Menyusui menjadi salah satu tantangan bagi banyak ibu di dunia. Tak hanya berusaha memastikan suplai ASI cukup untuk si Kecil, namun para ibu juga kerap mengalami berbagai permasalahan pada payudaranya saat menyusui. Apa saja masalah yang biasa terjadi dan bagaimana cara mengatasinya? Scroll down untuk mengetahui jawabannya!1. Bengkak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659590971500-c333d51c.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1251281267-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Payudara yang bengkak akan terasa nyeri, puting menjadi kencang, dan permukaan payudara mengilat, serta dapat disertai kemerahan terutama pada bagian atas puting, namun tidak tampak ada tetesan ASI. Hal ini paling sering terjadi akibat engorgement, yaitu pembengkakan dan distensi payudara yang terjadi pada beberapa hari pertama inisiasi laktasi (hari ketiga sampai kelima) akibat peningkatan sirkuliasi darah dan sekresi ASI lebih awal.Untuk mengatasinya, Mom tetap harus sering menyusui/memerah ASI, memperbaiki perlekatan, relaksasi, dan cukup istirahat. Refleks hormon oksitosin dapat dirangsang sebelum menyusui atau memerah ASI dengan kompres hangat pada payudara ibu. Selain itu, bengkak juga dapat dikurangi dengan mandi air hangat, memijat tengkuk, punggung, dan payudara, serta membantu ibu relaksasi. Pada kondisi tidak sedang menyusui pembengkakan dapat dikurangi dengan kompres dingin pada payudara sesaat setelah menyusui.2. Lecet<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659591283862-d3381df2.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="breastfeeding-pain-4eb0574.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Puting lecet dapat disebabkan oleh posisi dan perlekatan yang kurang baik. Beberapa kondisi lain yang harus dievaluasi yaitu apakah terdapat luka atau infeksi di payudara, adanya infeksi rongga mulut bayi, teknik memerah ASI yang salah, serta pemakaian pompa ASI yang kurang cocok dan nipple shield. Pengobatan harus diatasi sesuai dengan penyebab puting lecet.3. Blocked ducts (saluran ASI tersumbat)Kondisi ini disebabkan stasis ASI atau pengeluaran ASI yang tidak adekuat. Tandanya berupa benjolan putih di puting yang sangat nyeri dan sering disertai pada bercak kemerahan di kulit atasnya. Biasanya tidak mengenai seluruh puting, melainkan hanya sebagian tempat dari satu payudara yang terkena.Jika ibu tidak mengalami gejala sistemik berupa demam, jika ASI diperah, biasanya dapat tampak material yang seperti sumbatan berupa gumpalan yang tampak berlemak atau seperti benang dan kadang berwarna cokelat atau kehijauan.4. Milk blebs atau blister<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659591805924-59f8bc93.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="130265256_4015583425135599_8369767428652113533_n.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Kondisi blister dapat menyertai keluhan blocked ducts, ditandai dengan bintik putih/bening/kekuningan pada ujung puting susu yang sangat nyeri pada saat dihisap bayi. Kondisi ini disebabkan oleh adanya pertumbuhan kulit di atas saluran ASI dan mengakibatkan ASI menumpuk di bawahnya.Kondisi ini dapat diatasi dengan memberikan kelembapan dan kompres hangat menggunakan garam saline di area puting, kemudian “membuka” sumbatan kulit di tepi blister jika diperlukan,lalu mengeluarkan ASI dengan memerah atau dengan menyusui langsung. Jika pengobatan di rumah tidak berhasil, maka dapat diatasi dengan teknik blebs puncture yang menggunakan jarum steril yang dikerjakan oleh tenaga kesehatan dengan teknik aseptic.﻿﻿5.&nbsp;Mastitis<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659591953187-6d0153cf.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Mastitis_in_breast.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Mastitis adalah peradangan payudara yang ditandai dengan kemerahan dan bengkak pada sebagian payudara, sedangkan bagian lain tampak normal. Mastitis sering disebabkan oleh adanya saluran ASI tersumbat yang mencetuskan peradangan. Jika hanya disebabkan oleh saluran tersumbat maka disebut mastitis tanpa infeksi, sedangkan jika terjadi infeksi sekunder bakteri disebut mastitis terinfeksi.Keluhan ibu biasanya berupa nyeri, demam lebih dari 38,5°C, kulit kemerahan, dan produksi ASI menurun drastis pada sisi yang terkena. Jika mastitis berat maka dapat terjadi komplikasi berupa abses payudara dan biasanya kondisi ini memerlukan tindakan pembedahan untuk drainase pus (nanah) serta terapi antibiotik.Jika ibu mengalami mastitis maka dapat dilakukan beberapa tindakan, seperti kompres dingin, bed rest, obat penghilang rasa sakit, dan pemberian antibiotik apabila diperlukan. Ibu tetap disarankan untuk menyusui bayi dari payudara yang terkena.6. Puting datar atau terbenam<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659592249446-244c1a21.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="Inverted-Nipple-1.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Puting datar atau terbenam bukan menjadi penghalang menyusui karena bayi menyusu pada payudara, bukan pada puting. Mom dapat memodifikasi bentuk puting menggunakan nipple former sebelum melahirkan sejak usia kehamilan 28 minggu, dengan lama penggunaan bertahap dari 1 jam hingga maksimal 8 jam per hari. Ibu juga dapat menggunakan nipple puller setelah melahirkan untuk membantu menarik puting sesaat sebelum bayi akan menyusu.Namun, kuncinya tetap dengan memastikan posisi dan perlekatan yang baik. Jika dengan kedua alat di atas tidak berhasil, maka Mom dapat memegang payudara dengan teknik sandwich holder, yaitu melakukan sedikit penekanan pada areola mammae dengan jari sehingga menonjol ketika memasukkan puting ke mulut bayi.Ingin tahu tips dan informasi lain seputar menyusui? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Modul pelatihan Indonesian breastfeeding course for clinicians. Satuan tugas ASI ikatan dokter anak Indonesia 2022.</li><li style="text-align: justify;">Pelatihan manajemen laktasi revisi tahun 2019</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/" title="https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/">https://kellymom.com/bf/concerns/mother/nipplebleb/ </a></li></ul>Sumber foto:&nbsp;Mamava, Wikiwand, breastexcellence.co.au, dan iStockArtikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Permasalahan Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

permasalahan-payudara-saat-menyusui-dan-cara-mengatasinya

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Kategori </td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Waktu memasak</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 873.01px;">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">4 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Pisang merupakan buah yang tinggi karbohidrat sederhana dan kompleks serta kaya akan vitamin C, kalium dan magnesium yang menunjang sistem imun tubuh. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">101 kkal energi10,7 gram karbohidrat5,3 gram lemak3,4 gram protein0,9 mg zat besi0,4 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>2 lembar roti tawar, potong dadu</li><li>50 g pisang, iris tipis</li><li>1 butir telur</li><li>100 ml santan kekentalan sedang</li><li>1 sdm gula pasir</li><li>1/4 sdt vanila bubuk</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Campurkan santan, telur, gula pasir, garam, dan vanila bubuk. Aduk hingga tercampur rata.</li><li>Masukkan pisang dan roti tawar. Aduk rata.</li><li>Siapkan pinggan tahan panas, oleskan dengan sedikit mentega. Tuangkan adonan.</li><li>Kukus selama 20 menit hingga matang. Angkat.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Puding Roti Srikaya

puding-roti-srikaya

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 873.01px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">60 - 90 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">9-11 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Porsi</td><td class="" style="vertical-align: top; width: 873.01px;">3 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Tempe merupakan jenis protein nabati, bisa diberikan untuk menambah asupan protein dalam rangka meningkatkan berat badan. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">231 kkal energi20,2 gram karbohidrat12,3 gram lemak9,4 gram protein0,9 mg zat besi1 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>6 sdm beras</li><li>90 g daging ayam giling</li><li>30 g tempe, iris tipis</li><li>45 g labu siam, potong dadu kecil</li><li>2 siung bawang merah, cincang</li><li>1 siung bawang outih, cincang</li><li>1/2 sdm kecap manis</li><li>1 sdt kecap asin</li><li>150 ml air</li><li>1/8 sdt garam</li><li>Minyak, secukupnya</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Masak beras dengan air hingga menjadi lembek.</li><li>Rendam potongan tempe dengan air dan garam selama 20 menit.</li><li>Goreng tempe hingga matang dan renyah. Angkat dan tiriskan.</li><li>Panaskan 1 sendok makan minyak. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum.</li><li>Masukkan daging ayam giling. Masak hingga berubah warna. Tuangkan kecap asin dan kecap manis. Aduk rata.</li><li>Masukkan labu siam. Tuangkan air. Masak dengan api kecil hingga matang. Angkat.</li><li>Sajikan tumis daging labu dengan nasi dan tempe.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Shutterstock</div></div>

Nasi Tumis Daging dan Tempe Kriuk

nasi-tumis-daging-dan-tempe-kriuk-1696304708273

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Kategori </td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Camilan</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">15 - 20 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Usia </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 873.01px;">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">2 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Kurma mengandung 8 gram serat per 100 gram sajiannya, dan 1 buah kurma mengandung sekitar 20 kalori. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">107 kkal energi31,4 gram karbohidrat3,8 gram lemak1,1 gram protein0,5 mg zat besi0,2 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>100 g pisang</li><li>20 g kurma</li><li>2 sdm santan kental matang</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Bersihkan kurma dari bijinya. Kukus selama 10-15 menit. Angkat.</li><li>Haluskan pisang, kurma, dan santan dengan blender atau pengolah makanan.</li><li>Jika terlalu kental, tambahkan ASIP/PASI secukupnya.</li><li>Sajikan.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Baby Food Ideas</div></div>

Puree Pisang dan Kurma

puree-pisang-dan-kurma-1683644007001

<table class="e-rte-table" style="width: 1076.01px; min-width: 0px;"><tbody><tr style="height: 28px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Kategori </td><td class="" style="vertical-align: top; width: 873.01px;">Makanan utama</td></tr><tr style="height: 25px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Waktu memasak</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">45 - 60 menit</td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Usia </td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">6-8 bulan</td></tr><tr style="height: 24px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">1 porsi</td></tr><tr style="height: 53px;"><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">Fun facts</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">Tahu merupakan jenis protein nabati, bisa diberikan untuk menambah asupan protein dalam rangka meningkatkan berat badan. </td></tr><tr><td class="" style="vertical-align: top; width: 201.99px;">﻿﻿Kandungan per porsi</td><td style="vertical-align: top; width: 873.01px;" class="">229 kkal energi15,8 gram karbohidrat13,4 gram lemak10,6 gram protein1,6 mg zat besi1,9 mg seng</td></tr></tbody></table>Bahan:<ul><li>3 sdm beras putih, cuci bersih</li><li>100 g daging sapi cincang</li><li>25 g tahu, goreng sebentar</li><li>15 g wortel, potong kecil</li><li>2 siung bawang merah, cincang halus</li><li>1 siung bawang putih, cincang halus</li><li>500 ml air</li><li>2 sdm minyak</li></ul>Cara membuat:<ul><li>Panaskan minyak. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum.</li><li>Masukkan beras dan daging cincang. Masak hingga harum dan daging berubah warna.</li><li>Masukkan wortel dan tahu goreng. Tuangkan air. Masak dengan api kecil hingga menjadi bubur.</li><li>Sajikan hangat.</li></ul><div><div>Referensi: Menu MPASI 911 6-24 Bulan ke Atas oleh Safira Devina, dr. Conny Tanjung Sp.A(K) &amp; dr. Titis Prawitasari Sp.A(K):&nbsp; Bunny &amp; Monky</div><div>Ilustrasi foto:&nbsp;Baby Food Ideas</div></div>

Bubur Daging Tahu

bubur-daging-tahu-1677385698032

<table class="e-rte-table" style="text-align: inherit; background-color: unset; width: 1059.33px; min-width: 0px;"><tbody><tr><td class="" style="width: 42.7762%;">Nama Kegiatan</td><td style="width: 57.1294%;" class="">Bermain dengan Tekstur </td></tr><tr><td class="" style="width: 42.7762%;">Usia</td><td class="" style="width: 57.1294%;">1-2 tahun</td></tr><tr><td class="" style="width: 42.7762%;">Ranah Perkembangan​</td><td style="width: 57.1294%;" class="">Stimulasi sensori dan motor halus. </td></tr></tbody></table>​Bahan:﻿﻿<ul><li>2 gelas tepung maizena</li><li style="font-size: 12pt;">1 gelas air</li><li>2 tetes pewarna makanan</li><li>Wadah besar</li></ul>Cara Bermain:<ul><li>Ajak anak mencampur semua bahan ke dalam wadah dan biarkan ia jelajahi teksturnya. </li></ul>Sumber:&nbsp;<a classname="e-rte-anchor" href="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/" title="https://busytoddler.com/taby-sticky-wall/">​</a><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.learning4kids.net/" title="https://www.learning4kids.net">https://www.learning4kids.net</a>

Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun: Bermain dengan Tekstur

stimulasi-anak-usia-1-2-tahun--bermain-dengan-tekstur

Permasalahan saat menyusui tidak hanya dialami oleh sang ibu, tetapi juga si Kecil. Salah satu yang mungkin dihadapi si Kecil adalah tongue tie. Kondisi ini muncul pada saat bayi baru lahir dan menyulitkan si Kecil saat menyusu. Jika si Kecil mengalami kondisi tongue tie, MomDad wajib membaca ulasan di bawah ini.Apa itu tongue tie?Tongue tie atau ankyloglossia merupakan sisa jaringan frenulum (tali yang berada di garis tengah lidah di antara permukaan bawah lidah dan dasar mulut) yang pendek, tebal dan tidak elastis sehingga membatasi gerakan lidah normal.<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659518463334-850d00a0.png" class="e-rte-image e-imginline" alt="breast.png" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Gejala tongue tie bergantung kepada derajat beratnya tongue tie. Gejala tongue tie dapat berupa keluhan saat menyusu atau menyusui, seperti:<ul><li style="text-align: justify;">Menyusui yang menimbulkan rasa nyeri sekalipun posisi dan perlekatan sudah diperbaiki.</li><li style="text-align: justify;">Bayi mengalami kesulitan mempertahankan perlekatan yang baik sehingga sering terdengar suara berdecak saat menyusu.</li><li style="text-align: justify;">Bayi sering tersedak saat menyusu.</li><li style="text-align: justify;">Kenaikan berat badan bayi yang tidak adekuat karena pengosongan payudara saat menyusu tidak optimal.</li><li style="text-align: justify;">Bayi yang tampak “menyusu terus menerus” untuk mendapatkan cukup ASI</li><li style="text-align: justify;">Bayi sama sekali tidak dapat melekat (latch on) dengan baik.</li></ul>Secara anatomis mungkin dapat dijumpai bentuk lidah seperti hati saat terangkat, atau gerakan lidah yang terbatas.Namun penting diketahui MomDad bahwa diagnosis tongue tie harus ditentukan oleh ahli karena perlu dinilai dengan seksama fungsi dan struktur anatomi lidah.Bahaya tongue tie jika tidak segera diobatiTongue tie yang menimbulkan gangguan perlekatan atau gangguan transfer ASI (pengosongan payudara) harus segera diatasi agar proses menyusui menjadi lebih efektif. Tatalaksana tongue tie diharapkan dapat mengoptimalkan kenaikan berat badan bayi, serta meningkatkan angka keberhasilan ASI eksklusif bahkan menyusui hingga usia 2 tahun. Penting diketahui bahwa tidak semua tongue tie memerlukan tindakan pembedahan/insisi sehingga perlu dievaluasi dan dipilah untuk menghindari tata laksana berlebihan.Mengatasi tongue tieTongue tie dapat didiagnosis segera setelah lahir atau pada hari-hari pertama kelahiran untuk melihat struktur maupun fungsinya. Penilaian fungsi dapat dilakukan di meja periksa maupun saat bayi menyusu ke ibu.Tata laksana dapat dilakukan segera, namun, seperti yang telah disebutkan di atas, perlu evaluasi seksama dan pemilahan kasus karena tidak semua tongue tie perlu tindakan pembedahan/diinsisi. Mayoritas kasus tongue tie dapat diatasi dengan memperbaiki posisi dan perlekatan bayi, karena tidak semua kasus tongue tie mengganggu menyusui.Insisi (frenotomi) dapat dipertimbangkan apabila didapatkan masalah menyusui yang nyata dan tata laksana konservatif berupa pendampingan menyusui sekitar 2-3 minggu tidak berhasil, misalnya adanya keluhan ibu dan/ atau pertumbuhan bayi bermasalah.Perbedaan lidah normal dan tongue tie<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659518493251-fbe014da.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="tongue tie.jpg" width="auto" height="auto" style="min-width: 0px; max-width: 1062px; min-height: 0px;"> Lidah berfungsi untuk memerah ASI dari payudara ibu dengan gerakan yang berasal dari ujung lidah depan ke lidah bagian belakang untuk dapat mengosongkan payudara secara optimal. Pada tongue tie yang tebal, pendek, dan menghambat gerakan lidah normal saat menyusu, proses ini akan terhalang dan bayi akan kesulitan untuk mempertahankan perlekatan maupun mendapatkan cukup ASI.Ingin tahu tips dan informasi lain seputar menyusui? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle! Referensi:<ul><li style="text-align: justify;">Modul pelatihan Indonesian Breastfeeding Course for clinicians. Satuan tugas ASI IDAI 2022.</li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.lactation-911.com/mesmerising-tongue-breastfed-baby/" title="https://www.lactation-911.com/mesmerising-tongue-breastfed-baby/">https://www.lactation-911.com/mesmerising-tongue-breastfed-baby/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.llli.org/breastfeeding-info/tongue-lip-ties/" title="https://www.llli.org/breastfeeding-info/tongue-lip-ties/">https://www.llli.org/breastfeeding-info/tongue-lip-ties/ </a></li><li style="text-align: justify;"><a classname="e-rte-anchor" href="https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/tongue-tie/" title="https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/tongue-tie/">https://www.nhs.uk/start4life/baby/feeding-your-baby/breastfeeding/breastfeeding-challenges/tongue-tie/ </a></li></ul>Artikel ini telah ditinjau oleh Prof. dr. Madarina Julia, Sp.A(K), MPH., Ph.D.

Mengenal Tongue Tie, Benarkah Bikin Bayi Sulit Menyusu?

mengenal-tongue-tie--benarkah-bikin-bayi-sulit-menyusu-

Pemberian makan merupakan keharusan demi kelangsungan hidup dan tumbuh kembang optimal serta kualitas hidup seorang anak, khususnya anak batita (bawah tiga tahun). Pemberian makan ini tidak hanya urusan kualitas dan kuantitas, tetapi merupakan kegiatan interaktif antara anak dan pemberi makan.Namun, ada banyak aspek yang seringkali dilupakan atau tidak terpikirkan, misalnya suasana dan lingkungan, sikap responsif terhadap bahasa tubuh anak (tanda lapar/kenyang), pengaturan jadwal makan, dan lain-lain.Pentingnya mengatur jadwal makan anak<img src="https://storage.primaku.com/editor/1659504482361-7ec2f803.jpg" class="e-rte-image e-imginline" alt="istockphoto-1301113384-612x612.jpg" width="auto" height="auto" style="max-width: 1062px; min-width: 0px; min-height: 0px;">Rasa lapar dan kenyang dipengaruhi faktor eksternal dan faktor internal. Pada anak, sangat penting untuk membangun aturan internal agar anak mampu menyadari rasa lapar dan kenyang yang timbul pada dirinya. Selain itu, rasa lapar terkait dengan masa pengosongan lambung. Pada anak normal, waktu rata-rata pengosongan lambung adalah 50 persen dan waktu 100 menit untuk makanan padat dan 75 menit untuk makanan cair. Waktu pengosongan makin cepat sejalan dengan bertambahnya usia anak.Salah satu upaya membangun aturan internal adalah mengatur jadwal makan yang dikaitkan dengan masa pengosongan lambung. Dalam sehari anak perlu makan 3 kali sehari, 1-2 kali makanan selingan (snack), dan ASI/susu 2-3 kali. Prinsip dan keberhasilan pemberian makanan pada anak, khususnya batita, adalah “beri anak makan saat anak merasa lapar”.Oleh karena itu, sangatlah penting membuat jadwal yang teratur dan terencana dan di antara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih. Jangan biasakan anak ngemil, karena hal ini akan menyebabkan anak tidak merasa lapar ketika waktu makan tiba.Di samping pengaturan jadwal, terapkanlah responsive feeding karena saat pemberian makan bukan hanya makanan yang diberikan, tetapi juga pembelajaran dan kasih sayang. MomDad harus peka terhadap bahasa tubuh anak dengan mengenal tanda lapar dan kenyang. Perlu diketahui oleh para orang tua bahwa anaklah yang menentukan jumlah makanan yang dibutuhkannya. Lakukan kontak mata dan berbicaralah dengan si Kecil. Beri ia motivasi untuk mencoba makan sendiri dan dampingi si Kecil selama proses makan berlangsung. Anak dapat diajak makan bersama keluarga sehingga ia belajar bagaimana seharusnya makan dengan mencontoh orang di sekitarnya.Contoh jadwal makanBerikut contoh jadwal makan yang bisa MomDad terapkan pada si Kecil<ul><li style="text-align: justify;">06.00:&nbsp;	ASI</li><li style="text-align: justify;">08.00:&nbsp;	Makan pagi (ASI/MPASI/makanan keluarga)</li><li style="text-align: justify;">10.00:	Makanan selingan</li><li style="text-align: justify;">12.00:	Makan siang (ASI/MPASI/makanan keluarga)</li><li style="text-align: justify;">14.00:&nbsp;	ASI</li><li style="text-align: justify;">16.00:	Makanan selingan</li><li style="text-align: justify;">18.00:	Makan malam (ASI/MPASI/makanan keluarga)</li><li style="text-align: justify;">21.00:	ASI</li><li style="text-align: justify;">(02.00:&nbsp;ASI bila perlu)</li></ul>Selain itu, MomDad juga perlu tahu aturan makan pada anak, antara lain (tidak termasuk bayi)1. Terjadwal<ul><li style="text-align: justify;">Jadwal makan termasuk snack teratur dan terencana.</li><li style="text-align: justify;">Lama makan tidak lebih dari 3 menit.</li><li style="text-align: justify;">Di antara waktu makan hanya boleh mengonsumsi air putih.</li></ul>2. Lingkungan<ul><li style="text-align: justify;">Netral, tidak dipaksa meskipun anak hanya makan 1-2 suap.</li><li style="text-align: justify;">Jangan memberikan makanan sebagai hadiah.</li><li style="text-align: justify;">Tidak sambil bermain atau nonton televisi, dan lain-lain.</li></ul>3. Prosedur makan<ul><li style="text-align: justify;">Porsi kecil.</li><li style="text-align: justify;">Hentikan pemberian makan jika setelah 15 menit anak bermain-main tanpa makan atau tampak kesal dan membuang-buang makanannya.</li><li style="text-align: justify;">Anak dimotivasi untuk makan sendiri.</li><li style="text-align: justify;">Membersihkan mulut hanya setelah makan selesai.</li></ul>Semoga penjelasan di atas dapat membantu MomDad dalam mengatur jadwal makan si Kecil, ya.Ingin tahu tips dan informasi lain seputar ibu dan anak? Ayo, baca artikel di aplikasi PrimaKu atau kunjungi&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://primaku.com/" title="https://primaku.com/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">primaku.com</a>. Selain itu, MomDad bisa juga menonton seluruh tayangan ulang webinar di aplikasi, lho. Tak ketinggalan,&nbsp;follow&nbsp;juga akun&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.instagram.com/official.primaku/" title="https://www.instagram.com/official.primaku/" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">Instagram</a>&nbsp;dan&nbsp;<a class="e-rte-anchor" href="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" title="https://www.tiktok.com/@officialprimaku" target="_blank" style="background-color: rgb(255, 255, 255); font-size: 16px;">TikTok</a>&nbsp;PrimaKu supaya enggak ketinggalan update informasi seputar kesehatan anak dan&nbsp;parenting lifestyle!Penulis: Sri S Nasar:&nbsp;Ikatan Dokter Anak IndonesiaArtikel pernah dimuat di harian Kompas, Kolom Klasika, tanggal 23 Maret 2014.

Permasalahan Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Permasalahan Payudara Saat Menyusui dan Cara Mengatasinya

Puding Roti Srikaya

Puding Roti Srikaya

Nasi Tumis Daging dan Tempe Kriuk

Nasi Tumis Daging dan Tempe Kriuk

Puree Pisang dan Kurma

Puree Pisang dan Kurma

Bubur Daging Tahu

Bubur Daging Tahu

Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun: Bermain dengan Tekstur

Stimulasi Anak Usia 1-2 Tahun: Bermain dengan Tekstur

Mengenal Tongue Tie, Benarkah Bikin Bayi Sulit Menyusu?

Mengenal Tongue Tie, Benarkah Bikin Bayi Sulit Menyusu?

Alasan Mengapa Penting Mengatur Jadwal Makan Anak

Alasan Mengapa Penting Mengatur Jadwal Makan Anak