Penghitungan berat badan anak sangat penting karena menjadi salah satu parameter utama dalam pemantauan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan anak. Perubahan berat badan yang signifikan, baik peningkatan maupun penurunan yang tidak diinginkan, dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang perlu ditangani. Nah, agar perhitungan berat badan anak tepat, MomDad perlu tahu caranya. Yuk, simak cara menghitung berat badan anak berikut!Cara Menghitung Berat Badan Anak secara Akurat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/66073d0fbff9bdde9c5ec5bd2bb89268_1697442502699.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="menghitung_BB_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Dikutip dari buku Stimulasi, Deteksi, Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), cara mengukur berat badan yang tepat adalah dengan cara:1. Penimbangan berat badan (BB)a. Menggunakan alat ukur berat badan bayi (baby scale)<ul><li style="text-align: justify;">Timbangan diletakkan di tempat yang rata, datar, dan keras</li><li style="text-align: justify;">Timbangan harus bersih dan tidak ada beban lain di atas timbangan</li><li style="text-align: justify;">Baterai dipasang pada tempatnya dengan memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik</li><li style="text-align: justify;">Tombol power on dinyalakan dan memastikan angka pada jendela baca menunjukkan angka nol. Posisi awal harus selalu berada di angka nol</li><li style="text-align: justify;">Bayi dengan pakaian seminimal mungkin (sebaiknya telanjang) diletakkan di atas timbangan hingga angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah</li><li style="text-align: justify;">Berat badan bayi dicatat dalam kilogram dan gram hingga ketepatan 5 gram</li></ul>&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/d92af2a59ce2e5d4741337891104d5756_1697442542917.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="1.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> &nbsp;b. Menggunakan timbangan injak (timbangan digital)<ul><li style="text-align: justify;">Letakkan timbangan di lantai yang datar, keras, dan cukup cahaya</li><li style="text-align: justify;">Nyalakan timbangan dan pastikan bahwa angka yang muncul pada layar baca adalah 00,0</li><li style="text-align: justify;">Sepatu dan pakaian luar anak harus dilepaskan atau anak menggunakan pakaian seminimal mungkin</li><li style="text-align: justify;">Anak berdiri tepat di tengah timbangan saat angka pada layar timbangan menunjukkan angka 00,0 serta tetap berada di atas timbangan sampai angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah tidak berubah</li></ul>&nbsp;<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e4d64504a26a31ce1081dfbb176458863_1697442633107.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="2.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> &nbsp;Kapan Anak Perlu Menimbang Berat Badan?Lakukan Pemantauan pertumbuhan anak setiap bulan sampai umur 24 bulan, selanjutnya setiap 3 bulan sampai umur 72 bulan. MomDad perlu memperhatikan beberapa hal saat mengukur berat badan anak agar hasilnya akurat, seperti pada bayi sebaiknya diukur dalam kondisi telanjang, dan pada balita sebaiknya diukur saat anak menggunakan pakaian seminimal mungkin misalnya hanya kaus dalam atau celana dalam.Sumber: Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini TumbuhKembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementerian kesehatan 2022.<div style="text-align: justify;"> </div>

Gimana sih Cara Menghitung BB Anak agar Akurat?

gimana-sih-cara-menghitung-bb-anak-agar-akurat--1697442721528

Mengukur lingkar kepala pada bayi dan balita sangat penting karena lingkar kepala adalah indikator kunci dalam pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak, terutama pada tahap perkembangan awal. Lingkar kepala berkaitan erat dengan pertumbuhan otak. Dalam bayi dan balita, otak masih mengalami perkembangan cepat. Dengan mengukur lingkar kepala, kita dapat memantau pertumbuhan otak anak. Perubahan yang signifikan dalam lingkar kepala dapat menjadi petunjuk terjadinya masalah perkembangan otak atau gangguan kesehatan tertentu.Nah, gimana sih cara mengukur lingkar kepala yang tepat? Yuk, simak tips nya!Cara Menghitung Lingkar Kepala Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/ad5d09ecbf53c65d7fa7cb6fb49d14aa_1697442342778.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mengukur_lingkar_kepala_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Untuk mengukur lingkar kepala bayi dengan benar, MomDad perlus mengikuti prosedur yang tepat menggunakan alat yang sesuai. Berikut adalah langkah-langkah umum untuk mengukur lingkar kepala bayi:Alat pengukur dilingkarkan pada kepala anak melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol, lalu tarik agak kencang.<ul><li style="text-align: justify;">Baca angka pada pertemuan dengan angka.</li><li style="text-align: justify;">Tanyakan tanggal lahir anak, hitung umur anak.</li><li style="text-align: justify;">Hasil pengukuran dicatat pada grafik lingkaran kepala menurut umur dan jenis kelamin anak.</li><li style="text-align: justify;">Buat garis yang menghubungkan antara ukuran yang lalu dengan ukuran sekarang.</li></ul>Kapan Lingkar Kepala Perlu Diukur?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5b18ccf39e7c398dd52a327692579cec_1697442367734.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="040_XO_Rara&amp;Iko_3338.JPG" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Jadwal pengukuran lingkar kepala disesuaikan dengan umur anak. Pada anak umur 0-5 bulan, pengukuran dilakukan setiap bulan. Sedangkan, untuk anak umur 6-23 bulan pengukuran dilakukan setiap 3 bulan. Dan pada anak umur 24-72 bulan, pengukuran dilakukan setiap 6 bulan.Saat MomDad melakukan pengukuran lingkar kepala, perlu diperhatikan alat pengukur yang dilingkarkan pada kepala anak harus&nbsp; melewati dahi, di atas alis mata, di atas kedua telinga, dan bagian belakang kepala yang menonjol (pastikan lingkar kepala diukur pada lingkar terbesar kepala anak).&nbsp;Itu dia cara mengukur lingkar kepala anak dengan akurat. MomDad juga bisa melakukan pemeriksaan rutin dengan dokter untuk mengetahui apakah tumbuh kembang anak baik dan sesuai dengan usianya. Pengukuran yang konsisten dan akurat penting untuk mendapatkan hasil yang bermakna dan dapat diandalkan dalam pemantauan kesehatan anak.Sumber foto: iStockReferensi: Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini TumbuhKembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementrian kesehatan2022.<div style="text-align: left;"> </div>

Mau Tahu Cara Mengukur Lingkar Kepala Bayi yang Tepat? Cek di Sini!

mau-tahu-cara-mengukur-lingkar-kepala-bayi-yang-tepat--cek-di-sini--1697442412385

Tinggi badan adalah salah satu indikator kesehatan umum anak. Anak yang tumbuh dengan baik cenderung memiliki tinggi badan yang sesuai dengan perkembangan usianya. Nah, agar tahu apakah si Kecil tumbuh sesuai usianya, pengukuran tinggi badan secara rutin. Nah, mengukur tinggi badan tidak harus dilakukan dengan dokter alias MomDad bisa melakukannya sendiri karena caranya yang mudah. Yuk, simak penjelasan mengenai cara mengukur tinggi badan anak yang tepat di bawah!Cara Mengukur TB Anak secara Akurat<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5215fc8b06cacd1ba984d7fb26f6c928_1697094995369.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mengukur_tinggi_badan_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Mengukur tinggi badan anak secara berkala memungkinkan dokter dan orang tua untuk memantau pertumbuhan anak. Ini dapat membantu mendeteksi gangguan pertumbuhan atau masalah kesehatan lainnya yang mungkin perlu ditangani sejak dini. Well, berikut metode khusus yang perlu diterapkan saat ingin mengukur tinggi badan anak:<ul><li style="text-align: justify;">Untuk pengukuran tinggi badan pada anak di atas usia 24 bulan, maka dilakukan dalam posisi berdiri</li><li style="text-align: justify;">Jika anak umur 0-24 bulan diukur berdiri, maka hasil pengukurannya dikoreksi dengan menambahkan 0,7 cm. Pengukuran tinggi badan (TB) untuk anak umur 24-72 bulan:</li><li style="text-align: justify;">Anak tidak memakai sandal atau sepatu</li><li style="text-align: justify;">Anak berdiri tegak menghadap ke depan</li><li style="text-align: justify;">Punggung, pantat, dan tumit anak menempel pada tiang pengukur</li><li style="text-align: justify;">Turunkan batas atas pengukur sampai menempel di ubun-ubun</li><li style="text-align: justify;"><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/52649827486108f386861e1104be3140a1_1697095034698.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="mengukur_tinggi_badan_3.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> </li></ul>MomDad bisa melakukan pemantauan pertumbuhan anak setiap bulan sampai umur 24 bulan dan setiap 3 bulan sampai anak berumur 72 bulan. Nah, agar hasil pengukuran tinggi badan akurat, pastikan agar anak tidak menggunakan alas kaki ketika diukur, pandangan lurus ke depan, dan bagian punggung, pantat, serta tumit menempel di dinding.&nbsp;Penting untuk diingat bahwa pengukuran tinggi badan yang akurat melibatkan penggunaan peralatan yang sesuai dan teknik yang benar. Peralatan pengukuran harus dikalibrasi dengan baik, dan teknik pengukuran harus konsisten untuk hasil yang dapat diandalkan.Referensi: Pedoman pelaksanaan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi dini TumbuhKembang Anak di Tingkat Pelayanan Dasar. Kementerian Kesehatan 2022.

Begini Cara Tepat Mengukur Tinggi Badan Anak!

begini-cara-tepat-mengukur-tinggi-badan-anak--1697095108749

Stunting dan wasting adalah dua bentuk malnutrisi pada anak-anak, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Stunting terjadi ketika tinggi badan seorang anak secara signifikan lebih rendah dari tinggi rata-rata yang diharapkan untuk usianya. Ini mencerminkan malnutrisi kronis dan asupan nutrisi yang tidak memadai selama periode yang panjang. Stunting biasanya diukur dengan menggunakan indeks tinggi height-for-age (HAZ) atau badan-untuk-usia, yang membandingkan tinggi badan seorang anak dengan tinggi badan standar untuk usianya. Seorang anak dianggap pendek jika nilai HAZ-nya berada di bawah ambang batas tertentu.Stunting disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang berkepanjangan, infeksi berulang, dan kondisi kehidupan yang buruk. Hal ini dapat disebabkan oleh kekurangan nutrisi penting dan pola makan yang kurang bervariasi.Sementara wasting atau malnutrisi akut, terjadi ketika berat badan seorang anak secara signifikan lebih rendah dari berat badan rata-rata yang diharapkan untuk tinggi badannya. Ini mencerminkan malnutrisi akut dan penurunan status gizi yang baru-baru ini terjadi dan berlangsung cepat. Wasting biasanya diukur dengan menggunakan indeks weight-for-height (WHZ) atau berat badan-untuk-tinggi, yang membandingkan berat badan seorang anak dengan berat badan standar untuk tinggi badannya. Seorang anak dianggap mengalami wasting jika nilai WHZ-nya berada di bawah ambang batas tertentu.Umumnya, wasting sering disebabkan oleh faktor akut seperti kekurangan makanan yang parah, penyakit, atau infeksi yang menyebabkan penurunan berat badan yang cepat.Nah, untuk melihat gambaran lebih jelas mengenai perbedaan stunting dan wasting, MomDad dapat melihat tabel berikut: <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f1019eb3e5422aee23ce0164ac69510afc_1697079884719.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Snapinsta.app_387749551_319418294073572_372550119493834126_n_1080.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/bae6d1cb76b653d89624d4e4edae3184_1697079891755.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="wasting_stunting_3.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Perbedaan utama antara keduanya adalah waktu dan tingkat ketidakcukupan gizi. Stunting mengindikasikan malnutrisi kronis yang terjadi selama periode yang panjang, sementara wasting mengindikasikan malnutrisi akut yang terjadi dengan cepat. Kedua masalah ini adalah masalah serius dalam kesehatan anak dan memerlukan perhatian medis serta perbaikan dalam asupan nutrisi dan perawatan kesehatan.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">UNICEF Indonesia. <a class="e-rte-anchor" href="https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/cara-mencegah-wasting" title="https://www.unicef.org/indonesia/id/gizi/artikel/cara-mencegah-wasting" target="_blank">Tetap Tenang, Mari Ketahui Cara Mencegah Wasting</a>, 2020</li><li style="text-align: left;">Mercedes de Oniscorresponding and Francesco Branca. Childhood stunting: a global perspective. Matern Child Nutr. 2016 May; 12(Suppl 1): 12–26.</li></ul>

Apa sih Bedanya Stunting & Wasting

apa-sih-bedanya-stunting---wasting-1697080011164

“Anaknya supel ya, persis kayak bapaknya.”MomDad pernah mendengar komentar di atas? Secara tidak sadar, sifat atau karakter anak, bisa dipengaruhi oleh faktor genetik orang tua. Faktor genetik penting dalam tumbuh kembang anak karena genetik memainkan peran utama dalam menentukan banyak aspek fisik dan potensi individu. Anak-anak mewarisi gen-gen tertentu dari orang tua mereka, yang dapat memengaruhi sejumlah aspek fisik, seperti sifat, bentuk wajah, warna mata, warna kulit, hingga tinggi badan. Namun, bagaimana dengan berat badan anak, apakah bisa dipengaruhi oleh genetik orang tuanya?Peran Genetik dalam Menentukan Berat Badan Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1082853d8be10587a6d10ea962921192f1f_1696321756778.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="faktor_genetik_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Faktor genetik atau heredokonstitusional juga berperan dalam pertumbuhan anak, namun bukan menjadi satu-satunya faktor penentu. Sebab pada 2 tahun pertama kehidupan, nutrisi lah yang paling berperan dalam pertumbuhan seorang anak, kecuali pada anak yang mengalami kelainan genetik, seperti misalnya sindrom Down. Setelah usia 2 tahun, nutrisi masih memainkan peran penting, tetapi sudah ada keterlibatan faktor-faktor lain seperti faktor genetik, hormonal, dan juga lingkungan [1,2].Faktor Genetik dalam Tinggi Badan Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/eb6e6c6f00f165ea23efcdf2ddb5a92c_1696321785271.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="faktor_genetik_3.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1458px; min-height: 0px;"> Anak memiliki tinggi potensial genetik, yang ditentukan berdasarkan perhitungan dari tinggi badan ayah dan ibunya, jenis kelamin, dan melibatkan sebuah angka tetap (konstanta). Namun, tinggi potensi tersebut tentu dapat dimaksimalkan atau ditingkatkan melalui optimalisasi nutrisi dan aktivitas fisik. Lingkungan juga sangat berperan terhadap tinggi badan anak, melalui hubungan dengan faktor nutrisi dan aktivitas fisik. Misalnya, tingkat ekonomi keluarga berhubungan dengan ketersediaan makanan, atau keluarga yang sedenter tentu akan menghasilkan anak yang kurang aktif bergerak.Penting untuk diingat bahwa faktor-faktor lain juga berperan dalam berat badan dan tinggi badan anak, termasuk pola makan, tingkat aktivitas fisik, lingkungan rumah, dan gaya hidup keluarga. Genetika hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi berat badan anak, dan memiliki pola makan yang sehat dan gaya hidup aktif dapat membantu mengelola pengaruh genetika tersebut. Sumber foto: AdobeStock, FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: left;">Nyimas Sri Wahyuni, M.Kep,SP,Kep.A. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Kementerian Kesehatan Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan. 2022</li><li style="text-align: left;">Dubois L, Kyvik KO, Girard M, Tatone-Tokuda F, Perusse D, Hjelmborg J, dkk. Genetic and environmental contributions to weight, height, and BMI from birth to 19 years of age: an international study of over 12,000 twin pairs. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0030153" title="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0030153">https://doi.org/10.1371/journal.pone.0030153</a></li></ul>

Berat Badan Anak Dipengaruhi oleh Faktor Genetik Orang Tua?

berat-badan-anak-dipengaruhi-oleh-faktor-genetik-orang-tua--1696321845956

Tinggi dan berat badan adalah indikator utama pertumbuhan dan kesehatan anak. Pantauan secara teratur dapat membantu memastikan bahwa anak tumbuh dengan baik dan sehat. Perubahan yang signifikan dalam pertumbuhan anak dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang mendasarinya. Melalui pemantauan rutin, masalah seperti malnutrisi, gangguan pertumbuhan, atau masalah kesehatan lainnya bisa dideteksi lebih awal. Nah, jika pertumbuhan si Kecil terhambat, apakah ia mengalami growth faltering atau stunting? Perbedaan antara Growth Faltering dan Stunting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/0b15b3a438f395d492626fd654c7e287_1696238177282.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="growth_faltering_&amp;_stunting_2.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Istilah growth faltering (atau perlambatan pertumbuhan, atau dahulu disebut gagal tumbuh) merujuk pada pertambahan berat badan yang lambat atau tidak mencapai kenaikan berat badan yang diharapkan berdasarkan jenis kelamin dan usia. Sedangkan, stunting adalah kondisi anak dengan tinggi badan di bawah -2SD (pendek) menurut usia dan jenis kelaminnya dan pendeknya anak tersebut harus disebabkan oleh kekurangan nutrisi berkepanjangan maupun infeksi kronik atau berulang [1,2].Penyebab Growth Faltering &amp; Stunting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/43c716b459dc412ca104e6c42e9ea8448_1696238217865.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="growth_faltering_&amp;_stunting_1.jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1202px; min-height: 0px;"> Stunting salah satunya disebabkan oleh kekurangan nutrisi secara berkepanjangan. Apabila anak mengalami perlambatan pertumbuhan (growth faltering) yang berkepanjangan, baik akibat kurang asupan nutrisi maupun infeksi kronik, lambat laun anak tersebut dapat mengalami stunting.Penyebab growth faltering disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan energi atau kurangnya asupan energi. Sedangkan, stunting disebabkan oleh kurangnya asupan nutrisi berkepanjangan atau adaya infeksi yang kronik maupun berulang. Peningkatan kebutuhan energi yang menyebabkan growth faltering antara lain adalah penyakit jantung bawaan, anemia kronik, masalah pada ginjal atau hati, keganasan, defisiensi seng atau zat besi, adanya kelainan genetik atau metabolik.Dampak Jangka Panjang Growth Faltering &amp; StuntingBila anak mengalami growth faltering hingga status gizinya menjadi gizi buruk, tentu sangat berhubungan dengan perkembangannya juga. Mulai dari perkembangan motorik kasar hingga perkembangan otaknya dapat terganggu. Sedangkan, stunting memiliki dampak jangka panjang seperti menjadi dewasa pendek, obesitas, mengalami penyakit kardiovaskular, kurang prestasi belajar, menjadi dewasa yang tidak produktif hingga berhubungan dengan tingkat penghasilan dan pendapatan negara [3].Stunting bisa dicegah dari 1.000 hari kehidupan pertama anak. Bagaimana dengan growth faltering? Growth faltering dapat dikenali segera pada tiap kunjungan MomDad ke dokter, terutama dalam 1 tahun pertama kehidupan. Bayi usia 0-1 tahun perlu ditimbang berat badannya, diukur panjang badan dan lingkar kepalanya setiap bulan, dan dinilai kemajuan perkembangannya setidaknya setiap 3 bulan.Apabila terjadi perlambatan tumbuh, dokter akan melakukan evaluasi mengenai penyebab growth faltering tersebut dan akan menindaklanjuti sesuai dengan kemungkinan penyebabnya. Sumber foto: FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;">American Academy of Pediatrics (31 Mei 2022). Growth Faltering in Newborns and Infants</li><li style="text-align: justify;">Ikatan Dokter Anak Indonesia. 5 Januari 2021. Pemantauan Pertumbuhan Anak</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html" title="https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html">https://djpb.kemenkeu.go.id/kppn/lubuksikaping/id/data-publikasi/artikel/3012-stunting,-apa,-penyebab-dan-upaya-penanganannya.html</a></li></ul>

TB & BB Anak Seret, Growth Faltering atau Stunting?

tb---bb-anak-seret--growth-faltering-atau-stunting--1696238318298

Umumnya, speech delay disebabkan oleh dua faktor penting, yakni intrinsik (dari dalam diri anak) dan ekstrinsik (faktor lingkungan). Selain memperhatikan stimulasi yang tepat, memenuhi kebutuhan nutrisi juga tak kalah penting untuk pencegahan speech delay. Salah satu nutrisi yang perlu dipenuhi adalah zat besi. Sebab, menurut<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@official.primaku/video/7279772845083806982" title="https://www.tiktok.com/@official.primaku/video/7279772845083806982" target="_blank"> dr. Wulan Sasmeita, Sp.A</a>, kekurangan zat besi bisa berdampak pada speech delay, lho. Yuk, simak penjelasannya lebih lanjut di bawah!Dampak Kekurangan Zat Besi pada Speech Delay<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3abb86ccbfb2c5aeec46f47aecc73f07_1695977124580.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="speech_delay_1_(1).jpeg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Zat besi merupakan salah satu unsur yang penting bagi pertumbuhan dan perkembangan saraf. Zat besi berperan dalam proses mielinisasi saraf pembentukan neurotransmitter dan sinaptogenesis. Beberapa jurnal menyebutkan, anak yang kekurangan zat besi dapat mengalami gangguan kecepatan hantaran saraf pendengaran karena kurangnya mielinisasi. Kekurangan neurotransmitter dapat menyebabkan anak menjadi hiperaktif. Sedangkan perkembangan bahasa membutuhkan sinaptogenesis yang optimal pada usia 9 bulan sampai 5 tahun. Jadi, kekurangan zat besi dapat berhubungan secara tidak langsung dengan gangguan berbahasa.Namun, MomDad perlu ingat, anak yang terlambat bicara dapat disebabkan oleh banyak faktor. Selain faktor nutrisi, terlambat bicara juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, cacat pendengaran, kurangnya stimulasi, atau pengenalan 2 bahasa atau lebih pada awal perkembangan.Untuk mengetahui dengan pasti penyebab anak terlambat bicara dan langkah apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Segera konsultasi ke dokter, ya.Referensi: Schirmer CR, Fontouraand DR and Nunes ML. Distúrbios da aquisição da linguagem e da aprendizagem. Jornal de pediatria, 2004; 80(2): 95-103.