Merawat kebersihan kuku bayi sangatlah penting dilakukan secara hati-hati. Pasalnya, kuku dan jari bayi masih sangat kecil dan rentan, sehingga tidak bisa disamakan dengan perawatan kuku anak yang sudah besar. Lantas, gimana sih cara merawat kuku bayi dengan aman?Memotong kuku dengan aman<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662980456545-60d85b71.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-611867958-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Bayi baru lahir memiliki kuku yang lunak dan terkadang dapat dengan mudah terkikis oleh pakaian atau gesekan dengan benda-benda yang disentuh. Meskipun demikian, kuku bayi baru lahir tumbuh dengan cepat. Menggunting kuku bayi dapat disesuaikan dengan kebutuhan, karena pada 6 minggu pertama umumnya gerakan bayi masih belum terarah dan kemungkinan bayi menggores wajahnya sendiri. Jika MomDad mendapati ujung kuku yang lancip atau kasar, maka MomDad dapat menggunting kuku bayi dengan hati-hati.Berikut adalah cara memotong kuku bayi yang benar:<ul><li style="text-align: justify;">Potong kuku bayi saat ia tertidur/ mengantuk/ saat bayi tenang</li><li style="text-align: justify;">Potong kuku bayi setelah ia mandi agar kuku menjadi lebih lunak</li><li style="text-align: justify;">Pastikan MomDad memiliki pencahayaan yang cukup, dan peganglah tangan bayi dengan baik agar menghindari kulitnya tergores gunting kuku, atau MomDad juga dapat meminta bantuan orang lain untuk memegangi bayi</li><li style="text-align: justify;">&nbsp;MomDad dapat menggunakan gunting kuku biasa atau gunting bayi yang memiliki ujung bulat</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga dapat menggunakan papan pengikir saja (tanpa harus menggunting) untuk mengikis ujung kuku yang tajam</li><li style="text-align: justify;">Alihkan perhatian bayi dengan mengajaknya bernyanyi atau bermain</li></ul>Pentingnya menjaga kebersihan kuku bayi&nbsp;<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662980465269-9db54c75.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1234626152-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Infeksi kuku dapat terjadi baik oleh jamur, bakteri atau virus. Cara agar menjaga kebersihan kuku adalah menghindari kebiasaan menggigit kuku, baik oleh MomDad maupun oleh bayi karena dapat memindahkan bakteri dari mulut ke kuku bayi dan menimbulkan infeksi.Selain itu, Hindari juga menarik atau menguliti kuku bayi karena MomDad dapat menarik terlalu jauh dan menimbulkan luka di bantalan kuku. Terakhir, MomDad juga harus menghindari menggunting kuku bayi melewati batas tepi karena dapat meningkatkan risiko tumbuhnya kuku ke dalam kulit (ingrown nails) dan infeksi.Itu dia	penjelasan singkat mengenai perawatan kuku bayi agar selalu bersih dan sehat. Jangan lupa diterapkan ya saat memotong kuku si Kecil.Ingin tips dan informasi lainnya seputar perawatan si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div>Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div>

Tips Aman Memotong dan Merawat Kuku Bayi 

tips-aman-memotong-dan-merawat-kuku-bayi-

Sebelum memasuki masa MPASI, bayi memperoleh nutrisi dari air susu ibunya. Karena itu, setiap ibu yang menyusui dianjurkan untuk memperhatikan setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi. Sayangnya, ada banyak pernyataan keliru seputar asupan ibu menyusui, salah satunya ibu menyusui (busui) tidak boleh mengonsumsi es atau minuman dingin karena bisa menyebabkan si kecil pilek. Kira-kira, ini mitos atau fakta, ya?Mitos atau fakta?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662952631429-74ac257f.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1401241722-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Pendapat yang menyebutkan bayi bisa pilek setelah ibunya minum es adalah mitos, sehingga tidak seharusnya dipercaya ya, Mom! Faktanya, air es yang dikonsumsi oleh busui akan masuk ke saluran cerna, yang kemudian diserap oleh usus dan masuk ke pembuluh darah beserta nutrisi lain yang dimakan oleh ibu.ASI diproduksi oleh kelenjar penghasil susu di payudara, sehingga tidak memiliki hubungan langsung dengan air es dan tidak berarti ASI ibu menjadi dingin ketika busui minum es. Kandungan makronutrien pada ASI tidak dipengaruhi oleh asupan ibu, dan ASI yang dihasilkan di payudara ibu akan tetap sampai ke bayi dalam suhu optimal (suhu tubuh).ASI menularkan pilek?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662952399425-26565ba9.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="close-up-portrait-pretty-woman-blowing-her-nose-with-napkin-catch-cold-feeling-sick-isolated-frowning.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Lalu, bagaimana jika ibu sedang pilek, apakah ASI-nya juga bisa menjadi penyebab anak tertular pilek juga? Nah, untuk pertanyaan ini sudah jelas tidak benar ya, Mom. Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus saluran napas dan menyebar melalui droplet saluran napas atau udara.Bayi yang ketularan pilek saat ibu sedang pilek bukanlah berasal dari ASI, melainkan dari percikan ingus atau lendir atau sputum ibu yang mengandung partikel virus dan terhirup oleh bayi. Sebaliknya, apabila ibu sudah membentuk kekebalan terhadap virus tertentu, justru antibodi tersebut akan ditransfer melalui ASI, sehingga dapat melindungi bayi dari penyakit virus dengan memberikan kekebalan pasif.Tetap waspada<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662952417525-ed610e31.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="young-woman-drinking-iced-coffee.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Meskipun begitu, Mom tetap harus waspada terhadap kehigienisan es yang Mom konsumsi. Es yang Mom beli di luar bisa saja tidak sepenuhnya bersih dan ada kemungkinan terkontaminasi bakteri. Mom mungkin tidak apa-apa karena memiliki sistem imun yang kuat, namun bisa jadi si kecil sakit karena sistem imunnya masih lemah.Jika memang bisa menghindari minum es, sebaiknya hindari. Namun, jika Mom ingin minum es, akan lebih baik jika es dibuat sendiri di rumah untuk menjaga kehigienisannya. Usahakan juga agar Mom mencukupi kebutuhan cairan harian agar tidak mudah dehidrasi, karena biasanya keinginan minum es muncul saat dehidrasi.Ingin tips dan informasi lainnya seputar menyusui? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! <div>Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.</div>

Busui Minum Es Bikin Bayi Pilek, Mitos vs Fakta?

busui-minum-es-bikin-bayi-pilek--mitos-vs-fakta-

Setiap momen ulang tahun si Kecil pasti terasa spesial, karena akan ada perubahan baru dalam dirinya dari tahun ke tahun. Terlebih lagi di ulang tahun pertamanya. Wah, mungkin MomDad ingin merayakan tahun pertama si Kecil hadir di dunia dengan cara yang istimewa. Nah, bagi MomDad yang sedang bimbang ingin merayakan ulang tahun pertama si Kecil, yuk simak pertimbangan berikut!Perayaan ulang tahun pertama si Kecil, perlu enggak?<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662856111221-b8ecb73c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-667603502-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> MomDad patut bersyukur, karena di usianya yang menginjak 1 tahun, si Kecil dapat tumbuh sehat dan ceria. Tidak ada larangan untuk merayakan ulang tahun pertama anak. Dirayakan atau tidak, tentu bukan suatu masalah, sebab anak belum paham makna perayaan ulang tahun. Sekalipun dirayakan, si Kecil juga belum mengerti. Ada baiknya jika MomDad simpan saja dulu ide merayakan ulang tahun si Kecil dan bisa diwujudkan di usia yang tepat.Menyelenggarakan pesta ulang tahun<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662856122240-d31ec90d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1367919383-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Adapun jika ingin dirayakan, MomDad bisa menyelenggarakan sebuah acara keluarga yang hanya mengundang keluarga dan teman dekat. Pasalnya, anak usia 1 tahun masih takut jika melihat orang asing, apalagi dalam jumlah banyak. Adakan acara di rumah, tempat yang nyaman untuk si Kecil. Buat permainan interaktif antara anak dengan orang tua. Jangan lupa, sediakan hadiah istimewa untuk kenang-kenangan perayaan ulang tahun pertamanya.&nbsp;MomDad juga bisa membuatkan scrapbook yang memuat foto si Kecil selama satu tahun pertamanya sampai pada hari ulang tahunnya. Simpan dan berikan kepada si Kecil saat ia sudah berusia lebih besar. Rekam acara ulang tahun, ajak si Kecil nonton saat ia sudah memahami makna bertambahnya usia. Wah, si Kecil pasti senang!Ingin tahu tips dan informasi menarik lainnya seputar si Kecil? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;iStockReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Ulang Tahun Pertama si Kecil, Perlu Dirayakan Enggak, ya?

ulang-tahun-pertama-si-kecil--perlu-dirayakan-enggak--ya-

Mengenalkan bentuk dan warna merupakan langkah awal dalam membantu anak belajar keterampilan menulis, membaca, dan berhitung. Biasanya, anak mulai ada keinginan untuk mengenal bentuk warna pada usia 1,5 tahun hingga 2 tahun, ketika kosakata yang dikuasai sudah relatif banyak. Jika si Kecil sudah termasuk di usia tersebut dan tahu banyak kosakata, MomDad dapat mengenalkan warna padanya dengan cara:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662855919877-cbf4c0c3.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="time-shampoo-my-darling-cropped-shot-mother-washing-her-baby-boys-hair_590464-41458.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Mengenalkan warna pada balita dimulai dengan warna-warna primer, yaitu merah, kuning, dan biru.</li><li style="text-align: justify;">Setelah itu, MomDad bisa mengenalkan warna-warna turunan tiga warna tersebut. seperti hijau, merah muda, orange, dan lain-lain.</li><li style="text-align: justify;">Jika ingin mengenalkannya satu warna baru, MomDad dapat menggunakan satu hari khusus untuk mengulang-ulang warna tersebut.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa mengajaknya belajar warna saat bermain puzzle atau playdough, mewarnai dengan krayon, atau sambil membacakan buku cerita.</li><li style="text-align: justify;">Bila si Kecil salah menyebutkan warna yang kita inginkan, jangan disalahkan. Namun, akan lebih baik jika MomDad menyebutkan warna yang sebetulnya.</li><li style="text-align: justify;">MomDad perlu memahami bahwa anak dapat mengenal warna secara bertahap karena berkaitan dengan perkembangan penglihatan si Kecil. Umumnya, baru pada usia 3 tahun, anak mulai benar-benar mengenali warna.</li><li style="text-align: justify;">MomDad juga bisa mengenalkan warna sambil bermain. Misalnya, melalui warna pada mainannya atau sambil jalan-jalan, di mana MomDad bisa menyebutkan warna yang ada di sepanjang jalan, sambil bernyanyi, atau sambil membacakan buku anak.</li></ul>Apakah saat ini si Kecil sudah dapat mengenal warna, MomDad dan apa warna kesukaannya? Bagi yang belum mengenalkan warna pada si Kecil, MomDad bisa mencoba tips di atas. Selamat mencoba! Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar stimulasi? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto:&nbsp;iStockReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

kenalkan-warna-pada-si-kecil-dengan-cara-ini--yuk-

Memilih sepatu anak juga harus diperhatikan lho, MomDad. Pasalnya, sepatu yang tepat mampu membantu si Kecil agar nyaman dalam berlatih berjalan hingga bisa berjalan lancar. Makanya, saat membeli sepatu, MomDad perlu memperhatikan hal berikut:Lebar dan ukuran pasBelilah jenis sepatu anak yang dibuat sesuai dengan bentuk kakinya serta mempunyai lebar dan ukuran yang benarSepatu berbahan alami<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662855524335-34e82253.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="white-little-children-clothes-happy_1203-6053.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sepatu sebaiknya menggunakan bahan alami, seperti kulit, katun, atau kanvas agar mudah menyerap keringat dan kaki tidak menjadi lembap.Bagian depan sepatu cukupBagian depan sepatu harus cukup longgar agar jari-jarinya bisa berkembang.Bagian belakang sepatu kuat dan nyamanBagian belakangnya harus kuat dan nyaman sehingga dapat menjaga kaki agar tidak tersandung atau tergelincir.Selain itu, pilihlah sepatu dengan pengikat semacam gesper atau kancing daripada membuat simpul tali. Plus, karena kaki cepat tumbuh, hindari membeli sepatu mahal ya, MomDad. Jangan lupa juga cek sepatu si Kecil setiap dua bulan sekali, apakah masih cukup atau pas di kakinya.Nah itu dia tips saat memilih sepatu buat anak. Jadi, jangan hanya perhatikan modelnya bagus atau enggak ya, MomDad, tapi juga perhatikan elemen penting yang ada pada sepatu agar si Kecil tetap nyaman memakainya.Ingin tahu tips dan informasi menarik lainnya seputar&nbsp;anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Sumber foto:&nbsp;FreepikReference: #JanganSALAH Mengasuh Bayi by Asti Musman, buku cetakan pertama: 2018

Tips Memilih Sepatu yang Nyaman untuk si Kecil

tips-memilih-sepatu-yang-nyaman-untuk-si-kecil

Bagi sebagian anak, konsentrasi atau fokus mungkin menjadi satu hal yang sulit dilakukan karena mereka mudah terditraksi oleh hal lain. Padahal, konsentrasi sangat dibutuhkan, khususnya saat belajar atau melakukan aktivitas lain. Misalnya, si Kecil harus bisa fokus pada suatu bacaan agar dapat menarik kesimpulan dan ide utama dari suatu cerita. Lalu, gimana sih caranya melatih anak agar bisa fokus atau konsentrasi?Cara melatih konsentrasi pada anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662855271217-4956f88d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1056360056-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Anak yang mampu mengendalikan fokus dan konsentrasi pada suatu tugas atau kegiatan akan membuka semakin banyak peluang untuk berkembang yang pada akhirnya dapat meningkatkan rasa percaya dirinya.Sebenarnya, anak tidak mengalami kesulitan untuk fokus dan konsentrasi pada kegiatan yang paling mereka sukai. Namun, diperlukan juga ‘latihan’ agar&nbsp;si Kecil dapatu fokus pada semua kegiatan, termasuk yang kurang mereka sukai.Nah, untuk melatih fokus atau konsentrasi siKecil, MomDad bisa lakukan beberapa hal dibawah ini, seperti:<ul style="margin-bottom: 1rem; text-align: left;"><li style="text-align: justify;">Sisihkan waktu untuk si Kecil agar dapat melatih konsentrasinya pada kegiatan spesifik. Umumnya, anak usia prasekolah dapat memberikan fokus dan konsentrasi selama 5-20 menit bergantung pada jenis aktivitasnya.</li><li style="text-align: justify;">Lakukan satu kegiatan pada satu waktu (do one thing at a time). Melakukan beberapa kegiatan sekaligus dalam satu waktu dapat menurunkan konsentrasi, serta mengurangi performa si Kecil dalam menyelesaikan tugas.</li><li style="text-align: justify;">Siapkan ruangan atau tempat khusus yang minim distraksi atau gangguan, misalnya: meja dan ruangan khusus untuk mengerjakan tugas rumah tidak satu ruangan dengan berbagai alat digital seperti TV, gadget atau telepon.</li><li style="text-align: justify;">Sediakan waktu untuk istirahat disela-sela tugas.</li><li style="text-align: justify;">Bagilah tugas yang sulit menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, misalnya: saat si Kecil belajar mengikat tali sepatu, bagilah kegiatan tersebut menjadi lebih sederhana dengan awalnya hanya mengikat simpul pertama, kemudian membuat kedua simpul untuk akhirnya diikat.&nbsp;</li></ul>Selain ‘latihan’ di atas, MomDad juga bisa lho melakukan beberapa kegiatan seru dan menyenangkan bersama si kecil guna mengasah fokus dan konsentrasinya. Nah, kegiatan yang bisa dilakukan bersama dengan si kecil, di antaranya:<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662855292784-b431a12d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1397055561-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li>Beberapa jenis permainan dapat digunakan untuk mengasah konsentrasi si Kecil, misalnya: board games, seperti ular tangga atau ludo yang melatih anak menunggu giliran, menghitung dadu, mengingat aturan permainan dan mempertahankan atensi selama bermain. </li><li>Bermain puzzle dapat membantu memori si Kecil untuk mengembangkan kemampuan memecahkan masalah, mengingat urutan benda, serta mencocokkan gambar.</li><li>Bermain tebak-tebakan menggunakan flash card atau ketika MomDad jalan-jalan dengan si Kecil dapat melatih kecerdasannya menggunakan imajinasi, kemampuan berbahasa dan kemampuan memecahkan masalah.</li><li>Bernyanyi sambil menggerakkan tubuh, permainan seperti “kepala, pundak, lutut kaki” dengan urutan yang ditukar-tukar dapat melatih konsentrasi serta kognitif si Kecil.</li></ul>Jadi, yuk mulai dari sekarang MomDad terapkan beberapa metode sederhana di agar si Kecil bisa belajar lebih fokus dalam kegiatan sehari-harinya. Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar&nbsp;parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); text-align: justify; font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:<ul><li>Howard JM. Tips for helping your child focus and concentrate</li><li><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.pbs.org/parents/thrive/tips-for-helping-your-child-focus-and-concentrate" title="https://www.pbs.org/parents/thrive/tips-for-helping-your-child-focus-and-concentrate">https://www.pbs.org/parents/thrive/tips-for-helping-your-child-focus-and-concentrate </a></li></ul>Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Ini yang Bisa MomDad Lakukan untuk Melatih Fokus pada Anak

ini-yang-bisa-momdad-lakukan-untuk-melatih-fokus-pada-anak

Sebagai orang tua, tugas MomDad tak hanya sebatas mencukupi kebutuhan tumbuh kembang anak, tetapi juga mendidiknya. Orang tua yang baik tentu akan mengajarkan anaknya mana yang benar dan mana yang salah. Saat anak melakukan hal-hal baik, sudah sepatutnya orang tua memujinya. Namun, ketika anak melakukan kesalahan, terkadang orang tua juga perlu menegur atau memberi hukuman dengan tujuan mendidik agar anak bisa belajar dan tidak mengulangi kesalahannya. Lalu, apa saja jenis hukuman mendidik yang bisa MomDad berikan pada anak?Bolehkah menghukum anak?Pada usia 1-3 tahun, anak mulai mengerti mengenai aturan, mana yang boleh dan tidak. Namun, terkadang mereka ingin mengetahui sampai mana batas yang kita perbolehkan. Menurut American Academy of Pediatrics, memberikan hukuman terlebih hukuman fisik tidak dapat memperbaiki atau mengoreksi perilaku anak.Selain tidak efektif, hukuman fisik dan verbal dapat mengganggu kesehatan fisik dan mental anak jangka panjang. Daripada menghukum, lebih baik mendisiplinkan anak dengan cara-cara berikut:Bayi (0-1 tahun)<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662797142962-6dc9094d.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="happy-couple-embracing-looking-newborn-child-yellow-background-talking-little-daughter-with-love-smile-parents-wearing-white-t-shirts-happy-family-indoor.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Berikan contoh perilaku seperti apa yang MomDad anggap baik.</li><li style="text-align: justify;">Gunakan bahasa positif, misalnya “duduk, yuk” dibandingkan “jangan berdiri”.</li><li style="text-align: justify;">Hindari berkata “jangan” atau “tidak” kecuali pada hal-hal yang menyangkut keamanan anak.</li><li style="text-align: justify;">Simpan mainan atau barang yang berpotensi membahayakan bayi.</li><li style="text-align: justify;">Pastikan seluruh anggota keluarga yang mengasuh bayi konsisten dengan aturan yang dibuat MomDad.</li></ul>Toddler (1-3 tahun)<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662797153188-ed32c6bc.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="full-shot-woman-talking-baby.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Puji anak bila perilakunya baik, abaikan bila tidak baik. Alihkan kepada aktivitas lain bila diperlukan.</li><li style="text-align: justify;">Antisipasi munculnya tantrum, pastikan anak cukup tidur dan cukup makan.</li><li style="text-align: justify;">Ajarkan anak agar tidak berperilaku agresif (pukul, gigit, tendang).</li><li style="text-align: justify;">Hindari memukul atau mencubit anak.</li></ul>Pra-sekolah (4-6 tahun)<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662797170174-3cdfed78.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="beautiful-portrait-young-mother-child-sitting-together-white-wall-happy-caucasian-female-with-bunch-brown-hair-white-clothes-holding-baby-her-arms-sincerely-smiling.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> <ul><li style="text-align: justify;">Berikan tugas rumah tangga sederhana, berikan pujian bila ia berhasil melakukannya.</li><li style="text-align: justify;">Biarkan anak membuat pilihan sendiri, seperti ingin pakai baju apa dan melakukan kegiatan yang mana terlebih dahulu.</li><li style="text-align: justify;">Ajarkan anak untuk menghargai orang lain.</li><li style="text-align: justify;">Jelaskan bahwa marah, sedih, dan kecewa adalah emosi yang normal namun menyakiti orang lain atau merusak barang bukan perilaku yang baik. Ajarkan anak mengelola emosi negatifnya.</li></ul>Yuk, coba mendisiplinkan si Kecil sesuai dengan usianya melalui cara di atas!Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!&nbsp;Sumber foto: FreepikArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Memberi Hukuman untuk Anak, Boleh Enggak, sih?

memberi-hukuman-untuk-anak--boleh-enggak--sih-

Bayi berkomunikasi dengan MomDad dengan cara menangis. Tak heran jika orang tua mencari-cari apa makna tangisan bayi. Meski begitu, seiring berjalannya waktu, MomDad akan mudah mendeteksi arti tangisan bayi.Beberapa orang tua juga melarang dan memarahi anak ketika sedang menangis karena tak kuat mendengar tangisan. Padahal, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika anak menangis, lho. Buat tahu lebih lengkapnya, yuk simak!Metode ‘cry it out loud’ dapat melatih anak tidur mandiri<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662796064579-15cdad57.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1292341893-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Sudah pernah dengar metode ‘cry it out loud’? Metode ini merupakan teknik pelatihan tidur dengan membiarkan bayi rewel sampai lelah dan tidur dengan sendirinya.&nbsp;Meski begitu, bukan berarti MomDad membiarkan si Kecil menangis sepanjang malam, melainkan membantu si Kecil belajar menenangkan dirinya sendiri ketika ia bangun di malam hari.&nbsp;Umumnya, orang tua menggunakan metode ini untuk membiarkan si Kecil tidur tanpa botol susu, tanpa dipeluk, atau dinyanyikan lagu pengantar tidur.Melatih anak mengontrol emosi<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662796040553-bac97d75.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1213977361-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Membiarkan anak menangis juga berguna untuk mengontrol emosinya, lho. Dengan MomDad membiarkannya menangis, anak bisa melepaskan emosi negatif yang dirasakan anak.&nbsp;Anak yang terlalu tenang dan jarang menangis tidak seperti bayi-bayi pada umumnya justru perlu dikhawatirkan. Artinya si Kecil tidak pernah mengeluarkan emosi negatif dalam dirinya dan justru akan meledak suatu saat.Anak tidur lebih cepat di malam hariMenangis secara tidak langsung bisa mengeluarkan energi pada diri seseorang, termasuk pada anak. Ketika menangis, otot tubuh berkontraksi sehingga dan membuat fisik menjadi lebih cepat capek.&nbsp;Dengan membiarkan anak mengeluarkan energinya saat menangis, anak akan cepat lelah dan memilih untuk tidur di malam hari. Sama halnya dengan metode cry it out loud yang membuat anak tidur lebih cepat setelah menangis.Melatih otak anak untuk tidak mudah stresSeperti yang sudah disinggung sedikit di atas, menangis bisa melepaskan emosi negatif pada diri anak. Tanpa MomDad sadari, dalam tangisan ini si Kecil juga berusaha untuk melepas stres.&nbsp;Lama kelamaan si Kecil terbiasa untuk mengelola emosi yang dirasakan. Menangis jauh lebih baik daripada anak memendam emosinya yang justru bisa mengganggu kesehatan fisik dan mental.Melatih anak menenangkan diri sendiri<img src="https://storage.primaku.com/editor/1662796056916-04cab1aa.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1194798843-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kalau setiap anak menangis MomDad membujuknya dengan sesuatu untuk menenangkan anak, ia akan mengartikan bahwa setiap tangisan bisa diatasi oleh orang tuanya. Anak tidak belajar untuk mengelola emosinya dan menenangkan diri sendiri.Dengan mencoba untuk membiarkan anak menangis, MomDad juga melatihnya untuk bisa menenangkan diri sendiri yang berguna buat anak nantinya.Sekarang MomDad jadi tahu kan manfaat membiarkan si Kecil menangis? Tapi, perlu diingat juga bahwa tidak semua tangisan diartikan seperti itu, ya. MomDad juga perlu mengartikan tangisan bayi.&nbsp;Ingin tahu tips dan informasi lainnya seputar parenting? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Sumber foto: iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., PhD.

Tips Aman Memotong dan Merawat Kuku Bayi

Tips Aman Memotong dan Merawat Kuku Bayi

Busui Minum Es Bikin Bayi Pilek, Mitos vs Fakta?

Busui Minum Es Bikin Bayi Pilek, Mitos vs Fakta?

Ulang Tahun Pertama si Kecil, Perlu Dirayakan Enggak, ya?

Ulang Tahun Pertama si Kecil, Perlu Dirayakan Enggak, ya?

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Kenalkan Warna pada si Kecil dengan Cara Ini, yuk!

Tips Memilih Sepatu yang Nyaman untuk si Kecil

Tips Memilih Sepatu yang Nyaman untuk si Kecil

Ini yang Bisa MomDad Lakukan untuk Melatih Fokus pada Anak

Ini yang Bisa MomDad Lakukan untuk Melatih Fokus pada Anak

Memberi Hukuman untuk Anak, Boleh Enggak, sih?

Memberi Hukuman untuk Anak, Boleh Enggak, sih?

Ternyata Ini Manfaat Membiarkan si Kecil Menangis!

Ternyata Ini Manfaat Membiarkan si Kecil Menangis!