Narasumber: dr. Ade Tobing, Sp. KO
&nbsp;
Hidrasi Sehat adalah jumlah atau volume air yang dibutuhkan tubuh untuk hidup sehat. Hidrasi sehat berperan penting menjaga peforma fisik tubuh tidak hanya untuk orang dewasa tetapi juga untuk anak-anak.
Dehidrasi biasanya diartikan sebagai berkurangnya total air dalam tubuh karena kehilangan cairan yang berlebihan, asupan cairan yang berkurang, atau kombinasi keduanya (Begum et al., 2010).
Dehidrasi selama aktivitas dapat meyebabkan beberapa hal seperti:
<ul>
<li>Merusak berbagai fungsi fisiologis tubuh</li>
<li>Gangguan fungsi sistem kardiovaskular</li>
<li>Peningkatan risiko seperti kram otot, pingsan, dan kelelahan</li>
</ul>
Apabila dibiarkan maka dapat mengancam jiwa, terutama jika latihan fisik dilakukan secara terus menerus dalam cuaca yang panas.
&nbsp;
<h2>Fakta hidrasi dan performa fisik pada anak</h2>
<ul>
<li>Dehidrasi ringan dapat mengurangi performa fisik pada anak laki-laki prapubertas</li>
<li>Anak-anak pra-pubertas memiliki &ldquo;jumlah&rdquo; keringat yang lebih dari pada orang dewasa</li>
<li>Anak yang cukup minum, tidak mengalami peningkatan risiko &ldquo;heat stroke&rdquo; saat beraktivitas</li>
<li>Anak-anak lebih rentan mengalami &ldquo;insensible&rdquo;, yaitu kehilangan air yang tidak terukur seperti melalui pernafasan/paru. Sehingga kehilangan cairan tubuh perlu segera digantikan</li>
</ul>
&nbsp;
<h3 style="text-align: center;">"Para ahli merekomendasikan agar anak mengkomsumsi air minum sebelum, selama dan setelah latihan fisik."</h3>
&nbsp;
<h2>Berapa jumlah air minum yang dibutuhkan anak setiap harinya ?</h2>
Bedasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) tahun 2013 kebutuhan air per hari adalah sebagai berikut:
<ol style="list-style-type: lower-alpha;">
<li>Usia 1-3 tahun: 4-5 gelas</li>
<li>Usia 4-6 tahun: 6 gelas</li>
<li>Usia 7-12 tahun: 7 gelas</li>
</ol>
&nbsp;
<h2>Menentukan air minum yang berkualitas</h2>
Selain memperhatikan jumlah air yang dikonsumsi, jenis airnya juga memiliki peranan penting untuk mendukung kesehatan anak karena tidak semua air sama. Menurut Permenkes No 492 tahun 2010, empat poin ini merupakan syarat atau ciri dari air minum yang baik, yaitu:
<ol>
<li>Tidak berbau</li>
<li>Tidak berwarna</li>
<li>Tidak berasa</li>
<li>Tidak mengandung zat bahaya</li>
</ol>
&nbsp;
<h2>Tips menjaga hidrasi sehat selama aktivitas fisik untuk anak-anak</h2>
<ol>
<li>Batasi makanan dan minuman tinggi gula</li>
<li>Batasi asupan minuman olahraga untuk atlet muda</li>
<li>Edukasi si kecil untuk membatasi minuman bersoda dan mengandung zat aditif</li>
<li>Ceritakan manfaat minum air putih dan memberi contoh dan mendukung gaya hidup yang sehat</li>
</ol>
&nbsp;
Referensi:
1. Pardede, S., Hardinsyah, Santoso, B., &amp; Siregar, P. (2019). Hidrasi Sehat. Centra Communications.
2. US Department of Health and Human Services, US Department of Agriculture. 2015-2020 Dietary Guidelines for Americans. 8th ed. http://health.gov/dietaryguidelines/2015/guidelines/. Published December 2015. Accessed September 15, 2018.
3. Permenkes Nomor 492/MENKES/PER/IV/2010
4. Bottin, J. H., Morin, C., Guelinckx, I., &amp; Perrier, E. T. (2019).
5. Hydration in Children: What Do We Know and Why Does it Matter?. Annals of Nutrition and Metabolism, 74(3), 11-18.
6. Murray, B. (2007). Hydration and physical performance. Journal of the American College of Nutrition, 26(sup5), 542S-548S.
7. Rowland, T. (2011). Fluid replacement requirements for child athletes. Sports Medicine, 41(4), 279-288.
8. Kavouras et al. American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition and the Council on Sports Medicine and Fitness (2011). Clinical report - Sports drinks and energy drinks for children and adolescents: are they appropriate? Pediatrics 127: 1182-1189.
9. Casa DJ, Clarkson PM, Roberts WO (2005). American College of Sports Medicine roundtable on hydration and physical activity: consensus statements. Current Sports Med Rep 4: 115-127.
10. Council on Sports Medicine and Fitness and Council on School Health. Policy Statement - Climatic Heat Stress and Exercising Children and Adolescents. Pediatrics, 2011 128: e741-7.
11. Delamarche P, Bittel J, Lacour J, Flandrois R (1990). Thermoregulation at rest and during exercise in prepubertal boys. Eur J Appl Physiol 60: 436-440.
12. Kavouras SA, Arnaoutis G, Makrillos M, Garagouni C, Nikolaou E, Chira O, Ellinikaki E, Sidossis LS (2011). Educational intervention on water intake improves hydration status and enhances exercise performance in athletic youth. Scand J Med Sci Sports doi: 10.1111/j.1600-0838.2011.01296.x
13. B. Falk, R.Dotan Medicine (2008) Cildren&rsquo;s thermoregulation during exercise in the heat revisit
&nbsp;
------
&nbsp;
Artikel ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman <a href="http://www.hydrationforhealth.com">www.hydrationforhealth.com.</a>
&nbsp;

Hidrasi Sehat Mendukung Performa Fisik Pada Anak

hidrasi-sehat-mendukung-performa-fisik-pada-anak

<img src="https://primaku.com/files/2020/Infografis%20H4H%20x%20PrimaKu%202.jpg" alt="[INFOGRAFIS] Hidrasi Sehat pada Anak Tingkatkan Fokus untuk Meraih Prestasi" width="400" height="2138" />
------
&nbsp;
Artikel ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health.
Untuk mengunduh infografis silahkan tekan <a href="https://primaku.com/files/2020/Infografis%20H4H%20x%20PrimaKu%202.jpg">di sini</a>.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman <a href="http://www.hydrationforhealth.com">www.hydrationforhealth.com.</a>
&nbsp;

[INFOGRAFIS] Hidrasi Sehat pada Anak Tingkatkan Fokus untuk Meraih Prestasi

-infografis--hidrasi-sehat-pada-anak-tingkatkan-fokus-untuk-meraih-prestasi

<img src="https://www.primaku.com/app/images/info3.jpg" alt="[INFOGRAFIS] Pentingnya Hidrasi Sehat Pada Anak, Apa Saja Tipsnya?" width="400" height="1681" />
------
&nbsp;
Infografis ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health. 
Untuk mengunduh gambar infografis, silahkan klik <a title="link infografis" href="https://www.primaku.com/app/images/info3.jpg" target="_blank" rel="noopener">di sini</a>. 
Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman <a href="http://www.hydrationforhealth.com">www.hydrationforhealth.com</a>.

[INFOGRAFIS] Pentingnya Hidrasi Sehat Pada Anak, Apa Saja Tipsnya?

-infografis--pentingnya-hidrasi-sehat-pada-anak--apa-saja-tipsnya-

Narasumber: dr. Bernie Enyarni Medise, Sp.A(K), M.P.H
Spesialis anak konsultan tumbuh kembang, Departemen IKA, FKUI-RSCM
&nbsp;
Masa kanak-kanak adalah periode yang menentukan untuk perkembangan keseluruhan sepanjang umur. Sudah dipastikan bahwa pola makan anak memainkan peran penting dalam menentukan pertumbuhan dan kesehatan dalam kehidupannya kelak saat dewasa. Hidrasi yang sehat adalah bagian penting dari diet seimbang. Pada anak, sekitar 70-80% tubuhnya terdiri dari air. Namun, penelitian saat ini tampaknya menunjukkan bahwa asupan cairan anak-anak sering kurang optimal dibandingkan dengan nilai referensi yang ditetapkan yaitu 1 dari 5 anak di Indonesia masih kurang cukup minum Padahal, dehidrasi pada anak sebesar 2% saja sudah dapat menyebabkan gangguan performa, atensi (perhatian), memori dan ketrampilan pada anak.
<h2>Berapa sih kebutuhan pemenuhan air untuk anak?</h2>
Penting diketahui status hidrasi yang sehat pada anak, karena akan membantu proses metabolisme tubuh, serta mengoptimalkan fungsi kognitif yaitu fokus, fungsi memori dan ketahanan fisik untuk mendukung performa anak di sekolah.
<img src="https://www.primaku.com/app/images/info1.jpg" alt="" width="375" height="205" />
Anak biasanya sangat aktif dan senang beraktivitas fisik, keadaan ini dapat menyebabkan keluarnya air tubuh (keringat) lebih banyak dari kegiatan biasa. Oleh karena itu anak membutuhkan jumlah air yang cukup untuk mendukung tubuhnya beraktifitas.
&nbsp;
<h3 style="text-align: center;">"Anjurkan anak untuk mengkonsumsi air sebelum, selama, dan setelah aktifitas fisik."</h3>
&nbsp;
<h2>Apa benar hidrasi sehat bermanfaat untuk meningkatkan fokus?</h2>
Menurut beberapa penelitian, dengan tambahan minum 200&ndash;400ml atau 2 gelas sebelum proses belajar akan meningkatkan performa anak yaitu dapat meningkatkan visual dan memori sehingga akan membantu proses belajar untuk tingkatkan prestasi.
Menurut penelitian Khan dkk pada tahun 2019, anak dengan kebiasaan minum yang baik dapat membantu anak menjadi lebih cermat, tanggap dan memiliki performa yang baik. Dengan melakukan intervensi asupan air selama 4 hari dapat meningkatkan status hidrasi pada anak dan remaja.
&nbsp;
<h3 style="text-align: center;">"Ternyata manfaat air sangat penting untuk proses belajar mengajar.</h3>
<h3 style="text-align: center;">Bahkan, kurangnya hidrasi bisa meningkatkan risiko penyakit di masa depan"</h3>
&nbsp;
<h2>Tips pemenuhan hidrasi sehat pada anak</h2>
<ol>
<li>Sediakan air minum yang sehat dan berkualitas untuk anak.</li>
<li>Status hidrasi yang sehat pada anak akan membantu mengoptimalkan fungsi kognitif yaitu focus, fungsi memori, dan ketahanan fisik untuk mendukung performa anak di sekolah.</li>
<li>Kebutuhan air minum anak usia 4-6 tahun adalah minimal 6 gelas sehari, usia 7-12 tahun sebanyak 7 gelas sehari, sedangkan untuk anak di atas 12 tahun sama kebutuhannya dengan orang dewasa.</li>
<li>Pastikan minum secara teratur di rumah, di sekolah, maupun saat beraktivitas.</li>
<li>Pemberian edukasi pada anak sejak usia dini tentang manfaat dan kebaik air serta berperilaku yang baik dan benar untuk pemenuhan hidrasi sehat sangat penting, agar di masa mendatang mereka akan terus melakukan kebiasaan baik ini, sehingga mengurangi risiko dampak negative akibat kurangnya pemenuhan hidrasi yang sehat.</li>
</ol>
&nbsp;
Referensi:
1. Hydration for Health Initiative. Water- A Key Element For Our Body, dalam www.h4hinitiative.com/everyday-hydration/water-key-element-our-body.
2. Santoso, Hardinsyah, Siregar, dan Pardede. 2017 .
3.Can J Diet Pract Res. 2007 ; 68(1): s1&ndash;s56.
4. Health Education Research. 2004;19: 261-71.
5. Kementerian Kesehatan RI. 2013. Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia.
6. Pivarnik JM and Palmer RA. 1994. Water and electrolytes during exercise.
7. Isabelle Guelinckx Mariacristina Vecchio Erica T. Perrier Guillaume Lemetais. 2016. Hydration and Health Department, Danone Research, Palaiseau, France, Ann Nutr Metab.
8. American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition and Council on Sports Medicine and Fitness. 2011.
9. Khan N. et. al., 2019 . A 4-d Water Intake Intervention Increases Hydration and Cognitive Flexibility among Preadolescent Children.
10. Benton, David and Naomi Burgess. The Affect of the Consumption of Water on the Memory and Attention of Children.
11. Edmonds, Caroline J and Denise Burford. Should Children Drink More Water? The Effects of Drinking Water on Cognition on Children.
12. Edmonds, Caroline J and Ben Jeffes. Does Having A Drink Help You Think? 6-7 Year Old Children Show Improvements in Cognitive Performance from Baseline to Test After Having A Drink of Water.
&nbsp;
------
&nbsp;
Artikel ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman <a href="http://www.hydrationforhealth.com." target="_blank" rel="noopener">www.hydrationforhealth.com.</a>
&nbsp;
&nbsp;

Hidrasi Sehat Pada Anak Tingkatkan Fokus untuk Meraih Prestasi

hidrasi-sehat-pada-anak-tingkatkan-fokus-untuk-meraih-prestasi

Narasumber: Dr. dr. Sudung O Pardede Sp.A(K)
Spesialis Anak Konsultan Penyakit Ginjal Anak RSCM
&nbsp;
<h2>Mengapa kita perlu air?</h2>
Air merupakan zat yang sangat penting, namun kecukupan asupannya sering dilupakan. Air memiliki berbagai manfaat kebaikan untuk kehidupan dan sangat dibutuhkan manusia untuk hidup sehat. Air merupakan bagian dari nutrisi yang berperan penting dalam fungsi fisiologis tubuh, mengingat tubuh terdiri dari 60% air. Kandungan air pada anak lebih besar yaitu sekitar 65-75%. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya menjaga hidrasi sehat dalam tubuh dapat mengakibatkan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka Panjang.
Masa kanak-kanak adalah periode yang menentukan untuk perkembangan keseluruhan sepanjang umur. Sudah dipastikan bahwa pola makan anak memainkan peran penting dalam menentukan pertumbuhan dan Kesehatan dalam kehidupan orang dewasa. Hidrasi yang sehat dalah bagian penting dari diet seimbang, sedangkan penelitian menunjukkan bahwa asupan cairan pada anak sering kurang optimal dibandingkan dengan nilai referensi yang ditetapkan. Hasil penelitian melaporkan 1 di antara 5 anak di Indonesia masih kurang cukup minum.&nbsp;
&nbsp;
<h3 style="text-align: center;">"Anak-anak adalah kelompok usia yang rentan terhadap dehidrasi."</h3>
&nbsp;
<h2>Mengapa hidrasi di anak dan bayi penting?</h2>
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Proporsi kandungan air di dalam tubuh bayi dan anak lebih tinggi.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Mekanisme haus belum berkembang baik.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Anak biasanya aktif dan mudah mengalami dehidrasi.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Bayi dan anak bergantung orang lain untuk kesediaan minuman.
&nbsp;
<h2>Berapa banyak kebutuhan pemenuhan air untuk anak?</h2>
Sesuai anjuran dari Kementerian Kesehatan, kebutuhan air minum bergantung dari jenis kelamin, aktivitas, usia, berat badan dan kondisi fisik.
&nbsp;kebutuhan harian per umur:
<img src="https://www.primaku.com/app/images/info1.jpg" width="375" height="204" />
&nbsp;
<h2>Apa saja manfaat hidrasi sehat?</h2>
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Sebagai pembentuk cairan tubuh.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Untuk mengatur suhu tubuh (termoregulator).
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pelarut pada proses pencernaan.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Sebagai pelumas sendi.
5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Sebagai media untuk sisa metabolisme tubuh.
&nbsp;
<h2>Apa sih dampaknya jika kita kurang minum?</h2>
Jangka pendek:
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Mudah cemas dan tegang.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Konsentrasi menurun.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Mudah mengantuk dan Lelah.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Daya ingat visual menurun.
Jangka panjang:
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Risiko terjadinya penyakit seperti batu ginjal, diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Risiko kegemukan dapat meningkat.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Infeksi saluran kemih.
<h2>&nbsp;</h2>
<h2>Apakah semua air minum itu sama kualitasnya?</h2>
Tidak semua air itu sama kualitasnya. Sebetulnya air minum yang aman dikonsumsi itu seperti apa?
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Sesuai dengan Permenkes No. 492/2010, syarat air minum adalah tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak mengandung zat berbahaya bagi tubuh seperti bakteri atau logam berat.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pastikan tahu sumber airnya darimana: yaitu sumber airnya dari pegunungan terpilih yang terjaga ekosistemnya.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Perhatikan proses produksinya: proses higienis dan kualitasnya terjaga.
&nbsp;
<h2>Tips pemenuhan hidrasi sehat pada anak</h2>
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pastikan anak-anak terpenuhi kebutuhannya dengan menyediakan air minum yang sehat dan berkualitas.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Kebutuhan anak 4-6 tahun: minimal 6 gelas sehari, 7-12 tahun: 7 gelas sehari, untuk anak di atas 12 tahun sama dengan dewasa.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pastikan minum secara teratur di rumah, di sekolah, maupun saat beraktivitas.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Pemberian edukasi pada anak sejak usia dini tentang manfaat dan kebaikan air serta berperilaku yang baik &amp; benar untuk pemenuhan hidrasi sehat sangat penting, agar di masa mendatang mereka akan terus melakukan kebiasaan baik ini, untuk mengurangi risiko dampak negative akibat kurangnya pemenuhan hidrasi yang sehat.
&nbsp;
---&nbsp;
&nbsp;
Referensi:
<ol>
<li>Hydration for Health Initiative. Water- A Key Element For Our Body. <a href="http://www.h4hinitiative.com/everyday-hydration/water-key-element-our-body" target="_blank" rel="noopener">http://www.h4hinitiative.com/everyday-hydration/water-key-element-our-body.</a></li>
<li>Santoso, Hardinsyah, Siregar, Pardede, 2017.</li>
<li>Can J Diet Pract Res. 2007 ; 68(1): s1&ndash;s56.</li>
<li>Health Education Research 2004;19: 261-71.</li>
<li>Kementerian Kesehatan RI. Angka Kecukupan Gizi bagi Orang Indonesia. 2013</li>
<li>Pivarnik JM and Palmer RA. (1994) Water and electrolytes during exercise.</li>
<li>Isabelle Guelinckx Mariacristina Vecchio Erica T. Perrier Guillaume Lemetais. Hydration and Health Department, Danone Research, Palaiseau, France, Ann Nutr Metab 2016</li>
</ol>
&nbsp;
Artikel ini diproduksi sebagai bentuk kerjasama PrimaKu bersama Hydration for Health. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pengaruh air di kesehatan, kunjungi halaman <a href="http://www.hydrationforhealth.com." target="_blank" rel="noopener">www.hydrationforhealth.com.</a>

Pentingnya Hidrasi Sehat Pada Anak, Apa Saja Tipsnya?

pentingnya-hidrasi-sehat-pada-anak--apa-saja-tipsnya-

Pemeriksaan Kesehatan Mandiri Pada Remaja
MASA remaja adalah masa ketika kesadaran seorang anak akan perubahan tubuhnya menjadi lebih dominan.Remaja dapat menghabiskan waktu berjam- jam di depan kaca pada usia belasan dibandingkan pada usia lain selama hidupnya. Perubahan fisik terjadi sangat cepat sehingga para remaja dapat melihat adanya perubahan besar setiap saat dan membuat refleksi gambaran dirinya. Fenomena ini dapat memberikan gambaran efek kesenangan maupun meresahkan. Kebahagiaan terhadap terjadinya pertumbuhan dan pematangan fungsi tubuh disertai juga dengan perasaan cemas. Pada akhirnya mulai timbul ketakutan terhadap kesehatan dan penyakit, meski pada kenyataannya penyakit pada masa remaja terbilang jarang.
Saat ini, pemahaman akan pencegahan kanker dan penurunan angka kematian akibat kanker sudah sangat baik. Deteksi dini merupakan faktor kunci untuk mencegahnya. Tanda awal gangguan yang terdeteksi sejak &nbsp;dini dapat mengarah pada diagnosis dan pengobatan yang juga lebih dini sehingga kematian dapat dicegah. Upaya menurunkan angka kematian akibat kanker payudara dan testis diperlukan langkah diagnosis awal. Langkah diagnosis ini dapat dilakukan sejak anak menginjak pubertas Para ahli di Amerika Serikat membuat rekomendasi untuk anak remaja putrid&nbsp; melakukan pemeriksaan payudara mandiri dan remaja putra melakukan pemeriksaan testis.
Dengan dilakukannya deteksi dini, diharapkan dapat tercapainya respons terapi dengan baik dan remaja tetap dalam kondisi kesehatan yang optimal. Laporan terbaru di Amerika Serikat, Goldenring menunjukkan 87 persen sampel atlet remaja pria tidak waspada terhadap risiko terjadinya kanker testis. Hanya 6 persen yang melakukan pemeriksaan testis mandiri secara teratur. Berbeda dengan atlet putrid, lebih dari 60 persen telah memikirkan untuk melakukan pemeriksaan payudara mandiri dan lebih dari sepertiga telah melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri dan teratur. Dengan demikian, sebaiknya semua remaja melakukan pemeriksaan mandiri. Cara pemeriksaan mandiri dapat ditanyakan pada saat kunjungan rutin ke tempat prakter dokter spesialis anak.
Pemeriksaan Payudara Mandiri
Kanker payudara jarang terjadi pada usia di bawah 35 tahun. Meskipun demikian, kanker payudara pernah dilaporkan terjadi pada masa anak dan remaja, meski angka kejadiannya kecil. Tumor payudara terbanyak pada remaja di Amerika merupakan tumor jinak fibroadenoma, berkisar 81,4 persen dari semua massa payudara yang dinsisi pada 51 remaja putri yang kemudian dipantau perkembangannya selama 8 tahun. Pada pemeriksaan ini tidak ditemukan keganasan sehingga direkomendasikan untuk remaja putri melakukan pemeriksaan payudara mandiri. Pelatihan ini diharapkan dapat membantu mereka mengenal karakteristik payudara masing- masing sehingga mampu mengenali setiap penyimpangan yang terjadi, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap kanker payudara saat memasuki usia berisiko. Prosedur pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan yang sederhana,murah, dan terbukti dapat dilakukan sesering mungkin sesuai keinginan.
Pemeriksaan payudara mandiri sebaiknya dilakukan sedikitnya satu kali dalam sebulan sehingga remaja putri sangat memahami karakteristik baik bentuk, ukuran, dan perabaaannya sendiri. Pemeriksaan payudara mandiri ini dapat memantau perubahan payudara dari bulan ke bulan sehingga memudahkan deteksi apabila terjadi perubahan dari keadaan normalnya. Waktu terbaik melakukan pemeriksaan payudara mandiri adalah 2-3 hari setelah akhir menstruasi , ketika konsistensi payudara sudah mulai lembut.
&nbsp;
CARA pemeriksaan payudara mandiri:
&nbsp;
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Berdiri di depan cermin. Perhatikan keadaan kedua payudara apakah terjadi perubahan seperti adanya cairan yang keluar dari puting, adanya kerutan atau lekukan pada kulit, atau terlihat tidak simetris.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Lipat lengan ke bagian belakang kepala, lakukan pemeriksaan payudara secara inspeksi dengan mendorong lengan ke depan.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Selanjutnya, dorong panggul dan pinggang dengan tangan secara lembut ke arah depan bersamaan bahu dan siku juga didorong ke depan perhatikan di cermin inspeksi kembali.
4.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Gunakan 3-4 jari untuk mengeksplorasi payudara secara lembut dan perlahan. Dimulai dari bagian terluar, tekan secara datar dengan jari secara melingkar, dan terus membentuk lingkaran ke daerah sekitarnya. Secara bertahap hingga ke bagian puting. Pastikan bahwa seluruh bagian payudara telah diperiksa. Perhatikan seksama daerah antara payudara dan ketiak, termasuk ketiak itu sendiri. Raba kemungkinan adanya massa di daerah itu.
5.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Dengan lembut lakukan perahan pada putting dan perhatikan ada tidaknya cairan yang keluar dari puting.
&nbsp;
Langkah 4 dan 5 bisa dilakukan sambil berbaring. Posisi berbaring memudahkan pemeriksaan payudara. Namun, bisa juga dilakukan pada saat mandi dengan menggunakan sabun karena lebih memudahkan pemeriksaan.
&nbsp;
Pemeriksaan testis mandiri
&nbsp;
Kejadian kanker testis meningkat dalam beberapa dekade terakhir. Kanker testis merupakan jenis keganasan terbanyak yang terjadi pada laki-laki usia antara 25-34 tahun. Meskipun angka kematian meningkat dengan bertambahnya angka insiden, angka kesembuhan juga secara signifikan meningkat disebabkan membaiknya teknik diagnosis (seperti adanya pemeriksaan penanda tumor), tindakan bedah, dan kemoterapi. Hampir 35 persen pasien dengan kanker testis mengalami penyebaran secara limfatik atau metastasis langsung pada area sekitarnya sehingga prognosisnya sangat bergantung pada tahap kanker saat diagnosis pertama kali ditegakkan.
&nbsp;
Beberapa kondisi telah diketahui secara statistic berhubungan dengan meningkatnya angka kejadian kanker testis. Kondisi-kondisi tersebut antara lain adalah kriptokrismu, yaitu keadaan tidak turunnya testis ke dalam kantong skrotum, atrofi testis, seks ambigu, paparan hormon eksogen (progesteron atau dietilstilbestrol) pada masa prenatal, radiasi prenatal, ayah dengan riwayat kanker testis, kembar monozigot, dan riwayat orchitis karena gondongan.
&nbsp;
Hal ini menyebabkan pentingnya deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan mandiri testis pada semua laki-laki tidak terkecuali bagi yang tidak mempunyai faktor risiko. Sebaiknya pemeriksaan mandiri testis dilakukan sedikitnya sebulan sekali dan pada saat setelah mandi air hangat.
&nbsp;
Teknik pemeriksaan mandiri testis:
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Testis ditampung dengan satu atau dua tangan dan lakukan perabaan.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Secara perlahan lakukan gerakan memutar testis dengan ibu jari dan jari lainnya, seharusnya tidak terasa sakit. Rasakan tidak ada pembengkakan, perabaan yang keras atau teraba massa lain selain testis. Normalnya testis akan berbentuk oval, kenyal, permukaannya rata, berbatas tegas, dan ukuran keduanya bisa saja tidak sama besar.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Struktur saluran testis, epididymis berada di belakang testis dan pastikan keadaannya normal.
&nbsp;
Meskipun angka kejadian kanker payudara dan kanker testis pada usia remaja sangat jarang, deteksi dini sangatlah penting. Teknik pemeriksaan mandiri baik pada payudara maupun pada testis sangat mudah dilakukan. Dengan begitu diharapkan mereka akan terbiasa melakukan pemeriksaan mandiri tersebut secara rutin dan berkala hingga di usia masa risiko terjadinya kanker menjadi besar. [*]
&nbsp;
&nbsp;
Penulis: Yudianita Kesuma
Ikatan Dokter Anak Indonesia
Artikel sudah pernah di muat diharian Kompas, Kolom Klasika, tanggal 6 September 2015 dan 13 September 2015

Pemeriksaan Kesehatan Mandiri Pada Remaja

pemeriksaan-kesehatan-mandiri-pada-remaja

Seputar Bully pada Anak
Penulis: Dr. Fransiska Farah, SpA
&nbsp;
Beberapa hari yang lalu sepulang sekolah, Dani semangat bercerita kepada ibu bahwa hari Sabtu akan ada lomba menggambar di sekolah. Namun saat hari lomba tiba, Dani bahkan tidak mau diajak ke sekolah dan tidak mau untuk menggambar lagi. &ldquo;Gambarku jelek,ma...&rdquo;, &ldquo;Kenapa kakak bilang begitu?&rdquo; &ldquo;Si Daren bilang gambarku jelek, ma dan aku diledek terus di sekolah sampai semua teman-teman mengejek aku juga.. Daren juga suka mukul aku,ma..&rdquo;
&nbsp;
Perilaku bully atau bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang kepada seseorang yang lebih lemah secara sosial, emosional maupun psikologis.1 Bullying dapat berupa memukul, menakut-nakuti, mengejek, mempermalukan korban di muka umum atau secara tidak langsung dengan mengasingkan korban dari teman-teman atau lingkungan, mengacuhkan, menebar kabar yang tidak benar mengenai korban atau lewat media sosial, internet, chat atau email. Orangtua manapun yang mendengar kata bully, tidak terpikir dan tidak ingin perilaku ini mengenai&nbsp; anaknya.&nbsp; Sadar atau tidak, perilaku bully rentan mengenai siapa saja, baik sebagai pelaku maupun korban.&nbsp;
&nbsp;
Perilaku agresif ini dapat diturunkan terutama pada keluarga dengan perilaku yang sama, orangtua yang sering melakukan kekerasan fisik atau verbal yang terlihat oleh anak. Orangtua yang pemarah atau menerapkan hukuman yang keras dapat ditiru anak, terutama saat mereka terluka secara fisik atau psikis. Stres dalam keluarga, sosial ekonomi yang lemah, perceraian orangtua, anak dari kehamilan yang tidak diinginkan, juga dapat meningkatkan perilaku agresif anak dalam keluarga. Anak cenderung menjadi susah diatur, sulit diarahkan, sulit mengikuti pelajaran di sekolah dan seringkali mendapat cap &lsquo;anak nakal&rsquo;.
&nbsp;
Penelitian menunjukkan bahwa anak yang sering melihat tontonan kekerasan fisik lewat televisi, games atau media sosial, jauh lebih tinggi berperilaku yang sama dibandingkan mereka yang tidak pernah menontonnya. Seorang anak dengan perilaku agresif mulai usia 3-6 tahun berisiko tinggi&nbsp; berperilaku yang sama hingga dewasa jika tidak mendapat intervensi yang tepat.2 Secara gender, perilaku ini dapat mengenai anak laki-laki dan perempuan, walaupun kejadiannya lebih banyak pada anak laki-laki. Sebenarnya, pelaku bully dan korban bullying sama-sama berisiko tinggi untuk bertukar tempat satu sama lain. Keduanya juga rentan terhadap perilaku bunuh diri atau mempunyai ide untuk melakukan bunuh diri.3
&nbsp;
Bullying paling sering terjadi di sekolah, saat istirahat maupun di saat lain ketika pengawasan dari guru berkurang. Peran serta orangtua dalam memberikan kasih sayang dan perhatian, mengajarkan pendidikan agama sedari kecil, dukungan semua anggota keluarga, dan guru di sekolah berperan penting dalam merubah perilaku ini sehingga anak tidak menjadi agresif dan melakukan bullying terhadap orang lain.
&nbsp;
Orangtua sebaiknya menjaga komunikasi yang baik terhadap anak, sehingga anak dapat terbuka menceritakan permasalahan atau ketakutan yang dialaminya. Intervensi medis diperlukan jika perilaku agresif tidak dapat diatasi dalam keluarga.
&nbsp;
Kepustakaan
1.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Vanderbilt D, Augustyn M. Bullying and School Violance. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 19. Philadelphia: Elsevier, 2011.h135.
2.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Walter H.J, DeMaso D.R. Age-Spesific Behavioral Disturbances. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 19. Philadelphia: Elsevier, 2011.h100.
3.&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Holt M.K, Alana M, Vivolo-Kantor, Polanin J.R, et al. Bullying and Suicidal Ideation and Behaviors: A Meta-Analysis. Pediatrics. 2015;135:e496.
&nbsp;
&nbsp;