Tantangan yang sering dihadapi orang tua adalah memastikan bahwa MPASI yang diberikan tidak hanya mencukupi secara kuantitas, tetapi juga berkualitas dan bervariasi. Variasi nutrisi dalam MPASI penting untuk mencegah kekurangan zat gizi tertentu dan membantu bayi mengenal berbagai rasa serta tekstur makanan. Bagaimana sih memvariasikan nutrisi pada MPASI agar gizi si Kecil terpenuhi? Simak tipsnya di bawah, ya. Mulai dengan Makanan Kaya Zat BesiZat besi merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan otak. Sumber zat besi hewani seperti daging merah, ayam, dan ikan memiliki ketersediaan hayati tinggi.Perkenalkan Berbagai Jenis Sayur dan BuahMemberikan berbagai jenis sayur dan buah sejak dini membantu bayi mengenal beragam rasa dan tekstur, serta menyediakan vitamin dan mineral penting. Mulailah dengan sayuran seperti wortel, labu, dan bayam, serta buah-buahan seperti pisang, apel, dan pir.​ Namun perlu diingat, bahwa sayur dan buah sifatnya hanya pengenalan saja ya MomDad, bukan sebagai menu atau hidangan utama.Sertakan Sumber Protein Nabati dan HewaniProtein penting untuk pertumbuhan jaringan tubuh. Selain daging, sumber protein lain seperti telur, tahu, tempe, dan kacang-kacangan dapat dimasukkan dalam menu MPASI. Variasi sumber protein membantu memenuhi kebutuhan asam amino esensial bayi. Asam amino esensial adalah asam amino yang tidak bisa dibentuk sendiri oleh tubuh, sehingga perlu asupan dari makanan.Gunakan Bahan Makanan Lokal dan MusimanMemanfaatkan bahan makanan lokal dan musiman tidak hanya lebih ekonomis tetapi juga memastikan kesegaran dan kandungan nutrisi yang optimal. Misalnya, menggunakan ubi jalar, jagung, atau daun kelor sebagai bagian dari menu MPASI.Hindari Penambahan Garam dan GulaBayi tidak memerlukan tambahan garam dan gula dalam makanannya, khususnya saat MPASI pertama. Penggunaan garam dan gula dapat membebani ginjal bayi dan membentuk preferensi rasa yang kurang sehat di kemudian hari. Jika ingin memperkaya rasa pada MPASI, sebaiknya gunakan bahan-bahan alami, seperti daun salam, kayu manis, atau bawang putih. Memberikan variasi nutrisi dalam MPASI adalah kunci untuk memastikan bayi mendapatkan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal. Dengan memperkenalkan berbagai jenis makanan sejak dini, orang tua membantu bayi mengembangkan kebiasaan makan sehat yang akan bertahan hingga dewasa. Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding" title="https://www.who.int/health-topics/complementary-feeding" target="_blank">World Health Organization. (2023). Complementary feeding</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://naitreetgrandir.com/en/step/0-12-months/feeding/introducing-complementary-foods/" title="https://naitreetgrandir.com/en/step/0-12-months/feeding/introducing-complementary-foods/" target="_blank">Naître et grandir. (n.d.). Introducing complementary foods</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://naitreetgrandir.com/en/step/0-12-months/feeding/introducing-complementary-foods/" title="https://naitreetgrandir.com/en/step/0-12-months/feeding/introducing-complementary-foods/" target="_blank">Introducing complementary foods</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.mdpi.com/2072-6643/15/13/3041" title="https://www.mdpi.com/2072-6643/15/13/3041" target="_blank">MDPI. (2023). Dietary Strategies for Complementary Feeding between 6 and 24 Months: A Narrative Review&nbsp;</a></li></ul>

Tips Memberikan Variasi Nutrisi MPASI agar Gizi Terpenuhi

tips-memberikan-variasi-nutrisi-mpasi-agar-gizi-terpenuhi-1745827676136

Masa pemberian MPASI merupakan fase krusial dalam tumbuh kembang anak. Namun, tidak sedikit orang tua yang menghadapi tantangan ketika berat badan si kecil tidak bertambah sesuai harapan. Kondisi ini bisa menjadi sumber kekhawatiran, terutama jika sudah mencoba berbagai jenis makanan namun hasilnya tetap nihil. Lantas, permasalahan MPASI apa aja sih yang bikin berat badan anak seret? 1. Pengenalan MPASI yang Terlalu Dini atau TerlambatWaktu yang tepat untuk memulai MPASI adalah di usia 6 bulan. Memperkenalkan makanan padat sebelum usia ini dapat meningkatkan risiko obesitas di kemudian hari, sementara keterlambatan dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan optimal. Studi menunjukkan bahwa pengenalan MPASI sebelum usia 4 bulan atau setelah 6 bulan dapat berdampak negatif pada pertumbuhan anak [1].2. Asupan Energi dan Protein yang Tidak MemadaiSelama masa MPASI, penting untuk memastikan bahwa makanan yang diberikan mengandung cukup energi dan protein. Kekurangan asupan ini dapat menyebabkan pertumbuhan yang lambat. Penelitian menunjukkan bahwa asupan energi dan protein yang lebih tinggi selama masa MPASI berhubungan dengan peningkatan berat badan yang lebih besar pada bayi [2].3. Kurangnya Variasi dan Kepadatan Nutrisi dalam MakananMemberikan makanan yang bervariasi dan kaya nutrisi sangat penting. Diet yang monoton dan kurang padat nutrisi dapat menyebabkan defisiensi mikronutrien dan pertumbuhan yang terhambat. Anak-anak membutuhkan makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi juga kaya akan vitamin dan mineral penting.4. Masalah Kesehatan yang MendasarBeberapa kondisi medis seperti infeksi kronis, gangguan pencernaan, atau masalah metabolik dapat mempengaruhi nafsu makan dan penyerapan nutrisi, yang pada akhirnya berdampak pada pertumbuhan berat badan. Penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran mengenai pertumbuhan anak.5. Praktik Pemberian Makan yang Tidak TepatCara pemberian makan juga memainkan peran penting. Memberi makan anak secara paksa atau dalam suasana yang tidak menyenangkan dapat menyebabkan anak menolak makanan, yang berdampak pada asupan nutrisi mereka. Menciptakan lingkungan makan yang positif dan responsif dapat membantu meningkatkan nafsu makan anak. Menangani masalah berat badan anak yang sulit naik selama masa MPASI memerlukan pendekatan yang holistik. Memastikan waktu pengenalan MPASI yang tepat, menyediakan makanan yang kaya energi dan nutrisi, serta menciptakan lingkungan makan yang positif adalah langkah-langkah penting. Jika setelah melakukan berbagai upaya berat badan anak tetap tidak bertambah, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi anak untuk evaluasi lebih lanjut. Referensi:<ul><li>Dewey, K. G., &amp; Chaparro, C. M. (2007). Session 4: Mineral metabolism and body composition iron status of breast-fed infants. Proceedings of the Nutrition Society, 66(3), 412–422.</li><li>Michaelsen, K. F., Hoppe, C., Roos, N., Kaestel, P., Stougaard, M., Lauritzen, L., ... &amp; Mølgaard, C. (2009). Choice of foods and ingredients for moderately malnourished children 6 months to 5 years of age. Food and Nutrition Bulletin, 30(3_suppl3), S343–S404.</li></ul>

5 Masalah MPASI yang Bikin Berat Badan Anak Seret Terus

5-masalah-mpasi-yang-bikin-berat-badan-anak-seret-terus-1745827452533

Menambah berat badan anak yang mengalami kesulitan dalam pertumbuhan memerlukan pendekatan nutrisi yang tepat. Protein hewani merupakan salah satu komponen penting dalam mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Dari banyak pilihan, berikut 5 prohe terbaik yang dapat membantu menambah berat badan anak. 1. TelurTelur merupakan sumber protein lengkap yang mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. Setiap butir telur mengandung sekitar 6 gram protein dan 5 gram lemak, menjadikannya pilihan ideal untuk mendukung pertumbuhan anak. Selain itu, telur juga kaya akan vitamin dan mineral penting seperti vitamin B, selenium, dan vitamin D. [1]2. Daging Ayam Tanpa KulitDaging ayam tanpa kulit adalah sumber protein yang rendah lemak jenuh, sehingga baik untuk pertumbuhan anak. Mengolah daging ayam dengan cara dipanggang atau direbus dapat mempertahankan nilai gizinya tanpa menambahkan lemak berlebih.3. Daging Sapi Tanpa LemakDaging sapi tanpa lemak menyediakan protein berkualitas tinggi serta zat besi yang penting untuk mencegah anemia pada anak. Namun, konsumsi daging merah sebaiknya dibatasi dan dipilih bagian yang rendah lemak untuk menghindari asupan lemak jenuh yang berlebihan. [2]4. Ikan BerlemakIkan berlemak seperti salmon dan tuna kaya akan protein dan asam lemak omega-3 yang mendukung perkembangan otak anak. Selain itu, ikan juga merupakan sumber vitamin D yang penting untuk kesehatan tulang. [3]5. Produk Susu Penuh LemakProduk susu penuh lemak seperti susu murni, yogurt, dan keju menyediakan kombinasi protein, kalsium, dan lemak yang mendukung pertumbuhan dan penambahan berat badan anak. Namun, konsumsi produk susu sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan dan toleransi anak terhadap laktosa. Memilih sumber protein hewani yang tepat dapat membantu menambah berat badan anak secara sehat. Penting untuk memastikan bahwa asupan protein disesuaikan dengan kebutuhan individu anak dan dikombinasikan dengan pola makan seimbang serta aktivitas fisik yang sesuai. Referensi:<ol><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.elementnutritionco.com/best-food-for-weight-gain-in-toddlers-kids/?utm_source=chatgpt.com" title="https://www.elementnutritionco.com/best-food-for-weight-gain-in-toddlers-kids/?utm_source=chatgpt.com" target="_blank">Best Foods for Weight Gain in Toddlers &amp; Kids to Support Healthy Growth&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.childrens.com/health-wellness/best-sources-of-protein-for-kids" title="https://www.childrens.com/health-wellness/best-sources-of-protein-for-kids" target="_blank">Best sources of protein for kids | Children’s Health</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.childrens.com/health-wellness/best-sources-of-protein-for-kids" title="https://www.childrens.com/health-wellness/best-sources-of-protein-for-kids" target="_blank">﻿﻿</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.verywellhealth.com/top-fish-choices-to-boost-your-protein-intake-8763442" title="https://www.verywellhealth.com/top-fish-choices-to-boost-your-protein-intake-8763442" target="_blank">12 Protein-Packed Fish to Boost Your Diet</a></li></ol>

5 Pilihan Prohe Terbaik untuk BB Booster Anak

5-pilihan-prohe-terbaik-untuk-bb-booster-anak-1745769489848

Film animasi Indonesia Jumbo tidak hanya menyuguhkan kisah yang menyentuh, tetapi juga mengandung berbagai nilai moral yang relevan untuk anak-anak maupun orang tua. Kisah Don yang penuh semangat dan imajinasi menyimpan banyak pelajaran berharga tentang keberanian, persahabatan, dan pentingnya dukungan keluarga. Bagi orang tua, film ini juga menjadi pengingat akan peran penting mereka dalam membentuk kepercayaan diri anak. Berikut adalah lima pesan yang bisa kita petik dari film ini. Menghargai Impian Anak, Sekecil Apa pun ItuDalam cerita Jumbo, Don memiliki mimpi yang mungkin tampak sederhana atau tidak penting bagi orang dewasa. Namun, dari mimpinya tersebut muncul semangat dan harapan yang besar. Orang tua memiliki peran penting dalam mendengarkan dan menghargai mimpi anak, serta memberikan dukungan tanpa menghakimi.Anak yang Pemalu Tetap Memiliki Potensi BesarDon digambarkan sebagai anak yang tidak menonjol dan kerap merasa ragu terhadap dirinya sendiri. Namun, perjalanan dalam film menunjukkan bahwa setiap anak, termasuk yang pemalu atau pendiam sekalipun, memiliki potensi luar biasa jika diberi kesempatan dan dukungan yang tepat.Dorongan Orang Tua Hendaknya Tidak Menjadi TekananAmbisi orang tua yang berlebihan sering kali tanpa sadar menjadi tekanan bagi anak. Film ini mengingatkan bahwa dukungan yang tulus dan apresiasi terhadap proses jauh lebih penting daripada tuntutan untuk menjadi "terbaik". Anak dapat berkembang optimal saat merasa dicintai dan dihargai, bukan saat merasa harus memenuhi ekspektasi tertentu.Pentingnya Penerimaan Tanpa SyaratDon mengalami perundungan karena penampilannya. Namun, ia mulai membangun rasa percaya diri ketika berada di lingkungan yang menerima dirinya apa adanya. Anak-anak sangat membutuhkan perasaan diterima dan disayangi tanpa syarat, karena hal tersebut menjadi fondasi bagi perkembangan emosi dan sosial mereka.Kegagalan adalah Bagian dari Proses BelajarPerjalanan Don dalam film tidak selalu mulus. Ia mengalami tantangan dan kegagalan. Namun, dari situlah ia belajar banyak hal penting. Anak perlu diajarkan bahwa kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses belajar yang berharga. Peran orang tua adalah memberikan ruang bagi anak untuk mencoba kembali, tanpa rasa takut akan dihakimi. Film Jumbo menjadi pengingat bahwa cerita anak-anak pun bisa membawa pesan yang kuat dan menyentuh. Dengan menonton film ini bersama, MomDad dan si Kecil bisa membuka ruang diskusi tentang nilai-nilai kehidupan dengan cara yang menyenangkan dan menyentuh hati. Sudah ajak si Kecil nonton filmnya belum, MomDad?

5 Pesan Bermakna untuk Orang Tua dari Film Jumbo 

5-pesan-bermakna-untuk-orang-tua-dari-film-jumbo--1745634276465

Kaldu merupakan salah satu komponen penting dalam Makanan Pendamping ASI (MPASI) karena kaya akan nutrisi dan dapat meningkatkan cita rasa makanan bayi tanpa perlu menambahkan garam atau penyedap buatan. Namun, durasi merebus kaldu sering menjadi pertanyaan bagi banyak orang tua, berapa lama waktu yang tepat untuk merebus kaldu agar nutrisi maksimal tanpa mengorbankan rasa dan keamanan? Kaldu Ayam untuk MPASIUntuk kaldu ayam yang digunakan dalam MPASI, beberapa sumber merekomendasikan durasi merebus sebagai berikut:​<ul><li>20–30 menit: Merebus potongan ayam tanpa tulang bersama sayuran seperti wortel, seledri, dan bawang selama 20 menit dapat menghasilkan kaldu yang ringan dan cocok untuk bayi. ​</li><li>2–3 jam: Merebus seluruh ayam atau bagian dengan tulang selama 2–3 jam akan menghasilkan kaldu yang lebih kaya nutrisi dan rasa.</li></ul> Kaldu Tulang (Bone Broth) untuk MPASIKaldu tulang dikenal karena kandungan kolagen dan mineralnya yang tinggi, yang bermanfaat untuk pertumbuhan bayi. Durasi merebus kaldu tulang biasanya lebih lama:​<ul><li>4–6 jam: Merebus tulang ayam atau sapi dengan api kecil selama 4–6 jam dapat menghasilkan kaldu yang kaya akan nutrisi. ​</li><li>8–12 jam: Untuk hasil yang lebih optimal, beberapa ahli merekomendasikan merebus tulang selama 8–12 jam untuk mengekstrak lebih banyak nutrisi.</li><li>24 jam atau lebih: Merebus tulang selama 24 jam atau lebih dapat menghasilkan kaldu yang sangat kaya nutrisi, namun perlu diperhatikan bahwa durasi yang terlalu lama dapat mempengaruhi rasa dan kejernihan kaldu.</li></ul> Tips Merebus Kaldu untuk MPASI<img src="https://s3.ap-southeast-3.amazonaws.com/assets.primaku.com/editor/9753af1eaed5711335b7797ee3ea48b8_1745579324613.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="kaldu untuk MPASI_1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1459px; min-height: 0px;"> Agar sukses membuat kaldu MPASI, MomDad juga perlu memperhatikan tips berikut:<ul><li>Gunakan api kecil: Merebus dengan api kecil membantu mengekstrak nutrisi tanpa merusak komponen penting dalam kaldu.​</li><li>Hindari penambahan garam: Untuk MPASI, sebaiknya tidak menambahkan garam atau penyedap rasa buatan.​</li><li>Saring kaldu dengan baik: Setelah merebus, saring kaldu untuk menghilangkan partikel kasar dan lemak berlebih.​</li><li>Simpan dengan benar: Kaldu dapat disimpan di kulkas selama 3–4 hari atau dibekukan hingga 3 bulan.​</li></ul>Nah yang terpenting, selalu pastikan untuk menggunakan bahan-bahan segar dan metode penyimpanan yang tepat untuk menjaga kualitas kaldu. Dengan memahami durasi dan teknik merebus kaldu yang tepat, MomDad dapat menyediakan MPASI yang bergizi dan aman bagi si Kecil. Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://howtofeedapickyeater.com/homemade-chicken-broth-for-babies-and-toddlers-second-broth/" title="https://howtofeedapickyeater.com/homemade-chicken-broth-for-babies-and-toddlers-second-broth/" target="_blank">Homemade Chicken Broth for Babies and Toddlers&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://ohhealthybaby.com/babys-first-bone-broth/" title="https://ohhealthybaby.com/babys-first-bone-broth/" target="_blank">Baby's first bone broth recipe, benefits &amp; more&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.foodandwine.com/how-to-make-bone-broth-8764650" title="https://www.foodandwine.com/how-to-make-bone-broth-8764650" target="_blank">Bone Broth Is Liquid Gold — Here’s How to Make It&nbsp;</a></li></ul><div> </div>

Berapa Lama Rebus Kaldu untuk MPASI?

berapa-lama-rebus-kaldu-untuk-mpasi--1745579525059

3 Resep Puree Buah Simpel untuk MPASI Pertama si Kecil

3-resep-puree-buah-simpel-untuk-mpasi-pertama-si-kecil-1745578767275

Mulai dari tidak merespons suara, belum mengoceh, sampai tidak meniru suara atau gestur—semua itu bisa jadi sinyal awal bahwa si Kecil butuh bantuan ekstra.Supaya nggak terlewat, yuk kenali tanda-tanda red flag kemampuan bicara pada bayi usia 6–12 bulan berikut ini.<div><div dir="ltr" style="margin-left:0pt;" align="left"><table style="border: none; table-layout: fixed; width: 451.276pt;" class="e-rte-table"><tbody><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(217, 217, 217); padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Usia</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; background-color: rgb(217, 217, 217); padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tanda Red Flag Kemampuan Bicara</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">6 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak merespons suara keras atau namanya sendiri<span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak tersenyum saat diajak bicara</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">7 - 8 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak mulai mengoceh (belum ada suara seperti “ba-ba”, “da-da”)<span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak menunjukkan ekspresi sosial saat diajak bicara</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">9 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak meniru suara atau ekspresi wajah<span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Belum mulai menggunakan gestur (misal angkat tangan minta digendong)</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">10 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak merespons permainan sosial seperti “cilukba”<span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak mengikuti arah suara</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">11 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Belum mencoba menunjuk atau memperlihatkan objek untuk menarik perhatian orang lain</td></tr><tr style="height:0pt"><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">12 bulan</td><td style="border-width: 1pt; border-color: rgb(0, 0, 0); vertical-align: top; padding: 5pt; overflow: hidden; overflow-wrap: break-word;"><span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak bisa mengatakan satu kata bermakna (seperti “mama” atau “dada”)<span style="font-size: 12pt; font-family: Arial, sans-serif; color: rgb(0, 0, 0); background-color: transparent; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">- Tidak menggunakan gestur seperti melambaikan tangan, menggeleng, atau mengangguk</td></tr></tbody></table>Mendeteksi keterlambatan bicara sejak dini bisa membuat perbedaan besar dalam tumbuh kembang anak. Demi mencegah keterlambatan bicara pada anak, MomDad bisa ikut<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.page.link/speechdelay" title="https://primaku.page.link/speechdelay" target="_blank"> Kelas Speech Delay yang langsung dipandu oleh dr. Herbowo Agung, Sp.A(K),</a> Dokter Anak, sekaligus Ahli Neurologi.&nbsp;Ingat, lebih baik cek sejak awal daripada menunggu terlalu lama. Karena setiap anak berhak punya kesempatan tumbuh dan berkembang dengan optimal. Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.gosh.nhs.uk/conditions-and-treatments/procedures-and-treatments/speech-and-language-development-birth-12-months/" title="https://www.gosh.nhs.uk/conditions-and-treatments/procedures-and-treatments/speech-and-language-development-birth-12-months/" target="_blank">Speech and language development from birth to 12 months | Great Ormond Street Hospital&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html" title="https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html" target="_blank">Important Milestones: Your Baby By Six Months | CDC&nbsp;</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html" title="https://www.cdc.gov/ncbddd/actearly/milestones/milestones-6mo.html" target="_blank">﻿﻿</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.betterspeech.com/post/spot-early-signs-of-speech-delay?utm_source=chatgpt.com" title="https://www.betterspeech.com/post/spot-early-signs-of-speech-delay?utm_source=chatgpt.com" target="_blank">Spot Early Signs of Speech Delay in Your Child | Better Speech</a></li></ul></div></div>

Tabel Panduan Dasar Red Flag Bicara Bayi Usia 6–12 Bulan

tabel-panduan-dasar-red-flag-bicara-bayi-usia-6-12-bulan-1745508544062

Pertumbuhan anak yang tidak sesuai dengan tahapan usianya dapat menjadi indikator awal adanya gangguan kesehatan atau kekurangan nutrisi. Penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda keterlambatan pertumbuhan sejak dini agar intervensi dapat dilakukan secara tepat waktu. Yuk, kenali tanda-tandanya sejak dini! Tanda-Tanda Anak Tidak Tumbuh Sesuai UsiaBeberapa tanda anak tidak tumbuh sesuai usia bisa terlihat dari tinggi badan yang stagnan, berat badan yang tidak bertambah, hingga keterlambatan kemampuan motorik dan bicara.Mengetahui ciri-ciri keterlambatan pertumbuhan sejak dini bisa membantu MomDad mengambil langkah tepat sebelum berdampak lebih serius.Nah, berikut beberapa tanda yang perlu diperhatikan:<ul><li>Pertumbuhan tinggi badan yang lambat: Anak tumbuh kurang dari 5 cm per tahun antara usia 2 hingga 4 tahun, atau kurang dari 4 cm per tahun antara usia 4 hingga 6 tahun. [1]</li><li>Berat badan tidak bertambah sesuai usia: Berat badan anak tetap atau bahkan menurun dalam jangka waktu tertentu. ​Normalnya, berat badan anak akan bertambah seiring bertambahnya usia—meski kecepatannya bisa berbeda-beda tiap anak. Tapi, kalau berat badannya stagnan (tidak naik sama sekali) atau justru menurun selama beberapa minggu atau bulan, bisa jadi itu tanda red flag bahwa ada masalah pada pertumbuhan atau kesehatannya.</li><li>Perkembangan motorik terlambat: Anak mengalami keterlambatan dalam duduk, merangkak, atau berjalan dibandingkan dengan anak seusianya. ​</li><li>Kurangnya respons sosial: Anak tidak menunjukkan respons sosial yang sesuai usia, seperti tersenyum atau berinteraksi dengan orang lain. [2]</li><li>Iritabilitas dan kelelahan: Anak tampak mudah marah, lelah, atau kurang berenergi. ​</li></ul> Penyebab Umum Gangguan PertumbuhanBeberapa penyebab umum meliputi:<ul><li>Kekurangan nutrisi: Asupan kalori dan nutrisi yang tidak mencukupi dapat menghambat pertumbuhan anak [3]. Kalau tinggi badan anak hanya bertambah kurang dari 5 cm per tahun di usia 2–4 tahun, atau kurang dari 4 cm per tahun di usia 4–6 tahun, maka bisa dianggap lambat atau stagnan.</li><li>Kondisi medis kronis: Penyakit seperti penyakit celiac, penyakit ginjal kronis, atau gangguan hormonal dapat memengaruhi pertumbuhan. [4]</li><li>Masalah penyerapan nutrisi: Gangguan pada sistem pencernaan yang menghambat penyerapan nutrisi penting.</li></ul>Jika MomDad memperhatikan salah satu atau beberapa tanda di atas pada si Kecil, sebaiknya konsultasikan dengan dokter anak. Pemeriksaan dini dapat membantu mengidentifikasi dan menangani masalah pertumbuhan sebelum menjadi lebih serius.​Memantau pertumbuhan anak secara rutin dan memahami tanda-tanda gangguan pertumbuhan adalah langkah penting dalam memastikan kesehatan dan perkembangan optimal si Kecil. Referensi:<ul><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/g/growth-problems-in-children.html" title="https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/g/growth-problems-in-children.html" target="_blank">Growth Problems in Children | Cedars-Sinai</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/g/growth-problems-in-children.html" title="https://www.cedars-sinai.org/health-library/diseases-and-conditions---pediatrics/g/growth-problems-in-children.html" target="_blank">﻿﻿</a><a class="e-rte-anchor" href="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=failure-to-thrive-ftt-in-children-90-P02297" title="https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=failure-to-thrive-ftt-in-children-90-P02297" target="_blank">Failure to Thrive (FTT) in Children - Stanford Medicine Children's Health</a></li><li><a class="e-rte-anchor" href="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/failure-to-thrive" title="https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/failure-to-thrive" target="_blank">Failure To Thrive (Growth Faltering) Signs &amp; Treatment</a></li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.childrensmercy.org/departments-and-clinics/endocrinology/understanding-short-stature" title="https://www.childrensmercy.org/departments-and-clinics/endocrinology/understanding-short-stature">https://www.childrensmercy.org/departments-and-clinics/endocrinology/understanding-short-stature </a></li></ul>

Tips Memberikan Variasi Nutrisi MPASI agar Gizi Terpenuhi

Tips Memberikan Variasi Nutrisi MPASI agar Gizi Terpenuhi

5 Masalah MPASI yang Bikin Berat Badan Anak Seret Terus

5 Masalah MPASI yang Bikin Berat Badan Anak Seret Terus

5 Pilihan Prohe Terbaik untuk BB Booster Anak

5 Pilihan Prohe Terbaik untuk BB Booster Anak

5 Pesan Bermakna untuk Orang Tua dari Film Jumbo

5 Pesan Bermakna untuk Orang Tua dari Film Jumbo

Berapa Lama Rebus Kaldu untuk MPASI?

Berapa Lama Rebus Kaldu untuk MPASI?

3 Resep Puree Buah Simpel untuk MPASI Pertama si Kecil

3 Resep Puree Buah Simpel untuk MPASI Pertama si Kecil

Tabel Panduan Dasar Red Flag Bicara Bayi Usia 6–12 Bulan

Tabel Panduan Dasar Red Flag Bicara Bayi Usia 6–12 Bulan

Tanda Anak Tidak Tumbuh Sesuai Usia, si Kecil Alami Ini?

Tanda Anak Tidak Tumbuh Sesuai Usia, si Kecil Alami Ini?