Mengenal Sensory Food Aversion, Gangguan Makan yang Bikin BB Turun
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Sensory Food Aversion, Berat Badan, Featured Article Diari Nutrisi
Anak yang tidak mau makan, tentu menjadi tantangan bagi orang tua. Salah satu penyebabnya bisa disebabkan karena picky eating, di mana anak mungkin menolak seluruh kelompok makanan atau bahkan mencoba makanan baru. Namun, ada kasus gangguan makan yang lebih ekstrim melebihi picky eating, yaitu sensory food aversion (SFA). Apa sih yang dimaksud dengan SFA?
Gejala Sensory Food Aversion
Sensory food aversion adalah overaktivitas sensori terhadap jenis makanan tertentu. Isu sensori ini terpicu oleh hal spesifik dari makanan, seperti rasa, tekstur, suhu, dan juga bau. Gejalanya dapat dilihat saat waktu makan, SFA dapat bermanifestasi sebagai penolakan untuk memasukkan makanan ke mulut atau bahkan melepeh makanan. Dalam kasus yang lebih berat, SFA dapat membuat anak muntah atau mual hanya dengan mencium dan melihat makanan.
Anak yang mengalami sensory food aversion kemungkinan tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari makanan, sehingga risiko berat badan turun bisa terjadi, karena anak cenderung menolak jenis makanan tertentu.
Hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, namun SFA sering berhubungan dengan input sensori yang berlebihan pada seorang anak yang kesulitan memproses input tersebut dan mengintegrasikannya menjadi keterampilan makan.
Tips Atasi Sensory Food Aversion
Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter anak mengenai perilaku makan anak. Anak yang picky dan menolak makanan-makanan tertentu dapat memiliki gejala lain seperti kesulitan mentoleransi suara keras, tekstur pakaian, sikat gigi, hingga cuci tangan dan rutinitas harian lainnya.
Diskusikan pula mengenai cara agar kebutuhan nutrisi anak tetap dapat terpenuhi dan bagaimana strategi untuk meningkatkan variasi makanan anak. Hindari memaksa anak untuk makan dengan cara desensitisasi bertahap, yaitu pengenalan Kembali dari tekstur terhalus dan ukuran terkecil. Jadilah contoh untuk anak terkait perilaku makan yang sehat Mungkin diperlukan penanganan interdisiplin apabila kondisi SFA dirasa cukup berat.
Referensi: What is Sensory Food Aversion? — Nutrition For Kids