Susu Formula Bisa Bikin Anak Cepat Gemuk? Cek Mitos vs Faktanya!
Author: Annasya
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Susu Formula, Sufor, Diari Nutrisi
Susu formula (sufor) merupakan alternatif makanan bagi bayi usia < 6 bulan yang tidak dapat memperoleh ASI maupun ASI donor. Bagi bayi yang sudah memasuki usia MPASI, susu formula masih merupakan sumber energi sekitar 30-70%, tergantung pada usia bayi. Namun, ada yang menganggap pula bahwa susu formula bisa membuat bayi gemuk hingga berdampak pada imun yang lemah. Lantas, seperti apa sih mitos vs fakta susu formula? MomDad wajib tahu, nih!
1.Susu Formula Bikin Bayi Cepat Gemuk
Benar. Berdasarkan penelitian, bayi yang minum susu formula cenderung naik berat badan lebih cepat dibandingkan bayi dengan ASI eksklusif, terutama setelah usia 3 bulan. Perbedaan pola pertumbuhan ini terlihat hingga 1 tahun pertama kehidupan. Hal tersebut disebabkan karena bayi yang minum susu formula cenderung minum susu dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan bayi yang menyusu eksklusif pada ibunya. Ini diduga ada kaitannya dengan kandungan asam amino dalam sufor yang konon menginduksi keluarnya hormon insulin dan faktor pertumbuhan lainnya. Namun, tentu saja bayi yang gemuk berlebihan dapat menjadi anak yang juga gemuk dan dewasa yang gemuk. Sejak periode MPASI, tentu saja volume konsumsi susu formula harus secara gradual diturunkan hingga usia 1 tahun bayi harus lebih banyak mengonsumsi makanan padat dibandingkan susu [1,2].
2. Susu Formula Membuat Bonding Ibu dan Bayi Tidak Terbentuk
Bonding adalah sebuah proses yang membutuhkan waktu, bukan suatu hal yang tercipta dalam beberapa menit. Membentuk bonding dengan bayi dapat dilakukan dengan kontak kulit ke kulit, melakukan kontak mata ke mata, sentuhan lembut, melalui suara nyanyian ibu, dan lain-lain. Hal-hal tersebut tentu tetap dapat dilakukan saat ibu memberi bayi susu dalam botol [3]. Jadi, ibu dan bayi masih tetap bisa membentuk bonding meskipun pemberian susu lewat botol, ya.
3. Mengonsumsi Susu formula dapat Berdampak pada Imun Bayi yang Lemah
ASI merupakan makanan bayi paling ideal karena dibuat sesuai kebutuhan bayi yang meminumnya. Selain itu, ASI juga memiliki manfaat secara imunologis, karena mengandung berbagai komponen yang meningkatkan system imun, seperti IgA, HMO, laktoferisin, EGF, dan lain-lain yang penting dalam proses pematangan sistem saluran cerna bayi. Zat hidup inilah yang membuat ASI spesial untuk bayi. Namun, saat keadaan ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi, pemberian susu formula pun aman bagi bayi. Tidak ditemukan perbedaan signifikan untuk kejadian diare maupun infeksi saluran pernapasan masa bayi baik pada anak yang mendapatkan susu formula maupun ASI [4].
4. Susu Formula dapat Berdampak Buruk pada Kecerdasan Anak
Sebenarnya bukan berdampak buruk, tetapi berdasarkan penelitian sebelumnya dan juga penelitian di tahun 2022, anak yang mendapatkan ASI eksklusif memang memiliki skor IQ yang lebih tinggi dibandingkan anak yang mendapatkan susu formula secara eksklusif. Namun, perbedaan skor di antara kedua kelompok tersebut tidaklah signifikan secara statistik. Kecerdasan tentunya tidak hanya ditentukan dari susu apa yang diberikan pada masa bayi, tetapi juga berhubungan dengan potensi anak, status kesehatan, dan juga stimulasi yang diberikan.
5. Bayi Lebih Kenyang Konsumsi Sufor daripada ASI
Bukan lebih kenyang, tetapi kenyang lebih lama. Sebab, ASI diserap dengan mudah dan cepat dari saluran cerna bayi, sehingga bayi yang mendapatkan ASI akan terlihat lebih cepat lapar. Sedangkan, susu formula lebih lambat dan sulit diserap dari saluran cerna bayi sehingga tampaknya bayi kenyang lebih lama.
Penting untuk diingat bahwa menyusui memberikan sejumlah manfaat kesehatan bagi bayi dan ibu. ASI menyediakan nutrisi penting, melibatkan faktor imunologis yang membantu melindungi bayi dari infeksi, dan dapat memperkuat ikatan antara ibu dan bayi.
Namun, jika ada kendala atau alasan tertentu yang membuat menyusui tidak memungkinkan atau tidak sesuai, susu formula dapat menjadi pilihan yang aman dan memadai untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
Referensi:
- Breastfeeding as the Norm | Growth Birth to 2 Years | WHO | Growth Chart Training | Nutrition | DNPAO | CDC.
- Huang, J., Zhang, Z., Wu, Y. et al. Early feeding of larger volumes of formula milk is associated with greater body weight or overweight in later infancy. Nutr J 17, 12 (2018). https://doi.org/10.1186/s12937-018-0322-5
- Bonding With Your Baby (for Parents) - Nemours KidsHealth
- Yin XC, dkk. Exploring the effects of formula feeding on infant immune development in China: A prospective cohort study. Asia Pac J Clin Nutr 2021;30(1):104-112
- Al Thuneyyan DA, dkk. The Effect of Breastfeeding on Intelligence Quotient and Social Intelligence Among Seven- to Nine-Year-Old Girls: A Pilot Study. Front Nutr. 2022; 9: 726042.
- Breastfeeding vs. Formula Feeding (for Parents) - Nemours KidsHealth