Saat merasa tubuh sedang tidak sehat, pada umumnya kita akan mengkonsumsi obat-obatan yang ada di rumah atau dijual bebas di apotek. Namun, jika Mom sedang menyusui, tentu tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat-obatan, lho! Hal ini karena apa&nbsp; pun yang dikonsumsi ibu menyusui berpotensi masuk ke dalam ASI. Lalu, apa saja obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh ibu menyusui?Pengaruh obat terhadap ASI<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669952682144-0645c9b8.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mother-holds-newborn-boy-her-arms-while-she-feeds-him.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hampir semua jenis obat yang mengalir di dalam darah akan ditransfer ke dalam ASI dalam batas konsentrasi tertentu, biasanya hanya dalam konsentrasi yang rendah dan tidak berisiko langsung kepada bayi. Tentu ada pengecualiannya karena ada beberapa jenis obat yang bisa ditemukan dalam konsentrasi&nbsp; tinggi di dalam ASI. Karena itu, setiap pemberian obat kepada ibu hamil harus dipertimbangkan dengan baik.Dengan kata lain, ibu menyusui boleh minum obat, tetapi harus lebih berhati-hati agar tidak membahayakan bayi. Jika memungkinkan, Mom bisa berkonsultasi dulu dengan dokter mengenai jenis obat apa yang boleh dikonsumsi dan apa saja alternatifnya. Bahkan, beberapa dokter mungkin merekomendasikan agar Mom berhenti menyusui dulu, tergantung seberapa esensial obat tersebut bagi, seberapa berat efek buruk kepada bayi dan seberapa lama pengobatannya.Agar asupan ASI bayi tetap terpenuhi, Mom bisa mengandalkan ASI perah (ASIP) yang sudah disimpan. Atau sebelum pengobatan dimulai, Mom dianjurkan untuk memompa ASI sebanyak mungkin untuk disimpan. Setelah pengobatan selesai, Mom bisa kembali menyusui si Kecil.Jenis obat yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669952692035-81f80492.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="woman-having-fever-taking-medicine-home.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Karena bisa memengaruhi ASI, Mom pun harus lebih berhati-hati dalam menerima pengobatan. Berikut jenis obat yang secara umum boleh dikonsumsi saat sedang menyusui:<ul><li style="text-align: justify;">Antibiotik</li><li style="text-align: justify;">Obat pereda dan pengontrol gejala asma</li><li style="text-align: justify;">Vitamin</li><li style="text-align: justify;">Parasetamol</li></ul>Namun, jenis obat berikut sebaiknya dihindari oleh ibu menyusui:<ul><li style="text-align: justify;">Kodein dan tramadol. Kedua obat ini dapat menyebabkan kantuk berlebih pada bayi,berisiko mengganggu pernapasan dan proses menyusu.</li><li style="text-align: justify;">Obat-obatan antikanker: menyebabkan rusaknya sel-sel pada tubuh bayi. Efek samping yang dialami ibu dapat dialami pula oleh bayi.</li><li style="text-align: justify;">Siklofosfamid: menurunkan jumlah trombosit, neutrofil(salah satu jenis sel darah putih), dan hemoglobin bayi.</li><li style="text-align: justify;">Siklosporin: mengganggu fungsi ginjal.</li><li style="text-align: justify;">Metotreksat: menurunkan jumlah trombosit, neutrofil (salah satu jenis sel darah putih), dan hemoglobin bayi.</li><li style="text-align: justify;">Litium: menyebabkan gangguan kesadaran, gangguan fungsi tiroid, serta menyebabkan sulitnya berat badan anak naik.</li></ul>Bila membeli obat-obatan bebas (OTC, over the counter), bacalah selalu peringatan dan efek samping pada kemasan obat. Perhatikan pula apakah obat tersebut dapat dikonsumsi ibu menyusui dan lihatlah apakah ada efek samping obat yang mungkin timbul pada bayi. Lebih aman jika Mom berkonsultasi lebih dulu ke dokter, ya!Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Jenis Obat yang Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Ibu Menyusui

jenis-obat-yang-boleh-dan-tak-boleh-dikonsumsi-ibu-menyusui-1670491222692

Salah satu kegiatan yang kerap anak-anak malas lakukan adalah menyikat gigi. Padahal, apabila anak tidak rutin menyikat gigi, maka dapat berisiko menimbulkan karies pada gigi. Nah, supaya si Kecil nggak lagi malas sikat gigi, yuk simak penjelasan dari&nbsp;dr. Dini Astuti Mirasanti, Sp.A melalui video di atas!

Cegah Karies, Begini Tips Agar Anak Mau Sikat Gigi

cegah-karies--begini-tips-agar-anak-mau-sikat-gigi

Menjadi orang tua memang tidaklah mudah. Selain menjaga kesehatan si Kecil, Mom juga harus memperhatikan kesehatan diri sendiri. Namun, ada kalanya Mom yang tengah menyusui menderita sakit batuk dan pilek (batpil atau selesma). Hal ini tentu saja membuat Mom cemas, takut si Kecil ikut tertular bapil juga. Lalu, apa sih yang harus Mom lakukan jika saat sedang menyusui terkena bapil?Penyebab busui terkena batpilBatuk pilek pada ibu menyusui (busui) memiliki sebab yang sama dengan batuk pilek pada anak, yaitu akibat infeksi (baik virus maupun bakteri) atau alergi. Busui yang mengalami batuk pilek akibat infeksi umumnya tertular dari orang lain yang juga mengalami batuk pilek.Cara mengatasi busui bapil<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669617408164-b67b6c36.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="women-who-are-unwell-are-about-take-antibiotics.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bila Mom mengalami gejala batuk pilek, segeralah mengonsumsi obat untuk mengurangi gejalanya. Mom juga diharapkan rajin mencuci tangan dan memakai masker selama berkontak dengan bayi untuk mencegah bayi tertular batuk pilek.Busui dapat mengonsumsi obat-obatan yang dijual bebas untuk meredakan gejala, misalnya parasetamol bila demam, atau obat antialergi yang sudah dikonsumsi rutin. Obat yang meredakan hidung tersumbat umumnya aman, namun pilihlah yang tidak mengandung pseudoefedrin atau phenylpropanolamin (PPA), karena berpotensi menurunkan produksi ASI. Hindari juga menggunakan obat-obatan yang mempunyai efek membuat mengantuk, ada kemungkinan obat itu dapat masuk ke dalam ASI, mengakibatkan bayi mengantuk dan kurang menetek.Mom juga dapat mengonsumsi buah-buahan yang mengandung vitamin C (jeruk, melon, kiwi, mangga), makanan kaya akan zinc (daging sapi, yogurt, telur, oatmeal), mencuci hidung dengan larutan salin, dan menggunakan humidifier atau penyaring udara. Bila batuk pilek memberat dan tidak kunjung reda, segeralah berkonsultasi dengan dokter.Tetap menyusui<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669617417107-d5deb30e.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="mom-gently-breast-feeding-her-child.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meskipun sakit, Mom tetap bisa menyusui si kecil. Bahkan, jika terkena COVID-19 sekali pun. Mom tetap dianjurkan untuk menyusui, apalagi jika si Kecil belum memasuki masa MPASI. Hal ini dikarenakan ASI yang diproduksi oleh Mom menjadi sumber makanan dan nutrisi utama yang diperlukan si Kecil, disamping tentu saja, mentransfer antibodi untuk melawan penyakit bila dia tertular. Yang penting, selama menyusui Mom tetap menggunakan masker dan mencuci tangan sebelum menyentuh si kecil.Semoga Mom tetap dalam keadaan sehat, ya agar proses mengASIhi si Kecil berjalan lancar. Namun, apabila sedang mengalami batuk dan pilek, jangan ragu untuk terapkan tips di atas.Apabila punya pertanyaan seputar kendala menyusui, MomDad dapat tanyakan pada ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Busui Batpil, Gimana Cara Mengatasinya?

busui-batpil--gimana-cara-mengatasinya-

Demam merupakan&nbsp;gejala reaksi dari sistem imun dalam melawan infeksi kuman penyebab penyakit dan&nbsp;reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman. Di masa anak-anak, demam paling sering terjadi dan membuat para orang tua merasa khawatir. Lalu, apa yang perlu orang tua lakukan jika demam anak naik turun?Penyebab demamDemam memiliki berbagai penyebab, salah satunya adalah infeksi, baik oleh virus, bakteri, jamur atau patogen lain. Penting diingat bahwa meskipun salah satu penyebab demam adalah infeksi, namun demam tidak identik dengan infeksi.Tingginya demam tidak selalu menandakan beratnya penyakit. Penggunaan baju yang tebal atau membedong pada udara yang panas dapat meningkatkan suhu tubuh di atas normal, namun tidak terlalu tinggi. Demam juga dapat ditemui setelah anak pasca imunisasi. Pada sebagian besar anak, demam dapat diobservasi di rumah.Cara menurunkan demam anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669608203588-ac9c7585.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1033557364-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Penurunan suhu tubuh dapat dibantu dengan penggunaan obat penurun panas (antipiretik), terapi fisik (nonfarmakologi) seperti istirahat baring, kompres hangat, dan banyak minum.<ul><li style="text-align: justify;">Obat Penurun Panas (Antipiretik)</li></ul>Penggunaan obat penurun panas bertujuan untuk menurunkan suhu tubuh dan membuat anak merasa lebih nyaman, namun tidak efektif untuk mencegah kejang demam. Parasetamol merupakan pilihan pertama untuk menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.Kombinasi dua antipiretik parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam tidak terbukti secara ilmiah memiliki efek antipiretik/analgetik yang lebih kuat dibanding penggunaan satu macam antipiretik. Indikasi utama pemberian obat penurun panas adalah membuat anak merasa nyaman dan mengurangi kecemasan orang tua, bukan menurunkan suhu tubuh.Pemberian obat penurun panas diindikasikan untuk anak demam dengan suhu 38°C (pengukuran dari lipat ketiak). Dengan menurunkan suhu tubuh maka aktivitas dan kesiagaan anak membaik, dan perbaikan suasana hati (mood) dan nafsu makan juga semakin membaik.<ul><li style="text-align: justify;">Kompres air hangat (Tepid sponging)</li></ul>Tepid merupakan suatu kompres/sponging dengan air hangat. Penggunaan kompres air hangat di lipatan ketiak atau lipatan selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara mengeluarkan panas lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.Jika dokter dan orang tua merasa kompres diperlukan, misalnya suhu tubuh meningkat lebih dari 40°C, yang tidak respon obat penurun panas, maka penting untuk memberikan obat penurun panas terlebih dahulu untuk menurunkan pusat pengatur suhu di susunan saraf otak bagian hipotalamus, kemudian dilanjutkan kompres air hangat.Kapan orang tua harus khawatir?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669608210354-449ab881.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1140096946-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Umumnya, orang tua perlu segera membawa anak ke dokter jika anak mengalami kondisi seperti berikut:<ul><li style="text-align: justify;">Usia anak kurang dari 3 bulan tanpa memandang keadaan anak secara umum</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 3-36 bulan yang demam lebih dari 3 hari atau terdapat tanda bahaya</li><li style="text-align: justify;">Anak usia 3-36 bulan dengan demam yang tinggi (lebih dari 39°C)</li><li style="text-align: justify;">Anak semua usia yang suhunya lebih dari 40°C</li><li style="text-align: justify;">Anak semua usia dengan kejang demam</li><li style="text-align: justify;">Anak semua usia yang demam berulang lebih dari 7 hari walaupun demam hanya berlangsung beberapa jam saja</li><li style="text-align: justify;">Anak semua usia dengan penyakit kronik seperti penyakit jantung, kanker, lupus, penyakit ginjal</li><li style="text-align: justify;">Anak yang demam disertai ruam</li><li style="text-align: justify;">Orang tua juga tidak boleh menunda membawa anak ke rumah sakit jika ditemukan tanda-tanda bahaya, seperti:</li><li style="text-align: justify;">Tidak merespons atau susah dibangunkan atau tidak bisa bergerak</li><li style="text-align: justify;">Kesulitan bernafas</li><li style="text-align: justify;">Bibir, lidah dan kuku nampak kebiruan</li><li style="text-align: justify;">Ubun-ubun terlihat membonjol atau cekung</li><li style="text-align: justify;">Ada kekakuan di leher</li><li style="text-align: justify;">Nyeri kepala hebat</li><li style="text-align: justify;">Nyeri perut hebat atau muntah-muntah</li><li style="text-align: justify;">Terdapat ruam atau bintik-bintik berwarna keunguan seperti memar</li><li style="text-align: justify;">Tidak mau makan atau minum dan terlihat terlalu lemah untuk minum</li><li style="text-align: justify;">Menangis terus menerus</li><li style="text-align: justify;">Anak gelisah</li><li style="text-align: justify;">Posisi tubuh condong ke depan dan tidak dapat mengontrol air liur</li><li style="text-align: justify;">Buang air kecil menjadi sedikit atau jarang</li></ul>Yuk, lakukan tips di atas jika si Kecil mengalami demam yang naik turun. Ingat, jangan tunda si Kecil untuk membawanya ke rumah sakit apabila mengalami kondisi seperti di atas, ya.Pastikan MomDad membaca dan memahami penjelasan di atas agar bisa menjawab Kuis dengan tepat.&nbsp;Good luck, MomDad! Sumber foto: ​FreepikReferensi:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/keluhan-anak/penanganan-demam-pada-anak </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter" title="https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter">https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter </a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Anak Demam, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?

anak-demam--kapan-orang-tua-perlu-waspada-

Di artikel sebelumnya, MomDad mungkin sudah membaca mengenai hemofilia, yang merupakan gangguan pembekuan darah di dalam tubuh anak akibat kekurangan faktor pembekuan darah yang disebut sebagai faktor VIII dan faktor IX. Lantas, mengapa sih seorang anak dapat menderita hemofilia dan apa penyebab utamanya? Yuk, temukan jawabannya melalui penjelasan di bawah!Faktor hemofiliaRiwayat keluarga dengan hemofilia merupakan faktor risiko utama seorang anak mengalami hemofilia. Hemofilia lebih banyak mengenai laki-laki daripada perempuan, namun gen hemofilia biasanya diturunkan oleh perempuan yang tampak sehat atau tidak bergejala.Gen hemofilia yang menyebabkan seseorang mengalami gangguan pembekuan darah berada di kromosom X*.*(Setiap orang memiliki dua buah kromosom, yang masing-masing diperoleh dari salah satu orang tua. Misalnya seorang perempuan memiliki kromosom XX yang berasal dari ayah dan ibu (satu kromosom X dari ayah, dan satu kromosom X dari ibu), atau seorang laki-laki memiliki kromosom XY yang didapatkan dari ibu (kromosom X) dan ayah (kromosom Y).)Artinya, hemofilia hampir selalu terjadi atau bergejala pada anak laki-laki, dan perempuan bersifat sebagai “pembawa” gen hemofilia yang biasanya adalah individu sehat dan tidak menunjukkan gejala apapun terkait hemofilia, meskipun pada sebagian kecil kasus dapat terjadi masalah perdarahan pada “pembawa”.Diagnosis hemofilia<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669529889873-e16de77b.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="hemoooo.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Diagnosis pasti hemofilia ditegakkan dengan melakukan pemeriksaan kadar faktor pembekuan dalam darah, baik itu faktor VIII atau faktor IX. Kadar faktor pembekuan dalam darah akan menentukan derajat keparahan hemofilia. Aktivitas faktor pembekuan &lt; 1% menandakan seseorang mengalami hemofilia derajat berat dan perdarahan dapat terjadi tanpa pemicu apapun (spontan) terutama di sendi dan otot. Kondisi ini jika terjadi terus menerus dapat menimbulkan kecacatan. Hemofilia berat meliputi 60% kasus penyandang hemofilia.Aktivitas faktor 1-5% menandakan seseorang mengalami hemofilia derajat sedang dengan 15% kasus. Perdarahan biasanya terjadi setelah trauma ringan, dan perdarahan spontan dapat terjadi meskipun jarang.Aktivitas faktor 5-40% menandakan seseorang mengalami hemofilia ringan dengan 25% kasus, dan perdarahan yang terjadi biasanya adalah akibat trauma mayor seperti tindakan operatif, termasuk dental procedure.Hemofilia pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669529896494-8ac1e9ca.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-599876758-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Setelah anak terdiagnosis hemofilia dan diketahui derajatnya, maka cara mengatasinya adalah dengan mengganti faktor pembekuan yang “kurang” dalam tubuh menggunakan faktor pembekuan yang diberikan dengan cara disuntikkan langsung ke pembuluh darah. Penggantian faktor pembekuan ini bergantung pada derajat hemofilia.Pada derajat berat, pemberian faktor pembekuan ini dapat bersifat pencegahan (profilaksis) yang artinya faktor pembekuan diberikan tanpa melihat status perdarahannya. Atau pada kondisi lain dapat diberikan sesuai kebutuhan (on demand). Hal ini tentu saja akan ditentukan oleh dokter yang merawat si Kecil.Beberapa terapi lain juga telah dikembangkan untuk pasien hemofilia, di antaranya untuk hemofilia ringan ada terapi desmopressin yang dapat menstimulasi tubuh untuk menghasilkan faktor pembekuan lebih banyak. Lalu ada emicizumab yang merupakan obat baru untuk mencegah perdarahan pada hemofilia A, dan beberapa jenis obat penstabil bekuan darah.Nah, itu dia beberapa rangkuman informasi seputar hemofilia yang perlu MomDad ketahui. Jika MomDad punya pertanyaan tentang hemofilia, atau hal lain seputar tumbuh kembang anak, tanyakan langsung pada dokter spesialis anak terdekat atau bisa juga lewat <a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank">Forum Tanya Dokter </a>di aplikasi PrimaKu, ya!ReferenceDiakses pada 19 Juli 2022:<ul><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemophilia/diagnosis-treatment/drc-20373333" title="https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemophilia/diagnosis-treatment/drc-20373333">https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hemophilia/diagnosis-treatment/drc-20373333 </a></li><li style="text-align: justify;"> <a class="e-rte-anchor" href="&nbsp;https://www.ihtc.org/treatment-of-hemophilia" title="&nbsp;https://www.ihtc.org/treatment-of-hemophilia" target="_blank">&nbsp;https://www.ihtc.org/treatment-of-hemophilia</a>&nbsp;</li></ul>

Kapan Anak dapat Didiagnosa Hemofilia

kapan-anak-dapat-didiagnosa-hemofilia-1698224275733

Tahukah MomDad, bahwa anak dengan hemofilia akan mengalami perdarahan yang sulit berhenti ketika ia terluka? Dari beberapa jenis perdarahan, mimisan merupakan salah satu perdarahan paling umum yang dapat dialami si Kecil. Lalu, apakah anak yang sering mimisan dapat dikatakan penderita hemofilia? Penyebab mimisan<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669442952211-3ba28512.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="hemo 2.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mimisan adalah perdarahan dari pembuluh darah yang terdapat di membran mukosa hidung. Perdarahan ini terjadi ketika terdapat luka di membran mukosa sehingga darah dapat keluar dari lubang hidung maupun mengalir ke kerongkongan. Ada beberapa penyebab mimisan yang perlu MomDad ketahui, antara lain:<ul><li style="text-align: justify;">Trauma/jejas</li><li style="text-align: justify;">Tindakan membersihkan rongga hidung yang terlalu keras (forceful nose blowing)</li><li style="text-align: justify;">Udara kering</li><li style="text-align: justify;">Udara panas</li><li style="text-align: justify;">Rokok</li><li style="text-align: justify;">Faktor risiko genetic (kelainan pembekuan darah; hemofilia, penyakit von Willebrand, gangguan agregasi trombosit)</li><li style="text-align: justify;">Infeksi</li><li style="text-align: justify;">Alergi</li><li style="text-align: justify;">Obat-obatan</li><li style="text-align: justify;">Trombositopenia</li><li style="text-align: justify;">Gangguan hati lanjut</li><li style="text-align: justify;">Tekanan darah tinggi</li><li style="text-align: justify;">Berenang setelah episode mimisan langsung atau di air kolam renang yang mengandung tinggi klorin</li><li style="text-align: justify;">Gangguan anatomis (struktur rongga hidung)</li></ul>Mimisan pada anak normal seharusnya hanya berlangsung singkat dan berhenti dalam beberapa menit setelah dilakukan penekanan misalnya dengan menekan cuping hidung selama 10 menit, atau dengan menggunakan tampon. Pada anak dengan hemofilia, mimisan umumnya terjadi pada hemofilia berat dan perdarahan dapat berlangsung lebih lama, lebih sering sehingga mengakibatkan jumlah darah yang keluar lebih banyak. Perdarahan yang terjadi juga bisa spontan tanpa ada pemicu apapun.Mimisan dan hemofilia<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669442747705-c3763bd1.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1318487366-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Hemofilia memiliki derajat berbeda yang bergantung pada nilai faktor pembekuan di dalam darah pasien hemofilia. Semakin rendah kadarnya, maka derajatnya akan semakin berat. Aktivitas faktor pembekuan &lt; 1% menandakan seseorang mengalami hemofilia derajat berat dan perdarahan dapat terjadi tanpa pemicu apapun (spontan), terutama di sendi dan otot. Jika kondisi ini terjadi terus menerus, maka dapat menimbulkan kecacatan. Tercatat 60% kasus hemofilia adalah hemofilia berat. Mimisan dan perdarahan gusi lebih umum terjadi pada pasien hemofilia berat.Bagaimana cara mengatasi mimisan?Apa yang harus dilakukan? Cara-cara ini dapat dilakukan pada mimisan pada anak normal maupun hemofilia:<ul><li style="text-align: justify;">Tetap tenang dan tenangkan anak.</li><li style="text-align: justify;">Posisikan anak duduk tegak, kemudian minta anak untuk sedikit menundukkan kepala.</li></ul><img src="https://storage.primaku.com/editor/1669442668859-d734f266.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="hemo.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"><ul><li style="text-align: justify;">Jangan memposisikan anak bersandar/tiduran karena darah dapat mengalir ke tenggorokan dan memicu tersedak, batuk, atau muntah, serta dapat mengganggu anak karena rasanya tidak enak.</li><li style="text-align: justify;">Jepit bagian lunak hidung (di bawah tulang hidung) menggunakan tisu atau lap bersih. Minta anak untuk bernapas melalui mulut.</li><li style="text-align: justify;">Tahan jepitan sekitar 10 menit. Jangan membuka jepitan untuk melihat apakah perdarahan sudah berhenti. Jika berhenti terlalu dini dapat berdarah kembali.</li><li style="text-align: justify;">Berikan kompres dingin menggunakan ice pack di batang hidung.</li><li style="text-align: justify;">Jangan memasukkan tisu atau kasa ke dalam hidung dalam upaya menghentikan perdarahan.</li><li style="text-align: justify;">Istirahatkan anak setelah mimisan.</li><li style="text-align: justify;">Hindari nose blowing, mengorek, menggosok atau tindakan kasar yang dapat mengakibatkan trauma mukosa hidung.</li></ul>Kapan mimisan harus segera ditangani<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669442813877-16dedb2a.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1339943493-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad, sebaiknya segera ditangani anak yang mimisan apabila:<ul><li style="text-align: justify;">Perdarahan yang sulit berhenti dengan penekanan atau terapi standar lain.</li><li style="text-align: justify;">Mimisan yang berlangsung selama berjam-jam.</li><li style="text-align: justify;">Muntah darah atau muntah berwarna kecoklatan.</li><li style="text-align: justify;">Pucat, lemas, nyeri kepala, sesak napas (tanda dan gejala yang mengarahkan kecurigaan adanya anemia).</li><li style="text-align: justify;">Mimisan berulang yang meskipun mudah berhenti namun berlangsung hingga beberapa minggu.</li></ul>Apabila si Kecil mengalami mimisan, sebaiknya segera bawa ke rumah sakit atau dokter agar bisa ditangani lebih lanjut ya, MomDad.Jika MomDad punya pertanyaan seputar mimisan atau hemofilia, konsultasikan pada dokter spesialis anak terdekat atau bisa juga lewat fitur Konsultasi di aplikasi PrimaKu!ReferensiDiakses pada 19 Juli 2022:<ul><li style="text-align: justify;">Symptoms hemophilia. Disitasi dari: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nhs.uk/conditions/haemophilia/symptoms/" title="https://www.nhs.uk/conditions/haemophilia/symptoms/">https://www.nhs.uk/conditions/haemophilia/symptoms/ </a></li><li style="text-align: justify;">All about nosebleeds. Disitasi dari: <a classname="e-rte-anchor" href="https://hemaware.org/bleeding-disorders-z/all-about-nosebleeds" title="https://hemaware.org/bleeding-disorders-z/all-about-nosebleeds">https://hemaware.org/bleeding-disorders-z/all-about-nosebleeds </a></li><li style="text-align: justify;">Gue D, Munn J, Purcell SC, Zappa SC. Nosebleeds. National hemophilia foundation 2007. <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.hemophilia.org/sites/default/files/document/files/nosebleeds.pdf" title="https://www.hemophilia.org/sites/default/files/document/files/nosebleeds.pdf">https://www.hemophilia.org/sites/default/files/document/files/nosebleeds.pdf </a></li><li style="text-align: justify;">Nosebleeds. The hemophilia, von Willebrand disease &amp; platelet disorders handbook. Disitasi dari: <a classname="e-rte-anchor" href="https://www.hog.org/handbook/" title="https://www.hog.org/handbook/">https://www.hog.org/handbook/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://kidshealth.org/en/parents/nose-bleed.html" title="https://kidshealth.org/en/parents/nose-bleed.html">https://kidshealth.org/en/parents/nose-bleed.html</a></li></ul>

Anak Sering Mimisan, Apakah Hemofilia?

anak-sering-mimisan,-apakah-hemofilia?-1670154292236

Setelah para orang tua dihebohkan dengan penyakit hepatitis akut pada anak beberapa waktu lalu, kini muncul kekhawatiran baru yang perlu diwaspadai, yaitu ginjal akut pada anak. IDAI menyebutkan bahwa selama dua bulan terakhir, terdapat sekitar 100 kasus gangguan ginjal akut yang terjadi pada anak di bawah usia 6 tahun. Seperti apa sih penyebab dan gejalanya? Yuk, simak penjelasan video di atas!

Yuk, Waspadai Gangguan Ginjal pada Anak dengan Mengenal Tanda-Tanda Ini!

yuk,-waspadai-gangguan-ginjal-pada-anak-dengan-mengenal-tanda-tanda-ini!-1669805473986

Sebagai orang tua, MomDad pasti khawatir kalau mengetahui si kecil jatuh pingsan. Anak-anak kerap kali tiba-tiba ambruk saat mengikuti upacara bendera atau saat ujian berlangsung.&nbsp;Kondisi ini memang mengkhawatirkan dan membuat orang disekitar panik. Ada kalanya, pingsan disertai dengan tubuh yang kaku seperti kejang. Lantas, apa ya yang membedakan pingsan dan kejang pada pada anak-anak dan bagaimana pertolongan pertama yang bisa dilakukan? Nah, untuk mengetahuinya, yuk simak artikel berikut ini!Penyebab pingsan dan kejang pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669353954094-050d9e07.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-497263576-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Pingsan yang dalam istilah kedokteran disebut sebagai sinkop, terjadi ketika aliran darah yang membawa oksigen ke otak berkurang. Pada kondisi tersebut, anak akan kehilangan kesadaran dan terkadang jatuh. Hal yang mirip juga dapat terjadi pada kejang. Pada anak yang mengalami kejang, anak akan terjatuh karena kehilangan kesadaran, dengan atau tanpa menunjukkan gerakan seperti kaku atau kelojotan.Seperti telah disebutkan di atas, pingsan disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak. Beberapa pemicu berkurangnya aliran darah tersebut adalah dehidrasi (kurang cairan), penggunaan obat-obatan tertentu, belum/kurang makan, berdiri terlalu lama, dan yang lebih jarang terjadi adalah mengalami penyakit tertentu, seperti penyakit jantung. Anak yang menderita gangguan irama jantung dapat mengalami pingsan berulang.&nbsp;Penelitian menunjukkan bahwa ada sebuah tipe pingsan yang berhubungan dengan gen, yaitu pingsan yang disebabkan oleh suatu refleks yang bernama refleks vasovagal. Ketika anak mengalami sesuatu yang membuat stress, baik secara fisik maupun emosional, otak akan memberikan sinyal kepada jantung untuk memompa lebih lambat sehingga tekanan darah turun, suplai darah ke otak berkurang, dan anak pingsan.&nbsp;Tanda-tanda anak akan pingsan&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669354035999-374a9b36.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-464764722-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Ada beberapa tanda-tanda yang bisa diwaspadai sebelum anak akan jatuh pingsan, seperti berikut ini:<ul><li style="text-align: justify;">Anak mengaku pusing</li><li style="text-align: justify;">Mual</li><li style="text-align: justify;">Merasa dunia berputar</li><li style="text-align: justify;">Pandangan menggelap atau samar-samar</li><li style="text-align: justify;">Kadang-kadang anak akan mengaku seperti akan pingsan</li></ul>Lalu apa beda pingsan dengan kejang? Pingsan disebabkan oleh berkurangnya suplai darah yang mengangkut oksigen ke otak, sedangkan kejang disebabkan oleh masalah atau gangguan bangkitan kelistrikan di otak. Pada kejang, gangguan kesadaran dapat diikuti dengan gerakan-gerakan khas kejang, baik kaku maupun kelojotan. Gerakan tersebut tidak berhenti ketika dipegang.&nbsp;Setelah kejang berhenti, umumnya anak akan tertidur. Jenis gerakan yang muncul saat kejang sangat bergantung kepada bagian otak yang mengalami masalah bangkitan. Tidak semua kejang disertai dengan gerakan-gerakan khas kejang. Ada kejang yang hanya bermanifestasi sebagai kehilangan kesadaran sementara tanpa disertai gerakan-gerakan khas kejang.Cara memastikan anak mengalami pingsan atau kejang<img src="https://storage.primaku.com/editor/1669354046156-fa61c790.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1214259795-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Memiliki ciri khas yang hampir sama, untuk memastikan anak mengalami pingsan atau kejang, orang tua harus memeriksakan anak ke dokter. Hal ini sangat penting untuk dilakukan apabila pingsan atau kejang sudah terjadi berulang. Dokter akan menanyakan riwayat pingsan tersebut secara rinci, menanyakan adanya faktor risiko epilepsi, dan melakukan pemeriksaan menyeluruh. Apabila masih terdapat keraguan, dapat dilakukan pemeriksaan lanjutan berupa elektrokardiografi (EKG) dan elektroensefalografi (EEG) untuk menilai aktivitas kelistrikan jantung dan otak.&nbsp;Cara mencegah anak pingsanAda beberapa hal yang bisa MomDad lakukan untuk mencegah anak yang kerap kali pingsan, seperti berikut ini:Minum cukup air untuk memastikan volume darah yang mengalir ke otak cukup. Saat kita berdiri, otak berada pada bagian teratas tubuh kita sehingga memerlukan volume darah yang cukup agar dapat dicapai oleh peredaran darah..Konsumsi garam dalam jumlah cukup untuk membantu mempertahankan tekanan darah. Tentu saja, jumlah konsumsi garam harus mengikuti anjuran konsumsi garam per hari, tidak boleh berlebih.&nbsp;Makan teratur, terutama sarapan. Hal ini untuk mencegah turunnya kadar gula darah saat kita beraktivitas.&nbsp;&nbsp;Semoga informasi di atas berguna dan MomDad mampu membedakan kondisi kejang dan pingsan pada anak.Apabila punya pertanyaan seputar kondisi si Kecil, MomDad dapat tanyakan pada ahli di&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" title="https://primaku.page.link/topic-tanya-dokter" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Forum Tanya Dokter</a>.&nbsp;Pertanyaan MomDad akan dijawab langsung oleh ahli, lho! Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Jenis Obat yang Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Ibu Menyusui

Jenis Obat yang Boleh dan Tak Boleh Dikonsumsi Ibu Menyusui

Cegah Karies, Begini Tips Agar Anak Mau Sikat Gigi

Cegah Karies, Begini Tips Agar Anak Mau Sikat Gigi

Busui Batpil, Gimana Cara Mengatasinya?

Busui Batpil, Gimana Cara Mengatasinya?

Anak Demam, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?

Anak Demam, Kapan Orang Tua Perlu Waspada?

Kapan Anak dapat Didiagnosa Hemofilia

Kapan Anak dapat Didiagnosa Hemofilia

Anak Sering Mimisan, Apakah Hemofilia?

Anak Sering Mimisan, Apakah Hemofilia?

Yuk, Waspadai Gangguan Ginjal pada Anak dengan Mengenal Tanda-Tanda Ini!

Yuk, Waspadai Gangguan Ginjal pada Anak dengan Mengenal Tanda-Tanda Ini!

Kenali Perbedaan Pingsan dan Kejang pada Anak!

Kenali Perbedaan Pingsan dan Kejang pada Anak!