<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 24.3626%;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 75.543%;" class="">Merangsang Gerak</td></tr><tr><td class="" style="width: 24.3626%;">Usia</td><td style="width: 75.543%;" class="">12-18 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 24.3626%;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 75.543%;" class="">Motorik kasar</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Senter</li></ul>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Siapkan senter dan arahkan cahaya ke dinding. Minta si Kecil mengejar cahaya dari satu tempat ke tempat lainnya, lalu menginjak atau menepuk cahaya tersebut.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Variasikan arah cahaya (tinggi, rendah, kiri, kanan, di dinding, di lantai) untuk merangsang si Kecil lebih banyak bergerak. Sesekali arahkan sedikit di atas jangkauannya sehingga ia perlu jinjit atau memanjat. Di samping melatih motorik kasarnya, kegiatan ini turut melatih kemampuan atensi dan melacak objek bergerak.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Merangsang Gerak

stimulasi-bayi-usia-12-18-bulan:-merangsang-gerak-1673151024111

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 265.069px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 793.264px;" class="">Bermain Giliranku, Giliranmu</td></tr><tr><td class="" style="width: 265.069px;">Usia</td><td style="width: 793.264px;" class="">9-12 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 265.069px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 793.264px;" class="">Sosial kemandirian </td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Ajak si Kecil bermain 'giliranku, giliranmu' agar ia belajar tentang konsep menunggu dan bergantian secara konkrit. Hal ini dapat membantunya meningkatkan kematangan emosi dan juga sebagai sarana untuk belajar tentang aturan dan batasan.</li><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Waktu menunggu untuk si Kecil masih dalam hitungan detik. Misalnya MomDad memegang benda tertentu dan si Kecil terlihat ingin memegang, katakan "tunggu ya, mama lagi pakai. 1..2..3..4..5.. Nah, sekarang giliranmu."</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Bermain Giliranku, Giliranmu

stimulasi-bayi-usia-9-12-bulan:-bermain-giliranku,-giliranmu-1673150413790

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 265.069px;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 793.264px;" class="">Melatih Keterampilan Tangan</td></tr><tr><td class="" style="width: 265.069px;">Usia</td><td style="width: 793.264px;" class="">3-6 bulan</td></tr><tr style="height: 28px;"><td class="" style="width: 265.069px;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 793.264px;" class="">Motorik halus </td></tr></tbody></table>Cara Bermain: <ul><li style="font-size: 12pt; text-align: justify;">Berikan mainan yang dapat bergerak, berbunyi, atau menyala saat si Kecil memanipulasinya, sehingga ia terdorong untuk melakukan berulang kali dan melatih keterampilan tangannya.</li></ul>Referensi: Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0 - 5 Tahun oleh Rumah Dandelion

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Melatih Keterampilan Tangan

stimulasi-bayi-usia-3-6-bulan:-melatih-keterampilan-tangan-1673149812511

Konsumsi serat pada dewasa telah dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, diabetes melitus tipe 2, kanker kolorektal, stroke, dan penyakit jantung koroner.&nbsp;Pola makan yang sehat ini tentu saja tidak terbentuk begitu saja. Pola ini harus dibiasakan sejak dini, apalagi dengan semakin maraknya makanan siap saji tinggi gula garam yang tersedia saat ini. Anak harus dibiasakan dengan konsumsi makanan sehat, yang salah satunya adalah konsumsi serat dalam jumlah cukup.&nbsp;Nah, untuk menjaga agar anak tetap terpenuhi kebutuhan seratnya, ini beberapa hal yang perlu MomDad ketahui mengenai caranya mencukupi kebutuhan serat pada anak remaja. Yuk simak!Mengapa kita memerlukan serat?&nbsp;Serat pangan merupakan komponen penting diet sehari-hari. Terdapat 2 jenis serat pangan, yaitu serat larut air dan serat tidak larut air. Serat larut air yang banyak terdapat pada buah-buahan, akan mengalami fermentasi di saluran cerna oleh bakteri baik. Fermentasi ini kemudian akan menghasilkan asam lemak rantai pendek/ short chain fatty acid (SCFA). SCFA ini, selain dapat berfungsi sebagai nutrisi bagi sel-sel usus, juga dapat mengasamkan lingkungan dalam rongga usus. Keasaman ini akan meningkatkan pertumbuhan bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium, bakteri yang juga sering dikenal sebagai probiotik.&nbsp;Serat tidak larut berfungsi membentuk massa feses yang kemudian akan meningkatkan gerakan peristaltik usus dan membantu dalam pengeluaran tinja.&nbsp;Berapa banyak serat yang kita perlukan?Serat penting karena memiliki banyak manfaat. Asupan serat yang dibutuhkan oleh remaja laki-laki dan perempuan berbeda. American Academy of Pediatrics menyarankan kebutuhan serat harian sebesar 0,5 gram/kg BB.&nbsp;Menurut data angka kecukupan gizi (AKG) 2019 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, remaja laki-laki membutuhkan 28-34 gram serat per harinya, sedangkan remaja perempuan membutuhkan 27-29 gram serat per harinya.&nbsp;Bagaimana kita memperoleh sumber serat?&nbsp;Sebenarnya, dalam makanan sehari-hari telah terkandung serat, baik yang larut air dan yang tidak larut dalam proporsi yang berbeda-beda. Beberapa contoh makanan yang tinggi serat adalah whole grain, beras merah, kacang-kacangan, buah dan sayuran.Bagaimana kita mencukupkan kebutuhan serat anak kita?Pada prinsipnya, angka kecukupan gizi remaja merujuk pada pemenuhan kebutuhan energi yang 60-65% didapat dari karbohidrat, 10-15% dari protein, dan 20-25% dari lemak.&nbsp;Biasakan anak untuk mengkonsumsi sumber serat alami (bukan berupa suplementasi) dalam jadwal makannya sehari-hari. Beberapa tips yang dapat diterapkan misalnya, memberikan buah potong sebagai kudapan. Sumber karbohidrat pun dapat diganti dengan karbohidrat kompleks seperti beras merah/coklat yang lebih kaya serat dibandingkan nasi putih.&nbsp;Lengkapi makanan sehari-hari remaja dengan potongan sayuran, atau sumber serat dari kacang-kacangan. Gantilah roti putih dengan roti gandum (whole grain), atau umbi-umbian, seperti singkong dan ubi jalar, dan jangan memasak sayuran terlalu matang (overcooked) karena dapat menghancurkan serat yang terkandung di dalamnya.Nah, setelah membaca artikel ini apakah MomDad sudah kebayang makanan apa saja yang bisa diberikan untuk memenuhi kecukupan serat harian anak? Konsumsi serat pada dasarnya bisa berasal dari berbagai jenis makanan yang sangat mudah didapatkan. Namun, perlu diingat kalau kelebihan serat juga tidak baik untuk kesehatan. Untuk itu, tetap jaga asupannya agar tidak berlebihan, ya.&nbsp;MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Cara Mencukupi Kebutuhan Serat pada Anak Remaja

cara-mencukupi-kebutuhan-serat-pada-anak-remaja-1673149171051

Di artikel sebelumnya, kita sudah membahas seputar penyebab dan cara mendiagnosis pertumbuhan janin terhambat (PJT) pada ibu hamil. Lalu, bagaimana Mom mencegah PJT? Pada dasarnya tidak ada pengobatan khusus yang dapat diupayakan untuk mengobati pertumbuhan janin terhambat, terlebih karena kondisi yang telat dideteksi. Meski begitu, MomDad bisa lho melakukan beberapa hal sebagai langkah pencegahan dan penanganan dengan cara berikut!Penuhi nutrisiNutrisi ibu hamil yang cukup merupakan salah satu langkah yang perlu diupayakan. Hal ini bisa terlihat dari kenaikan berat badan Mom selama hamil yang dapat mencerminkan nutrisi yang didapat pula oleh janin.&nbsp;Mom bisa melakukan pencegahan salah satunya dengan memenuhi asupan&nbsp; nutrisi selama kehamilan dengan memakan makanan bergizi lengkap. Misalnya saja, sayuran, buah-buahan, sumber protein, sumber lemak sehat, hingga produk gandum.Istirahat yang cukupKondisi kesehatan ibu hamil juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan janin. Untuk itu, bumil perlu menjaga kondisi badan agar tetap sehat dan perkembangan buah hati pun berjalan baik.Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan istirahat yang cukup. Bumil dianjurkan mencukupkan tidur selama kurang lebih 8 jam tiap harinya. Selain itu, tanyakan juga pada dokter mengenai posisi tidur yang baik untuk bumil.Menerapkan gaya hidup sehatPertumbuhan janin terhambat bisa juga terjadi karena gaya hidup yang tidak sehat. Untuk itu, penting bagi ibu hamil untuk menerapkan gaya hidup sehat.Menerapkan gaya hidup sehat bisa dilakukan dengan perbanyak istirahat yang cukup, menghindari stres berat, serta hindari paparan asap rokok juga minuman beralkohol. Suplementasi vitamin dan mineral serta pencegahan infeksi juga sangat membantu pencegahan PJT.Guna memastikan janin selalu sehat dan tumbuh sesuai usia kehamilan, sebaiknya Mom juga rutin melakukan kontrol ke dokter kandungan, ya.Pertumbuhan janin terhambat dapat menyebabkan berbagai komplikasi saat bayi baru lahir maupun di usia yang lebih besar. Beberapa masalah yang dapat timbul antara lain adalah kesulitan bernapas saat lahir, gangguan metabolisme gula darah, gangguan pengaturan suhu tubuh, hingga gangguan tumbuh kembang di kemudian hari.&nbsp;Untuk itu, Mom sebaiknya memeriksakan kandungan secara rutin untuk mendeteksi dini keadaan bayi dan tidak berlanjut ke kondisi medis yang lebih serius, ya. Jika memang punya faktor perkembangan janin terhambat, jangan sungkan untuk memeriksakan langsung ke dokter agar dapat memulihkan pertumbuhan buah hati.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi kehamilan, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Jaga Kondisi Kehamilan untuk Cegah Pertumbuhan Janin Terhambat

jaga-kondisi-kehamilan-untuk-cegah-pertumbuhan-janin-terhambat-1673402825526

Penurunan berat badan pada anak tentunya membuat orang tua merasa khawatir. Jika hal ini terjadi, biasanya dokter akan menyarankan MomDad untuk memberikan jenis makanan tertentu yang mengandung protein hewani (prohe) tinggi yang bisa diberikan dalam menu MPASI si kecil. Berikut ini jenis prohe yang bisa MomDad berikan, simak, yuk!Daging sapiDaging sapi memiliki berbagai kandungan vitamin dan mineral serta asam amino esensial yang lengkap dalam setiap sajiannya. Terdapat berbagai variasi daging sapi di pasaran bergantung pada kadar lemak per 100 gramnya. Daging sapi yang mengandung 70% lean meat dan 30% lemak pada umumnya mengandung 30 gram lemak, 14 gram protein, dan 332 kalori tiap 100 gram daging100 gram daging sapi per hari merupakan kebutuhan prohe rerata seorang anak dengan BB 10 kg, atau yang mempunyai kebutuhan kalori harian berkisar antara 1000-1200 kkal per hari. Daging sapi merupakan bahan makanan hewani yang dapat digunakan dalam berbagai variasi menu penambah berat badan anak, seperti spaghetti Bolognese, kroket, bitterballen, dan lain-lain.SalmonSalmon merupakan ikan laut yang mengandung lemak sehat berupa omega-3 yang cukup tinggi, yaitu 2,3 gram per 100 gramnya. Selain itu, setiap per 100 gram salmon juga mengandung 20 gram protein, 13 gram lemak, dan 200 kalori. Salmon dapat digunakan sebagai prohe saat memasak berbagai MPASI, misalnya salmon panggang, salmon dan keju, nugget salmon, dan lain-lain.Ikan kembungIkan kembung merupakan pilihan bahan makanan lokal yang tinggi nutrisi. Kandungan omega-3 ikan kembung ternyata lebih tinggi daripada salmon lho, yakni 2,7 gram per 100 gram ikan kembung. Kandungan nutrisi lainnya mirip dengan ikan salmon, yaitu 14 gram lemak, 200 kalori, dan 19 gram protein per 100 gram ikan kembung.Ikan kembung juga mudah didapat dan tidak semahal salmon sehingga Mom dapat menggunakan ikan kembung sebagai bahan MPASI, mulai dari pembuatan bubur hingga ikan kembung goreng crispy untuk anak batita. Hanya saja, hati-hati dengan duri-duri halusnya ya Mom, pastikan tidak tertelan anak.TelurTelur merupakan prohe yang sangat luas digunakan sebagai campuran berbagai bahan makanan. Tahu enggak sih Mom, bahwa 1 buah telur ayam ukuran sedang memiliki kandungan protein yang kurang lebih setara dengan 30 gram daging? 1 butir telur berukuran besar (50 gram) mengandung 6 gram protein, 5 gram lemak, dan 78 kkal.Telur juga mengandung DHA serta berbagai vitamin dan mineral yang penting untuk menunjang pertumbuhan anak. Telur dapat digunakan sebagai campuran membuat nugget, martabak, pancake, bakwan dll, sehingga dapat menjadi asupan prohe saat makan utama maupun snack.Hati ayamHati ayam merupakan sumber prohe yang meskipun tidak mengandung kalori sebanyak daging sapi, namun tinggi protein. Tiap 100 gram hati ayam terkandung 167 kalori, 5 gram lemak, dan 25 gram protein. Tak hanya itu, hati ayam juga merupakan prohe yang mengandung zat besi tertinggi, lho! 100 gram hati ayam sudah mengandung 3,6 mg zat besi heme.Itulah 5 protein hewani dalam pembuatan MPASI yang bisa membantu menaikkan BB si Kecil. Jika tertarik menggunakan salah satu bahan di atas sebagai MPASI, MomDad dapat melihat resep-resepnya di aplikasi PrimaKu, ya!MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar MPASI dan Laktasi bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;Forum MPASI &amp; Laktasi! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho.Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Pilihan Protein Hewani  untuk MPASI yang Bisa Tingkatkan BB

pilihan-protein-hewani--untuk-mpasi-yang-bisa-tingkatkan-bb-1673851534481

Buat ibu hamil, banyak hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan. Apalagi, setiap perubahan seringkali membuat ibu hamil khawatir tentang kondisi janin yang dikandungnya. Untuk alasan itu pula, memantau kesehatan ibu dan tumbuh kembang janin sangat lah penting.Salah satu yang perlu diwaspadai adalah pertumbuhan janin terhambat (PJT). Kondisi ini menunjukkan bahwa pertumbuhan janin di dalam rahim tidak sesuai dengan usia kehamilan ibu. Ada beberapa faktor yang bisa memengaruhinya.&nbsp;Nah, untuk itu dalam artikel ini PrimaKu akan membahas banyak mengenai kondisi PJT pada ibu hamil. Yuk, simak informasi selengkapnya!Penyebab janin mengalami PJTJanin yang mengalami pertumbuhan janin terhambat bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Bisa karena faktor ibu, faktor plasenta, faktor janin atau genetik, atau kombinasi dari hal-hal tersebut.Berikut beberapa penyebab atau faktor risiko yang bisa menyebabkan pertumbuhan janin terhambat:Faktor Ibu<ul><li style="text-align: justify;">Usia ibu (di bawah 16 tahun dan di atas 35 tahun)</li><li style="text-align: justify;">Jarak antar kehamilan yang terlalu dekat (di bawah 6 bulan)</li><li style="text-align: justify;">Adanya penyakit ibu</li><li style="text-align: justify;">Kebiasaan merokok</li><li style="text-align: justify;">Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes)</li></ul>Faktor Plasenta<ul><li style="text-align: justify;">Preeklamsia yakni aliran darah dari plasenta ke bayi yang terganggu</li><li style="text-align: justify;">Kelainan tali pusar</li></ul>Faktor Janin<ul><li style="text-align: justify;">Kelainan kromosom&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Gangguan pembentukan organ janin atau kelainan bawaan lainnya</li></ul>Cara mendiagnosis PJTKondisi janin yang yang mengalami PJT seringkali tidak menunjukkan gejala. Bahkan, sang ibu bisa saja tidak merasakan adanya perubahan atau keluhan yang mengganggu, sehingga tidak menyadari bahwa janinnya mengalami pertumbuhan yang terhambat.Itu lah mengapa, MomDad perlu memantau secara berkala dengan melakukan pemeriksaan secara berkala untuk membantu deteksi PJT lebih awal. Apabila PJT terdeteksi lebih awal, maka MomDad bisa mendapatkan pertolongan lebih optimal agar kondisi bayi menjadi lebih baik.Saat melakukan pemeriksaan, dokter akan memantau janin di dalam rahim dengan pemeriksaan USG. Pemeriksaan ini untuk mengukur lingkar kepala, lingkar perut, dan panjang paha janin agar bisa memperkirakan berat badan janin. Nah, taksiran berat badan tersebut nantinya dapat dibandingkan dengan usia kehamilan pada saat pemeriksaan. Setelah itu, baru lah dokter menilai apakah berat badannya sudah sesuai apa tidak dengan usia kandungan. Pemeriksaan USG juga bisa mendeteksi masalah lain seperti plasenta atau jumlah air ketuban yang kurang.Untuk itu, MomDad sebaiknya memeriksakan kandungan secara rutin untuk mendeteksi dini keadaan bayi dan tidak berlanjut ke kondisi medis yang lebih serius, ya. Jika memang punya faktor perkembangan janin terhambat, jangan sungkan untuk memeriksakan langsung ke dokter agar dapat memulihkan pertumbuhan buah hati.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi kehamilan, jangan ragu untuk segera konsultasi di <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho!Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Mengenal Pertumbuhan Janin Terhambat yang Perlu Diwaspadai!

mengenal-pertumbuhan-janin-terhambat-yang-perlu-diwaspadai--1673588781224

Dilansir dari situs resmi IDAI, diare adalah satu kondisi dimana buang air besar (BAB) yang frekuensinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Diare pada anak rentan terjadi dan bisa berlangsung selama satu atau dua hari, kemudian hilang dengan sendirinya. Namun, jika diare berlangsung lebih dari dua hari, kemungkinan memiliki penyebab yang lebih serius.Oleh sebab itu, MomDad harus segera waspada. Gejala diare yang parah dapat menyebabkan anak dehidrasi lantaran kekurangan cairan di tubuhnya. Lantas, apa yang harus MomDad lakukan untuk mengatasi diare pada anak di rumah?Tanda-tanda diareSebelum mengetahui apa saja yang harus lakukan untuk mengatasi diare pada anak, MomDad perlu mengenali tanda-tanda atau gejalanya terlebih dulu. Selain frekuensi BAB yang terlalu sering, berdasarkan webmd.com, berikut ini ada beberapa gejala umum yang sering terjadi saat anak mengalami diare, diantaranya:<ul><li>Demam</li><li>Mual</li><li>Muntah</li><li>Sakit perut</li><li>Dehidrasi</li><li>Ruam</li></ul>Langkah awal penanganan diare pada anak di rumahNah, jika MomDad sudah mengetahui tanda-tanda awal anak mengalami diare, langkah awal yang MomDad bisa lakukan yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Berikan cairan rehidrasi oral (CRO atau ORALIT)</li><li style="text-align: justify;">Pemberian ASI harus terus dilakukan</li><li style="text-align: justify;">Berikan tablet zink selama 10 hari</li><li style="text-align: justify;">Penggunaan antibiotik hanya diberikan sesuai petunjuk dokter</li><li style="text-align: justify;">Jaga kebersihan tangan setiap akan dan selesai memegang si Kecil</li></ul>Namun, bila ditemukan anak terlihat cenderung mengantuk, sangat lemas, menolak minum, muntah terus menerus, dan tidak buang air kecil, MomDad harus segera periksakan ke dokter sebelum terlambat.Sebab, bila diare dibiarkan akan berakibat fatal, seperti dehidrasi yang berlebihan, risiko kerusakan otak meningkat, kejang, dan bahkan menyebabkan kematian.Makanya, MomDad harus pastikan anak mendapatkan cairan yang cukup untuk mencegah dehidrasi dan mengonsumsi makanan yang bergizi. Selain itu, akan lebih baik jika diare dicegah dengan membiasakan hidup yang sehat dengan menjaga kebersihan, baik itu kebersihan diri sendiri, lingkungan, makanan dan minuman. Semoga membantu.Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasidi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="text-decoration-line: underline; background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Referensi:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/bagaimana-menangani-diare-pada-anak </a>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Merangsang Gerak

Stimulasi Bayi Usia 12-18 Bulan: Merangsang Gerak

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Bermain Giliranku, Giliranmu

Stimulasi Bayi Usia 9-12 Bulan: Bermain Giliranku, Giliranmu

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Melatih Keterampilan Tangan

Stimulasi Bayi Usia 3-6 Bulan: Melatih Keterampilan Tangan

Cara Mencukupi Kebutuhan Serat pada Anak Remaja

Cara Mencukupi Kebutuhan Serat pada Anak Remaja

Jaga Kondisi Kehamilan untuk Cegah Pertumbuhan Janin Terhambat

Jaga Kondisi Kehamilan untuk Cegah Pertumbuhan Janin Terhambat

Pilihan Protein Hewani untuk MPASI yang Bisa Tingkatkan BB

Pilihan Protein Hewani untuk MPASI yang Bisa Tingkatkan BB

Mengenal Pertumbuhan Janin Terhambat yang Perlu Diwaspadai!

Mengenal Pertumbuhan Janin Terhambat yang Perlu Diwaspadai!

Si Kecil Alami Diare? Begini Cara Penanganannya di Rumah!

Si Kecil Alami Diare? Begini Cara Penanganannya di Rumah!