Apakah MomDad sering mengeluhkan si Kecil yang sering ngeces berlebihan? Sebenarnya apakah kondisi tersebut berbahaya atau tidak untuk bayi?&nbsp; Air ludah merupakan hasil produksi kelenjar ludah yang terletak di dasar mulut, pipi bagian dalam, dan dekat gigi bagian depan. Keluarnya air liur yang berlebihan atau biasa dikenal dengan “ngeces” pada bayi adalah gejala normal yang terjadi hingga bayi berusia 2 tahun. Pada masa bayi, air liur yang berlebihan adalah hal yang normal hingga bayi berusia 2 tahun. Nantinya kemampuan bayi dalam proses menelan dan kontrol terhadap keluarnya air ludah akan sempurna seiring bertambahnya usia. Untuk mengetahui kondisi apa saja yang bisa menjadi faktor bayi ngeces berlebihan dan kapan ngeces pada bayi dianggap berbahaya, yuk simak lebih lanjut penjelasannya berikut ini!Kondisi yang menyebabkan bayi sering ngeces<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670569109345-88142d54.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1429936838-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab bayi terlalu sering ngeces, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Masa pertumbuhan gigi</li><li style="text-align: justify;">Gejala beberapa kondisi, salah satunya seperti keterlambatan perkembangan bayi</li><li style="text-align: justify;">Konsumsi obat-obatan tertentu yang berlebihan, contohnya obat psikosis&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Penderita cerebral palsy</li><li style="text-align: justify;">Refluks asam lambung&nbsp;</li></ul>Kapan air liur berlebihan pada bayi dianggap berbahaya?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670569258139-a7276f56.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-498581589-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad bisa menganggap ngeces pada bayi berbahaya yaitu ketika produksi air liur terlalu berlebihan hingga mengganggu pola napas dan aktivitasnya sehari-hari. Produksi air liur yang berlebihan serta ketidakmampuan bayi untuk mengontrolnya akan menimbulkan resiko tersedak hingga Pneumonia Aspirasi atau radang paru-paru karena tersedak. Selain itu, ngeces yang berlebihan juga akan mengganggu penampilan sehari-hari.&nbsp;Cara mengatasi ngeces berlebihan pada bayi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670569270201-d9d761ed.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-618209540-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Cara mengatasi air liur berlebihan pada bayi bisa dilakukan dengan terapi okupasi. Terapi okupasi dapat diberikan oleh dokter rehabilitasi medik untuk membantu memperbaiki kontrol postur tubuh, posisi buka tutup bibir, dan juga proses menelan.&nbsp;Selain itu, terapi untuk memperbaiki tonus otot dan kontrol pengeluaran air ludah juga dapat dilakukan secara berkala apabila diperlukan. Jika kondisi termasuk berat, dokter akan memberikan obat-obatan untuk mengurangi ngeces. Tapi perlu MomDad ingat, pemakaiannya harus sesuai instruksi dokter ya!Itu dia penjelasan singkat mengenai air liur berlebihan pada bayi dan cara untuk mengatasinya. Apabila kondisi si Kecil sudah mulai mengganggu aktivitasnya sehari-hari, segera konsultasikan ke dokter, ya. Semoga bermanfaat!Sumber foto: UnsplashPenulis: Dr. Otty Mitha Sevianti, Sp.AReviewer: DR.Dr . Rini Sekartini, Sp.A(K)Ikatan Dokter Anak Indonesia

Air Liur Berlebihan pada Bayi, Apakah Berbahaya?

air-liur-berlebihan-pada-bayi-apakah-berbahaya-1670916519324

Melepaskan kebiasaan anak dari menyusu atau minum menggunakan botol ke gelas mungkin tidaklah mudah. Banyak orang tua yang memilih menggunakan sippy cups atau gelas bercorong untuk mengakalinya. Namun, dibandingkan menggunakan sippy cup, lebih baik gunakan sedotan. Lalu, kapan anak bisa mulai menggunakan sedotan? Simak penjelasannya, yuk!Usia yang tepat untuk memakai sedotan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670483007345-4bb16e5f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cerelac sub judul_2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kebanyakan anak mulai bisa minum menggunakan sedotan ketika usianya menginjak 8-10 bulan. Perlu MomDad perhatikan, minum menggunakan sedotan bisa membuat anak tersedak, terutama bila&nbsp; ia menghisap air terlalu cepat. Selain itu, jika sedotan yang digunakan terlalu dalam masuk ke dalam mulut, ujung sedotan juga bisa menyebabkan luka pada tenggorokan atau memicu refleks muntah.Anak yang belajar menggunakan sedotan perlu mempelajari gerakan mulut yang digunakan untuk menciptakan tekanan negatif agar minuman dapat naik ke sedotan dan masuk ke dalam mulut, untuk kemudian menelannya. Koordinasi gerakan oromotor ini sekalipun tampak seperti di bawah sadar bagi orang dewasa, namun tidak demikian untuk anak. nak memerlukan keterampilan agar tidak tersedak, cairan tidak masuk ke “lubang yang salah”, yaitu ke saluran napas.Apabila anak tampak sering tersedak ketika menggunakan sedotan, MomDad dapat mengganti air putih dengan cairan yang konsistensinya lebih kental, misalnya susu.Tips agar anak mahir minum pakai sedotan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670484520239-2b84d0f7.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="galon.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad sebenarnya dapat menawarkan anak minum dengan sedotan plastik biasa, dan mencontohkan cara merapatkan bibir dan menyedotnya. Mungkin beberapa anak akan mampu melakukannya dengan baik dalam beberapa kali percobaan.Jika ia tampak belum menguasai gerakan mulut untuk menyedot, MomDad dapat menggunakan cara menggunakan sedotan layaknya pipet. MomDad dapat memasukkan sedotan ke dalam gelas yang berisi air, kemudian menutup ujung atas sedotan sehingga air “tersimpan” di dalam batang sedotan.Berikan ujung bawah sedotan ke bayi yang duduk tegak, lalu minta ia merapatkan bibirnya di sekeliling sedotan agar air yang tadinya tersimpan di batang sedotan mengalir ke mulut anak. Hati-hati agar volumenya tidak terlalu banyak agar bayi tidak “kewalahan”, supaya ia tidak&nbsp; tersedak.MomDad juga dapat melepaskannya perlahan-lahan agar air yang turun dari sedotan tidak dalam jumlah banyak sekaligus. Lakukan hal ini beberapa kali jika bayi tertarik. Ketika bayi mulai mengatupkan bibirnya di sekeliling sedotan, MomDad dapat menahan jari di ujung atas sedotan agar ia belajar “menyedot” untuk mendapatkan airnya. Jika bayi sudah mengetahui caranya, MomDad dapat menawarkan bayi untuk minum langsung menggunakan sedotan dari gelas.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Kapan Anak Mulai Boleh Minum Pakai Sedotan?

kapan-anak-mulai-boleh-minum-pakai-sedotan-1670484652628

Masa pubertas menandakan seorang anak sudah menuju dewasa. Pada masa ini, umumnya anak mengalami perubahan fisik dan psikologis. Pada sebagian anak, masa pubertas bisa datang lebih cepat atau bahkan lebih lambat.Pada beberapa kasus, masa pubertas bisa jadi sangat terlambat dan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Untuk itu, MomDad perlu jeli melihat tanda-tanda anak perempuan yang telat pubertas. Bagaimana tanda-tandanya? Yuk, simak pada artikel ini!Masa pubertas anak perempuan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670291449232-657f6198.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1345447268-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pubertas merupakan salah satu tahapan perkembangan yang dapat menimbulkan perasaan khawatir pada remaja maupun orang tuanya. Pada masa ini terjadi berbagai perubahan pada diri remaja, baik perubahan fisik maupun perubahan emosional. Rentang usia normal anak perempuan untuk mulai mengalami pubertas adalah pada usia 8 hingga 13 tahun. Pada anak perempuan, tanda pertama pubertas adalah pertumbuhan payudara.&nbsp;Pubertas anak perempuan dianggap terlambat apabila tidak ada tanda perkembangan seksual sekunder sama sekali, seperti tumbuhnya payudara dan rambut pubis, pada usia 13 tahun. Apabila anak sudah mengalami pertumbuhan payudara dan rambut pubis namun belum menstruasi pada usia 16 tahun atau 5 tahun setelah tumbuh payudara, maka ia juga dianggap mengalami keterlambatan pubertas.&nbsp;Penyebab terlambat pubertas<img src="https://storage.primaku.com/editor/1670291566668-0da17511.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1388308063-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Salah satu sebab terlambatnya pubertas pada anak perempuan adalah kadar lemak tubuh yang sangat rendah, seperti pada gangguan makan (anoreksia atau bulimia). Olahraga yang berlebihan juga dapat menyebabkan pubertas terlambat pada atlet wanita.&nbsp;Penyebab lain pubertas terlambat anak perempuan yang berhubungan dengan kelainan bawaan adalah sindrom Turner. Sindrom Turner merupakan kelainan kromosom pada anak perempuan yang mengakibatkan keterlambatan pubertas. Ciri lain Sindrom Turner adalah tinggi badan yang pendek. Keterlambatan pubertas juga dapat terjadi pada anak yang menerima terapi radiasi maupun kemoterapi, terutama bila modalitas terapi tersebut mengenai indung telur ataupun kelenjar hipofisis di kepala.&nbsp;Kapan orang tua harus curiga?Ada beberapa hal yang perlu MomDad perhatikan mengenai masa pubertas anak perempuan. Beberapa hal ini bisa jadi tanda anak terlambat pubertas:<ul><li>Tidak ada pertumbuhan payudara sama sekali hingga usia 13 tahun</li><li>Tidak ada pertumbuhan rambut pubis hingga usia 14 tahun&nbsp;</li><li>Jarak antara mulainya pertumbuhan payudara dengan menstruasi pertama lebih dari 5 tahun</li><li>Belum mengalami menstruasi pertama hingga usia 16 tahun walaupun sudah tumbuh payudara</li></ul>Sebagai catatan, anak yang sudah mengalami pertumbuhan payudara dan rambut pubis namun belum mengalami menstruasi tidak serta merta dapat dikatakan mengalami keterlambatan pubertas. Segera bawa anak Anda menemui dokter bila terdapat kecurigaan adanya pubertas terlambat. Terdapat beberapa pemeriksaan tambahan yang harus dilakukan dan juga beberapa pilihan terapi yang disesuaikan dengan penyebab terlambatnya pubertas.&nbsp;MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Tanda Anak Perempuan Alami Terlambat Pubertas

tanda-anak-perempuan-alami-terlambat-pubertas-1670291633779

Kenaikan berat badan merupakan parameter pertumbuhan yang cukup sensitif untuk melihat kecukupan nutrisi si Kecil. Masa 1000 hari pertama kehidupan merupakan waktu-waktu krusial karena 80% volume otak dewasa terbentuk pada fase ini. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui kenaikan berat badan ideal, khususnya pada balita usia 1-5 tahun.Yuk, ketahui bersama mengenai kenaikan berat badan ideal pada balita melalui penjelasan di video berikut!

Ketahui Kenaikan Berat Badan Ideal pada Balita 1-5 Tahun

ketahui-kenaikan-berat-badan-ideal-pada-balita-1-5-tahun-1670216216306

Melihat anak tumbuh sehat dan tinggi mungkin menjadi harapan bagi banyak orang tua. Tinggi badan dipengaruhi oleh banyak hal, ada yang yang dapat dioptimalkan, namun ada juga yang merupakan genetik dari keluarga. Nah, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk mengoptimalkan anak agar tumbuh tinggi. Simak, yuk!&nbsp;

3 Cara untuk Maksimalkan Pertumbuhan Tinggi Anak

3-cara-untuk-maksimalkan-pertumbuhan-tinggi-anak-1669971883836

Pertumbuhan merupakan indikator kesehatan umum bagi seorang anak. Berbagai faktor seperti status nutrisi, kondisi psikososial, hingga adanya penyakit menahun atau penyakit kronik dapat mempengaruhi pertumbuhan. Seorang anak mulai tumbuh sejak dalam kandungan.&nbsp; Laju pertumbuhan mulai menurun dan bertambah cepat kembali saat masa pubertas.Selain dukungan nutrisi dan aktivitas fisik yang cukup secara kualitas maupun kuantitas, beberapa hormon juga berperan dalam menunjang pertumbuhan yang optimal. Untuk mengetahui mengenai hormon apa saja yang berperan, yuk simak artikel berikut ini!Hormon yang memengaruhi pertumbuhan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669808675658-bdf41b0d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="taiwan-pearl-milk-tea-with-bubble-ximending-taipei-taiwan.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Laju pertumbuhan terjadi paling cepat pada masa janin dan bayi. Memasuki masa kanak-kanak, laju pertumbuhan mulai menurun dan bertambah cepat kembali saat pubertas. Pertumbuhan dikatakan berhenti atau selesai ketika seorang anak mencapai tinggi badan dewasanya pada akhir masa remaja.&nbsp;Beberapa hormon yang diketahui memiliki pengaruh pada pertumbuhan antara lain adalah hormon pertumbuhan (growth hormone), IGF-1, hormon tiroid, insulin, leptin, estrogen, dan testosteron. Hormon-hormon tersebut berperan dalam proses penulangan dan juga pada lempeng pertumbuhan. Pada masa kanak-kanak, hormon yang paling berperan adalah growth hormone, IGF-1, dan juga hormon tiroid. Selain itu, growth hormone juga berfungsi mengatur komposisi lemak, otot, dan jaringan lainnya dalam tubuh.&nbsp;Gangguan pertumbuhan karena hormon<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669808690378-bebbee49.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="56a90468067b6f6b39d45a9719dece12.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Orang tua dapat mulai waspada anak mengalami gangguan pertumbuhan apabila pertambahan tinggi badan tidak sesuai dengan seharusnya. Oleh sebab itu, pemantauan pertumbuhan melalui pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala penting untuk dilakukan secara berkala. Frekuensi pengukuran tinggi badan yang disarankan adalah setiap bulan sampai usia satu tahun, setiap 3 bulan sampai usia 3 tahun, setiap 6 bulan sampai usia 6 tahun, dan 1 tahun sekali pada tahun-tahun berikutnya.&nbsp;Kecepatan tumbuh yang dianggap normal adalah sekitar 25 cm/tahun pada tahun pertama dan sekitar 12-13 cm/tahun pada tahun kedua. Kemudian, sejak usia 3 tahun sampai anak mengalami pubertas, kecepatan tumbuh normal adalah sekitar 5-7 cm/tahun. Gunakan kurva pertumbuhan untuk memudahkan orangtua memantau pertumbuhan anak.Apabila dalam pemantauan pertumbuhan terjadi perlambatan kecepatan tumbuh atau anak mengalami percepatan tumbuh sebelum usia pubertas, orangtua harus segera membawa anak untuk berkonsultasi. Terdapat beberapa pemeriksaan yang dapat dikerjakan seperti penentuan status gizi untuk menyingkirkan malnutrisi sebagai penyebab gangguan pertumbuhan. Proporsi tubuh juga akan dinilai untuk menilai adanya kemungkinan suatu sindrom. Yuk, MomDad bersama-sama pantau pertumbuhan anak secara berkala!MomDad mau&nbsp;share&nbsp;informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Tanpa Disadari, Ternyata Hal Ini Memengaruhi Pertumbuhan Anak

tanpa-disadari-ternyata-hal-ini-memengaruhi-pertumbuhan-anak-1669861843602

Tahap perkembangan tonggak bayi di awal kehidupannya dalam rentang usia 0-3 bulan sangat penting untuk dipantau. Sebab, rentang usia ini adalah masa-masa penting saat bayi sedang mengembangkan daya tahan tubuhnya untuk tumbuh secara optimal. Seperti yang sudah diketahui, setiap bayi memiliki kecepatan pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda. Tetapi tentu MomDad si Kecil tumbuh normal ditiap rentang usia.Nah, di bawah ini ada empat aspek tonggak-tonggak penting perkembangan bayi secara umum di rentang usia 0-3 bulan. Yuk, simak penjelasannya!Motor kasar<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669784627784-cb2d37d7.webp" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-massaging-her-child-s-foot-shallow-focus_1112-1214 (1).webp" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pada usia 0-3 bulan pertama, perkembangan motor kasar pada bayi umumnya meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi dapat mengangkat kepala dan dada saat tummy time atau posisi tengkurap, sehingga perut bayi berhadapan langsung dengan lantai atau alas</li><li style="text-align: justify;">Saat diposisikan tengkurap, bayi berusaha mendorong batang badan ke atas menggunakan lengan.</li><li style="text-align: justify;">Dapat menggerakkan lengan dan tungkai bawah melawan gravitasi saat diposisikan terlentang, terutama saat bayi senang atau excited</li><li style="text-align: justify;">Saat terlentang, bayi dapat mempertahankan kepala di garis tengah tubuh untuk melihat mainan atau wajah MomDad</li></ul>MomDad perlu waspada jika:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi tampak kesulitan mengangkat kepala di usia 3 bulan</li><li style="text-align: justify;">Lengan dan tungkai bawah tampak kaku, jadi hanya sedikit bergerak</li><li style="text-align: justify;">Tangan masih mengepal atau kesulitan untuk membuka telapak tangan</li><li style="text-align: justify;">Saat diposisikan terlentang, kepala selalu terdorong ke belakang sehingga badan tampak melengkung ke atas seperti busur</li><li style="text-align: justify;">Saat diposisikan berdiri, bayi tidak dapat menjejakkan kaki ke alas yang keras di usia 4 bulan</li></ul>Motor halus<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669784674544-b574ce66.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-135385235-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Di usia 0-3 bulan, tahap perkembangan motor halus bayi meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi dapat mengepalkan dan membuka telapak tangan</li><li style="text-align: justify;">Dapat memasukkan tangan ke mulut</li><li style="text-align: justify;">Bayi berusaha meraih mainan yang diletakkan di atas dadanya</li><li style="text-align: justify;">Bayi mampu menggenggam mainan dan menggerakkannya</li></ul>MomDad perlu waspada apabila:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi tidak dapat menggenggam dan memegang mainan di usia 3 bulan</li><li style="text-align: justify;">Bayi tidak berusaha meraih mainan di usia 4 bulan</li><li style="text-align: justify;">Bayi tidak membawa mainan atau objek menggunakan tangan ke mulutnya di usia 4 bulan</li></ul>Bahasa dan kognitif<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669784713839-77322c12.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mom-talks-laughs-with-her-newborn-son-home-bedroom_169016-13512.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Perkembangan bahasa dan kognitif atau intelektual meliputi kemampuan bayi untuk memproses informasi, mengingat, dan berhubungan dengan orang lain. Nah, saat bayi berusia 0-3 bulan, perkembangan bahasa dan kognitifnya meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Saat terlentang, bayi secara visual dapat mengikuti gerakan mainan atau objek yang digerakkan dari sisi yang satu ke sisi lainnya</li><li style="text-align: justify;">Tampak tertarik memperhatikan wajah MomDad</li><li style="text-align: justify;">Ada kontak mata</li><li style="text-align: justify;">Dapat ditenangkan dengan sentuhan, gerakan, atau suara lembut</li><li style="text-align: justify;">Senang mengeksplorasi berbagai gerakan, seperti: diayun, diajak bermain menggerakkan tangan atau kaki, dan bouncing</li><li style="text-align: justify;">Bayi dapat tersenyum sebagai respon terhadap suara atau wajah MomDad</li><li style="text-align: justify;">Mengarahkan kepala ke arah datangnya suara</li><li style="text-align: justify;">Cooing, misalnya: bunyi vokal seperti ‘ooohhh’, atau ‘aahhhh’</li></ul>Namun, MomDad perlu waspada jika:<ul><li style="text-align: justify;">Bayi tidak dapat mengikuti gerakan objek secara visual</li><li style="text-align: justify;">Sering tampak tidak nyaman atau tidak suka dipeluk</li><li style="text-align: justify;">Tidak menangis saat lapar atau tidak nyaman</li><li style="text-align: justify;">Tidak ada cooing .di usia 4 bulan</li><li style="text-align: justify;">Bayi babbling namun tidak berusaha menirukan suara MomDad di usia 3-4 bulan</li></ul>Personal sosial<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669784759263-03667182.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1290360101-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Saat bayi berusia 0-3 bulan, perkembangan personal sosialnya meliputi:<ul><li style="text-align: justify;">Ada senyum sosial atau senyum yang muncul saat berinteraksi dengan orang lain</li><li style="text-align: justify;">Senang bermain dan berinteraksi dengan orang lain</li><li style="text-align: justify;">Bayi semakin komunikatif dengan menggunakan ekspresi wajah atau gerakan tubuh</li><li style="text-align: justify;">Dapat mengikuti ekspresi wajah dan gerakan sederhana seperti menyembur atau meniup, dan membuka mulut</li></ul>MomDad perlu waspada apabila:Tidak tampak merespon terhadap suaraTidak ada kontak mata atau senyum kepada MomDadTidak ada senyum sosialItulah empat aspek perkembangan tonggak bayi di usia 0-3 bulan. Semoga tumbuh kembang si Kecil sesuai ya dengan usianya.Apabila mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya, MomDad dapat mengunjungi di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Altmann T, Hill DL, Shelov SP, Hannemann RE. Caring for Your Baby and Young Child: Birth to Age 5. 7th ed. 2019. New York: Bantam Books</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://pathways.org/growth-development/0-3-months/milestones/" title="https://pathways.org/growth-development/0-3-months/milestones/">https://pathways.org/growth-development/0-3-months/milestones/</a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://healthychildren.org/english/ages-stages/baby/Pages/default.aspx" title="https://healthychildren.org/english/ages-stages/baby/Pages/default.aspx">https://healthychildren.org/english/ages-stages/baby/Pages/default.aspx</a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-3-Months.aspx" title="https://healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-3-Months.aspx">https://healthychildren.org/English/ages-stages/baby/Pages/Developmental-Milestones-3-Months.aspx</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.