Pada dasarnya, mengelola keuangan bisa dilakukan dengan fleksibel, mengingat keuangan tiap orang berbeda. Namun, untuk memudahkan mengatur uang, MomDad bisa menggunakan sistem yang membantu agar tetap konsisten dan memudahkan tiap orang untuk melihat alur keuangan.Nah, supaya mudah mengalokasikan pengeluaran, MomDad bisa menggunakan prinsip 10 – 20 – 30 – 40. Penasaran seperti apa pembagian pos keuangannya? Yuk, simak penjelasan berikut ini!10% untuk kebaikan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664599628436-e5c4a1ef.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="volunteer-holding-box-containing-donations-charity_23-2149230561.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kebaikan tentu memiliki arti yang luas. Nah, di 10% ini MomDad bisa menggunakannya untuk donasi atau sedekah. Misalnya ke tempat ibadah, atau berbakti pada orang tua dengan memberi bantuan.&nbsp;Untuk angka ini sebenarnya tidak bersifat wajib, apalagi buat yang penghasilannya belum besar atau masih memiliki banyak tanggungan. Sebaliknya, untuk MomDad yang memiliki penghasilan lebih, persentase pengeluaran ini bisa dimasukkan.20% untuk masa depan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664599681115-7c7c96b2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="piggy-bank-top-books_93675-135473.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mengelola uang tidak terbatas untuk masa kini saja, tapi juga persiapan masa depan. Nah, di 20% ini MomDad bisa mengalokasikannya untuk asuransi, dana pendidikan, dana pensiun, dana darurat, dan investasi.&nbsp;Mengingat saat ini sudah banyak produk jasa keuangan dan investasi, MomDad bisa memilih produk yang sesuai dengan tujuan masa depan. Yang terpenting adalah untuk memahami risiko, cara kerja, hak dan kewajiban.30% untuk cicilan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664599746841-9fc9c00c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="miniature-bank-with-coins-stacks-jar-beside_23-2148568012.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Harga kebutuhan yang semakin meningkat membuat sebagian orang sangat mungkin memiliki cicilan. Baik itu untuk rumah, apartemen, atau kendaran. Memiliki cicilan tidak ada salahnya jika perencanaan keuangan sudah matang.Pastikan untuk memiliki cicilan yang sifatnya produktif atau jangka panjang, misalnya untuk rumah dan kendaraan. Hati-hati jika MomDad memiliki cicilan konsumtif seperti gadget, tas mewah, atau perabotan mewah yang membuat keuangan kurang sehat. Jika memang dananya belum cukup, akan lebih baik untuk membeli sesuai kemampuan. Kalau sudah terlanjur berhutang konsumtif, segera dilunasi secepatnya agar keuangan tetap stabil.40% untuk kebutuhan hidup<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664599801977-f8886e36.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-couple-managing-family-budget-home_1098-18993.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Last but not least adalah persentase untuk memenuhi kebutuhan hidup. 40% merupakan angka ideal untuk kebutuhan hidup termasuk di dalamnya adalah biaya belanja bulanan, transportasi, langganan televisi, hobi, pakaian, rekreasi, dan sebagainya.Semua yang sifatnya kebutuhan pokok hingga gaya hidup masuk dalam alokasi ini. Kalau saja ada pengeluaran yang sifatnya darurat seperti biaya rumah sakit, sebaiknya mabil dari alokasi masa depan sebanyak 20%.Meskipun alokasi dana penghasilan di atas sifatnya tidak wajib, MomDad bisa menggunakannya untuk menjadi patokan agar arus keuangan tetap terkontrol. Semoga cara ini bisa membantu, ya. Selamat mencoba!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar mengurus kebutuhan keluarga? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: Freepik

Tips Kelola Penghasilan dengan Prinsip 10 – 20 – 30 – 40, yuk Coba Terapkan!

tips-kelola-penghasilan-dengan-prinsip-10-–-20-–-30-–-40,-yuk-coba-terapkan!-1672206201664

Masyarakat Indonesia seringkali memanfaatkan madu sebagai obat herbal tradisional maupun pemanis makanan dan minuman alami. Hal ini tak lepas dari kandungan yang ada di dalam madu, seperti karbohidrat, asam amino bebas, vitamin, flavonoid, hingga antioksidan. Karena banyaknya kandungan baik tersebut, banyak orang tua yang memberikan madu untuk anaknya yang masih bayi. Sebenarnya, apakah bayi boleh diberikan madu? Ketahui jawabannya, yuk! Dapat sebabkan infant botulismBanyak orang tua memberikan madu pada bayi mereka dengan harapan dapat meningkatkan daya tahan tubuh si Kecil agar terhindar dari penyakit. Madu kerap digunakan sebagai obat herbal tradisional untuk meredakan gejala batuk dan sulit tidur pada anak dengan infeksi saluran napas atas. Namun demikian, tidak semua orang tua mengetahui risiko pemberian madu pada bayi di bawah usia 12 bulan.Konsumsi madu pada bayi berusia kurang dari 12 bulan dapat meningkatkan risiko infant botulism (penyakit botulisme pada bayi). Infant botulism terjadi akibat toksin yang diproduksi oleh kuman Clostridium botulinum, yakni bakteri gram positif bersifat anaerob yang dapat ditemukan di dalam tanah yang dapat terbawa oleh udara.Sudah terbukti secara mikrobiologis dan epidemiologis, spora Clostridium botulinum ternyata dapat ditemukan juga pada madu. Sebanyak 95% kasus infant botulism terjadi pada bayi berusia 6 minggu hingga 6 bulan. Bayi yang menelan spora Clostridium botulinum berisiko mengalami infant botulism karena masih belum lengkapnya flora normal pada usus bayi sehingga belum dapat berkompetisi dengan spora yang masuk ke saluran cerna.<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664439832734-c89610d4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="dripping-honey-glass-jar.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Perbedaan pH pada saluran cerna memungkinkan pertumbuhan spora Clostridium botulinum yang masuk ke saluran cerna. Spora akan bergerminasi atau bertunas dan berkolonisasi di usus besar dan akan mulai memproduksi toksin botulinum yang menyebabkan penyakit. Pada anak besar atau orang dewasa, madu jarang menyebabkan masalah kesehatan karena flora normal usus dapat bersaing dengan spora yang masuk ke saluran cerna sehingga tidak timbul penyakit.Toksin botulinum yang masuk ke saluran cerna bayi akan menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelemahan otot atau hipotonia. Ini terjadi karena toksin botulinum akan berikatan dengan reseptor sehingga menghambat pelepasan asetilkolin (zat kimia penghantar rangsang saraf) yang berakibat terhambatnya hantaran saraf, tidak hanya di saluran cerna, namun juga di seluruh tubuh.Gejala yang tampak pada bayi yang mengalami infant botulism antara lain lesu, lemas, sesak napas, malas menyusu, sulit menelan, sembelit, sulit membuka mata, dan mulut kering. Infant botulism bahkan dapat menyebabkan kematian karena kelemahan otot&nbsp;Untuk meminimalkan risiko infant botulism, tidak disarankan memberikan madu pada bayi berusia kurang dari 12 bulan. Sebagai alternatif, sari buah dapat diberikan sebagai pemanis alamiah bagi bayi yang sudah mendapat makanan pendamping ASI (usia 6 bulan ke atas).Yuk, lebih waspada dan bijak lagi dalam memberikan obat kepada si Kecil. Sebaiknya konsultasikan kondisi si Kecil ke ahli agar mendapat penanganan yang tepat.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto:&nbsp;​FreepikDaftar Pustaka:1.&nbsp; 	Ahmed N, Sutcliffe A, Tipper C. Feasibility study: honey for treatment of cough in children. Pediatric Reports 2013; 5:e8.2.&nbsp; 	Cohen H A, Rozen J, Kristal H, Laks Y, et al. Effect of honey on nocturnal cought and sleep quality: adouble-blind, randomized, placebo-controlled study. 2012; 130:e465-471.3.&nbsp; 	Benjamins L J, Gourishankar A, Marquez V Y, Cardona H E, et al. Honey pacifier use among an indigent pediatric population. 2013; 131:e1838-41.4.&nbsp; 	Abdulla C O, Ayubi A, Zulfiquer F, Santhanam G, et al. Infant botulism following honey ingestion. BMJ case reports. 2012; doi:10.1136/bcr.11.2011.5153.5.&nbsp; 	Sastroasmoro Sudigdo. Membina tumbuh kembang bayi dan balita; makanan tambahan. Jakarta: Badan penerbit ikatandokter anak indonesia; 2007.Hal115-124.6.&nbsp; 	Brook I. Infant Botulism. Journal of perinatology. 2007; 175-180.Penulis: Dr. Devina AngelaReviewer:<ul><li style="text-align: justify;">Dr. TitisPrawitasari, Sp.A(K) dan Dr. Amanda Soebadi, Sp.A</li><li style="text-align: justify;">Ikatan Dokter Anak Indonesia</li></ul>

Kerap Dijadikan Obat Herbal, Bolehkah Madu Diberikan ke Bayi?

kerap-dijadikan-obat-herbal--bolehkah-madu-diberikan-ke-bayi-

Bayi yang ngeces rasanya sudah umum ditemukan. Bayi yang mengeluarkan air liur sudah wajar karena kelenjar air liur sudah aktif sejak ia di dalam rahim. Namun, memang kerja kelenjar tersebut sangat aktif pada beberapa bulan pertama.Karena bayi belum bisa menelan semua semua air liur yang diproduksi, alhasil ia akan lebih banyak mengeluarkannya. Normal saja bagi bayi yang ngeces, namun ada beberapa kondisi gangguan kesehatan pada bayi yang disertai gejala ngeces dan gejala lain. Bagaimana mengetahuinya? Yuk, simak penjelasan berikut inI!Batas usia bayi mengalami ngeces<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664337626661-720391a9.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-93350594-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Air liur berlebihan merupakan gejala yang normal sampai bayi berusia 2 tahun. Gejala ngeces pada umumnya akan tampak semakin jelas pada usia 3-6 bulan. Ngeces akan membaik dengan sendirinya karena kemampuan bayi dalam proses menelan dan kontrol terhadap pengeluaran air liur akan menjadi semakin sempurna seiring dengan bertambahnya usia.&nbsp;Ngeces merupakan proses keluarnya air ludah dari mulut tanpa kita sadari. Pada masa pertumbuhan gigi ngeces menjadi lebih banyak karena peningkatan produksi air liur ini dapat membuat gusi bayi lebih nyaman.&nbsp; Bayi ngeces secara berlebihan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664337614209-9a117952.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-92395506-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Produksi air liur berlebih dan ketidakmampuan bayi untuk mengontrolnya berisiko menimbulkan tersedak dan pneumonia aspirasi (radang paru karena tersedak). Ngeces yang berlebihan juga mengganggu penampilan sehari-hari.Ngeces berlebihan dapat disebabkan oleh ketidakseimbangan produksi dan kontrol pengeluaran air liur, misalnya pada kondisi medis tertentu yang melibatkan kelemahan/kelumpuhan otot-otot wajah sehingga kontrol terhadap pengeluaran air liur terganggu, seperti misalnya pada penderita palsi serebral. Refluks asam lambung ternyata juga dapat menyebabkan ngeces berlebihan, begitu pula konsumsi berlebihan obat-obatan tertentu,&nbsp;Dampak air liur bayi pada kulit jika tidak segera dibersihkan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664337602853-3c82f369.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-908956618-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ruam yang timbul akibat air liur sering disebut sebagai drool rash dan ditandai dengan bercak kemerahan, kadang tampak disertai tonjolan kemerahan, serta dapat tampak kering dan pecah-pecah. Umumnya dijumpai pada area dagu, leher, dan dada tempat kontak dengan air liur. Cara mengatasinya adalah dengan menggunakan celemek bayi yang lembut dan diganti berkala, atau dengan melap wajah bayi menggunakan handuk lembut dan air bersih, kemudian dikeringkan. Hindari menggosok atau menggaruk area ruam.&nbsp;Pada dasarnya ngeces merupakan hal yang normal, namun kalau ngecesnya berlebihan seperti yang dijelaskan di atas, sebaiknya MomDad perlu waspada, ya. Terlebih jika hal ini membuat si Kecil susah bernapas. Segeralah membawanya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto:&nbsp;​FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya di Sini!

ngeces-berlebihan-bisa-membahayakan-bayi--ketahui-faktanya-di-sini-

Empeng dan dot dari dulu sudah jadi andalan orang tua untuk menenangkan bayi yang rewel. Bayi juga secara alami akan menggunakan bibir dan mulutnya untuk mengisap sesuatu, misalnya jari atau puting susu.Namun, sebelum memberi empeng bayi pada si Kecil, ada baiknya MomDad mencari tahu terlebih dahulu manfaat dan risiko penggunaan empeng pada bayi. Yuk, simak!Manfaat empeng untuk bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664269656418-8970ed67.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1197495014-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi memiliki kecenderungan untuk mengenyot dan mengisap. Hal ini membantunya untuk belajar menyusu dari payudara atau botol susu. Kalau ditanya apakah boleh atau enggak bayi dikasih empeng, jawabannya boleh saja.&nbsp;Refleksnya untuk mengenyot/mengisap terus menerus (nonnutritive sucking) dapat ditunjukkan dengan ia mengenyot tangannya sendiri. Empeng memfasilitasi kebutuhan mengenyot tersebut sehingga memiliki beberapa dampak positif, salah satunya adalah menenangkan bayiEmpeng juga memiliki manfaat lain untuk bayi, misalnya saja untuk mencegah sudden infant death syndrome pada bayi (usia 1 bulan ke atas), membantu meningkatkan kemampuan mengisap pada bayi prematur, dan menenangkan bayi.&nbsp;Usia bayi yang boleh dikasih empeng<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664269666556-de7c5f33.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-104821590-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Penggunaan empeng bisa diberikan saat bayi menginjak&nbsp; usia 1 bulan hingga maksimal 4 tahun. Namun, di usia 2 tahun, empeng bisa saja mengganggu pertumbuhan gigi si Kecil jika terus dilanjutkan. Selain itu, untuk mengurangi risiko radang telinga tengah, penggunaan empeng disarankan untuk dibatasi sejak usia 6 bulan.MomDad bisa memberikan si Kecil empeng saat ia mau menerimanya. Kalau saja bayi sudah menolak, sebaiknya jangan dipaksakan, ya. MomDad juga bisa memberikan empeng di waktu-waktu tertentu, misalnya antara waktu minum susu dan menjelang waktu tidur bayi. Yang perlu diperhatikan, jangan menggunakan empeng sebagai pengganti susu atau untuk mengalihkan perhatian bayi, ya.&nbsp;Bayi yang susah lepas empeng<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664269678738-bb7529d8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1126441070-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Empeng memang bisa jadi alternatif untuk membuat bayi lebih tenang dan nyaman. Namun, jika si Kecil sudah melewati usia 6 bulan, empeng bisa meningkatkan risiko negatif bagi si Kecil, misalnya saja mengganggu pertumbuhan gigi, rahang, dan menyebabkan ketergantungan.&nbsp;Lantas, bagaimana agar bayi bisa lepas empeng? Nah, MomDad sudah harus mulai mengalihkan perhatian bayi dari empeng sejak usia 6 bulan. Cobalah untuk membuat empeng menjadi pilihan terakhir saat anak rewel agar tidak ketergantungan. Misalnya hanya pada saat ia ingin tidur, maka MomDad bisa menyanyikan atau membacakan cerita.&nbsp;MomDad juga perlu mencari tahu hal lain yang bisa menenangkan si Kecil dan mulai konsisten untuk tidak memberikan empeng saat anak rewel.&nbsp;Itulah penjelasan mengenai penggunaan empeng pada bayi. Semoga ke depannya si Kecil tidak ketergantungan ya pada empeng.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto:&nbsp;​FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ketahui Manfaat hingga Usia Tepat Penggunaan Empeng pada si Kecil

ketahui-manfaat-hingga-usia-tepat-penggunaan-empeng-pada-si-kecil

Meskipun belum memiliki gigi, namun rongga mulut bayi harus tetap dibersihkan secara rutin. Baiknya, mulut bayi dibersihkan dua kali dalam sehari, misalnya di pagi dan malam hari. Karena belum memiliki gigi, rongga mulut bayi tidak boleh dibersihkan menggunakan sikat gigi biasa, melainkan finger toothbrush. Apa itu finger toothbrush dan bagaimana menggunakannya?Penggunaan finger toothbrush<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664243789347-0bc7dbdb.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1056263990-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sejak lahir, bayi perlu dibiasakan untuk dibersihkan mulutnya agar nantinya ketika ia sudah memiliki gigi tidak akan sulit melewati masa transisinya. Pertama-tama, Mom bisa menggunakan kasa bersih dan lembap yang sudah dibasahi dengan air matang, kemudian lilitkan di ibu jari. Masukkan jari ke mulut si Kecil pelan-pelan, lalu sapu bagian gusi, pipi bagian dalam, dan lidah bayi.Mom juga dapat menggunakan finger toothbrush yang biasanya terbuat dari silikon berbentuk jari. Mom hanya perlu memasukkan silikon ke telunjuk untuk membersihkan rongga mulut bayi. Teksturnya yang lembut dan kenyal biasanya disukai oleh si Kecil. Selama dilakukan secara lembut dan hati-hati, maka finger toothbrush ini dapat digunakan sejak lahir. Namun, Mom harus memastikan bahwa finger toothbrush harus selalu dalam keadaan bersih ketika hendak digunakan.Tips membersihkan dan menyimpan finger toothbrush<img src="https://storage.primaku.com/editor/1664243703768-f5087418.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sumber - bickiepegs.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk menjaga kebersihan finger toothbrush ini, Mom sebaiknya selalu mencuci bersih menggunakan sabun untuk peralatan bayi setelah menggunakannya dan membiarkannya kering di udara bebas. Mom juga dapat merendamnya di air mendidih selama beberapa menit (sekitar 3 menit) untuk mematikan kuman-kuman yang menempel di permukaan, kemudian membiarkannya kering di udara bebas.Jika memiliki sterilizer, Mon bisa mensterilkan finger toothbrush saat akan digunakan. Beberapa produsen juga menyediakan cangkang penyimpanan finger toothbrush yang dapat digunakan untuk menyimpan alat ini, namun jangan lupa untuk selalu mencuci dan membersihkan cangkangnya secara berkala agar tidak tumbuh bakteri di sisi dalam cangkang karena kondisinya yang lembap dan tertutup.Itu dia penjelasan mengenai penggunaan dan cara agar menjaga finger tootbrush tetap higienis. Yuk, coba praktikan, MomDad!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto:&nbsp;​FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Anjuran Penggunaan Finger Toothbrush pada Bayi yang MomDad Perlu Tahu

anjuran-penggunaan-finger-toothbrush-pada-bayi-yang-momdad-perlu-tahu

Bayi yang memiliki alis dan bulu mata yang tebal tentu akan membuatnya terlihat makin menggemaskan. Namun sayangnya, tidak semua bayi lahir dengan alis dan bulu mata yang tebal. Tapi, MomDad bisa lho membuat alis dan bulu mata si Kecil menjadi tebal dengan menggunakan bahan alami seperti minyak kemiri jika digunakan secara rutin.Minyak kemiri dan cara penggunaannya<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663835422656-19d20a70.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1205595422-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sudah sejak lama penggunaan minyak kemiri dipercaya menjadi salah satu cara yang paling populer dan terbukti efektif jika digunakan untuk menebalkan alis serta bulu mata bayi, lho. Enggak hanya menebalkan, jika digunakan secara rutin, kemiri juga akan memberikan alis dan bulu mata yang hitam.Pasalnya, di dalam minyak kemiri mengandung asam oleat dengan jumlah yang cukup tinggi. Asam oleat ini termasuk ke dalam salah satu asam lemak tak jenuh. Sifat antioksidan dari asam oleat ini diketahui dapat mencegah kerontokan dan mempercepat penumbuhan.Nah, karena kulit bayi masih sangat sensitif, maka dalam mengaplikasikan minyak kemiri pun harus hati-hati agar tidak masuk ke dalam mata. Selain itu, penggunaan minyak kemiri yang asal juga berpotensi menimbulkan iritasi maupun alergi terhadap kulit bayi.Namun, minyak kemiri tidak dapat membuat bulu mata bayi menjadi lentik. Kelentikan pada bulu mata bayi hanya dapat diperoleh dari faktor genetik saja.Selain menggunakan minyak kemiri, cara lain untuk mendapatkan alis dan bulu mata bayi yang tebal juga bisa didapat melalyui pemberian ASI secara ekslusif selama 6 bulan pertama. Selama periode ASI eksklusif, Mom disarankan makan dengan variasi yang bermacam-macam dan jumlah yang cukup. Setelah usia 6 bulan, damping ASI dengan MPASI yang mengandung kaya akan zink, zat besi, serta mineral lain seperti vitamin B, vitamin C, dan vitamin E.So, bagi MomDad yang ingin buah hatinya memiliki alis tebal, cara ini patut dicoba!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar perawatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Aman Enggak sih Bayi Pakai Kemiri supaya Alis Lebat?

aman-enggak-sih-bayi-pakai-kemiri-supaya-alis-lebat-

Bayi memiliki kulit yang masih tipis sehingga berisiko mengalami lecet pada derah lipatan (intertrigo). Umumnya, area lipatan tersebut selalu basah, seperti leher yang selalu kena air liur, ketiak, bokong, lengan dan tungkai, hingga area yang tertutup popok. Lalu, apa saja tandanya bayi mengalami lecet dan bagaimana cara mengatasinya?Penyebab lecet di lipatan kulit bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663684885139-df2808df.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="hands-cleaning-baby-with-baby-wipe.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Lecet pada lipatan kulit biasanya timbul akibat friksi atau gesekan kulit yang diperberat oleh cuaca yang panas dan lembap. Gesekan kulit ini akan merusak permukaan kulit, sementara cuaca yang panas dan lembab memudahkan tumbuhnya bakteri atau jamur sehingga menimbulkan peradangan.Apabila kerusakan kulit akibat gesekan berat, bakteri atau jamur dapat masuk melalui permukaan kulit yang rusak dan menimbulkan infeksi. Daerah lipatan pada area popok dapat terkena urin atau feses yang dapat memperberat iritasi pada daerah tersebut.Gejala awal yang timbul dapat berupa ruam kemerahan dengan bintil-bintil pada area gesekan. Pada tahap ini, bayi mungkin merasa gatal, panas, hingga nyeri dan perih pada area yang terkena. Jika tidak ditangani segera, kulit pada area yang terkena dapat terus terkikis, tampak bercelah, berdarah dan berair, serta berbau dan bernanah jika sudah terinfeksi.Tips mengatasi kulit lecet pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663684892430-264e54ba.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-massaging-her-child-s-foot-shallow-focus.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Prinsip utama dalam menangani area kulit bayi yang lecet adalah dengan mengurangi gesekan dan menjaga agar area tersebut tetap kering dan bersih. Hal ini dapat dilakukan di rumah dengan cara:<ul><li style="text-align: justify;">Keringkan seluruh tubuh bayi dengan handuk bersih dengan menepuk-nepuk ringan setelah mandi, jangan digosok.</li><li style="text-align: justify;">Jika lecet di area popok, pertimbangkan untuk menggunakan popok sekali pakai (pospak) selama masa penyembuhan dan ganti pospak lebih sering. Pospak umumnya dapat menyerap urin dan feses bayi agar permukaan kulitnya tetap kering dibandingkan popok kain.</li><li style="text-align: justify;">Pakaikan bayi pakaian yang longgar dan menyerap keringat.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan krim atau salep yang mengandung zinc oxide dan/atau petrolatum untuk menjaga keutuhan permukaan atau skin barrier. Hindari menggunakan bedak di atas area yang diberi salep atau krim karena lengket dan akan membuat bayi semakin tidak nyaman.</li><li style="text-align: justify;">Untuk mengurangi gesekan pada area yang terkena, dapat menggunakan kasa bersih pada lipatan.</li><li style="text-align: justify;">Pada beberapa kasus yang memerlukan salep atau krim untuk mengurangi radang, MomDad dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan jenis salep atau krim yang sesuai dan berapa lama dapat digunakan.</li><li style="text-align: justify;">Bila ada tanda-tanda infeksi, dapat digunakan anti jamur dan anti bakteri yang sesuai.</li></ul>Itu dia penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi lipatan kulit yang lecet. Semoga dengan membaca artikel ini, MomDad tidak bingung lagi ya untuk mengatasi permasalahan lipatan kulit yang lecet.Ingin tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div>Sumber foto: iStockReferensi:<ul><li style="font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.uptodate.com/contents/diaper-rash-in-infants-and-children-beyond-the-basics#H14" title="https://www.uptodate.com/contents/diaper-rash-in-infants-and-children-beyond-the-basics#H14">https://www.uptodate.com/contents/diaper-rash-in-infants-and-children-beyond-the-basics#H14</a></li><li style="font-size: 12pt;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21693-intertrigo" title="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21693-intertrigo">https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21693-intertrigo</a></li></ul></div><div>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div>

Lipatan Kulit Bayi Lecet? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

lipatan-kulit-bayi-lecet--ketahui-penyebab-dan-cara-mengatasinya-

MomDad mungkin pernah mengalami di mana bayi yang tengah tidur secara tiba-tiba kaget saat akan diletakkan di kasur. Hal tersebut merupakan Moro reflex, salah satu refleks normal yang dialami oleh bayi sehat. Dokter biasanya juga akan mengecek hal ini begitu bayi lahir dan kunjungan rutin. Ketahui lebih lanjut tentang Moro reflex ini, yuk!Penyebab Moro reflex<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663579511613-54ec664f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="smiling-baby-lying-bed_1139-14.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi yang sering tampak kaget ketika tidur disebabkan oleh adanya refleks normal bayi baru lahir yang disebut sebagai refleks Moro atau Moro reflex. Refleks ini timbul apabila bayi merasakan sensasi jatuh dan ditandai dengan gerakan melemparkan lengan dan tungkai bawah ke belakang, kemudian menariknya kembali ke arah tubuh, seperti ingin memeluk atau berpegangan. Refleks ini juga dapat disertai bayi yang menangis setelahnya.Refleks Moro yang menyebabkan bayi sering tampak kaget ketika tidur merupakan refleks normal yang harus diamati dan dijumpai pada setiap bayi baru lahir. Umumnya, pemicunya adalah suara keras atau gerakan yang tiba-tiba sehingga bayi merasakan sensasi jatuh. Misalnya perubahan posisi kepala mendadak atau perubahan posisi bayi mendadak saat bayi diletakkan di kasur setelah digendong. Refleks ini akan berangsur menghilang pada saat bayi berusia 2 bulan.Cara mengatasi Moro reflex<img src="https://storage.primaku.com/editor/1663579581612-768ce2e0.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cute-sleeping-baby_23-2147983529.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Karena pemicunya adalah suara keras atau gerakan tiba-tiba yang dirasakan bayi, maka untuk mengurangi timbulnya refleks ini, MomDad dapat meletakkan bayi pada ruangan yang tenang dan kamar dengan sinar redup ketika ia tidur.Penggunaan whitenoise juga dapat membantu meredam suara-suara di ruangan yang dapat membuat bayi kaget. Ketika meletakkan bayi setelah digendong, lakukan dengan perlahan, misalnya dengan tetap mendekap bayi, sampai seluruh punggung bayi berada di alas, kemudian lepaskan bayi perlahan-lahan dengan tetap menahan kedua lengan bayi di depan dada, sehingga bayi merasa seperti dipeluk.Pada bayi yang usianya masih beberapa minggu, MomDad dapat membedong bayi ketika bayi tertidur. Pastikan bedongannya tidak terlalu keras dan lepaskan bedong ketika MomDad mengajak bayi bermain. Namun, MomDad tidak perlu sampai harus membangunkan bayi untuk mengurangi refleks ini, karena bayi baru lahir menghabiskan sebagian besar waktunya dalam sehari untuk tertidur. Tidur ini memiliki manfaat restorasi fisik dan menunjang tumbuh kembang optimal bayi, sehingga bayi tidak perlu dibangunkan.Jadi, si Kecil terlihat kaget saat tidur merupakan hal normal ya, MomDad, sehingga tidak perlu khawatir. Jangan lupa terapkan tips di atas untuk mengurangi timbulnya Moro refleks.Ingin tips dan informasi lainnya seputar imunisasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div>Sumber foto: iStock</div><div>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div>

Tips Kelola Penghasilan dengan Prinsip 10 – 20 – 30 – 40, yuk Coba Terapkan!

Tips Kelola Penghasilan dengan Prinsip 10 – 20 – 30 – 40, yuk Coba Terapkan!

Kerap Dijadikan Obat Herbal, Bolehkah Madu Diberikan ke Bayi?

Kerap Dijadikan Obat Herbal, Bolehkah Madu Diberikan ke Bayi?

Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya di Sini!

Ngeces Berlebihan Bisa Membahayakan Bayi? Ketahui Faktanya di Sini!

Ketahui Manfaat hingga Usia Tepat Penggunaan Empeng pada si Kecil

Ketahui Manfaat hingga Usia Tepat Penggunaan Empeng pada si Kecil

Anjuran Penggunaan Finger Toothbrush pada Bayi yang MomDad Perlu Tahu

Anjuran Penggunaan Finger Toothbrush pada Bayi yang MomDad Perlu Tahu

Aman Enggak sih Bayi Pakai Kemiri supaya Alis Lebat?

Aman Enggak sih Bayi Pakai Kemiri supaya Alis Lebat?

Lipatan Kulit Bayi Lecet? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Lipatan Kulit Bayi Lecet? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Bayi sering Kagetan Saat Tidur, Kenapa ya?

Bayi sering Kagetan Saat Tidur, Kenapa ya?