Mengenal Zat Besi Heme & Non-Heme, sudah Tahu Bedanya?
Author: Fitri Permata
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: Zat Besi, Zat Besi Heme, Zat Besi Non-Heme, Diari Nutrisi, Featured Article Diari Nutrisi
Zat besi memainkan peran yang sangat penting dalam tumbuh kembang anak karena merupakan salah satu mineral esensial yang diperlukan untuk fungsi tubuh yang sehat. Peran zat besi adalah membentuk sel darah merah dan transportasi oksigen ke seluruh tubuh. Nah, terdapat dua bentuk zat besi yang ditemukan dalam makanan, yaitu zat besi heme dan zat besi non-heme. Apa sih perbedaan keduanya? Perbedaan antara keduanya terletak pada struktur dan asal sumbernya.
Zat besi dari makanan terdapat dalam bentuk heme dan nonheme (inorganik). Besi heme utamanya didapatkan dari daging, lebih mudah diserap, dan tidak terpengaruh zat gizi lainnya. Sedangkan zat besi nonheme, didapatkan baik pada daging dan tanaman. Zat besi nonheme tidak larut air dan mudah dipengaruhi oleh zat-zat lain, seperti asam lambung, adanya konsumsi obat, dan lain sebagainya.
Keduanya merupakan sumber zat besi yang penting untuk memenuhi cadangan besi bagi tubuh anak. Zat besi memiliki peran penting dalam tumbuh kembang, karena besi merupakan komponen dari hemoglobin yang berfungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh dan juga berperan pada perkembangan otak anak. Jadi, memenuhi kebutuhan zat besi penting untuk menunjang tumbuh kembang yang baik.
Untuk memenuhi keduanya, MomDad dapat memberikan sumber makanan yang bervariasi, mulai dari kelompok kacang-kacangan, tumbuh-tumbuhan, dedagingan, unggas, produk turunan susu sapi, dan juga biji—bijian.
Perlu diketahui, tanpa zat besi yang cukup, maka sel darah merah yang mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh juga tidak cukup, sehingga mengakibatkan anak menjadi mudah lelah, kurang semangat beraktivitas, dan juga kurang aktif. Besi juga merupakan komponen penting dalam perkembangan otak, produksi berbagai jenis hormon dan juga sel, sehingga kurangnya zat besi tentu dapat mengganggu perkembangan otak anak.
So, pastikan si Kecil tidak kekurangan zat besi dengan memberikan sumber makanan bervariasi agar aktivitas sehari-harinya tak terganggu, serta tumbuh kembangnya optimal.
Referensi:
- Harvard T.H. Chan School of Public Health. (March 2023). Iron. Retrieved from https://www.hsph.harvard.edu/nutritionsource/iron/
- Gulec S, Anderson GJ, Collins JF. Mechanistic and regulatory aspects of intestinal iron absorption. Am J Physiol Gastrointest Liver Physiol. 2014;307:394-09.