BB Anak Kurang, Boleh Nggak sih Berikan Susu Tinggi Kalori?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Lucyana Alim Santoso, Sp.A
Topik: Susu Tinggi Kalori, Tumbuh Kembang, Berat Badan, BB
Susu adalah sumber nutrisi yang kaya, termasuk protein, kalsium, vitamin D, dan nutrisi lainnya yang dapat mendukung tumbuh kembang anak. Dalam kondisi tertentu, misalnya berat badan yang seret, anak mungkin membutuhkan asupan nutrisi lebih untuk meningkatkan berat badannya. Susu tinggi kalori bisa dijadikan solusi untuk mendukung gizi kurang pada anak. Untuk mengetahui lebih lanjut seputar susu tinggi kalori, yuk simak penjelasan di bawah.
Pengertian Susu Anak Tinggi Kalori
Pangan Olahan untuk Keperluan Medis Khusus yang selanjutnya disingkat PKMK adalah pangan olahan yang diproses atau diformulasi secara khusus untuk manajemen medis yang dapat sekaligus sebagai manajemen diet bagi anak dengan penyakit tertentu.1 Susu tinggi kalori merupakan salah satu bagian dari PKMK.
PKMK untuk gagal tumbuh, gizi kurang dan gizi buruk berupa oral nutrition supplement dengan kandungan energi lebih besar dari 0,9 kkal/mL. PKMK untuk Bayi Sangat Prematur dan Bayi Berat Lahir Sangat Rendah berupa: formula prematur dengan ketentuan kandungan energi minimal 24 kkal/30 ml; dan/atau pelengkap gizi air susu ibu (human milk fortifier).
Manfaat Susu Tinggi Kalori dalam Mendukung Tumbuh Kembang
Genetik memang merupakan faktor yang dapat menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak di suatu negara atau etnis tertentu, namun demikian genetik bukan satu-satunya faktor penentu.
Perlu diketahui orang tua bahwa, kecepatan pertumbuhan berbeda-beda di setiap fase kehidupan anak. Pada masa bayi, genetik belum berperan untuk menentukan tinggi badan anak, berbeda dengan masa “childhood” yang sudah dipengaruhi oleh faktor genetik. Pada masa bayi, nutrisi, hormon tiroid, dan kesehatan anak secara umum (jarang sakit) adalah faktor-faktor yang berperan menentukan kecepatan pertumbuhan seorang anak. 2
Untuk anak-anak yang memiliki masalah pertumbuhan atau berat badan di bawah standar, susu tinggi kalori dapat membantu menambah berat badan dengan cara yang sehat.
Sumber gambar: https://clinicalgate.com/growth-and-puberty/
Namun, untuk memastikan dapat memastikan pertumbuhan anak optimal, nutrisi terbaik yang dibutuhkan bayi tentu saja adalah ASI eksklusif di 6 bulan pertama, yang harus dipantau dengan kenaikan parameter pertumbuhan adekuat. Pada beberapa kondisi, diperlukan pemberian MPASI dini, di usia 4-6 bulan apabila didapatkan growth faltering pada bayi dengan ASI eksklusif, dan hal ini harus selalu dikonsultasikan dengan dokter spesialis anak.
Syarat Pemberian MPASI
Pemberian MPASI menurut WHO harus mencakup 4 aspek berikut: tepat waktu (timely), cukup (adequate), aman (safe), dan diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding).3
Berikut penjelasan mengenai syarat MPASI yang perlu diterapkan:
- Tepat waktu artinya MPASI diberikan saat anak sudah menunjukkan kesiapan fisik, psikis dan enzimatik.
- Cukup artinya MPASI yang diberikan harus mencukupi kebutuhan energi yang tidak lagi dapat disuplai oleh ASI. Pada usia 6-8 bulan kebutuhan energi dari MPASI berkisar 30% kebutuhan harian, usia 9-11 bulan sekitar 50%, dan di atas 12 bulan sekitar 70% total energi harian. Selain total kalori, perlu diperhatikan juga komposisinya. Karbohidrat menyusun sekitar 50-60% total energi harian, lemak 30-45%, dan protein 10-15%. Sumber karbohidrat dapat diperoleh dari karbohidrat kompleks seperti beras, gandum, kentang. Sumber lemak dapat diperoleh dari minyak yang tersedia di pasaran misalnya minyak sawit, kanola, zaitun, santan, alpukat, atau mentega. Sedangkan untuk mencukupi kebutuhan protein bila diterjemahkan ke dalam makanan sumber protein maka bayi 6-8 bulan membutuhkan 30-60 g daging/hari, usia 8-12 bulan membutuhkan 60-90 g/hari, dan usia 1-3 tahun membutuhkan 90-120 g/hari. Tak hanya 3 makronutrien saja, tetapi MPASI juga harus mencukupi kebutuhan mikronutrien lain seperti zat besi, dan seng yang banyak terdapat di sumber makanan hewani.
- Aman artinya MPASI yang diberikan bersih (disiapkan, disajikan dan disimpan secara higienis) serta memiliki keamanan zat gizi. Beberapa zat gizi yang perlu mendapat perhatian misalnya madu tidak diberikan di bawah usia 1 tahun karena mengandung spora Clostridium botulinum yang dapat menyebabkan keracunan.
- Diberikan dengan cara yang benar (responsive feeding) → dapat dilihat di artikel tentang responsive feeding.
Hal yang perlu Diperhatikan saat Memberikan Susu Tinggi Kalori
Sebelum memutuskan memberikan PKMK, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan ahli. Sebab, PKMK harus diberikan sesuai resep dokter spesialis anak. Penyalahgunaan PKMK berisiko menimbulkan malnutrisi pada anak, baik ketidakcocokan PKMK dengan kebutuhan anak, maupun kelebihan nutrisi dalam bentuk overweight dan obesitas yang akan meningkatkan risiko penyakit tidak menular di kemudian hari seperti berbagai penyakit metabolic, serta komplikasi obesitas pada seorang individu
Referensi:
- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2019 TENTANG PENANGGULANGAN MASALAH GIZI BAGI ANAK AKIBAT PENYAKIT.
- Growth and puberty. https://clinicalgate.com/growth-and-puberty/
- Yuliarti K. Apa yang ibu perlu ketahui tentang MPASI. Jakarta: Balai Penerbit IDAI. 2017.