Mengenalkan emosi pada anak merupakan salah satu poin penting yang perlu dilakukan, agar di masa di depan si Kecil mampu mengontrol dan mengekspresikan emosinya. Sebagai orang tua, MomDad perlu mendampingi si Kecil untuk mengelola emosi yang tepat. Tak perlu bingung, MomDad dapat mengenalkan emosi pada anak dengan cara berikut.Mulai ajarkan dari intonasi berbicara<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662279309572-d479b53d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-mother-reading-book-her-little-boy-with-blue-shirt_181624-38557.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Berbicara merupakan salah satu cara mengungkapkan emosi. Maka, untuk menstimulasi kemampuan bicara si Kecil, MomDad perlu berbicara dengannya menggunakan intonasi suara dan ekspresi wajah yang ekspresif. Dengan demikian, si Kecil akan lebih cepat menangkap makna dari kata melalui ekspresi dan intonasi yang ditunjukan orang dewasa.Tips dan trik mengenalkan emosi pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662279317091-d9ee263c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(3) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Tak hanya intonasi bicara saja, ekspresi dan perasaan si Kecil juga perlu dilatih agar ia dapat mengenal berbagai emosi. Berikut cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengenalkan emosi pada anak:<ul><li style="text-align: justify;">Cari foto si Kecil atau gambar dari internet dengan berbagai ekspresi emosi kemudian tunjukkan pada anak sambil menirukan ekspresi pada gambar tersebut, serta menyebutkan nama emosinya.</li><li style="text-align: justify;">Membacakan buku cerita atau mendongeng dengan penuh ekspresi.</li><li style="text-align: justify;">Ajak si Kecil untuk menunjuk, “mana ya wajah yang lagi sedih?”</li><li style="text-align: justify;">Ungkapkan emosi yang sedang MomDad rasakan pada si Kecil. Misalnya, “Mama senang sekali kamu bisa beresin mainan!”</li><li style="text-align: justify;">Bermain boneka sambil bersandiwara, “hai, nak, kenapa kamu tertawa?”</li><li style="text-align: justify;">Saat si Kecil menunjukkan ekspresi emosi, bantu ia untuk mengungkapkannya, “kamu senang ya bertemu teman baru?”</li></ul><div style="text-align: justify;">Itu dia tips yang bisa MomDad lakukan untuk megenalkan emosi pada si Kecil. Selamat mencoba dan semoga berhasil, MomDad!</div>Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: FreepikReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

ingin-mengenalkan-emosi-pada-si-kecil--yuk--lakukan-hal-ini-

Memasuki usia 12-18 bulan, si Kecil akan terlihat cemas bahkan takut ketika berhadapan dengan orang asing. Tenang, MomDad tak perlu merasa khawatir. Pasalnya, hal itu merupakan tanda bahwa ia telah mampu mengidentifikasi dirinya dengan lingkungan dan mampu membedakan orang-orang yang sering maupun jarang ditemuinya.Lalu, gimana sih cara bantu si Kecil atasi rasa takutnya pada sosok yang baru ia kenal?Temperamen anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662268810036-74fb1c23.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(3) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Setiap anak memiliki temperamen yang berbeda-beda. Hal ini berpengaruh terhadap sulit atau mudahnya berinteraksi dengan orang asing. Anak yang bertemperamen easy, akan mudah berinteraksi dengan orang asing. Sementara anak yang bertemperamen difficult, butuh waktu untuk beradaptasi dengan orang asing.Ketika si Kecil takut pada orang asing, MomDad tidak perlu khawatir karena ini merupakan bagian dari pertumbuhan anak. Puncak anak merasa takut terhadap orang asing adalah saat ia berumur 12-15 bulan. Setelah itu, ada anak yang sifat takutnya akan berkurang, ada juga yang berlanjut hingga usia 2 tahun.Tips atasi rasa takut anak saat bertemu orang asing<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662268831419-59394751.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pexels.com_kampus_.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk atasi rasa takutnya terhadap orang asing, MomDad dapat melakukan tips berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Biarkan anak menyesuaikan diri dengan wajah baru sesuai kesiapannya, karena memaksa anak untuk mau dengan orang baru malah meningkatkan ketakutannya.</li><li style="text-align: justify;">Ajarkan teknik mendekati anak kepada kenalan atau kerabat. Misalnya, “salaman aja, Tante, kalau diajak ngomong masih takut dia..” Hal itu bisa mengurangi ketakutan anak. Cara lain, MomDad juga bisa meminta pada kenalan untuk memberikan mainan, tetapi jangan tersinggung bila anak tidak langsung mau menerimanya.</li><li style="text-align: justify;">Anak balita usia 1-2 tahun selalu membutuhkan rasa aman. MomDad harus berusaha memberi rasa aman saat anak menghadapi orang baru. Misalnya, ketika si Kecil takut, berikan pelukan dan tenangkan.</li><li style="text-align: justify;">Kenalkan anak pada orang baru sesering mungkin dan lebih baik biasakan sejak dini. MomDad bisa sering mengajak si Kecil pergi ke rumah saudara dan berkenalan dengan orang-orang di tempat tersebut. Gunakan setiap kesempatan untuk&nbsp; mengajak anak berkenalan dengan orang lain.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa mengenalkan anak dengan calon pengasuh secara bertahap. Perkenalkan lebih dulu calon pengasuh si Kecil dengan menunjukkan cara berkenalan dengannya. MomDad bisa mengajak pengasuh baru ikut bergabung dengan si Kecil saat bermain.</li></ul>Merasa takut pada orang asing merupakan hal yang sangat wajar pada anak. Sebab, di rentang usia 12-18 bulan, anak lebih menyadari tentang apa yang ia sukai dan tidak disukai. Selain itu, anak juga mulai mengungkapkan perasaannya secara lebih ekspresif, terlihat dari seringnya anak mencium dan memeluk orang tua di mana pun dan kapan pun.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;iStockReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Atasi Rasa Takut Anak terhadap Orang Asing dengan Cara Ini!

atasi-rasa-takut-anak-terhadap-orang-asing-dengan-cara-ini-

Setiap anak memiliki sensitivitas sensori yang berbeda-beda. Itulah sebabnya tidak setiap anak akan mudah belajar berjalan. Ada anak yang merasa takut dan menangis ketika diminta untuk menginjak tekstur permukaan tertentu, seperti pasir atau rumput. Nah, untuk menyiasatinya, MomDad perlu memperkenalkan tekstur baru tersebut. Gimana sih caranya?&nbsp;Biasakan si Kecil telanjang kaki<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662268424607-e04c7b45.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sub 1 (2).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kapan pun jika tempatnya aman, biarkan si Kecil berjalan dengan kaki telanjang. Hal ini akan membantu perkembangan kakinya. Jangan lupa, terapkan tips berikut ya saat mengajak si Kecil bertelanjang kaki:<ul><li style="text-align: justify;">Pastikan tempat berjalan telanjang kaki aman dari pecahan kaca atau kerikil tajam yang dapat menyebabkan luka.</li><li style="text-align: justify;">Bersihkan dan keringkan kaki si Kecil untuk menghindari infeksi kulit, seperti infeksi jamur.</li><li style="text-align: justify;">Keringkan dengan baik sela-sela jari kakinya.</li><li style="text-align: justify;">Jaga kuku kaki tetap pendek supaya tidak merusak sepatu.</li><li style="text-align: justify;">Gunting kuku kaki yang sedikit melengkung, sebab sudut kaki yang tajam dapat menusuk dagingnya.</li></ul>Cara kenalkan tekstur baru saat anak bisa berjalanMomDad mungkin pernah melihat atau bahkan mengalaminya sendiri ketika si Kecil tidak mau menginjak pasir atau rumput. Nah, agar si Kecil tidak lagi takut akan tekstur yang ia pijak, MomDan dapat memperkenalkan tekstur untuk diinjak saat latihan berjalan. Berikut tipsnya:<ul><li style="text-align: justify;">Lepaskan alas kaki anak.</li><li style="text-align: justify;">Ajak ia untuk mencoba menginjak beragam tekstur seperti rumput, pasir, karpet berbulu, dan sebagainya.</li><li style="text-align: justify;">Berilah contoh menginjak sehingga anak merasa aman.</li><li style="text-align: justify;">Ajak anak untuk menginjak tekstur itu.</li><li style="text-align: justify;">Sambil mencoba, perkenalkan aktivitas itu, “lembutkan pasirnya?”</li></ul>Selamat mencoba tips di atas dan semoga berhasil, MomDad!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;iStockReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Tips Kenalkan Tekstur Baru Saat si Kecil Bisa Berjalan

tips-kenalkan-tekstur-baru-saat-si-kecil-bisa-berjalan

Memilih baju anak tidak segampang memilih baju untuk orang dewasa. Bagi si Kecil, baju yang dikenakan tidak hanya menarik dilihat, tetapi juga nyaman dan cocok dipakai. Agar tidak salah pilih, berikut 5 hal yang perlu MomDad perhatikan saat membeli baju anak!BahanUntuk anak yang sangat aktif, MomDad bisa memilih bahan katun yang bisa menyerap keringat. Saat musim hujan tiba, MomDad bisa memilih bahan yang dapat menghangatkan tubuh si Kecil, seperti bahan wol.Ukuran<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171693414-77b6cffe.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="penglihatan anak.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hindari memilih ukuran baju yang terlalu ketat, sebab si Kecil biasanya tumbuh dengan cepat. Lalu, pilih ukuran baju yang longgar. Pemilihan baju yang longgar membuat anak bebas melakukan gerakan. Selain itu, baju dengan ukuran agar longgar juga bisa dipakai untuk beberapa waktu ke depan.ModelPilih model baju yang sesuai dengan anak-anak. Ajak anak untuk memilih model yang sesuai dengan keinginan mereka. Namun, tentunya harus tetap dalam pengawasan MomDad. Jangan sampai si Kecil memilih model baju yang tidak sesuai dengan usianya.Warna<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171675204-2044b5a2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="children-clothes_93675-32625.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pilih baju anak dengan warna yang cerah. Jika mengetahui warna kesukaannya, MomDad bisa memilih warna yang tepat. Anak-anak lebih suka memakai baju dengan warna yang sesuai dengan warna kesukaan mereka.Motif<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171650896-5bfbad6a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Untuk menampilkan kesan anak-anak, pilih baju anak dengan motif hewan atau tokoh kartun kesukaan anak. Motif dalam baju akan membuat anak-anak tampak ceria.Kalau baju si Kecil punya banyak baju dan warna motif apa nih?Ingin tahu tips dan informasi menarik lainnya? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Baju Anak

5-hal-penting-yang-perlu-diperhatikan-saat-beli-baju-anak

“Kapan punya anak lagi?”Pertanyaan ini sepertinya umum dilontarkan ketika MomDad sudah memiliki satu anak. Namun, keputusan untuk menambah anak sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan kondisi internal dan eksternal baik dari sisi kesiapan mental, hingga materi. Kehadiran seorang anak tentu bisa memberikan banyak perubahan pada keluarga kecil MomDad, nah agar keputusan ini semakin mudah ditentukan, coba gunakan berbagai hal berikut sebagai pertimbangannya.Perhatikan perasaan pasangan dan anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171512607-b8ab3d6f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-beautiful-mother-baby-learn-about-plants-cosy-house-lifestyle_669006-76.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Keputusan memiliki anak kedua sebaiknya dikomunikasikan dengan pasangan dan anak. Jika pasangan dan anak menunjukkan tanda setuju bahkan bersemangat rasanya tak perlu ada rasa ragu untuk memulai program kehamilan. Namun sebelum benar-benar memutuskan hal ini, pastikan pertimbangan berikutnya juga dapat dipenuhi, ya!Kesiapan MomDad dalam memenuhi kebutuhan anak kedua<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171519516-40f804e9.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="little-cute-girl-sad-bed-sleep-concept_169016-5951.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kehadiran seorang anak adalah kebahagiaan yang tak terhingga bagi orang tua yang menantikannya. Namun sebagai orang tua, MomDad juga perlu memastikan jika kebutuhan calon buah hati dapat dipenuhi. Tak hanya materi, tapi juga kesiapan mental dan psikis MomDad. Apakah nantinya sang buah hati akan terpenuhi kebutuhan materi dan non-materinya? Jika yakin, maka bisa dikatakan MomDad sudah siap menambah anggota keluarga baru.Perubahan gaya hidup keluarga<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171526739-d2ca7455.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1178789300-170667a(3) (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kehadiran seorang anak akan membuat orang tua mengemban tanggung jawab yang tak pernah usai sejak sang bayi lahir hingga ia beranjak dewasa. Apakah gaya hidup keluarga MomDad saat ini dalam kondisi yang siap untuk menambah anggota keluarga baru? Jika sang buah hati lahir apakah akan ada orang yang dapat menjaganya? Apakah Mom siap jika kemudian kehadiran sang anak membuat Anda harus melepaskan karier? Berbagai pertimbangan ini juga perlu dipikirkan secara matang agar tak menimbulkan masalah di kemudian hari.Adanya perubahan pada keluarga<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171535507-443635ac.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="pretty-newborn-child-bouncer-rocking-chair-looking-with-curious-expression-her-sister_176532-14341.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menimbang siap tidaknya menambah anggota keluarga baru juga bisa dilihat bagaimana kehadiran buah hati akan memberikan perubahan pada keluarga. Apakah MomDad siap jika harus menyiasati area rumah atau kamar untuk anggota keluarga baru? Apakah sang kakak sudah menunjukkan sikap mau mengalah dan tak masalah ketika harus berbagai perhatian saat berada di tengah keluarga? Nah, untuk melatih kesiapan mental si Kecil yang akan punya adik, MomDad dapat membaca tipsnya<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/EfrE" title="https://primaku.page.link/EfrE" target="_blank"> di sini</a>.Pada akhirnya keputusan untuk menambah anak ada pada MomDad dan buah hati. Tekanan mungkin hadir dari lingkungan orang tua, saudara hingga teman, tetapi pastikan keputusan ingin menambah momongan hadir karena pertimbangan sehat dan kesiapan matang.Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;Freepik

Hal yang Sebaiknya Diperhatikan Saat Ingin Menambah Anak

hal-yang-sebaiknya-diperhatikan-saat-ingin-menambah-anak

Tak hanya Mom, Dad pun punya peran penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Bagi seorang ibu, Mom mungkin kelihatan memiliki banyak waktu berdua bersama si Kecil untuk menyusui, memandikan, atau menggantikan popok si Kecil. Namun, Dad juga bisa lho terlibat dalam mengurus bayi. Hal ini penting tidak hanya terhadap anak pertama, tetapi anak kedua, dan seterusnya.&nbsp;Nah, agar bisa dekat juga dengan si Kecil sejak bayi, Dad dapat memerankan peran sebagai berikut!Menggendong bayiGendonglah si Kecil sambil menatap matanya. Hal ini dapat membangun hubungan emosional antara bayi dan sang ayah.Mengambil jadwal ‘jaga malam’Menjaga si Kecil pada malam hari merupakan kesempatan Dad untuk menggendong atau menjaga si Kecil dan menunjukkan betapa kita sangat menyayanginya.Menenangkan bayiSaat si Kecil menangis, cobalah untuk menenangkannya dengan menimang-nimang atau menepuk-nepuknya hingga ia merasa tenang. Tindakan ini dapat membuatnya merasa bahwa ayahnya juga bisa membuat si Kecil nyaman atau tenang, tidak hanya ibunya saja.Ajak bercanda<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171157416-352b36b4.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="closeup-playful-asian-daddy-is-holding-smiling-his-innocent-tiny-new-baby-hands-cozy-home-living-room-background_678158-2943.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bertindak konyol dengan bayi, seperti mengajaknya bicara, bercanda, memperlihatkan wajah yang lucu atau aneh, atau bersuara lucu dapat membuat si Kecil tersenyum dan tertawa. Hal ini akan merangsang perkembangan sosialnya (interaksi).Jalan-jalan bersama bayiAjak si Kecil berjalan-jalan menggunakan stroller dan usahakan ia masih bisa melihat Dad, sehingga ia merasa aman, serta dekat dengan orang yang dikenalnya.Menggantikan popok<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662171141708-4a81bde6.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-mother-30-40-years-old-is-experiencing-postnatal-depression_106434-40.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Menggantikan popok tidak hanya tugas seorang istri saja, tapi suami juga. Momen ini bisa menjadi kesempatan untuk Dad bercanda dan berbicara dengan si Kecil, sehingga membuatnya semakin nyaman bersama Dad.Ciptakan rutinitas sebelum tidurJika Dad bekerja sepanjang hari dan hanya memiliki waktu bersama si Kecil di malam hari, ciptakan rutinitas bersamanya untuk menandai waktunya tidur. Misalnya, membacakan buku, bernyanyi, atau berdoa.Yuk, mulai libatkan Dad dalam merawat si Kecil agar mereka jadi lebih dekat!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018<div style="text-align: justify;"> </div>

7 Peran Dad agar Lebih Dekat dengan Bayi

7-peran-dad-agar-lebih-dekat-dengan-bayi

Setiap bayi direkomendasikan agar diberikan ASI eksklusif oleh ibunya selama enam bulan. Namun, tidak semua ibu bisa memberikan ASI karena beberapa kondisi yang tidak memungkinkan. Karena itu, dibuat program donor ASI yang bertujuan untuk membantu anak-anak lain yang tidak bisa mendapatkan ASI langsung dari ibunya. Apa saja yang perlu diperhatikan untuk donor ASI?Syarat donor ASI<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662113176005-4eda635f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1224752960-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Donor ASI dilakukan dengan memberikan ASI perah dari ibu yang memiliki ASI surplus ke bayi yang ibunya kekurangan ASI. Donor ASI di Indonesia masih bersifat kekeluargaan dengan cara ASI biasanya diberikan kepada yang masih dalam hubungan darah atau kerabat yang dikenal dekat.Donor ASI di sini juga kebanyakan mengikuti ajaran agama Islam yang mengharuskan pemberian ASI hanya kepada bayi dengan jenis kelamin sama. Hal ini dilakukan karena jika diberikan ke bayi yang berbeda kelamin, dikhawatirkan mereka tidak akan bisa menikah karena menjadi saudara persusuan.Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan dua tahap penapisan atau skrining bagi calon ibu pendonor ASI. Skrining tahap I terdiri dari:<ul><li style="text-align: justify;">Memiliki bayi berusia kurang dari 6 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Sehat dan tidak mempunyai kontra indikasi menyusui.</li><li style="text-align: justify;">Produksi ASI sudah memenuhi kebutuhan bayinya dan memutuskan untuk mendonasikan ASI atas dasar produksi yang berlebih.</li><li style="text-align: justify;">Tidak menerima transfusi darah atau transplantasi organ atau jaringan dalam 12 bulan terakhir</li><li style="text-align: justify;">Tidak mengonsumsi obat, termasuk insulin, hormon tiroid, dan produk yang bisa mempengaruhi bayi. Obat atau suplemen herbal harus dinilai kompatibilitasnya terhadap ASI.</li><li style="text-align: justify;">Tidak ada riwayat menderita penyakit menular, seperti hepatitis B atau C, HIV, atau HTLV2.</li><li style="text-align: justify;">Tidak memiliki pasangan seksual yang berisiko terinfeksi penyakit menular, seperti HIV, HTLV2, hepatitis B atau C, serta bukan penderita hemofilia yang rutin menerima komponen darah, dan bukan seseorang yang menggunakan obat ilegal, perokok, atau minuman beralkohol.</li></ul>Skrining tahap II terdiri dari:<ul><li style="text-align: justify;">Harus menjalani skrining yang meliputi tes HIV, human T-lymphotropic virus (HTLV), sifilis, hepatitis B, hepatitis C, dan CMV (bila akan diberikan kepada bayi prematur).</li><li style="text-align: justify;">Apabila ada keraguan terhadap status pendonor, tes dapat dilakukan setiap 3 bulan.</li><li style="text-align: justify;">Setelah melalui tahapan penapisan, ASI harus diyakini bebas dari virus atau bakteri dengan cara pasteurisasi atau pemanasan.</li></ul>Itu dia beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menerima atau mendonorkan ASI. Apakah Mom berniat melakukan donor ASI?Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar ASI? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

Ingin Mengenalkan Emosi pada si Kecil? Yuk, Lakukan Hal Ini!

Atasi Rasa Takut Anak terhadap Orang Asing dengan Cara Ini!

Atasi Rasa Takut Anak terhadap Orang Asing dengan Cara Ini!

Tips Kenalkan Tekstur Baru Saat si Kecil Bisa Berjalan

Tips Kenalkan Tekstur Baru Saat si Kecil Bisa Berjalan

5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Baju Anak

5 Hal Penting yang Perlu Diperhatikan Saat Beli Baju Anak

Hal yang Sebaiknya Diperhatikan Saat Ingin Menambah Anak

Hal yang Sebaiknya Diperhatikan Saat Ingin Menambah Anak

7 Peran Dad agar Lebih Dekat dengan Bayi

7 Peran Dad agar Lebih Dekat dengan Bayi

Sebelum Putuskan Donor ASI, Perhatikan Dulu Syarat Berikut Ini!

Sebelum Putuskan Donor ASI, Perhatikan Dulu Syarat Berikut Ini!

Kumpulan Resep Bergizi untuk Bekal Makan Siang si Kecil

Kumpulan Resep Bergizi untuk Bekal Makan Siang si Kecil