primaku
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu di:
playstoreappstore

Tips Menyiapkan Mental Anak pasca Bercerai Menurut Founder Komunitas Single Mom, Maureen Hitipeuw

Author: Dhia Priyanka

Editor: Andini Aprillia

Topik: Single Parent, Maureen Hitipeuw, Single Mom, Interview, PrimaKuversary

Label broken home atau anak korban perceraian mungkin anyar terdengar di lingkungan masyarakat Indonesia. Sebagai orang tua sekaligus single mom, Maureen Hitipeuw sadar betul akan hal itu. Demi menyiapkan mental sang anak menghadapi stigma negatif terhadap perceraian, ia pun punya cara sendiri untuk mendidik anaknya. Yuk, simak bagaimana cara Maureen mempersiapkan mental anaknya sejak dini setelah ia bercerai!

269672752_1595858180775147_8336666530043677999_n.jpg

1. Jelaskan bahwa jodoh ada di tangan Tuhan

Dengan berjalannya usia yang semakin dewasa, anak akan semakin kritis. Pemahamannya pun semakin berkembang dan pertanyaannya semakin sulit. Sekitar umur 13 tahun, anaknya pernah bertanya, “kenapa bisa bercerai?” 

Secara terbuka, Maureen menjelaskan pada anaknya bahwa jodoh itu di tangan Tuhan. Tak hanya itu, ia juga memaparkan realita kalau seseorang bisa saja berpisah, entah karena perceraian atau kematian. “Iya memang jodoh itu di tangan Tuhan. Apa yang kita pikir 'oh dia jodohku', ternyata di tengah jalan terjadi suatu hal yang membuat orang berpisah.” Hal tersebut lah yang ia tanamkan ke anaknya.

2. Penuhi tangki cinta anak

Memposisikan anak di situasi tidak nyaman adalah hal yang paling dihindari Maureen. Ia tidak pernah menempatkan anaknya di posisi yang ‘tidak enak’. Pasalnya, ada banyak dari kasus-kasus perceraian yang ia dengar, anak itu jadi seperti 'terjepit' di tengah.

“Kadang ibunya menjelekkan bapaknya, begitu pun sebaliknya. Aku sama sekali tidak pernah melakukan itu karena menurutku, masalahku dengan bapaknya dan anakku nggak perlu tahu sedetail itu,” jelasnya. Dengan begitu, anak jadi tidak terbebani oleh drama perceraian.

Baginya, anak-anak punya tangki cinta yang harus kita isi sebagai orang tua, keluarga dan teman-temannya. Selama tangki ini cukup, mereka akan tumbuh jadi anak yang percaya diri, nggak merasa dirinya anak broken home.

3. Menjelaskan anak gambaran perceraian

Anak dengan orang tua yang bercerai, memiliki stigma negatif, khususnya di Indonesia. Hal ini pun ditekankan Maureen pada anaknya. Ia sadar, kalau akan ada standar ganda bagi anak yang orang tuanya bercerai. “Kamu tinggalnya di Indonesia. Di sini itu anak-anak yang orang tuanya bercerai punya stigma negatif. Suka nggak suka, kamu akan menghadapi situasi di mana ada standar ganda. Satu, kalau kamu sukses, orang-orang akan puji kamu ‘hebat ya anak ibu tunggal’. Tapi, kalau kamu buat satu kesalahan kecil, orang akan mencela kamu, ‘ tuh kan anak broken home sih’.” Meski pahit, ia harus terbuka dengan anaknya untuk menyiapkan mental sang anak.

4. Mengajarkan anak terbuka

Dari awal, Maureen sudah sangat terbuka dengan anaknya, sehingga sang anak bisa cerita apa saja dan tidak merasa terhakimi. Nah, karena Maureen memiliki anak laki-laki, ada beberapa obrolan yang menurutnya ia tidak relate. Untuk pembicaraan 'laki-laki', Maureen menyerahkan hal itu kepada dua adiknya.

"Kebetulan aku punya dua adik laki-laki. Jadi, aku juga mengeratkan hubungan dia sama om-omnya." Namun, jika sang anak ingin menjelaskan atau mengajarinya sesuatu, ia dengan senang hati akan mendengarkan. Baginya yang terpenting adalah komunikasi. "Walaupun nggak ngerti dan relate, ngomong aja biar anaknya juga tahu. Paling nggak, kita bisa menjadi pendengar yang baik."

Itulah cara Maureen Hitipeuw menyiapkan mental sang anak setelah ia bercerai dari mantan suaminya. Semoga cara Maureen di atas dapat membantu para single mom di luar sana dalam mempersiapkan mental si Kecil, ya.

Jika ingin tahu kisah inspiratif Maureen tentang kisahnya mendirikan Single Moms Indonesia dan kehidupannya setelah bercerai, MomDad dapat membacanya melalui aplikasi PrimaKu!

Sumber foto: Instagram @maureen.hitipeuw
familyfamily
Baca artikel tumbuh kembang anak di PrimaKu!
Unduh sekarang
playstoreappstore
Rekomendasi Artikel
Lihat semua
primaku
Aplikasi tumbuh kembang anak Indonesia. Didukung penuh oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)
Mitra resmi kami:
kemenkesidaibkkbn
Unduh PrimaKu
playstoreappstore
© 2023 All rights reserved PRIMAKU, Indonesia
Cari kami di: