makanan yang ia coba.Nah, itu dia penjelasan mengenai BLW. Apabila MomDad ingin menerapkan BLW pada si Kecil, jangan lupa ikuti metode di atas, ya!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Cara Tepat Menerapkan Metode Baby-Led Weaning untuk MPASI

cara-tepat-menerapkan-metode-baby-led-weaning-untuk-mpasi

7 Kreasi Resep MPASI Berbahan Tempe, Lezat dan Gampang!

7-kreasi-resep-mpasi-berbahan-tempe--lezat-dan-gampang-

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">15 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">Ikan tuna mengandung protein yang mudah dicerna oleh bayi. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 891.45px;" class="">94,3 kkal energi7 gram karbohidrat3,6 gram lemak8,3 gram protein</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt;">400 ml kaldu daging</li><li style="font-size: 12pt;">40 g beras, kukus setengah matang (aron)</li><li style="font-size: 12pt;">100 g daun bayam</li><li style="font-size: 12pt;">40 g fillet tuna, lumuri sedikit air</li><li style="font-size: 12pt;">Jeruk nipis, bilas</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Didihkan kaldu daging, masukkan beras aron dan fillet tuna. Masak sambil sesekali diaduk sampai menjadi bubur.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan daun bayam, masak sampai matang. Angkat, haluskan bubur.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;350 MPASI &amp; Makanan Sehat untuk Anak oleh Ahli Gizi Dr. Ari Istiany, M.Si &amp;&nbsp;Ayu Bulan Febry K D, AMG, S.KM, M.M</div>

Bubur Ikan Tuna

bubur-ikan-tuna

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 889.016px;">Makanan utama </td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 889.016px;" class="">10 -15 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 889.016px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 889.016px;">3 porsi</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Fun facts</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 889.016px;">Telur merupakan sumber vitamin D, zinc, kalsium, vitamin B2, dan B12. Vitamin D berperan dalam penyerapan kalsium di saluran cerna. Kombinasi keduanya sangat bermanfaat untuk kesehatan tulang kita. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 185.995px;">Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 889.016px;">﻿﻿92 kkal energi 5,7 gram karbohidrat5,3 gram lemak4,8 gram protein0,6 mg zat besi0,8 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:﻿﻿<ul><li style="font-size: 12pt;">60 gram nasi</li><li style="font-size: 12pt;">60 gram daging sapi cincang</li><li style="font-size: 12pt;">½ butir telur kocok lepas</li><li style="font-size: 12pt;">3 kuntum brokoli, potong kecil-kecil</li><li style="font-size: 12pt;">50 ml air</li></ul>Bumbu halus:<ul><li style="font-size: 12pt;">1 siung bawang putih</li><li style="font-size: 12pt;">1 buah bawang merah</li><li style="font-size: 12pt;">½ sdt kecap asin</li><li style="font-size: 12pt;">½ sdt minyak wijen</li><li style="font-size: 12pt;">1 sdt mentega</li><li style="font-size: 12pt;">Merica bubuk secukupnya</li><li style="font-size: 12pt;">Garam secukupnya (jika diperlukan)</li></ul>Cara membuat:<ul><li style="font-size: 12pt;">Campur semua bahan (kecuali nasi) dengan bumbu halus hingga rata.</li><li style="font-size: 12pt;">Tempatkan adonan ke dalam wadah tahan panas, lalu kukus hingga matang.</li><li style="font-size: 12pt;">Tambahkan nasi, lalu saring hingga teksturnya sesuai yang diinginkan.</li></ul><div>Referensi:&nbsp;Hanindita, Meta. 2020. Mommyclopedia: 78 Resep MPASI. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama</div>

Bubur Telur Daging

bubur-telur-daging-1682995531846

Proses pemberian MPASI tidak sama antara anak yang satu dengan lainnya. Ada anak yang selalu makan dengan lahap, namun tidak sedikit juga yang melepehkan makanan. Ketika anak terlalu sering melepehkan makanan, MomDad mungkin bertanya-tanya, kenapa si Kecil suka melepeh makanannya?Penyebab anak suka melepehkan makanan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669025056967-2c325f91.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-530815444-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kemampuan makan merupakan proses kompleks yang harus dipelajari dan dilatih berulang kali oleh anak. Oleh sebab itu, fase melepehkan makanan merupakan kejadian normal dalam proses anak belajar mengolah makanan di dalam mulutnya.Secara alamiah semua bayi memiliki refleks ekstrusi, yaitu refleks menjulurkan lidah ketika ada benda asing yang masuk ke dalam mulutnya. Refleks ini berfungsi untuk melindungi jalan napas bayi dan akan berkurang seiring dengan peningkatan usia. Saat belajar makan melatih keterampilan oromotor. Dia belajar mengenal ukuran, tekstur, dan rasa yang dapat disukai atau tidak disukainya. Kemampuan oromotor ini akan relatif lengkap saat bayi mendekati usia 10 bulan. Pada usia ini anak telah mampu mengolah hampir seluruh makanan yang masuk ke dalam mulutnya.Namun, ada juga kemungkinan anak tidak menyukai rasa, tekstur atau bentuk makanan tertentu. Pada keadaan ini, bayi melepehkan makanan yang sudah dirasakannya. Kondisi ini dapat berkaitan dengan masalah makan yang disebut sebagai picky eating atau selective eating.Selain itu, beberapa faktor atau kondisi lain yang menyebabkan penolakan makanan yang perlu dievaluasi adalah: tumbuh gigi, anak sedang sakit, atau gangguan perilaku.Cara mengatasinya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669025066491-92d9eb5d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1149499267-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Fenomena melepeh makanan ini memang dapat membuat MomDad pusing dan khawatir. MomDad dapat mengatasi si Kecil yang suka melepeh makanan dengan cara berikut:Jika terjadi pada saat awal anak mengonsumsi makanan padat, maka MomDad dapat mengawasinya saat makan dan membiarkannya bereksplorasi dengan berbagai tekstur, rasa, serta ukuran makanan.Namun, jika anak tampak mengalami kesulitan mengolah makanan dengan tekstur tertentu, MomDad dapat mempertimbangkan untuk memberikan makanan dengan ukuran yang lebih kecil atau halus.Selain itu, pastikan untuk tetap mengikuti rekomendasi tekstur yang disarankan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) agar anak dapat berlatih sesuai dengan kemampuan oromotor pada usianya.MomDad juga dapat memberikan beberapa mainan seperti teether atau sikat gigi silicon yang dapat membantu bayi melatih gerakan lidah, gusi dan mulut.Anak juga dapat melepeh makanan karena alasan sederhana, yaitu mereka belum lapar. Sehingga trik utama untuk mengatasi ini adalah dengan menerapkan feeding rules.Jika anak terlalu sering melepehkan makanan yang baru baginya, maka MomDad dapat memberikan makanan tersebut dalam bentuk yang berbeda, misalnya jika anak melepeh sayuran rebus, MomDad dapat mencoba mencampurnya ke dalam makanan yang sudah diolah seperti bayam keju, kroket sayuran, atau sekadar memberikan variasi berupa saus di atas sayuran, memanggang dan menumisnya, atau mencampurkannya ke dalam sup.Kapan perlu khawatir?MomDad perlu mencurigai adanya gangguan oromotor apabila anak masih sulit mempertahankan makanan di dalam mulut pada usia 10 bulan. Beberapa tanda lain juga dapat tampak pada anak, misalnya:<ul><li style="text-align: justify;">Wajah yang tampak panjang (droopy) dan mulut sering terbuka</li><li style="text-align: justify;">Menolak jenis makanan yang harus dikunyah</li><li style="text-align: justify;">Tampak gagging terus menerus saat makan</li><li style="text-align: justify;">Mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan</li><li style="text-align: justify;">Kesulitan menggerakan lidah dari satu sisi ke sisi lainnya atau menjulurkan lidahnya</li><li style="text-align: justify;">Masih ngeces saat sudah berusia 18 bulan</li></ul>Jika anak masih sering melepehkan makanan dan sudah masuk ke tahap yang berlebihan, jangan segan untuk segera berkonsultasi dengan dokter anak.Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh dokter spesialis anak, lho. Referensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.whattoexpect.com/developmental-delays-in-children/oral-motor-disorders.aspx" title="https://www.whattoexpect.com/developmental-delays-in-children/oral-motor-disorders.aspx">https://www.whattoexpect.com/developmental-delays-in-children/oral-motor-disorders.aspx </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://yourkidstable.com/baby-spits-out-food/" title="https://yourkidstable.com/baby-spits-out-food/">https://yourkidstable.com/baby-spits-out-food/ </a></li><li style="text-align: justify;">Ren Z, Lan H, Szeto IM, Yang C, Zhang J, Li P, Li J, Wang P, Zhang Y, Zhao A. Feeding Difficulty Among Chinese Toddlers Aged 1-3 Years and Its Association With Health and Development. Front Pediatr. 2021 Nov 23;9:758176. doi: 10.3389/fped.2021.758176. PMID: 34888269; PMCID: PMC8650057.</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://solidstarts.com/baby-spitting-food-out/" title="https://solidstarts.com/baby-spitting-food-out/">https://solidstarts.com/baby-spitting-food-out/ </a></li></ul>&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Ketahui Penyebab Anak sering Melepeh Makanan

ketahui-penyebab-anak-sering-melepeh-makanan

Perdebatan mana yang lebih baik antara susu UHT dan susu formula rasanya tidak akan ada habisnya. Hal ini juga membuat orang tua bingung mana yang harus diberikan kepada si Kecil setelah ASI.&nbsp;&nbsp;Meski sama-sama terbuat dari susu sapi, cara pengolahan dan nutrisi di dalam kedua susu ini mungkin perlu jadi pertimbangan orang tua, mana yang sebaiknya diberikan kepada bayi? Nah, untuk bisa membandingkan keduanya, yuk simak beberapa hal berikut ini!Pengertian susu formula dan susu UHT<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668742582922-3bb8efba.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-609829370-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Susu formula merupakan salah satu jenis Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus (PKGK), yaitu pangan olahan yang diproses atau diformulasikan secara khusus untuk memenuhi kebutuhan gizi tertentu karena kondisi fisik/fisiologis atau kondisi penyakit/gangguan tertentu. Yang termasuk dalam PKGK ini adalah susu formula bayi usia 0-6 bulan, susu formula lanjutan 6-12 bulan, dan susu formula pertumbuhan untuk usia 1-3 tahun.&nbsp;&nbsp;Susu formula terindikasi diberikan apabila terdapat suatu kondisi bayi tidak dapat memperoleh air susu ibu (ASI), misalnya ibu meninggal atau ibu berpenyakit menular atau pada bayi yang tidak dapat mengkonsumsi ASI karena kondisi tertentu.Sementara, susu UHT (ultra high temperature) adalah susu sapi segar yang dipanaskan pada suhu 135°C selama beberapa detik kemudian didinginkan. Proses ini bertujuan untuk membunuh kuman-kuman yang ada di dalam susu segar.Perbedaan kandungan nutrisi susu formula dan susu UHT<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668742747760-a1206cab.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1170307983-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pembuatan susu formula mengacu pada komposisi nutrisi ASI dari segi kandungan karbohidrat, protein dan lemaknya, serta kandungan mikronutriennya, meskipun tidak dapat sama persis dengan ASI.Formula bayi merupakan produk yang berbahan dasar susu sapi atau susu hewan lain atau campuran kedua susu tersebut dan atau bahan-bahan lain yang telah terbukti sesuai untuk makanan bayi. Formula Bayi siap konsumsi harus mengandung energi tidak kurang dari 60 kkal dan tidak lebih dari 70 kkal per 100 ml produk, yang dibuat sesuai dengan petunjuk penyiapan. Kandungan protein dalam susu formula dapat berasal dari susu sapi maupun isolat protein kedelai.Kandungan nutrisi di dalam UHT sebenarnya sama dengan kandungan nutrisi pada susu segar yang dipasteurisasi. Susu UHT dapat digunakan sebagai campuran saat memasak MPASI, tetapi tidak boleh dijadikan pengganti ASI/susu formula pada anak berusia kurang dari 1 tahun.Susu sapi mengandung protein dan mineral yang lebih tinggi daripada susu formula bayi. Hal ini dapat mengakibatkan peningkatan beban ginjal bayi berusia kurang dari satu tahun dan berisiko masalah medis seperti diare. Protein yang terdapat pada susu sapi juga tidak mudah dicerna oleh bayi berusia kurang dari satu tahun, berpotensi menyebabkan alergi dan gangguan penyerapan pada saluran cerna bayi. Kandungan lemak pada susu formula umumnya mengikuti kandungan lemak ASI yang mengandung asam lemak tidak jenuh, sedangkan susu sapi lebih banyak mengandung lemak jenuh. Susu sapi mengandung sedikit besi sehingga berpotensi meningkatkan kejadian anemia defisiensi besi pada bayi.Perbedaan usia kapan anak boleh mengonsumsi susu formula dan susu UHT<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668742762915-71c1d1d6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-898344338-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Susu UHT hanya boleh diberikan sebagai minuman pada saat anak sudah berusia lebih dari 1 tahun, sedangkan susu formula bayi dapat diberikan sejak lahir bila apabila&nbsp; ASI tidak dapat diberikan. Susu formula lanjutan (6-12 bulan) dan susu formula pertumbuhan (1-3 tahun) dapat diberikan bersama dengan MPASI sebagai sumber nutrisi bagi bayi.Perbedaan manfaat susu formula dan susu UHT<img src="https://storage.primaku.com/editor/1668742771099-1746398f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-172713903-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Susu formula dapat diberikan sejak lahir sampai usia 1 tahun apabila bayi tidak mendapatkan ASI. Bayi yang mendapatkan ASI tidak memerlukan susu formula. Setelah usia 1 tahun, MomDad dapat memilih susu formula pertumbuhan atau susu UHT sebagai tambahan asupan kalori atau protein, sebagai snack.&nbsp;Sebenarnya bukan lebih baik mana susu UHT atau susu formula, tetapi lebih kepada&nbsp; kriteria usia si Kecil. Nah, semoga penjelasan di atas membantu MomDad memilih susu yang sesuai dengan usia dan kondisi kesehatan si Kecil.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" title="https://primaku.page.link/MPASI-dan-Laktasi" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum MPASI &amp; Laktasi</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD

Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik?

susu-uht-vs-susu-formula--mana-yang-lebih-baik-

Si Kecil sering banget makan makanan manis dan berlemak? Hati-hati, bisa kena sindrom metabolik lho, MomDad. 😔Buat yang belum tau, sindrom metabolik merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan diabetes.Nah, kondisi-kondisi ini dapat dikarenakan tekanan darah atau kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak tubuh, hingga kadar kolesterol yang tidak normal. Sayangnya, kondisi ini nggak cuma bisa dialami oleh orang dewasa, tapi juga anak-anak.Narasumber:✨ Prof. DR. Dr. Aman Bhakti Pulungan Sp.A, (K), FAAP, FRCPI (Hon.)✨dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K)✨Melanie Putria Dewita Sari

Roti Lapis Telur

Roti Lapis Telur

Cara Tepat Menerapkan Metode Baby-Led Weaning untuk MPASI

Cara Tepat Menerapkan Metode Baby-Led Weaning untuk MPASI

7 Kreasi Resep MPASI Berbahan Tempe, Lezat dan Gampang!

7 Kreasi Resep MPASI Berbahan Tempe, Lezat dan Gampang!

Bubur Ikan Tuna

Bubur Ikan Tuna

Bubur Telur Daging

Bubur Telur Daging

Ketahui Penyebab Anak sering Melepeh Makanan

Ketahui Penyebab Anak sering Melepeh Makanan

Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik?

Susu UHT vs Susu Formula, Mana yang Lebih Baik?

Anak Sering Makan Manis & Berlemak? Waspadai Sindrom Metabolik

Anak Sering Makan Manis & Berlemak? Waspadai Sindrom Metabolik