BB Turun saat MPASI Pertama? Ini yang Harus Dilakukan!
Author: Sekar Retno Ayu
Editor: dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A
Topik: BB Turun, BB Kurang, BB Seret, MPASI Pertama, MPASI Anak, MPASI
Pemberian MPASI pertama kali pada bayi sering menjadi momen penting sekaligus menantang bagi banyak orang tua. Proses mengenalkan MPASI pada si Kecil tak selalu berjalan mulus dan berbagai tantangan sering muncul, mulai dari bayi susah makan hingga perubahan berat badan.
Kalau lagi di fase ini, tandanya MomDad harus untuk ikut Kelas Tantangan MPASI bersama dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes di SuperClass Parenthood Institute 2024. Di Kelas ini, MomDad akan dibekali berbagai ilmu lebih mendalam untuk menghadapi bermacam rintangan saat memulai MPASI dengan percaya diri. Beli Kelas Tantangan MPASI sekarang dan pastikan si Kecil mendapatkan nutrisi yang optimal di setiap langkah perjalanannya! Sekarang simak dulu yuk, artikel ini sampai selesai!
Bayi Susah Makan di MPASI Pertama
Banyak orang tua menghadapi masalah bayi yang susah makan ketika pertama kali MPASI. Salah satu penyebabnya bisa jadi adalah bayi belum merasa lapar. Agar bayi mau makan, penting bagi MomDad untuk mengenali tanda-tanda lapar dan kenyang sejak dini. Bayi biasanya merasa lapar ketika lambungnya kosong, yang terjadi sekitar 2-3 jam setelah makan terakhir kali. Jika jeda antara makan dan menyusu terlalu singkat, bayi mungkin menolak makan karena belum merasa lapar.
MomDad bisa mengenali tanda-tanda bayi lapar sebagai berikut:
Menggapai atau menunjuk ke arah makanan
Membuka mulut saat ditawari makanan
Merasa tertarik saat melihat makanan
Menggunakan gerakan tangan atau membuat suara untuk membuat orang tuanya mengetahui bahwa ia lapar
Sedangkan tanda-tanda untuk bayi kenyang sebagai berikut:
Mendorong makanan menjauh
Menutup mulut saat ditawari makanan
Mengalihkan kepala saat menjauhi makanan
Menggunakan gerakan tangan atau membuat suara untuk membuat orang tuanya mengetahui bahwa ia kenyang
Ekspektasi orang tua yang tinggi juga dapat menciptakan tekanan bagi bayi. Ketika orang tua terlalu berharap bayi akan makan banyak, mereka mungkin terdorong untuk memaksanya menghabiskan makanan. Hal ini bisa menciptakan pengalaman makan yang kurang menyenangkan, bahkan menimbulkan trauma makan.
Selain itu, agar proses makan menjadi lebih nyaman, hindari distraksi seperti gadget atau mainan selama makan. Bayi sering lebih tertarik bermain daripada makan jika ada terlalu banyak gangguan di sekitarnya, yang bisa mengarah ke perilaku GTM.
Penurunan Berat Badan Setelah Memulai MPASI
Penurunan berat badan setelah mulai MPASI merupakan hal yang bisa saja terjadi karena aktivitas fisik bayi yang mulai meningkat seiring bertambahnya usia dan pertumbuhan yang umumnya melambat setelah 6 bulan. Lemak tubuh bayi yang sebelumnya tinggi juga akan menurun seiring perkembangan fisik dan aktivitasnya. Selama berat badan anak masih dalam batas normal dan ia tetap aktif, hal ini umumnya tidak perlu dikhawatirkan.
Faktor lain yang perlu MomDad perhatikan adalah jenis nutrisi dalam MPASI. MPASI yang baik harus mencakup makronutrien seperti karbohidrat, protein, dan lemak, bukan hanya mikronutrien dari sayuran atau buah-buahan. Jika MPASI hanya mengandalkan sayur dan buah, maka kebutuhan kalori bayi mungkin tidak terpenuhi, yang bisa menyebabkan penurunan berat badan. Oleh karena itu, pastikan MPASI mengandung makronutrien yang cukup untuk mendukung tumbuh kembang bayi.
Lalu, Apa yang Bisa Dilakukan?
Adaptasi dengan tekstur makanan
Memperkenalkan makanan dengan tekstur baru juga bisa menjadi tantangan dalam pemberian MPASI. Bayi perlu waktu untuk beradaptasi dengan tekstur dan rasa yang berbeda, karena sebelumnya ia hanya mengonsumsi ASI atau makanan dengan tekstur halus. Proses adaptasi ini bisa mempengaruhi nafsu makan bayi, dan beberapa bayi mungkin butuh waktu lebih lama untuk terbiasa dengan MPASI. Sistem pencernaan bayi juga memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan makanan padat.
Pentingnya pemberian MPASI yang responsif
Pemberian MPASI yang responsif adalah kunci dalam memastikan bayi mendapatkan pengalaman makan yang positif. Ini berarti memberikan makanan sesuai dengan sinyal lapar dan kenyang yang ditunjukkan oleh bayi. Saat bayi menunjukkan tanda lapar, seperti menggapai makanan atau membuka mulut saat ditawari, MomDad bisa segera memberikan makan. Sebaliknya, jika bayi menunjukkan tanda kenyang seperti menutup mulut atau mengalihkan kepala, MomDad sebaiknya berhenti menyuapi.
Terapkan feeding rules
Salah satu kunci utama agar anak bisa makan dengan lahap adalah menerapkan feeding rules atau aturan pemberian makan. Bagi MomDad yang belum mengetahui pengertian feeding rules, yuk, lihat tabel di bawah ini.
Pemberian MPASI pertama tentu membawa tantangan tersendiri bagi setiap orang tua. Dengan mengenal dan memahami penyebab serta solusi dari berbagai tantangan ini, MomDad dapat lebih siap menghadapi proses MPASI. Hal yang terpenting adalah memberikan makanan dengan responsif, mengikuti sinyal lapar dan kenyang bayi, serta menciptakan lingkungan makan yang nyaman.
Dapatkan solusi efektif dari setiap tantangan dalam proses MPASI dengan beli Kelas Tantangan MPASI bersama dr. Citra, SpA, IBCLC, MKes di SuperClass Parenthood Institute 2024. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang didapatkan, MomDad akan lebih siap untuk memberikan variasi makanan yang sehat dan menarik bagi si Kecil, sehingga MPASI dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan tanpa stres.
Referensi:
IDAI 2016. Rekomendasi pemberian makan berbasis bukti pada bayi dan balita untuk mencegah malnutrisi. UKK Nutrisi dan Penyakit Metabolik
Meta Hanindita, Mommyclopedia: 99+ Resep MPASI, Terbitan pertama (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama: 2024), hal. 16-18