Sebagai orang tua, MomDad bertanggung jawab atas pertumbuhan dan kebahagiaan si Kecil, yang terkadang bisa membuat stres dan kewalahan. Untungnya, MomDad memiliki pilihan untuk dapat membesarkan si Kecil menjadi anak yang bahagia dengan merawat dan memperhatikannya dengan kasih sayang. Nah, berikut cara yang bisa MomDad terapkan pada si Kecil agar ia bisa merasa disayangi dan bahagia.Buat anak aktif berkegiatan<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5b88fae6e102e9ab8d9103ebbc439e3d49_1677985707323.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-02T220302.202.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Bersenang-senang adalah bagian penting dari membuat anak bahagia, berapa pun usianya. Biarkan si Kecil berpartisipasi dalam berbagai permainan maupun aktivitas lain. Saat bermain, anak-anak dari segala usia dapat menemukan minat baru dan bisa menjadi kesempatan untuk melatih keterampilan yang mungkin nantinya akan ia kuasai. [1]Percaya &amp; berikan tanggung jawab<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/66857438d54e10d9d2735de81057808e2e_1677985725607.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-02T220244.294.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Seiring bertambahnya usia si Kecil, MomDad dapat membuatnya merasa seperti bagian penting dari keluarga dengan memberikan pekerjaan rumah tangga. Membuat si Kecil tetap terlibat dalam melakukan pekerjaan rumah tangga, ia akan merasa bangga atas keberhasilannya. Ketika si Kecil tahu bahwa dirinya penting, ia mungkin akan lebih senang membantu. [2]Pertimbangkan screen time<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/5fac3d80cb2242968a621ca86840ecc4_1677985756226.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-02T220227.077.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pertimbangkan untuk membatasi screen time, misalnya hingga 2 jam per hari. Penelitian terbaru menunjukkan, bahwa remaja yang menghabiskan lebih banyak waktu di depan layar untuk bermain game, mengirim pesan, atau menggunakan media sosial, dilaporkan merasa kurang bahagia. Meskipun hubungan sosial online itu penting, ingatkan si Kecil untuk memiliki bentuk hubungan sosial lain yang didasarkan pada interaksi tatap muka. [3]Mengidentifikasi emosi<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9704d4c73172fba3947bc9786369da10d_1677985771399.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-02T220323.494.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak-anak mengandalkan orang tuanya untuk membantu berbicara tentang emosi. Jika si Kecil merasa bahagia, sedih, kesal, atau bersemangat, bicarakan dengannya tentang hal itu dan ceritakan pengalaman MomDad dengan emosi tersebut. Hal ini dapat membantu menanamkan kecerdasan emosional pada anak, dan membantunya menjadi lebih selaras dengan perasaannya saat tumbuh dewasa. [4]Tanyakan apa yang membuatnya bahagia<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/21052babe28ad36d63f29be2ef6ae9d10e_1677985783031.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-02T220400.618.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tanyakan kepada si Kecil tentang apa yang membuatnya bahagia. Berbicara tentang apa yang membuat MomDad merasa bahagia atau bersyukur adalah cara yang bagus untuk mengenali kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari dan mengubah pengalaman negatif menjadi positif. Selama waktu makan atau sebelum tidur, coba bicarakan dengan si Kecil tentang satu hal di hari itu yang membuat ia merasa bahagia atau satu hal yang ia syukuri dalam hidupnya. [5]Well, setiap orang tua punya cara berbeda untuk menyenangkan anak. Namun, tak ada salahnya MomDad menerapkan 5 hal dasar di atas untuk membangun karatker si Kecil menjadi anak yang bahagia!Referensi:<ol><li style="text-align: justify;">Dr.Hallowell. Undated. The childhood roots of adult happiness. <a classname="e-rte-anchor" href="http://www.drhallowell.com/speakers-bureau/the-childhood-roots-of-adult-happiness/" title="http://www.drhallowell.com/speakers-bureau/the-childhood-roots-of-adult-happiness/">http://www.drhallowell.com/speakers-bureau/the-childhood-roots-of-adult-happiness/ </a>[Accessed 2011]</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/" title="https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/">https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.inc.com/bill-murphy-jr/want-to-raise-happy-kids-science-says-limit-screen-time-to-exactly-this-amount-per-day.html" title="https://www.inc.com/bill-murphy-jr/want-to-raise-happy-kids-science-says-limit-screen-time-to-exactly-this-amount-per-day.html">https://www.inc.com/bill-murphy-jr/want-to-raise-happy-kids-science-says-limit-screen-time-to-exactly-this-amount-per-day.html </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://time.com/35496/how-to-raise-happy-kids-10-steps-backed-by-science/" title="https://time.com/35496/how-to-raise-happy-kids-10-steps-backed-by-science/">https://time.com/35496/how-to-raise-happy-kids-10-steps-backed-by-science/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/" title="https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/">https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/development/fear/raising-happy-children/ </a></li></ol>

5 Tips Parenting yang Bikin si Kecil Bahagia

5-tips-parenting-yang-bikin-si-kecil-bahagia-1677985931300

Pertama kali masuk sekolah menjadi tantangan tersendiri bagi anak-anak. Momen ini menjadi waktu ketika mereka harus berpisah sejenak dari orang tua dan bersosialisasi dengan teman-teman sebaya dan lingkungan baru. Tidak jarang, anak-anak takut dengan hal pertama yang baru dihadapinya ini. Lalu, bagaimana sih caranya mendidik anak agar berani di sekolah?Sebagai orang tua, tentunya MomDad berharap agar anak bisa mandiri dan berani di sekolahnya. Oleh karena itu, berikut beberapa cara yang bisa MomDad lakukan:<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/496149619bbc3fe9127cdf3931088961c_1677897916550.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-04T094508.926.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Jelaskan atau ceritakan mengenai kegiatan bersekolah. Hal ini bertujuan agar anak dapat mengantisipasi kejadian yang terjadi di sekolah.</li><li style="text-align: justify;">Latih anak makan sendiri dan juga ke toilet sendiri. Anak juga perlu diberitahu bila ia kesulitan ia harus meminta tolong pada gurunya di sekolah.</li><li style="text-align: justify;">Kunjungi sekolah bersama-sama. Temuilah guru dan orang tua siswa lain bila memungkinkan, sehingga anak dapat lebih mudah menyesuaikan diri.</li><li style="text-align: justify;">Coba seragam sekolah di rumah, dan ajak anak mencari tas yang disukainya. Tanyakan pada anak apa yang mau ia bawa ke sekolah besok.</li><li style="text-align: justify;">Tanyakan pada anak bagaimana perasaannya terhadap kegiatan bersekolah.</li><li style="text-align: justify;">Bersikaplah positif terhadap kegiatan bersekolah.</li></ul>Namun, MomDad juga sebaiknya menghindari ucapan berikut sebelum anak berangkat sekolah:<ul><li style="text-align: justify;">Mengingatkan anak bahwa ia gugup saat pergi ke sekolah</li><li style="text-align: justify;">Menyarankan anak berteman dengan banyak anak lain, mungkin saja ia sulit berteman atau belum memiliki teman di sekolah</li><li style="text-align: justify;">Mengingatkan anak bahwa akan ada banyak PR atau tugas dari sekolah</li><li style="text-align: justify;">Membandingkan anak dengan saudaranya</li></ul>Nah, saat anak sudah mulai terbiasa dan berani di sekolah, MomDad juga perlu menerapkan beberapa hal berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Puji anak atas usahanya</li><li style="text-align: justify;">Ajarkan anak tentang aturan hidup, perbuatan yang baik dan tidak baik</li><li style="text-align: justify;">Jadilah zona aman dan nyaman untuk anak apabila ia menghadapi kegagalan di sekolah</li></ul><div style="text-align: justify;">So, jangan lupa ya terapkan tips-tips di atas untuk melatih si Kecil agar lebih mandiri dan berani saat di sekolah.</div>

Cara Mendidik Anak agar Berani di Sekolah

cara-mendidik-anak-agar-berani-di-sekolah-1677898229633

Saat bayi baru lahir, MomDad tentu sudah mempersiapkan keperluan bayi termasuk untuk tidur, salah satunya bantal. Mungkin sebagian orang mengira bahwa memberikan bantal pada bayi untuk tidur akan membuatnya nyaman layaknya orang dewasa. Faktanya, penggunaan bantal pada bayi tidak dianjurkan, lho. Kenapa, ya?Bahaya penggunaan bantal<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/937ce8ffeb105315e3ab102105ab6c6ffe_1677817026094.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-03-03T111633.811.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Menurut American Academy of Pediatrics [1], bayi tidak dianjurkan menggunakan bantal setidaknya sampai usia balita. Pasalnya, penggunaan bantal pada bayi dapat menyebabkan risiko, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Menimbulkan kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome) karena dapat menutupi wajah bayi. Sebaliknya, bayi di bawah 1 tahun harus selalu tidur dalam posisi terlentang tanpa barang-barang empuk di sekitarnya seperti bantal, guling, selimut, dan boneka. [3]</li><li style="text-align: justify;">Bantal peyang tidak efektif untuk mencegah kepala peyang. [2]</li><li style="text-align: justify;">Bantal peyang tidak efektif untuk mengembalikan kepala bayi yang sudah terlanjur peyang. [2]</li><li style="text-align: justify;">Dapat memperlambat evaluasi dan pengobatan bayi yang memiliki bentuk kepala tidak lazim namun serius, misalnya Dapat memperlambat evaluasi dan pengobatan bayi yang memiliki bentuk kepala tidak lazim namun serius, misalnya craniosynostosis atau kondisi penutupan ubun-ubun besar kepala bayi yang lebih cepat dari seharusnya. [2]</li><li style="text-align: justify;">Bayi beresiko menggunakan bantal sebagai pijakan atau memanjat bantal dan terjatuh dari kasur. [3]</li></ul>Nah, sekarang MomDad sudah tahu apa saja bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan bantal pada bayi. Jadi, sebaiknya tunda penggunaan bantal pada bayi setidaknya sampai ia menginjak usia 1 tahun, ya.&nbsp;MomDad mau&nbsp;share&nbsp;informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px; text-align: left;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;">Rachel Y. Moon, MD, FAAP; Rebecca F. Carlin, MD, FAAP; Ivan Hand, MD, FAAP; THE TASK FORCE ON SUDDEN INFANT DEATH SYNDROME AND THE COMMITTEE ON FETUS AND NEWBORN</li><li style="text-align: justify;">Food and Drugs Administration. Do not use infant head shaping pillows to prevent or treat any medical condition: FDA safety communication. Didapat dari <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.fda.gov/medical-devices/safety-communications/do-not-use-infant-head-shaping-pillows-prevent-or-treat-any-medical-condition-fda-safety" title="https://www.fda.gov/medical-devices/safety-communications/do-not-use-infant-head-shaping-pillows-prevent-or-treat-any-medical-condition-fda-safety">https://www.fda.gov/medical-devices/safety-communications/do-not-use-infant-head-shaping-pillows-prevent-or-treat-any-medical-condition-fda-safety </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/pillow-for-baby.aspx" title="https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/pillow-for-baby.aspx">https://www.whattoexpect.com/first-year/ask-heidi/pillow-for-baby.aspx</a></li></ol>

Bahaya Penggunaan Bantal pada Bayi

bahaya-penggunaan-bantal-pada-bayi-1677819793600

Selain karies dan gigi berlubang, permasalahan gigi yang kerap terjadi pada anak adalah white spot atau bercak putih. MomDad mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang menyebabkan white spot pada gigi? Padahal si Kecil sudah rajin sikat gigi. Lantas, apa penyebabnya? Apa itu white spot &amp; apa penyebabnya?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/a5e7b14d370bec32ca410b8c41d5a2cbc_1677581394941.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-28T174948.913.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> White spot adalah bercak putih yang dapat terlihat pada gigi seorang anak. Ada berbagai macam hal yang dapat menyebabkan white spot, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Makanan. Konsumsi makanan yang bersifat asam seperti soda, jenis buah seperti lemon, jeruk, dan grapefruit dapat mengerosi email gigi dan menyebabkan kerusakan lapisan pelindung gigi. Diet yang tinggi gula juga dapat menimbulkan plak bersifat asam. Selain itu, refluks asam pada penyakit refluks gastroesofageal juga dapat mencapai gigi dan menimbulkan kerusakan email jika tidak diatasi. Seiring dengan kerusakan ini, biasanya gigi akan menjadi sensitif terhadap suhu panas atau dingin [2].</li><li style="text-align: justify;">Fluorosis. Fluoride memang berfungsi untuk memperkuat email gigi dan membantu demineralisasi email, namun jika jumlahnya berlebihan maka dapat mengakibatkan kerusakan dan perubahan warna. Umumnya, hal ini terjadi apabila seorang anak mengonsumsi terlalu banyak fluoride pada masa pertumbuhan gigi atau sering menelan pasta gigi. Bukan hanya itu, fluorosis juga dapat menimbulkan celah di email sehingga pembersihan gigi akan menjadi semakin sulit [1] [2].</li><li style="text-align: justify;">Enamel hypoplasia. Pada kondisi ini, email yang terbentuk tidak sempurna dan dapat disebabkan karena defisiensi nutrisi yang menyebabkan kekurangan mineral di gigi, misalnya pada gangguan penyerapan yang terjadi pada pasien celiac disease. Beberapa kondisi lain yang mungkin berkaitan misalnya merokok saat masa kehamilan [2] [4].</li><li style="text-align: justify;">Akumulasi plak. Hal ini disebabkan oleh kebersihan mulut yang buruk, misalnya jarang menyikat dan membersihkan sela gigi (flossing) dan bisa juga karena efek samping dari penggunaan kawat gigi. Karena hal tersebut, gigi pun akan menjadi kasar dan bergerigi (chipped) [1] [2].</li><li style="text-align: justify;">Tidur dengan mulut terbuka. Email gigi akan terpapar udara semalaman dan mengalami “dehidrasi” sehingga dapat timbul bercak putih. Namun, bercak ini dapat menghilang kembali ketika gigi kembali bersentuhan dengan ludah karena terjadinya rehidrasi email [2].</li></ul>Apakah white spot bisa hilang?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/55f874b5c714255b9b290b5995b97ac0_1677581014771.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="source freepik 3 (4).jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Bergantung pada penyebabnya, beberapa jenis white spot memerlukan tindakan oleh dokter gigi untuk menentukan penyebab dan mengatasi penyebab white spot. Kemudian, dokter gigi dapat melakukan tindakan yang diperlukan seperti mikroabrasi, bleaching, veneer, atau justru penggunaan chin strap agar mulut tidak terbuka saat tidur [2] [3].Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah white spot, yaitu menjaga kebersihan gigi dan rongga mulut dengan menyikat gigi 2 kali sehari menggunakan pasta gigi berfluoride dengan jumlah sesuai anjuran, lakukan regular flossing untuk membersihkan sela gigi, ajari anak untuk meludahkan pasta gigi dan jangan ditelan, kurangi konsumsi makanan dan minuman manis seperti minuman bersoda, jus buah, serta soft drinks, dan jangan merokok saat sedang hamil [2] [3].White spot yang berkaitan dengan karies gigi biasanya akan timbul di area gigi dekat batas gusi [4], namun bisa juga ditemukan dimanapun pada permukaan email gigi.Itulah penjelasan mengenai white spots pada gigi anak. Jadi, agar white spot tidak timbul pada gigi anak, pastikan untuk selalu mengingatkan dan mengajak anak untuk menyikat gigi secara rutin dan jangan terlalu banyak mengonsumsi minuman dan makanan manis, ya. Semoga bermanfaat!Jika MomDad punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, jangan ragu untuk segera konsultasi di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>. Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.fortworthchildrensdentistry.com/blog/white-spots-childs-teeth/#:~:text=White%20spots%20can%20be%20from,yellow%2C%20or%20brown%20in%20color." title="https://www.fortworthchildrensdentistry.com/blog/white-spots-childs-teeth/#:~:text=White%20spots%20can%20be%20from,yellow%2C%20or%20brown%20in%20color.">https://www.fortworthchildrensdentistry.com/blog/white-spots-childs-teeth/#:~:text=White%20spots%20can%20be%20from,yellow%2C%20or%20brown%20in%20color. </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/white-spots-on-teeth" title="https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/white-spots-on-teeth">https://www.healthline.com/health/dental-and-oral-health/white-spots-on-teeth </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.medicalnewstoday.com/articles/322112#outlook" title="https://www.medicalnewstoday.com/articles/322112#outlook">https://www.medicalnewstoday.com/articles/322112#outlook </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://sandiegochildrensdentist.com/causes-white-spots-childs-teeth/#:~:text=Tooth%20Decay%20In%20children%2C%20tooth,brown%20as%20the%20decay%20advances." title="https://sandiegochildrensdentist.com/causes-white-spots-childs-teeth/#:~:text=Tooth%20Decay%20In%20children%2C%20tooth,brown%20as%20the%20decay%20advances.">https://sandiegochildrensdentist.com/causes-white-spots-childs-teeth/#:~:text=Tooth%20Decay%20In%20children%2C%20tooth,brown%20as%20the%20decay%20advances.</a></li></ol>

White Spots pada Gigi Anak, Bisa Hilang Nggak, ya?

white-spots-pada-gigi-anak--bisa-hilang-nggak--ya--1677581838474

Melatih anak untuk bersabar mungkin bukan hal yang mudah. Apalagi, anak belum mengerti dan memahami kapan dan di situasi apa ia harus bersabar. Itu sebabnya, peran orang tua sangat diperlukan untuk melatih kesabarannya sejak dini.&nbsp;Dengan melatih anak untuk bersabar sejak dini, diharapkan nantinya ia bisa jadi pribadi yang tidak memaksakan kehendak atau sesuatu. Lantas, bagaimana ya caranya mengajarkan anak bersabar?&nbsp;Bermain secara bergiliran<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1a43b107df320c21256884bcc01406e10b_1677385052911.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-26T111727.146.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Hal pertama yang bisa MomDad ajarkan adalah untuk memintanya mengantri. Misalnya, saat anak sedang bermain dengan temannya, minta anak untuk bersabar menunggu gilirannya bermain tiba.Cara sederhana ini tanpa disadari bisa melatih kesabarannya dan tidak membuat anak selalu menuruti kehendaknya. Selain melatih kesabaran, dengan bergiliran, si Kecil juga belajar saling menghargai orang di sekitarnya.Jadilah role model<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/108c31b12575bb42e8aa28a9f68104f84b_1677385206248.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-26T111959.662.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Anak biasanya akan lebih mudah memahami sesuatu yang ia lihat dari orang terdekat, salah satunya dari orang tua. MomDad bisa mengajarkan kesabaran jika terlebih dahulu menjadi role mode-nya. Artinya, MomDad juga harus bersikap sabar di depan anak sehingga mereka mencontoh perilaku kita.Berikan pilihan aktivitas apa yang dapat dikerjakan sembari menunggu<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/1d7d2a97a237d6c364b9886e4fa510cdd_1677385258729.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-26T112054.115.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Karena sifat sabar tidak diperoleh dalam waktu yang singkat, MomDad harus membiasakan konsep sabar pada anak. MomDad bisa memulainya secara bertahap dengan hal-hal yang kecil.&nbsp;Misalnya saja, saat menunggu pesanan makanan datang. Meskipun sudah lapar, anak harus bersabar menunggu dan tidak boleh marah ketika harus menunggu beberapa menit.&nbsp;Berlatih dengan permainan petak umpet<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/890d1a6bbb41ed0e87a1edf2879cfbb8_1677385340773.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-26T112215.587.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Semua anak suka bermain dan bersenang-senang. Nah, hal ini bisa dimanfaatkan orang tua untuk menyelipkan nilai-nilai kesabaran di dalamnya. MomDad bisa meminta anak untuk menutup mata dan menunggu hingga semua pemain bersembunyi sebelum ia dapat membuka matanya.Nyalakan timer/alarm sebelum memberikan apa yang mereka minta<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/8ab074ba60d11c1363b731d8f0219601_1677385463322.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-26T112418.309.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Biasanya anak-anak memiliki keinginan yang kuat akan sesuatu dan bisa memicu amarahnya jika tidak mendapatkannya. Untuk itu, peran orang tua sangat dibutuhkan untuk mendidik kesabarannya.&nbsp;Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan menyalakan alarm sebelum memberikan apa yang ia minta. Misal, anak meminta kue. Segera respon permintaannya lalu katakan “tunggu disini 20 detik ya” dan nyalakan alarmnya. Bila alarm berdering, berikan reward pada anak dan puji karena ia sudah menunggu.Itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melatih kesabaran anak sejak dini. Dengan begitu, anak bisa mengelola emosinya dengan baik yang pastinya akan bermanfaat untuk dirinya kelak.&nbsp;

Terapkan Cara Ini untuk Ajarkan Anak Bersabar

terapkan-cara-ini-untuk-ajarkan-anak-bersabar-1677385640072

Kesehatan bayi merupakan hal penting yang perlu diperhatikan oleh orang tua, termasuk kesehatan kulit. Meskipun masih bayi, menjaga kesehatan kulit si Kecil juga penting dilakukan, lho. Pasalnya, bayi memiliki kulit yang lebih sensitif dari kulit orang dewasa, sehingga diperlukan perawatan ekstra untuk menjaganya agar terhindar dari munculnya ruam dan permasalahan kulit lainnya yang membuat si Kecil menjadi tidak nyaman.<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/31421077106c6d71e4341e9821910e1fb50_1676974452667.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-21T171345.887.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Nah, maka dari itu ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar kulit bayi tetap sehat, yaitu:<ul><li style="text-align: justify;">Memandikan bayi secara teratur. Jagalah kebersihan bayi dengan memandikannya secara teratur. Ketika memandikan bayi, gunakan air bersuhu suam-suam kuku dan sabun bayi yang tidak mengandung pewangi[1].</li><li style="text-align: justify;">Ganti popok kotor secepatnya untuk mencegah ruam popok. Jika muncul ruam popok, MomDad perlu berhati-hati ketika membersihkan area yang mengalami ruam dan jangan lupa untuk mengoleskan krim ruam yang mengandung seng oksida[1].</li><li style="text-align: justify;">Potong kuku bayi yang panjang. Memotong kuku bayi bertujuan untuk mencegah bayi mencakar dirinya sendiri. Potonglah kuku bayi di tempat dengan cahaya yang terang dan bentuk kuku menjadi bulat[1].</li><li style="text-align: justify;">Cuci selimut, sprei, dan pakaian bayi. Kotoran dan kuman sering menempel pada pakaian atau selimut bayi, sehingga penting untuk mencucinya dengan rutin. Saat mencuci, gunakan deterjen yang tidak mengandung pewangi[1].</li><li style="text-align: justify;">Hindari bayi dari cahaya matahari langsung. Saat bayi berjemur, gunakan payung, kanopi, atau penutup stroller untuk meminimalisir paparan cahaya matahari langsung. Selain itu, penggunaan sunscreen pada bayi di bawah 6 bulan juga diperlukan[1].</li></ul>Itu dia 5 tips yang bisa diterapkan agar kulit si Kecil senantiasa sehat. Terapkan 5 tips di atas agar si Kecil bisa beraktivitas dengan bebas tanpa rasa tidak nyaman di kulitnya.Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;">American Academy of Dermatology Association. How to care for baby’s skin, hair, and nails. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/baby-care-skin-hair-nails" title="https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/baby-care-skin-hair-nails">https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/baby-care-skin-hair-nails</a></li></ol>

5 Tips Menjaga Kulit Bayi agar Tetap Sehat

5-tips-menjaga-kulit-bayi-agar-tetap-sehat-1677385875576

Sebagian besar orang tua akan memastikan pertumbuhan dan kesehatan gigi anaknya baik. Untuk mewujudkan hal ini, MomDad bisa memulainya dari kebiasaan sederhana, seperti rutin menyikat gigi. Namun tanpa disadari, ada kebiasaan yang dapat memengaruhi kondisi giginya, sehingga membuat pertumbuhan gigi jadi maju. Kebiasaan apa saja sih yang mengakibatkan pertumbuhan gigi anak maju?Menghisap jempol <img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/83297c4a049d39f96f011073a2b101cb7e_1676867041043.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-20T112354.736.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Kebiasaan menghisap jempol apabila dilakukan hingga waktu tumbuhnya gigi tetap dapat menyebabkan gangguan ortodontik karena menempatkan tekanan atau dorongan pada arah pertumbuhan gigi. Menghisap jempol secara berkepanjangan dapat menyebabkan gigi yang tumbuh menjadi bertumpuk, padat, dan menyebabkan masalah maloklusi serta gangguan bicara. Yang paling sering terjadi adalah gigi yang menjadi maju ke depan atau protrusi[1].Menggigit jari atau kuku<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/75353961941bf2b60b680c78d964e2e5_1676867140679.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-20T112535.160.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Kebiasaan buruk yang selanjutnya yaitu kebiasaan menggigit jari atau kuku. Kebiasaan ini dapat menggeser posisi gigi keluar dari garis pertumbuhan yang seharusnya. Jadi sebaiknya hindari si Kecil untuk melakukan hal tersebut, ya[1].Tongue thrusting<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/f132c4bc60b4c1ed44cf17410989bdfbc_1676867256402.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-20T112728.782.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Beberapa anak memiliki kebiasaan menjulurkan lidahnya ke depan dan memberikan penekanan ke arah bibir sehingga lidah terletak di antara gigi dan bibir, yang dapat mengakibatkan maloklusi gigi seperti gigi tonggos atau protrusi gigi, mengganggu fungsi mengunyah, hingga fungsi bicara[1].Tidur dengan botol susu di mulut<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/217ee1c682d21a8365a4d6ccaa7fbfa1_1676867355058.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-20T112908.680.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Tidur dengan botol susu di mulut ternyata merupakan salah satu kebiasaan buruk, loh, Kebiasaan ini tidak hanya membuat seorang anak rentan mengalami karies gigi, namun juga menyebabkan pertumbuhan rahang menjadi sempit, dengan bagian atas menjadi protrusi dan bagian bawah rahang menjadi terdorong semakin ke bawah menyebabkan maloklusi (open bite)[2].Mengunyah benda keras<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/2288a5c7afc9c4a7cb264e7b8a9f09dd_1676867407445.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-20T113001.565.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Kebiasaan buruk yang terakhir yaitu kebiasaan mengunyah benda keras seperti ujung pensil, pulpen, dan lain-lain. Perlu diketahui bahwa kebiasaan ini dapat merusak gigi anak, gigi menjadi mudah patah, nyeri, dan terkoyak[1]. Jadi, selalu awasi si Kecil agar jangan sampai mengunyah benda-benda yang keras ya MomDad!Itulah 5 kebiasaan yang tanpa disadari dapat membuat gigi maju pada anak. Jadi untuk menghindari kondisi gigi maju, jangan lupa untuk memperhatikan kebiasaan si Kecil, ya.MomDad mau share informasi atau pertanyaan seputar tumbuh kembang bersama orang tua lainnya? Yuk, ceritakan pengalaman MomDad di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" title="https://primaku.page.link/tumbuh-kembang" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: inherit; font-size: 16px;">Forum Tumbuh Kembang</a>! Selain itu, MomDad juga bisa bertanya seputar kesehatan si Kecil dan akan dijawab langsung oleh ahli, lho. Sumber foto: FreepikReferensi:<ol><li style="text-align: justify;">Joelijanto R. Oral habits that cause malocclusion problems. <a classname="e-rte-anchor" href="https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/536" title="https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/536">https://journal.umy.ac.id/index.php/di/article/view/536 </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://careplusvn.com/en/7-bad-habits-that-affect-children-teeth" title="https://careplusvn.com/en/7-bad-habits-that-affect-children-teeth">https://careplusvn.com/en/7-bad-habits-that-affect-children-teeth</a></li></ol>

5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Pertumbuhan Gigi Anak Maju

5-kebiasaan-buruk-yang-membuat-pertumbuhan-gigi-anak-maju-1676867682238

Pada usia tertentu, gigi anak akan tanggal dan ini merupakan hal yang normal. Untuk mengatasi gigi tanggal, biasanya orang tua akan membawa anak mereka ke dokter gigi agar penanganannya tepat. Namun, ada kalanya gigi anak sudah 'goyang' dan MomDad memutuskan untuk menanggalkannya di rumah. Nah, gimana sih cara mencabut gigi anak yang aman di rumah?&nbsp;Kondisi gigi seperti apa yang bisa ditanggalkan di rumah?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/e6a518545faac6a3b14ba5b16bcc87cf_1676732428583.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-18T220010.392.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Pada prinsipnya, apabila seorang anak mengalami gigi goyang namun masih merasakan nyeri ketika gigi digoyangkan dan hanya bergoyang dengan gerakan minimal, maka sebaiknya gigi jangan dicabut sendiri di rumah[1]. Sebab jika dipaksa, hal ini dapat menimbulkan trauma pada gusi dan pada anak. Selain itu, jika anak merasa nyeri, MomDad perlu berkonsultasi dengan dokter gigi anak karena terdapat kemungkinan bahwa gigi anak serta akarnya mengalami infeksi.Gigi yang dapat dicabut di rumah umumnya dapat digoyangkan sendiri oleh anak secara perlahan, misalnya dengan mendorongnya menggunakan lidah atau jika dengan tangan maka gunakan gerakan lembut dan lakukan secara perlahan serta ingat untuk mencuci tangan sebelumnya agar tidak menimbulkan infeksi. Gigi susu yang telah siap tanggal akan dapat dengan mudah tercabut dengan gerakan ini karena posisi akar gigi susu tersebut telah digantikan oleh gigi tetap yang akan tumbuh menggantikannya.Bagaimana cara aman untuk melakukannya?<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/997841610edd63e2f5cb3e7f8bffdb562_1676732435520.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="BeFunky-collage - 2023-02-18T220021.892.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1063px; min-height: 0px;"> Daripada menggunakan teknik mengikat gigi dengan benang kemudian mencabutnya, lebih baik ajari anak untuk menggoyangkan gigi secara perlahan seperti yang sudah disebutkan di poin pertama hingga gigi susu benar-benar siap untuk tanggal.Apabila si Kecil meminta MomDad untuk melakukannya, maka sebaiknya jelaskan dulu prosedur yang akan dilakukan agar ia tidak kaget. Pertama, pastikan cuci tangan sampai bersih, ajari juga anak untuk terlibat dengan menggoyangkan giginya, dan apabila gigi sudah tanggal pastikan tidak ada bagian akar gigi yang tertinggal di gusi anak. Jika terdapat darah, maka MomDad bisa meminta anak untuk menggigit kasa yang sudah dibasahi dengan air agar lembap[2 &amp; 3].Itulah tips aman untuk mencabut gigi anak di rumah. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, jika anak merasakan nyeri, jangan mencabut giginya sendiri di rumah. Konsultasikan ke dokter untuk mengetahui apakah ada masalah pada gigi anak atau tidak.&nbsp;Sumber foto: iStockReferensi:<ol><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://dentistry4childrenmd.com/blog/should-you-pull-your-childs-loose-tooth/" title="https://dentistry4childrenmd.com/blog/should-you-pull-your-childs-loose-tooth/">https://dentistry4childrenmd.com/blog/should-you-pull-your-childs-loose-tooth/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.dfwpediatricdentistry.com/blog/2020/06/15/the-dos-and-donts-of-pulling-baby-teeth/" title="https://www.dfwpediatricdentistry.com/blog/2020/06/15/the-dos-and-donts-of-pulling-baby-teeth/">https://www.dfwpediatricdentistry.com/blog/2020/06/15/the-dos-and-donts-of-pulling-baby-teeth/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.healthline.com/health/how-to-pull-out-a-tooth" title="https://www.healthline.com/health/how-to-pull-out-a-tooth">https://www.healthline.com/health/how-to-pull-out-a-tooth</a></li></ol>

5 Tips Parenting yang Bikin si Kecil Bahagia

5 Tips Parenting yang Bikin si Kecil Bahagia

Cara Mendidik Anak agar Berani di Sekolah

Cara Mendidik Anak agar Berani di Sekolah

Bahaya Penggunaan Bantal pada Bayi

Bahaya Penggunaan Bantal pada Bayi

White Spots pada Gigi Anak, Bisa Hilang Nggak, ya?

White Spots pada Gigi Anak, Bisa Hilang Nggak, ya?

Terapkan Cara Ini untuk Ajarkan Anak Bersabar

Terapkan Cara Ini untuk Ajarkan Anak Bersabar

5 Tips Menjaga Kulit Bayi agar Tetap Sehat

5 Tips Menjaga Kulit Bayi agar Tetap Sehat

5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Pertumbuhan Gigi Anak Maju

5 Kebiasaan Buruk yang Membuat Pertumbuhan Gigi Anak Maju

Gigi si Kecil Goyang? Ini Tips Aman Mencabut Gigi Anak di Rumah!

Gigi si Kecil Goyang? Ini Tips Aman Mencabut Gigi Anak di Rumah!