Orang Tua Wajib Tahu, Ini Perkembangan Tidur Normal pada Batita!
Author: Marisha A / dr. Dini Astuti Mirasanti Sp.A
Topik: Tidur
Tak hanya orang dewasa saja yang butuh tidur cukup, tetapi anak pun demikian. Saat tidur, terjadi banyak aktivasi sel otak yang berperan besar dalam perkembangan kematangan otak pada tahun-tahun pertama kehidupan. Perlu MomDad tahu, dalam setiap fase usia, anak membutuhkan jumlah waktu tidur yang berbeda, lho. Berapa lama sih waktu tidur yang dibutuhkan si Kecil berdasarkan kelompok usia?
Kebutuhan tidur anak
Saat anak makin besar, kebutuhan tidur perlahan-lahan berkurang. Total waktu tidur dalam sehari berkurang menjadi sekitar 13 jam per hari pada usia 2 tahun, 12 jam pada usia 3-4 tahun, dan 11 jam pada usia 5 tahun. Tentu saja terdapat sedikit rentang variasi individual yang dapat diterima.
Bagian terbesar waktu tidur berlangsung di malam hari dengan rata-rata periode waktu tidur antara 10-12 jam. Tabel 1 menunjukkan perkembangan normal tidur pada tiga tahun pertama kehidupan.
Tabel 1. Perkembangan normal tidur pada batita
Kelompok usia | Perkiraan lama tidur dalam 24 jam | Pola tidur |
Bayi baru lahir (0-28 hari) | 16-20 jam |
|
Bayi (1 bulan-1 tahun) |
|
|
Anak (1-3 tahun) | 12 jam | Tidur siang 1,5 - 3,5 jam, 1 kali/hari |
Mengingat pentingnya tidur yang cukup pada bayi dan anak, terdapat beberapa hal yang dapat dibiasakan sejak dini untuk membentuk pola tidur yang baik, yaitu:
1. MomDad dapat membantu bayi baru lahir mengenali isyarat terang-gelap untuk melatih irama tubuhnya di usia dua bulan. Perbanyak interaksi saat bayi terbangun pada pagi hingga sore hari dengan berbicara, bermain, maupun bernyanyi. Pada malam hari, kurangi stimulus dengan mengurangi cahaya lampu dan suara, serta berinteraksi sesuai kebutuhan bayi saja.
2. Kenali tanda-tanda bayi mulai mengantuk dan berikan respons sewajarnya agar bayi dapat belajar tidur sendiri. Bila menunggu terlalu lama, bayi akan menjadi terlalu lelah dan sulit untuk tidur. Waktu terbaik untuk meletakkan bayi di tempat tidurnya adalah saat ia dalam keadaan mengantuk namun masih terjaga.
3. Pilih satu atau dua kegiatan yang rutin dilakukan sebagai pengantar tidur. Kegiatan ini dapat berupa aktivitas yang menenangkan, seperti memandikan, memijat, mengayun, berdoa, dan membacakan cerita sebelum tidur. Sebaiknya rutinitas ini tidak terlalu panjang atau terlalu merepotkan, karena jika telah terbiasa, anak akan selalu memerlukan kebiasaan ini sebagai pengantar tidur, bahkan jika ia terbangun tengah malam.
4. Waktu tidur optimal bagi anak adalah sebelum jam 9 malam, walaupun hal ini bukan merupakan aturan yang bersifat mengikat. Penerapan waktu tidur perlu dilaksanakan secara konsisten. MomDad sebaiknya tegas menerapkan waktu tidur yang telah ditetapkan, baik siang maupun malam hari, karena perubahan sedikit saja dapat membuat anak terus menunda-nunda dan membuat tuntutan yang makin tidak masuk akal.
5. Apabila anak mengalami mimpi buruk atau teror tidur, tenangkan, kemudian bantu anak untuk tidur kembali. Penting untuk memindahkan benda-benda yang berbahaya dan menyediakan lingkungan yang aman. Mimpi buruk atau teror tidur jarang mencerminkan suatu penyakit organik dan biasanya menghilang seiring dengan bertambahnya usia.
Sumber foto: Freepik
Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.