Kemandirian merupakan bagian dari perkembangan personal sosial yang harus dilewati setiap anak. Kemampuan ini akan berkembang pesat dalam 3 tahun pertama kehidupan. Orang tua perlu peka terhadap keinginan anak untuk mulai menunjukkan independensi, serta memberikan dukungan/dorongan yang sesuai agar anak semakin bersemangat dalam melatih kemandirian tersebut. Melalui artikel ini, PrimaKu ingin berbagi tips mendorong kemandirian anak sesuai usia dan tahapan perkembangannya. Yuk, simak!Usia 0-1 tahun<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/829b10923d458e3917108691a0a2c45916_1692091169130.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-15T161922.718.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada usia ini bayi memerlukan rasa aman dan kasih sayang dari orang tua. Ketika bayi menangis karena membutuhkan sesuatu, entah itu lapar, kedinginan, atau merasa tidak nyaman, kemampuan orang tua untuk mengetahui penyebab dan menjawab kebutuhannya akan meningkatkan kepercayaan bayi kepada orang tua dan lingkungan sekitar.Pada usia ini,&nbsp; MomDad&nbsp;dapat mengajak bayi berinteraksi, bermain dengan melihat cermin, cilukba, dan memberikan benda untuk digenggam. Saat bayi sudah bisa memegang makanan padat/finger food, MomDad juga dapat mendorong bayi untuk makan sendiri. Bayi juga sudah dapat dilatih minum dari cangkir (open cup), dan memegangnya sendiri. Begitu juga ketika bermain, biarkan bayi bereksplorasi, dan jangan terburu-buru untuk “turun tangan” kecuali bayi memintanya atau menunjukkan tanda-tanda frustasi. Pada usia 9 bulan bayi juga sudah dapat diajari isyarat sosial seperti melambaikan tangan atau bertepuk tangan.Usia &gt; 1 tahun<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/3c5b853969ae7efd81493647dc364dea_1692091297112.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-15T162121.851.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada usia ini, anak sudah mulai dapat diajari kebiasaan sehari-hari di rumah. Ia juga sudah dapat dilibatkan dalam kegiatan keluarga sehari-hari. Tunjukkan cara melepas pakaian, membersihkan lantai, menyiram tanaman, menggunakan sendok, minum sendiri, menyikat gigi sendiri, membantu pekerjaan rumah, dan lain-lain. Bermain dengan boneka juga merupakan ide bagus, karena anak dapat belajar meninabobokan, memberi makan/minum, menyisir boneka sembari bermain. Ajarilah juga anak tentang tanggung jawab, misalnya jika ia menumpahkan air/minuman, ajaklah ia untuk membersihkan tumpahan tersebut bersama-sama.Pada usia ini anak sudah mampu memilih. Nah, agar ia lebih bersemangat, serta untuk menghindari “power&nbsp;struggle” saat melakukan kegiatan harian, libatkan ia dalam prosesnya. Misalnya, daripada memaksa anak untuk mandi atau berpakaian, tawarkanlah 2-3 pilihan dengan bertanya: "Adik mau mandi dulu baru makan, atau makan dulu baru mandi", “Adik mau pakai baju biru atau kuning”, dan lain sebagainya. Jangan lupa melatih anak untuk menyatakan keinginan tanpa harus menangis atau tantrum.Usia &gt; 2 tahun<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/4939a1cb1e66177ff9ddd8bca5ff1e10a_1692091644162.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-15T162716.758.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Doronglah anak untuk melakukan kegiatan yang sudah dapat ia lakukan mandiri sebelumnya. Pada usia ini, kemampuannya untuk mengikuti perintah dan rutinitas semakin kompleks. Anak sudah mulai bisa diajari memakai baju sendiri, memakai sepatu saat ingin keluar rumah, menggantung baju/jas hujan di pintu, membantu merapikan meja makan dan membereskan makanannya sendiri setelah makan, dan lain-lain.Untuk kegiatan yang lebih kompleks dan melibatkan beberapa tahap, MomDad dapat menyederhanakan dengan membaginya menjadi beberapa langkah. Misalnya, daripada mengatakan: “Ayo bereskan mainan kemudian kita ke taman, dan gunakan sepatumu”, MomDad dapat mengubahnya menjadi: "Yuk, sekarang kita bereskan dulu mainannya", setelah selesai, anak dapat diajak ke rak sepatu untuk mengenakan sepatu sendiri, dan kemudian mengajaknya berjalan-jalan.Penting dalam setiap kegiatan kemandirian yang sedang dilatihkan, memberikan kesempatan anak untuk mencobanya sendiri. Tahan untuk menawarkan bantuan ketika ia tampak kesulitan, atau ketika anak memintanya. Dengan menahan diri untuk tidak tergesa-gesa menolong, MomDad telah mendorong kemampuan anak untuk memecahkan masalah dan berpikir kreatif. Jika anak berhasil melaksanakan suatu kegiatan/tugas secara mandiri, berikanlah pujian yang spesifik dan sesuai, misalnya daripada mengatakan “Anak pintar” lebih baik mengatakan “Wah, hebat ya adik sudah bisa memakai sepatu sendiri”. Pujian spesifik seperti ini akan membuat anak berfokus pada kemampuan yang sudah bisa ia raih dan mendorong semangatnya untuk menguasai kemampuan baru.Apabila anak sedang dalam fase “mogok” untuk melakukan rutinitas yang sebenarnya mampu ia lakukan, meski telah dibujuk berbagai cara, MomDad harus tetap tenang. Bersikap penuh kasih sayang, namun tegas, tanpa perlu memarahi anak. Misalnya ketika anak menolak menggosok gigi di malam hari, orangtua dapat membantunya dengan mengatakan “Dik, ibu bantu ya menggosok gigi kamu, ibu akan membuka mulut kamu, memegang tanganmu, dan membantumu menyekanya, sekalipun ibu tahu kamu tidak suka, supaya gigi adik tidak bolong dan adik jadi sakit gigi”Setiap anak memiliki kecepatan masing-masing dalam mempelajari suatu keahlian, termasuk dalam mempelajari kemandirian. Tugas MomDad adalah membimbing, mengajari, dan mendampingi anak dalam setiap prosesnya, serta memberikan pujian dan dorongan yang ia butuhkan. Setiap anak pada dasarnya selalu ingin tahu dan ingin belajar, kita hanya perlu memberikan lingkungan yang kaya dan “menantang” untuk mengembangkan kemandirian anak-anak sesuai potensi dan usianya.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Sambo CM. Memupuk kemandirian batita (bagian 1).&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-1</a></li><li style="text-align: left;">Sambo CM. Memupuk kemandirian batita (bagian 2). <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/memupuk-kemandirian-batita-bagian-2</a></li></ul>

Begini Cara Melatih Kemandirian Anak sejak Dini

begini-cara-melatih-kemandirian-anak-sejak-dini-1692091719068

Bayi yang suka melepeh makanan adalah hal yang umum terjadi dalam fase perkembangan makan mereka. Melepeh makanan bisa menjadi cara bayi bereksplorasi dan belajar tentang tekstur dan rasa makanan. Menurut Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab anak melepeh makanan misalnya reaksi anak ketika tidak suka dengan makanan atau anak kesulitan untuk naik tekstur, karena ada beberapa anak yang lebih sensitif terhadap tekstur dan membutuhkan latihan lebih banyak hingga terbiasa dengan tekstur makanan yang baru.Jika anak terus melepeh makanan secara berlebihan atau menolak untuk makan, ini bisa menimbulkan beberapa masalah potensial, termasuk:<ul><li style="text-align: justify;">Kekurangan nutrisi: Jika anak tidak mengonsumsi jumlah nutrisi yang cukup dari makanan, ini dapat mengakibatkan kekurangan nutrisi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan mereka.</li><li style="text-align: justify;">Pertumbuhan yang terhambat: Jika anak tidak mendapatkan nutrisi yang cukup, pertumbuhan fisik dan perkembangan mental mereka bisa terhambat.</li><li style="text-align: justify;">Gangguan gizi: Melepeh makanan terus-menerus juga bisa menyebabkan gangguan gizi, seperti kekurangan zat besi atau vitamin tertentu.</li><li style="text-align: justify;">Masalah perkembangan motorik: Proses mengunyah dan menelan makanan juga penting untuk perkembangan motorik mulut dan wajah anak. Melepeh makanan terus-menerus bisa memengaruhi perkembangan ini.</li></ul>Jika anak terus melepeh makanan atau menunjukkan masalah makan lainnya, langkah pertama yang paling penting adalah berkonsultasi dengan dokter anak. Dokter dapat mengevaluasi situasi secara menyeluruh dan memberikan saran khusus sesuai dengan kondisi dan perkembangan si Kecil. Selain itu, cobalah untuk memahami pola makan si Kecil. Apakah ia hanya melepeh makanan tertentu atau semua jenis makanan? Apakah ini terjadi pada waktu-waktu tertentu? Informasi ini dapat membantu dokter dalam penilaian.Referensi: Instagram Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K) <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/Cuytq17Mhh5/" title="https://www.instagram.com/p/Cuytq17Mhh5/">https://www.instagram.com/p/Cuytq17Mhh5/ </a>

Anak Suka Melepeh, Penyebab BB Seret?

anak-suka-melepeh--penyebab-bb-seret--1691991901620

Suka sedih nggak sih, MomDad kalau melihat ada noda hitam atau merah di kulit mulusnya si Kecil? Penyebab keduanya paling sering terjadi karena gigitan nyamuk. Sudah coba berbagai cara untuk menghilangkan warna kemerahan pada kulit bayi, tapi belum juga membuahkan hasil. Nah, jika saat ini MomDad memiliki permasalahan di atas, coba yuk atasi dengan pilihan produk di bawah.PURE kids Itchy Cream<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/99aef16deebd2c1bec6eeffaed675947_1691745341395.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="9f5d88324d24803d8b51d31cd2c0f747.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> PURE kids Itchy Cream hadir dengan tekstur krim yang mampu meredakan gatal akibat gigitan serangga dan nyamuk. Krim ini dapat menyejukan kulit saat digunakan. PURE kids Itchy Cream tidak mengandung Camphor, sehingga aman digunakan pada bayi. Si kecil pun dapat menjalani aktivitasnya dengan lebih nyaman dan ceria. Mampu membantu meredakan gatal akibat gigitan serangga dan nyamuk, PURE kids Itchy Cream dibanderol seharga Rp32.000.Organic Buds Save Our Skin Lotion<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/cea326ac314131758d8fb5d0d765186f_1691745357233.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="29a621c6f32fb693d00fd10ee0edec6e.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Jika memiliki budget lebih, MomDad bisa menggunakan Organic Buds Save Our Skin Lotion. Buds Organics Save Our Skin Lotion (Soothing) merupakan lotion yang berfungsi sebagai pertolongan pertama pada luka seperti luka gores, luka lecet, luka lebam, luka bakar dan bekas gigitan nyamuk yang sudah menghitam. Keunggulan produk seharga Rp229.000 ini adalah mampu melindungi dan menjaga kesehatan kulit yang sensitif, menenangkan dan menghidrasi kulit yang terluka, membantu proses regenerasi kulit, hingga membantu membunuh bakteri, virus, dan jamur yang dapat menyerang bagian kulit yang terluka. Dilengkapi dengan sertifikasi organik Ecocert, Organic Buds Save Our Skin Lotion&nbsp;hadir dalam ukuran 50 mL.Nubiko Skincare Cream Anak<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/db72b2b17d74647a23527fc31022ee12_1691745399732.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="REVISI-1Artboard-4-1-1024x1024.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Nubiko Baby Cream diformulasikan untuk menyamarkan noda bekas luka gigitan nyamuk maupun serangga, serta meredakan ruam kemerahan akibat iritasi atau pemakaian popok yang terlalu ketat dan terlalu lama pada si Kecil. Baby Cream dari NUBIKO juga mampu melindungi dan menjaga kulit bayi agar tetap sehat dan lembut, sehingga Nubiko Baby Cream menjadi solusi yang baik digunakan untuk merawat dan menjaga sang buah hati.Produk yang diklaim sebagai no.1 penghilang bekas luka untuk si Kecil ini hadir dalam ukuran 30mL seharga Rp159.000.Mustela Barrier Cream<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e3c3d52b43787c3e2e6317fc9af53451_1691745412210.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="sg-11134201-22120-8aoyv8zd8rkv91.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Mustela Barrier Cream adalah diaper krim ruam popok dengan kandungan alami yang teruji klinis efektif dan aman untuk mencegah dan mengatasi iritasi dan kemerahan akibat ruam popok. Dengan tekstur&nbsp; krim tebal namun berfungsi cukup lembut, produk ini bisa dioleskan setiap hari setelah mandi. Cegah iritasi dan menyegarkan si Kecil dengan aroma segar. Keunggulan produk seharga Rp137.000 ini adalah mampu melindungi kulit bayi dari kebasahan dan meminimalkan risiko reaksi alergi, mengurangi kemerahan dengan cepat, mendorong regenerasi sel dengan aksi vitamin B5 dan F, hipoalergenik dan diformulasikan khusus untuk meminimalkan risiko reaksi alergi.Dari keempat pilihan di atas, ada yang sudah pernah MomDad coba belum?

Pilihan Produk untuk Atasi Bekas Gigitan Nyamuk pada Kulit Bayi

pilihan-produk-untuk-atasi-bekas-gigitan-nyamuk-pada-kulit-bayi-1691745478569

Bayi yang menangis terus menerus dan tidak bisa ditenangkan dianggap mengalami 'kolik'. Bayi dianggap mengalami kolik apabila dia sering rewel atau menangis berkepanjangan tanpa sebab dan sulit ditenangkan. Wessel mendefinisikan kolik pada bayi sebagai menangis lebih dari 3 jam per hari, lebih dari 3 hari per minggu pada bayi yang sehat. Oleh sebab itu, sebelum menganggap bayi sebagai hanya mengalami 'kolik', kemungkinan bayi memang benar-benar sakit harus disingkirkan terlebih dahulu. [1,2] <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/462ffb324d577eaa92c0d85c129103189_1691566163478.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-09T142851.218.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Beberapa masalah penting yang juga dapat menyebabkan bayi menangis terus menerus seperti alergi protein susu sapi, intoleransi laktosa, dan adanya infeksi seperti infeksi saluran kemih dan infeksi telinga harus dapat diidentifikasi dan diobati sebelum kita mengatakan bahwa bayi hanya mengalami 'kolik'. Pada infeksi saluran kemih atau telinga tengah mungkin ditemukan gejala demam, sedangkan pada alergi protein susu sapi mungkin ada diare berdarah. Sementara pada intoleransi laktosa mungkin ada BAB ber-gas serta area anus kemerahan, dan seterusnya.Tips mengatasi kolik<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/16de9579469491cc2ab1b2075b9102353_1691566178182.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-09T142917.356.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tidak ada terapi obat yang terbukti bermanfaat sepenuhnya untuk mengatasi kolik. Bayi yang menangis terus tentu menyebabkan stress tersendiri bagi orang tua sehingga MomDad perlu yakin dan mengerti bahwa bayinya sehat dan kolik akan hilang sendiri tanpa menimbulkan masalah jangka panjang.Pada bayi yang menangis terus menerus tanpa sebab yang jelas, dapat dipikirkan dua kemungkinan penyebab, yaitu stimulasi berlebih dan kolik. Jika diduga stimulasi berlebih yang menyebabkan bayi menangis terus, MomDad dapat melakukan beberapa hal berikut :<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Berespon terhadap tangisan bayi. Menangis adalah satu-satunya cara bayi berkomunikasi, sehingga respon segera dari orangtua terhadap tangisan bayi memberikan kenyamanan dan kepercayaan bayi bahwa kebutuhannya terpenuhi segera.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Kurangi stimulasi dari orang yang berkunjung ataupun keadaan yang menstimulasi bayi di sore menjelang malam hari.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Buat suasana tenang untuk membuat bayi merasa tenang. Kurangi cahaya terang, bicara dengan volume suara pelan, dan hindari sumber suara lain sebisa mungkin.</li></ul>Jika sumber tangisan bayi diduga adalah kolik, berikut adalah hal yang dapat dilakukan oleh orang tua:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Berikan tekanan ringan pada area perut bayi. Bayi yang mengalami kolik merasa lebih nyaman ketika ada tekanan ringan pada perutnya. Bayi dapat ditengkurapkan di pangkuan ibu dengan perut menekan paha ibu atau digendong tegak di bahu ibu sambil ibu mengusap lembut punggungnya.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Coba sendawakan bayi. Jika bayi menangis terus akibat banyaknya gas di dalam perutnya, sendawa akan membantu membuat bayi merasa nyaman.</li></ul><img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/131a423252f502f2e6910d8c1cd33e315_1691566254995.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-09T143047.947.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Ada yang menyebutkan, bayi yang menangis di waktu menjelang maghrib, mengalami fase purple crying. Apa sih purple crying? Purple crying merupakan sebuah akronim untuk mendeskripsikan gejala bayi yang dimulai umumnya pada usia 2 minggu dan secara umum akan berakhir di usia 3-4 bulan. Karakteristik purple crying ini sebenarnya merupakan karakteristik yang ditemukan pada bayi kolik, yaitu sebagai berikut:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">P – Peak of crying: bayi akan nampak rewel (fussy) dimulai pada usia 2 minggu dan semakin lama semakin meningkat hingga mencapai puncak usia 6-8 minggu, sebelum akhirnya menurun bertahap intensitasnya pada usia 3-5 bulan.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">U – Unexpected: secara perjalanan alami purple crying ini bersifat tidak diduga (atau sulit diketahui penyebabnya), tanpa pemicu yang jelas, dan menghilang sendiri tanpa diduga.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">R – Resists soothing: umumnya bayi yang mengalami purple crying sulit ditenangkan meskipun orang tua sudah mencoba berbagai cara misalnya dengan menggendong, memberikan suara white noise (shhh), mengusap-usap, dan lain-lain.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">P – Pain-like face: bayi dapat menunjukkan wajah yang tampak kesakitan</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">L – Long lasting: serangan menangis ini dapat berlangsung selama beberapa waktu saat periode purple crying, misalnya 3-5 jam, bahkan lebih, namun akan berakhir sendiri.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">E – Evening: purple crying sering dikaitkan dengan “the witching hour”, karena umumnya muncul di sore/malam hari.</li></ul>Apabila bayi diduga mengalami masalah lain selain kolik atau stimulasi berlebih, segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan lebih lanjut.Referensi:<ul><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Sung V. Infantile colic. Aust Prescr. 2018;41:105-10.</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Johnson JD, Cocker K, Chang E. Infantile colic: recognition and treatment. Am Fam Physician. 2015;92:577-82</li><li style="text-align: justify; font-size: 12pt;">Healthline (July 17,2020). All About the Period of PURPLE Crying. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/baby/purple-crying#tips" title="https://www.healthline.com/health/baby/purple-crying#tips" style="font-size: 13px;">https://www.healthline.com/health/baby/purple-crying#tips</a></li></ul>

Bayi Suka Menangis pada Sore ke Malam Hari? Kenali Purple Crying!

bayi-suka-menangis-pada-sore-ke-malam-hari--kenali-purple-crying--1692949359169

Tidur merupakan hal yang sangat penting bagi bayi. Kualitas tidur bukan hanya menentukan perkembangan fisik bayi namun juga perkembangan emosionalnya. Beberapa tips dari Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), yang bisa dilakukan untuk membantu menidurkan bayi adalah yang pertama dengan menciptakan rutinitas agar bayi dapat membedakan mana siang dan malam. Yang kedua, atur ruangan dengan suhu nyaman dan pakaikan baju tidur yang nyaman pula untuk bayi. Ketiga, nyalakan lampu ruangan agak redup. Hal ini dapat membantu bayi untuk membedakan kapan waktu tidur dan kapan bukan waktu tidur. MomDad juga dapat meninabobokan bayi dan membantu bayi untuk tidur dengan pijatan lembut.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8fa955d6c5af5444dbce4d917b4191089_1691488323190.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-08T165157.146.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Sangat penting untuk bayi mendapatkan tidur yang berkualitas, karena saat tidur, otak bayi memiliki kesempatan untuk memproses informasi, mengatur fungsi saraf, dan membentuk koneksi neuron yang penting untuk perkembangan kognitif. Selain itu, tidur berkualitas membantu memperkuat memori dan meningkatkan kemampuan belajar bayi, serta memproduksi hormon pertumbuhan yang mendukung pertumbuhan fisik mereka, termasuk pembentukan tulang dan perkembangan sistem organ.Referensi:<ul><li style="text-align: left;">Instagram Reels Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/CuRLdgzRp2K/" title="https://www.instagram.com/p/CuRLdgzRp2K/">https://www.instagram.com/p/CuRLdgzRp2K/ </a></li><li style="text-align: left;">American Academy of Pediatrics. (2016). Sleep and Mental Health. In: Guidelines for Health Supervision of Infants, Children, and Adolescents, 4th Edition. Elk Grove Village, IL: American Academy of Pediatrics.</li></ul>

Tips agar Tidur Bayi Lebih Berkualitas ala dr. Meta Hanindita

tips-agar-tidur-bayi-lebih-berkualitas-ala-dr--meta-hanindita-1691488465565

Siapa yang suka ajak si Kecil berenang? Saat berenang, umumnya bayi menggunakan alat bantu, seperti neck ring atau neck float. Neck ring biasanya digunakan dalam kolam renang atau di tempat lain dengan air yang dangkal dan diawasi oleh orang dewasa. Perangkat ini mengangkat bagian atas tubuh bayi, termasuk kepala dan leher, sehingga bayi dapat mengapung dengan ringan dan lebih bebas bergerak dalam air. Namun, sebenarnya bagaimana sih aturan penggunaan neck ring?Neck ring atau pelampung leher, biasanya terbuat dari bahan seperti busa atau karet dan dirancang untuk menopang leher dan kepala bayi saat mereka berada dalam posisi tengkurap atau berbaring. Neck ring seringkali diklaim dapat digunakan sejak bayi berumur 2 minggu, bayi prematur atau bayi berkebutuhan khusus. Katanya sih, neck ring ini dapat meningkatkan kekuatan leher dan meningkatkan kemampuan motorik kasar pada bayi berkebutuhan khusus. Selain itu bisa juga meningkatkan tonus otot, meningkatkan range gerak, memperbaiki fungsi paru dan menstimulasi otak.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/93ed7f103cf4f44bac3dad3947acb70fe_1691486034390.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-08T104524.943.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Namun sebetulnya, klaim ini tidak memiliki bukti ilmiah yang cukup. karena beberapa saat lalu ada bayi yang meninggal saat menggunakan neck ring. Maka FDA menganjurkan orang tua untuk tidak menggunakannya karena adanya risiko kecelakaan atau kematian, terutama pada bayi berkebutuhan khusus.Jika MomDad berencana menggunakan neck ring untuk bayi, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli kesehatan terlebih dahulu. Selain itu, pastikan untuk selalu melakukan pengawasan yang ketat saat bayi berada di dalam air, baik dengan atau tanpa neck ring, untuk memastikan keamanannya.Referensi: Instagram Reels Dr. dr. Meta Herdiana Hanindita, Sp.A(K), <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/" title="https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/">https://www.instagram.com/p/CuWXir9tSxi/</a>

Penggunaan Neck Ring pada Bayi, Aman nggak, sih?

penggunaan-neck-ring-pada-bayi--aman-nggak--sih--1691486150595

Dalam dunia menyusui, Mom mungkin pernah mendengar istilah ASI eksklusif dan ASI parsial. ASI eksklusif berarti memberikan ASI sebagai satu-satunya sumber makanan, tidak memberikan formula atau air, kecuali obat-obatan atau suplementasi vitamin dan mineral. [1] Sementara ASI parsial artinya bayi mendapat susu hewan lain, formula, cairan lain (misalnya sup kaldu, dan lain-lain) selain ASI. ASI parsial bisa didapat dari berbagai sumber makanan, seperti sereal bayi, puree sayuran, puree buah, bubur susu, hingga daging, ikan, atau ayam.[2] ASI eksklusif dan ASI parsial dapat berdampingan selama periode menyusui, terutama ketika bayi telah mencapai usia sekitar 6 bulan (partial breastfeeding) dan siap untuk memulai makanan pendamping ASI (MPASI).<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/10c24a63aed8f5bdb14b6a742c9dda5b_1691308199028.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-08-03T094650.772.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Dalam pemberiannya, WHO merekomendasikan ASI eksklusif hingga 6 bulan, kemudian diikuti dengan MPASI dan ASI dapat diteruskan hingga 2 tahun atau lebih. Suatu penelitian menunjukkan bayi yang mendapat ASI eksklusif memiliki kenaikan BB yang lebih baik dibandingkan bayi dengan ASI parsial atau formula dalam 6 bulan pertama. ASI eksklusif juga merupakan faktor protektif terhadap kejadian alergi pada bayi. Bayi yang mendapat ASI parsial atau tidak diberikan ASI memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami kematian oleh sebab apapun dan hampir 5 kali lipat lebih tinggi risiko kematian akibat diare atau pneumonia. [3,4]Untuk memastikan apakah nutrisi bayi cukup ketika diberikan keduanya, MomDad perlu memantau kenaikan parameter pertumbuhannya di PrimaKu.Referensi:<ol><li style="text-align: left;">Division of Nutrition, Physical Activity, and Obesity, National Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion (April 11, 2022) <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html" title="https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html">https://www.cdc.gov/nutrition/infantandtoddlernutrition/definitions.html </a></li><li style="text-align: left;">Dharel, D., Dhungana, R., Basnet, S. et al. Breastfeeding practices within the first six months of age in mid-western and eastern regions of Nepal: a health facility-based cross-sectional study. BMC Pregnancy Childbirth 20, 59 (2020). <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0" title="https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0">https://doi.org/10.1186/s12884-020-2754-0 </a></li><li style="text-align: left;">Zong XN, Li H, Zhang YQ, Wu HH. Growth performance comparison of exclusively breastfed infants with partially breastfed and formula fed infants. <a classname="e-rte-anchor" href="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067" title="https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067">https://doi.org/10.1371/journal.pone.0237067 </a></li><li style="text-align: left;">Arifeen S, Black RE, Antelman G, Baqui A, Caulfield L, Becker S. Exclusive breastfeeding reduces acute respiratory infection and diarrhea deaths among infants in Dhaka slums. Pediatrics. 2001;108(4):e67.</li></ol>