Siapa yang suka ajak si Kecil berenang? Saat berenang, umumnya bayi menggunakan alat bantu, seperti neck ring atau neck float. Neck ring biasanya digunakan dalam kolam renang atau di tempat lain dengan air yang dangkal dan diawasi oleh orang dewasa. Perangkat ini mengangkat bagian atas tubuh bayi, termasuk kepala dan leher, sehingga bayi dapat mengapung dengan ringan dan lebih bebas bergerak dalam air. Namun, sebenarnya bagaimana sih aturan penggunaan neck ring?Neck ring atau pelampung leher, biasanya terbuat dari bahan seperti busa atau karet dan dirancang untuk menopang leher dan kepala bayi saat mereka berada dalam posisi tengkurap atau berbaring. Neck ring seringkali diklaim dapat digunakan sejak bayi berumur 2 minggu, bayi prematur atau bayi berkebutuhan khusus. Katanya sih, neck ring ini dapat meningkatkan kekuatan leher dan meningkatkan kemampuan motorik kasar pada bayi berkebutuhan khusus. Selain itu bisa juga meningkatkan tonus otot, meningkatkan range gerak, memperbaiki fungsi paru dan menstimulasi otak.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/93ed7f103cf4f44bac3dad3947acb70fe_1691486034390.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-08T104524.943.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Namun sebetulnya, klaim ini tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup. karena beberapa saat lalu ada bayi yang meninggal saat menggunakan neck ring. Maka FDA menganjurkan orang tua untuk tidak menggunakannya karena adanya risiko kecelakaan atau kematian, terutama pada bayi berkebutuhan khusus.Jika MomDad berencana menggunakan neck ring untuk bayi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, pastikan untuk selalu melakukan pengawasan yang ketat saat bayi berada di dalam air, baik dengan atau tanpa neck ring, untuk memastikan keamanannya.Referensi: Instagram Reels Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/" title="https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/">https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/</a>

Penggunaan Neck Ring pada Bayi, Aman nggak, sih?

penggunaan-neck-ring-pada-bayi--aman-nggak--sih--1691486150595

Dalam dunia menyusui, Mom mungkin pernah mendengar istilah ASI eksklusif dan ASI parsial. ASI eksklusif berarti memberikan ASI sebagai satu-satunya sumber makanan, tidak memberikan formula atau air, kecuali obat-obatan atau suplementasi vitamin dan mineral. [1] Sementara ASI parsial artinya bayi mendapat susu hewan lain, formula, cairan lain (misalnya sup kaldu, dan lain-lain) selain ASI. ASI parsial bisa didapat dari berbagai sumber makanan, seperti sereal bayi, puree sayuran, puree buah, bubur susu, hingga daging, ikan, atau ayam.[2] ASI eksklusif dan ASI parsial dapat berdampingan selama periode menyusui, terutama ketika bayi telah mencapai usia sekitar 6 bulan (partial breastfeeding) dan siap untuk memulai makanan pendamping ASI (MPASI).<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10c24a63aed8f5bdb14b6a742c9dda5b_1691308199028.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-03T094650.772.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Dalam pemberiannya, WHO merekomendasikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, kemudian diikuti dengan MPASI dan ASI dapat diteruskan hingga 2 tahun atau lebih. Suatu penelitian menunjukkan bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki kenaikan BB yang lebih baik dibandingkan bayi dengan ASI parsial atau formula dalam 6 bulan pertama. ASI eksklusif juga merupakan faktor protektif terhadap kejadian alergi pada bayi. Bayi yang mendapat ASI parsial atau tidak diberikan ASI memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami kematian oleh sebab apapun dan hampir 5 kali lipat lebih tinggi risiko kematian akibat diare atau pneumonia. [3,4]Untuk memastikan apakah nutrisi bayi cukup ketika diberikan keduanya, MomDad perlu memantau kenaikan parameter pertumbuhannya di PrimaKu.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (April 11, 2022) <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html" title="https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html">https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html </a></li><li style="text-align: left;">Dharel, D., Dhungana, R., Basnet, S. et al. Breastfeeding practices within the first six months of age in mid-western and eastern regions of Nepal: a health facility-based cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth 20, 59 (2020). <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0" title="https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0">https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0 </a></li><li style="text-align: left;">Zong XN, Li H, Zhang YQ, Wu HH. Growth performance comparison of exclusively breastfed infants with partially breastfed and formula fed infants. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067" title="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067">https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067 </a></li><li style="text-align: left;">Arifeen S, Black RE, Antelman G, Baqui A, Caulfield L, Becker S. Exclusive breastfeeding reduces acute respiratory infection and diarrhea deaths among infants in Dhaka slums. Pediatrics. 2001;108(4):e67.</li></ol>

ASI Eksklusif & Parsial, sudah Tahu Bedanya?

asi-eksklusif---parsial--sudah-tahu-bedanya--1691999795702

Ada berbagai faktor yang bisa menyebabkan produksi ASI seret. Beberapa penyebabnya bisa disebabkan karena tidak cukup sering menyusui, teknik menyusu yang kurang tepat, dehidrasi, hingga stres atau kelelahan. Agar ASI keluar, biasanya banyak para ibu menyusui menggunakan pompa sebagai alat bantu. Tapi, ada gak sih tips supaya produksi ASI lancar secara alami? Tentu ada! Yuk, simak tipsnya di bawah! Susui bayi sesering mungkinHindari menyusui bayi around the clock dimana membatasi bayi hanya boleh menyusu 2-3 jam sekali. Sebaliknya susui bayi on demand atau sesuai kemauan bayi dengan memperhatikan sinyal lapar kenyang bayi (jangan tunggu bayi menangis).Pastikan perlekatan bayi adekuatPerlekatan yang baik akan meningkatkan kemampuan bayi untuk benar-benar mengosongkan payudara.Tawarkan bayi menyusu dari kedua pd dalam satu sesi menyusuiBayi akan mau menyusu dari kedua payudara atau tidak umumnya akan bergantung dari kapasitas payudara ibu, usia, dan kapasitas lambung bayi. Namun, hindari membatasi bayi hanya menyusu dari satu payudara saja. Jika bayi memang sudah tampak kenyang setelah menyusui dari satu payudara maka ibu dapat menawarkan payudara kedua pada sesi berikutnya.Supply &amp; demandPrinsip produksi ASI adalah supply and demand. Semakin sering dan semakin banyak dikosongkan, maka produksi akan semakin bertambah. Jangan takut apabila bayi tampak ingin menyusu kembali dalam 30 menit setelah disusui. Ibu tetap dapat menyusui dan tetap ada ASI yang diminum bayi meskipun rasa payudara seperti kosong.Hindari penggunaan botol dan empengHindari penggunaan botol dan empeng sampai bayi benar-benar mahir menyusui karena proses penghisapan serta minum dari botol/menghisap empeng memiliki mekanisme berbeda dan berisiko menimbulkan bingung puting atau preferensi puting pada bayi yang menyusui.Istirahat &amp; konsumsi makanan sehatCukup tidur dan konsumsi makanan sehat akan memberikan energi yg ibu perlukan untuk memproduksi ASI dalam jumlah cukup. Selain itu, usahakan merawat diri dengan memperhatikan kesehatan fisik dan mental ibu agar meminimalkan stres. Stres dapat menghalangi keluarnya hormon oksitosin yang memperlancar pengeluaran ASI.Referensi:<ul><li style="text-align: left;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/low-milk-supply" title="https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/low-milk-supply">https://wicbreastfeeding.fns.usda.gov/low-milk-supply </a></li><li style="text-align: left;">Australian Breastfeeding Association (ABA). (2022). Galactagogues (substances claimed to increase supply). ABA. Retrieved 22 August 2022 from <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/galactagogues-substances-claimed-increase-supply" title="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/galactagogues-substances-claimed-increase-supply">https://www.breastfeeding.asn.au/resources/galactagogues-substances-claimed-increase-supply </a></li><li style="text-align: left;">Australian Breastfeeding Association (ABA). (2022). Increasing your supply. ABA. Retrieved 22 August 2022 from <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/increasing-supply" title="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/increasing-supply">https://www.breastfeeding.asn.au/resources/increasing-supply</a></li></ul>

Begini Cara Alami agar Produksi ASI Meningkat

begini-cara-alami-agar-produksi-asi-meningkat-1691308089929

Selama proses menyusui, Mom mungkin menemukan beberapa kendala, seperti puting datar, nyeri atau luka pada puting, hingga bayi yang menolak puting. Ketika menghadapi masalah seperti ini, Mom bisa mengatasinya dengan penggunaan nipple shield. Nipple shield adalah salah satu alat yang digunakan untuk membantu ibu menyusui, berupa pelindung puting yang diletakkan di areola hingga puting. Nipple shield memiliki lubang di tengahnya yang memungkinkan ASI tetap dapat dikonsumsi bayi.Umumnya, nipple shield direkomendasikan bagi ibu dengan puting datar atau bayi yang sulit melekat ke payudara pada dua hari pertama setelah persalinan. Bisa juga digunakan oleh ibu yang mengalami puting lecet, sehingga ibu tetap dapat menyusui dengan nyaman. Nipple shield juga dapat digunakan pada bayi yang sebelumnya selalu menggunakan dot dan kini ingin belajar menyusu di payudara.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2b109e104e910754feeb7e81e7e38d775b_1691116830189.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-04T094021.334.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Nipple shield aman untuk digunakan, selama bentuk dan ukurannya tepat. Shield yang tidak tepat malah justru akan mencederai puting dan malah mengganggu proses menyusui. Konsultasikan dengan dokter terkait pemilihan dan penggunaan nipple shield.Biasanya, penggunaan nipple shield tidak perlu berlangsung lama. Apabila bayi telah mahir menyusu, atau lecet puting telah membaik, nipple shield tidak perlu digunakan lagi.Apakah penggunaan nipple shield dapat memengaruhi produksi ASI atau pola menyusui?Beberapa pendapat yang kontra terhadap penggunaan nipple shield menyatakan bahwa penggunaan nipple shield berpengaruh terhadap produksi ASI, sebab payudara ibu tidak akan terstimulasi sebesar jika bayi bayi menyusu langsung di payudara. Penggunaan nipple shield memang dapat menjadi ‘shortcut’ ketika proses menyusui tidak nyaman. Namun, shield tidak menyelesaikan masalah apabila masalah yang terjadi adalah masalah perlekatan. Penggunaan shield justru akan berisiko menyebabkan saluran ASi tersumbat dan mastitis. Bayi dapat menyusu dalam waktu lama namun tetap tidak efektif. Ketika shield dilepas, masalah masih tetap ada dan mungkin menambah masalah jika bayi sudah terlanjur terbiasa menyusu dengan shield.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Chow S, dkk. The use of nipple shields: a review. Front. Public Health. 2016</li><li style="text-align: left;">Australian Breastfeeding Association May 2022 <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/nipple-shields" title="https://www.breastfeeding.asn.au/resources/nipple-shields">https://www.breastfeeding.asn.au/resources/nipple-shields </a></li><li style="text-align: left;">Assocaition of Breastfeeding Mothers. Using a nipple shield with a breastfed baby. <a classname="e-rte-anchor" href="https://abm.me.uk/breastfeeding-information/using-a-nipple-shield-with-a-breastfed-baby/" title="https://abm.me.uk/breastfeeding-information/using-a-nipple-shield-with-a-breastfed-baby/">https://abm.me.uk/breastfeeding-information/using-a-nipple-shield-with-a-breastfed-baby/</a></li></ul>

Peran Nipple Shield untuk Mendukung Pemberian ASI

peran-nipple-shield-untuk-mendukung-pemberian-asi-1691116910249

Menurut American Academy of Pediatrics, anak sebaiknya tidur di dalam ruangan yang sama atau room sharing dengan orang tua, setidaknya sampai usianya menginjak 6 bulan atau jika memungkinkan, hingga usia 1 tahun. Namun sebenarnya, tidak ada batasan usia yang pasti kapan harus mempersiapkan si Kecil untuk tidur di kamarnya sendiri. Semua tergantung pada pertimbangan masing-masing keluarga.&nbsp;Nah, jika ingin melatih si Kecil tidur sendiri, MomDad bisa mencoba beberapa metode berikut!Metode ferberMetode Ferber adalah metode cry it out yang paling dikenal. Dalam metode ini, cry it out dapat mulai diterapkan di usia 6 bulan. Orang tua dipersilakan menunggu selama 5 menit sebelum merespon bayi untuk pertama kalinya. Setelah itu, orang tua dapat menambahkan 5 menit lagi waktu tunggu sebelum merespon bayi yang kedua kalinya.Metode graduated extinctionMetode graduated extinction meninggalkan anak di tempat tidurnya tanpa dihibur ketika ia menangis atau merengek. Orang tua tidak menenangkannya dan membiarkannya tidur sendiri. Pendukung metode ini percaya bahwa anak akan belajar tidur sendiri dengan cepat karena tangisannya tidak direspon.Metode bedtime fadingDalam metode bedtime fading, orang tua sengaja menunda waktu tidur anak dengan beberapa menit setiap malam sampai waktu tidur yang diinginkan tercapai. Hal ini bertujuan untuk membuat anak lebih mengantuk ketika ia pergi tidur.Metode pemisahan diniPada metode ini, orang tua dapat memisahkan diri dari anak sebelum ia sepenuhnya tertidur. Orang tua bisa meninggalkan kamar ketika anak masih terjaga dan membiarkannya mengantuk sendiri.Penting untuk diingat bahwa setiap anak berbeda, dan apa yang berhasil untuk satu anak mungkin tidak berhasil untuk yang lain. Metode tidur yang dikendalikan harus diimplementasikan dengan penuh perhatian dan kasih sayang, serta dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan anak serta orang tua.Referensi:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Ferber, R. (2006). "Solve Your Child's Sleep Problems." Fireside Books.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Mindell, J. A. (2015). "Sleeping Through the Night, Revised Edition: How Infants, Toddlers, and Their Parents Can Get a Good Night's Sleep." HarperOne.</li></ul><div style="text-align: justify;"></div>

Mau Melatih Anak Tidur Sendiri? Ini Metode yang Bisa Diterapkan!

mau-melatih-anak-tidur-sendiri--ini-metode-yang-bisa-diterapkan--1690958874506

Ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk menyimpan ASI agar tahan lama. Namun, pernahkah Mom mendengar metode pitcher pumping? Pitcher pumping adalah sebuah metode penyimpanan ASI perah yang menggunakan sebuah wadah besar untuk mengumpulkan seluruh ASI yang diperah dalam 24 jam. Setelah ASI sehari tersebut diperah dan dijadikan satu, Mom dapat menyiapkan botol yang diperlukan untuk keesokan harinya dan membekukan ASI yang tidak diperlukan. <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e1074610ae46102ac0261b9aea143d9b20e_1690869087692.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-16T210526.000 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pitcher pumping tentu merupakan metode yang paling simple dalam menyimpan ASI perah. Sebab, hanya membutuhkan satu wadah besar, tidak perlu banyak-banyak melabel wadah ASI perah, dan tentunya tidak makan tempat di kulkas. Bagi Mom yang memiliki bayi yang dirawat di NICU, metode pitcher ini merupakan metode yang aman dan mudah untuk mengelola ASI perah. Ditambah lagi, metode ini dikatakan memberikan kalori yang konsisten untuk bayi prematur. Kandungan energi dan lemak pada ASI sangat bervariasi dalam setiap perahan, sehingga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi prematur, metode pitcher ini dapat meminimalisasi variabilitas kalori ASI perah.Di sisi lain, terdapat beberapa risiko, seperti hilangnya seluruh perahan dalam sehari bila wadah yang digunakan bocor atau rusak. Metode pitcher pumping juga membutuhkan pemindahan ASI perah dari wadah utama ke botol kecil ataupun kantong ASI. Hal ini dapat menyulitkan bagi Mom yang memiliki jadwal yang tidak tetap. Lebih lanjut, masih diperlukan penelitian untuk melihat variasi kadar zat-zat lain dalam ASI pada metode pitcher pumping.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/899d8b4050276a29a42a519e9092df44_1690869220706.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-07-16T210452.201 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Isu yang berhubungan dengan metode pitcher pumping adalah penggabungan ASI perah segar dengan ASI perah yang sudah didinginkan.Academy of Breastfeeding Medicine pada tahun 2017 menyatakan bahwa ASI perah segar tidak boleh dicampur dengan ASI perah yang sudah didinginkan. Secara teori, penggabungan susu dengan suhu yang berbeda dapat memicu pertumbuhan bakteri dan juga memaparkan susu dengan lingkungan secara berulang (risiko kontaminasi tinggi). Namun, penelitian yang dilakukan oleh Stellwagen dan lainnya, tidak menemukan perbedaan bermakna antara susu yang dicampurkan dengan susu yang disimpan sendiri-sendiri. American Academy of Pediatrics pada tahun 2021 mengeluarkan rekomendasi bahwa ASI perah dingin dengan ASI perah segar dapat dicampur, dan bahkan ibu dapat menggabungkan seluruh perahan ASI dalam 24 jam ke 1 wadah yang sama (seperti yang dilakukan pada metode pitcher pumping). Namun, di tahun yang sama, rekomendasi tersebut dihilangkan walaupun tidak dijelaskan apakah tindakan mencampurkan susu dengan suhu berbeda dianggap tidak aman.Apapun metode yang Mom pilih untuk menyimpan ASI perah, tetap perhatikan durasi dan suhu penyimpanan ASI perah. Bila Mom memilih untuk menggunakan metode pitcher pumping, pastikan bahwa satu pitcher hanya digunakan untuk penyimpanan selama 24 jam saja. Setelah 24 jam, wadah harus diganti, dan susu di wadah sebelumnya harus diminumkan atau dibekukan.Referensi: Infant Risk Center. What is the Pitcher Method for storing breastmilk? Diambil dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://infantrisk.com/content/what-pitcher-method-storing-breastmilk" title="https://infantrisk.com/content/what-pitcher-method-storing-breastmilk">https://infantrisk.com/content/what-pitcher-method-storing-breastmilk </a>

Bingung Gimana Simpan ASI? Coba Metode Pitcher Pumping!

bingung-gimana-simpan-asi--coba-metode-pitcher-pumping--1690869456024

Banyak bayi yang mengalami gangguan tidur, sehingga ia sering terbangun selama tidur. Penyebabnya pun beragam, seperti lapar, tidak nyaman, hingga siklus tidur yang berubah. Namun, bagi bayi yang tidur hanya sebentar-sebentar (30-45 menit) dan ketika terbangun tidak mampu tidur kembali, perilaku ini disebut dengan catnapping.Catnapping pada bayi mengacu pada pola tidur yang terdiri dari tidur yang singkat atau tidur yang tidak berlangsung lama pada siang hari. Istilah ini digunakan ketika bayi tidur selama periode waktu yang pendek, misalnya hanya tidur selama 20-30 menit setiap kali mereka tidur siang. Umumnya, catnapping dapat terjadi mulai dari usia 3 bulan.Pola tidur catnapping pada bayi bisa menjadi tantangan bagi orang tua, karena bayi yang hanya tidur sebentar mungkin lebih cepat terbangun atau tidak mendapatkan cukup tidur yang berkualitas. Pola tidur yang tidak teratur ini juga bisa memengaruhi pola makan dan kenyamanan bayi.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9a151949d17f71016ba10eb35b93ff6eb_1690797128989.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-06-08T223723.199 (1).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Apabila si Kecil mengalami hal ini, coba amati perilakunya setelah tidur sebentar tersebut. Bila setelah 45 menit tidur, ia bangun dengan segar dan tidak cranky, maka catnapping yang dilakukannya adalah pertanda ia akan lebih aktif di siang hari dan juga memerlukan frekuensi tidur yang lebih banyak. Namun, bila si Kecil terbangun dalam kondisi rewel, menangis kencang, dan tampak tidak nyaman, maka hal tersebut pertanda bayi masih mengantuk dan perlu dibantu untuk tidur kembali.Untuk mengatasi hal ini, MomDad bisa mengatur waktu tidur bagi si Kecil dengan cara berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Perhatikan siklus tidur dan bangun bayi. Apabila ditidurkan jam 9 pagi dan ia hanya tidur 30 menit kemudian segar hingga pukul 11 dan tidur selama 2 jam, maka MomDad bisa mengatur kembali rutinitas si Kecil.</li><li style="text-align: justify;">Buat jadwal atau rutinitas harian si Kecil, termasuk hal-hal yang berhubungan dengan jadwal tidurnya, misal baca buku atau menyanyikan sebuah lagu.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan white noise untuk membantu bayi tertidur lelap dan juga agar mudah tertidur kembali bila terbangun di tengah tidur.</li></ul>Nah, itulah penjelasan seputar catnapping yang perlu MomDad ketahui. Apabila si Kecil mengalami gejala catnapping, MomDad bisa terapkan ketiga tips di atas.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Baby Center (September 12, 2022), 3-month-old sleep schedules, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-basics-3-to-6-months_7656" title="https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-basics-3-to-6-months_7656">https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-basics-3-to-6-months_7656 </a></li><li style="text-align: left;">The Sleep Store, Catnapping Solutions For During The Day, <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.thesleepstore.co.nz/sleep-information/babies-3-6-months/articles/solutions-for-catnapping-during-the-day" title="https://www.thesleepstore.co.nz/sleep-information/babies-3-6-months/articles/solutions-for-catnapping-during-the-day">https://www.thesleepstore.co.nz/sleep-information/babies-3-6-months/articles/solutions-for-catnapping-during-the-day </a></li></ul>