Di masa pertumbuhannya, anak perlu mendapat perhatian lebih dari MomDad. Tak sekadar memenuhi kebutuhan, perhatian akan kualitas yang dimiliki si Kecil juga perlu dijaga, salah satunya kualitas penglihatan.Masalah penglihatan perlu diatasi dengan segera terlebih jika MomDad menemukan hal yang tak biasa pada si Kecil. Namun, terkadang menemukan waktu yang tepat jadi salah satu masalah lain yang dimiliki para orang tua. Agar kondisi penglihatan si Kecil tetap terjaga, yuk, cari tahu kapan saja waktu yang tepat untuk memeriksa mata anak!Memeriksa mata anak segera setelah lahir<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662095082921-fea8eb75.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pemeriksaan ini merupakan bagian dari pemeriksaan bayi baru lahir untuk melihat adanya kelainan bawaan di mata anak. Dokter akan memeriksa refleks cahaya merah dan refleks pupil, serta refleks mengedip.Fase usia 6-12 bulanPemeriksaan yang dikerjakan di tahun pertama kehidupan akan memeriksa kedudukan bola mata serta gerak bola mata bayi.Fase usia 12-36 bulanUsia pengecekan perkembangan mata. Apabila MomDad merasa anak memiliki gangguan penglihatan, maka pada saat pemeriksaan rutin tumbuh kembang, MomDad dapat meminta untuk memeriksakan mata anak.Salah satu tata laksana pemeriksaan adalah photoscreening test menggunakan kamera khusus. Test ini dapat dikerjakan untuk mendeteksi gangguan memfokuskan penglihatan pada anak yang belum dapat menyatakan keluhannya secara verbal, dan untuk deteksi dini mata malas atau ambliopia.Fase usia 3-5 tahunPemeriksaan mata pada usia ini biasanya dilakukan untuk melihat ketajaman penglihatan dan kedudukan bola mata.Di atas usia 5 tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662095164622-7018b4b2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="penglihatan anak.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pemeriksaan di usia ini umumnya dikerjakan sebagai pemeriksaan rutin saat anak mulai masuk sekolah. Tujuannya untuk melihat ketajaman penglihatan antara mata kanan dan mata kiri. Mata minus atau miopia merupakan hal yang sering terjadi pada usia ini. Umumnya pemeriksaan ini dikerjakan di sekolah, atau MomDad dapat memeriksakan anak ke optik terdekat.Jadi, sudahkah MomDad memeriksakan mata si Kecil? Jika belum, yuk segera lakukan!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikReference:<ul><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nhs.uk/conditions/eye-tests-in-children/" title="https://www.nhs.uk/conditions/eye-tests-in-children/">https://www.nhs.uk/conditions/eye-tests-in-children/ </a></li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/children-eye-screening" title="https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/children-eye-screening">https://www.aao.org/eye-health/tips-prevention/children-eye-screening</a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Pentingnya Pemeriksaan Mata si Kecil sejak Bayi

pentingnya-pemeriksaan-mata-si-kecil-sejak-bayi

Mengandung dan melahirkan anak seharusnya jadi momen yang membahagiakan, ya. Namun, ada kondisi tertentu lho yang membuat Mom jadi sedih atau biasa disebut baby blues.Kondisi ini sebenarnya banyak dialami seorang ibu, karena suasana hati yang tidak menentu pasca melahirkan. Biasanya mood ibu belum stabil diakibatkan banyak hal. Nah, untuk mengetahui mengenai baby blues dan kemungkinan hal ini terjadi saat melahirkan anak kedua, simak saja langsung di artikel berikut ini!Pengertian baby blues<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085925115-e0e88d3b.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-mother-30-40-years-old-is-experiencing-postnatal-depression_106434-40.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baby blues syndrome adalah perasaan sedih yang dialami ibu setelah melahirkan. Kondisi ini biasa muncul mulai hari ke-2 atau ke-3 pasca persalinan dan akan menghilang sekitar setelah minggu kedua kelahiran bayi.Baby blues biasanya ditandai dengan perubahan emosi yang cukup signifikan. Mom yang mengalami baby blues sering menangis dan takut tidak bisa mengurus bayinya dengan baik.Mungkinkah Mom alami baby blues setelah melahirkan anak kedua?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085938757-cce93a98.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="close-up-tired-mom-taking-care-newborn-baby_23-2149125020.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Baby blues dialami oleh 4 dari 5 ibu yang baru saja melahirkan. Kondisi ini dapat dialami walaupun ibu sudah melahirkan beberapa kali, pada usia berapa pun, dan dari status sosial mana pun.Mom yang sudah pernah mengalami baby blues usai melahirkan anak pertama juga bisa mengalami risiko kondisi yang sama untuk persalinan kedua dan seterusnya. Terlebih jika kondisi saat melahirkan anak pertama kurang persiapan atau tidak mendapatkan dukungan keluarga.Penyebab baby blues<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662085946675-ddd493e3.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Baby blues bisa dipicu oleh beberapa hal, misalnya saja perubahan hormon yang cukup signifikan, kurang tidur, ketidaksiapan Mom memiliki anak lagi, hingga riwayat gangguan mental.</li><li style="text-align: justify;">Perubahan kadar hormon dialami Mom pasca melahirkan. Kadar hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh umumnya mengalami penurunan, sehingga Mom akan mengalami mood swing dan mudah tertekan atau kelelahan.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Baby blues juga bisa dialami Mom yang merasa cemas tidak mampu merawat si Kecil dan mengkhawatirkan kesehatan anaknya. Biasanya hal ini terjadi karena trauma dengan anak pertama yang mengalami hal yang sama.&nbsp;</li><li style="text-align: justify;">Kurang tidur dan kelelahan setelah melahirkan juga bisa jadi penyebabnya. Waktu tidur yang berkurang karena harus banyak terjaga di malam hari membuat Mom lebih sensitif saat menghadapi berbagai hal sehingga berpengaruh pada saat merawat anak.</li></ul>Umumnya baby blues terjadi hanya dalam kurun waktu dua minggu saja. Namun, jika gejala ini tidak berkurang, sebaiknya periksakan pada dokter, ya, Mom. Pasalnya jika tidak ditangani bisa berdampak besar pada kesehatan mental Mom secara keseluruhan.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil, serta Mom? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Mungkinkah Mom Alami Baby Blues setelah Melahirkan Anak Kedua?

mungkinkah-mom-alami-baby-blues-setelah-melahirkan-anak-kedua-

Kawat gigi bermanfaat untuk memperbaiki susunan gigi yang tidak teratur. Pemasangan kawat gigi oleh anak juga bisa dilakukan saat gigi anak tumbuh miring, tonggos, atau tidak beraturan.&nbsp;Namun, ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu fakta di balik penggunaan kawat gigi bagi anak. Pasalnya, pemasangan yang tidak sesuai usia justru bisa membahayakan anak bahkan perkembangan anak nantinya. Lantas, apa saja yang perlu diketahui orang tua mengenai pemakaian behel pada anak?Usia yang dianjurkan memakai behel atau kawat gigi pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662012427888-8f58a8bf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels-cottonbro-6502542.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Usia ideal untuk menjalani terapi ortodonti atau memakai kawat gigi adalah usia sekitar 12-13 tahun. Alasannya, pada usia itu umumnya seluruh gigi susu sudah berganti menjadi gigi permanen namun rahang dan mulut anak masih berkembang.Pemakaian di bawah usia tersebut atau pada gigi susu justru membuat gigi anak jadi mudah keropos. Gigi yang keropos menyebabkan nyeri yang pada akhirnya membuat anak susah makan. Masalah susah makan juga akan berlanjut membuat anak kekurangan gizi atau malnutrisi.&nbsp;Kriteria gigi anak untuk memakai behel<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662012447395-360aa3d8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tujuan pemakaian kawat gigi adalah untuk memperbaiki gigitan dan susunan gigi geligi agar mudah dibersihkan. Beberapa kondisi gigi yang disarankan untuk memakai kawat gigi adalah:<ul><li style="text-align: justify;">Gigi anak bagian atas dan bawah tidak bertemu saat posisi menggigit</li><li style="text-align: justify;">Anak bernapas melalui mulut dan / atau mengorok</li><li style="text-align: justify;">Gigi bagian depan bertumpuk. Hal ini baru mulai terlihat pada usia 7-8 tahun</li><li style="text-align: justify;">Gigi depan tonggos</li><li style="text-align: justify;">Kesulitan mengunyah atau menggigit</li><li style="text-align: justify;">Rahang tampak bergeser ketika anak membuka atau menutup mulut</li><li style="text-align: justify;">Risikonya jika anak dipakaikan behel terlalu dini</li></ul>Pemasangan kawat gigi memiliki prosedur pemasangan yang minim risiko. Meski begitu, MomDad perlu mengetahui bahwa perawatan gigi juga harus dijalani dengan benar. Kalau tidak, berikut beberapa risiko pemakaian behel pada anak:<ul><li style="text-align: justify;">Anak belum mampu atau belum konsisten melakukan perawatan gigi yang menggunakan kawat, seperti misalnya kumur secara teratur</li><li style="text-align: justify;">Mungkin anak belum siap untuk menghindari makanan tertentu yang tidak bisa dimakan selama menggunakan kawat gigi.</li><li style="text-align: justify;">Bila kawat menusuk atau tidak nyaman, anak dapat menjadi rewel</li><li style="text-align: justify;">Anak tidak disarankan menggunakan kawat gigi di bawah usia 7 tahun karena sebagian besar giginya masih berupa gigi susu yang nantinya akan tanggal dan berganti menjadi gigi permanen.</li><li style="text-align: justify;">Lama perawatan gigi anak bisa bervariasi antara 1,5 tahun hingga 3 tahun bergantung pada seberapa masalah gigi yang diderita anak.&nbsp;</li></ul>Nah, itu lah beberapa hal yang perlu diketahui di balik pemasangan kawat gigi pada anak.Yang terpenting setelah menggunakan kawat gigi adalah menjaga kesehatan, kebersihan, dan mulai disiplin memeriksakan gigi ke dokter gigi.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan gigi anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Di Usia Berapa Anak Dianjurkan Pakai Kawat Gigi?

di-usia-berapa-anak-dianjurkan-pakai-kawat-gigi-

Minuman dengan kandungan kafein seperti kopi jadi salah satu minuman yang saat ini banyak digandrungi orang. Baik orang tua hingga anak-anak, kopi memiliki daya tariknya sendiri yang membuat orang tergiur menikmatinya. Ditambah lagi, saat ini banyak varian menu berkandungan kopi dengan rasa yang nikmat di lidah anak-anak.&nbsp;Berbicara mengenai kafein, zat satu ini disebut sebagai salah satu jenis stimulan alami yang merangsang sistem saraf pusat. Pada dosis rendah, dapat menimbulkan rasa segar dan berenergi. Tapi, kalau berlebihan, kafein bisa memiliki gejala.&nbsp;Yang jadi pertanyaan, apakah anak-anak bisa mengonsumsi kafein dalam makanan dan minuman? Untuk tahu jawabannya, yuk simak artikel ini sampai bawah!Dampak kelebihan kafein<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662011342606-9c0a862c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="cover (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Seperti yang telah disinggung sebelumnya, minum minuman berkandungan kafein bisa menimbulkan dampak negatif apalagi jika berlebihan. Pada anak-anak yang bisa meminum kopi, kemungkinan bisa juga memengaruhi tumbuh kembang serta kondisi kesehatannya. Berikut beberapa efek samping minum kopi yang perlu MomDad ketahui:<ul><li style="text-align: justify;">Gemetar atau pusing</li><li style="text-align: justify;">Perasaan cemas/ansietas, hiperaktivitas</li><li style="text-align: justify;">Rasa tidak nyaman di perut, mual</li><li style="text-align: justify;">Nyeri kepala</li><li style="text-align: justify;">Sulit konsentrasi</li><li style="text-align: justify;">Sulit tidur</li><li style="text-align: justify;">Denyut jantung lebih cepat (terasa berdebar)</li><li style="text-align: justify;">Tekanan darah meningkat</li></ul>Umur berapa anak boleh konsumsi kafein?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662011335478-d3314071.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 2 (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> “Anak saya enggak minum kopi kok, mana mungkin konsumsi kafein?"Mungkin MomDad ada yang berpikiran sama seperti ini. Eits, ternyata sumber kafein pada anak bisa dari makanan dan minuman lain selain kopi, lho. Kafein pada anak bisa berasal dari cokelat, teh, minuman bersoda, atau minuman ringan lainnya.&nbsp;Nah, kafein dalam makanan dan minuman tersebut berisi zat stimulan alami yang membantu anak tetap terjaga dan berenergi. Walaupun kopi merupakan salah satu minuman dengan kandungan kafein tertinggi, minuman lainnya juga memiliki kandungan kafein yang perlu dibatasi konsumsinya pada anak.&nbsp;American Academy of Pediatrics tidak menganjurkan konsumsi kafein pada anak di bawah usia 12 tahun. Sementara, untuk anak dalam rentang usia remaja atau 12-18 tahun disarankan untuk tetap membatasi asupan kafein yakni sebanyak 100 mg atau sekitar 2 kaleng soda ukuran 355 ml.Ganti konsumsi kafein dengan minuman ini<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662011381648-9b027ba8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 3 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meski memiliki batasan konsumsi, anak di bawah umur yang doyan mengonsumsi minuman berkafein memiliki efek samping sendiri untuk tumbuh kembangnya. Anak yang konsumsi minuman ringan misalnya, bisa meningkatkan risiko konsumsi gula. Kalau begini, anak bisa berisiko 60% lebih tinggi mengalami obesitas.&nbsp;Selain itu, minuman kaleng atau empty calories juga tidak mengandung nutrisi untuk tumbuh kembang anak dan bisa meningkatkan karies gigi karena kandungan gula yang tinggi. Anak-anak juga berpotensi mengalami dehidrasi karena kafein meningkatkan keinginan buang air kecil.Memaksa anak untuk berhenti mendadak dalam mengurangi kafein dalam minumannya, bisa menimbulkan gejala withdrawal atau sakit kepala, irritable, dan pegal-pegal, Untuk itu, buat MomDad yang memiliki anak doyan mengonsumsi makanan dan minuman berkafein, sebaiknya kurangi konsumsinya secara bertahap, ya.&nbsp;MomDad bisa mengganti makanan dan minuman berkafein dengan susu, air putih, atau sari buah tanpa tambahan gula. Karena anak saat ini belum bisa memilih makanan dan minumannya sendiri dan hanya mengandalkan rasa yang ia sukai, sebaiknya jangan biasakan anak mengonsumsi makanan dan minuman yang bisa menghambat pertumbuhannya, ya, MomDad. Yuk, biasakan anak untuk mengonsumsi makanan dan minuman sehat!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar kesehatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: PexelsArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Mulai Umur Berapa Anak Boleh Konsumsi Kafein? Ini Penjelasannya

mulai-umur-berapa-anak-boleh-konsumsi-kafein--ini-penjelasannya

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 875px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 875px;" class="">10 - 15 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 875px;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 875px;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 875px;" class="">Kandungan protein dan antioksidan pada buah pepaya, dapat membantu melancarkan proses pencernaan, serta mencegah terjadinya infeksi di usus besar.&nbsp; </td></tr><tr style="height: 198px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 200px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 875px;" class="">96,3 kkal energi8,7 gram karbohidrat7,3 gram lemak1,0 gram protein0,6 mg zat besi0,2 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>30 g mangga harum manis</li><li>20 g pepaya</li><li>2 sdm santan kental matang</li><li>80 ml air</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Campur pepaya, mangga, santan, dan air. Haluskan dengan blender.</li><li>Dinginkan di kulkas.</li><li>Sajikan dingin.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Puree Mangga Pepaya

puree-mangga-pepaya-1679935168935

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">30 - 45 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 183.568px;">Fun facts</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">Kandungan protein yang tinggi di dalam daging sangat dibutuhkan bayi untuk membangun otot dan menambah berat badan.&nbsp; </td></tr><tr><td style="vertical-align: top; width: 183.568px;" class="">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 891.45px;">214 kkal energi10,5 gram karbohidrat14,8&nbsp; gram lemak9,8 gram protein1,3 mg zat besi1,6 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>3 sdm beras putih, cuci bersih</li><li style="font-size: 12pt;">100 g daging sapi cincang</li><li>25 g tempe, goreng sebentar</li><li>2 siung bawang merah, cincang halus</li><li>1 siung bawang putih, cincang halus</li><li>500 ml air</li><li>2 sdm minyak</li></ul>Cara membuat:<ul style="margin-bottom: 1rem;"><li>Panaskan minyak. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.</li><li style="font-size: 12pt;">Masukkan beras dan daging cincang. Masak hingga harum dan daging berubah warna.</li><li>Masukkan tempe. Tuangkan air. Masak hingga matang. Angkat. Sajikan hangat.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Bubur Daging Tempe

bubur-daging-tempe-1686016666275

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 883.01px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">10 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 883.01px;">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">Selain mengandung karbohidrat, jagung juga mengandung sedikit lemak baik. </td></tr><tr style="height: 198px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">144 kkal energi9,5 gram karbohidrat12,2 gram lemak1,9 gram protein1,0 mg zat besi0,4 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>25 g jagung pipil, kukus hingga matang</li><li>50 ml santan kental</li><li>50 ml air</li><li>1/2 sdt gula</li><li>1 lembar daun pandan</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Masak santan, gula, dan daun pandan hingga santan matang. Angkat dan dinginkan.</li><li>Haluskan jagung dan santan dengan blender, saring.</li><li>Sajikan dingin atau hangat.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Smoothie Jagung

smoothie-jagung

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 29px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 883.01px;">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">10 - 15 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 883.01px;">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">Alpukat kaya akan asam lemak tidak jenuh tunggal (MUFA) yang merupakan sumber lemak baik. </td></tr><tr style="height: 198px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 191.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 883.01px;" class="">129 kkal energi13,6 gram karbohidrat7,2 gram lemak3,2 gram protein1 mg zat besi0,4 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>&nbsp;2 lembar roti tawar tanpa kulit, kukus 10 menit</li><li>40 g alpukat matang</li><li>2 sdt mentega suhu ruang</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Haluskan alpukat dengan garpu. Tambahkan mentega. Aduk hingga rata.</li><li>Oleskan ke roti yang masih hangat.</li><li>Sajikan segera.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Pentingnya Pemeriksaan Mata si Kecil sejak Bayi

Pentingnya Pemeriksaan Mata si Kecil sejak Bayi

Mungkinkah Mom Alami Baby Blues setelah Melahirkan Anak Kedua?

Mungkinkah Mom Alami Baby Blues setelah Melahirkan Anak Kedua?

Di Usia Berapa Anak Dianjurkan Pakai Kawat Gigi?

Di Usia Berapa Anak Dianjurkan Pakai Kawat Gigi?

Mulai Umur Berapa Anak Boleh Konsumsi Kafein? Ini Penjelasannya

Mulai Umur Berapa Anak Boleh Konsumsi Kafein? Ini Penjelasannya

Puree Mangga Pepaya

Puree Mangga Pepaya

Bubur Daging Tempe

Bubur Daging Tempe

Smoothie Jagung

Smoothie Jagung

Roti Alpukat

Roti Alpukat